BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan tuntutan Reformasi tahun 1998 yang merupakan kehendak seluruh lapisan masyarakat Indonesia, maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DPRD PROVINSI RIAU TAHUN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI SEKRETARIAT DEWAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN I.1. Struktur Organisasi

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA (RENJA)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA SEKRETARIAT DEWAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I. PENDAHULUAN. Penyusunan rancangan Rencana Kerja SKPD merupakan tahap awal dari proses perencanaan.

KEPUTUSAN SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : 188/ /KPTS-Sekwan/060/2015 Tanggal : 2015

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari 2017 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT SEKRETARIS

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

Halaman : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan...

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 134 TAHUN 2016 TENTANG

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Rencana Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuasin 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 2 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

FORUM PERANGKAT DAERAH

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH KOTA PADANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TENGAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan tuntutan Reformasi tahun 1998 yang merupakan kehendak seluruh lapisan masyarakat Indonesia, maka keluarnya Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah merupakan cerminan adanya kesadaran rakyat akan perlunya suatu tata pemerintahan yang baik (good Governance). Adapun pemerintahan yang baik ditandai dengan profesionalisme, transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan pemerintahan sesuai yang digariskan pada UUD 1945. Diperlukannya pemerintahan yang baik (good Governance) merupakan suatu tuntutan masyarakat agar tercipta kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran, kesamaan, kohesi dan keseimbangan peran, serta adanya saling mengontrol yang dilakukan oleh tiga komponen yakni pemerintah (government), rakyat (citizen) atau civilsociety, dan usahawan atau sektor swasta (busines). Kondisi ini terwujud manakala masing-masing komponen dapat melakukan perannya sesuai ciri-ciri suatu pemerintahan yang baik. Sebagai implementasi dan karakteristik pemerintahan yang demikian ini adalah diperlukan mekanisme agar masyarakat mengetahui apa yang dilakukan pemerintah sebagai upaya menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan ke masyarakat sesuai mandat politik yang diberikan rakyat melalui perundang-undangan, baik pada level nasional maupun daerah. Paradigma pemerintahan yang sebelumnya berorientasi pada kekuasaan sekarang telah mengalami perubahan dengan berorientasi pada keinginan dan kepentingan rakyat. Konsekuensi dan paradigma ini adalah ditempatkannya rakyat pada posisi yang utama dalam mengukur keberhasilan pelayanan birokrasi pemerintahan. Selaras dengan hal tersebut diatas dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga status keistimewaan Yogyakarta diakui secara lebih jelas, lebih formal, dan lebih utuh. Bila hal tersebut dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, provinsi sebagai daerah otonom mempunyai beberapa kewenangan diantaranya kewenangan perencanaan dan pengendalian pembangunan regional secara makro. Untuk menjamin pelaksanaan pembangunan daerah yang mantap dan berkesinambungan maka diperlukan suatu perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya nasional, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan perkembangan regional. 1

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah otonom telah memiliki konsep pembangunan daerah dalam jangka panjang yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah disesuaikan dengan materi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. Adapun RPJMD 2012 2017 Pemerintah Daerah Daerah Istimewsa Yogyakarta, memiliki visi Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyonsong Peradaban Baru. Penjelasan Visi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Daerah Istimewa Yogyakarta yang lebih berkarater dimaknai sebagai kondisi masyarakat yang lebih memiliki kualitas moral tertentu yang positif, mamanusiakan manusia sehingga mampu membngun kehidupan yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Pengertian lebih berkarakter sebenarnya berkorelasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan berbudaya, karena karakter akan terbentuk melalui budaya. 2. Masyarakat yang berbudaya dimaknai sebagai kondisi dimana budaya lokal mampu menyerap unsur-unsur budaya asing, serta mampu memperkokoh budaya lokal, yang kemudian juga mampu menambah daya tahan serta mengembangan identitas budaya masyarakat setempat dengan kearifan lokal (local wisdom) dan keunggulan lokal (local genius). Berbudaya juga dimaknai sebagai upaya pemberadaban melalui proses inkulturasi dan akulturasi. Inkulturasi adalah proses internalisasi nilai-nilai tradisi dan upaya keras mengenai budaya sendiri, agar berkar kuat pada setiap pribadi, agar terakumulasi dan terbentuk menjadi ketahanan budaya masyarakat. Sedangkan akulturasi adalah proses sintesa budaya lokal dengan budaya luar, karena sifat lenturnya budaya lokal, sehingga secara selektif mampu menyerap unsur-unsur budaya luar yang memberi nilai tambah dan memperkaya khasanah budaya lokal. 3. Daerah Istimewa Yogyakarta yang maju dimaknai sebagai peningkatan kualitas kehidupan masyarakat secara lebih merata. Peningkatan kualitas kehidupan adalah kondisi dimana terjadi peningkatan mutu kehidupan masyarakat dari berbagai aspek atau ukuran dibanding daerah lain. Lebih merata dimaknai sebagai menurunnya ketimpangan antar penduduk dan menurunnya ketimpangan antar wilayah. 2

Daerah Istimewa Yogyakarta yang mandiri adalah kondisi masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhannya (self-help), mampu mengambil keputusan dan tindakan dalam penanganan masalahnya, mampu merespon dan berkonstibusi terhadap upaya pembangunan dan tantangan zaman secara otonom dengan mengandalkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. Masyarakat sudah tidak bergantung sepenuhnya kepada pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan dan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan. Masyarakat Mandiri juga ditandai dengan civil society yang kuat, agar mampu menjalankan sebagai jembatan antara rakyat dengan negara. Civil society yang mampu mencegah otoritas negara tidak memasuki domainsociety secara berlebihan, dan yang mampu menjalankan peran sebagai suplemen dan komplemen dari negara. Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 4(empat) misi pembangunan daerah melalui beberapa pelaksanaan yaitu: 1. Membangun peradaban yang berbasis nilai-nilai kemanusiaan, 2. Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif, 3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, 4. Memantapkan prasarana dan sarana daerah. Sejalan dengan arahan RJPMD Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan realitas perkembangan politik dan demokrasi yang berkembang cukup pesat serta tahun politik pada tahun 2014, yaitu adanya perhelatan akbar nasional dengan akan digelarnya Pemilihan Umum maka Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan SKPD setrategis sesuai perannya dalam mendukung program dan indikator misi ketiga RJPMD Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun tugas yang akan dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta harus mengacu misi ketiga Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu meningkatkan efisiensi dan efektifitas tata kelola pemerintah yang berbasis Good Governance. Mengacu dengan tugas yang diampu pada misi tersebut Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kebijakan dan strategi dalam mencapai sasaran dan tujuan dengan program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, hal tersebut sesuai arah kebijakan yang telah digariskan pada RJPMD Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dituangkan pada Visi dan Misi serta tugas yang diampu oleh Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, maka Renstra Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mencapai tujuannya dijabarkan dalam program dan kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta. 3

B. Landasan Hukum Dalam Penyusunan Rencana Strategis sesuaitugas pokok dan fungsi Sekretariat DPRD, landasan hukum yang digunakan sebagai rujukan adalah : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4720); 5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5043); 6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339) 7. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun 1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 58); 4

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (LembaranDaerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2005 Nomor 3 Seri E), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 3); 14. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 4), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan 5

Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11); 15. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 5); 16. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 2); 17. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012 2017; 18. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Satuan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwkilan Rakyat Daerah 19. Keputusan DPRD Provinsi Nomor 62/K/DPRD/2008 Tahun 2008 tentang Mitra Kerja Komisi-Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta C. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Menjamin adanya konsistensi perencanaan, pemilihan program dan kegiatan sesuai tugas yang diampu pada misi ke 3 RPJM adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas tata kelola pemerintah yang berbasis Good Governance. Dengan program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan Kerjasama Informasi Dprd Dengan Mass Media. 2. Tujuan a) Menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan program, kegiatan dan anggaran Sekretariat DPRD dan DPRD selama lima tahun pada periode Renstra tahun 2012 sampai dengan 2017. b) Sebagai dasar monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat DPRD setiap tahun selama periode Renstra. c) Menjadi tolok ukur dalam pengukuran capain kinerja Sekretariat DPRD. 6

d) Menjamin terlaksananya program dan kegiatan dapat dilakukan secara berjenjang, bertahap dan terstruktur. D. Sistematika Sistematika penulisan Rencana Strategis Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut : Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Pendahuluan Gambaran Umum Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Isu-Isu Setrategis Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Setrategis Dan Kebijakan Rencana, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 7

BAB II KONDISI UMUM SEKRETARIAT DPRD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kedudukan Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta adalah unsur fasilitasi DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta serta dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangannya mempunyai fungsi pelayanan administrasi kepada DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh seorang Sekretaris yang secara operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2008 tugas dan fungsi Sekretariat DPRD adalah : Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan kesekretariatan dan administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Adapun fungsi Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai Pasal 172 Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2008 adalah: 1. Penyusunan program Sekretariat DPRD 2. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan dan administrasi keuangan 3. Penyelenggaraan rapat-rapat 4. Penyiapan serta pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD 5. Penyelenggaraan persidangan dan penyiapan bahan risalah rapat DPRD 6. Penyiapan bahan pertimbangan teknis kepada pimpinan DPRD mengenai kebijakan alat-alat kelengkapan DPRD 7. Pelaksanaan legislasi dan pengkajian informasi 8. Pelaksanaan urusan rumah tangga, peerjalanan dinas DPRD, ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan hubungan masyarakat 9. Pengaturan keamanan dan ketertiban di lingkungan DPRD 10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan fungsinya Adapun Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2008 sebagai berikut : 1. Sekretaris DPRD; 2. Bagian dan Subbagian, terdiri dari : 8

a) Bagian Umum, terdiri dari 3 Sub Bagian yaitu : 1) Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Rumah Tangga 3) Sub Bagian Humas dan Protokol b) Bagian Legislasi dan Pengkajian, terdiri dari 3 Sub Bagian yaitu : 1) Sub Bagian Legislasi 2) Sub Bagian Pengkajian dan Pengembangan 3) Sub Bagian Perpustakaan, Data dan Teknologi Informasi c) Bagian Persidangan, terdiri dari 3 Sub Bagian yaitu : 1) Sub Bagian Risalah dan Rapat 2) Sub Bagian Pelayanan Alat Kelengkapan Dewan 3) Sub Bagian Dokumentasi d) Bagian Penyusunan dan Keuangan, terdiri dari 3 subbagian yaitu : 1) Sub Bagian Penyusunan 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai Peraturan Gubernur Nomer 37 Tahun 2008 adalah : Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Sekretariat DPRD Bagian Penyusunan Dan Keuangan Bagian Persidangan Bagian Legislasi dan Pengkajian Bagian Umum Kelompok jabatan fungsional Subbag Penyusunan Subbag Risalah dan Rapat Subbag Legislasi Subbag TU dan Kepegawaian Subbag Keuangan Subbag Pelayanan Alat Kelengkapan Dewan Subbag Pengkajian & Pengembangan Subbag Rumah Tangga Subbag Monev Subbag Dokumentasi Subbag Perpustakaan Data dan TI Subbag Humas dan Protokol 9

B. Sumber Daya Sekretariat DPRD Sumber daya manusia yang ada di Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta bisa diuraikan berdasarkan Golongan, Pendidikan, Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 1. Komposisi Pegawai Sekretariat DPRD Berdasarkan Golongan dan Pendidikan No Jenjang Pendidikan Golongan Jumlah Pegawai Keterangan 1 2 3 4 5 1 Sarjana S2 IV 5 2 Sarjana S1 IV 1 3 Sarjana S2 III 2 4 Sarjana S1 III 23 5 Diploma IV III 1 6 Diploma III III 4 7 SLTA (Sederajat) III 18 8 Diploma III II 2 9 SLTA (Sederajat) II 14 10 SLTP (Sederajat) II 7 11 SD (Sederajat) II 4 12 SLTP (Sederajat) I 1 Jumlah 86 Sumber Data : Subbag TU dan Kepegawaian Sekretariat DPRD Tahun 2015 Diberlakukannya moratorium penerimaan PNS oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara pada tahun 2012 merupakan tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan fasilitasi dan dukungan administrasi terhadap kinerja DPRD. Hal tersebut berdasarkan realitas ketersediaan formasi jabatan SDM Sekretariat DPRD menurut Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2012 tentang kualifikasi jabatan fungsional umum dan Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 2008 tentang jabatan fungsional tertentu,kebutuhan pegawai yang diisyaratkan sejumlah 117 orang namun realitasnya pada tahun 2010 jumlah pegawai berjumlah 102 orang dan mengalami penurunan karena pensiun/ purna tugas sampai dengan tahun 2013 menjadi tinggal sejumlah 89 orang dan akan berkurang lagi sampai dengan tahun 2017 menjadi 65 orang PNS, hal ini akan menjadi permasalahan dan tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan 10

pelayanan terhadap DPRD dan berbagai lapisan masyarakat serta Instansi terkait baik Pemerintah maupun Swasta. Realitas ini terjadi pada komposisi pegawai yang seharusnya terdapat : 1) Tenaga Legal Drafter yang bersertifikasi, 2) Tenaga fungsional Notulen, 3) Tenaga fungsional Perencana dan Tenaga Fungsional Arsiparis yang menangani kearsipan di Sekretariat DPRD pada ketiga point tersebut realitasnya belum tersedia, 4) Tenaga Driver dan Pramuladi juga akan mengalami hal sama karena pada tahun 2015 akan mengalami pengurangan pegawai karena purna tugas / pensiun, seharusnya tenaga Driver berjumlah 12 orang realitasnya pada tahun 2012 berjumlah 10 orang dan berkurang sampai dengan tahun 2015 menjadi berjumlah 8 orang, hal tersebut juga akan dialami pada bagianbagian pelayanan yang lainnya di lingkungan Sekretariat DPRD. Adapun peluang yang bisa didapat oleh pengurangan pegawai karena Purna tugas atau Pensiun adalah berlakunya penambahan pegawai melalui Outsourching, namun itupun masih pada penambahan pegawai tertentu seperti Driver dan Pramuladi, akan tetapi pada kompetensi khusus seperti Tenaga Legal Drafter, Notulen, Fungsional Perencana dan Arsiparis hal tersebut masih menjadi permasalahan tersendiri bila pelayanan terhadap DPRD akan ditingkatkan secara optimal. Sedangkan pada struktur organisasi Sekretariat DPRD dengan jumlah pegawai 89 orang PNS, dengan komposisi Jabatan Struktural yang ada sesuai Peraturan Gubernur Nomor 1 tahun 2012, adalah sebagai berikut: Tabel 2. Komposisi Pegawai Sekretariat DPRD berdasarkan Jabatan Struktural No Jenis Eselon Jumlah Keterangan 1 II/a 1 2 III/a 4 3 IV/a 12 Jumlah 17 Sumber Data : Subbag TU dan Kepegawaian Sekretariat DPRD Tahun 2015 Berdasarkan realitas ketersediaan SDM Sekretariat DPRD menurut Peraturan Gubernur Nomo 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2008 tentang Kualifikasi Jabatan Struktural, diisyaratkan bahwa komposisi kebutuhan pegawaisekretariat DPRD adalah sejumlah 117 PNS dengan jumlah pegawai Struktural sebanyak 17 orang, komposisi ini akan mengalami pengurangan pegawai yang duduk di Jabatan Struktural adalah pada tahun awal tahun 2014 berkurang 11

2 orang pada Kepala Bagian dan pada akhir tahun 2014 berkurang 3 orang pada Kepala Sub Bagian. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dalam upaya pengkaderan pegawai yang memenuhi syarat secara kepangkatan, kemampauan leadershipnya. Sehingga upaya penambahan pegawai sebagai pengganti karena pensiun dan karena menduduki jabatan baru untuk mendapat penambahan pegawai sesuai kebutuhan pada bidang dan kompetensinya. Selanjutnya berdasarkan ketugasan pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai tugas fasilitasi dan dukungan administrasi pada DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi pada 4 Bagian dan 12 Sub Bagian, adapun komposisi pembagiannya bisa disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3. Komposisi Pegawai Sekretariat DPRD Berdasarkan Ketugasan pada Bagian, Subbagian bisa dijelaskan pada tabel di bawah berikut : NO STRUKTUR Golongan I II III IV Keterangan 1 Sekretaris 1 2 Bagian Umum 1 24 15 1 3 Bagian Legislasi dan 0 1 9 1 Pengkajian 4 Bagian Persidangan 0 1 15 3 5 Bagian Penyusunan 0 3 12 0 dan Keuangan Jumlah 1 29 51 6 Sumber Data : Subbag TU dan Kepegawaian Sekretariat DPRD Tahun 2015 Adapun peluang yang bisa didapat oleh pengurangan pegawai karena Purna Tugas atau Pensiun adalah berlakunya penambahan pegawai melalui Outsourching, namun itupun masih pada penambahan pegawai tertentu seperti Driver dan Pramuladi, akan tetapi pada kompetensi khusus seperti Tenaga Legal Drafter, Notulen, Fungsional Perencana dan Arsiparis hal tersebut masih menjadi permasalahan tersendiri bila pelayanan terhadap DPRD akan ditingkatkan secara optimal. Sejalan tuntutan aturan penyelenggaraan kesekretariatan sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan 12

Rakyat Daerah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengisyaratkan bahwa Sekretariat DPRD harus memfasilitasi 1) Tenaga ahli fraksi, 2) Tim Ahli dan Kelompok Pakar Alat Kelengkapan DPRD, dan 3) Tenaga Staf Administrasi Fraksi. Namun hal ini bukan menjadi barang yang mudah karena khusus Tenaga Staf Administrasi Fraksi mekanismenya pengadaan pegawai melalui Outsourching atau Penyedia Jasa yang belum tersedia aturan mainnya atau payung hukum yang jelas, Sedangkan terkait dengan Tenaga Ahli Fraksi dan Tim Ahli Kelompok Pakar Alat Kelengkapan DPRD, sesuai aturan yang ada seperti SHBJ belum dapat memenuhi kebutuhan Anggota DPRD sesuai bidang tugas masing-masing. C. Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Adapun kinerja Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menjalankan fungsi fasilitasi dan dukungan administrasi terhadap DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta selama tahun anggaran 2014 bisa disampaikan dengan memperhatikan laporan kinerja pemerintah atau LAKIP Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta dengan penjelasan pada tabel berikut. Tabel 4. Kinerja Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Terfasilitasinya penyusunan Raperda Inisiatif dan Pembahasan Peraturan Daerah oleh DPRD 1 Prosentase prolegda yang terselesaikan 93 % 88,9% 95.59 2. Terfasilitasinya Peningkatan wawasan, DPRD 1 Jumlah keikutsertaan Anggota DPRD dalam peningkatan kemampuan dan wawasan 220 orang 143orang 65 3. Koordinasi dan komunikasi, delegasi dan konsultasi serta kunjungan kerja DPRD dalam rangka menghimpun bahan kebijakan DPRD 1 Jumlah Rekomendasi kunjungan kerja sebagai bahan kebijakan DPRD 246 buah 117buah 47,56 13

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 4. Meningkatnya kualitas bahan penyusunan produk hokum, kajian kebijakan,pengemb ngan hasil penelitian, layanan informasidprd dalam meningkatkan kinerja DPRD 5. Meningkatnya kualitas dokumen kegiatan DPRD kualitas persidangan dan kualitas risalah hasil rapat-rapat DPRD 6. Terfasilitasinya hearing/dialog dan koordinasi dengan semua stakeholder kegiatan Reses dan terjalinnya kemitraan dengan media massa serta publikasi kegiatan DPRD 7. Tersedianya tenaga ahli/narasumber/ kelompok pakar dan bahan raperda Inisitatif serta kajian kebijakan untuk pembahasan Legislasi Daerah 1 Prosentase kajian/makalah/research brief yang dimanfaatkan oleh DPRD untuk melaksanakan fungsi DPRD 1 Prosentase kegiatan dan kebijakan DPRD yang terdokumentasikan 1 Jumlah Aspirasi dari Masyarakat yang diterima 2 Frekuensi sosialisasi kegiatan DPRD kepada masyarakat 1 Prosentase rekomendasi/ masukan Tenaga Ahli/ Pakar DPRD 100 % 103,16% 103,16 100 % 105,81% 105,81 212 kali 136kali 64,15 72 kali 72kali 100 100 % 87,62% 87,62 Sumber Data : LAKIP Sekretariat DPRD Tahun 2014 Kinerja Sekretariat DPRD dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan sangat bergantung pada kinerja DPRD, hal ini bisa dijelaskan bahwa Pelaksanaan fasilitasi dan dukungan terhadap kinerja dan hasil kerja DPRD banyak ditemukan berbagai permasalahan-peremasalahan dan berbagai kesulitan tersendiri di banding dengan institutisi pelayanan SKPD lainnya di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini disebabkan Sekretariat DPRD harus memberikan dukungan dan fasilitasi tidak hanya kepada 4 orang Pimpinan DPRD namun juga pada 51 14

Anggota DPRD yang secara perorangan maupun kolektif dalam alat kelengkapan DPRD, namun kenyataanya bahwa kedudukan antara Pimpinan dan Anggota DPRD fasilitasinya diperlakukan sama satu dengan yang lainnya, sehingga dari sisi kebijakan/pengambilan keputusan sangat tergantung hasil keputusan kolektif. Fasilitasi Sekretariat DPRD juga sangat dibutuhkan oleh stakeholder yang berkepentingan dengan Anggota DPRD sebagai Wakil Rakyat sekaligus representasi dari Partai Politik di dengan karakteristik yang berbeda-beda maka Sekretariat DPRD dituntut harus sigap, tanggap dan responsif terhadap semua aspirasi baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak kepada para wakil rakyat. Sedangkan pencapaian target kinerja dan anggaran serta realisasi pendanaan pada Renstra Periode 2009 s/d 2013, dapat kami sajikan pada Tabel 5: Evaluasi Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Pada Renstra Tahun 2009 s/d 2013 dan Tabel 6: Evaluasi Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Pada Renstra Tahun 2009 s/d 2013, adapun rincian realisasi dan capaian yang telah dilaksanakan pada Tabel 5 dan Tabel 6 dimaksud, bisa dilihat pada halaman selanjutnya. 15

Tabel 5 : Evaluasi Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Daerah Istimewa YogyakartaPada Renstra Tahun 2009 s/d 2013 Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- NO 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1. Jumlah Produk Hukum DPRD yang dibahas 2. Jumlahn Risalah / Rekomendasi Rapat 3. Jumlah Keputusan Dewan / Peraturan Dewan / Keputusan Pimpinan DPRD 4. Jumlah keikutsertaan Anggota DPRD dalam peningkatan kemampuan dan wawasan 5. jumlah rekomendasi kunjungan kerja 6. Prosentase rekomendasi/ masukan Tenaga Ahli/Pakar DPRD 7. jumlah jasa layanan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Anggota DPRD 8. Jumlah Aprirasi Masyarakat yang diterima 16 26 25 38 32 16 24 23 37-100 92 92 97-630 412 377 800 546 307 318 228 560-49 77 60 70-0 0 0 153 153 0 0 0 158-100 100 100 103-220 165 275 275 220 218 165 275 275-99 100 100 100-196 246 243 192 218 129 238 163 163-66 96 67 85-0 0 100 100 100 0 0 100 100-100 100 100 100-1 1 1 1 1 1 1 1 1-100 100 100 100-207 212 212 210 186 156 100 103 138-66 47 49 66-16

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- NO 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 9. Jumlah kajian / makalah / Research Brief yang dimanfaatkan oleh Anggota DPRD untuk melaksanakan fungsi dewan 10. Frekuensi sosialisasi kegiatan DPRD kepada masyarakat Sumber Data : DPA dan LAKIP Sekretariat DPRD Tahun 2009 s/d 2013 243 235 182 143 131 186 207 182 262-77 88 100 183-160 93 75 80 78 120 96 80 86-75 103 111 108-17

Tabel 6 : Evaluasi Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Pada Renstra Tahun 2009 s/d 2013 Dalam Jutaan Rupiah (1.000.000) Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (%) Rata-rata Pertumbuhan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.142, 2.419, 3.037, 2.927, 2.569, 3.263, 2.010, 1.956, 2.168, - 79 83 64 74-3.019, 1.879, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 1.752, 4.685, 4.303, 6.906, 3.482, 1.562, 4.181, 3.738, 4.394, - 89 89 87 64-4.226, 2.775, Peningkatan Disiplin Aparatur 845, 399, 385, 390, 384, 503, 334, 356, 375, - 60 84 92 96-481, 313, Kapasitas Aparatur Peningkatan Sumberdaya 199, 162, 233, 236, 100, 170, 155, 215, 212, - 86 95 92 90-186, 150, Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 65, 101, 133, 127, 132, 37, 94, 129, 101, - 58 93 97 80-112, 72, 16.968, 24.342, 30.560, 34.166, 36.528, 11.554, 16.858, 21.327 25.107, - 68 69 70 73-28.513, 14.969, Sumber Data : DPA dan LAKIP Sekretariat DPRD Tahun 2009 s/d 2013 18

D. Tantangan dan Peluang serta Pengembangan Pelayanan Sekretariat DPRD Faktor-faktor penentu keberhasilan merupakan faktor yang sangat penting dalam penetapan pencapaian keberhasilan organisasi. Faktor penentu keberhasilan ditetapkan dengan terlebih dahulu menganalisis faktor lingkungan baik internal maupun eksternal dengan pendekatan SWOT analisis, selanjutnya dengan menentukan tingkat urgensi dan dampak potensial serta skala prioritasa. Ilustrasi Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam menjalankan fasilitasi dan dukungan pada Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, bisa digambarkan melalui fasilitasi penyelenggaraan kegiatan kedewanan yang menjadi bidang tugas Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta serta dipengaruhi faktor-faktor lingkungan dan issue-issue strategis yang terkait proses demokratisasi dan desentralisasi. Hal tersebut juga dipengaruhi pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai dinamika komplek dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah pada umumnya, adapun dampaknya berpengaruh pada (1) makin meningkatnya tuntutan akan partisipasimasyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan publik, dan (2) meningkatnya tuntutan penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) antara lain transparansi, akuntabilitas dan peningkatan kualitas pelayanan publik, ketaatan pada hukum dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan ilustrasi di atas, maka dapat diprediksikan kondisi organisasi Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta selama beberapa waktu kedepan dengan kondisi internal dan eksternal sebagai berikut: 1. Kondisi internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan : a. Kekuatan (strengths) Pada sisi kekuatan terdapat faktor-faktor strategisantara lain : 1) eksistensi lembaga Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai bagian integral dari manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah, merupakan penghubung antara Pemerintah Daerah selaku Eksekutif dan Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selaku Legislatif sebagai penentu kebijakan akan senantiasa dipertahankan; 2) dukungan anggaran yang mencukupi dalam memfasilitasi kegiatan DPRD; 19

3) kemandirian dalam rangka optimalisasi fasilitasi terhadap Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Publik berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku; 4) dukungan Tenaga Ahli Fraksi, Kelompok Pakar, staf sekretariat fraksi. b. Kelemahan (weaknesses) Pada sisi kelemahan, terdapat faktor-faktor antara lain : 1) belum optimalnya penataan ruang/prasarana gedung kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 2) kurangnya kompetensi sumber daya aparatur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam mengimbangi kemajuan teknologi informasi dan deteksi dini terhadap perubahan-perubahan atas peraturan perundangan; 3) belum tersedianya SOP/Juklak/Juknis, Database kesekretariatan dalam penyelenggaraan tugas-tugas kedewanan; 4) kurangnya kualitas/kompetensi dan kuantitas tenaga operator komputer, tenaga notulis penyusun risalah rapat/persidangan dan belum adanya tenaga arsiparis, tenaga Legal Drafter yang tidak sebanding dengan ruang lingkup tugas fasilitasi penyelenggaraan kedewanan. 2. Kondisi eksternal yang terdiri atas peluang dan tantangan : a. Peluang (Opportunities) Pada sisi peluang, terdapat faktor-faktor strategisantara lain: 1) dukungan kebijakan dan tingginya komitmen organisasi dalam pembinaan dan peningkatan kompetensi SDM Aparatur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 2) tuntutan masyarakat untuk ikut partisipasi dalam pengambilan keputusan, perumusan kebijakan publik dalam menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menjadi motivasi tersendiri bagi institusi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai lembaga fasilitasi penyelenggaraan kegiatan Kedewanan dan pelayanan publik ke depan; 3) terbukanya peluang pengembangan Teknologi Informasi dan Pengembangan Penelitian serta kajian kebijakan; 20

4) terbentuknya jejaring kerja dengan stakeholder, perguruan tinggi, Institusi Pemerintah, NGO, Media masa dan elektronik. b. Tantangan/ ancaman/ hambatan (Threats) Pada sisi tantangan/ ancaman/ hambatan, terdapat faktor-faktor strategisantara lain: 1) cepatnya perubahan instrumen penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan sering berubah-ubahnya peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat; 2) makin tingginya tuntutan terhadap peningkatan profesionalisme aparatur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka optimalisasi fasilitasi dan dukungan penyelenggaraan tugas-tugas Kedewanan secara berkesinambungan; 3) Lambannya pengisian pegawai sejalan semakin berkurangnya pegawai karena pensiun/ purna tugas; 4) Lokasi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang terbuka dan berada di kawasan Malioboro; Meningkatnya tuntutan akan partisipasimasyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan publik dan penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh penyelenggara pemerintahan daerah utamanya bagi institusi/ lembaga DPRD sebagai Lembaga Wakil Rakyat. Dengan mengoptimalkan kekuatan, memanfaatkan peluang serta mengeliminir kelemahan dan ancaman, maka Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2012 s/d 2017 akan mengupayakan terwujudnya tujuantujuan yang akan dicapai pada Rencana Strategis Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis SWOT terhadap faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal, dilakukan untuk mendapatkan asumsi-asumsi yang akan digunakan untuk menentukan faktor keberhasiflan dan ancaman kegagalan. Bentuk matriks, diuraikan sebagai berikut; 21

Tabel 7. Hubungan (Strengths) Kekuatan dan (Opportunities) Peluang Kekuatan / Strengths Peluang/Opportunities NO NO (S) (O) Hubungan Strategi 1 Eksistensi lembaga 1 Komitmen organisasi S1 O1 Peningkatan kompentensi SDM Sekretariat DPRD dalam pembinaan dan Sekretariat DPRD sebagai sebagai bagan integral peningkatankompetensi penunjang penataan dari manajemen SDM Aparatur manajemen penyelenggaraan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sekretariat DPRD Pemerintah Daerah 2 Dukungan anggaran 2 Tuntutan masyarakat S2 O2 yang mencukupi dalam untuk ikut berpartisipasi fasilitasi DPRD dalam pengambilan keputusan, perumusan kebijakan publik rangka menciptakan penyeleng 3 Kemadirian dan optimali-sasi pelayanan terhadap lembaga DPRD dan Publik berdasarkan Peraturan Per-undang-undangan 4 Dukungan tenaga ahli Fraksi, Kelompok Pakar, Staf Sekretariat Fraksi -garaan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. 3 Terbukanya peluang peng-embangan Teknologi In-formasi dan Pengembangan Penelitian serta kajian kebijakan 4 Terbentuknya jejaring kerja dengan perguruan tinggi, Institusi Pemerintah, Media masa dan elektronik. S3 O3 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebi-jakan publik dalam mencipta-kan penyelenggaraan pemerin-tah yang bersih dan bebas KKN, dengan dukungan anggaran dan peralatan kerja yang mencukupi dalam fasilitasi DPRD Peningkatan pengembangan TI dan Fungsi Kepustakaan serta pengembangan penelitian dan kajian kebijakan dengan mengoptimalkan pelayanan terhadap DPRD dan pelayanan public S4 O4 Peningkatan jejaring kerja dengan Perguruan tinggi, Institusi Pemerintah, Media Massa dan Elektroknik dengan dengan memaksimalkan SDM dan sarana dan prasarana penunjang fasilitasi yang ada. S1 O2 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, perumusan kebijakan publik dalam menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, dengan memanfaatkan Eksistensi lembaga Sekretariat DPRD sebagai bagian integral dari manajemen penyeleng garaan pemerintahan daerah. S1 O3 Peningkatan pengembangan Teknologi Informasi dan Kepustakaan serta pengembangan penelitian dan kajian kebijakan, dengan memanfaatkan Eksistensi lembaga Sekretariat DPRD sebagai bagian integral dari manajemen penyeleng- garaan pemerintahan daerah. 22

NO Kekuatan / Strengths (S) NO Peluang/Opportunities (O) Hubungan Strategi S2 O1 Peningkatan kompetensi SDM Sekretariat DPRD dengan dukungan anggaran yang memadahi S2 O3 Peningkatan pengembangan Teknologi Informasi serta pengembangan penelitian dan kajian kebijakan, dengan dukungan anggaran yang memadahi S2 O4 Peningkatan jejaring kerja dengan perguruan tinggi, Institusi Pemerintah, Media masa dan elektronik, dengan dukungan anggaran yang memadahi S3 O2 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, perumusan kebijakan publik dengan mengoptimalkan pelayanan terhadap DPRD dan pelayanan public S4 O3 Peningkatan pengembangan TI dan Kepustakaan serta pengembangan penelitian dan kajian kebijakan dengan memaksimalkan SDM dan sarana dan prasarana penunjang fasilitasi yang ada Tabel 8. Hubungan (Strengths) Kekuatan dan (Threats) Ancaman Hubu NO Kekuatan (Strengths) (S) NO Ancaman (Threats) (T) ngan Strategi 1 Eksistensi lembaga Sekretariat DPRD sebagai bagian 1 cepatnya perubahan instrumen penyelenggaraan S1 T1 Peningkatan percepatan perubahan Instrumen penye- integral dari pemerintahan daerah lenggaraan Pemda dengan manajemen dengan sering berubahubahnya menyesuaikan manajemen penyelenggaraan peraturan-pe- pelayanan mengikuti peruba- pemerintahan daerah. raturan dari Pemerintah Pusat han peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat 2 Dukungan anggaran yang 2 Makin tingginya tuntutan S2 T2 Peningkatan Profesionalisme mencukupi dalam fasilitasi terhadap peningkatan aparatur Sekretariat DPRD DPRD pro-fesionalisme dengan dukungan anggaran aparatur Sekretariat yang cukup memadai DPRD 3 Kemadirian dan optimalisasi 3 Lambannya pengisian S3 T3 Peningkatan analisis dan pelayanan terhadap pe-gawai sejalan data kebutuhan pegawai lembaga DPRD dan Publik semakin ber-kurangnya dengan mengoptimalkan berdasarkan Peraturan pegawai karena pensiun pelayanan terhadap DPRD Per-undang-undangan / purna tugas dan pelayanan public 4 Dukungan tenaga ahli 4 Lokasi kantor DPRD S4 T4 Peningkatan mutu pengamanan Fraksi, Kelompok Pakar, yang terbuka dan berada dengan memaksimalkan Staf Sekretariat Fraksi di kawasan Malioboro. SDM serta menggunakan 23

NO Kekuatan (Strengths) (S) NO Ancaman (Threats) (T) Hubu ngan Strategi sarana dan prasarana kerja penunjang fasilitasi pada DPRD S2 T1 Peningkatan percepatan perubahan Instrumen penyelenggaraan Pemda dengan dukungan anggaran yang cukup memadai S2 T4 Peningkatan mutu pengamanan pada anggota DPRD dengan memaksimalkan du-kungan anggaran dan pe-ralatan kerja yang tersedia. S3S4T1 Peningkatan percepatan perubahan Instrumen penyelenggaraan Pemda, dengan mengoptimalkan pelayanan terhadap DPRD dan pelayanan publik serta menggunakan SDM dan sarana prasarana penunjang yang cukup memadai. S3 T2 Peningkatan profesionalisme aparatur Sekretariat DPRD dengan mengoptimalkan pelayanan terhadap DPRD dan Pelayanan Publik. S3S4T3 Peningkatan antisipasi berku-rangnya pegawai karena pensiun dengan mengoptima-kan SDM didukung sarana, prasarana kerja yang cukup memadahi dalam profession-nalisme pelayanan terhadap DPRD dan pelayanan public Tabel 9. Hubungan Kelemahan (weaknesses) dan Peluang(Opportunities) Hubu NO Kelemahan(weaknesses) (W) NO Peluang(Opportunities)(O) ngan 1 Minimnya fasilitas ruang/ W1 O1 prasarana gedung kantor Sekretariat DPRD, 1 Komitmen organisasi dalam pembinaan dan peningkatankompetensi SDM Aparatur Sekretariat DPRD Strategi Manfaatkan komitmen organisasi dalam pembinaan dan peningkatan SDM Aparatur Sekretariat DPRD dalam menanggulangi minimnya fasilitas ruang/ prasarana gedung kantor Sekretariat DPRD, 24

NO Kelemahan(weaknesses) (W) NO 2 Kelemahan sumber daya aparatur Sekretariat DPRD dalam mengimbangi kemajuan teknologi informasi dan deteksi dini terhadap perubahan-perubahan atas peraturan-peraturan perundangan 3 Belum tersedianya SOP/ Juklak/Juknis dalam penyelenggaraan tugastugas kedewanan 4 Kurangnya tenaga operator komputer, penyusun risalah rapat/ persidangan dan tenaga Legal Drafter Peluang(Opportunities)(O) 2 Tuntutan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, perumusan kebijakan publik rangka menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. 3 Terbukanya peluang pengembangan Teknologi Informasi dan Pengembangan Penelitian serta kajian kebijakan 4 Terbentuknya jejaring kerja dengan perguruan tinggi, Institusi Pemerintah, Media masa dan elektronik. Hubu Strategi ngan W2 O2 Manfaatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan publik untuk menciptakan penyelenggaraan pe-merintahan yang bersih dan bebas KKN, sehingga perbaikan adanya kelemahan SDM dapat mengibangi kemajuan teknologi informasi dan deteksi dini terhadap perubahan-perubahan atas peraturan-peraturan yang ada, W3 O3 Manfaatkan terbukanya peluang pengembangan TI dan Kepustakaan serta pengembangan penelitian dan kajian kebijakan, dalam penataan SOP/Juklak /Juknis dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas kedewanan W4 O4 Manfaatkan terbentuknya jejaring kerja dengan perguruan tinggi, Institusi Pemerintah, Media masa dan elektronik dalam mendukung kurangnya tenaga operator komputer, penyusun risalah rapat/ persidangan dan tenaga Legal Drafter W2 O1 Manfaatkan komitmen organisasi dalam pembinaan dan peningkatan SDM Aparatur Sekretariat DPRD guna mengupayakan perbaikan SDM Sekretariat DPRD, sehingga dapat mengimbangi kemajuan teknologi informasi dan de-teksi dini terhadap perubahan-perubahan atas peraturan-peraturan perundangan W3 O2 Memanfaatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan publik untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, dalam penataan standar/ manual/ pedoman aplikasi pelayanan dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas kedewanan 25

NO Kelemahan(weaknesses) (W) NO Peluang(Opportunities)(O) Hubu Strategi ngan W3 O4 Manfaatkan terbentuknya jejaring kerja dengan perguruan tinggi, Institusi Pemerintah, Media masa dan elektronik dalam mendukung penataan standar/ manual/ pedoman aplikasi pelayanan dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas kedewanan W4 O2 Memanfaatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan publik untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, dalam mendukung kurangnya tenaga operator komputer, penyusun risalah rapat/ persidangan dan tenaga Legal Drafter W4 O3 Manfaatkan terbukanya peluang pengembangan TI dan Kepustakaan serta pengembangan penelitian dan kajian kebijakan, dalam mendukung kurangnya tenaga operator komputer, penyusun risalah rapat/persidangan dan tenaga Legal Drafter Tabel 10. Hubungan Kelemahan (weaknesses) dan Peluang(Opportunities) Hubu NO Kelemahan (weaknesses) (W) NO Ancaman (Threats) (T) ngan Strategi 1 Minimnya fasilitas ruang/ 1 cepatnya perubahan instrumen W1 T1 Peningkatan percepatan pe- prasarana gedung kantor penyelenggaraan rubahan Instrumen penye- Sekretariat DPRD, pemerintahan daerah lenggaraan Pemerintahan dengan sering berubahubahnya Daerah dengan penyesuaian peraturan- manajemen pelayanan peraturan dari meng-ikuti perubahan Pemerintah Pusat peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat dengan upaya penataan fasilitas ruang/ prasarana gedung kantor Sekretariat DPRD, 2 Kelemahan sumber daya 2 Makin tingginya tuntutan W2 T2 Peningkatan Profesionalisme aparatur Sekretariat DPRD terhadap peningkatan aparatur Sekretariat DPRD dalam mengimbangi kemajuan pro-fesionalisme dengan upaya menanggu- teknologi informasi dan aparatur Se-kretariat langi kelemahan sumber deteksi dini terhadap DPRD daya aparatur dalam perubahan-perubahan atas mengimbangi kemajuan teknologi informasi dan 26

NO Kelemahan (weaknesses) (W) NO peraturan-peraturan perundangan 3 Belum tersedianya SOP/ Juklak/Juknis dalam penyelenggaraan tugastugas kedewanan Ancaman (Threats) (T) 3 Lambannya pengisian pegawai sejalan semakin ber-kurangnya pegawai karena pensiun / purna tugas Hubu Strategi ngan deteksi dini terhadap perubahan-perubahan atas peraturan perundangan W3 T3 Peningkatan analisis dan data kebutuhan pegawai dengan menyesuaikan tersedianya SOP/Juklak/Juknis pelayanan dalam rangka penyelengga- raan tugastugas kedewanan 4 Kurangnya tenaga operator komputer, penyusun risalah rapat/ persidangan dan tenaga Legal Drafter 4 Lokasi kantor DPRD yang terbuka dan berada di kawasan Malioboro. W4 T4 Peningkatan mutu pengamanan pada anggota DPRD dalam penanggulangan kurangnya tenaga operator komputer, penyusun risalah rapat/ persidangan dan tenaga Legal Drafter W2 T1 Peningkatan kompetensi sumber daya aparatur Sekretariat DPRD dalam mengimbangi kemajuan teknologi informasi dan deteksi dini terhadap perubahan-perubahan atas peraturan-peraturan perundangan sebagai tuntutan cepatnya perubahan instrumen penye-lenggaraan pemerintahan daerah dengan sering berubahubahnya peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat W3 T2 Mewujudkan ketersediaan SOP/Juklak/Juknis pelayanan pada tugas-tugas kedewanan sebagai akibat tingginya tuntutan terhadap pening- katan profesionalisme apara-tur Sekretariat DPRD W4 T3 Peningkatan pengisian operator computer, penyusunan risalah rapat / persidangan dan legal drafer dengan pengisian pegawai akibat pensiun / purna tugas Adapun asumsi dan konklusi atau kesimpulan yang dihasilkan dalam analisis SWOT tentang faktor-faktor lingkungan serta dampaknya terhadap masa depan organisasi, 27

ataupun pengaruh terhadap hubungan internal dan eksternal Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap asumsi-asumsi tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan dan menyusun perencanaan strategis. BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Sekretariat DPRD Adanya Zero Growth dan Moratorium dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, serta realitas cepatnya perubahan peraturan-peraturan Pemerintah dan Kedudukan Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta adalah unsur fasilitasi DPRD dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangannya dan mempunyai fungsi pelayanan administrasi kepada DPRD. Merupakan tantangan dan permasalahan sendiri bagi Institusi Sekretariat DPRD, disamping letak kantor DPRD dan Sekretariat DPRD berada di Malioboro yang termasuk daerah terbuka dan rawan dari sisi keamanan, maka permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi akan muncul dan menjadi tantangan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya adalah : 1. Kualifikasi SDM tidak merata dan pegawai pensiun yang tidak diimbangi dengan penambahan pegawai baru serta belum adanya Tenaga Legal Drafter, Notulen, Arsiparis dan Penyusun. Disamping belum adanya aturan perekrutan bagi tenaga administrasi fraksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2010 walaupun Tata Tertib DPRD Nomor 1 Tahun 2010 mengisyaratkan pemenuhan pegawai dimaksud. 2. Belum optimalnya penyelesaian kinerja di Setwan yang disebabkan penempatan PPTK yang belum proporsional dan belum adanya juklak / juknis / SOP disetiap kegiatan Alat Kelengkapan Dewan, disamping adanya penggabungan pengelolaan keuangan antara Setwan dengan DPRD yang tidak menguntungkan dalam pengukuran kinerja Sekretariat DPRD. 3. Penyelenggaraan penyerapan aspirasi dan penyampaian informasi terhadap lapisan masyarakat belum sesuai harapan, hal ini disebabkan jejaring kerjasama yang di 28