BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dikuasai maka keterampilan berbahasanya akan semakin baik. Kosakata

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat disampaikan melalui dua cara, yaitu secara lisan dan tulisan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf 1984:16 ).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Angella, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Hayanah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin orang bisa mengunakan bahasa tersebut (Sartinah, 1988;71).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PIPIT PURI APRODITA,2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis melakukan penelitian, penulis memberikan kesimpulan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajar bahasa Jepang di Indonesia menunjukkan peningkatan pada tahun 2012 terutama jumlah pelajar di tingkat sekolah menengah. Menurut survey yang dilakukan Japan Foundation pada tahun 2012, Indonesia berada di posisi kedua jumlah terbanyak pelajar Bahasa Jepang pada pendidikan formal maupun informal setelah Cina. Hal ini pun berkaitan dengan banyaknya sekolah menengah yang memilih bahasa Jepang sebagai bahasa asing dalam kurikulumnya. Bagi pembelajar tingkat SMA diharapkan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang tingkat dasar, baik lisan maupun tulisan dengan menggunakan kalimat yang sederhana. Untuk itu, terlebih dahulu pembelajar pada tingkat awal diharuskan mempelajari kosakata bahasa Jepang untuk selanjutnya mempelajari tata bahasa dalam membuat kalimat sederhana bahasa Jepang. Yang dimaksud dengan kosakata (goi) yaitu kumpulan kata yang berhubungan dengan suatu bahasa atau dengan bidang tertentu dalam bahasa itu (Dahidi dan Sudjianto, 2009 : 98). Adapun yang dikemukakan oleh Tarigan (1986 : 2) bahwa keterampilan seseorang dalam berbahasa sangat dipengaruhi oleh kualitas pemahaman dan kuantitas kosakata yang dimiliki oleh seseorang, sehingga semakin kaya kosakata yang dimiliki maka akan semakin besar pula kemampuan berbahasanya. Demikian halnya dalam mempelajari bahasa Jepang, semakin banyak kosakata yang dikuasai akan mempermudah seseorang untuk berkomunikasi dengan bahasa Jepang. Dalam sebuah pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran yang kreatif sangat diperlukan untuk dapat mempermudah pembelajar dalam mengingat kosakata. Metode tersebut harus cocok dan tepat sehingga dapat menunjang materi pembelajarannya. Sutikno (2013:86) menjelaskan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai

tujuan. Terdapat berbagai macam metode pembelajaran yang dapat dipakai dalam proses pembelajaran, salah satunya yaitu metode pembelajaran menggunakan permainan. Pengertian dari permainan itu sendiri merupakan suatu aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak bersama-sana untuk mencari kesenangan yang dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional yang ditandai pencarian menang dan kalah. Maka dari itu, dalam pembelajaran kosakata nomina yang diterapkan pada siswa tingkat SMA ini, penulis memilih metode permainan sebagai alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat, aktivitas dan motivasi siswa yang tinggi di kelas dan kemudian akan tercipta suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan. Dalam penelitian ini peneliti mengujicobakan salah satu permainan terhadap siswa SMA yaitu permainan Banana Tree yang merupakan sebuah permainan untuk mengulang pelajaran atau berlatih mengenai kosakata baru yang dikembangkan oleh Richard Graham pada websitenya www.genkienglish.net. Permainan ini selain menggunakan media papan tulis, gambar, dan bola, disisipkan pula media lagu yang akan membuat suasana kelas pun menjadi lebih menyenangkan. Permainan Banana Tree ini digunakan penulis dalam pembelajaran kosakata nomina jenis futsuu meishi, karena nomina jenis futsuu meishi ini merupakan kosakata yang dipelajari pada awal pembelajaran bahasa Jepang tingkat SMA. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian tentang hal tersebut dalam penelitian yang berjudul PERMAINAN BANANA TREE DALAM PEMBELAJARAN FUTSUU MEISHI BAHASA JEPANG PADA SISWA SMA.

B. Identifikasi Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana kemampuan siswa dalam menguasai kosakata nomina (futsuu meishi) bahasa Jepang sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan permainan Banana Tree? b. Bagaimana keefektifan metode permainan Banana Tree dalam pembelajaran kosakata nomina (futsuu meishi) bahasa Jepang? c. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran kosakata nomina (futsuu meishi) bahasa Jepang dengan menggunakan permainan Banana Tree? 2. Batasan Masalah Untuk membatasi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: a. Pengenalan dan pembelajaran kosakata nomina jenis futsuu meishi bahasa Jepang hanya dengan menggunakan permainan Banana Tree. b. Penelitian ini hanya akan terfokus pada kosakata nomina jenis futsuu meishi yang terdapat dalam Buku Pelajaran Mengenal Bahasa Jepang 1 ( にほんご 1) yang disusun oleh MGMP Jawa Barat yang digunakan siswa kelas X SMAN 13 Bandung. C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai kosakata nomina (futsuu meishi) bahasa Jepang sebelum dan sesudah menggunakan permainan Banana Tree. b. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan permainan Banana Tree dalam pembelajaran kosakata nomina (futsuu meishi) bahasa Jepang. c. Untuk mengetahui respon pembelajar dalam mempelajari kosakata nomina (futsuu meishi) bahasa Jepang dengan menggunakan permainan Banana Tree.

2. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi siswa, mendapatkan metode pembelajaran baru menggunakan permainan Banana Tree guna mempermudah pembelajaran kosakata nomina jenis futsuu meishi bahasa Jepang. b. Bagi guru studi bahasa Jepang, diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan penggunaan permainan Banana Tree. D. Anggapan Dasar Anggapan dasar adalah suatu teori baik yang sudah baku berupa rangkuman atau kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak dimulainya kegiatan penelitian tersebut (Sutedi, 2009:32). Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan permainan Banana Tree dapat meningkatkan penguasaan futsuu meishi bagi pembelajar bahasa Jepang. E. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan (Arikumto, 1997:62). Hk : Permainan Banana Tree efektif dalam pembelajaran kosakata nomina bahasa Jepang Ho : Permainan Banana Tree tidak efektif dalam penguasaan futsuu meishi bahasa Jepang. F. Metode Penelitian Penelitian merupakan cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2009 : 53).

Dalam penelitian ini karena hanya satu kelas eksperimen yang digunakan untuk menguji efektif atau tidaknya penerapan permainan Banana Tree ini, maka penulis menggunakan metode penelitian pre-experimental. Dengan menggunakan The One-group Pretest-post Test Design, yaitu desain eksperimen yang dalam penelitiannya siswa diberi tes awal sebelum perlakuan/pengajaran dan di akhir program siswa juga diberi tes akhir. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut: O1 x O 2 Keterangan: = Pre-test X = Perlakuan (Treatment) = Post-test 1. Populasi dan Sampel a. Populasi Data penelitian bisa bersumber dari manusia atau bukan manusia. Manusia yang dijadikan sebagai sumber data disebut dengan populasi penelitian (Sutedi, 2009:179). Populasi yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa lintas minat bahasa Jepang kelas X SMA Negeri 13 Bandung. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data (Sutedi, 2009:179). Sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang siswa kelas X lintas minat bahasa Jepang SMA Negeri 13 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

2. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2009: 155). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya : a. Tes Tes merupakan alat untuk melihat perubahan kemampuan dan tingkah laku siswa setelah ia menerima materi pelajaran (Sutikno, 2013). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis. Tes tertulis ialah tes yang soal dan jawaban diberikan kepada siswa berupa bahasa tertulis. Tes tertulis dalam penelitian ini digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Jenis tes tulis yang dipakai adalah sejumlah soal pilihan ganda tentang kosakata nomina jenis futsuu meishi bahasa Jepang berjumlah 20 soal. Tes tertulis juga digunakan dalam evaluasi sederhana pada setiap akhir setelah treatment diberikan berupa isian singkat. b. Angket Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (manusia dijadikan subjek penelitian) (Sutedi, 2009). Dilihat dari keleluasaan responden dalam memberikan jawabannya, angket digolongkan kedalam angket tertutup dan angket terbuka. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang alternatif jawabannya sudah disediakan peneliti yang terdiri dari 10 soal. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Tes Tes yang diberikan berupa tes obyektif berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Tes tulis digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan kosakata (futsuu meishi) siswa sebelum dan sesudah menggunakan permainan Banana Tree serta mengetahui efektifitas penggunaan permainan Banana Tree dalam pembelajaran kosakata jenis futsuu meishi pada siswa SMA.

2. Angket Angket digunakan untuk mengumpulkan data berupa respon yang dirasakan siswa setelah diberikan treatment menggunakan permainan Banana Tree dalam pembelajaran futsuu meishi bahasa Jepang yang diberikan setelah treatment berakhir. Selain itu juga untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan metode permainan menggunakan permainan Banana Tree sebagai penunjang pembelajaran kosakata nomina jenis futsuu meishi dalam bahasa Jepang. H. Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengolahan data dilakukan dengan analisis data kuantitatif. Data yang bersifat kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang diolah secara komparatif, yaitu membandingkan hasil pretest dan posttest siswa pada kelas eksperimen sebelum dan setelah siswa mendapatkan pembelajaran futsuu meishi bahasa Jepang menggunakan metode permainan Banana Tree. I. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian secara sistematis, definisi istilah, sistematika laporan penelitian, dan jadwal kegiatan penelitian. BAB II LANDASAN TEORITIS Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang menyangkut teori-teori yang bersangkutan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang metode penelitian secara sistematis, populasi dan sampel penelitian, instrument penelitian, tahap penelitian dan rancangan eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil pengolahan data tes dan angket. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang kesimpulan dan saran yang di dalamnya memuat kesimpulan dan saran-saran.