RESPONS PERTUMBUHAN KEMANGI (Ocimum sanctum L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

dokumen-dokumen yang mirip
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PEMBERIAN KOMPOS PADA TANAH BEKAS TAMBANG DENGAN INDIKATOR TANAMAN SAWI (Brassica chinensis L)

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

SKRIPSI RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK. Oleh Yuni Restuningsih H

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP KETERSEDIAAN P DAN K SERTA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

KETERSEDIAAN UNSUR HARA TANAMAN SAWI DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAUN GAMAL PADA TANAH REKLAMASI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TAKARAN PUPUK KOMPOS SAMPAH PASAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM (Glycine max (L.) Merill)

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

Volume 11 Nomor 2 September 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

OLEH : REZEKI AYU CITRA UTAMA ILMU TANAH

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN PUPUK UREA DAN SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L,) Alumni Fakultas Pertanian 2)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

PEMANFAATAN KOMPOS CAMPURAN MANURE AYAM BROILER DAN LIMBAH KULIT KOPI DENGAN BERBAGAI DOSIS MOD

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

RESPON TANAMAN BAYAM (Amaranthus tricolor L.) TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK PADA TANAH MARGINAL

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

Wiekandyne Duaja. Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana Jalan Adisucipto Penfui Kupang ABSTRACT

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

LAJU PERTUMBUHAN DAN LAJU ASIMILASI BERSIH RUMPUT GAJAH DARI LETAK TUNAS STEK YANG BERBEDA DENGAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NITROGEN SKRIPSI.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

Transkripsi:

RESPONS PERTUMBUHAN KEMANGI (Ocimum sanctum L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK BASIL ( Ocimum sanctum L ) GROWTH RESPONSE GRANTING OF ORGANIC AND INORGANIC FERTILIZER Sendy Freily Gigir 1 Jenny J. Rondonuwu 2 Wiesje J. N. Kumolontang 2 Rafli I. Kawulusan 2 Abstrak Penelitian bertujuan untuk melihat dan mengetahui bagaimana respon tanaman kemangi terhadap pemberian pupuk organik dan anorganik dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Juga untuk mengetahui kebutuhan unsur hara makro mana yang memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kemangi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok dengan 6 yaitu perlakuan A kontrol dengan tanpa pemberian pupuk, perlakuan B dengan pemberian bahan organik (pupuk kandang) dan pupuk N (urea), P (SP-36), dan K (KCl); perlakuan C dengan pemberian pupuk N (urea), P (SP-36), K (KCl); perlakuan D dengan pemberian bahan organik (pupuk kandang) dan pupuk P (SP-36), K (KCl); Perlakuan E dengan pemberian bahan organik (pupuk kandang) dan pupuk N (urea), K (KCl); dan perlakuan F dengan pemberian bahan organik (pupuk kandang), pupuk N (urea), pupuk P (SP-36). Perlakuan ini diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan pemupukan yang diberikan disusun menggunakan minus one test, dengan cara membuat kombinasi antara pemupukan pupuk kompos, pupuk N, P, dan K dengan menghilangkan salah satu unsur dari keempat unsur tersebut. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang dan bobot segar. Hasil pengamatan menunjukkan tanaman memberikan respon terhadap perlakuan pemberian pupuk. Unsur hara makro nitrogen memberikan pengaruh pada pertumbuhan tanaman. Kata kunci : Kemangi, Pupuk Anorganik, Pupuk Organik, Pengaruh Pupuk Abstract The study aims to look at and figure out how the basil plant responses to organic and inorganic fertilizer application on plant growth and development. Also to identify the needs of macro nutrients which provides good leverage for the growth and production of basil plants. The Methods of study was conducted by using a randomized block design with 6 treatment, A control with no fertilizer application, treatment B with organic matter ( manure ) and fertilizer N ( urea ), P ( SP - 36 ), and K ( KCL ) ; C treatment with N fertilizer ( urea ), P ( SP - 36 ), K ( KCl ) ; D treatment by administering organic matter ( manure ) and fertilizer P ( SP - 36 ), K ( KCl ) ; Treatment of E with the provision of organic matter ( manure ) and fertilizer N ( urea ), K ( KCl ) ; and treatment by administering F organic material ( manure ), N fertilizer ( urea ) fertilizer P ( SP - 36 ). This treatment was repeated 4 times. Fertilization treatment given compiled using minus one test, by making combinations between fertilizing compost, fertilizer N, P, and K by removing one of the elements of the four elements. The variables measured were plant height, number of branches and fresh weight. The results showed a response to the treatment plant fertilizer application. Macro nutrients nitrogen effect on plant growth Keywords : basil, Inorganic Fertilizer, Organic Fertilizer, Fertilizer Influence 1 Student of Agroecotechnolgy/Land Resources Management of Agriculture Faculty, Sam Ratulangi University. 2 Lecturer of Soil Science Department of Agriculture Faculty, Sam Ratulangi University.

PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis karena berada dekat dengan garis khatulistiwa. Kondisi ini memberikan suatu keuntungan karena mengakibatkan banyak tumbuhan yang beragam di Indonesia. Salah satu tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam tersebut adalah sayur-sayuran. Menurut Williams et al. (1993), jenis tanaman yang telah dibudidayakan sebagai sayuran di berbagai daerah tropis yang berbeda sekitar 0 spesies dan kira-kira 25 spesies masih berupa tanaman liar. Tanaman sayur-sayuran saat ini mulai menjadi salah satu ikon dalam kiat hidup sehat selain buah-buahan. Tanaman sayursayuran mulai disukai oleh banyak orang untuk hidup sehat, karena tanaman sayursayuran mengandung banyak vitamin dan nutrisi bagi tubuh. Kebutuhan akan hidup sehat ini menjadikan sayur-sayuran produk pertanian banyak dibudidayakan. Tanaman kemangi merupakan salah satu sayuran dan menjadi bahan makanan yang disukai banyak orang. Dengan kebutuhan ini kemangi mulai di jadikan salah satu produk pertanian yang dibudidayakan. Penelitian tentang manfaat tanaman kemangi dilakukan oleh banyak orang karena kandungan yang terdapat pada tanaman kemangi dengan vitamin dan nutrisinya sangat bermanfaat untuk tubuh manusia. Pertumbuhan tanaman selalu di pengaruhi oleh tanah yang merupakan media pertumbuhan tanaman. Apabila tanah tidak memenuhi kualifikasi sebagai tempat pertumbuhan yang baik maka hasilnya adalah produksi yang rendah. Untuk mendapatkan produksi daun kemangi yang tinggi proses pembudidayaan harus dilakukan dengan baik. Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman kemangi sehingga menghasilkan produksi yang optimal. Kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipenuhi dengan pemupukan, dimana pemupukan bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah hingga pertumbuhan tanaman lebih baik. Pemupukan juga berarti menambah unsur hara yang ada di dalam tanah untuk dapat diserap oleh tanaman. Aplikasi pupuk ke tanah dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah, sehingga diharapkan akar tanaman dapat menyerap lebih banyak hara dari dalam tanah. Bahan pupuk yang diaplikasikan ke tanah akan mengalami serangkaian reaksi fisik, kimia dan biologi; sehingga unsur hara yang dikandungnya secara bertahap akan dilepaskan ke tanah dalam bentuk yang tersedia bagi akar tanaman atau dapat diserap oleh akar tanaman. Perlu diketahui bahwa perilaku hara pupuk dalam tanah sangat beragam, tergantung pada jenis hara dan karakteristik tanah. Rumusan Masalah Tanah yang tidak menyediakan kebutuhan unsur hara yang cukup akan diperlihatkan dan direspon oleh tanaman yang tumbuh di atasnya. Apakah tanaman kemangi akan memberikan respon terhadap pemberian pupuk organik dan anorganik lewat perutmbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian pupuk dengan kandungan unsur hara makro mana yang memberikan pengaruh pada tanaman kemangi. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Melihat dan mengetahui bagaimana respon tanaman kemangi terhadap pemberian pupuk organik dan anorganik. 2. Mengetahui kebutuhan unsur hara makro mana yang memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kemangi. Hipotesis Di duga pemberian pupuk organik dan anorganik dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kemangi. METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan ( Februari 2014 Juli 2014 ) dan dilaksanakan di lahan perkebunan di Kelurahan Woloan, Tomohon serta

laboratorium jurusan Tanah Fakultas pertanian UNSRAT. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan adalah benih kemangi (Ocimum sanctum L. ), bahan organik (pupuk kandang) dan pupuk N (urea), P (SP-36), dan K (KCl). Sedangkan alat yang digunakan adalah ember, tali rafia, cangkul, parang, penggaris, alat tulis lainnya dan alatalat laboratorium. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan yaitu perlakuan A kontrol dengan tanpa pemberian pupuk, perlakuan B dengan pemberian bahan organik (pupuk kandang) dan pupuk N (urea), P (SP-36), dan K (KCl); perlakuan C dengan pemberian pupuk N (urea), P (SP-36), K (KCl); perlakuan D dengan pemberian bahan organik (pupuk kandang) dan pupuk P (SP-36), K (KCl); Perlakuan E dengan pemberian bahan organik (pupuk kandang) dan pupuk N (urea), K (KCl); dan perlakuan F dengan pemberian bahan organik (pupuk kandang), pupuk N (urea), pupuk P (SP-36). Perlakuan ini diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan pemupukan yang diberikan disusun menggunakan minus one test, dengan cara membuat kombinasi antara pemupukan pupuk kompos, pupuk N, P, dan K dengan menghilangkan salah satu unsur dari keempat unsur tersebut. Dosis pupuk yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Bahan Organik (Pupuk Kandang) : ton/ha; Pupuk N (Urea) : 250 kg/ha; Pupuk P (SP-36) : 0kg/ha; Pupuk K (KCL) : 75 kg/ha Tahapan Kegiatan Penelitian Tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: persiapan alat dan bahan yang akan digunakan, persiapan lahan dan benih/biji kemangi, penimbangan pupuk. Persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan untuk penanaman kemudian digemburkan. Pada lahan yang sudah dibersihkan dan digemburkan, dibuat 24 petak untuk 6 perlakuan dan 4 ulangan. Pada petakan yang sudah dibuat diambil contoh tanah untuk dilakukan analisis tanah awal. Petakan tersebut dibiarkan selama satu minggu untuk menguapkan gas-gas beracun yang mungkin keluar dari dalam tanah karena adanya pembongkaran tanah pada saat pengolahan. Satu minggu kemudian bahan organik (pupuk kandang) sebagai pupuk dasar diberikan pada petakan-petakan yang sudah di tentukan sesuai dengan layout penelitian (Lampiran 1). Pupuk kandang dibiarkan selama satu minggu agar tercampur dengan tanah. Setelah satu minggu lakukan penanaman benih, yang sebelumnya petakanpetakan tersebut telah diberikan pupuk N, P, dan K sesuai dosis. Pengamatan dilakukan setiap satu minggu dan selama pengamatan, dilakukan pemeliharaan tanaman seperti penyiangan dan penyiraman tanaman pada saat panas terik. Variabel Pengamatan Variabel yang akan diamati pada penelitian ini yaitu : Tinggi tanaman Jumlah cabang akan panen : Diukur dari pangkal batang pada permukaan tanah sampai ke ujung daun terpanjang. : Dihitung pada saat Bobot segar : Bobot segar tanaman langsung di timbang setelah panen. Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dan bila terdapat beda nyata atau F hitung lebih besar dari F tabel, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Hara Tanah Hasil analisis tanah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Dari hasil analisis tanah diketahui bahwa tanah yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kandungan unsur hara yang rendah. Tanah yang demikian bila digunakan untuk kegiatan produksi pertanian perlu dilakukan penambahan unsur hara agar

Tinggi tanaman (cm) tanaman dapat bertumbuh dengan baik sehingga produksi tanaman meningkat. Kandungan hara dalam tanah rendah diakibatkan oleh penggunaan lahan. Teknik penggunaan lahan yang dilakukan adalah dengan tumpang sari. Teknik tumpang sari ini dilakukan dengan menanam berbagai macam tanaman pada satu lahan pertanian. Kandungan unsur hara dalam tanah rendah karena adanya tanaman ubi kayu atau ketela pohon yang diketahui sifatnya yang rakus unsur hara. Sehingga unsur hara yang ada dalam tanah hanya di dominasi oleh tanaman ketala pohon. Dengan demikian penambahan pupuk memang perlu dilakukan. Tinggi tanaman Hasil pengukuran tinggi tanaman kemangi pada beberapa minggu pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk tidak memberikan pengaruh yang nyata dalam beberapa minggu pengamatan terhadap tinggi tanaman (Lampiran 3). Rata-rata pengaruh pemberian beberapa macam pupuk terhadap tinggi tanaman dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-Rata Pengaruh Pemberian Beberapa Macam Pupuk Terhadap Tinggi Tanaman Kemangi TINGGI TANAMAN KEMANGI (cm) PERLAKUAN 1 3 5 7 9 11 A 1.40 9.49 20.23 30.23 3.44 44.4 B 1.3 9.57 1.07 32.4 42.22 4.9 C 1.59 9.33 22.21 35.60 47.04 54.5 D 1.43 9. 21.20 32.9 42.64 49.4 E 1.7 9.69 21.75 33.00 41.9 47.7 F 1.77 9.51 20.63 32.02 41.4 4.4 Ket.: = Minggu Setelah Tanam Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan tanpa pemberian pupuk (Perlakuan A) pada hampir setiap minggu perlakuan menunjukkan nilai terendah dibandingkan dengan pemberian pupuk (Gambar 1). Dalam hal ini tanah di lokasi penelitian kandungan unsur hara N, P, dan K serta bahan organik rendah. Foth and Ellis (1997) menyatakan bahwa jika tanah berhasil menghasilkan tanaman dengan baik karena penyediaan unsur hara esensial baik. Dan jika unsurunsur ini kurang pertumbuhan yang baik tidak akan terjadi. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan penambahan unsur hara. 60 50 40 30 20 0 1 3 5 7 9 11 Minggu Setelah Tanam () Gambar 1. Pengamatan Tinggi tanaman Tanaman kemangi merupakan tanaman yang tergolong tanaman sayuran yang sangat membutuhkan unsur nitrogen dalam pertumbuhan. Nitrogen merupakan unsur yang sangat penting dalam pertumbuhan awal tanaman. Tanaman dalam proses pertumbuhan membutuhkan hara yang cukup sehingga proses fisiologis dalam tubuh tanaman dapat berlangsung dengan baik. Hara yang digunakan tanaman dapat bersumber dari dalam tanah itu sendiri atau dalam bentuk pupuk yang diberikan dalam tanah. Tanaman akan tumbuh baik jika unsur yang dibutuhkan tanaman terpenuhi. Tujuan dari pemupukan adalah untuk menambah kandungan unsur hara dalam tanah, untuk menaikkan jumlah hara yang diambil tanah apakah hara tersebut dijadikan pupuk atau yang telah ada dalam tanah. Tanah yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tanah tersebut adalah tanah dengan kandungan hara yang sangat rendah. Tanah yang demikian sangat membutuhkan unsur tambahan dalam bentuk pupuk. Tanaman kemangi merupakan tanaman sayuran yang hasil produksinya adalah daundaun yang harus dipenuhi kebutuhan haranya terutama adalah dari unsur nitrogen. Apabila kurang maka bagian-bagian vegetatif seperti cabang dan tinggi tanaman tidak akan dapat dipacu. Selain itu unsur nitrogen sifatnya A B C D E F

Jumlah cabang mudah menguap dan mudah tercuci oleh air sehingga dalam penambahannya yakni dengan pemupukan perlu dipertimbangkan interval pemberian pupuk pada tanaman kemangi. Purbayanti, dkk (1995) menyatakan bahwa tanaman membutuhkan unsur hara N, P dan K yang cukup untuk pembentukan jaringan. Unsur N dan P dibutuhkan dalam pembentukan protein, karbohidrat, dan asam nukleat. K dibutuhkan dalam mentranslasikan zat yang dibutuhkan ke seluruh jaringan tanaman. Oleh karena itu jika kadar N, P dan K rendah akibatnya perkembangan jaringan tanaman terhambat. Unsur P juga yang berperan dalam metabolisme energi (Soepardi, 193). Pemberian P sangat mempengaruhi pertumbuhan akar yang akan menyerap unsur hara yang efektif sehingga kebutuhan hara untuk proses pertumbuhan tinggi tanaman akan berjalan lancar. Jumlah Cabang Hasil pengamatan jumlah cabang tanaman kemangi akibat pemberian pupuk dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata pemberian pupuk terhadap jumlah cabang tanaman kemangi (Lampiran 4). Ratarata pengaruh pemberian pupuk terhadap jumlah cabang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-Rata Pengaruh Pemberian pupuk Terhadap Jumlah Cabang Tanaman kemangi Perlakuan Jumlah cabang A 6 B C D E 9 F Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan A tanpa pemberian pupuk memberikan hasil jumlah cabang yang paling rendah jika dibandingkan dengan perlakuan dengan pemberian pupuk (Gambar 2). Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan dengan pemberian pupuk N,P dan K yang lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman dalam pertumbuhan membutuhkan hara yang bukan hanya satu atau dua unsur hara. 12 6 4 2 0 6 Gambar 2. Pengamatan Jumlah Cabang Pertumbuhan tanaman dalam hal ini jumlah cabang sangat ditentukan oleh jumlah hara tersedia dalam tanah. Tanaman pada pertumbuhan awal (vegetatif) sangat membutuhkan unsur hara dalam pembentukan jaringan. Hardjowigeno (2003) mengemukakan bahwa Nitrogen berfungsi mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman dan sebagai bahan pembentuk protein. Protein yang dibentuk kemudian digunakan untuk pembentukan protoplasma dalam selsel tanaman sehingga terjadi pembelahan sel. Hal ini selanjutnya berpengaruh pada penambahan jumlah cabang. Unsur hara yang cukup dan seimbang akan mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman, baik batang, cabang maupun daun. Unsur P dan K sangat dibutuhkan untuk pembentukan protein, karbohidrat, dan perkembangan akar tanaman. Akar tanaman yang berkembang baik mengakibatkan penyerapan hara dan air berlangsung baik yang akhirnya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Demikian pula unsur N dan P dapat di peroleh dari bahan organik sehingga bahan organik menjadi penyumbang dalam pertumbuhan tanaman apabila di berikan sebagai pupuk. Dari hasil pengamatan pada tabel 2 jumlah cabang tertinggi terdapat pada perlakuan C (pemberian bahan organik, N, P, 9 A B C D E F Perlakuan Jumlah cabang

Jumlah Bobot Sega (gram/tanaman) dan K), sehingga dapat dikatakan bahwa tanaman kemangi membutuhkan pupuk yang lengkap. Apabila ada unsur hara yang tidak di berikan maka pertumbuhan tanaman kemangi tidak akan maksimal. Bobot Segar Hasil pengamatan bobot segar tanaman kemangi akibat pemberian pupuk dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata pemberian pupuk terhadap bobot segar tanaman kemangi (Lampiran 5). Rata-rata pengaruh pemberian pupuk terhadap bobot segar dapat dilihat pada Tabel 3. 70 60 50 40 30 20 0 2, 53,5 61,65 34,26 34,56 36,35 A B C D E F Perlakuan Bobot segar (gram)/tanaman Tabel 3. Rata-Rata Pengaruh Pemberian pupuk Terhadap bobot segar tanaman Kemangi Perlakuan A B C D E F Bobot segar (gram)/tanaman 2. 53.50 61.65 34.26 34.56 36.35 Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan A tanpa pemberian pupuk memberikan hasil bobot segar yang paling rendah jika dibandingkan dengan perlakuan dengan pemberian pupuk (Gambar 3). Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan dengan pemberian pupuk N,P dan K yang lengkap. Tanaman akan tumbuh baik jika unsur yang diperlukan tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga mampu menyediakan unsur yang dibutuhkan tanaman. Gambar 3. Pengamatan Bobot Segar Unsur hara makro dalam hal ini N, P, dan K sangat dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhan awal sampai produksi. Pertumbuhan awal yang baik dengan cukupnya hara yang dibutuhkan tanaman memacu proses pembelahan sel sehingga proses perkembangan akar batang daun berlangsung dengan baik. Kontribusi Nitrogen menurut Soegiman (192) merupakan unsur penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman bagian atas tanah serta memperluas sistem perakaran. Selain itu perbanyakan akar tanaman ditentukan oleh kandungan P tanah. Makin banyak akar tanaman, serapan hara makin efisien terutama efisiensi serapan hara N yang akan meningkat (Sabiham et al, 193). Bobot segar tanaman merupakan sumbangan dari pertumbuhan baik tinggi tanaman, cabang-cabang, serta daun-daun, sehingga apabila tanaman itu tinggi serta cabangnya banyak maka bobot segar akan besar pula. Sebaliknya bobot segar akan rendah apabila tanaman tidak tinggi serta cabangnya hanya sedikit. Seperti sudah diuraikan sebelumnya bahwa unsur-unsur hara yang cukup akan memberi pengaruh yang baik pada tanaman. Maka dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini pada tanah yang rendah akan unsur-unsur hara, perlu ditambahkan pupuk yang menunjang pertumbuhan tanaman kemangi namun dengan dosis yang di ujikan saat ini belum

mencukupi. Sehingga perlu di perbesar dosis pupuk yang akan diberikan pada tanaman. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pemberian pupuk organik dan anorganik memberikan respon terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah cabang dan bobot segar tanaman kemangi. Walaupun uji secara statistika tidak ada pengaruh nyata tetapi ada kecenderungan peningkatan terhadap tinggi tanaman dan bobot segar tanaman pada perlakuan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik. 2. Unsur hara makro nitrogen memberikan pengaruh yang baik pada tanah yang ditanami kemangi sehingga dapat meningkatkan produksi daun kemangi dilihat dari hasil tinggi tanaman, jumlah cabang dan bobot segar tanaman. Saran Dalam penelitian ini dosis pupuk yang di berikan merupakan dosis normal yang diberikan pada sebagian besar tanaman sayursayuran. Namun untuk mendapatkan hasil yang tinggi perlu dilakukan penambahan jumlah dosis pupuk dan perlu 2 kali dilakukan pemupukan yaitu pada awal penanaman dan saat awal masa pertumbuhan tanaman. Lebih baik lagi jika pupuk yang ditambahkan pada tanah adalah berbahan organik agar tanaman dapat lebih berkualitas dan sehat. Science. Gadjah Mada University. Press, Yogyakarta. Sabiham, S., S. Djokosudardjo, G. Soepardi. 193. Diktat Kuliah Pupuk dan Pemupukan. Jurusan Ilmu tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soegiman. 192. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara. Jakarta. Soepardi, G. 193. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Williams, C.N., J.O.Uzo, dan W.T.H. Peregrine. 1993. Produksi Sayuran di Daerah Tropika. Terjemahan dari : Vegetable Production in The Tropics. Penerjemah : S. Ronoprawiro. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 374 hal. DAFTAR PUSTAKA Foth, H. D., and B. G., Ellis. 1997. Soil Fertility. 2 nd, Boca Raton: Lewis Publisher. Hardjowigeno,. S. 2003. Ilmu Tanah. Akademik Pressindo. Jakarta. Purbayanti, E. D., Lukiwati, D. R., dan Trimulatsih, R. 1995. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Terjemahan Nurdin et al. : Pemupukan N, P, K pada Jagung di Tanah Vertisol. Fundamentals of Soil