Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran, examples non examples, hasil belajar, geografi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-B SMA NEGERI 7 TAKENGON ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

2. Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Kata kunci: pembelajaran, project based learning, audiovisual, hasil belajar, geografi

PENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA LABORATORIUM UNSYIAH BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RODA KEBERUNTUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JUCAMA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah 20 orang siswa. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

III. METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan

ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

Dedi Kurniawan ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE

1130 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROSIDING ISBN :

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN. SDN 103 Pekanbaru. Dengan jumlah 24 siswa.sedangkan yang menjadi objek

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Suci Selvia¹, A. Wahab Abdi 2, M. Yusuf Harun 2 1 Email: suciselvia@gmail.com 2 Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: wahababdi.fkip@gmail.com 3 Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: myusufharun@gmail.com ABSTRAK Cooperative script merupakan model pembelajaran, di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi pelajaran yang telah dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi; (2) Aktivitas guru dan siswa dengan penerapan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi; (3) Keterampilan guru dalam mengolah pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi; dan (4) Respon siswa dalam penerapan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMPN 8 Banda Aceh yang berjumlah 20 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan soal, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan angket respon siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini, dapat dilihat dari meningkatnya jumlah ketuntasan individual siswa secara keseluruhan dari 70% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. (2) Aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script berbantuan media animasi mengalami peningkatan menjadi lebih baik antara siklus I dan siklus II. (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi mengalami peningkatan dari skor rata-rata pada siklus I yaitu 2,47 yang dikategori sedang, kemudian meningkat menjadi 3,35 yang dikategorikan baik pada siklus II. (4) Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi dapat dikatakan baik, karena dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Kata kunci: Cooperative script, media animasi, hasil belajar geografi 120

PENDAHULUAN Pembelajaran yang diterapkan oleh guru SMP harus dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif, mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, serta mampu membuat siswa mengerti substansi/konsep materi yang disajikan guru. Kegiatan pembelajaran seperti inilah yang semestinya mendapat perhatian lebih dari guru. Pada lingkup pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk tingkat SMP, karakteristik pelajaran yang paling mendasar yaitu adanya pengaitan konsep materi dengan kehidupan nyata melalui contoh dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini, bertujuan agar siswa mampu mengerti substansi materi yang diajarkan, sehingga pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna. Dikaitkan dengan konteks pendidikan dasar sembilan tahun, maka fungsi dan tujuan pendidikan IPS di SMP harus pula mendukung pemilikan kompetensi lulusan, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan kebutuhan daerah. Kondisi pendidikan IPS dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas, sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Djahiri (2008:14) menyatakan bahwa: suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran pendidikan dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik. Proses pembelajaran yang selalu berpusat pada guru sudah tidak sinkron lagi dengan kemajuan zaman, karena kegiatan tersebut hanya menghabiskan energi guru dan siswa dengan sia-sia. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah melalui pembelajaran kooperatif. Hasil pengamatan yang penulis lakukan tanggal 21-22 Juli 2016 pada kelas VII-1 SMP Negeri 8 Banda Aceh, ditemukan indikasi bahwa sekitar 15% siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep materi pelajaran geografi. Hal ini, disebabkan karena siswa kurang diajak untuk mengaitkan materi 121

dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana hasil diskusi dengan guru bidang studi IPS di sekolah tersebut, bahwa selama ini proses pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional, seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas. Kondisi ini berakibat pada pembelajaran yang dilakukan tidak bermakna, siswa mudah bosan karena pembelajaran tidak menyenangkan, suasana kelas vakum, siswa tidak aktif dan kreatif dalam mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari. Hal tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, khususnya sub bidang studi geografi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik menerapkan metode kooperatif dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran cooperative script, dengan melakukan penelitian berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan dengan Media Animasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Kelas VII di SMP Negeri 8 Banda Aceh. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Negeri 8 Banda Aceh yang berlokasi di Jalan Hamzah Fansury No. 1 Kopelma Darussalam, pada siswa kelas VII semester ganjil tahun pelajaran 2016-2017, yaitu pada tanggal 21-22 Juli 2016. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 8 Banda Aceh dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Pengambilan sampel seperti ini didasarkan kepada pendapat Arikunto (2006:117) yang menyatakan bahwa: Bila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi. Apabila subjeknya banyak dapat diambil, 10%-25% atau lebih tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, dana, dan rombongan (jumlah) peneliti. Semua populasi sekaligus dipilih sebagai sampel (total sampling). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni merujuk pada jenis data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang diperoleh setelah pelaksanaan penelitian. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain one shot case study yang terdiri dari satu kelas. 122

Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan guru kepada siswa dalam jangka waktu tertentu. Tes ini berfungsi untuk mengukur tingkat kemajuan yang telah dicapai peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran (Sudijono, 2010:67). Instrumen Penelitian a. Perangkat Tes Perangkat tes ini berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttes). Setiap Pretest terdiri dari 10 soal yang harus dijawab, begitu juga dengan posttes. Adapun tujuan dilakukannya pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diterapkan pendekatan kontekstual berbasis media animasi, sedangkan posttest dilakukan mengetahui kemampuan siswa setelah diterapkanya pendekatan kontekstual berbasis media animasi dalam kegiatan pembelajaran. b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran digunakan untuk mengetahui bagaimana aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis media animasi. c. Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran sesuai atau tidak dengan yang direncanankan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). d. Angket Angket ini disusun untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan pendekatan kontekstual berbasis media animasi yang diterapkan oleh guru selama kegiatan pembelajaran. Adapun di dalam angket ini berisi sejumlah pertanyaan mengenai komponen pembelajaran seperti materi yang diajarkan, suasana kelas, cara guru mengajar, serta komentar siswa tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. 123

Teknik Pengolahan Data Setelah semua data untuk masing-masing komponen terkumpul, selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Analisis data untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pencapaian indikator dengan menerapkan pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi, dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan persentase Untuk mengetahui tingkat ketuntasan individual, digunakan rumus: P = f 100% N Keterangan: P = Persentase yang dicari f = Frekuensi jawaban yang benar N = Jumlah soal Untuk mengetahui tingkat ketuntasan klasikal, digunakan rumus: P = f 100% N Keterangan: P = Angka persentase f = Frekuensi siswa yang tuntas N = Jumlah siswa keseluruhan Standar ketuntasan belajar individual dan klasikal yaitu setiap siswa dikatakan tuntas belajar (ketuntasan individual) jika jawaban benar siswa 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang tuntas belajar (Mulyasa, 2004:99). Adapun krikteria ketuntasan minimum (KKM) yang harus dicapai siswa untuk mata pelajaran geografi di SMP Negeri 8 Banda Aceh yaitu 70. b. Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Untuk data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa di dalam kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menerapkan pembelajaran 124

cooperative script berbantuan dengan media animasi dianalisis menggunakan rumus statistik deskriptif persentase (Sudijono, 2005:43), yaitu: P = f 100% N Keterangan: P = Angka persentase f = Frekuensi aktivitas yang dilakukan N = Banyaknya aktivitas yang dilakukan c. Analisis Data Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan menerapkan pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi, data yang diperoleh dianalisis berdasarkan skor rata-rata pengamatan. Dengan interprestasi seperti yang dikemukakan oleh Budiningarti (1998:10) yaitu: Skor 1,00-1,69 kurang baik Skor 1,70-2,59 sedang Skor 2,60-3,50 baik Skor 3.51-4,00 baik sekali d. Analisis Data Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Kegiatan Pembelajaran Data respon siswa yang diperoleh melalui angket dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan persentase (Sudijono, 2010:43), yaitu: P = f 100% N Keterangan: P = Persentase yang dicari f = Frekuensi respon siswa N = Jumlah respon siswa keseluruhan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilaksanakan pada SMP Negeri 8 Banda Aceh tentang penerapan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi memberi pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Terjadinya peningkatan ketuntasan belajar siswa (ketuntasan individual secara 125

keseluruhan) dari siklus I sampai dengan siklus II. Selain ketuntasan individual, ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan dari siklus pertama dan siklus kedua. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi pada siklus I dan siklus II, menunjukan persentase aktivitas guru dan siswa pada siklus I dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi. Gambar 1. Grafik Persentase Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I Dari gambar tersebut juga terlihat bahwa aktivitas guru dan siswa yang paling banyak menghabiskan waktu yaitu pada aktivitas ketujuh ketika guru meminta tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan memberi kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi atau bertanya, waktu yang dibutuhkan untuk aktivitas ini sebanyak 22 menit dengan persentase 27,5 persen lebih dari waktu ideal 20 menit atau 25 persen. Aktivitas guru dan siswa pada aktivitas tujuh dikategorikan kurang baik karena melebihi dari waktu ideal sebanyak dua menit. Selain aktivitas tujuh, aktivitas guru dan siswa yang dikategorikan kurang baik terjadi pada aktivitas empat pada saat guru menampilkan gambar-gambar animasi yang berhubungan dengan flora dan fauna di Indonesia dan siswa 126

mendengar penjelasan tentang materi pelajaran, aktivitas enam pada saat guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk berdiskusi mengenai materi tersebut dan siswa melaksanakan diskusi juga mengerjakan tugas yang diberikan guru dan aktivitas sepuluh. Jadi pada siklus I, masih terdapat beberapa aktivitas guru dan siswa yang dikategorikan kurang baik sehingga perlu perbaikan pada siklus II. Ini berarti bahwa guru maupun siswa belum terbiasa melakukan pembelajaran menggunakan pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi. Gambar 2. Grafik Persentase Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II Berdasarkan Gambar 2. dapat dijelaskan bahwa persentase aktivitas guru dan siswa yang paling banyak menghabiskan waktu yaitu kegiatan ketujuh pada saat guru meminta tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi dan memberi kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi atau bertanya, aktivitas ini menghabiskan waktu sebanyak 22 menit atau 27,5 persen. Selain aktivitas tujuh, aktivitas lain yang menghabiskan waktu yaitu aktivitas aktivitas empat pada saat guru menyampaikan ringkasan materi pembelajara dan siswa mendengar penjelasan tentang materi pelajaran. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi selama siklus I dan II ditunjukkan pada Gambar 3. 127

Gambar 3. Grafik Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan Gambar 3. terlihat jelas bahwa adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I, skor rata-rata yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi adalah 2,59 persen dan dikategorikan sedang, sedangkan pada siklus II skor rata-rata yang yang diperoleh guru mengalami peningkatan menjadi 3,35 persen yang dikategorikan baik. Dari Gambar 4.7 menunjukkan bahwa guru semakin terampil dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script berbantuan media animasi. Respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi berbedabeda. Pada pertanyaan pertama mengenai bagaimana menurut pendapat siswa tentang cara guru menyampaikan materi pelajaran, 95 persen siswa mengatakan cara guru menyampaikan materi pelajaran dengan cara tersebut baru bagi mereka dan 90 persen siswa mengatakan memahami materi pelajaran yang baru diikuti, ini terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. 128

Selanjutnya pada saat ditanya tentang bagaimana pendapat siswa tentang pembelajaran yang baru mereka ikuti 80 persen siswa mengatakan pembelajaran yang baru mereka ikuti tersebut menarik dan 20 persen mengatakan tidak menarik. Mengenai komponen-komponen pembelajaran, respon siswa yaitu 95 persen siswa menyatakan materi yang dipelajari menarik, selanjutnya 95 persen siswa menyatakan soal evaluasi yang digunakan baik, 90 persen siswa menyatakan susana kelas menyenangkan dan 95 persen siswa berpendapat penampilan guru menarik. Kemudian sebanyak 90 persen siswa menyatakan berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi dan hanya 10 persen siswa yang tidak beminat mengikutinya. SIMPULAN Penerapan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh pada pelajaran IPS geografi. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah ketuntasan individual siswa secara keseluruhan dari 70% persen pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Begitu juga dengan ketuntasan klasikal dilihat dari butir soal juga mengalami peningkatan antara siklus I dengan siklus II. Aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi mengalami peningkatan menjadi lebih baik antara siklus I dan siklus II. pada siklus I dari 10 aktivitas hanya 6 aktivitas guru yang dikatagorikan baik dan 5 aktivitas siswa yang dikatagorikan baik, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 8 aktivitas guru yang dikatagorikan baik dan 8 aktivitas siswa yang dikatagorikan baik dari 10 aktivitas. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script berbantuan dengan media animasi mengalami peningkatan dari skor rata-rata pada siklus I yaitu 2,47 yang dikategori sedang, kemudian meningkat menjadi 3,35 yang dikatagorikan baik pada siklus II. Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran cooperative script 129

berbantuan dengan media animasi dapat dikatakan baik, siswa berpendapat bahwa penerapan pendekatan cooperative script berbantuan dengan media animasi sangat menarik sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djahiri, Kosasih. 2008. Dasar-dasar Umum Metodologi dan Pengajaran Nilai Moral. Bandung: IKIP Bandung. Mulyasa, E. 2004. Administrasi dan Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grasindo Persada. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grasindo. 130