BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN PUBLIC RELATIONS PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PASCA MENGHADAPI KRISIS PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

Datar Pertanyaan Wawancara. : Santai, pewawancara duduk berhadapan dengan narasumber. 1. Menurut Pak Marlo PR di Pertamina itu seperti apa?

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya sehari hari.

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

PERAN HUMAS PT.PERTAMINA (PERSERO) BBM RETAIL REGION IV DALAM MENYELESAIKAN KASUS KECELAKAAN GAS ELPIJI 3 KG YANG TERJADI DI WILAYAH JATENG & DIY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB I : PENDAHULUAN. indikator pengukur keberhasilan pembangunan. Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas

PENDAHULUAN. Sumber : OPEC dalam Nasrullah (2009) Gambar 1 Perkembangan harga minyak dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku pada. tingkat pekerjaan perseorangan yaitu karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, siapa yang tidak menggunakan LPG untuk memasak? Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang berkaitan dengan topik penelitian penulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan. besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk

I. PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dunia, menyebabkan kebutuhan akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara

SISTEM INFORMASI JASA PENGANGKUTAN DAN PENGISIAN GAS ELPIJI PADA PT. GASINDO CITRA PERWIRA

BAB I PENDAHULUAN. minyak tanah ke elpiji ini di akibatkan harga minyak tanah yang semakin mahal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas total ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total

Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi saat ini telah menjadi hal yang penting bagi sebuah Negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III PENUTUP. belum maksimal, karena meskipun pihak PT Pertamina Persero sudah

I. PENDAHULUAN. Sikap merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial karena manusia selalu

tercapai yang dilakukan oleh praktisi PR (Public Relations) baik terhadap yang dilakukan oleh PR (Public Relations) tidak hanya ditujukan pada pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melakukan wawancara dengan officer cybermedia PT.

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KONVERSI PENGGUNAAN MINYAK TANAH KE GAS LPG 3 KILOGRAM DI KECAMATAN SAIL PEKANBARU. Oleh : Marzolina.SE.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa tidak berkomunikasi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gas alam merupakan salah satu dari sekian banyak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat masih. mengandalkan bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg

Solusi Cerdas Membantu Program Pembatasan BBM Dengan Pengunaan BBG

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT.Indofood CBP Sukses Makmur Jambi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai masalah dalam berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENUTUP. Pertamina (Persero) tidak dapat melakukan impor BBM untuk memenuhi. dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 301 Tahun 2004 yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

cenderung meningkat, juga cukup besar dibandingkan komponen pengeluaran APBN yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

BAB I. dibutuhkan karena strategi ini merupakan salah satu dari beberapa langkah kritis

PENDAHULUAN tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan sehingga pesan yang disampaikan dimengerti atau di terima dengan baik oleh penerima. Komunikasi itu sendiri tidak hanya penting dalam kehidupan sehari-hari bagi individu dalam sebuah keluarga atau masyarakat, komunikasi yang efektif juga dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan terutama dalam mengimplementasikan visi dan misi perusahaan. Publik Relations (PR) merupakan teknik komunikasi yang dilakukan sebuah lembaga, organisasi, ataupun perusahaan untuk menjalin kegiatan, hubungan, dan komunikasi dengan masyarakat atau publik. Aktivitas public relations merupakan proses yang berkelanjutan, dimana manajemen berusaha untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari komunitasnya, dari para pegawainya, dan juga merupakan kelanjutan proses penetapan kebijakan pihak manajemen dalam memberikan masukan dan saran perbaikan untuk mempertahankan citra. Public Relations di dalam hal ini merupakan sosok yang mewakili kepentingan perusahaan. Keberhasilan public relations di dalam menjalankan aktivitasnya dinilai akan membawa nama baik perusahaan di mata khalayaknya, dan juga sebaliknya kegagalan PR akan membawa citra buruk perusahaan. Public relations mempunyai peranan. Peranan public relations dalam menjalin hubungan dnegan publiknya itu sangat penting, baik dengan public internal perusahaan

maupun dengan public eksernal perusahaan. Kegiatan Public relations tidak hanya untuk menyampaikan informasi kepada publiknya saja melainkan juga sebagai sarana penerangan di dalam perusahaan yaitu menerima dan memberikan segala bentuk informasi yang diperlukan agar dapat membentuk komunikasi yang efektif dengan publik-nya. Public relations memerlukan ruang untuk menggambarkan peran dan fungsinya dalam membangun atau membentuk citra positif bagi perusahaan, menjalin hubungan yang harmonis dengan publik, dan juga menyelesaikan krisis yang terjadi di dalam perusahaan. Krisis merupakan hal yang tidak dapat diprediksi, karena krisis itu datangnya secara tiba-tiba dan juga kehadirannya sangat tidak diharapkan didalam perusahaan. Hampir semua perusahaan pernah mengalami krisis, salah satunya adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957, kemudian berganti nama menjadi PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September 2003. Krisis yang dialami oleh PT. Pertamina (Persero) pasti sering terdengar, seperti kenaikan harga bbm, meledaknya tabung Gas LPG 3 kg, dan lain-lain. Peranan public relations sangat berpengaruh di masyarakat bahkan dapat diandalkan untuk mempengaruhi dan mengendalikan pemikiran publik. Ketika perusahaan mengalami krisis, yang sangat dibutuhkan pada situasi tersebut adalah public relations. Apabila public relations tidak dapat menjalankan tugasnya untuk menjembatani hubungan antara perusahaan dan publiknya, maka citra perusahaan pun akan dinilai tidak baik di mata publiknya. Terkait dengan adanya krisis yang terjadi pada PT. Pertamina (Persero) pada awal tahun 2007 yaitu pada saat pemerintah mengadakan kebijakan konversi minyak tanah ke Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) yang selanjutnya disebut elpiji. Meskipun banyak pro dan

kontra karena terkesan terburu-buru, kebijakan pemerintah tersebut tetap dijalankan. Dari berbagai perspektif, kebijakan pemerinta ini sangat logis, mengingat harga minyak mentah internasional cenderung melonjak sangat tajam. Apabila harga minyak tanah dalam negeri dipertahankan, pemerintah harus mengeluarkan dana APBN yang sangat besar untuk mensubsidi. Sementara itu cadangan minyak bumi di Indonesia saat ini sudah makin menipis. Isu cadangan bahan bakar minyak dunia yang semakin menipis menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk melakukan konversi terhadap bahan bakar gas yang masih tersedia dalam jumlah besar. Alasan dilakukannya program konversi minyak tanah ke elpiji adalah berdasarkan nilai kalori yaitu subsidi elpiji lebih rendah dari pada subsidi minyak tanah, selain itu elpiji lebih bersih dari pada minyak tanah. Oleh sebab itu, tujuan kebijakan konversi penggunaan bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji yaitu menghemat pengeluaran anggaran publik dan sekaligus mengurangi tingkat polusi. Namun disayangkan pemerintah tindak mengantisipasi keterkejutan masyarakat karena minyak tanah yang telah membudaya sejak lama sebagai bahan bakar andalan secara tiba-tiba harus diganti dengan gas. Sehingga muncul-lah masalah pokok yang dihadapi dalam tahap implementasi yaitu bahwa tidak mudah bagi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan bahan bakar minyak tanah untuk beralih ke elpiji. Meskipun menghadapi cukup banyak kendala, program konversi minyak tanah ke gas elpiji bisa dibilang sukses sejak diluncurkan tahun 2007. Hal ini bisa dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan akan tabung gas. Pada tahun ke tiga implementasi, yaitu pada tahun 2010, petaka mulai melanda. Berbagai kejadian seperti kebocoran yang menimbulkan ledakan tabung gas telah banyak memakan korban. PT. Pertamina (Persero) yang berperan sebagai penyedia dan pengatur pemasaran Gas elpiji 3 kg mendapatkan dampak dari kejadian buruk yang

terjadi di masyarakat. Karena masyarakat tahu bahwa yang mengatur dan memasarkan Gas elpiji adalah PT. Pertamina (Persero), sehingga PT. Pertamina (Persero) dianggap harus bertanggung jawab atas beberapa kecelakaan yang terjadi. Salah satunya ledakan Gas elpiji 3 kg pada tanggal 25 Juli 2010 lalu yang terjadi di Jalan Mandalika 1 RT 06/06 Kelurahan Tanjungduren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Ledakan tabung gas ini melukai 10 warga dan salah satu diantaranya meninggal dunia. Krisis tersebut pasti juga akan berdampak pada citra PT. Pertamina (Persero) yang pada awalnya dinilai sangat profesional. Saat krisis seperti itu dapat dijadikan tantangan bagi public relations perusahaan untuk menangani permasalahan dan menggunakan peranan public relations, yaitu mempertahankan citra positif publik terhadap perusahaan yang mengalami krisis. Penulis mengangkat kasus krisis ledakan Gas elpiji 3 kg Tanjung Duren yang terjadi pada tanggal 25 Juli 2010 ini karena kejadian tersebut merupakan kejadian krisis yang berdampak pada citra perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang terkenal profesional dalam setiap pelayanan. Ketika krisis itu terjadi mengakibatkan 10 orang luka-luka dan salah satu diantaranya meninggal dunia, sehingga jelas sekali krisis tersebut berdampak terhadap citra perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang terkenal dengan pelayanannya. Dalam menangani masalah krisis tersebut pasti akan menemukan hambatan dalam proses penyelesaian masalah. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian mendalam yaitu mengenai PERANAN PUBLIC RELATIONS PADA PT. PERTAMINA (Persero) DALAM MENPERTAHANKAN CITRA PASCA MENGHADAPI KRISIS PERUSAHAAN. Penulis memilih judul ini dimaksudkan guna penulis mengetahui sejauh mana peranan public relations pada PT. Pertamina (Persero) dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis perusahaan. Krisis yang menjadi studi

kasus ini adalah ledakan Gas elpiji 3 kg pada tanggal 25 Juli 2010 lalu yang terjadi di Jalan Mandalika 1 RT 06/06 Kelurahan Tanjungduren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. 1.2 Ruang Lingkup Dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup hanya dibatasi oleh bagaimana peran public relations yang sebenarnya dan bagaimana public relations bisa tetap mempertahankan citra setelah kejadian krisis pada perusahaan dan bagaimana PT. Pertamina (Persero) ketika menghadapi krisis. Memilih PT. Pertamina (Persero), yaitu karena PT. Pertamina (Persero) sebagai perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia, yang sudah dikenal professional ini tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia (sdm) yang bekerja didalamnya. Salah satunya adalah divisi Public Relations yang bekerja untuk menjalin hubungan baik dengan publik. Menjalin hubungan baik dengan publik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi publik relations untuk sekarang ini, hal ini membuat penulis ingin mengetahui peranan public relations khususnya peranan public relations dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis perusahaan. 1.3 Rumusan Masalah a. Bagaimana peran public relations yang sebenarnya b. Bagaimana public relations bisa tetap mempertahankan citra setelah kejadian krisis pada perusahaan c. Bagaimana PT. Pertamina (Persero) ketika menghadapi krisis.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana peranan public relations PT. Pertamina (Persero) dalam mempertahankan citra. 2. Untuk memahami krisis yang terjadi pada PT. Pertamina (Persero). 3. Untuk mengetahui peranan public relations pada PT. Pertamina (Persero) dalam mempertahankan citra pasca menghadapai krisis perusahaan. 1.4.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini dibagi atas manfaat akademis, manfaat praktis, dan manfaat teoritis sebagai berikut: a. Manfaat akademis 1) Diharapkan hasil penelitian dapat dipergunakan untuk memperkaya kajian mengenai peranan Public Relations PT. Pertamina (Persero). 2) Penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat menjadi referensi dasar penelitian selanjutnya. b. Manfaat praktis Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi PT. Pertamina (Persero). Penelitian ini juga bermanfaat bagi pengembangan perusahaan khususnya pengembangan peranan Public Relations PT. Pertamina (Persero) dalam memecahkan masalah atau persoalan untuk mempertahankan citra. c. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia, khususnya yang terkait dengan peranan Public Relations PT. Pertamina (Persero) dalam memecahkan masalah atau persoalan guna mempertahankan citra. 1.5 Metodologi Ian Metodologi dalam arti umum adalah studi yang logis dan sistematis mengenai prinsip-prinsip yang mengarahkan penelitian ilmiah. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara dengan mewawancarai sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan penelitian. Selain itu penulis juga menggunakan teknik observas, dan dokumentasi. Dengan menggunakan metode tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui peranan public relations dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis perusahaan pada PT. Pertamina (Persero). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Metode pengumpulan data penelitian, data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder: 1. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti secara langsung melalui objek penelitian. Data primer yang digunakan dipenelitian ini adalah wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyusun sejumlah pertanyaan untuk dijawab oleh narasumber baik internal perusahaan dan eksternal perusahaan. 2. Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekundernya adalah studi kepustakaan yaitu data yang diperoleh dengan membaca

buku atau dari sumber-sumber yang berhubungan dengan topik skripsi yang penulis pilih. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada skripsi ini merupakan suatu gambaran umum mengenai isi dari keseluruhan pembahasan, yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini. Berikut ini merupakan sistematika penulisan: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian yang menjelaskan secara garis besar latar belakang masalah yang menjadi landasan dan pentingnya permasalahan yang akan diteliti, meliputi latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi, dan sistematika penulisan yang digunakan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini merupakan penjelasan dari masalah penelitian secara teoritis, dan definisi konseptual dari para ahli. Bab ini meliputi kerangka teori, dan kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan terdiri dari struktur organisasi perusahaan, metode penelitian, metode pengumpulan data, permasalahan yang ada, alternatif data atau permasalahan. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai simpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran mengenai hasil penelitian.