Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu mencakup suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Penilaian pasien terhadap mutu pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan yang dirancang oleh Pemerintah RI melalui Sistem Kesehatan Nasional

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen memegang kendali, (2) persaingan sangat tajam, (3) perubahan telah

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

KESEHATAN GIGI MASYARAKAT: Pelbagai Survei FKG UGM. Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, FKG-UGM

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memberikan estetik wajah yang kurang baik (Wong, dkk., 2008). Prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari (Noor, 2001). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Penyelenggaraan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. sehingga apabila kehilangan gigi akan memilih menggunakan gigi tiruan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mulut yang berlokasi di Yogyakarta. Segala aktivitas yang ada dalam RSGM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas perusahaan. Dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum sebagaimana yang diamanatkan di dalam pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tuberkulosis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), hepatitis B, dan hepatitis C

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan penyakit (preventif), peningkatan kesehatan (promotif), penyembuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jaminan mutu layanan kesehatan atau quality assurance in healthcare

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan pasien merupakan konsep multidimensi. Dimensi kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi di bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. harapan masyarakat sebagai pemakai jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermutu serta pemerataan pelayanan kesehatan yang mencakup tenaga, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. dan ketegangan, antara lain komunikasi yang bersifat menghibur hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB1 PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap perkembangan strategi pemasaran. Dunia ini harus

PERBEDAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK FISIOTERAPIS TERHADAP PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK FISIOTERAPI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman : DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan jasa atau pelayanan di sektor kesehatan. merupakan sektor ekonomi terbesar dalam masyarakat maju (Heizer, 2011).

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Transkripsi:

1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian penting karena dampaknya yang besar bagi kesehatan secara umum. Penyakit mulut memiliki dampak yang besar bagi fungsi dan kualitas hidup seseorang. Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) menyatakan kesadaran masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pusat-pusat atau badan penyedia jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Di Propinsi DIY setidaknya terdapat 23 Rumah Sakit yang menyediakan pelayanan kesehatan gigi (Dinas Kesehatan Propinsi DIY, 2004). Jumlah tersebut belum termasuk jumlah puskesmas dan poliklinik serta praktek pribadi dokter gigi yang juga menyediakan pelayanan kesehatan. Berkembangnya jumlah pelayanan kesehatan gigi saat ini didukung oleh harapan masyarakat terhadap jenis pelayanan kesehatan gigi (meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) dan tuntutan terhadap mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang sesuai dengan prosedur operasional standar dan kode etik kedokteran seiring dengan perubahan pola pikir sosialbudaya masyarakat dan kemajuan Iptekdogi (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran Gigi). Harapan merupakan sesuatu yang dapat dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk perubahan. Perubahan yang menguntungkan dapat menyebabkan individu mencapai hidup yang lebih baik. Harapan yang dimiliki oleh seseorang erat kaitannya dengan latar belakang dan karakteristik yang dimilikinya. Harapan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: dukungan sosial, kepercayaan religius, dan keinginan dalam kontrol. Harapan pasien sebagai pelanggan di rumah sakit merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba produk layanan di rumah sakit tersebut, yang kemudian olehnya menjadi suatu standar dalam menilai kinerja produk. Mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

2 Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu mencakup suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Penilaian pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan merupakan cermin kepuasan pasien berdasarkan pada sikap dan tanggapan terhadap pelayanan dan sikap tenaga kesehatan. Sikap ini terbentuk akibat adanya interaksi antara pasien dengan tenaga kesehatan. Faktor penilaian pasien memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dikatakan bermutu jika dapat memuaskan pasien, dalam arti dapat memberikan derajat kepuasan yang tinggi bagi rata-rata penduduk serta sesuai dengan aspek etika dan standar pelayanan profesi yang telah diterapkan. Hal ini sesuai dengan Tritani (2000) yang menyatakan bahwa meninjau kepuasan pelayanan dari aspek pasien adalah hal penting dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan itu sendiri. Kepuasan konsumen, dalam istilah bisnis adalah mengukur tentang bagaimana produk dan layanan dapat diberikan oleh suatu perusahaan memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Sedangkan menurut konteks teori consumer behavior, kepuasan lebih banyak didefinisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa (Schiffman dan Kanuk, 2004). Dari teori tersebut, kepuasan merupakan suatu hasil dari penilaian konsumen terhadap suatu produk barang atau jasa yang telah dirasakannya sesuai dengan apa yang diharapkan atau melebihi apa yang diharapkannya. Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof. Soedomo adalah suatu pelayanan kesehatan gigi yang merupakan bagian integratif dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM yang diresmikan oleh Mendiknas Republik Indonesia pada tanggal 31 Desember 2005. Secara umum RSGM Prof. Soedomo memiliki empat jenis klinik perawatan, yaitu klinik UPU (Unit Pelayanan Umum) yang ditangani oleh dokter gigi umum, residen dan dokter gigi spesialis, klinik gigi pendidikan yang ditangani oleh ko-ass, dan klinik VIP Alamanda yang ditangani oleh dokter gigi spesialis dengan standar pelayanan berkualitas dan klinik gigi untuk peserta GMC (Gadjah Mada Medical Centre) yaitu mahasiswa UGM dan PNS di lingkungan UGM.

3 Keunggulan dari RSGM Prof. Soedomo adalah pelayanan kesehatan gigi yang terpadu dan paripurna. Setiap keluhan yang dihadapi pasien akan ditangani secara tuntas meliputi smua aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo ditunjang oleh delapan bagian (bedah mulut, periodonsia, konservasi gigi, penyakit mulut, prostodonsia, orthodonsia, pedodonsia serta unit promotif dan preventif), instalasi farmasi, instalasi radiologi dental, dan instalasi laboratorium teknik gigi. 25000 20000 15000 10000 5000 0 2010 2011 2012 Jumlah kunjungan pasien Gambar 1. Grafik kunjungan pasien di Unit Pelayanan Umum RSGM Prof. Soedomo Sebagai rumah sakit rujukan untuk kasus gigi dan mulut di DIY dan Jawa Tengah, RSGM Prof. Soedomo memiliki jumlah kunjungan pasien yang banyak dan semakin meningkat setiap tahunnya seperti yang terlihat pada Gambar 1. Hal ini berkaitan dengan profil pasien yang berbeda yang datang untuk memperoleh pelayanan kesehatan di RSGM Prof. Soedomo. Profil dasar pasien meliputi karakteristik demografi dan sosioekonomi, pendapatan dan tempat tinggal. Pasien yang datang pada suatu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki perbedaan jenis kelamin, umur, ras/kebangsaan, pekerjaan, pendidikan, faktor ekonomi, dan faktor psikologi (Cohen dan Bryant, 1984). Dengan meningkatnya jumlah kunjungan pasien di RSGM Prof. Soedomo diharapkan mutu pelayanan serta kepuasan pasien dapat meningkat, untuk itu perlu diketahui karakteristik pengguna jasa pelayanan dan hubungannya dengan harapan mereka terhadap mutu pelayanan yang selama ini telah diberikan. Hal

4 tersebut diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi mutu pelayanan dan strategi pemasaran bagi RSGM Prof. Soedomo. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu : 1. Bagaimana penilaian pasien tentang mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPU RSGM Prof. Soedomo? 2. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik pasien dengan harapan pasien tentang mutu pelayanan di UPU RSGM Prof. Soedomo? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui harapan pasien tentang mutu pelayanan di UPU RSGM Prof. Soedomo. 2. Untuk mengetahui pengalaman pasien tentang pelayanan di UPU RSGM Prof. Soedomo. 3. Untuk mengukur kesenjangan (gap) harapan dan pengalaman pasien tentang mutu pelayanan di UPU RSGM Prof. Soedomo. 4. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pasien dengan harapan pasien tentang mutu pelayanan di UPU RSGM Prof. Soedomo. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai masukan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan di UPU RSGM Prof. Soedomo. 2. Menjadi dasar bagi RSGM Prof. Soedomo untuk membuat suatu strategi pemasaran jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi fasilitator peningkatan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut antara pengguna jasa pelayanan dengan pihak RSGM Prof. Soedomo.

5 4. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu dasar dan masukan untuk penelitian lebih lanjut. E. Keaslian Penelitian Sepengetahuan penulis, penelitian tentang harapan dan pengalaman pasien tentang mutu pelayanan di UPU Prof. Soedomo belum pernah dilakukan, namun ada beberapa penelitian serupa yang telah dilaksanakan, yaitu: Jenis Oroh Raziansyah Nurfajri Penelitian ini 2006 2009 2012 Tujuan Mengetahui Mengeksplorasi Mengidentifikasi Mengetahui persepsi pasien pengalaman atribut yang harapan, terhadap pasien dan mempengaruhi pengalaman, dan pelayanan di mengobservasi preferensi pasien gap harapan- puskesmas yang interaksi dalam memilih pengalaman menerapkan ISO perawat-pasien pelayanan pasien serta dan yang tidak di unit kesehatan gigi hubungan menerapkan ISO hemodialisis dan mulut karakteristik pasien dengan harapannya tentang mutu pelayanan Jenis Penelitian Quasi Penelitian Kuantitatif Kuantitatif experimental kualitatif Rancangan : Rancangan : Rancangan : post cross sectional cross sectional test only with control Subjek Penelitian Pasien BP Perawat dan Pasien di Pasien di Unit Umum Pasien di Unit poliklinik gigi Pelayanan Hemodialisis RSU Sukapura Umum RSGM RSUD Ratu Prof. Soedomo Zalecha Martapura

6 Cara Kuesioner Indeks Observasi Kuesioner Kuesioner Pengumpulan Kepuasan terbuka dan data Masyarakat dan wawancara pengamatan mendalam langsung di loket pendaftaran Analisis data Independent t- Wawancara- Analisis konjoin Analisis test dan Chi penulisan deskriptif, Square test transkrip-koding- Independent t- interpretasi hasil test, Paired t- koding test, Chi Square test dan Fisher s Exact test