Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 3

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

SFC = Dimana : 1 HP = 0,7457 KW mf = Jika : = 20 cc = s = 0,7471 (kg/liter) Masa jenis bahan bakar premium.

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM ZAT ADITIF BAHAN BAKAR TERHADAP KINERJA MOTOR EMPAT LANGKAH 125 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX95

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN TENTANG PERBANDINGAN PREMIUM-ETHANOL DENGAN PERTAMAX PLUS PADA MOTOR 4 LANGKAH 225 CC

KAJIAN TENTANG PERBANDINGAN PREMIUM-ETHANOL DENGAN PERTAMAX PADA MOTOR 4 LANGKAH 225 CC

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF ALAMI PADA BENSIN TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

Jurnal Teknik Mesin. menggunakan alat uji percikan bunga api, dynotest, dan uji jalan.proses pengujian dapat dilihat dibawah ini.

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

Jurnal Teknik Mesin UMY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Penggunaan Octane Booster Terhadap Emisi Gas Buang Mesin Bensin Empat Langkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

PENGARUH LETAK MAGNET TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION PADA SEPEDA MOTOR ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Hasil Pengujian Pada Honda Supra X 125 Injeksi

PENGARUH CAMPURAN METANOL TERHADAP PRESTASI MESIN

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

Studi Eksperimental Pengaruh Campuran Bahan Bakar Premium dengan Prestone 0 to 60 Octane Booster terhadap Performance Motor 4 Langkah

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KINERJA MESIN STUDI EKSPERIMEN PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X TAHUN 2002

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X

LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya, terlihat dari kebutuhan alat transportasi sebagai. penunjang perokonomian, hal ini dapat dilihat dengan semakin

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM)

BAB II LANDASAN TEORI

Spesifikasi Bahan dan alat :

Analisis emisi gas buang dan daya sepeda motor pada volume silinder diperkecil

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

ANALISA PENGARUH CAMPURAN PREMIUM DENGAN KAPUR BARUS (NAPTHALEN) TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN SUPRA X 125 CC

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Akselerasi Dan Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Bertransmisi Otomatis

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENINGKAT KUALITAS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK MOTOR BENSIN

PENGARUH PENAMBAHAN UAP AIR KERING PADA LANGKAH HISAP TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

III. METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN JENIS PERTALITE DAN PERTAMAX PADA MESIN BERTORSI BESAR ( HONDA BEAT FI 110 CC )

PENGUJIAN PENGARUH PENGGUNAAN OCTANE BOOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK KINERJA SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR BENSIN

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

BAB I PENDAHULUAN I-1

I. PENDAHULUAN. Katakunci : Electronic Control Unit, Injection Control, Maximum Best Torque (MBT), Ignition Timing, Bioetanol E100.

Gambar 4.1 Grafik perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

Jurnal Teknik Mesin UMY

PENGARUH PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PERTALITE TERHADAP EMISI GAS BUANG UNTUK KENDARAAN RODA DUA 100 CC

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

PENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC

ANALISA KINERJA MESIN OTTO BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT DAN ADITIF PASARAN

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah

ANALISA VARIASI BENTUK JET NEEDLE KARBURATOR PADA MOTOR4 TAK 125 CC BERBAHAN BAKAR E 100 DENGAN SISTEM REMAPPING PENGAPIAN CDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

ANALISA MODIFIKASI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK 110cc

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM ZAT ADITIF BAHAN BAKAR TERHADAP KINERJA MOTOR EMPAT LANGKAH 125 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX95 (THE EFFECT OF USING A WIDE RANGE OF FULE ADDITIVES TO MOTOR PERFORMANCE FOUR-STROKE 125 CC FUEL PERTAMAX 95) Rizky ady fauzi 1, Teddy Nurcahyadi 2, Sudarja 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Dosen Pembimbing I Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 3 Dosen Pembimbing II Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta rizky.mecha@gmail.com 1, NURCAHYADI@umy.ac.id 2, sudarja_msn@yahoo.com 3 Abstract Dewasa ini masyarakat Indonesia mempunyai ketergantungan sangat besar terhadap sumber energ utama yang berasal dari fosil. Bahan bakar fosil merupakan sumber energi utama pada industry, transportasi, dan rumah tangga. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan sumber energy maka penggunnaanya pun sangat penting untuk diperhatikan. Melihat kondisi yang demikian muncul inovasi dari beberapa produsen yang menawarkan berbagai macam zat aditif bahan bakar, zat aditif tersebut diyakini dapat menghemat bahan bakar. Sehubung dengan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh berbagai macam zat aditif bahan bakar terhadap kinerja motor empat langkah 125 cc bebahan bakar pertamax 95. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan merupakan penelitian kuantitatif. Variable bebas yaitu penambahan zat aditif bahan bakar Nitrox Hot Shot sebesar 33 ml/l, zat aditif bahan bakar Prestone sebesar 8 ml/l, Zat aditif Mygreenoil sebesar 1 ml/l, alat penghemat bahan bakar, dan bahan bakar pertamax 95. Variable terikat yaitu konsumsi bahan bakar, daya, torsi, emisi gas buang dan penggunaan zat aditif bahan bakar dan alat penghemat bahan bakar. Hasil analisi menunjukan bahwa bahan bakar dengan kecepatan 40 km/ jam pertamax 95 murni tanpa campuran zat aditif didapat hasil 48,93 km/liter. Torsi dan daya rata-rata paling tinggi untuk bahan bakar pertamax 95 murni pada Rpm 4000 didapat hasil 19,9 Nm. Kemudian campuran pertamax 95 + Nitrox Hor shot Rpm 5000 didapat hasil 8,5 Nm dan pada campuran bahan bakar pertamax 95 + Femax pada putaran Rpm 4000 didapat hasil 5,33 kw. Pertamax 95 + zat aditif Prestone dengan kadar emisi CO 3,1736 % volume, CO2 14,54 % volume, HC 264,8 ppm volume, O2 1,722 %. Kata kunci : alat penghemat bahan bakar, bahan bakar pertamax 95, zat aditif PENDAHULUAN Bahan bakar berperan sangat penting dalam alat transportasi. Tingginya mobilitas masyarakat Indonesia membuat kebutuhan bahan bakar meningkat. Dampaknya kebutuhan hidup juga semakin mahal. Oleh karna itu bahan bakar harus digunakan dengan hemat. Ada beberapa metode dalam menghemat konsumsi bahan bakar yaitu periksa tekanan udara pada ban sepeda motor, jangan terlalu memanaskan motor.

Jangan membawa beban yang terlalu berat, dan periksa kondisi sepeda motor. Zat aditif merupakan bahan yang di tambahkan pada bahan bakar. Zat aditif sering disebut juga fuel vitamin. Zat aditif digunakan untuk memberikan sifat dasar tertentu yang telah dimiliki oleh bahan bakar. Pernah dilakukan Dari hasil penelitian yang dilakukan di dapat bahwa penurunan senyawa emisi gas buang yang signifikan terjadi pada CO dari 2,982 turun menjadi 1,372 pada Rpm 4000 dengan penambahan zat aditif 100%, sedangkan untuk O2 mengalami peningkatan dari 13,14 menjadi 15,52 pada Rpm 4000 dengan penambahan zat aditif 100%. penelitian tentang pengaruh penambahan zat aditif pada bahan bakar terhadap emisi gas buang mesin sepeda motor. Pengujian dilakukan untuk memberi peningkatan sifat dasar dan nilai angka oktan tinggi dapat meningkatkan kinerja mesin B. Flowchart penelitian 1. Pengujian Torsi dan daya METODE PENELITIAN A. Alat dan bahan penelitian 1. Bahan penelitian Sepeda motor empat langkah dengan spesifikasi: tipe mesin : 4 langkah, SOHC system pendingin : pendingin udara jumlah silinder : 1(satu) kapasitas silinder : 124,9cm3 kapasitas tangka :3,75 liter a. Zat aditif Nitrox Hot Shot b. Zat aditif Prestone c. Zat aditif Mygreenoil d. Alat penghemat bahan bakar Femax e. Bensin Premium 2. Alat penelitian a. Tool set b. Digital tachometer c. Buret 50 ml d. Gelas ukur 100 ml e. Gas analyzer f. Dynometer jet g. Jarum suntik

Gambar 1. Flow chart Torsi dan daya Gambar 2. Flow chart konsumsi bahan bakar uji jalan Gambar 3.flow chart emisi gas buang 2. Flow chart konsumsi bahan bakar uji jalan

3. Emisi gas buang Pengujian emisi gas buang dilakukan 1 kali untuk setiap bahan bakar untuk setiap bahan bakar yang digunakan. Pengujian dilakukan dengan putaran mesin 4000 Rpm, 5000 Rpm, 6000Rpm, 7000 Rpm, 8000 Rpm, 9000 Rpm. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Konsumsi bahan bakar Gambar 3. Flow chart emisi gas buang C. Prosedur percobaan 1. Konsumsi bahan bakar Pengujian konsumi dilakukan 3 kali untuk setiap bahan bakar yang digunakan. Pengujian dimulai dan berakhir di tempat yang sama dengan jarak tempuh 1,6 km kecepatan ratarata 40 km/jam 2. Torsi dan daya Gambar 3. Diagram konsumsi bahan bakar Konsumsi bahan bakar dengan kecepatan 40 km/jam pertamax95 tanpa campuran zat aditif didapat hasil 48,93 km/liter, kemudian konsumsi bahan bakar mengalami penghematan pada pertamax95 + zat aditif Nitrox Hot Shot didapat hasil 46,47 km/liter dan pertamax95 + aditif prestone didapat hasil 47,58 km/liter Pengujian torsi dan daya dilakukan 3 kali untuk setiap bahan bakar yang digunakan. Pengujian dilakukan dengan putaran mesin 4000 Rpm, 5000 Rpm, 6000 Rpm, 7000 Rpm, 8000 Rpm, 9000 Rpm. Gambar 4. Grafik Torsi

Hasil pengujian menunjukan bahan bakar pertamax 95 murni pada 4000 Rpm didapat hasil 19,9 Nm. Kemudian campuran pertamax 95 + Nitrox Hot Shot Rpm 5000 didapat hasil 8,5 Nm. Kemudian campuran pertamax 95 + Nitrox Hot Shot Rpm 6000 didapat hasil 8,06 Nm. Kemudian campuran pertamax + Nitrox Hot Shot Rpm 7000 didapat hasil 7 Nm. Kemudian campuran pertamax 95 + Nitrox Hot Shot Rpm 8000 didapat 5,58 Nm. Dan campuran pertamax 95+ Nitrox Hot Shot Rpm 9000 didapat hasil 3,56 Nm. Gambar 5. Grafik Daya Hasil pengujian menunjukan Daya tertinggi pada putaran Rpm 4000 didapat pada bahan bakar campuran pertamax 95 + Femax didapat hasil 5,33 kw. Kemudian daya tertinggi pada putaran Rpm 5000 didapat pada bahan bakar pertamax 95 + Mygreenoil didapat hasil 6,1 kw. Kemudian daya tertinggi pada putaran Rpm 6000 didapat pada bahan bakar pertamax 95 + Nitrox Hot Shot didapat hasil 6.86 kw. Kemudian daya tertinggi pada putaran Rpm 7000 didapat pada bahan bakar pertamax 95 + prestone didapat hasil 6,9 kw. Kemudian daya tertinggi pada putaran Rpm 8000 didapat pada bahan bakar campuran pertamax 95 + Nitrox Hot Shot didapat hasil 6,23 Kw. Kemudain daya tertinggi pada putaran Rpm 9000 didapat pada bahan bakar prtamax 95 + Femax didapat 7,164 kw. Gambar 6. Grafik kadar CO2 1. menunjukan data hasil kadar CO2 yang dilakukan pada bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif, hasil pengujian yang dilakukan pada kecepatan putaran 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, 9000 Rpm dari hasil standar CO2 pada bahan pertamax 95 dengan penambahan zat aditif tidak melampaui batas standar pengujian sebesar (CO2=12,53 %, CO2=11,68 %, CO2=12,73 %, CO2=12,26 %, CO2=12,23%) sehingga dapat dinyatakan lulus emisi. Maka pada pengujian ini pada kadar CO2 layak, tetapi manusia harus bisa menjaga dan menghirup batas kadar CO2 agar terbebas dari karbon dioksida CO2 yang mudah bereaksi didalam tubuh manusia. Oleh karna itu manusia harus bisa menjaga dari kandungan senyawa organik tersebut agar terbebas dari bahaya dan terjaga kesehatannya. Pada pengujian bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif mengalami kelayakan atau keamanan dalam pemakaian bahan bakar tersebut.

Gambar 7. Grafik kadar HC (ppm) menunjukan data hasil HC (PPM) yang dilakukan pada bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif, hasil pengujian yang dilakukan kecepatan 4000, 5000, 6000, 7000, 8000,9000 (Rpm) dari hasil standar kadar HC pada bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif tidak melampaui batas standar pengujian sebesar (HC=388 PPM, HC=497 PPM, HC=413 PPM, HC=263PPM, HC=606 PPM) Sehingga dapat dinyatakan lulus uji emisi. Maka pada pengujian hasil HC layak,tetapi manusia harus bisa menjaga dan menghirup batas kadar HC agar terbebas dari gas HC yang mudah bereaksi didalam tubuh manusia. Oleh karena itu manusia harus menjaga dari kandungan senyawa organik tersebut agar terbebas dari bahaya dan terjaga kesehatannya. Pada pengujin bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif mengalami kelayakan atau keamanan dalam pemakaian bahan bakar tersebut. Gambar 8. Garfik kadar O2(%) menunjukan data hasil O2 yang dilakukan pada bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif, hasil pengujian yang dilakukan pada kecepatan 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, 9000 (Rpm) dari hasil standar kadar O2 pada bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif tidak melapaui batas standar pengujian sebesar (O2=2,15 %, O2=2,30 %, O2=2,18 %, O2=2,07 %, O2=2,66 %) sehingga dapat diyatakan lulus uji emisi. Maka pengujian ini nilai kadar O2 layak, tetapi manusia harus bisa menjaga dan menghirup batas kadar O2 agar terbebas dari gas O2 yang mudah bereaksi pada tubuh manusia. Oleh karna itu manusia harus bisa menjaga dari kandungan senyawa organik tersebut agar terbebas dari bahaya dan terjaga kesehatannya. Pada pengujian bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif mengalami kelayakan atau keamanan dalam pemakaian bahan bakar tersebut.

KESIMPULAN Dengan mengkaji kegiatan hasil penelitian yang meliputi proses pengambilan data hasil pengujian serta hasil perhitungan secara menyeluruh, maka dapat diambil dari bebrapa kesimpulan sebagai berikut. Gambar 9. Grafik lamda Menunjuka hasil λ yang dilakukan pada bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif hasil pengujian dilakukan pada kecepatan putaran 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, 9000 Rpm dari hasil standar kadar λ pada bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif tidak melampaui batas standar pengujian sebesar (λ=1,050, λ=1,010, λ=1,058, λ=1,030, λ=1,059) Sehingga dapat dinyatakan lulus uji emisi. Maka pada pengujian ini nilai kadar λ layak, tetapi manusia harus bisa menjaga dalam menghirup batas kadar λ agar terbebas dari gas λ yang muda bereaksi di dalam tubuh manusia. oleh karna itu manusia harus bisa menjaga dari kandungan senyawa organik tersebut agar terbebas dari bahaya dan terjaga kesehatannya. Pada pengujian bahan bakar pertamax 95 dengan penambahan zat aditif mengalami kelayakan atau keamanan dalam pemakaian bahan bakar tersebut. 1. Torsi tertinggi untuk bahan bakar pertamax 95 murni pada Rpm 4000 didapat hasil 19.9 Nm. Kemudian campuran pertamax 95 + Nitrox Hot Shot Rpm 5000 didapat hasil 8,5 Nm. Kemudian campuran pertamax 95 + Nitrox Hot Shot Rpm 6000 didapat hasil 8,06 Nm. Kemudian campuran pertamax + Nitrox Hot Shot Rpm 7000 didapat hasil 7 Nm. Kemudian campuran pertamax 95 + Nitrox Hot Shot Rpm 8000 didapat 5,58 Nm. Dan campuran pertamax 95+ Nitrox Hot Shot Rpm 9000 didapat hasil 3,56 Nm. 2. Daya tertinggi pada putaran Rpm 4000 didapat pada bahan bakar campuran pertamax 95 + Femax didapat hasil 5,33 kw. Kemudian daya tertinggi pada putaran Rpm 5000 didapat pada bahan bakar pertamax 95 + Mygreenoil didapat hasil 6,1 kw. Kemudian daya tertinggi pada putaran Rpm 6000 didapat pada bahan bakar pertamax 95 + Nitrox Hot Shot didapat hasil 6.86 kw. Kemudian daya tertinggi pada putaran Rpm 7000 didapat pada bahan bakar pertamax 95 + prestone didapat hasil 6,9 kw. Kemudian daya tertinggi pada putaran Rpm 8000 didapat pada bahan bakar campuran pertamax 95 + Nitrox Hot Shot didapat hasil 6,23 Kw. Kemudain daya tertinggi pada putaran Rpm 9000 didapat pada bahan bakar

prtamax 95 + Femax didapat 7,164 kw. 3. Konsumsi bahan bakar dengan kecepatan 40 km /jam pertamax 95 murni tanpa campuran zat aditif didapat hasil 48,93 Km/liter, kemudian konsumsi bahan bakar mengalami penghematan pada pertamax 95 + zat aditif Nitrox Hot Shot didapat hasil 46,47 km/liter, dan pertamax 95 + zat aditif prestone didapat hasil 47,58 km/liter. 4. Emisi gas buang terbaik yaitu bahan bakar pertamax 95 + Prestone dengan kandar emisi CO 3,1736 % volume, CO2 14,54 % volume, HC 264,8 ppmvolume, O2 1,722 %volume, dan λ 1,1718. 5. Penggunaan zat aditif dan alat penghemat bahan bakar tidak dapat menghemat biaya operasional, malah semakin mahal. Namun di tinjau dari segi emisi gas buang yang dihasilkan, penggunaan zat aditif dan alat penghemat bahan bakar dapat mengurangi emisi gas buang SARAN 1. Bahan bakar pertamax95 yang dicampur zat aditif bahan bakar dapat menurunkan kadar emisi gas buang kendaraan, hal tersebut dapat membantu program ramah lingkungan. 2. Lebih selektif dalam memilih produk, kenali manfaat dari produk yang ditawarkan tersebut sebelum membeli. 3. Gunakan bahan bakar yang tersedia dengan hemat dan bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA Akhmad Sidik. 2010. Penelitian pengaruh penambahan variasi Octane booster pada berbagai kecepatan motor terhadap unjuk kerja mesin sepeda motor honda megapro: Universitas Negri Malang. Dwi endayani dan Toni Dwi Putra. 2011. Penambahan Zat Aditif pada bahan bakar terhadap emisi gas buang mesin sepeda motor: Universitas Widyagama Malang. Hadisiswanto Eko. dkk 2012. Penelitian analisa pengaruh bahan bakar bioetanaol E-30 (Bensin 70% - Ethanol 30%), E-50(Bensin 50% - Ethanol 50%), E-100%) terhadap daya dan torsi mesin 4 langkah: universitas pancasakti tegal. Kristanto,Philip. 2002. Oksigenat Methyl Tertiary Buthyl Eter sebagai Aditif Octane Booster. Surabaya : Universitas Kristen Petra Muhajir Khairul. 2012. Penelitian pengaruh campuran Top one octane booster dengan premium terhadap emisi gas buang pada motor bensin 4 tak: Institut sains dan teknologi AKPRIND Yogjakarta. Mubarok. 2008. Pengaruh Pemasangan Alat Pemanas dan Magnet pada Saluran Bahan Bakar. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Motor. Otomotifnet. Diakses pada 22 April 2015. Pukul 20.21. Siswantoro. dkk 2012 penelitian analisa emisi gas buang kendaraan bermotor 4 tak berbahan bakar campuran dengan variasi penambahan zat aditif Saputra, Wahyu Eko. dkk. 2013. Pengaruh Penambahan Zat Aditif Alami pada Bensin Prestasi Sepeda Motor Empat Langkah. Lampung : Universitas Lampung.

Thooriqul Muntaha. 2015 Penelitian pengaruh penambahan bioaditif minyak terpentin sebagai campuran premium terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang Wijoyo. 2008. Pemakaian Hidrogen Booster For Internal Combustion Engine (HB-ICE) sebagai Alat Penghemat Bahan Bakar. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.