PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS CD INTERAKTIF PADA MATA KULIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA JAWA BERBASIS MEDIA CD INTERAKTIF PADA MATERI AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SD WIDYA WIYATA SIDOARJO

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V11.i1 (1-8)

PENGEMBANGAN VIDEO MULTIMEDIA UNTUK MENDUKUNG REMIDIAL MAHASISWA MATA KULIAH CAD

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT SISTEM OPERASI BERBASIS GUI DAN CLI

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Efriana Jon Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Wilayah Jambi di Sungai Penuh

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS FILM KARTUN PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN FUSSION FOOD DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI MARDHATILLAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII SMP

PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

Edison 1.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Mahasiswa Program Studi PTIK, FKIP, Universitas Bung Hatta. Dosen Program Studi PTIK, FKIP, Universitas Bung Hatta

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK. Fia Jannatur Rahmah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN MEMBACA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PERUSAHAAN JASA. Ihda Neni Nur Azizah Nujmatul Laily Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

Kata kunci: media pembelajaran, sistem bahan bakar injeksi, sistem pendingin air, transmisi otomatis,

APLIKASI COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) CRAFTING INTERIOR RUMAH BAGI ANAK USIA DINI

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN GAME PUZZLE PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMP N 2 LEMBAH MELINTANG

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I

BAB III METODE PENELITIAN

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

COMMITTING INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MEDIA COMPACT DISC (CD) USING ADOBE FLASH ON RESPIRATION MATTER OF SCIENCE SUBJECT ATCLASS VII SMPN 12 BATAM

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

Transkripsi:

31 PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS CD INTERAKTIF PADA MATA KULIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS Hasnah Faizah, Charlina, Arini, Zulhafizh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau e-mail: hasnahfaizahar@yahooo.com ABSTRACT: the quality of education is determined by the quality of the learning process in the class room. Quality learning can directly improve the quality of education. One way to improve the quality of learning by improving the quality of learning media. This study used a descriptive method with learning innovation through interactive CD. Data obtained from the results of the validation and testing of the implementation. The results showed that by using the interactive CD there is an increase in the course of learning outcomes class action research. Keyword: learning innovation, media, interactive CD, class action research. ABSTRAK : Mutu pendidikan ditentukan oleh kualitas dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran yang bermutu secara langsung dapat meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan meningkatkan mutu media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik inovasi pembelajaran melalui CD Inretaktif. Data diperoleh dari hasil validasi dan dari pelaksanaan uji coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan CD Interaktif terdapat peningkatan hasil pembelajaran dalam mata kuliah PTK. Kata Kunci : inovasi pembelajaran, media, CD interaktif, dan PTK. PENDAHULUAN Salah satu mata kuliah yang dibutuhkan oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia adalah mata kuliah penelitian tindakan kelas. Mata kuliah ini sangat berguna bagi seseorang yang nantinya akan diembankan propesi sebagai seorang dosen. Kemampuan seorang mahasiswa sebagai calon dosen dalam melakukan penelitian tindakan kelas maka secara tidak langsung sistem pembelajaran bisa berubah ke arah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tujuan dari mata kuliah itu sendiri adalah sebagai perbaikan terhadap proses pembelajaran yang sudah ada. Pengajaran konvensional memiliki kelemahan utama yaitu pengajaran terpusat pada dosen. Dosen memegang kendali penuh dalam proses pengajaran sementara Mahasiswa hanya sebagai objek pembelajaran. Karena hanya sebagai objek pembelajaran maka proses belajar Mahasiswa tidak optimal. Mahasiswa tidak mendapatkan kesempatan luas dalam mengembangkan kemampuan berpikir sehingga kompetensi kognitifnya lemah. Mahasiswa juga kurang termotivasi dan lemahnya respon belajar disebabkan oleh pengajaran berpusat pada dosen dan tidak adanya proses belajar langsung. Kelemahan yang lain dalam pembelajaran konvensional adalah tidak memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa berinteraksi dalam kegiatan empiris dan mendapatkan pengalaman secara langsung. Mahasiswa juga kurang mendapatkan kesempatan memperoleh keterampilan belajar sehingga bersikap pasif. Mereka tidak lebih hanya menerima apa yang disampaikan dosen tanpa ada usaha aktif menemukan sendiri. Rendahnya respon mahasiswa berimplikasi terhadap hasil belajar sehingga tujuan akhir pembelajaran tidak akan tercapai.

32 Permasalahan seperti di atas tentunya tidak boleh dibiarkan dan harus segera diatasi karena menyebabkan proses belajar tidak maksimal yang berimplikasi pada hasil belajar mahasiswa yang rendah. Untuk mendapatkan solusi terhadap masalah tersebut maka harus dilakukan upaya, antara lain dengan penerapan strategi pembelajaran PTK yang melibatkan mahasiswa dalam kegiatan mental secara aktif sehingga memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan tidak menggantungkan diri pada orang lain, dalam hal ini dosen. Hal ini sesuai dengan pengertian belajar yang disampaikan Hilgard dan Brower (Hamalik, 2002:45), bahwa belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktik, dan pengalaman. Salah satu media yang bisa digunakan dosen adalah media audio-visual yang berupa CD interaktif yang merupakan multimedia berbasis komputer. Multimedia maksudnya adalah kolaborasi berbagai media yang diwujudkan melalui program aplikasi sistem komputer sehingga menghasilkan media interaktif berupa teks, suara, dan gambar. Komputer dengan fasilitasnya tentu mampu memfasilitasi aneka model pembelajaran yang diinginkan dosen. Adanya gabungan dari banyak media memungkinkan mahasiswa terlibat aktif untuk mengembangkan kreativitasnya dan memungkinkan mahasiswa belajar secara mandiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Koesnandar (2003:8), bahwa tujuan belajar berbantuan multimedia adalah membuat mahasiswa terlibat dan lebih aktif belajarnya, membuat komunikasi lebih efektif, memfasilitasi forum, dan menambah minat dan motivasi belajar. Dengan mengimplementasikan media CD interaktif pada pembelajaran maka dosen tidak lagi berperan utama dalam proses pembelajaran dan anak bisa belajar dimana pun dia berada. Rumusan masalah tersebut adalah bagaimana proses pengembangan media audiovisual berbasis CD interaktif pada mata kuliah penelitian tindakan kelas mahasiswa PBSI?. Secara umum, penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media audio-visual berbasis CD interaktif pada mata kuliah Jurnal Bahas, Volume 10, Nomor, 1, April 2015 penelitian tindakan kelas mahasiswa PBSI yang valid, praktis, dan efektif. Karakteristik media pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jenis produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual berbasis CD interaktif. 2. Meteri disusun berdasarkan silabus mata kuliah penelitian tindakan kelas. Desain yang digunakan: a. Desain Penyajian Penyajian menggunakan tulisan yang mudah dibaca, penampilan latar dan warna yang menarik, bahasa yang mudah dipahami, materi berupa teks dan gambar yang memiliki animasi bergerak, dan penyajian dilengkapi dengan menumenu interaktif untuk membantu mahasiswa. b. Desain Isi Materi yang disajikan secara bertahap yang menggiring mahasiswa untuk dapat menemukan sendiri bagaimana melakukan penelitian tindakan kelas. Pengembangan media interaktif ini perlu diadakan, karena seperti yang dijelaskan pada latar belakang bahwa mahasiswa tidak termotivasi melakukan penelitian, khususunya penelitian tindakan kelas yang bermanfaat sebagai salah satu bentuk untuk memperbaiki pembelajan. Selain itu, dosen yang selalu terpaku pada buku pegangan menambah tidak sukanya mahasiswa terhadap pembelajaran tersebut. Akibatnya, mahasiswa menjadi tidak paham ketika teori atau konsep tentang PTK, kegunaan PTK, perbedaan PTK dengan penelitian lainnya serta bagaimana melakukan PTK itu sendiri. Kurang menariknya pembelajaran tersebut harus dicarikan solusi yang tepat agar pembelajaran tersebut tercapai tujuan yang diinginkan. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan tidak terlalu jauh. Oleh karena itu, peneliti menganggap pengembangan media interaktif dalam materi PTK sangatlah tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Media interaktif adalah sebuah alat atau sarana yang mampu menarik minat mahasiswa untuk belajar, khusunya dalam mata kuliah

Hasnah Faizah AR, Pengembangan media berbasus SD interaktif 33 penelitian tindakan kelas. Penggunaan komputer sebagai media dalam pembelajaran tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa dalam memahami pembelajaran. Mahasiswa sukses memahami pembelajaran yang disampaikan dosennya, tentu saja hasil yang ingin dicapai menjadi terlaksana. Tentu saja pengembangan media interaktif ini ada keterbatasannya. Keterbatasan peneliti dalam mengembangkan media ini hanya terbatas pada mata kuliah PTK. Pengembangan media audio-visual berbasis CD interaktif merupakan Pengembangan media pembelajaran untuk menghasilkan produk atau untuk mengembangkan media pembelajaran dan menguji validitas, praktikalitas, dan efektifitas produk media pembelajaran yang dihasilkan. Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu jenis penelitian yang dilakukan oleh seorang dosen untuk memperbaiki hasil pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran serta sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Angkowo (2007) menyatakan media alat dalam pembelajaran bahasa adalah segala alat yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditentukan. Selanjutnya, Hardjito (2003:1) menyatakan media pembelajaran bisa berupa audio visual begerak, audio visual diam, visual gerak, visual diam, audio, dan teks. Berdasarkan pendapat ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam proses pembelajaran berupa audio visual begerak, audio visual diam, visual gerak, visual diam, audio, dan teks sehingga memungkinkan mempengaruhi mahasiswa dalam proses tersebut menjadi lebih interaktif. Teknologi komputer mampu menghadirkan media yang demikian sehingga mahasiswa dapat belajar secara optimal. Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu, media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dan memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong untuk melakukan praktik. Media interaktif merupakan suatu media yang dilengkapi dengan alat untuk mengontrol yang dilakukan pengguna (user), sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Umumnya dapat berjalan dengan bantuan beberapa alat yaitu : komputer, mouse, keyboard, sound, dan alat lain yang menunjang. Media interaktif ini berupa CD software. Objek media interaktif dapat berupa: teks, image, animasi, audio, full motion dan live video, interactive link (Satrio : 2008 ;4). Dengan demikian media interaktif lebih berorientasi ke konten termasuk interaktifitas, grafis, sound dan berbagai teknik untuk membantu memahamkan ke mahasiswa dengan cepat. Merancang proses pembelajaran yang menekankan pada proses kegiatan mandiri mahasiswa melalui kegiatan pembelajaran interaktif pada dasarnya berupaya agar proses pembelajarannya berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasikan media dan teknologi komputer dalam pembelajaran. Sementara itu menurut Roestiyah (2001:154) bahwa dengan bantuan komputer dapat diajarkan cara-cara mencari informasi baru, menyeleksinya dan kemudian mengolahnya, sehingga terdapat jawaban terhadap suatu pertanyaan. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa teknologi komputer dapat dikolaborasikan berbagai media menjadi suatu multimedia interaktif. Menurut Najjar (1998:1), multimedia menggunakan kombinasi tampilan berbagai media yang berbeda seperti teks, grafik, bunyi, dan video untuk menyampaikan pesan informasi. Hal ini sesuai dikemukakan Arifin (2003:3) bahwa multimedia interaktif adalah program pembelajaran yang secara terintegrasi

34 menggabungkan teks, grafik, gambar, foto, suara, video, animasi, dan lain-lain yang melibatkan interaksi antara pengguna dan program tersebut dengan menggunakan komputer sebagai piranti penggunanya. Berdasarkan uraian di atas maka media interaktif pembelajaran mandiri pada hakikatnya adalah media pembelajaran berbasis teknologi komputer yang secara terintegrasi menggabungkan teks, grafik, gambar, foto, suara, video, dan animasi yang interaktif dan menyenangkan sehingga implementasinya dalam pembelajaran dapat memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri, memperhatikan bahwa mahasiswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan, memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, perumusan sendiri tentang konsep, dan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa secara mandiri, tanpa bantuan dosen. Media CD interaktif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta bila dibandingkan dengan hanya menerima informasi saja dari dosen yang dilakukan secara konvensional melalui ceramah, diskusi ataupun latihan soal-soal. Melalui kegiatan belajar dengan media CD interaktif peran dosen tidak mendominasi proses pembelajaran. Sebaliknya, dosen memberikan kesempatan seluas-luasnya pada mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses belajar yang interaktif sehingga mampu menemukan dan merumuskan sendiri suatu konsep dan memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan. Multimedia yang demikian dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri. Menyadari pentingnya peranan media dalam pembelajaran maka dalam implementasinya perlu memperhatikan karakterinstik multimedia itu sendiri. Karateristik multimedia menurut Koesnandar (2003:10) adalah bersifat fleksibel, dapat digunakan sesuai dengan belajar (self pacing), kaya dengan isi dan informasi (content Jurnal Bahas, Volume 10, Nomor, 1, April 2015 rich), bersifat interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan individual. Dengan memperhatikan karakteristik media CD interaktif, maka pembuatan program semestinya didesain sesederhana mungkin sehingga implementasinya dalam pembelajaran tidak menyulitkan bagi mahasiswa. Jadi, untuk menggunakan program media CD interaktif tersebut, mahasiswa tidak harus belajar komputer dulu tetapi cukup memahami dasar mengoperasikan komputer. Dengan pemahaman seperti diuraikan di atas maka penggunaan media CD interaktif di dalam pembelajaran memiliki kelebihan bila dibandingkan media yang lain. Roestiyah (2001:154) memberikan enam alasan kelebihan kegunaan media interaktif, yaitu; dapat menyimpan pendapat dari beberapa informasi, dapat memilih informasi tersebut dengan kecepatan yang tinggi, dapat menyajikan pada mahasiswa dengan tanda diagram yang menantang, memberi jawaban tipe kebutuhan mahasiswa, dapat memberi umpan balik kepada mahasiswa secara individual secepatnya, memiliki sejumlah perbedaan, dengan mahasiswa yang berbeda-beda. Media CD interaktif pembelajaran mandiri ini adalah multimedia pembelajaran jenis CAI (Computer Assisted Instructional) atau pembelajaran berbasis komputer yang berupa Compact Disk, yang berisi program soft ware program dan kompetensi PTK yang harus dicapai mahasiswa, petunjuk, cara pelaksanaan PTK, dan latihan soal. Program soft ware utama yakni power point dengan aplikasi diantaranya hyperlink, slide transition, dan costum animasi. Program penunjang misalnya VCD Cutter untuk edit data yang berupa film, Cool Edit untuk edit data yang berupa winamp (musik). METODE PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Sesuai dengan jenis penelitiannya, maka penelitian ini menghasilkan produk baru dalam pembelajaran,

Hasnah Faizah AR, Pengembangan media berbasus SD interaktif 35 khususnya dalam perkuliahan penelitian tindakan kelas (PTK). Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan serta perlu dilakukan pengujian keefektifan produk tersebut. Produk pengembangan ini berupa pengembangan media CD interaktif. Model pengembangan ini terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu, (1) tahap merumuskan atau pendefinisian (define), (2) tahap perancangan (design), (3) tahap pengembangan (development). Untuk melihat praktikalitas dan efektifitas dari media CD interaktif ini maka dilakukan uji coba. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah mahasiswa semester VI Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau yang mengambil mata kuliah PTK. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari mahasiswa yang diambil melalui angket validitas, angket praktikalitas, dan lembar observasi efektivitas media interaktif. HASIL DAN PEMBAHASAN Model pengembangan media interaktif dalam penelitian ini menggunakan pengembangan model 4D. Model pengembangan ini terdiri atas empat tahapan utama, yakni, (1) tahap merumuskan atau pendefinisian (define), (2) tahap perancangan (design), (3) tahap pengembangan (development), (4) tahap penyebaran (disseminate). Keempat tahap tersebut dihubungkan dengan umpan balik untuk mengadakan revisi, sehingga perangkat pembelajaran yang dihasilkan menjadi valid, praktis, dan efektif. Namun, untuk tahap keempat yaitu tahap penyebaran tidak dilakukan mengingat keterbatasan peneliti. Jadi, tahap-tahap yang dilakukan seperti berikut. 1. Tahap Pendefinisian (Define) Pada tahap ini dilakukan identifikasi Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu dan menentukan media yang akan digunakan, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Kompetensi dasar terdiri atas : 1) Mampu memahami dan menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas, 2) Mampu memahami dan menjelaskan prinsip - prinsip penelitian tindakan kelas, 3) Mampu memahami dan menjelaskan tentang karakteristik penelitian tindakan kelas, 4) Mampu memahami dan menjelaskan tentang tujuan dan manfaat penelitian tindakan kelas, 5) Mampu memahami dan menerapkan tentang model dan tahap penelitian tindakan kelas, 6) Mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis penelitian tindakan kelas, 7) Mampu memahami dan menerapkan sasaran dan objek penelitian tindakan kelas, 8) Mampu memahami dan menjelaskan validitas dan releabilitas penelitian tindakan kelas, 9) Mampu memahami dan menerapkan sistematika proposal penelitian tindakan kelas, 10) Mampu memahami dan menerapkan cara sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas, 11) Mampu memahami dan menjelaskan isi laporan penelitian tindakan kelas, 12) Mampu memahami dan menjelaskan penilaian proposal penelitian tindakan kelas, 13) Mampu memahami dan menjelaskan penilaian laporan penelitian tindakan kelas. Kegiatan pembelajaran terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, penyajian, dan penutup. Tujuan dalam pembelajaran PTK ini supaya mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan prinsip prinsip penelitian tindakan kelas serta mampu memahami tujuan dan manfaat penelitian tindakan kelas, dan dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan pengajaran dan penelitian. 2. Tahap Perancangan (design) Pada tahap ini yang dilakukan adalah merancang silabus pada matakuliah penelitian tindakan kelas. Yang dijelaskan dalam silabus mencakup materi yang diajar, pengalaman belajar, alat/ media pembelajaran, penilaian jenis tagihan dan penilaian bentuk instrument, dan daftar pustaka. Tidak hanya silabus, namun juga merancang kontrak perkuliahan. Kontrak

36 perkuliahan ini berisi aturan-aturan atau perjanjian dalam perkuliahan dan juga lengkap dengan deskripsi perkuliahan. Pada tahap ini juga merancang tentang bahan ajar atau materi yang akan dibahas dalam perkuliahan PTK, dan juga soal-soal. Materi yang akan dibahas dalam CD interaktif ini yaitu, hakikat PTK, pengertian PTK, prosedur PTK, karakteristik PTK, tujuan PTK, manfaat PTK, sistematika penulisan PTK, dan teknik penulisan PTK. 3. Tahap Pengembangan Produk (Development) Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang valid, praktis, dan efektif. Berikut ini dijelaskan beberapa langkah yang dilakukan pada tahap pengembangan, antara lain: a. Uji Validasi Media interaktif yang dirancang, didiskusikan dengan pakar (validator). Validator adalah orang yang menilai kelayakan instrumen dan produk yang dikembangkan. Masukan dari validator menjadi pedoman dalam melakukan perbaikan dan revisi produk yang dibuat sebelum dilakukan uji coba. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa CD interaktif ini layak digunakan dalam perkuliahan PTK. b. Uji Praktikalisasi Praktikalisasi adalah tingkat keterpakaian media pembelajaran oleh pengajar, yaitu melaksanakan eksperimen media interaktif yang telah direvisi berdasarkan saran validator. Pada tahap ini dilakukan uji coba media CD interaktif untuk diajarkan kepada mahasiswa mengenai materi PTK. Uji coba dilakukan untuk melihat praktikalitas atau keterpakaian media CD interaktif oleh Dosen dan mahasiswa. Jadi, berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa Media CD interaktif ini adalah media yang praktis dan layak digunakan karena : (1) validator menyatakan bahwa media interaktif Jurnal Bahas, Volume 10, Nomor, 1, April 2015 tersebut dapat digunakan dengan sedikit revisi; (2) hasil analisis angket menunjukkan bahwa media CD interaktif yang dikembangkan dapat digunakan dengan sedikit revisi; (3) hasil analisis lembar pengamatan mahasiswa menunjukkan bahwa media CD interaktif yang dikembangkan dapat digunakan tanpa revisi. c. Uji Efektivitas Uji efektivitas ini dilakukan melalui tes akhir (evaluasi) setelah mahasiswa menerima materi tentang konsep penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media interaktif yang dikembangkan. Uji efektivitas dilakukan untuk mengukur keefektifan media interaktif yang dikembangkan. Keefektifan media CD interaktif ini dapat dilihat dari nilai dan tugas yang diberikan pada mahasiswa dalam evaluasi. Di samping nilai, uji efektifitas juga dapat diketahui dengan melihat rasio jumlah mahasiswa yang mendapat nilai yang bagus dan tugas yang sempurna. Jadi, diperoleh data bahwa dengan menggunakan CD interaktif terdapat 90% memperoleh nilai yang baik (B-A) sedangkan mendapatkan nilai C hanya 10%. Selain itu, aktivitas dan respon mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung juga penting untuk diamati. Berdasarkan pengamatan ternyata aktivitas dan respon mahasiswa dalam pembelajaran sangat tinggi. Hal ini, dapat dibuktikan dengan keaktifan dalam bertanya jawab tenyang materi PTK. SIMPULAN Penelitian ini dapat memperkuat, melengkapi, dan mengembangkan teori yang sudah ada sehubungan dengan CD interaktif. Pada model pembelajaran PTK menggunakan CD interaktif yakni, (1) tahap merumuskan atau pendefinisian (define), (2) tahap perancangan (design), (3) tahap pengembangan (development). Masing-masing dari fungsi ini menjelaskan tahapan-tahapan atau mendeskripsikan tentang aturan-aturan dan materi yang akan dibahas dalam PTK. Pada tahapan pertama, peneliti sudah merumuskan atau mendefinisikan tentang Kompetensi Dasar

Hasnah Faizah AR, Pengembangan media berbasus SD interaktif 37 (KD), indikator dan tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu dan menentukan media yang akan digunakan, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Pada tahap kedua yaitu tahap perancangan. Pada tahap ini, peneliti sudah merancang silabus, SAP, kontrak perkuliahan dan juga materimateri serta soal-soal yang akan digunakan dalam ujian. Pada tahap ketiga yaitu tahap pengembangan produk, pada tahap ini sudah dibahas tentang hasil produk yang dinyatakan valid, praktis, dan efektif dari pembelajaran menggunakan CD interaktif. Jadi, pengembangan CD interaktif sangat efektif dan layak digunakan dalam perkuliahan PTK karena terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan respon mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung. Di samping itu, dengan menggunakan CD interaktif hasil pembelajaran mahasiswa memperoleh nilai yang optimal (90%). SARAN Penelitian ini masih terdapat kelemahan, misalnya melalukan tahap penyebaran. Oleh sebab itu, untuk peneliti berikutnya sebaiknya melakukan keempat tahap tersebut termasuk tahap penyebaran di samping tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. DAFTAR PUSTAKA Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa (dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif). Bandung: Refika Aditama. Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Koesnandar, Ade. 2003. Prinsip-prinsip Penulisan Program Multimedia. Jakarta: Pusat Teknologi dan Informasi Pendidikan Depdiknas. Rahmawati, Nanik Sri.2005.Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Laporan di SMP dengan Multimedia Komputer. Tesis,Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY Roestiyah N.K, 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Sadiman, Arif, dkk. 2006. Media Pendidikan Pengertian, Pengetahuan, dan Permanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Samsudi. 2006. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang : UNNES Press Sanjaya, Wina, M.Pd. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta :Kencana