Laju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida

dokumen-dokumen yang mirip
Penghambatan Korosi Baja Beton dalam Larutan Garam dan Asam dengan Menggunakan Campuran Senyawa Butilamina dan Oktilamina

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SUKSINAT DALAM MENGHAMBAT KOROSI BAJA DALAM LARUTAN ASAM SULFAT

PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA

Pengendalian Laju Korosi pada Baja API 5L Grade B N Menggunakan Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.

PENAMBAHAN EDTA SEBAGAI INHIBITOR PADA LAJU KOROSI LOGAM TEMBAGA. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Perhitungan Laju Korosi di dalam Larutan Air Laut dan Air Garam 3% pada Paku dan Besi ASTM A36

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

Handout. Bahan Ajar Korosi

Sulistyani, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

Penentuan Laju Korosi pada Suatu Material

PENGARUH INHIBITOR EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP KOROSI BAJA KARBON SCHEDULE 40 GRADE B ERW DALAM MEDIUM AIR LAUT DAN AIR TAWAR

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

INHIBITOR KOROSI PADA AIR LAUT MENGGUNAKAN EKSTRAK TANIN DARI DAUN GAMBIR DENGAN PELARUT ETANOL-AIR

PEMANFAATAN SUPLEMEN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1 M HCl

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

PENGENDALIAN LAJU KOROSI BAJA St-37 DALAM MEDIUM ASAM KLORIDA DAN NATRIUM KLORIDA MENGGUNAKAN INHIBITOR EKSTRAK DAUN TEH (Camelia sinensis)

TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

PERANCANGAN ALAT UJI KOROSI SALT SPRAY CHAMBER DAN APLIKASI PENGUKURAN LAJU KOROSI PLAT BODY AUTOMOBILES PRODUKSI EROPA DAN PRODUKSI JEPANG PADA

EKSTRAK DAUN GAMBIR SEBAGAI INHIBITOR KOROSI Oleh: Dr. Ahmad Fadli, Ir.Rozanna Sri Irianty, M.Si, Komalasari, ST., MT. Abstralc

Elektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning

PENGARUH ph LARUTAN NaCl DENGAN INHIBITOR ASAM ASKORBAT 200 ppm DAN PELAPISAN CAT EPOXY TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

EFEK KADAR LARUTAN TERHADAP KECEPATAN PROSES PENGHILANGAN KARAT PADA BAJA LUNAK

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KIMIA ELEKTROLISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Ekstrak Daun Trembesi (Samanea Saman (Jacq.) Merr.) Sebagai Bahan Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Plat Hitam (Base Plate) A36

PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP PENURUNAN LAJU KOROSI BAJA ST-37

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK DAUN GAMBIR DENGAN PELARUT ETANOL-AIR TERHADAP LAJU KOROSI BESI PADA AIR LAUT

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

Metodologi Penelitian

BAB II DASAR TEORI 2.1 Korosi

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga

Elektrokimia. Sel Volta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA DAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH KEHADIRAN TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI BESI TUANG KELABU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika

PEMANFAATAN OBAT PARACETAMOL SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1M HCl

Jurnal Reaksi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 3 No.5, Juni 2005 ISSN X

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) G-292

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata korosi berasal dari bahasa latin Corrodere yang artinya perusakan

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA LINGKUNGAN ASAM. Irvan Kaisar Renaldi 1

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

PENGARUH RASIO DIAMETER TERHADAP KEDALAMAN PADA LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

Pengukuran Laju Korosi Aluminum 1100 dan Baja 1020 dengan Metoda Pengurangan Berat Menggunakan Salt Spray Chamber

Pengaruh partikel zeolit terhadap laju korosi pada baja karbon dalam lingkungan asam

PENCEGAHAN KOROSI DENGAN MENGGUNAKAN INHIBITOR NATRIUM SILIKAT(Na 2 SiO 3 ) HASIL SINTESIS DARI LUMPUR LAPINDO PADA BAJA TULANGAN BETON

PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

BAB IV METODE PENELITIAN. sampel. Penentuan kadar optimal disinfektan. Penentuan efektivitas disinfektan. data. Skema 4.1 Rancangan Penelitian

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Transkripsi:

Laju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida Diah Riski Gusti, S.Si, M.Si, jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Abstrak Telah dilakukan penelitian laju korosi baja dalam larutan asam sulfat dan dalam larutan natrium klorida secara gravimetri. Hasil penelitian dan pengamatan diperoleh bahwa semakin besar konsentrasi asam sulfat semakin bertambah besar laju korosi baja. Sebaliknya semakin besar konsentrasi natrium klorida, laju korosinya menjadi berkurang. Laju korosi baja didalam larutan asam sulfat lebih besar dibandingkan laju korosi baja didalam larutan natrium klorida. Kata Kunci:laju, korosi, baja, asam sulfat, natrium klorida Abstract Has been studied corrosion rate of steel in sulfuric acid solution and sodium chloride in solution by gravimetry. The results of research and observation shows that the greater the concentration of sulfuric acid increases corrotion rate of steel. Conversely the greater the concentration of sodium chloride, the rate of corrosion is reduced. The rate of steel corrosion in sulfuric acid solution is greater than the corrosion rate of steel in sodium chloride solution. Keywords : rate, corrosion, steel,sulfiric, acid, sodium chloride 28

PENDAHULUAN Korosi dikenal luas dengan istilah pengkaratan. Peristiwa korosi pada dasarnya telah dikenal di Indonesia dan juga di negara-negara lain. Pada kehidupan sehari-hari, korosi dapat dijumpai pada berbagai jenis peralatan, misalnya peralatan konstruksi yang memakai komponen logam. seperti seng, tembaga, kuningan, aluminium, besibaja bahkan stsinless steel, semuanya dapat terserang oleh korosi. Dinegara-negara maju sekalipun, masalah ini secara ilmiah belum tuntas terjawab sehingga saat ini selain merupakan masalah perlakuan permukaan yang merupakan kajian dan perlu ditangani secara fisika, korosi juga mengangkut kinetika reaksi yang menjadi wilayah kajian para ahli kimia. Korosi juga menjadi masalah ekonomi karena menyangkut umur, penyusutan dan kehilangan berat serta pemakaian suatu bahan maupun peralatan dalam kegiatan industri. Di Indonesia permasalahan korosi perlu mendapat perhatian serius mengingat dua pertiga wilayah nusantara terdiri dari lautan dan terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi dan kandungan senyawa klorida yang tinggi (Asdim, 2002). Menurut Trethewey (1991), salah satu faktor yang mempengaruhi korosi dalam lingkungan air adalah keberadaan elektrolit. Contohnya adalah asam sulfat dan natrium klorida, kedua senyawa tersebut merupakan elektrolit kuat. Dan jenis logam yang banyak digunakan untuk bahan konstruksi bangunan adalah baja. Penelitian ini menguji bagaimana laju dari korosi baja dalam perendaman dalam larutan asam sulfat dan dalam larutan natrium klorida. METODA PENELITIAN Alat dan bahan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja yang tersedia di pasaran dengan diameter ± 2,12 cm dan tebal ± 0,5 cm, neraca analitik, oven dan alat-alat gelas laboratorium lainnya. Bahan yang digunakan adalah asam sulfat p.a, natrium klorida dan akuades. 29

Prosedur kerja Pengerjaan awal dan persiapan sample Sampel baja dengan diameter ± 2,12 cm dan tebal ± 0,5 cm dihaluskan permukaannya dengan menggunakan ampelas besi. Kemudian permukaan yang telah halus ini dicuci dengan detergen dan akuades kemudian dikeringkan. Pembuatan larutan media korosif Larutan media korosif asam sulfat 1 M dibuat dari asam sulfat p.a dengan cara mengencerkan sebanyak 2,8 ml asam sulfat p.a dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. Kemudian larutan asam sulfat 0,01 M, 0,02 M, 0,03 M, 0,04 M, 0,05 M dan 0,06 M dibuat dengan cara mengnencerkan larutan asam sulfat 1 M dengan volume tertentu pada labu ukur 50 ml kemudian diencerkan sampai tanda batas. Larutan media korosif natrium klorida1 M dibuat dengan cara mengencerkan sebanyak 2,9175 gram NaCl dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. Kemudian larutan natrium klorida 0,01 M, 0,02 M, 0,03 M, 0,04 M, 0,05 M dan 0,06 M dibuat dengan cara mengnencerkan larutan natrium klorida1 M dengan volume tertentu pada labu ukur 50 ml kemudian diencerkan sampai tanda batas. Penentuan Laju Korosi Setelah proses korosi berjalan dalam waktu tertentu, baja tersebut diangkat dari media korosi, dicuci secsr hati-hati dengan menggunakan sikat yang halus dan lembut kemudian dibiarkan mongering selama ± 15 menit dan ditimbang sebagai berat akhirnya. Laju korosi dihitung dengan rumus : Laju korosi = Berat baja awal Berat akhir Luas baja x Waktu perendaman 30

Hasil dan Pembahasan Gambar 1. Konsentrasi NaCl dan H 2 SO 4 vc Kecepatan korosi menjadi Fe +2 yang tidak stabil yang dapat bereaksi dengan ion hidroksil yang bermuatan negatif yang diperoleh dari reaksi dissosiasi air membentuk ferihidroksida yang dapat bereaksi kembali dengan ion Fe +2 menghasilkan endapan ferosoferioksida (Fe 3 O 4 ) yang berwarna kuning kemerahan yang bersifat magnetik, yang dapat dijelaskan dengan reaksi berikut (Widharto,2004) : Fe Fe +2 + 2 e (oksidasi) 2 H + + 2 e H 2 (reduksi) Fe + 2 H + Fe +2 + H 2 Selanjutnya, Fe +2 + 2 OH - Fe(OH) 2 Ferohidroksida Fe(OH) 2 + 2 Fe +2 + 2H 2 O Fe 3 O 4 + 6 H + + 2e Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa pengaruh larutan asam sulfat terhadap kecepatan korosi baja sangat tinggi sekali dibandingkan kecepatan korosi pada larutan natrium klorida. Dari grafik tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan kecepatan korosi seiring dengan meningkatnya konsentrasi dari larutan asam sulfat. Hal ini menunjukkan bahwa larutan asam sulfat merupakan media yang sangat korosif. Asam sulfat sebagai zat pengoksidator kuat mengakibatkan logam Fe teroksidasi Dari reaksi diatas dapat dijelaskan bahwa semakin besar konsentrasi asam sulfat maka semakin banyak atom-atom yang terlepas dari besi sehingga kecepatan korosi semakin besar (Riegher, 1992). Menurut Threthewey (1991), natrium klorida merupakan media korosif, tetapi menurut Widharto (2004) ion halogen sendiri menghambat korosi pada hingga tingkat tertentu dalam larutan. 31

Berdasarkan grafik dan pengamatan dapat diketahui bahwa kecepatan korosi pada medium larutan NaCl lebih rendah dibandingkan dengan larutan asam sulfat.. Nilai korosi terbesar pada larutan NaCl adalah 0,01 M kemudian menurun Dari pengamatan yang ada diduga pada larutan dengan konsentrasi 0,01 0,05 M telah terbentuk lapisan pasif dimana lapisan ini akan berperan menghalangi masuknya ion-ion korosif ke permukaan baja, sehingga akan menghalangi kecepatan korosi baja dalam larutan natrium klorida (Threthewey, 1991) Bentuk lapisan pasif yang menghalangi ion-ion korosif masuk ke permukaan baja adalah berupa lapisan oksida besi yang menempel pada permukaan baja. Selaput pasif tipis atau lapisan-lapisan garam yang kemudian menyelimuti anoda akan menghalangi serangan ion-ion korosif pada permukaan baja (Threthewey, 1991). Hal inilah diduga sebagai penyebab laju korosi baja dalam larutan natrium klorida menjadi berkurang. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan semakin besar konsentrasi asam sulfat semakin besar kecepatan korosinya. Kecepatan korosi pada medium larutan asam sulfat lebih besar dibandingkan medium larutan natrium klorida. DAFTAR PUSTAKA Asdim, 2001, Pengaruh Senyawa n- Alkilamin Terhadap Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat. [Tesis]. Pascasarjana UNAND. Padang. Evans, U.R,1972, Mechanism of Rushing Under Different Condition, J. Corrotion Rieger, H.p, 1992, Electrochemistry 2 nd.ed. Chapman and Hall Inc.New York Trethewey, K.R., dan J, Chamberlain, 1991, Koroso, Edisi Pertama, [diterjemahkan oleh Widodo T.K]. Gramedi Pustaka Utama, Jakarta. 32

Widharto, S. 2004. Karat dan Pencegahannya, Edisi Ketiga, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada Veybi Djoharam,S.Si dan Sriwati Aziz, S.Si yang telah banyak membantu melakukan penelitian ini. 33