DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

dokumen-dokumen yang mirip
NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE Jakarta, 31 Oktober 2013

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE FROM ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Untuk publikasi segera

PT Vale mengumumkan kenaikan produksi dan penjualan di triwulan kedua tahun 2017

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEEMPAT 2009 SEBESAR AS$60,0 JUTA - 1 -

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2009 SEBESAR AS$75,9 JUTA - 1 -

PT Vale mencatat rugi bersih namun EBITDA positif untuk tahun 2017 didorong oleh peningkatan kinerja di semester kedua

PT Vale Indonesia Tbk mencapai kinerja operasional yang kuat pada Triwulan Keempat Tahun 2012

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale

Biaya di triwulan pertama tahun 2015 tetap kompetitif; Memberikan dukungan di tengah penurunan harga

PT Vale kembali mencetak rekor produksi tahunan

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2009 SEBESAR AS$17,4 JUTA - 1 -

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Kedua 2012 Sebesar AS$1,7 Juta

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Perbaikan biaya topang pendapatan PT Vale di tahun 2016

Produksi triwulan kedua tahun 2015 mengalami peningkatan sementara biaya tetap kompetitif menopang penurunan harga

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA

SIARAN PERS MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$81,7 JUTA PADA TRIWULAN KETIGA TAHUN 2011

PT Vale kembali mencatat keuntungan meskipun harga nikel tetap rendah

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale

30 Juni 31 Desember

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Ketiga 2012 Sebesar AS$23,4 Juta

Untuk publikasi segera

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Sebesar AS$3,8 juta Pada Triwulan Pertama Tahun 2012

PT Vale melaporkan kenaikan produksi dan penjualan pada triwulan kedua tahun 2016

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale di 1T18

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

PT Vale melaporkan penjualan yang lebih rendah di 1T17

Untuk publikasi segera

PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

Konsumsi HSFO, diesel dan batubara PT Vale di 1T16, 4T15 dan 1T15 dapat dilihat pada tabel berikut:

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEEMPAT 2008


PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$111,9 JUTA PADA TRIWULAN PERTAMA TAHUN

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$76,2 JUTA PADA TRIWULAN PERTAMA TAHUN

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$142,6 JUTA PADA TRIWULAN KEDUA TAHUN

Untuk publikasi segera

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$126,3 JUTA PADA TRIWULAN KEDUA TAHUN

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

Catatan 31 Maret Maret 2010

JUMLAH AKTIVA

Siaran Pers. PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Bersih Sebesar AS$13,1 juta pada Triwulan Keempat Tahun 2011

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Untuk publikasi segera

Hasil keuangan AKRA 6M 2012 teraudit dirilis, Laba Neto 6M 2012 meningkat 23% YOY menjadi 297 Miliar

PT GARUDA METALINDO Tbk

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

Untuk publikasi segera

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$109,7 JUTA PADA TRIWULAN KETIGA TAHUN

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY. Laba Bersih Adaro Energy Melonjak Menjadi Rp2,25 triliun

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$108,9 JUTA PADA TRIWULAN KEEMPAT TAHUN

PRESS RELEASE No. TEL.96/PR.000/COP-A /2011

PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Tahun PT Vale. Jakarta, Indonesia, menyelesaikan. dunia. strategi. bijih. [ 1 ] PT Vale Indonesia Tbk

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Tabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

30 September 31 Desember Catatan

Untuk publikasi segera

JUMLAH ASET LANCAR


Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2012 Sebesar Rp 7,822.6 Milyar

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2015 Untuk Tiga Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2015

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk tahun 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE ) ISNI NURCAHYANI AKUNTANSI

Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar

UNTUK SEGERA DISIARKAN

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

NEWS RELEASE Jakarta, 31 Agustus 2015 Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Cameron Tough, Corporate Secretary & Investor Relations Division Head cameron.tough@adaro.com DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan Jakarta, 31 Agustus 2015 PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) hari ini menyampaikan laporan keuangan konsolidasian untuk semester pertama tahun 2015, dengan profitabilitas yang menurun akibat kondisi pasar batubara yang yang tidak mudah dan penuh tantangan. Kinerja Keuangan Semeseter Pertama 2015 Pada semester pertama 2015, pendapatan Adaro turun sebesar 17% menjadi AS$1.399 juta disebabkan menurunnya volume penjualan dan harga penjualan rata-rata. EBITDA operasional (tanpa memperhitungkan komponen akuntansi non operasional), pada semester I tahun 2015 menurun sebesar 26% menjadi AS$381 juta, Adaro dapat menurunkan biaya kas batubara (tidak termasuk royalti) sebesar 8% menjadi AS$29,15 per ton pada semester pertama 2015, Penurunan tersebut disebabkan menurunnya nisbah kupas, biaya penanganan, biaya pengangkutan batubara dan harga bahan bakar serta dilakukannya berbagai upaya penurunan biaya. Pendapatan bersih pada semester pertama 2015 menurun 31% menjadi AS$119 juta. Sementara laba inti atau laba yang tidak termasuk komponen akuntansi non operasional, menurun 29% menjadi US$148 juta. Adaro menghasilkan arus kas bebas yang positif sebesar AS$177 juta. Likuiditas Adaro tetap kokoh dengan akses terhadap kas mencapai AS$688 juta sehingga memberikan keleluasaan bagi Adaro di tengah turunnya harga batubara. Struktur permodalan Adaro mengalami penguatan, dimana pada akhir semeseter pertama 2015 perbandingan antara utang bersih dengan EBITDA operasional 12 bulan terakhir adalah sebesar 1,37x dan perbandingan antara utang bersih dengan modal adalah 0,31x. Panduan Produksi 2015 Adaro menyesuaikan panduan produksi 2015 menjadi 54 56 juta ton dari sebelumnya 56 58 juta ton karena kondisi pasar yang penuh tantangan. 1

Kinerja Keuangan (AS$ juta, kecuali dinyatakan lain) 1H15 1H14* % Perubahan Pendapatan Usaha Bersih 1.399 1.693-17% Beban Pokok Pendapatan (1.100) (1.261) -13% Laba kotor 299 432-31% Laba operasi 222 359-38% Laba bersih 119 171-31% Laba inti 1 148 209-29% EBITDA operasional 2 381 513-26% Total Aset 6.205 6.903-10% Total Liabilitas 2.867 3.589-20% Modal Pemegang Saham 3.338 3.314 1% Pinjaman berbunga 1.726 2.248-23% Kas 688 938-27% Utang bersih 1.038 1.310-21% Biaya modal 3 42 128-67% Arus kas bebas 4 177 260-32% Laba dasar per saham (EPS) dalam AS$ 0,00373 0,00524-29% Biaya kas batubara (tidak termasuk royalty) dalam AS$ per ton 29,15 31,74-8% *Sebagaimana yang dinyatakan kembali mengikuti penerapan PSAK24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja. Rasio Keuangan 1H15 1H14* % Change Marjin Laba Kotor (%) 21,4% 25,5% -16% Marjin Laba Operasi (%) 15,9% 21,2% -25% Marjin EBITDA Operasional (%) 27,2% 30,3% -10% Utang bersih terhadap modal (x) 0,31 0,40 - Utang bersih terhadap EBITDA operasional 12 bulan terakhir. (x) 1,37 1,34 - Kas dari operasional terhadap biaya modal 6,32 5,47-1 Laba bersih tidak termasuk komponen akuntansi non operasi setelah dikurangi pajak (amortisasi properti pertambangan dan penilaian pajak sebelumnya). 2 EBITDA tidak termasuk komponen akuntansi non operasi yaitu kerugian selisih kurs dan penilaian pajak sebelumnya. 3 Pembelian aset tetap perolehan dari pelepasan aset tetap + pembayaran untuk penambahan properti pertambangan + pembayaran untuk penambahan eksplorasi dan evaluasi + akuisisi aset dengan mekanisme sewa pembiayaan 4 EBITDA operasional pajak perubahan pada modal kerja bersih belanja modal (tidak termasuk akuisisi aset dengan mekanisme sewa pembiayaan) 2

(AS$ Juta) Penambangan & Perdagangan batubara Segmen Usaha Pendapatan Usaha 1H15 1H14* % Perubahan Laba (Rugi) Bersih 1H15 1H14* % Perubahan 1,299 1,583-18% 117 163-28% Jasa pertambangan 66 68-3% 7 7 0% Lainnya 33 42-21% 15 31-52% Eliminasi - - (20) (30) -33% Grup Adaro Energy 1,398 1,693-17% 119 171-31% *Sebagaimana yang dinyatakan kembali mengikuti penerapan PSAK24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja. ANALISA KINERJA KEUANGAN UNTUK 6 BULAN PERTAMA TAHUN 2015 Pendapatan Usaha Bersih, Harga Jual Rata-rata dan Produksi Pada semester pertama 2015, volume penjualan Adaro turun sebesar 6% menjadi 26,6 juta ton disebabkan kondisi pasar yang sulit sebagai akibat dari pertumbuhan permintaan batubara yang melambat dan terjadinya kelebihan pasokan. Produksi batubara Adaro turun 7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 25,9 juta ton. Harga rata-rata penjualan (ASP) Adaro turun 13% y-o-y sejalan dengan tekanan yang terjadi pada harga pasar batubara. Hal ini tercermin pada pendapatan usaha Adaro yang turun sebesar 17% y-o-y menjadi AS$1.399 juta. Adaro melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi pasar batubara yang masih menantang dalam jangka pendek karena masih adanya kelebihan pasokan yang semakin menekan harga batubara. Untuk itu Adaro merevisi panduan produksi tahun 2015 menjadi 54 56 juta ton dari sebelumnya sebesar 56 58 juta ton. Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Bapak Garibaldi Thohir mengatakan: Kami akan terus melaksanakan keunggulan operasional, fokus pada disiplin biaya dan menerapkan strategi yang terencana dengan baik. Adaro yakin bahwa batubara akan tetap menjadi bahan bakar yang paling efisien dan berbiaya murah bagi pembangkit listrik, yang merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Walaupun prospek dalam jangka pendek masih tetap menantang karena pertumbuhan permintaan yang melambat dan ketidakpastian makroekonomi, kami tetap yakin permintaan batubara khususnya dari Indonesia, Asia Selatan dan Asia Tenggara akan memainkan peranan penting di masa yang akan datang. Kami juga akan terus mengembangkan usaha non pertambangan batubara sekaligus meningkatkan kontribusinya, sehingga Adaro dapat bertahan dengan lebih baik dari siklus pasar batubara. Selain itu, Adaro juga akan terus menjalankan rencana usahanya 3

untuk masuk ke sektor ketenagalistrikan sekaligus berkontribusi dalam menciptakan nilai maksimum dari batubara Indonesia, termasuk melakukan pembayaran dividen tunai dan memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Beban Pokok Pendapatan dan Biaya Kas Batubara Beban pokok pendapatan Adaro turun 13% y-o-y menjadi AS$1.100 juta karena produksi batubara yang lebih rendah, nisbah kupas yang lebih rendah, lebih rendahnya harga bahan bakar dibandingkan dengan perkiraan, biaya pengangkutan dan penanganan yang lebih rendah serta upaya efisiensi biaya lainnya. Adaro menerapkan disiplin biaya pada setiap level diseluruh perusahaan. Nisbah kupas Adaro turun 2% menjadi 5,27 kali di semester pertama 2015 karena pemindahan lapisan penutup yang lebih rendah 9% dibandingkan tahun lalu menjadi 136,3 Mbcm. Diperkirakan di triwulan berikutnya nisbah kupas akan meningkat saat memasuki musim kemarau sehingga panduan rasio nisbah kupas sebesar 5,33x dapat tercapai. Biaya kas batubara (tidak termasuk royalti) menurun 8% menjadi AS$29,15 per ton, dibawah panduan 2015 sebesar AS$31-33 per ton. Biaya bahan bakar Adaro pada semester pertama tahun ini menurun sebesar 38% menjadi di rentang bawah AS$0,50 per liter. Adaro melakukan lindung nilai terhadap sekitar sepertiga kebutuhan bahan bakar tahun 2015 dengan rentang harga di bawah anggaran perusahaan untuk tahun 2015, sehingga mendukung upaya untuk bertahan di bawah panduan biaya kas batubara. Kami terus meningkatkan keunggulan operasional dan telah mengimplementasikan upaya-upaya untuk meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya. Beban usaha relatif tidak berubah, yaitu sebesar AS$75 juta. Adaro membukukan pendapatan lain-lain sebesar AS$1 juta pada semester pertama 2015 yang terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar AS$10 juta yang diimbangi dengan AS$9 juta dari pendapatan lain-lain. Royalti kepada pemerintah Royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah Republik Indonesia pada semester pertama 2015 turun 19% menjadi AS$145 juta, sejalan dengan penurunan pendapatan usaha. Royalti meliputi 13% dari total beban pokok pendapatan pada 1H15. EBITDA Operasional Seiring dengan penurunan pendapatan usaha, profitabilitas pada semester pertama 2015 juga mengalami penurunan. Meskipun EBITDA operasional turun 26% menjadi AS$381 juta, Adaro tetap mampu mempertahankan margin EBITDA operasional yang kuat sebesar 27% pada semester pertama 2015. EBITDA operasional tidak termasuk provisi pengembalian piutangpiutang lain yang berkaitan dengan investasi non-batubara sebesar AS$7 juta. Perusahaan tetap akan melakukan upaya untuk mencapai panduan EBITDA operasional 2015 sebesar AS$550 juta sampai AS$800 juta. Adaro terus memperkuat kontribusi dari usaha-usaha non pertambangan batubara. Siklus penurunan harga batubara yang berkepanjangan mendukung strategi Adaro untuk membangun usaha non pertambangan batubara dan berekspansi ke industri hilir yaitu ketenagalistrikan. Pertambangan batubara, jasa pertambangan dan logistic, dan ketenagalistrikan merupakan tiga motor penggerak utama pertumbuhan Adaro. 4

Laba Bersih dan Laba Inti Laba bersih setelah pajak turun 31% menjadi AS$119 juta pada semester pertama 2015. Laba inti turun 29% menjadi AS$148 juta. Laba inti, yang merepresentasikan kualitas dari laba perusahaan setelah pajak pendapatan, tidak termasuk komponen akuntansi non-operasional, yang terdiri dari AS$35 juta amortisasi properti pertambangan, AS$ 7 juta provisi pengembalian piutang-piutang lain yang berkaitan dengan investasi non-batubara dan pengeluaran AS$ 1 juta yang berkaitan dengan penyesuaian pajak di tahun sebelumnya. Total Aset, Likuiditas yang Kokoh Total aset Adaro turun 10% menjadi AS$6.205 juta. Aset lancar turun 28% menjadi AS$1.148 juta terutama karena penurunan 71% beban pajak dibayar di muka sebesar AS$37 juta dan piutang dagang, yang turun 24% menjadi AS$285 juta. Kas turun 27% menjadi AS$688 juta, dikarenakan adanya pembayaran utang. Kas meliputi 11% dari total aset, dimana 94% dari jumlah tersebut bermata uang dolar AS dan disimpan di bankbank yang bereputasi baik. Di tengah ketidakpastian pasar, strategi perusahaan adalah terus menjaga kas dan mempertahankan arus kas yang kokoh. Aset tidak lancar turun sebesar 5% menjadi AS$5.057 juta. Aset tetap turun 10% menjadi AS$1.528 juta dan properti pertambangan turun 5% menjadi AS$2.068 juta. Total Liabilitas Adaro mengurangi total liabilitas sebesar 20% menjadi AS$2.867 juta. Liabilitas lancar turun 26% menjadi AS$602 juta. Jumlah pinjaman bank pada semester pertama 2015 adalah AS$1,621 juta. Adaro terus mengurangi utang dan mempertahankan posisi keuangan yang kokoh di semester pertama 2015. Neraca perusahaan tetap sehat dengan perbandingan utang bersih terhadap EBITDA Operasional 12 bulan terakhir sebesar 1.37x dan utang dibandingkan dengan modal sebesar 0.31x. Pinjaman Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun turun 16% menjadi AS$161 juta. Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman jangka panjang terutama berupa pinjaman-pinjaman bank jangka panjang turun 24% menjadi AS$1.565 juta. Pengelolaan Utang dan Likuiditas Pada semester pertama 2015, Adaro Energy melakukan penarikan AS$ 60 juta dari fasilitas pinjaman bergulir. Pada periode yang sama, Adaro Energy melunasi pinjaman bank sebesar AS$218 juta. Pada semester pertama 2015, perusahaan memiliki akses ke likuiditas sebesar AS$809 juta terdiri dari AS$688 juta kas dan AS$121 juta di fasilitas bank berkomitmen penuh yang belum ditarik. Kami memiliki struktur modal yang kuat di balik profil pinjaman jangka panjang kami, posisi kas yang sehat, dan likuiditas yang kuat, memungkinkan kita untuk menghadapi tantangan dari harga batubara yang rendah dan ketidakpastian makro global. 5

Rata-rata pembayaran utang yang dijadwalkan untuk dilakukan selama lima tahun dari 2016 sampai 2020 berada pada tingkat yang terkendali, dengan nilai sekitar AS$234 juta per tahun. Adaro berharap anak-anak perusahaan operasionalnya untuk terus menghasilkan arus kas yang sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan baik. Arus Kas dari Aktivitas Operasional Arus kas dari aktivitas operasional untuk semester pertama 2015 turun 27% menjadi AS$266 juta, terutama sebagai akibat penurunan penerimaan dari pelanggan, yang turun sebesar 14% menjadi AS$1.399 juta. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pada Semester pertama 2015, Adaro membukukan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar AS$62 juta, terutama untuk pembelian aset tetap sebesar AS$28 juta dan pembayaran untuk penambahan properti pertambangan sebesar AS$15 juta, dibandingkan dengan arus kas bersih dari aktivitas investasi pada semeseter pertama 2014 sebesar AS$6 juta. Pada semester pertama 2014, Adaro mendapatkan perolehan dari penjualan kepemilikan atas PT Servo Media Sejahtera (SMS) sebesar AS$25 juta dan pembayaran utang dari pihak ketiga dan terkait sebesar AS$57 juta. Belanja Modal dan Arus Kas Bebas Belanja modal bersih Adaro (termasuk akuisisi aset melalui utang sewa pembiayaan) pada semester pertama 2015 turun 67% menjadi AS$42 juta, terutama untuk pengeluaran atas aktivitas pemeliharaan rutin dan penggantian. Lebih rendahnya EBITDA operasional dan perubahan modal kerja menurunkan arus kas bebas Adaro sebesar 32% menjadi AS$177 juta. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pembiayaan selama semester pertama 2015 mencapai AS$253 juta. Adaro menarik pinjaman bank sebesar AS$60 juta dan membagikan dividen tunai sebesar AS$75 juta kepada para pemegang saham, serta membayar pokok pinjaman bank sebesar AS$218 juta. Dividen Adaro secara rutin membayarkan dividen tunai dan dengan demikian memberikan tingkat pengembalian bagi para pemegang saham. Sebagaimana yang disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 23 April 2015, sejumlah AS$75,49 juta, atau 42% dari laba bersih akan digunakan untuk membayar dividen tunai final. Jumlah tersebut sudah termasuk dividen tunai interim sebesar AS$30,07 juta yang telah dibayarkan pada tanggal 16 Januari 2015. Sementara sisanya sebesar AS$45,42 juta didistribusikan sebagai dividen tunai pada 27 Mei 2015. 6