PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

Perkembangan Ekspor dan Impor Kalimantan Barat Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2017 INFLASI 0,13 PERSEN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MEI 2016 INFLASI 0,18 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MARET 2017 DEFLASI 0,11 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2016 DEFLASI 0,40 PERSEN

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017


PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JANUARI 2017

EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN NOVEMBER 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2017

Analisis Perkembangan Industri

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JANUARI 2014

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2017*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JULI 2015 INFLASI 0,92 PERSEN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MEI 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JANUARI 2016 INFLASI 0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI DESEMBER 2016 INFLASI 0,35 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

Perkembangan Ekspor dan Impor

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR DESEMBER HARGA GROSIR NAIK 0,68 PERSEN Pada bulan Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar () Umum Nonmigas naik sebesar 0,68 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan terbesar terjadi pada Sektor Pertanian sebesar 1,30 persen. Bahan Baku, dan Barang Konsumsi pada bulan naik masing-masing 0,68 persen, dan 0,79 persen. Sebaliknya Barang Modal mengalami penurunan indeks sebesar 0,04 persen. Bahan Bangunan/Konstruksi pada naik sebesar 0,34 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga kaca lembaran, barang galian segala jenis, barangbarang dari karet, semen, dan aspal. Sedangkan yang mengalami penurunan harga antara lain mesin pembangkit dan motor listrik, batu split, dan barang-barang dari logam dasar bukan besi. 1. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan Umum Nonmigas adalah 177,87 atau naik 0,68 persen dari sebesar 176,66. Kenaikan persentase perubahan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks di semua sektor, yaitu Sektor Pertanian 1,30 persen, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas 0,74 persen, Sektor Industri 0,50 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas 0,48 persen dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 0,44 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan antara lain padi/gabah, sayur-sayuran, buah-buahan, karet, ikan laut, beras, dan minyak kelapa sawit. Pada bulan Sektor Pertanian dan Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,25 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian, Kelompok Barang Impor Nonmigas, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas, masing-masing menyumbang andil sebesar 0,01; 0,06; dan 0,11 persen. Bahan Bangunan/Konstruksi yang terdiri dari 5 (lima) kelompok jenis bangunan pada bulan secara umum mengalami kenaikan indeks sebesar 0,34 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik sebesar 0,31 persen; Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,38 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,37 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,27 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,33 persen. Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 1

Tabel 1 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Indonesia Bulan menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100) Sektor/Kelompok Barang Perub thd Sektor Domestik 1 Pertanian 239,12 242,24 1,30 0,25 2 Pertambangan & Penggalian 214,40 215,35 0,44 0,01 3 Industri 174,57 175,45 0,50 0,25 Perdagangan Internasional 1 Impor Nonmigas 161,72 162,49 0,48 0,06 2 Ekspor Nonmigas 143,67 144,73 0,74 0,11 Umum Nonmigas 176,66 177,87 0,68 0,68 Bahan Baku Bahan Baku pada mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 171,31 pada menjadi 172,47 pada. Kenaikan Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal dan Impor masingmasing sebesar 0,72 dan 0,48 persen. Penyebab kenaikan harga Bahan Baku Lokal antara lain kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,05 persen, dan Subsektor Industri Bahan Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia 0,59 persen. Sementara naiknya harga Bahan Baku Impor Nonmigas antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas di Subsektor Hasil Industri Barang-Barang Kimia sebesar 0,80 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam perubahan indeks Bahan Baku antara lain padi/gabah, bahan baku plastik, dan ban dan barang-barang lainnya dari karet. Kelompok Barang Konsumsi Indeks Kelompok Barang Konsumsi pada mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 184,65 pada menjadi 186,11 pada. Sektor Industri merupakan pemberi andil terbesar pada perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi dengan menyumbang sebesar 0,42 persen. Sektor Pertanian, dan Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas memberikan andil masing-masing sebesar 0,29 dan 0,08 persen. Walaupun mengalami kenaikan indeks, Sektor Pertambangan & Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan. Pada bulan ini Subsektor Tanaman Pangan menyumbang andil 0,19 persen, dan merupakan penyumbang andil terbesar di Sektor Pertanian. Di Sektor Industri, penyumbang andil terbesar adalah Subsektor Industri Penggilingan Padi, Biji-bijian dan Makanan Hewan sebesar 0,22 persen. Pada Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas, pemberi andil terbesar adalah Subkelompok Hasil Industri Makanan, Minuman, Tembakau dan Pakan Hewan sebesar 0,05 persen. 2 Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011

Kelompok Barang Modal Pada, Barang Modal mengalami penurunan sebesar -0,04 persen, yaitu dari 156,04 pada menjadi 155,97 pada. Penurunan ini disebabkan menurunnya indeks Sektor Pertanian, Sektor Industri, dan Kelompok Barang Modal Impor Nonmigas masing-masing sebesar 0,27; 0,02; dan 0,06 persen. Pada bulan ini, Subsektor Industri Mesin Pembangkit, Motor Listrik, dan Lainnya merupakan pemberi andil terbesar pada perubahaan indeks Kelompok Barang Modal Impor Nonmigas dengan menyumbang sebesar -0,05 persen. Tabel 2 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Tanpa Migas Bulan Menurut Sektor/ Kelompok Barang (2005=100) Sektor/Kelompok Barang Perubahan thd I. Bahan Baku 171,31 172,47 0,68 0,68 Lokal 189,76 191,12 0,72 0,59 1.1. Pertanian 229,58 232,88 1,44 0,33 1.2. Pertambangan dan Penggalian 214,37 215,33 0,45 0,02 1.3. Industri 175,89 176,67 0,44 0,25 Impor 117,95 118,52 0,48 0,09 II. Barang Konsumsi 184,65 186,11 0,79 0,79 2.1. Pertanian 254,20 257,03 1,12 0,29 2.2. Pertambangan dan Penggalian 286,87 292,15 1,84 0,00 2.3. Industri 177,99 179,13 0,64 0,42 Impor 119,39 120,55 0,97 0,08 III. Barang modal 156,04 155,97-0,04-0,04 3.1. Pertanian 221,15 220,54-0,27 0,00 3.2. Industri 136,46 136,43-0,02-0,01 Impor 182,43 182,32-0,06-0,03 Kelompok Bangunan/Konstruksi Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia pada mengalami kenaikan 0,34 persen, yaitu dari 191,82 pada menjadi 192,47 pada. Semua kelompok bangunan dalam Bahan Bangunan/Konstruksi memberikan andil pada perubahan indeks harga konstruksi Indonesia. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal menyumbang sebesar 0,16 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,04 persen, Kelompok Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,11 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,01 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,02 persen. Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga pada bulan, antara lain: kaca lembaran 1,14 persen, barang galian segala jenis 0,63 persen, barang-barang dari karet 0,42 persen, semen Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 3

0,39 persen, dan aspal 0,17 persen. Sementara kelompok bahan bangunan yang mengalami penurunan harga adalah mesin pembangkit dan motor listrik 0,67 persen, batu split 0,26 persen, barang-barang dari logam dasar bukan besi 0,12 persen, dan barang-barang plastik 0,11 persen. Tabel 3 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Menurut Kelompok Jenis Bangunan (2005=100) Kelompok Bangunan Perubahan thd Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 186,27 186,85 0,31 0,16 202,21 202,97 0,38 0,04 199,83 200,57 0,37 0,11 182,55 183,04 0,27 0,01 Bangunan Lainnya 192,74 193,37 0,33 0,02 Konstruksi Indonesia 191,82 192,47 0,34 0,34 4 Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011

Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan (2005=100) Kelompok Bahan Bangunan Perubahan thd (1) (2) (3) (4) 1. Kayu gelondongan 217,37 217,54 0,08 2. Barang galian segala jenis 227,12 228,55 0,63 3. Kayu gergajian dan awetan 296,50 297,48 0,33 4. Kayu lapis dan sejenisnya 149,26 149,12-0,09 5. Bahan bangunan dari kayu 284,41 284,75 0,12 6. Kertas dan sejenisnya 178,99 180,44 0,81 7. Cat, vernis dan lak 171,91 172,49 0,34 8. Aspal 290,73 291,22 0,17 9. Hasil kilang minyak lainnya 200,19 202,32 1,06 10. Barang-barang dari karet 223,24 224,18 0,42 11. Barang-barang plastik 151,39 151,23-0,11 12. Kaca lembaran 171,28 173,23 1,14 13. Bahan bangunan dari keramik dan tanah liat 197,71 199,47 0,89 14. Semen 170,33 170,99 0,39 15. Batu split 195,24 194,74-0,26 16. Barang-barang lainnya dari bahan bukan logam 185,84 185,77-0,04 17. Barang-barang dari besi dan baja dasar 154,09 154,26 0,11 18. Barang-barang dari logam dasar bukan besi 117,29 117,15-0,12 19. Alat pertukangan dari logam 183,90 184,09 0,10 20. Bahan bangunan dari logam 191,87 191,99 0,06 21. Barang-barang logam lainnya 184,05 184,13 0,04 22. Alat-alat berat dan perlengkapannya 147,12 147,57 0,31 23. Mesin pembangkit dan motor listrik 123,01 122,18-0,67 24. Perlengkapan listrik lainnya 186,41 187,44 0,55 25. Aki (accu) 210,75 210,74 0,00 Perubahan Indeks Harga Konstruksi Indonesia 191,82 192,47 0,34 2. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Berdasarkan hasil pantauan BPS, dalam perdagangan internasional bulan, indeks harga Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,91 dan 1,35 persen dari bulan sebelumnya. Komoditas migas yang mengalami kenaikan harga selama bulan adalah minyak bumi impor, barang-barang hasil kilang minyak bumi impor, minyak bumi ekspor, dan gas alam cair ekspor. Umum naik 0,64 persen dari 172,84 pada Oktober menjadi 173,95 pada. Kelompok Barang Ekspor merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,25 persen. Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Kelompok Barang Impor menyumbang Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 5

andil masing-masing sebesar 0,09 persen; 0,15 persen; dan 0,15 persen. Walaupun mengalami perubahan indeks, Sektor Pertambangan dan Penggalian tidak menyumbang andil yang signifikan pada perubahan bulan. Tabel 5 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Indonesia Bulan menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100) Sektor/Kelompok Barang Oktober Perub thd Oktober Sektor Domestik 1 Pertanian 237,87 239,12 0,53 0,09 2 Pertambangan & Penggalian 214,17 214,40 0,11 0,00 3 Industri 174,01 174,57 0,32 0,15 Perdagangan Internasional 1 Impor 162,67 164,15 0,91 0,15 2 Ekspor 138,57 140,44 1,35 0,25 Umum 172,84 173,95 0,64 0,64 Umum Tanpa Ekspor 182,89 183,77 0,48 0,39 Umum Tanpa Ekspor Migas 175,64 176,48 0,48 0,46 Umum Tanpa Impor 174,98 176,00 0,58 0,49 Umum Tanpa Impor dan Ekspor Migas 178,56 179,26 0,39 0,31 Umum Tanpa Impor dan Ekspor 188,75 189,45 0,37 0,24 Bahan Baku Bahan Baku pada mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 181,09 pada Oktober menjadi 182,06 pada. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Bahan Baku Impor masing-masing sebesar 0,42 dan 0,93 persen. Naiknya harga Bahan Baku Lokal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Pangan 1,02 persen dan Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,81 persen. Keduanya memberikan andil masing-masing sebesar 0,10 dan 0,05 persen pada perubahan indeks Bahan Baku. Sementara, penyebab kenaikan harga Bahan Baku Impor antara lain adalah naiknya harga komoditas di Subsektor Hasil Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,31 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam perubahan indeks Bahan Baku antara lain: padi/gabah, minyak bakar, dan minyak bumi impor. Kelompok Barang Konsumsi Indeks Kelompok Barang Konsumsi pada mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 190,18 pada Oktober menjadi 191,08 pada. Penyebab kenaikan indeks Kelompok Barang Konsumsi adalah naiknya indeks Sektor Pertanian 0,21 persen, Sektor Pertambangan & Penggalian 0,36 persen, Sektor Industri 0,40 persen dan Kelompok Barang Konsumsi Impor 1,45 persen. 6 Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011

Pada Kelompok Barang Impor, Subkelompok Hasil Industri Pengilangan Minyak menyumbang sebesar 0,12 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar. Sementara penyumbang terbesar pada Sektor Industri adalah Subsektor Industri Penggilangan Minyak Bumi sebesar 0,03 persen. Kelompok Barang Modal Pada, Barang Modal mengalami penurunan sebesar -0,05 persen, yaitu dari 156,11 pada Oktober menjadi 156,04 pada. Penurunan ini utamanya disebabkan indeks harga perdagangan besar di Sektor Industri dan Kelompok Barang Modal Impor masing-masing turun sebesar 0,02 dan 0,08 persen, sedangkan Sektor Pertanian mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,20 persen. Subsektor Industri Perlengkapan Listrik, Barang Elektronik, dan Komunikasi menyumbang sebesar -0,06 persen, dan merupakan penyumbang andil terbesar di Sektor Industri Kelompok Barang Modal. Pada Kelompok Barang Modal Impor, penyumbang andil terbesar adalah Subsektor Alat-Alat Berat, Mesin-Mesin Untuk Industri dan Perlengkapannya sebesar -0,05 persen. Tabel 6 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Bulan Menurut Sektor dan Kelompok (2005=100) Kelompok/Sektor Oktober Perubahan thd Oktober I. Bahan Baku 181,09 182,06 0,53 0,53 Lokal 188,86 189,66 0,42 0,33 1.1. Pertanian 227,87 229,58 0,75 0,16 1.2. Pertambangan dan Penggalian 214,15 214,37 0,11 0,00 1.3. Industri 175,21 175,75 0,31 0,16 Impor 158,62 160,09 0,93 0,21 II. Barang Konsumsi 190,18 191,08 0,47 0,47 2.1. Pertanian 253,66 254,20 0,21 0,05 2.2. Pertambangan dan Penggalian 285,84 286,87 0,36 0,00 2.3. Industri 177,29 177,99 0,40 0,25 Impor 164,95 167,35 1,45 0,17 III. Barang modal 156,11 156,04-0,05-0,05 3.1. Pertanian 218,51 221,15 1,20 0,00 3.2. Industri 136,49 136,46-0,02-0,01 Impor 182,59 182,43-0,08-0,04 Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 7

3. Perkembangan Tahun a. Nonmigas Selama (Januari-) tahun, umum nonmigas naik sebesar 5,60 persen, yaitu dari 168,44 pada 2009 menjadi 177,87 pada. Pada sektor domestik, perubahan tertinggi adalah pada Sektor Pertanian sebesar 10,15 persen. Sedangkan pada perdagangan internasional, perubahan tertinggi terjadi pada Kelompok Barang Ekspor sebesar 5,02 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri, dan Kelompok Barang Impor Nonmigas, mengalami perubahan indeks harga berturut-turut sebesar 2,87; 4,70; dan 3,27 persen Berdasarkan besarnya andil perubahan indeks selama tahun, penyumbang andil terbesar adalah Sektor Industri sebesar 2,36 persen. Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor menyumbang andil masing-masing sebesar 1,91; 0,07; 0,46; dan 0,79 persen selama tahun. Grafik 1 Perkembangan Nonmigas Tahun 240 220 200 180 160 140 120 100 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Umum Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Impor Nonmigas Ekspor Nonmigas b. Konstruksi Indonesia Konstruksi Indonesia selama tahun (Januari-) mengalami kenaikan sebesar 2,09 persen, yaitu dari 188,53 pada 2009 menjadi 192,47 pada. Perubahan indeks tertinggi terjadi pada Kelompok Bangunan Lainnya yang naik sebesar 2,32 persen. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal merupakan penyumbang andil tertinggi pada perubahan Konstruksi Indonesia dengan menyumbang sebesar 1,03 persen. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian; Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan; Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi; dan Kelompok Bangunan Lainnya, berturut-turut menyumbang andil sebesar 0,23; 0,63; 0,10; dan 0,10 persen (lihat tabel 7). 8 Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011

Tabel 7 Persentase dan Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Tahun Menurut Kelompok Jenis Bangunan (2005=100) Kelompok Bangunan 2009 Perubahan thd 2009 Tahun Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 183,18 186,85 2,00 1,03 198,77 202,97 2,11 0,23 196,30 200,57 2,18 0,63 178,94 183,04 2,29 0,10 Bangunan Lainnya 188,98 193,37 2,32 0,10 Konstruksi Indonesia 188,53 192,47 2,09 2,09 c. Bahan Baku, Barang Konsumsi dan Barang Modal Selama tahun (Januari-) Bahan Baku mengalami kenaikan sebesar 5,18 persen. Perubahan ini utamanya disebabkan perubahan indeks HPB Bahan Baku Lokal sebesar 5,75 persen. Sementara perubahan indeks Bahan Baku Impor Nonmigas hanya sebesar 2,61 persen. Dalam Bahan Baku Lokal, perubahan indeks HPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertanian yaitu sebesar 11,05 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian, dan Sektor Industri hanya mengalami perubahan indeks HPB masing-masing sebesar 2,87 dan 3,91 persen. Bahan Baku Lokal dan Bahan Baku Impor Nonmigas terhadap perubahan indeks harga Bahan Baku selama tahun adalah masing-masing sebesar 4,71 dan 0,47 persen. Sektor Pertanian merupakan penyumbang andil tertinggi pada andil Bahan Baku Lokal. Barang Konsumsi mengalami kenaikan sebesar 6,78 persen selama tahun. Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar dalam perubahan Barang Konsumsi, yaitu sebesar 4,30 persen. Sektor Pertanian dan Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas menyumbang masingmasing sebesar 2,27 dan 0,21 persen terhadap perubahan Barang Konsumsi. Sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan walaupun mengalami perubahan indeks sebesar 10,14 persen selama tahun. Dari bulan Januari sampai dengan, Kelompok Barang Modal hanya mengalami kenaikan sebesar 3,28 persen. Utamanya disebabkan oleh kenaikan Kelompok Barang Modal Impor Nonmigas sebesar 6,48 persen yang juga menyumbang andil sebesar 3,11 persen pada perubahan Kelompok Barang Modal. Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 9

Grafik 2 Perkembangan Bahan Baku, Barang Konsumsi dan Barang Modal Tahun 240 220 200 180 160 140 120 100 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Bahan Baku Barang Konsumsi Barang Modal 10 Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011