I. PENDAHULUAN. Lingkungan alam yang ditata sedemikian rupa untuk bermukim dinamakan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. untuk mengarahkan pada penelitian ini maka akan dikemukakan definisi geografi

BAB I PENDAHULUAN. kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga

commit to user BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pemukiman sebagai suatu kebutuhan dasar hidup manusia yang harus dipenuhi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk dari tahunketahun

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Suharsimi Arikunto, 2006:219). Dalam melakukan penelitian, haruslah dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini berada dalam tahap yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

[Type the document title] ANALISIS (TEORITIS DAN EMPIRIS) PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP KETERSEDIAAN LAHAN DAN TERHADAP MIGRASI PENDUDUK

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan cabang ilmu yang dulunya disebut sebagai ilmu bumi

BAB I PENDAHULUAN. kondisi penggunaan lahan dinamis, sehingga perlu terus dipantau. dilestarikan agar tidak terjadi kerusakan dan salah pemanfaatan.

I. PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas yang ada

2014 ANALISIS LOKASI SEKOLAH DI KECAMATAN PARONGPONG KAB. BANDUNG BARAT

BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agung Hadi Prasetyo, 2013

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman,

TOWNHOUSE DI SEMARANG

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Bintarto dalam Trisnaningsih (1998:7) mendefinisikan bahwa geografi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berpenghuni.pada pulau-pulau yang berpenghuni, penduduk nya tersebar secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun badan hukum. Usaha pemerintah ini tidak terlepas dari tujuan negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

KAJIAN PERUBAHAN HARGA LAHAN DI KORIDOR JALAN KASIPAH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA CANDI GOLF SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan segala aktivitasnnya. Permukiman berada dimanapun di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atika Permatasari, 2013

I. PENDAHULUAN. Penggunaan lahan kini kian berkembang pada wilayah yang memiliki tingkat

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari beberapa unsur, diantaranya terdiri dari unsur fisik dan sosial

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN (Jurnal) Oleh YUYUT ARIYANTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Sri Rahmawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. mengemukakan tinjauan pustaka sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan dasar yang sampai saat ini belum dapat dipenuhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. karena manusia melangsungkan hidupnya dengan cara berinteraksi di. Kondisi sosial ekonomi menunjukkan tingkat kesejahteraan

Dalam penelitain ini digunkan metode deskriptif, karena menggambarkan keadan. yang ada pada masa sekarang, berdasarkan data yang di peroleh dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA Wilayah dan Hirarki Wilayah

PROFIL SANITASI SAAT INI

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

HUBUNGAN KUALITAS FISIK DAN LINGKUNGAN dengan POLA KEHIDUPAN LANSIA di kelurahan pudak payung kec banyumanik, semarang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Siswanto (2006) mendefinisikan sumberdaya lahan (land resource) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Banjir yang melanda beberapa daerah di wilayah Indonesia selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Kata geografi berasal berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan graphein yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

: Pendekatan ekologi terhadap tata guna lahan. b. Pemakaian Lahan Kota Secara Intensif

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MOTIVASI MASYARAKAT BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN RAWAN BANJIR DAN ROB PERUMAHAN TANAH MAS KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

I. PENDAHULUAN. bekerja pada bidang pertanian. Menurut BPS tahun 2013, sekitar 39,96 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan aglomerasi manusia dalam ruang yang relatif terbatas.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Erwin Raisz dalam Rosana (2003 ) peta adalah gambaran konvensional

I. PENDAHULUAN. di pulau sumatera. Kota Palembang terbagi menjadi 14 kecamatan meliputi empat

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DAN SIG (Studi Kasus: Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tanah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (1989), hingga tahun 2000 diperkirakan dari 24 juta Ha lahan hijau (pertanian,

KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DI KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan alam yang ditata sedemikian rupa untuk bermukim dinamakan pemukiman. Pada awalnya lingkungan mungkin hanyalah lahan kosong, rawarawa, atau bahkan hutan belantara. Tetapi kemudian karena adanya peran manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung lahan itu berubah menjadi sebuah pemukiman. Penduduk yang tinggal disuatu pemukiman berperan besar dalam mengelola wilayahnya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Selain itu, mereka juga berkeinginan agar wilayahnya menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dapat menyebabkan kebutuhan terhadap tempat tinggal meningkat pula. Semakin banyaknya kebutuhan terhadap tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap perumahan akan memberikan dampak pada semakin berkurangnya lahan di permukaan bumi.

2 Menurut teori Maslow (Suparno S.M dan Endi Marlina, 2005:2) manusia tidak pernah lepas dari segala masalah yang berhubungan dengan tempat tinggal dalam kehidupannya sehari-hari. Bagi manusia tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar. Di samping kebutuhan akan pangan dan sandang. Sesudah kebutuhan jasmaniah terpenuhi, yaitu sandang, pangan dan kesehatan, maka kebutuhan akan rumah (tempat tinggal) merupakan fenomena yang sangat logis karena tempat tinggal pada dasarnya merupakan wadah bagi manusia atau keluarga untuk melangsungkan kehidupan yang dinamis dan sangat mutlak. Kebutuhan perumahan tampaknya menjadi dambaan bagi setiap manusia, karena perumahan bukan hanya berfungsi sebagai tempat berlindung tetapi sudah merupakan tempat berlangsungnya proses kehidupan manusia secara terus menerus. Oleh sebab itu, keadaan perumahan juga dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pembangunan perumahan, akan tetapi program pembangunan perumahan yang dilakukan selama ini baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat sudahkah memenuhi standar yang layak huni. Pemukiman bukanlah sekedar perumahan. Pemukiman meliputi 3 hal pertama suprastruktur yaitu berbagai komponen fisik tempat manusia mengaub, dalam bahasa inggris Shelter. Keduanya infrastruktur yaitu prasarana bagi gerak manusia, perhubungan dan komunikasi. Sirkulasi tenaga kerja dan materi untuk kebutuhan jasmani. Yang ketiga, pelayanan (service) yaitu segala yang mencakup pendidikan, kesehatan, gizi, rekreasi, dan kebudayaan (Daljoeni, 1983:19). Berdasarkan pernyataan tersebut jelaslah bahwa untuk membangun perumahan harus benar-benar adanya rencana pembangunan perumahan yang baik dalam memperhatikan lokasi serta faktor fisis dan sosial yang menunjang terciptanya

3 kesejahteraan lahiriah dan batiniah manusia yang menghuni pada perumahan tersebut. Oleh karena itu manusia menginginkan wilayah untuk tempat bermukim yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam memenuhi kebutuhan lain hidupnya, seperti cukupnya air dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tanah yang subur untuk pertanian, bebas dari banjir, dan keadaan lahan atau tanah yang datar yang memungkinkan kemudahan dalam membangun prasarana transportasi serta faktor pendukung seperti dikemukakan sebagai berikut: Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pemukiman penduduk adalah keadaan tanah, keadaan hidrografi, morfologi dan sumberdaya setempat. Faktor-faktor fisis ini mempengaruhi kecepatan dan perluasan pemukiman. Sedangkan faktor sosial yang berkenaan dengan pemukiman penduduk ini termasuk demografinya, struktur dan organisasi sosial dan relasi sosial di antara penduduk yang menghuni pemukiman tersebut (Nursid Sumaatmadja, 1988:192). Dalam pengembangan pemukiman diperlukan suatu perencanaan yang baik. Faktor fisis, sosial, budaya dan ekonomi merupakan langkah awal dalam menentukan perencanaan suatu pemukiman penduduk, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pemukiman. Pengertian tentang perumahan dan pemukiman serta arah, sasaran dan kebijaksanaan pembangunan, maka pembangunan perumahan dan pemukiman pada dasarnya adalah: 1. Bahwa perumahan merupakan suatu bagian dari permukiman yang merupakan lingkungan tempat perikehidupan dan penghidupan. 2. Pembangunan perumahan dan permukiman harus berlandaskan kepada rencana tata ruang dan keterkaitan serta keterpaduannya dengan lingkungan sosial sekitar.

4 3. Perumahan dan permukiman dikembangkan dengan memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan yaitu sebagai lingkungan tempat hidup yang dikembangkan diluar kawasan lindung. 4. Perumahan dan permukiman dikembangkan dengan dilengkapi prasarana dan sarana yang memadai sehingga merupakan suatu lingkungan yang seutuhnya. 5. Perumahan dan permukiman harus dapat meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat serta menciptakan suasana kerukunan hidup keluarga dan kesetiakawanan social masyarakat (Musfihin Dahlan, 1997:56). Berdasarkan pendapat tersebut, maka perumahan pada dasarnya merupakan bagian dari suatu pemukiman kota yang mempunyai keterkaitan fungsional dengan aktivitas kota lainnya, sehingga pengembangan perumahan dan pemukiman harus didasarkan kepada rencana tata ruang wilayah yang baik. Pada daerah pinggiran kota kini banyak kawasan-kawasan pembangunan pemukiman baru, untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan rumah dewasa ini sering diusahakan oleh para pengembang perumahan (developer). Biasanya kompleks perumahan dengan jenis dan tife perumahan yang bermacam-macam yang dijual untuk umum seperti yang ada di wilayah Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro salah satunya yaitu perumahan Prasanti Garden. Kecamatan Metro Pusat merupakan pemekaran dari Kecamatan Metro Raya. Berdasarkan Perda Kota Metro No. 25 Tahun 2000 tentang pemekaran Kelurahan dan Kecamatan, Kota Metro dibagi menjadi 5 Kecamatan yang meliputi 22 Kelurahan. Luas wilayah Kecamatan Metro Pusat adalah 11,71 km², dengan luas Kelurahan Metro 2,28 km² (Kecamatan Metro Pusat Dalam Angka Tahun 2012). Berdasarkan pra survei lapangan didapat informasi dari salah satu karyawan bagian pengawas lapangan Prasanti Garden, Perumahan Prasanti Garden memiliki

5 luas wilayah ± 15 ha, dengan pembagian luas wilayah yang berada di wilayah Kelurahan Metro ± 12,2 ha, dan yang berada di Kelurahan Ganjar Asri memiliki luas wilayah ± 2.8 ha. Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah tinjauan geografis Perumahan Prasanti Garden Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat karena memiliki banyak unit rumah dan sudah banyak ditempati, sehingga mempermudah dalam pengambilan data nantinya. Selain itu dugaan sementara dari hasil observasi lapangan, pembangunan Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan metro, kurang didasarkan kepada rencana tata ruang yang baik guna penentuan lokasi pembangunan yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi lingkungan yang sangat sempit dan kurangnya ruang untuk masyarakat melakukan aktivitas, serta kondisi morfologi yang bervariasi baik datar, landai maupun curam. Seperti yang diketahui bahwa kondisi morfologi suatu lahan sangat berkaitan erat dengan kondisi topografi dan tanah suatu lahan. Oleh sebab itu kondisi topografi dan tanah sangat berpengaruh terhadap baik buruknya suatu pembangunan perumahan. Dalam memilih wilayah sebagai tempat bermukim manusia menginginkan wilayah-wilayah yang mampu memberi kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dapat hidup layak, serasi, aman, seimbang dengan lingkungan sekitarnya. sehubungan dengan hal tersebut Nursid Sumaatmadja (1988:191) mengemukakan bahwa, mula-mula manusia memilih tempat untuk pemukiman di wilayah-wilayah yang sesuai dengan kebutuhan yang dapat menjamin hidupnya. Manusia memilih tempat-tempat yang cukup air, tanah subur. Memberi

6 kemudahan untuk lalu lintas dan angkutan, memberi kemudahn untuk mencari lapangan pekerjaan, terlindung dari binatang buas dan sebagainya. Berdasarkan kutipan tersebut pemukiman bukan saja sekedar rumah tinggal untuk berteduh tetapi lebih dari itu juga sebagai tempat untuk berkumpul seluruh anggota keluarga, tempat untuk berkomunikasi dan segala hal untuk mencapai kesejahteraan keluarganya. Oleh karena itu, begitu pentingnya pengetahuan tentang pemanfaatan lahan guna mengetahui bisa atau tidaknya sebuah lahan untuk digunakan sebagai tempat tinggal sangat penting dalam pembangunan sebuah perumahan. Selain itu, air sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia juga tidak kalah penting. Karena air merupakan kebutuhan manusia yang mutlak dalam kehidupan sehari-hari dan harus dipenuhi. Berdasarkan pra survei yang dilakukan dibeberapa sumur yang terdapat di Perumahan Prasanti Garden Kelurahan Metro, dimana ketika musim kemarau tiba air sumur yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari tidak mengalami kekeringan dan kebutuhan air bersih warga terpenuhi. Aksesibilitas (jarak tempuh, waktu tempuh, dan kemudahan) sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu perumahan dan pemukiman. Karena semakin dekat jarak, cepatnya waktu tempuh, dan semakin mudah menuju lokasi Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro atau dari lokasi Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro ke tempat fasilitas-fasilitas

7 sosial lainya, maka manusia akan semakin banyak memilih untuk bertempat tinggal di perumahan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian tentang Tinjauan Geografis Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Tahun 2013. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah keadaan topografi Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro? 2. Bagaimanakah kedalaman air tanah di Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro? 3. Bagaimanakah aksesibilitas Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui keadaan topografi Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. 2. Untuk mengetahui kedalaman air tanah di Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro.

8 3. Untuk mengetahui aksesibilitas Perumahan Prasanti Garden di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. D. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Mata Kuliah Geografi Pemukiman yang telah didapat selama belajar di perguruan tinggi. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis. 4. Sebagai suplemen bahan ajar Geografi di bidang pendidikan dan pengajaran mata pelajaran Geografi kelas XI dan XII SMA pada Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) dengan sub pokok bahasan Antroposfer, Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia, Pola Keruangan Desa dan Kota serta Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan. Maka materi yang dibicarakan adalah sebagai berikut: a. Pada materi kelas XI Bab II yaitu Antroposfer dengan sub-bab dinamika penduduk dimana dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, migrasi penduduk dan macam-macam migrasi penduduk. b. Pada materi kelas XII Bab VI Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan dengan sub-bab perwilayahan berdasarkan fenomena geografis dimana

9 dibahas mengenai kota dan lokasi pusat kegiatan seperti kawasan pemukiman, sistem pengangkutan dan perhubungannya dan sarana serta prasarana yang menunjang. c. Pada materi kelas XII Bab V yaitu Pola Keruangan Kota dan Desa dengan sub-bab menganalisis dampak pertumbuhan pemukiman terhadap koalitas lingkungan, ciri pemukiman desa dan kota serta mengidentifikasi dampak pertumbuhan pemukiman penduduk di perkotaan terhadap keadaan sosial ekonomi penduduk. E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah area Perumahan Prasanti Garden Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. 2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah warga, pengembang atau developer yang ada di Perumahan Prasanti Garden Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. 3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian adalah Perumahan Prasanti Garden Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro tahun 2013. 4. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Pemukiman Geografi Pemukiman adalah suatu studi geografi mengenai perkembangan pemukiman disuatu wilayah di permukaan bumi. Yang dibahas pada geografi pemukiman yaitu bilamana suatu wilayah mulai dihuni manusia, bagaimana bentuk pola pemukiman dan faktor-faktor geografis apa yang mempengaruhi perkembangan dan pola pemukiman tersebut. Faktor

10 geografi meliputi aspek fisik seperti tanah, daerah perairan, dan iklim. Aspek manusia atau aspek social seperti jumlah penduduk, penyebaran penduduk dan kepadatan penduduk, serta aspek biotis dan topologis (Nursid Sumaatmadja, 1988:55)