Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
LILIK SUKESI DIVISI GUNJAL HIPERTENSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM R.S. HASAN SADIKIN / FK UNPAD BANDUNG

Masalah Malpraktek Dan Kelalaian Medik Dalam Pelayanan Kesehatan. Written by Siswoyo Monday, 14 June :21

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN KESEHATAN DALAM HAL TERJADI MALPRAKTEK. Oleh: Elyani Staf Pengajar Fakultas Hukum UNPAB Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dan sebagainya. Setiap orang dianggap mampu untuk menjaga

PANDUAN TENTANG PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN DI RSUD Dr. M. ZEINPAINAN

PEMBUKTIAN MALPRAKTIK

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal penting bagi kesejahteraan masyarakat. Kesehatan yang

Informed Consent INFORMED CONSENT

Inform Consent. Purnamandala Arie Pradipta Novita Natasya Calvindra L

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP DOKTER YANG MELAKUKAN TINDAKAN MALPRAKTEK DIKAJI DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA INDONESIA

Tanggung Jawab Hukum Dokter Terhadap Pasien. 1. Tanggung Jawab Etis

disebut dengan Persetujuan Tindakan Medik. Secara harfiah, Informed Consent terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditunaikannya dimana ia berkewajiban untuk menangani hal-hal yang

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP OTOPSI MEDIKOLEGAL DALAM PEMERIKSAAN MENGENAI SEBAB-SEBAB KEMATIAN. Oleh : Marhcel Maramis 1

PANDUAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN RUMAH SAKIT RAWAMANGUN

Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent)

AZAS UU PRADOK PASAL 2 Praktik k Kedokteran dilaksanakan dl k berazaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, dl kemanusiaan

PELANGGARAN ETIK, DISIPLIN PROFESI & GUGATAN HUKUM DI AREA PRAKTEK KEDOKTERAN

PANDUAN INFORMED CONSENT

KEDUDUKAN REKAM MEDIS DALAM

Aspek Hukum Hubungan Profesional Tenaga Kesehatan -Pasien. Drg. Suryono, SH, Ph.D

Perlindungan Konsumen Kesehatan Berkaitan dengan Malpraktik Medik

tindakan pendidikan serta kondisi dan situasi pasien.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa. sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB II PENGATURAN MALAPRAKTEK KEDOTERAN DI INDONESIA

INFORMED CONSENT. dr. Meivy Isnoviana,S.H

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa pada uraian dari Bab I (satu) sampai dengan Bab IV. merupakan cangkupan dari bahasan sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 1 Kesehatan sebagai salah

HAK PASIEN MENDAPATKAN INFORMASI RESIKO PELAYANAN MEDIK 1 Oleh : Rocy Jacobus 2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kesehatan merupakan hal yang penting bagi setiap orang. Dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. petindak dengan maksud untuk menentukan apakah seseorang terdakwa atau

Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan di lembar jawaban.

TINJAUAN YURIDIS INFORMED CONCENT BAGI PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Hospital by laws. Dr.Laura Kristina

TINJAUAN HUKUM TERHADAP REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT BUKTI. Ernest Fergill NIM :

INFORMED CONSENT ANTARA DOKTER DENGAN PASIEN DALAM MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. continental dan sistem Anglo Saxon. Perkembangan hukum secara. campuran karena adanya kemajemukan masyarakat dalam menganut tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

CURICULUM VITAE Nama : Sagung Putri M.E.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MALPRAKTEK DI BIDANG MEDIS. tingkah laku yang melanggar undang-undang pidana. Setiap perbuatan yang

SENGKETA MEDIS DALAM PELAYANAN KESEHATAN 1. Dr.M.Nasser SpKK.D.Law 2

ISSN Vol 13 No. 2 Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nampaknya mulai timbul gugatan terhadap dokter dan rumah sakit (selanjutnya

PEMAHAMANAN DAN APLIKASI UU PRAKTIK KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 290/MENKES/PER/III/2008 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MALPRAKTEK DI BIDANG MEDIS. dalam undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

TANGGUNG JAWAB KEPERDATAAN BIDAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, diperlukan merupakan suatu usaha yang mana. maupun non-fisik. Dalam rangka mencapai hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB III ANALISA HASIL PENELITIAN

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN - DOKTER

BAB III PENUTUP. Dokter terhadap Pasien Gawat Darurat atas Tindakan Medis Dalam Bentuk Implied

BAB I PENDAHULUAN. emosi harapan dan kekhawatiran makhluk insani. perjanjian terapeutik adalah Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menunjang kesehatan dari masyarakat. Maju atau

WRAP UP SKENARIO 1 BLOK MEDIKOLEGAL MATA DIOBATI MENJADI BUTA KELOMPOK A-13. Ketua : Amalia Fatmasari ( )

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ]

Please download full document at Thanks

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Tindakan Medis yang di Kategorikan Sebagai Malpraktek

BAB I PENDAHULUAN. Hukum pada umumnya diartikan sebagai keseluruhan kumpulankumpulan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Kedokteran adalah suatu profesi yang di anggap tinggi dan mulia oleh

TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT TERHADAP DOKTER YANG MELAKUKAN KESALAHAN TINDAKAN KEDOKTERAN KEPADA PASIEN

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien, dikenal dengan istilah transaksi terapeutik. Menurut Veronica

Tujuan & Tugas KKI. Tujuan:

PENGATURAN TINGKAT KESALAHAN DOKTER SEBAGAI DASAR PENENTUAN GANTI RUGI PADA PASIEN KORBAN MALPRAKTEK

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MALPRAKTIK DALAM KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Justru yang utama dan mendasar ada di dalam Undang Undang Praktek. kelalaian dalam melaksanakan profesi dalam undang-undang praktek

Lex Privatum, Vol. IV/No. 6/Juli/2016

PROPOSAL PENELITIAN HIBAH DOSEN JUNIOR PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM HAL TERJADI MALPRAKTEK MEDIK DI KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, timbul pula kebutuhan dan keinginan untuk

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

ABSTRAK. Kata kunci : Informed Consent, kesehatan, medis

ABSTRAK PENERAPAN REKAM MEDIS DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA MALPRAKTEK KEDOKTERAN. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

IMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI. Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

BAB II PENGATURAN MENGENAI MALPRAKTEK YANG DILAKUKAN OLEH BIDAN. 1. Peraturan Non Hukum (kumpulan kaidah atau norma non hukum)

KODE MATA KULIAH : : Dr. Budiyanto, S.H.,M.H William H. Reba, S.H.,M.Hum Victor Th. Manengkey, S.H.,M.Hum Farida Kaplele, S.H.,M.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lain yang diperlukan. orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Lex Crimen Vol. IV/No. 5/Juli/2015. PELANGGARAN RAHASIA KEDOKTERAN MENURUT HUKUM POSITIF INDONESIA 1 Oleh: Ryan Rakian 2

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

KODE ETIK KEDOKTERAN/MEDICOLEGAL DAN PATIENT SAFETY

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

JURNAL ILMIAH TANGGUNG JAWAB MEDIS TERHADAP RESIKO AKIBAT OPERASI BEDAH CAESAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB III TINJAUAN TEORITIS

3. Apakah landasan dari informed consent?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang, karena dengan hidup sehat setiap orang dapat menjalankan

Hubungan Kemitraan Antara Pasien dan Dokter. Indah Suksmaningsih Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

Transkripsi:

* Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

*Kesehatan dlm kosnep duni internasional adalah a state of complete physical, mental and social, well being and not merely the absence of desease or infirmity *Awalnya kebijakan pembangunan di bidang kesehatan sebatas penyembuhan penderita, namun sekrang bergeser kepada pembangunan kesehatan yg bersifat menyuluruh, terpadu dan berkesinambungan yg mencakup: *Promotif *Preventif *Kuratif *rehabilitatif *

*Hubungan dokter dg pasien merupakan perjanjian, perjanjian yg dimaksud adalah perjanjian terapeutik *Perjanjian terapeutik adalah perjanjian antara dokter dan pasien untuk menentukan atau berupaya mencari terapi yg paling tepat untuk kesembuhan pasien *Kekhususan dari perjanjian ini timbul ketika pasien datang ke tempat praktik dokter *

*Perjanjian terapeutik jika dilihat dari sisi hukum perikatan adalah perjanjian inspanningsverbintensis bukan merupakan perjanjian resultaatverbintensis *Penyimpangan perjanjian yg dilakukan oleh doktekr terhadap pasien dari dasar prosedur medis dapat dikatakan ingkar janji sebagaimana diatur dalam pasal 1239BW atau juga dapat mengajukan gugatan sebagaimana yg diatur dalam pasal 1365 dan 1366BW *Jika terjadi pelanggaran terhadap pasal 359, 360 dan 361 KUHP maka ketentuan pidana dalam perjanjian terapeutik juga akan berlaku *

*Aspek pidana dalam perjanjian terpeutik tentunya memerlukan pembuktian dalam upaya mencari kebenaran materiil *Upaya dokter dalam melindungi dirinya dari ancaman pidana dengan mengajukan medical record pasien dan informed consent dari pasien sebagai alat bukti *

REKAM MEDIS / MEDICAL RECORD Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis Medical record adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi

MANFAAT REKAM MEDIS 1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien; 2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi; 3. Keperluan penelitian dan pendidikan; 4. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan; 5. Data stastitik kesehatan.

Informed consent Peraturan Menteri Kesehatan No. 290/MenKes/Per/III/2008 tentang Pesetujun Tindakan Medik Dalam dunia kedokteran, biasanya untuk menghindari resiko malpraktik, tenaga medis membuat exconeratic clausule yaitu : Syarat-syarat pengecualian tanggung jawab berupa pembatasan atau pun pembebasan dari suatu tanggung jawab Dalam hal ini, bentuk dari exconeratic clausule adalah informed consent/persetujuan tindakan medis (pertindik). Pertindik merupakan suatu izin atau pernyataan setuju dari pasien yang diberikan secara bebas, sadar dan rasional setelah memperoleh informasi yang lengkap, valid dan akurat dipahami dari dokter tentang keadaan penyakitnya serta tindakan medis yang akan diperolehnya.

Informed consent Persetujuan Tindakan Medik (Informed Concent) dapat terdiri dari : 1. Yang dinyatakan (expressed), yakni secara lisan (oral) atau tertulis (written) 2. Dianggap diberikan (Implied atau tocit concent), yakni dalam keadaan biasa (normal) atau dalam keadaan darurat (emergency).

Expressed concent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaaan dan tindakan biasanya. Implied Concent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa pernyataan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap oleh dokter dari sikap dan tindakan pasien. Implied concent dalam bentuk lain apabila pasien dalam keadaan gawat darurat dan memerlukan penanganan secara cepat dan tepat sementara keadaan tidak dapat memberikan persetujuannya dan keluargapun tidak ada ditempat, maka dokter dapat melakukan tindakan medis tertentu yang terbaik menurut dokter Jenis ini dapat pula disebut sebagai presumed consent.

Hal-hal yang perlu disampaikan dalam Informed concent 1. Maksud dan tujuan tindakan medis tersebut; 2. Resiko yang melekat pada tindakan medis itu 3. Kemungkinan timbulnya efek samping 4. Alternatif lain tindakan medis itu; 5. Kemungkinan-kemungkinan (sebagai konsekuensi) yang terjadi bila tindakan medis itu tidak dilakukan; 6. Dalam menjelaskan mengenai resiko perlu dikatakan mengenai : a. Sifat dan resiko tindakan b. Berat ringannya resiko yang terjadi c. Kemungkinan resiko itu terjadi d. Kapan resiko tersebut akan timbul seandainya terjadi

*Untuk memidana seseorang belaku Asas Geen Straf Zonder Schuld *Adanya kemampuan bertanggung jawab pada si pelaku (sehat jasmani dan rohani) *Adanya hubungan batin antara si pelaku dengan perbuatannya baik dolus maupun culpa *Tidak adanya alasan pemaaf yg dapat menghapus kesalahan *

*Kitab Undang-Undang Hukum Pidana *UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen *UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran *UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit *UU No. 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan *UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan *

*Malpraktek dlm KUHP tidak dikenal *Malpraktek dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan praktek kedokteran yang salah, tidak tepat,menyalahi undang-undang atau kode etik *Malpraktek adalah pengobatan suatu penyakit atau perlukaan yg salah karena ketidaktahuan, kesembronoaan, atau kesengajaan kriminal *Malpraktek dlm hukum kedokteraan berarti praktek dokter yg buruk *Malpraketk dalam Dorland s Medical dictionary adalah praktek yang tidak tepat atau yang menimbulkan masalah, tindakan medik atau tindakan operatif yang salah (improper or injurious practice inskillful and faulty medical or surgical treatment) *mistreatment of patient, trough ignorance,carelessness, neglect, or criminal intent (Malpraktek dlm Stedman s Medical Dictionary) *

*Malpraktek secara umum dlm Black Law Dictionary adalah setiap sikap tindak yang salah,kurang ketrampilan dalam ukuran yang tidak wajar (berlaku umum utk profesi misal dokter, advokat dan akuntan) *Malpraktek dlm konteks ini adalah malpraktek yg timbul antar hubungan pasien dg tenaga medis *

World Medical Association (WMA) (1992) Medical malpractice involves the physician s failure to conform to the standard of care for treatment of the patient s condition, or lack of skill or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient. Berdasarkan definisi diatas, pemunuhan unsurnya sebagai berikut: Tidak menggunakan standar pengobatan Kelalaian dalam menangani penderita. Mengakibatkan kecacatan pasien. *

*Malpraktek Etik *Malpraktek Perdata *Malpraktek Administrasi *Malpraktek Pidana *

1. Unsur kesengajaan (Intentional) Professional misconducts (Melakukan tindakan yang tidak benar) 2. Unsur Pelanggaran Negligence (kelalaian) Malfeasance (pelanggaran jabatan) Misfeasance (Ketidak hati-hatian) Lack of skill (Kurang keahlian) *

* Menahan-nahan pasien Membuka rahasia kedokteran tanpa hak Aborsi illegal Euthanasia (Mempercepat kematian pasien) Memberikan keterangan palsu Melakukan praktek tanpa izin

* Melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan kerugian pada pasien Misal Kesalahan pemeriksaan Kekeliruan dalam memberikan penilaian penyakit Salah menulis dosis resep Kesalahan tindakan mis kesalahan operasi

* Melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tindakan yang tidak tepat & layak Misalnya Melakukan tindakan pengobatan tanpa indikasi yang jelas Mengobati pasien dengan coba-coba tanpa dasar yang jelas.

* Melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance), Misalnya : Melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur

* Melakukan tindakan diluar kemampuan atau kompetensi seorang dokter, kecuali pada situasi kondisi sangat darurat. Misal Melakukan pembedahan yang bukan dokter bedah Mengobati pasien diluar spesialisasinya / keahliannya