BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III. Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN

: Yunita Mentari NPM : Pembimbing : Prof. Dr. Ir. E. Susy Suhendra, MS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

III. METODE PENELITIAN. digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

III. METODE PENELITIAN. survey dengan pendekatan diskriptif mengenai perluasan merek oleh PT Unilever

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERBANDINGAN ANTARA PENJUALAN KONVENSIONAL DENGAN PENJUALAN SECARA ONLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kuesioner uji coba kepada member kaskus yang menggunakan forum jual-beli kaskus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar di Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independen di sini adalah Kualitas Pelayanan (X)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjadinya perubahan lingkungan usaha telah terjadi penyesuian-penyesuaian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB III METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kegunaan persepsian (perceived usefulness), sedangkan variabel kepercayaan

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir penelitian ini : Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan pada Gambar 3.1 Kerangka pikir 34

35 Penulis memulai penelitian ini dengan melakukan perumusan masalah yang ingin dijawab oleh penulis pada penelitian ini. Tentunya dalam melakukan perumusan masalah, suatu penelitian harus memiliki dasar acuan yang berupa teori-teori dasar dari hasil-hasil penelitian yang telah ada. Sehingga dalam hal ini landasan teori dipergunakan untuk mendukung penelitian dan menjadi acuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Langkah selanjutnya adalah menentukan variable penelitian yang dimana penulis mempergunakan model yang telah ada dalam studi literatur sebelumnya, yaitu suatu model penelitian yang telah dikembangkan oleh Lee et al (2011) dengan Lu dan Tao (2007). Variabel-variabel di dalamnya merupakan hasil dari ide-ide konseptual yang telah diuji secara empiris berdasarkan data yang diambil dari social commerce forum yang terkait dengan 2 spesifikasi pengalaman berbelanja yang menjadi kepuasan pelanggan (at-checkout satisfaction dan afterdelivery) serta hubungan utamnya dengan persepsi harga. Desain sampling pada penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Peneliti hanya melakukan penelitian pada sebagian populasi yang berupa sample yang dapat mewakili dan menggambarkan sifat populasi yang diinginkan secara keseluruhan. Sedangkan alat ukur yang akan digunakan penulis dalam pengambilan data yaitu berupa kuesioner yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan yang nantinya akan diberikan kepada responden terkait. Keduanya baik metode pengumpulan data serta teknik pengambilan data akan dijelaskan lebih jauh pada sub-bab berikutnya pada bab ini

36 Untuk penyebaran kuesioner peneliti menggunakan beberapa metode kuesioner yaitu berupa metode tradisional yang akan disebarkan secara langsung kepada responden serta kuesioner on-line yang nantinya akan disebar melalui e- mail dan milis kepada responden yang tidak terjangkau oleh penulis. Untuk penyebaran kuesioner on-line penulis akan menggunakan bantuan tools kuesioner yang telah disediakan oleh website Surve Expression (http://www.surveyexpression.com ). Dalam penyebaran kuesioner ini data yang dibutuhkan harus terisi dengan lengkap, jika dalam satu kuesioner terdapat pertanyaan yang tidak terjawab maka kuesioner tersebut dianggap tidak valid. Ini berhubungan dengan pengujian validitas atas kuesioner penelitian. Jika data yang didapatkan sudah valid dan reliable maka penelitian dapat dilanjutkan ke langkah berikutnya. Pada tahap selanjutnya penulis melakukan uji statistik menggunakan uji regresi berganda untuk membuktikan hipotesis penelitian. Setelah itu penulis akan melanjutkan ketahap analisis yang merupakan tahap pengevaluasian dan analisa terhadap pembuktian hipotesis pada tahap sebelumnya. Tahap akhir dalam penelitian ini adalah kesimpulan dan saran, yang dimana pada tahap ini hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan akan disimpulkan. Kemudian penulis juga akan menjelaskan saran yang terkait dengan hasil yang didapat dari penelitian.

37 3.2 Pengumpulan Data Jenis pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini memungkinkan melakukan korelasi antara gejala-gejala dengan data statistik. Pendekatan pengolahan data kuantitatif pada dasarnya berarti penyorotan terhadap masalah serta usaha pemecahannya, yang dilakukan dengan upaya-upaya yang didasarkan pada pengukuran (Hermawan, 2006). Menurut Hermawan (2006) Survei, biasanya digunakan untuk penelitian yang bersifat deskriptif maupun penjelasan (explanatory research), pada jenis ini peneliti membuat kuesioner berisi suatu paket pertanyaan dan pernyataan yang dijawab oleh orang lain (responden). Terdapat beberapa alasan dalam menggunakan metode survei pada penelitian ini antara lain adanya keterbatasan waktu dan biaya yang dialami oleh peneliti, sebab metode survei hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat dan biaya yang dikeluarkan relatif lebih kecil. Metode survei dianggap cocok untuk situasi : 1. Populasi yang sangat besar sehingga tidak ekonomis kalau harus mengambil responden dalam jumlah besar pula. 2. Informasi yang diteliti tidak dapat diperoleh dengan teknik wawancara. 3. Objek penelitian telah terdefinisikan dan dirumuskan dengan jelas. 4. Penelitian dilakukan untuk daerah yang amat luas dengan struktur populasi yang sangat bervariasi. 5. Adanya kendala biaya dan batasan waktu penelitian

38 Menurut Hermawan (2006) cara yang sesuai untuk memverivikasi hipotesis penelitian adalah dengan melakukan survei. Metode survei ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai intrumen penelitian. Pada penelitian ini, kuesioner akan disebar kepada pembeli yang pernah berbelanja pada FJB kaskus. Kuesioner menggunakan daftar isian, pertanyaan atau pernyataan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal mengisi atau menandai dengan mudah dan cepat. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala serupa Likert. Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kuesioner No. Jawaban Kode Skala 1 Sangat Tidak Setuju STS 1 2 Tidak Setuju TS 2 3 Mungkin Tidak Setuju MTS 3 4 Setuju S 4 5 Mungkin Setuju MS 5 6 Sangat Setuju SS 6 Tabel diatas merupakan skala pengukuran yang akan digunakan pada kuesioner penelitian ini. Skala pengukuran terdiri dari enam skala, yang terdiri dari Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skala 1, Tidak Setuju (TS) dengan skala 2, Mungkin TIdak Setuju (MTS) dengan skala 3, Setuju (S) dengan skala 4, Mungkin Setuju (MS) dengan skala 5, dan Sangat Setuju (SS) dengan skala 6. Penggunaan enam tingkatan skala peda pengukuran ini diharapkan dapat menghindari pilihan netral yang diambil oleh para responden.

39 3.3 Populasi dan Sampel Menurut Maylor dan Blackmon (2005) memilih sampel dan metode sampling yang benar merupakan salah satu faktor kunci dalam pengumpulan data yang valid dan terukur dalam suatu penelitian. Terdapat beberapa dasar pemikiran yang melatar belakangi penggunaan sampel dalam suatu penelitian (Remenyi, 1995), antara lain : a. Biaya, dimana peneliti dapat menentukan banyaknya sampel tetapi tetap berdasarkan ketentuan yang benar, juga disertai keterbatasan biaya yang tersedia. Semakin banyak data yang ingin dikumpulkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. b. Waktu, dengan penggunaan sampel dapat dilakukan pengumpulan data dengan lebih cepat. Dalam menentukan data yang akan diteliti pada penulisan ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan non-probability sampling yaitu dimana tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Responden yang akan dipilih adalah member atau anggota kaskus ataupun non anggota yang pernah melakukan pembelian secara online pada Forum Jual Beli (FJB) kaskus. Karena jumlah populasi ini tersebar dan sulit untuk diketahui secara pasti, maka penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini akan

40 menggunakan rumus sebagaimana tertera di bawah ini (Rao Purba dalam Harjanto, 2010) : n = 2 Z 4( moe ) 2 Keterangan : n = Jumlah sampel Z = Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 95% = 1,96 moe = Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa di toleransi, disini ditetapkan sebesar 10% Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar : n = 2 1,96 4(0,1) 2 = 96,04 Berdasarkan perhitungan diatas, sampel yang dapat diambil dari populasi yang besar sebanyak 96,04 orang, bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah sebesar 100 responden.

41 3.4 Model dan Metode Penelitian 3.4.1 Model Penelitian Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu terhadap keterkaitan variabel-variabel yang ada dan mempengaruhi variabel terikat, maka dapat disusun sebuah model penelitian seperti gambar berikut : Perceived Ease of Use Informational on Social Influence Perceived Usefulness Online Repurchase Intention Propensity Trust Sumber : Lee et al (2011) dengan Lu dan Tao (2007) Gambar 3.2 Model Penelitian Model yang dibentuk berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lee et al (2011) dengan Lu dan Tao (2007) yang mengaitkan faktor informational social influence yang memperkuat interaksi perceived ease of use, perceived usefulness dan prospensity trust terhadap online repurchase intention

42 3.4.2 Variabel-variabel dalam Penelitian Dibawah ini merupakan variabel-variabel yang berpengaruh berdasarkan penelitian terdahulu 3.4.2.1 Variabel Informational Social Influence Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lee et al (2011) variable Informational Social Influence berpengaruh sebagai variabel moderating terhadap intensi seseorang untuk kembali berbelanja didalam social commerce forum, sehingga secara tidak langsung para calon pembeli dipengaruhi oleh terhadap informasi yang berada di forum tersebut untuk menarik minatnya. Tabel 3.2 Instrumen variabel Informational Social Influence Variabe l Definisi Pengukuran Literatur Sebelumnya Skala Informa tional Social Influen ce) Identifikasi terjadi ketika seorang individu mengadopsi perilaku yang berasal dari orang lain dan hal ini terkait dengan hubungan penjelasan mengenai diri sendiri yang memuaskan. 1. Penjual di FJB Kaskus menampilkan pesan / testimonial positif mengenai pembeli yang sudah pernah dan puas berbelanja ditempatnya. 2. Penjual di FJB Kaskus menampilkan pengalaman transaksi yang sukses dari konsumen yang berbelanja 3. Saya dapat melihat di Kaskus bahwa pembeli merasa puas dengan penjual penjual di FJB Lee et al (2011) 1-6/skala serupa Likert Kaskus

43 4. Beberapa review dari pelanggan menerangkan proses transaksi yang telah dilakukan terhadap seller di FJB Kaskus 5. Saya melihat testimonial konsumen yang menggunakan berbagai macam jenis tampilan ekspresi / emoticon dalam menunjukkan kepuasannya berbelanja 6. Saya dapat melihat banyak konsumen yang menyatakan puas dan senang berbelanja di FJB Kaskus 3.4.2.2 Perceived Ease of Use Perceived ease use dan manfaat adalah dua konstruk utama dari TAM (Davis, 1989) dan telah diteliti dalam berbagai konteks dan pengguna. Di Malaysia, Ndubisi et al. (2005) meneliti peran kedua konstruk tersebut dalam adopsi sistem informasi (IS) oleh pengusaha dan menemukan adanya peran instrumental. Perceived ease of use dalam konteks penelitian ini merujuk pada sejauh mana konsumen yakin bahwa berbelanja online adalah hal yang mudah (Chiu et al., 2009). Situs web (www) adalah medium yang memungkinkan terjadinya hubungan antar pengguna di lingkungan yang terbuka; di dalam lingkungan ini, pengguna memiliki keahlian komputer yang beragam, mulai dari pemula sampai ahl

44 i (Pearson et al., 2007). Dengan semua situs web yang tersedia dan berbagai keahlian pengguna, hal yang memotivasi pengguna untuk memilih satu situs daripada situs lain mungkin adalah kemudahan pemakaian situs tersebut. Apabila pengguna merasakan bahwa suatu situs lebih sulit digunakan, tidak dapat menemukan produk yang diinginkan, atau tidak mengerti mengenai apa yang ditawarkan oleh situs, ia akan meninggalkan situs tersebut (Pearson et al., 2007). Kualitas desain situs web sangat krusial bagi toko online (Lee dan Lin, 2005) dan memiliki pengaruh kuat bagi persepsi pelanggan mengenai perceived ease of use. Desain situs web menggambarkan daya tarik yang disajikan bagi pelanggan (Lee dan Lin, 2005). Sebuah studi empiris baru-baru ini menemukan bahwa faktor desain situs web merupakan prediktor kuat dari penilaian kualitas, kepuasan dan loyalitas pelanggan bagi pedagang online (Lee dan Lin, 2005). Menurut Kim et al. (2009), fitur online yang berorientasi pada pelanggan memiliki pengaruh bagi sikap positif pelanggan terhadap internet. Kim et al. (2007, 2009) menemukan bahwa situs jual beli dengan atribut web yang berpusat pada pelanggan memiliki tingkat penjualan tahunan dan saham pasar yang lebih tinggi dibandingkan situs web jual beli yang atribut pelanggannya lebih sedikit. Selain itu, Kim et al. (2007, 2009) mengindikasikan bahwa karakteristik lingkungan situs web mempengaruhi performa finansial para pengusaha online, dan sebagian besar pengusaha kurang memberikan atribut layanan web yang dapat mengakomodasi kebutuhan pelanggan dan memfasilitasi belanja online.

45 Oleh karena itu, apabila konsumen menganggap sebuah situs web mudah untuk digunakan, hal tersebut akan mempengaruhi intensi mereka untuk membeli kembali. Tabel 3.3 Instrumen variabel Perceived Ease of Use Variabel Definisi Pengukuran Literatur Sebelumnya Skala Perceived Ease of Use sejauh mana konsumen yakin bahwa berbelanja online adalah hal yang mudah 1. Berbelanja online di FJB Kaskus memudahkan saya untuk membandingkan produk di beberapa penjual 2. Membeli produk dan Lee et al (2011) dan Lee, Eze dan Ndubisi (2011) 1-6/skala serupa Likert jasa secara online di FJB Kaskus mudah untuk dipelajari dan digunakan 3. Penjual di FJB Kaskus menyediakan media kontak yang dapat berinteraksi dengan fleksibel ( Chatting IM, BBM, Telepon) 4. Penjual di FJB Kaskus menyediakan berbagai cara pembayaran yang memudahkan berbelanja (Pilihan Transfer, Rekber, COD) 5. Belanja di FJB Kaskus efisien dan efektif (menghemat waktu, jarak, dan biaya) 6. Penjual di FJB Kaskus menampilkan keterangan tata cara

46 3.4.2.3 Perceived Usefullness berbelanja dengan sangat jelas Perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana konsumen yakin bahwa berbelanja online akan meningkatkan performa transaksinya (Chiu et al., 2009). Menurut Chiu et al. (2009), seseorang cenderung meneruskan penggunaan apabila ia merasakan adanya manfaat. Pelanggan yang berbelanja produk secara efisien akan cenderung menunjukan intensi pembelian kembali yang lebih kuat (Chiu et al., 2009). Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa perceived usedfulness memiliki efek signifikan terhadap intensi loyalitas pelanggan (Chiu et al., 2009). Perceived usefulness juga terbukti sebagai determinan penting dari penggunaan IS secara umum (Ndubisi et al., 2005; Davis, 1989). Tabel 3.4 Instrumen variabel Perceived Usefullness Variabel Definisi Pengukuran Literatur Sebelumnya Skala Perceived Usefullness sejauh mana konsumen yakin bahwa berbelanja online akan meningkatkan performa transaksinya 1. Saya selalu membeli kembali ke FJB kaskus jika sesuai dengan produk/jasa yang saya butuhkan 2. Saya akan membeli kembali ke FJB kaskus Lee et al (2011) dan Lee, Eze dan Ndubisi (2011) 1-6/skala serupa Likert jika memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan 3. Seller di FJB Kaskus memberikan informasi

47 yang lengkap dan memadai mengenai produk/jasa yang dijual agar saya tertarik untuk berbelanja. 4. Saya akan membeli produk/jasa di FJB kaskus jika hal itu meningkatkan gaya hidup saya 5. Saya merasa berbelanja di FJB kaskus lebih nyaman daripada berbelanja offline 6. Saya akan membeli kembali ke FJB kaskus ketika saya menyadari bahwa itu sangat berguna dan dapat dilakukan 7. Saya merasa berbelanja ke FJB kaskus berguna untuk mengelola waktu saya (menghemat waktu) 3.4.2.4 Propensity to Trust Dalam melakukan e-commerce kepercayaan menjadi faktor utama yang harus dibangun oleh para e-tailers agar menarik para pelanggan untuk berbelanja di tokonya. Jia, Shen (2008) dalam penelitiannya mendapati bahwa kepercayaan (Trust) berpengaruh signifikan positif terhadap melakukan pembelian suatu produk di internet. Pavlou dan Geffen (2004) menyatakan bahwa keberhasilan transaksi di internet besar dipengaruhi oleh kepercayaan (Trust). Tingkat keamaanan serta

48 kerahasiaan menjadi kunci utama dalam melakukan transaksi di internet. Tetapi tidak hanya itu, reputasi dan ukuran besar kecilnya suatu elemen mempengaruhi variabel kepercayaan (Trust). Tabel 3.5 Instrumen variabel Prospensity To Trust Variabel Definisi Pengukuran Literatur Sebelumnya Skala Prospensity To Trust Kepercayaan adalah dasar pribadi subyektif untuk perilaku suatu individu. Pada e- commerce kepercayaan menjadi hal utama dalam pertimbanga n seseorang untuk berbelanja online. Variabel ini berhubungan dengan rasa aman pelanggan dalam berbelanja online 1. FJB Kaskus memiliki banyak trusted dan recommended seller 2. Saya selalu memiliki kepercayaan yang baik terhadap semua seller di FJB Kaskus sampai saya tertipu 3. Saya memiliki rasa kepercayaan terhadap sesama pengguna FJB Kaskus a) Lu dan Tao (2007) 1-6/skala serupa Likert

49 3.4.2.5 Intensi Berbelanja Online Kembali (Online Repruchase Intention) Niat seseorang untuk berbelanja kembali didasari oleh pengalaman yang telah dilakukan oleh seseorang terhadap suatu toko. Seperti bagaimana pelanggan mendapatkan pengalaman kepuasan maupun, kecocokan harga yang pernah didapatnya saat berbelanja di toko tersebut. tidak hanya itu, dalam kaitannya pada dunia e-commerce kepercayaan pelanggan juga perlu dijaga. Oleh karena itu Ajzen dan Fishbein (1980) mengemukakan bahwa intensi seseorang itu merupakan faktor langsung yang terdapat diantara sikap pelanggan dan perilaku pelanggan. Menurut Wen, Prybutok dan Xu (2011) intensi seseorang untuk kembali berbelanja online merupakan suatu bentuk gabungan dari teori IS dan teori pemasaran yang dimana dalam bentuk tersebut pelanggan tidak hanya pengguna situs e-commerce tetapi juga merupakan seorang pelanggan (orang yang pernah berbelanja). Adapun yang menjadi indikator terhadapat intensi untuk pelanggan untuk berbelanja online kembali adalah : 1. Keinginan pelanggan untuk kembali. 2. Mengutamakan toko online tersebut. 3. Berhasrat untuk menjadi pelanggan tetap toko tersebut. Tabel 3.6 Instrumen variabel Intensi berbelanja online kembali (Online Repurchase Intention) Variabel Definisi Pengukuran Dimensi Literatur Sebelumnya Skala Intensi berbelanja online kembali Intensi berbelanja online kembali 1) Sangat mungkin bagi saya untuk berbelanja di FJB Kaskus dikemudian hari 2) Saya akan mendahulukan Lee et al (2011) dan Lee, Eze dan Ndubisi (2011) 1-6/skala serupa Likert

50 (Online Repurchase Intention merupakan hasrat seseorang untuk kembali berbelanja kepada suatu toko online berdasarka pengalaman pelanggan berbelanja di toko tersebut sebelumnya berbelanja di FJB Kaskus daripada situs online shop/toko lainnya 3) Saya bersedia berbelanja kembali di FJB Kaskus 3.4.3 Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam menganalisa data adalah metode statistik yang terdiri dari : 3.4.3.1 Uji Validitas Uji Validitas Suatu penelitian dikatakan valid apabila dapat mempresentasikan suatu keadaan sesuai dengan keadaan sebenarnya (neuman, 2000). Menurut Ghozali (2005), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar subjek pada pertanyaan dengan skor yang diperoleh dari kuesioner, yaitu dengan mencari nilai koefisien korelasi (r) dari masing-masing pertanyaan dan dibandingkan dengan nilai kritik tabel korelasi. Bila r hitung > r tabel, maka pertanyaan/variabel tersebut adalah valid. 3.4.3.2 Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

51 kewaktu. Sehingga dapat diartikan bahwa pengukuran tersebut jauh dari kesalahan acak. Kesalahan acak dapat menurunkan tingkat kehandalan hasil pengukuran. Koefesien Cronbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > r tabel. 3.4.3.3 Uji Regresi Berganda Moderasi Regresi berganda merupakan analisis regresi moderasi dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas dan variabel moderating. Uji regresi dilakukan terhadap data kuesioner untuk mengetahui bahwa variabel bebas (X 1, X 2, X 3 ) mempunyai variabel terikat (Y). Adapun bentuk persamaan regresi berganda moderasi yang digunakan dalam penelitian terdiri dari tiga model sebagai berikut : Y = βo + β 1 X 1 + β 2 X 4 + β 3 X 1 * X 4 + e (1) dimana X4 = Social Influence X1 = Perceived Ease of Use Y = βo + β 1 X 2 + β 2 X 4 + β 2 X 1 * X 4 + e (2) dimana X4 = Social Influence X1 = Perceived Usefulness Y = βo + β 1 X 3 + β 2 X 4 + β 2 X 3 * X 4 + e (3) dimana X4 = Social Influence X1 = Prospensity to Trust

52 3.5 Hipotesis Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan yang paling memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Hubungan antara variabelvariabel dalam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut : H1 : Pengaruh informasi sosial yang positif akan memperkuat hubungan antara PEoU yang ada dansikap terhadap belanja online kembali H2 : Pengaruh informasi sosial yang positif akan memperkuat hubungan yang ada antara PU dan sikap terhadap belanja online kembali H3 : Pengaruh informasi sosial yang positif akan memperkuat hubungan yang ada antara propensity trust dan sikap terhadap belanja online kembali