BAB III METODE PENELITIAN. oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. ada. Dengan penekanan terhadap proses pembelajaran Matematika siswa kelas 4 SDN 3

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. Rejosari menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. pembelajaran dan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Bab III Metode Penelitian

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Dalam melaksanakan PTK terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahap tersebut disatukan kedalam siklus. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam PTK ini adalah sebagai berikut. 3.1.1 Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan tindakan pembelajaran yang tersusun, dan dari segi definisi harus prospektif atau memandang ke depan pada tindakan dengan mempertimbangkan tak terduga, sehingga mengandung sedikit resiko. Rencana mesti cukup fleksibel agar dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tak dapat terduga dan kendala yang sebelumnya tidak terlihat. Tindakan yang telah direncanakan harus disampaikan dengan mempertimbangkan risiko yang ada dalam perubahan dinamika kehidupan kelas, dan tindakan yang dipilih karena

24 memungkinkan kita bertindak secara lebih efektif dan bijaksana dalam pembelajaran. Perencanaan hendaknya disusun berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap pembelajaran di kelas. Perencanaan tindakan perlu dilengkapi dengan pernyataan tentang indikator peningkatan yang akan dicapai (Madya, 2010). 3.1.2 Tindakan (Acting) Tindakan hendaknya dituntun oleh rencana yang telah dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana. Oleh karena itu kita harus bersifat fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan keadaan yang ada. Pelaksanaan rencana tindakan memiliki karakter perjuangan materiil, sosial, dan politis kearah perbaikan (Madya, 2010). 3.1.3 Observasi (Observating) Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersama prosesnya. Observasi berorientasi ke depan, tetapi memberikan dasar bagi refleksi, lebih lagi ketika putaran siklus terkait masih berlangsung. Observasi harus direncanakan, dilakukan secara cermat, dan bersifat responsif. Yang diamati dalam penelitian tindakan kelas adalah (a) proses tindakan, (b) pengaruh tindakan, (c) keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempernudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya, dan (e) persolalan lain yang timbul (Madya, 2010). 3.1.4 Refleksi (Reflecting) Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Melalui refleksi kita berusaha (a) mermahami

25 proses, masalah, dan kendala yang nyata dalam tindakan, (b) memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas dimana pembelajaran dilaksanakan. Dalam melaksanakan refleksi sebaiknya berdiskusi dengan teman sejawat atau kolaborator untuk menghasilkan rekontruksi makna situasi pembelajaran kelas. Refleksi memiliki aspek evaluatif, maka kita hendaknya menimbang-nimbang pengalaman menyelenggarakan pembelajaran di kelas untuk menilai apakah pengaruh (persoalan yang timbul) memang diinginkan, dan memberikan saran-saran tentang cara-cara untuk meneruskan pekerjaan (Madya, 2010). Kesimpulannya bahwa perencanaan, tindakan, observsi, dan refleksi harus disusun dan dilaksanakan secara matang dan fleksibel agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Siklus disesuaikan dengan kebutuhan dalam peningkatan hasil pembelajaran. Jika ada peningkatan sesuai dengan indikator yang diharapkan, maka siklus dapat dihentikan meskipun masih dalam siklus kedua. Siklus juga dapat dihentikan apabila dirasa tidak ada peningkatan hasil belajar dalam setiap tahapan yang telah dilalui sehingga mencapai tingkat kejenuhan. Kesimpulannya bahwa perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus disusun dan dilaksanakan secara matang dan fleksibel agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. 3.2 Subjek Penelitian Tindakan Kelas Subjek penelitian adalah kelas IV Sekolah Dasar Negeri 7 Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dengan jumlah 20 siswa yang terdiri atas 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

26 3.3 Waktu Penelitian Tindakan Kelas Penelitian akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012 yang terhitung dari bulan Maret sampai dengan Juni 2012. Pelaksanaan PTK sesuai dengan jadwal pelajaran, dan penelitian akan berlangsung sampai mencapai indikator yang telah ditentukan. 3.4 Tempat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 7 Wonodadi Jalan Pendidikan Wonokarto, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Sekolah Dasar Negeri 7 Wonodadi memiliki 6 rombongan belajar yang terdiri atas satu ruang kelas VI, satu ruang kelas V, satu ruang kelas IV, satu ruang kelas III, satu ruang kelas II, dan satu ruang kelas I. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV semester genap tahun pelajajaran 2011/2012. 3.5 Rencana Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan motode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achivement Division). Dengan penekanan terhadap proses pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 7 Woodadi. Pemilihan metode ini didasarkan pendapat bahwa metode ini menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil belajar yang terjadi pada siswa (Hopkins, 1993:34). Menggunakan metode tersebut, guru mencoba menemukan kelemahan dan kelebihan dari tindakan yang dilakukannya, dan berusaha memperbaiki kelemahan dan mengulangi untuk menyempurnakan tindakan yang dianggap sudah baik. Dengan demikian, data dikumpulkan

27 dari praktek sendiri, bukan dari sumber yang lain. Pengumpulan data adalah guru yang terlibat dalam kegiatan praktek sehingga guru mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai guru dan sebagai peneliti. Guru bukan hanya sebagai pelaksana pembelajaran, tetapi berperan secara aktif dari tahap perencanaan sehingga pada tahap evaluasi dan refleksi hasil tindakan. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Hasil belajar matematika siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD. b. Hasil belajar matematika siswa yang dilihat dari tes pada akhir setiap siklus. 3.6 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 3.6.1 Tahap Pratindakan Tahap pratindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut. a. Menentukan tes awal atau pendahuluan yang skornya digunakan sebagai skor dasar (skor awal). Nilai tes diambil dari nilai semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. b. Skor tes awal kemudian diurutkan dari skor terendah, setelah itu dilakukan pembentukan kelompok yang beranggotakan 5-6 orang dengan beberapa pengaturan sehingga terbentuk kelompok yang heterogen baik dari segi kemampuan akademik maupun jenis kelamin. c. Mengumpulkan seluruh siswa dan menjelaskan maksud serta langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan menjelaskan ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam suatu kelompok. Adapun ketentuan-ketentuan tersebut adalah sebagai berikut.

28 a. Pada saat pembelajaran, setiap anggota kelompok duduk membentuk lingkaran dan saling berhadapan sesuai dengan kelompoknya. Setiap kelompok berjumlah 5-6 siswa. b. Pada proses pembelajaran, setiap anggota kelompok saling berdiskusi tentang materi yang diberikan dalam proses pembelajaran dengan berpedoman pada lembar kerja yang telah disediakan. Anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih akan menjadi tutor dalam kelompoknya. c. Hasil kerja kelompok dicatat dan hasil tersebut dikomunikasikan pada kelompoknya baik secara lisan maupun tulisan. d. Setiap anggota kelompok harus berani menyampaikan pendapat, gagasan, dan pertanyaan serta mendengarkan dengan baik penjelasan temannya pada saat belajar dalam kelompok. 3.6.2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Proses mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran. Adapun urutan kegiatan secara garis besar dapat dilihat pada skema sebagai berikut. Skema Tahap Pelaksanaan Tindakan Analisis & Refleksi (reflecting) Rencana Tindakan(planning) Pengamatan (Observating) Siklus I Pelaksanaan Tindakan (Acting) ) Analisis & Refleksi (reflecting) Perbaikan Rencana Tindakan(planning)

29 Siklus II Pengamatan (Observating) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus. Tipa siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan model yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : (a) perencanaan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) evaluasi, dan (d) refleksi untuk setiap siklusnya. Prosedur penelitian ini diterangkan sebagai berikut. Siklus I A. Perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut. a. Mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan guru mitra dalam setiap siklus berdasarkan silabus. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai langkah-langkah menggunakan alat peraga. c. Membuat lembar observasi aktivitas siswa. d. Membuat LKK (Lembar Kerja Kelompok). e. Membuat kisi-kisi dan membuat soal tes evaluasi siswa sebagai alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar. f. Membuat lembar observasi pembelajaran guru. B. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

30 Kegiatan yang dilaksanakan adalah mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Tahapan kegiatan mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), antara lain dijabarkan sebagai berikut. a. Kegiatan Pendahuluan 1) Memberikan motivasi dan apersepsi. 2) Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan kepada siswa mengenai lambang bilangan romawi dengan menggunakan alat peraga. 2) Mengarahkan siswa untuk berkelompok sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Membagikan lembar latihan. 4) Siswa mendiskusikan dan mengerjakan lembar latihan dalam kelompoknya masing-masing (guru membantu siswa yang mengalami kesulitan). 5) Wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sedangkan siswa lain menanggapinya. c. Kegiatan Penutup Guru menegaskan kembali konsep-konsep penting yang harus dikuasai siswa. Diakhiri setiap siklus dilakukan tes kemampuan hasil belajar siswa terhadap materi yang sudah dipelajari serta pengisian angket minat belajar setelah diterapkannya pembelajaran menggunakan metode STAD. C. Observasi (Observating) Pada tahap ini dilaksanakan proses evaluasi dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berupa tes tertulis guna mengetahui hasil belajar siswa terhadap kegiatan

31 pembelajaran yang telah dilakukan. Pada masing-masing siklus, untuk setiap pertemuannya dilakukan evaluasi berupa penilaian.evaluasi terhadap hasil belajar siswa diperoleh melalui tes kemampuan hasil belajar pada akhir setiap siklus. D. Refleksi (Reflecting) Pada tahap refleksi analisis data mengenai proses masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksankan. Pada penelitian ini, hasil yang didapat pada tiap tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkan, dianalisis dan dibuat kesimpulan sementara. Hasil analisis dari data tiap siklus digunakan untuk merefleksi diri, apakah dengan tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan dan hasil belajar siswa. Hasil analisis data yang digunakan pada tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya. Siklus II Pada siklus II pelaksanaannya berdasarkan dari refleksi siklus I. Jika hasil yang diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan maka penelitian masih tetap dilanjutkan sampai indikator yang diharapkan tercapai. Seperti halnya siklus I, pada siklus II tahapanya pun masih sama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi / pengamatan, dan refleksi. Ketika hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan yang diharapkan maka penelitian dihentikan. 3.7 Indikator Keberhasilan Kriteria keberhasilan didasarkan kepada pencapaian peserta didik untuk membangun kemampuan dan pengetahuan difasilitasi guru. Sehingga dengan mata pelajaran matematika, siswa dapat mempelajari dan memahami lebih mendalam tentang diri sendiri dan alam sekitar, serta mampu mengembangkan lebih lanjut dengan menerapkannya di

32 dalam kehidupan sehari-hari secara ilmiah. Selain itu juga diharapkan siswa mempunyai pengalaman belajar yang cukup yang bermanfaat untuk diri dan lingkungannya. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini secara umum yaitu persentase jumlah siswa yang tuntas pada pembelajaran matematika mencapai sekurang-kurangnya 75%. 3.8 Jenis Data Kuantitatif Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah diterapkan metode pembelajaran tipe STAD, data diambil dari hasil belajar siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Peserta didik dinyatakan tuntas, jika mendapatkan nilai atau skor lebih atau sama dengan 60,00 (KKM). Untuk menentukan persentase nilai peserta didik sudah tuntas pada setiap siklusnya digunakan rumus (Nana. 2001: 27): %At = At R Keterangan: %At = Persentase peserta didik tuntas At = Banyaknya peserta didik yang tuntas R = Jumlah peserta didik 3.9 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan penelitian berlangsung dengan evaluasi atau tes. Evaluasi ini digunakan untuk mendapatkan data nilai siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran tipe STAD pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 7 Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Data dikumpulkan melalui tes.tes yang diberikan adalah tes awal dan tes pada setiap akhir siklus. Tes awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap konsep yang telah dikuasai oleh siswa. Hasilnya akan digunakan untuk menentukan

33 keanggotaan kelompok. Tes tiap akhir siklus dilakukaan untuk menentukan poin peningkatan individu yang menentukan status suatu kelompok dalam pemberian penghargaan. Tes ini juga dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklusnya. Instrumen-instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data diperoleh melalui observasi. Pada tahap ini dilaksanakan proses evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Pada masing-masing siklus, untuk setiap pertemuannya dilakukan evaluasi hasil belajar siswa, diperoleh melalui observasi dan evaluasi pada akhir setiap siklus. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Yang diobservasi kelas IV SD Negeri 7 Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, selain menyampaikan materi pembelajaran juga melakukan tes hasil belajar matematika siswa tentang mengenal lambang bilangan romawi. 3.10 Teknik Analisis Data Hasil Belajar Data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data hasil belajar matematka siswa yang diperoleh dari nilai tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Data kuantitatif diperoleh dari persentase banyaknya siswa yang telah memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan. Perhitungan persentase banyaknya siswa yang memperoleh nilai di atas KKM menggunakan rumus sebagai berikut. (Nana. 2001: 29) P= X x 100% N Keterangan: P X N = Persentase banyaknya siswa yang memperoleh nilai 60,00 ke atas. = Jumlah siswa yang memperoleh nilai 60,00 ke atas. = Jumlah siswa

34