BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW disebutkan: Barang siapa yang beriman pada Allah dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan intrauterin ke ekstrauterin (Dewi, 2011). Pada dasarnya bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari buah hatinya yaitu air susu ibu (ASI). Dari sudut pandang ilmiah ASI

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN SUSU DOT DENGAN TAMBAHAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA PERKEMBANGAN BICARA BAYI USIA 9-12 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) memberikan. gambaran yang fluktuatif dari 18,4 persen (2007) menurun menjadi 17,9

BAB I PENDAHULUAN. berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman (Depkes, 2004). ASI

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki. komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan

Perkembangan Bicara & Bahasa. Smith & Neisworth

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Terbagi 2 tahap : - Neonatal (0 atau baru lahir sd ± 2minggu) -Bayi (setelah 2 minggu sd 2 tahun)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN SUSU DOT DENGAN TAMBAHAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA PERKEMBANGAN BICARA BAYI USIA 9-12 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si

Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan

PENERAPAN TERAPI WICARA KONSONAN B/P/M/W UNTUK ANAK LAMBAT BICARA USIA 4 TAHUN. Inna Hamida Zusfindhana

PERKEMBANGAN MASA BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi proses pertumbuhan fisik dan perkembangan yang sangat pesat.

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH

Pada akhir bulan pertama, biasanya bayi dapat:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nutrisinya baik dalam segi mutu ataupun jumlahnya. Untuk bayi 0-

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. (Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W, 2000)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Makanan utama bayi adalah air susu ibu (ASI) sehingga perlu

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog UMBY

ل ق د خ ل ق ن ا ال إ ن س ان ف ي أ ح س ن ت ق و يم

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 14% ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan fisik maupun mental sehingga proses tumbuh. kembang dapat berlangsung secara optimal. Kebutuhan dasar yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. biskuit, bubur nasi dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru dimulai diberikan. berusia 2 tahun atau lebih. ( Weni, 2009 : 23 )

Tak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

Salah satu keluhan terbanyak dari orang tua

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

2015 GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG


HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masa anak-anak merupakan salah satu masa yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditangani dengan serius. Ditinjau dari masalah kesehatan dan gizi, terhadap kekurangan gizi (Hanum, 2014).

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

BAB l PENDAHULUAN. pada angka 26 kematian per kelahiran hidup (WHO, 2014). Beberapa

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN. (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Angka Kematian Bayi tidak berdiri sendiri,

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini

Salah satu keluhan terbanyak dari orang tua. Mengapa terlambat? Apa penyebabnya? Boleh ditunggu, sampai umur berapa? Perlu terapi?

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi yang paling utama di Indonesia pada saat ini adalah kurang

BAB I PENDAHULUAN. satupun produk formula yang dapat menyamai keunggulan ASI. ASI. ASI mengikuti pola pertumbuhan dan kebutuhan bayi untuk proses

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN Millennium Develepment Goals (MDG s) Indonesia menargetkan

Bab 1. Pendahuluan. fitrah yang lebih mulia dan bagi umat muslim yang menjaga kesehatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan, yang memiliki masa tumbuh kembangnya berbagai organ tubuh. Bila

BAB I PENDAHULUAN. sampai umur 6 bulan tanpa diberikan MP ASI (Makanan Pendamping. diberikan sampai bayi berumur 2 tahun (Marmi, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum kita bisa melihat bahwa kemampuan berbicara. Ada anak yang perkembangan berbicaranya lebih cepat dan ada juga yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

Bab 4. ASI Antara Hak Bayi dan Kewajiban Ibu. Pemberian ASI menurut Tinjauan Nilai Keagamaan di Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan zat gizi bagi bayi usia sampai 2 tahun merupakan hal yang

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penerus bangsa sehingga mereka harus dipersiapkan dan. yang sehat jasmani dan rohani, maju, mandiri dan sejahtera menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup serta dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. vitamin dan mineral yang merupakan zat-zat yang dibutuhkan untuk

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada bayi dan anak, makan merupakan kegiatan natural yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian bayi terbanyak adalah diare (31,4%) dan pneumonia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menurunkan angka kematian bayi dan anak. Pada tahun 2008 angka

BAB I PENDAHULUAN. mendukung pertumbuhan otak bayi yaitu sesuatu yang tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI BAYI DI BPM APRI OGAN ILIR

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama islam mengajarkan kepada umatnya untuk memperhatikan dalam masalah berbicara. Berbicara merupakan sesuatu hal yang penting dan mendasar. Berbicara harus memberikan kebaikan, dalam hadist Nabi Muhammad SAW disebutkan: Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam (HR Bukhari Muslim). Berbicara juga harus jelas dan benar, sebagaimana dalam hadits Aisyah ra: Bahwasanya perkataan Rasulullah SAW itu selalu jelas sehingga bisa difahami oleh semua yang mendengar (HR Abu Daud). Kemampuan berbicara terbentuk melalui proses pemerolehan dari sejak dini. Gerak refleks merupakan kemampuan khusus yang dimiliki oleh bayi sejak lahir berupa pergerakan spontan yang aktif. Refleks primitif bayi akan dipergunakan sampai sepanjang kehidupan (long life refleks). Refleks ini merupakan gerakan involuntary/tidak terkontrol. Refleks digunakan untuk mendeteksi secara dini penyimpangan tumbuh kembang (Trisnowiyanto, 2012). Bayi yang baru lahir hanya memiliki 20% dari kapasitas otak dewasanya (Nur Indah, 2011). Menurut Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Indonesia pada tahun 2011, prevalensi keterlambatan bicara diperkirakan sekitar 3 10% di seluruh dunia, sedangkan 1

2 menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (Tumbuh Kembang Anak) dari data yang terkumpul dari 7 Rumah Sakit Pendidikan di seluruh Indonesia pada tahun 2007 menunjukkan gangguan bicara dan bahasa menempati urutan pertama bentuk gangguan tumbuh kembang anak sebesar 6% dan sampai 19%, biasanya gangguan ini lebih sering dialami anak laki-laki yang tinggal di desa. Refleks Morro akan berangsur menghilang biasanya usia 5 bulan, sedangkan refleks yang berubah jadi terkendali adalah refleks rooting dan sucking. Fungsinya pun jadi berkembang, yaitu kemampuan untuk minum dan feeding. Dimana feeding mempunyai beberapa fungsi, yaitu kemampuan mengunyah dan menelan, serta hal yang tidak terlalu penting adalah kemampuan komunikasi. Refleks rooting merupakan refleks diamana bayi mencari puting susu ibu, sedangkan refleks sucking merupakan refleks menghisap yang muncul saat bayi minum ASI (nipple) maupun pacifier/dot. Refleks sucking akan merangsang kemampuan berbicara, dalam hal ini berhubungan dengan otak. Otak manusia dibagi menjadi dua belahan, diketahui bahwa otak kiri berisi dua area yang penting untuk perkembangan bahasa. Area Broca adalah area yang memproduksi berbicara dan melibatkan gerakan motorik yang berhubungan dengan lidah dan bibir (kemampuan ekspresif). Area Wernicke adalah area untuk memahami makna dalam berbicara (kemampuan reseptif). Kedua daerah berkembang selama masa perkembangan yang berbeda. Diketahui juga bahwa otak kiri mengatur tentang emosi.

3 Setelah bayi berusia 1 bulan, tangisan atau suaranya mulai berbeda, namun masih dikategorikan dalam refleks. Kesan bunyi tangisan-tangisan bayi tersebut mirip dengan bunyi-bunyi vokal (oeee...ooaaa), yang disebut dengan suara refleks/reflexive Vocalization. Pada usia 1,5 bulan, bayi mengeluarkan bunyi yang diulang-ulang tetapi ini masih tergolong refleks. Bunyinya bermacam-macam (pa... ba... ga... en... na...), kemampuan tersebut berkembang sampai usia 5 bulan. Kombinasi bunyi yang sering diucapkan adalah konsonan dan vokal a. Pada usia 6 bulan, ocehan yang diperdengarkan sudah membentuk kombinasi konsonan (gub...gub...gup). Pada tahap ini, bayi telah memiliki feedback auditory (Pranindyo, 2009). Menyusui secara eksklusif didefinisikan sebagai pemberian Air Susu Ibu (ASI) saja tanpa makanan tambahan lainnya, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih maupun makanan padat sejak bayi lahir hingga bayi usia 6 bulan baik melalui puting susu ibu ataupun melalui pacifier/dot (Sugiarti dkk, 2011). Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan gizi, telah menargetkan cakupan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan sebesar 80%. Namun demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai bahkan prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun terus menurun (Fikawati dkk, 2010). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI, yaitu faktor sosial budaya, pendidikan formal ibu, status pekerjaan ibu, faktor psikologis (takut kehilangan daya tarik sebagai wanita, adanya tekanan batin), faktor fisik ibu (ibu yang sakit misalnya mastitis, produksi ASI kurang, bayi yang kesulitan menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak

4 menunjang), faktor keterbatasan tenaga kesehatan, pengaruh iklan/promosi pengganti susu, serta faktor pengetahuan ibu. Status pekerjaan ibu merupakan faktor yang paling tinggi mempengaruhi pemberian ASI, untuk mengatasi tersebut biasanya ibu memberikan ASI secara langsung dan menggunakan pacifier secara bergantian (Sugiarti dkk, 2011). Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan tahun 2013, sebanyak 64,6% bayi sudah mengunakan pacifier/dot/kempeng sebelum usia 6 bulan (Paramita dkk, 2015). Penilaian Early Language Milestone Scale 2 (ELMS-2) pada 49 anak dengan keterlambatan bicara, anak berusia 1-36 bulan. Penelitian pada kelompok usia 1-12 bulan (6 anak), usia >12-24 bulan (24 anak) dan usia >24-36 bulan (19 anak), didapatkan hasil bahwa adanya keterlambatan dalam aspek auditory expressive, auditory receptive dan visual. ELMS-2 metode lulus/tidak lulus mendapatkan sensitivitas 97% (Martira dkk, 2007). Perkembangan bicara belum dimulai sampai bayi berusia 12 bulan dan orang tuanya tidak boleh khawatir tentang keterlambatan bicara sampai usia 24 bulan. Semestinya tidak demikian, perkembangan bicara dapat dilihat mulai dari usia 1,5 bulan karena pada usia tersebut bayi sudah mulai mengeluarkan suara. Periode kritis perkembangan pendengaran dan berbicara dimulai dalam usia 6 bulan pertama kehidupan dan terus berlanjut sampai usia 2 tahun. Bayi yang mengalami keterlambatan yang diintervensi sebelum usia 6 bulan, pada usia 3 tahun akan mempunyai kemampuan berbahasa normal dibandingkan dengan bayi yang baru diintervensi setelah usia 6 bulan (Rundjan dkk, 2005).

5 B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan menyusui langsung oleh ibu dan menggunakan pacifier dengan perkembangan bicara pada bayi usia 0-6 bulan? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan menyusui langsung oleh ibu dan menggunakan pacifier dengan perkembangan bicara pada bayi usia 0-6 bulan. D. Manfaat Penelitian Bayi yang menyusu langsung dengan ibu, menyusu langsung dengan ibu+pacifier maupun bayi yang minum menggunakan pacifier dapat diketahui lebih dini perkembangan bicaranya sesuai dengan usia bayi, bila ditemukan gangguan dalam perkembangan bicara dapat diketahui lebih awal dan cepat mendapatkan penanganan terapi.