Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

dokumen-dokumen yang mirip
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing?

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENENTUAN TARIF JASA KAMAR HOTEL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA HOTEL GRAND VICTORIA DI SAMARINDA. Abstract

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

AKRUAL Jurnal Akuntansi

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel dalam bentuk CV atas nama Hendro Wibowo beserta putrinya,

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang)

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. CAHAYA JATI PASURUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR TIPE DELUXE CONDOTEL PADA HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan

BAB VI PENUTUP. tarif untuk kelas Utama A Rp Utama B Rp Kelas I Rp

BAB V SIMPULAN, BATASAN, DAN SARAN. Activity Based Costing, dilakukan melalui beberapa tahap. Yaitu pertama

Indah Panekenan., H. Sabijono., Penerapan Metode Activity

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN. selanjutnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

ABSTRAK Kata Kunci Pendahuluan

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADAA LOTUS GARDEN HOTEL AND RESTAURANT KEDIRI PERIODE 2014

PENENTUAN HARGA POKOK TARIF KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI PENDEKATAN BARU PADA HOTEL SEGORO JEPARA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Pada RSUP Dr.

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PONDOK ASRI

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Pelangi Malang Periode 2012)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI

Grifyth P. C. Sangeroki., J.J. Tinangon. Penerapan Metode Activity

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

ABSTRAK PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT SIGER JAYA ABADI

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

IMPLEMENTASI METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI PERHOTELAN (Studi Kasus pada Unit Bisnis Hotel DEF di PT.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

METODE PEMBEBANAN BOP

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Pengertian Biaya

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

SHITA TIARA 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

PERHITUNGAN UNIT COST

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan

ABTSRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Potensi wisata dalam negeri berperan penting bagi industri jasa penginapan. Bisnis

Transkripsi:

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel Stefania Fatma Program Studi Akuntansi Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam Abstrak: Penelitian ini dilakukan di XYZ Hotel. Tugas Akhir ini membahas bagaimana perhitungan cost kamar hotel di XYZ Hotel, bagaimana perhitungan cost kamar menurut metode ABC system, dan bagaimana perbandingan perhitungan cost kamar hotel menurut perhitungan akuntansi XYZ Hotel dan metode ABC system. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi serta menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa XYZ Hotel sudah menggunakan data cost per unit dalam penentuan tarif dan hanya mengalokasikan ke 1 (satu) cost driver. Dengan menggunakan metode ABC system biaya pada masing-masing aktivitas dibebankan pada banyak cost driver. ABC system telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas secara tepat berdasarkan konsumsi masingmasing aktivitas. Kata kunci: Activity Based Costing, Hotel, Cost. 1 Pendahuluan Salah satu solusi untuk memenangkan persaingan adalah dengan cara menentukan harga yang lebih rendah dan kualitas atau jasa yang lebih tinggi daripada pesaing. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menghitung secara akurat biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selama ini pihak hotel dalam menentukan cost kamar hanya menggunakan sistem biaya tradisional, yang penentuan cost kamarnya tidak lagi mencerminkan aktivitas yang spesifik karena banyaknya kategori biaya yang bersifat tidak langsung dan cenderung fixed. Di samping itu, biaya produk yang dihasilkan memberikan informasi biaya produksi yang terdistorsi yaitu under costing atau over costing. Distorsi tersebut mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan dalam hal harga produk dan kelangsungan organisasi. Sehingga perlu diterapkannya sistem penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitasnya (activity based) atau lebih dikenal dengan nama activity based costing system (ABC system). ABC system merupakan sebuah sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasikan bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar sifat yang ada dari aktivitas tersebut. Activity Based Costing System ABC system merupakan suatu metode mengenai sistem perencanaan biaya yang dikembangkan untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem akuntansi biaya konvensional. Yang menjadi pokok perhatian ABC system adalah aktivitas-aktivitas perusahaan, dengan penelusuran biaya untuk menghitung harga pokok produk atau jasa, yaitu aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya dan produk atau jasa yang mengkonsumsi aktivitas. Dengan demikian ABC system memudahkan perhitungan harga pokok objek biaya yang akurat sehingga mengurangi distorsi pada sistem biaya konvensional dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan pihak manajemen. Selain itu Pengukuran profitabilitas yang lebih baikabc system menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif, mengarahkan pada pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan keputus an strategis yang diinformasikan dengan lebih baik tentang penetapan harga jual, lini produk, dan segmen pasar. ABC system juga menyajikan pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang timbul karena dipicu oleh aktivitas, membantu manajemen untuk meningkatkan nilai produk dan nilai proses dengan membuat keputusan yang lebih baik tentang desain produk, mengendalikan biaya secara lebih baik, dan membantu perkembangan proyek-proyek yang meningkatkan nilai dan Informasi yang lebih baik untuk mengendalikan biaya kapasitas ABC system membantu manajer mengidentifikasi dan mengendalikan biaya kapasitas yang tidak terpakai dalam pengambilan keputusan bisnis. Kemampuan ABC system untuk mengungkapkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non value added activities) bagi produk atau jasa yang dihasilkan. ABC system bukanlah merupakan sistem yang sempurna, menggunakan ABC system dalam perhitungan harga pokok produk juga mempunyai kekurangan yang antara lain adalah: (1) Implementasi ABC system ini belum dikenal dengan baik, sehingga prosentase penolakan terhadap sistem ini cukup besar.(2) Banyak dan sulitnya mendapat data yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem ABC system. 175 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Dec 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887

2 Metodologi Penelitian Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. objek penelitian adalah penerapan metode ABC system dalam penentuan cost kamar hotel pada XYZ Hotel. 3 Pembahasan Perhitungan Cost Kamar Hotel pada XYZ Hotel Perhitungan cost kamar pada XYZ Hotel dilakukan untuk setiap bagian atau unit yang menghasilkan jasa. Cost yang diperhitungkan sebagai harga pokok kamar merupakan cost yang terjadi pada bagian atau unit yang menghasilkan jasa maupun cost hasil alokasi dari bagian unit yang bersifat umum. Cost dari bagian atau unit yang sifatnya umum ini proses pembebanannya dilakukan dengan cara alokasi. Besar alokasi cost tersebut berdasarkan kontribusi pendapatan masing-masing bagian atau unit penghasil jasa kamar terhadap pendapatan total jasa kamar hotel. Ada 3 (tiga) langkah dalam perhitungan cost kamar menurut XYZ Hotel, yaitu: a. Pengklasifikasian variable cost dan menjumlahkan semua variable cost b. Pengklasifikasian fixed cost dan menjumlahkan semua fixed cost c. Perhitungan cost kamar dengan mengalokasikan variable cost dan fixed cost 1. Perhitungan Cost Kamar XYZ Hotel bulan Oktober 2012 Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam menghitung cost kamar pada XYZ Hotel bulan Oktober 2012: a. Pengklasifikasian variable cost dan menjumlahkan semua variable cost Tabel 1. Perhitungan Variabel Cost XYZ Hotel Oktober 2012 Executive Panorama Deluxe Regency Junior Suite Suite Suite Komponen Biaya President Variable cost Suite Amenities Rp 28.440 Rp 31.935 Rp 35.900 Rp 35.900 Rp 35.900 Rp 35.900 Tea/coffee/mineral water Rp 6.290 Rp 9.660 Rp 7.970 Rp 7.970 Rp 7.970 Rp 7.970 Linen Rp 30.772 Rp 32.733 Rp 33.982 Rp 33.982 Rp 33.982 Rp 33.982 Key card Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Wellcome drink Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Breakfast Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Flower - Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 25.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Fruit basket - Rp 13.000 Rp 15.000 Rp 17.500 Rp 20.000 Rp 50.000 Bandara lounge - Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500 Listrik Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Water Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Operational Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Total Variable Cost Rp 199.870 Rp 253.196 Rp 258.720 Rp 271.220 Rp 278.720 Rp 308.720 Sumber: XYZ Hotel Hasil perhitungan variable cost di atas, merupakan biaya-biaya yang dialokasikan ke setiap jenis kamar. Variable cost tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menghitung cost kamar XYZ Hotel. a. Pengklasifikasian fixed cost dan menjumlahkan semua fixed cost Komponen biaya yang dialokasikan ke perhitungan fixed cost adalah personal cost, listrik, air, dan operational cost. Perhitungan personal cost dialokasikan berdasarkan jumlah kamar, contoh untuk kamar deluxe (Rp172.000.000/185 total kamar) x 136 jenis Komponen Biaya Fixed cost Tabel 2. Perhitungan Fixed Cost XYZ Hotel Oktober 2012 Deluxe Regency Junior Suite Executive Suite kamar deluxe sebesar Rp126.443.243. Perhitungan listrik kamar deluxe (Rp337.711.532/185 total kamar) x 136 jenis kamar deluxe sebesar Rp248.263.613. Perhitungan air untuk kamar deluxe (Rp42.000.000/185 total kamar) x 136 jenis kamar deluxe sebesar Rp30.875.676. Dan perhitungan operational cost untuk kamar deluxe (Rp62.355.036/185 total kamar) x 136 jenis kamar deluxe sebesar Rp45.839.378. Berikut ini perhitungan fixed cost XYZ Hotel bulan Oktober 2012: Panorama Suite President Suite Personal cost Rp126.443.243 Rp 36.259.459 Rp 929.730 Rp 6.508.108 Rp 929.730 Rp 929.730 Listrik Rp248.263.613 Rp 71.193.242 Rp 1.825.468 Rp 12.778.274 Rp 1.825.468 Rp 1.825.468 Air PAM Rp 30.875.676 Rp 8.854.054 Rp 227.027 Rp 1.589.189 Rp 227.027 Rp 227.027 Operational cost Rp 45.839.378 Rp 13.145.116 Rp 337.054 Rp 2.359.380 Rp 337.054 Rp 337.054 Total Fixed Cost Rp451.421.909 Rp 129.451.871 Rp 3.319.279 Rp 23.234.951 Rp 3.319.279 Rp 3.319.279 Sumber: XYZ Hotel 176 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Dec 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887

b. Perhitungan cost kamar dengan mengalokasikan variable cost dan fixed cost Hasil perhitungan variable dan fixed cost di atas, digunakan sebagai dasar untuk pengeluaran biaya-biaya dari setiap jenis Tabel 3. Perhitungan Cost Kamar XYZ Hotel Oktober 2012 kamar. Jadi, setiap jenis kamar akan menanggung beban biaya aktivitas jasa (room cost) sebesar nilai variable dan fixed cost. Berikut adalah perhitungan cost kamar pada XYZ Hotel: Description Deluxe Regency Junior Suite Executive Suite Panorama Suite President Suite Cost of rooms Rp 199.870 Rp 253.196 Rp 258.720 Rp 271.220 Rp 278.720 Rp 308.720 Direct labor Rp 30.991 Rp 30.991 Rp 30.991 Rp 30.991 Rp 30.991 Rp 30.991 Overhead Rp 58.555 Rp 16.791 Rp 431 Rp 3.014 Rp 431 Rp 431 Total room cost Rp 289.416 Rp 300.978 Rp 290.142 Rp 305.225 Rp 310.142 Rp 340.142 Sumber: XYZ Hotel Perhitungan cost kamar pada XYZ Hotel bulan Oktober 2012 diperoleh dari perhitungan cost of rooms, direct labor, dan overhead dengan 1 (satu) cost driver yaitu jumlah kamar tersedia. Contoh perhitungan room cost untuk kamar deluxe, yaitu: (1) cost of rooms sebesar Rp199.870, angka tersebut merupakan total variabel cost. (2) direct labor sebesar Rp30.991, angka tersebut diperoleh dengan cara membagi jumlah gaji karyawan FO, FB, housekeeping, dan laundry sebesar Rp172.000.000 dengan jumlah hari dalam sebulan (30 hari) dan jumlah kamar tersedia (185 kamar). (3) overhead sebesar Rp58.555, angka tersebut diperoleh dengan cara membagi jumlah fixed cost listrik, air, dan operational cost dengan jumlah hari dalam sebulan (30 hari) dan jumlah kamar tersedia (185 kamar). 1. Menghubungkan dengan Biaya Dalam langkah ini, berbagai biaya dihubungkan dengan setiap kelompok aktivitas. Biaya-biaya yang muncul akibat jasa kamar hotel periode Oktober-Desember 2012, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Komponen Biaya Berdasarkan Kel. Biaya I Kelompok penginapan Biaya Guest room amenities Laundry linen Biaya gaji room departement II listrik Biaya listrik III penggunaan air Biaya air IV Aktiviitas Full breakfast buffet breakfast Biaya gaji FB departement Cleaning supplies kebersihan dan V Biaya gaji housekeeping pemeliharaan Biaya gaji engineering gedung VI pemeliharaan peralatan property Biaya repair & maintenance Biaya gaji engineering technical a. penginapan penginapan memunculkan biaya guest room amenities, laundry linen, dan biaya gaji room departement. Biaya guest room amenities, cleaning supplies, dan laundry linen ini berasal dari pembelian bahan material amenities, coffee/tea fasility, linen, dan lain-lain selama Oktober-Desember 2012. Biaya gaji room departement merupakan gaji pokok karyawan selama Oktober-Desember 2012. b. listrik listrik akan memunculkan biaya listrik. Seluruh tipe kamar memerlukan listrik, listrik ini diperlukan untuk menjalankan peralatan elektronik, penerangan kamar dan penggunaan fasilitas yang ada di masingmasing kamar. c. penggunaan air penggunaan air akan memunculkan biaya air. Biaya ini terjadi karena penggunaan air oleh tamu hotel setiap harinya dalam menunjang aktivitas keseharian tamu di XYZ Hotel. Total biaya air yang timbul tidak hanya berasal dari tamu hotel, tetapi dari keseluruhan fasilitas penyediaan air di XYZ Hotel. d. breakfast breakfast memunculkan full breakfast buffet dan biaya gaji fb departement. dan sumber daya aktivitas breakfast di XYZ Hotel memiliki standar harga yaitu sebesar SGD8 (8 x Rp7.900). Full breakfast buffet merupakan biaya belanja material dapur untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum para tamu selama menginap selama Oktober- Desember 2012. Sedangkan biaya gaji fb departement merupakan gaji pokok karyawan selama Oktober-Desember 2012. e. kebersihan dan pemeliharaan gedung kebersihan dan pemeliharaan gedung memunculkan biaya cleaning supplies, biaya gaji housekeeping, dan biaya gaji engineering property. Cleaning supplies berasal dari pembelian bahan material seperti porstek, lemon pledge, dan lain-lain selama Oktober- 177 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Dec 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887

Desember 2012. Sedangkan biaya gaji merupakan gaji pokok karyawan selama housekeeping dan engineering property Oktober-Desember 2012. merupakan gaji pokok karyawan selama 2. Mengidentifikasi Cost Driver Oktober-Desember 2012. f. pemeliharaan peralatan Setelah biaya yang timbul dikelompokkan pada aktivitas yang sesuai, maka langkah selanjutnya pemeliharaan peralatan akan adalah menetapkan cost driver dari masing-masing memunculkan biaya repair & maintenance, dan aktivitas dengan tujuan mengetahui faktor-faktor biaya gaji engineering technical. Biaya repair pemicu biaya yang mempengaruhi aktivitas. & maintenance terjadi karena adanya kegiatan pembetulan alat-alat jika terjadi kerusakan dan Setelah mengetahui cost diver dari masing-masing aktivitas, maka biaya dapat dialokasikan ke service rutin yang dilakukan pada alat. masing-masing produk. Berikut adalah tabel cost Sedangkan biaya gaji engineering technical driver yang digunakan oleh masing-masing aktivitas periode Oktober-Desember 2012: Tabel 5. Pool dan Cost Driver Kel. Biaya Kelompok Cost Driver I penginapan Jumlah kamar terjual II listrik kwh III penggunaan air m³ IV breakfast Jumlah tamu menginap V kebersihan dan pemeliharaan gedung Jumlah luas lantai VI pemeliharaan peralatan Jumlah nilai peralatan Menentukan Tarif Per Unit Cost Driver Pada pembahasan sebelumnya telah diidentifikasi dan ditentukan cost driver dari masing-masing kelompok biaya (cost pool), setelah itu akan ditentukan tarif per unit cost driver (pool rate). Tarif per unit cost driver dapat dihitung dengan rumus: Total biaya cost pool Tarif per unit cost driver = Total cost driver a. Perhitungan tarif cost driver periode Oktober 2012 Berikut ini merupakan perhitungan tarif per unit cost driver kamar hotel dengan menggunakan ABC system periode Oktober 2012: Tabel 6 Perhitungan Tarif Per Unit Cost Driver Oktober 2012 Cost Pool I Guest room amenities 18.500.139 Laundry linen 14.764.443 Biaya gaji room department 56.000.000 Jumlah 89.264.582 Jumlah kamar terjual (Unit) 4.499 Tarif per unit cost driver 19.840 Cost Pool II Biaya listrik 337.711.532 Jumlah 337.711.532 Jumlah pemakaian listrik (kwh) 16.152 Tarif per unit cost driver 20.908 Cost Pool III Biaya air 42.000.000 Jumlah 42.000.000 Jumlah pemakaian air (m 3 ) 1.607 Tarif per unit cost driver 26.144 Cost Pool IV Full breakfast buffet 356.255.578 Biaya gaji FB departement 78.000.000 Jumlah 434.255.578 Jumlah tamu menginap (org) 5.637 Tarif per unit cost driver 77.037 Cost Pool V Cleaning supplies 12.487.594 Biaya gaji housekeeping departement 38.000.000 Biaya gaji engineering property 12.000.000 178 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Dec 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887

Jumlah 62.487.594 Jumlah luas lantai (m 2 ) 5.940 Tarif per unit cost driver 10.520 Cost Pool VI Biaya repair & maintenance 14.634.289 Biaya gaji engineering technical 14.000.000 Jumlah 28.634.289 Jumlah nilai peralatan (%) 100 Tarif per unit cost driver 286.343 a. Perhitungan tarif cost driver periode November 2012 Berikut ini merupakan perhitungan tarif per unit cost driver kamar hotel dengan menggunakan ABC system periode November 2012: Tabel 7. Perhitungan Tarif Per Unit Cost Driver November 2012 Cost Pool I Guest room amenities 22.938.988 Laundry linen 18.271.466 Biaya gaji room department 56.000.000 Jumlah 97.210.454 Jumlah kamar terjual (Unit) 4.969 Tarif per unit cost driver 19.563 Cost Pool II Biaya listrik 341.122.760 Jumlah 341.122.760 Jumlah pemakaian listrik (kwh) 17.928 Tarif per unit cost driver 19.028 Cost Pool III Biaya air 44.700.000 Jumlah 44.700.000 Jumlah pemakaian air (m 3 ) 1.784 Tarif per unit cost driver 25.066 Cost Pool IV Full breakfast buffet 426.471.762 Biaya gaji FB departement 78.000.000 Jumlah 504.471.762 Jumlah tamu menginap (org) 6.748 Tarif per unit cost driver 74.759 Cost Pool V Cleaning supplies 15.483.817 Biaya gaji housekeeping departement 38.000.000 Biaya gaji engineering property 12.000.000 Jumlah 65.483.817 Jumlah luas lantai (m 2 ) 5.940 Tarif per unit cost driver 11.024 Cost Pool VI Biaya repair & maintenance 18.292.862 Biaya gaji engineering technical 14.000.000 Jumlah 32.292.862 Jumlah nilai peralatan (%) 100 Tarif per unit cost driver 322.929 Tabel 7 di atas merupakan tabel perhitungan tarif per unit cost driver pada masing-masing kelompok biaya (cost pool) periode November 2012. Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan oleh penulis yaitu: (1) menjumlahkan biaya yang berkaitan dengan masing-masing aktivitas, seperti pada cost pool I yang dijumlahkan dari guest room amenities, laundry linen, dan gaji room departement yaitu sebesar Rp97.210.454. (2) membagi jumlah cost pool dengan cost driver dari masing-masing aktivitas yang telah ditentukan, seperti pada cost pool I jumlah cost driver diambil dari jumlah kamar terjual pada tabel 4.17 yaitu sebanyak 4.969 kamar. (3) membagi hasil dari 179 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Dec 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887

jumlah cost pool dengan jumlah cost driver, seperti b. Perhitungan tarif cost driver periode cost pool I tarif per unitnya sebesar Rp19.563 yang Desember 2012 nantinya akan dikalikan dengan pemakaian dari Berikut ini merupakan perhitungan tarif masing-masing produk kamar di XYZ Hotel per unit cost driver kamar hotel dengan periode November 2012. menggunakan ABC system periode Desember 2012: Tabel 8 Perhitungan Tarif Per Unit Cost Driver Desember 2012 Cost Pool I Guest room amenities 23.298.630 Laundry linen 18.531.973 Biaya gaji room department 56.000.000 Jumlah 97.830.603 Jumlah kamar terjual (Unit) 4.714 Tarif per unit cost driver 20.755 Cost Pool II Biaya listrik 336.322.760 Jumlah 336.322.760 Jumlah pemakaian listrik (kwh) 17.166 Tarif per unit cost driver 19.592 Cost Pool III Biaya air 43.500.000 Jumlah 43.500.000 Jumlah pemakaian air (m 3 ) 1.703 Tarif per unit cost driver 25.545 Cost Pool IV Full breakfast buffet 410.477.749 Biaya gaji FB departement 78.000.000 Jumlah 488.477.749 Jumlah tamu menginap (org) 6.495 Tarif per unit cost driver 75.209 Cost Pool V Cleaning supplies 15.726.575 Biaya gaji housekeeping departement 38.000.000 Biaya gaji engineering property 12.000.000 Jumlah 65.726.575 Jumlah luas lantai (m 2 ) 5.940 Tarif per unit cost driver 11.065 Cost Pool VI Biaya repair & maintenance 16.829.433 Biaya gaji engineering technical 14.000.000 Jumlah 30.892.433 Jumlah nilai peralatan (%) 100 Tarif per unit cost driver 308.294 Tabel 8 di atas merupakan tabel perhitungan tarif per unit cost driver pada masing-masing kelompok biaya (cost pool) periode Desember 2012. Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan oleh penulis yaitu: (1) menjumlahkan biaya yang berkaitan dengan masing-masing aktivitas, seperti pada cost pool I yang dijumlahkan dari guest room amenities, laundry linen, dan gaji room departement yaitu sebesar Rp97.839.603. (2) membagi jumlah cost pool dengan cost driver dari masing-masing aktivitas yang telah ditentukan, seperti pada cost pool I jumlah cost driver diambil dari jumlah kamar terjual pada tabel 4.17 yaitu sebanyak 4.714 kamar. (3) membagi hasil dari jumlah cost pool dengan jumlah cost driver, seperti cost pool I tarif per unitnya sebesar Rp20.755 yang nantinya akan dikalikan dengan pemakaian dari masing-masing produk kamar di XYZ Hotel periode Desember 2012. Membebankan Biaya ke Produk dengan Menggunakan Tarif Cost Driver dan Ukuran Dalam tahap ini, biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas produk. Pembebanan biaya overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar dihitung dengan rumus sebagai berikut: 180 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Dec 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887

Biaya dibebankan = tarif per unit cost driver x cost driver yang dipilih Perbandingan Cost Kamar Hotel dengan Menggunakan Perhitungan Akuntansi menurut XYZ Hotel dengan Metode ABC System Dari hasil perhitungan cost kamar yang digunakan oleh XYZ Hotel terlihat adanya perbedaan dengan hasil perhitungan cost kamar dengan metode ABC system. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 9 Perbandingan Cost Kamar Periode Oktober 2012 Cost Kamar Cost Kamar Panorama Metode ABC Jenis Kamar Regency Hotel System Selisih Deluxe 289.416 206.157 83.258 Regency 300.978 252.055 48.923 Junior Suite 290.142 308.666-18.525 Executive Suite 305.225 333.621-28.396 Panorama Suite 310.142 400.868-90.727 President Suite 340.142 691.077-350.936 Sumber: data yang telah diolah Tabel 9 di atas menunjukkan hasil perhitungan cost kamar dengan menggunakan metode ABC system periode Oktober 2012 untuk jenis kamar deluxe sebesar Rp206.157, regency sebesar Rp252.055, junior suite sebesar Rp308.666, executive suite sebesar Rp333.621, panorama suite sebesar Rp400.868, dan president suite sebesar Rp691.077. Dari hasil tersebut, jika dibandingkan dengan perhitungan menurut XYZ Hotel, terlihat bahwa untuk jenis kamar deluxe, dan regency memberikan hasil yang lebih kecil, sedangkan junior suite, executive suite, panorama suite, dan president Suite memberikan hasil yang lebih besar. Dengan selisih untuk kamar deluxe Rp83.258, regency Rp48.923, junior suite Rp18.525, executive suite Rp28.396, panorama suite Rp90.727, dan president suite Rp350.936. Tabel 10 Perbandingan Cost Kamar Periode November 2012 Jenis Kamar Cost Kamar Panorama Cost Kamar Metode Selisih Regency Hotel ABC System Deluxe 293.009 207.756 85.253 Regency 305.734 233.060 72.674 Junior Suite 294.648 297.370-2.722 Executive Suite 309.771 323.210-13.439 Panorama Suite 314.648 434.751-120.102 President Suite 344.648 740.270-395.622 Sumber: data yang telah diolah Tabel 10 di atas menunjukkan hasil perhitungan cost kamar dengan menggunakan metode ABC system periode November 2012 untuk jenis kamar deluxe sebesar Rp207.756, regency sebesar Rp233.060, junior suite sebesar Rp297.370, executive suite sebesar Rp323.210, panorama suite sebesar Rp434.751, dan president suite sebesar Rp740.270. Dari hasil tersebut, jika dibandingkan dengan perhitungan menurut XYZ Hotel, terlihat bahwa untuk jenis kamar deluxe, dan regency memberikan hasil yang lebih kecil, sedangkan junior suite, executive suite, panorama suite, dan president suite memberikan hasil yang lebih besar. Dengan selisih untuk kamar deluxe Rp85.253, regency Rp72.674, junior suite Rp2.722, executive suite Rp13.439, panorama suite Rp120.102, dan president suite Rp395.622. Tabel 11 Perbandingan Cost Kamar Periode Desember 2012 Jenis Kamar Cost Kamar Panorama Cost Kamar Metode Selisih Regency Hotel ABC System Deluxe 295.104 212.568 82.536 Regency 308.475 245.296 63.179 Junior Suite 297.641 303.808-6.167 Executive Suite 312.724 328.557-15.833 Panorama Suite 317.641 420.620-102.978 President Suite 347.641 696.916-349.275 Sumber: data yang telah diolah 181 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Dec 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887

Tabel 11 di atas menunjukkan hasil perhitungan cost kamar dengan menggunakan metode ABC system periode Desember 2012 untuk jenis kamar deluxe sebesar Rp212.568, regency sebesar Rp245.296, junior suite sebesar Rp303.808, executive suite sebesar Rp328.557, panorama suite sebesar Rp420.620, dan president suite sebesar Rp696.916. Dari hasil tersebut, jika dibandingkan dengan perhitungan menurut XYZ Hotel, terlihat bahwa untuk jenis kamar deluxe, dan regency memberikan hasil yang lebih kecil, sedangkan junior suite, executive suite, panorama suite, dan president suite memberikan hasil yang lebih besar. Dengan selisih untuk kamar deluxe Rp82.536, regency Rp63.179, junior suite Rp6.167, executive suite Rp15.833, panorama suite Rp102.978, dan president suite Rp349.275. Perbedaan yang terjadi antara cost kamar menurut XYZ Hotel dengan metode ABC system, disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada perhitungan akuntansi yang diterapkan pihak hotel, tidak membebankan biaya gaji engineering departement dan hanya membebankan biaya overhead pada 1 (satu) cost driver saja. Sedangkan metode ABC system telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masingmasing aktivitas. 4 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Perhitungan cost kamar yang telah digunakan oleh manajemen hotel menimbulkan cost yang lebih rendah untuk jenis kamar suite. Hal ini dikarenakan hanya menggunakan 1 (satu) cost driver yaitu jumlah kamar yang tersedia. b. Perhitungan cost kamar dengan menggunakan metode ABC system telah menghasilkan cost kamar yang lebih rendah untuk jenis kamar deluxe dan regency karena biaya-biaya yang terjadi dibebankan pada produk atas dasar aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsikan oleh produk dan juga menggunakan dasar lebih dari 1 (satu) cost driver. c. Hasil dari perbandingan perhitungan cost kamar menurut perhitungan Panorama Regency Hotel dengan metode ABC system periode Oktober- Desember 2012 yaitu sebagai berikut : Saran Dengan menggunakan metode ABC system perusahaan dapat mengendalikan biaya lebih baik karena ABC system merupakan sistem analisis biaya berbasis aktivitas untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat strategik maupun operasional. Maka saran yang dapar diberikan oleh penulis, yaitu: a. Pihak manajemen hotel sebaiknya mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan ABC system dalam perhitungan cost kamarnya sehingga informasi mengenai cost kamar yang lebih akurat dapat diperoleh. b. Pihak manajemen hotel sebaiknya perlu untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas hotel yang tidak bernilai tambah untuk mengurangi konsumsi biaya produk. DAFTAR PUSTAKA Garrison, Ray H., dan Noreen, Eric W. (2000). Managerial Accounting. (A. Totok Budisantoso, Penerjemah). Jakarta: Salemba Empat. Garrison, Ray H., dan Noreen, Eric W. (2001). Managerial Accounting; Akuntansi Manajerial, buku 2. Salemba Empat. Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., dan Brewer, Peter C. (2006). Managerial Accounting; Akuntansi Manajerial, buku 1, edisi kesebelas. Salemba Empat. Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. (2000). Manajemen Biaya; Akuntansi dan Pengendalian, buku 1. Salemba Empat. Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. (2006). Management Accounting; Akuntansi Manajemen, buku 1, edisi ketujuh. Salemba Empat. Hongren, Charles T., Datar, Srikant M., dan Foster, George. (2008). Akuntansi Biaya; Penekanan Manajerial, jilid 1, edisi kesebelas. Indeks. Mulyadi. (2007). Activity-Based Costing System, edisi keenam, cetakan kedua. Yogyakarta: BPFE. Samryn, L.M. (2001). Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Supriyono, R.A. (2000). Akuntansi Biaya 2; Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan, edisi kedua. Yogyakarta: BPFE. Supriyono, R.A. (2002). Akuntansi Manajemen; Proses Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: STIE YKPN. Tunggal, Amin Widjaja. (2009). Pengantar Activity Based Costing dan Activity Based Management. Jakarta: Harvarindo. Warindrani, Armila Krisna. (2006). Akuntansi Manajemen, edisi pertama, cetakan pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. 182 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Dec 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887