Pembangkit Gelombang Terprogram Menggunakan DDS AD9851 Berbasis Mikrokontroler 18F4550

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ABSTRAK

APLIKASI RANGKAIAN TERINTEGRASI DIRECT DIGITAL SYNTHESIZER (DDS) SEBAGAI PEMBANGKIT SINYAL FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL... xi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN SIMULASI GENERATOR FUNGSI BERBASIS PROTEUS. Wahyu S Aji, 1 Sunardi 2 1,,2 Prodi Teknik Elektro, FTI UAD, Yogyakarta

Sistem Kendali dan Antarmuka pada Pembangkit Pulsa Terprogram untuk Transduser Ultrasonik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER. Gelar Kharisma Rhamdani /

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM AKUISISI DATA DAN PENGAMBILAN GAMBAR MELALUI GELOMBANG RADIO FREKUENSI

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK

PENGENDALIAN ASRS (AUTOMATIC STORAGE AND RETRIEVAL SYSTEM) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16. Ari Suryautama /

Hasil Oversampling 13 Bit Hasil Oversampling 14 Bit Hasil Oversampling 15 Bit Hasil Oversampling 16

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Perancangan dan Realisasi Sistem Pentransmisian Short Message dan Sinyal Digital pada

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8

Rancang Bangun Alat Ukur Unting-unting Digital dan Waterpass Digital dengan Accelero Sensor Berbasis Mikrokontroler ATmega8

Portable Digital Oscilloscope Menggunakan PIC18F4550. Portable Digital Oscilloscope Based on PIC18F4550

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

SISTEM REMOTE MONITORING GEDUNG BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI RADIO FREKUENSI HT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS

SKRIPSI. Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer

BAB IV. PEMBAHASAN dan Pengujian

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

III. METODE PENELITIAN

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO

PERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan pada : : Laboratorium Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

Simulasi Operasi Logika pada Dua Buah Sinyal Digital

SPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL

REALISASI SISTEM KEYLESS CAR ENTRY BERBASIS DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

Pemilihan Komponen Pembentuk Frequency Synthesizer Untuk Radio Frequency Hopping

REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

BAB III PERANCANGAN ALAT

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

PENGENDALI PINTU GESER BERDASARKAN KECEPATAN JALAN PENGUNJUNG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. Disusun Oleh : Nama : Henry Georgy Nrp :

REALISASI ERROR-CORRECTING BCH CODE MENGGUNAKAN PERANGKAT ENKODER BERBASIS ATMEGA8535 DAN DEKODER MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI

BAB II LANDASAN TEORI

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

ABSTRAK. Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin /

Perancangan Sistim Elektronika Analog

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel

ANALISIS KETEPATAN FREKUENSI PEMBANGKIT CLOCK BERBASIS MIKROKONTROLER

Identifikasi Gain dan Bandwidth Audio Amplifier Menggunakan MCS-51

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

PEMBANGKIT DAN PENGHITUNG FREKUENSI

II.4 Keypad II.5 LCD II.6 Pengenalan Perangkat Lunak Visual Basic Pada PC (Server) II.6.1 Integrated Development Environment...

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

APLIKASI MODUL ASK (AMPLITUDO SHIFT KEYING) SEBAGAI MEDIA TRANSMISI UNTUK MEMBUKA DAN MENUTUP PINTU BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 8

Dosen Pembimbing : 1.Dr. Muhammad Rivai, ST, MT 2.Ir. Totok Mujiono M.I. Kom

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Bab IV Pengujian dan Analisis

ABSTRACT. data. signal sensitivity, and noise resistant up to 200 mv.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

APLIKASI RF UNTUK PENGIRIMAN PESAN TANPA PULSA BERBASIS ATMEGA 8 PROYEK AKHIR FAUZAN AMAL NIM :

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi

Transkripsi:

8 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 1, April 2014, hal. 8-14 Pembangkit Gelombang Terprogram Menggunakan DDS AD9851 Berbasis Mikrokontroler 18F4550 Wisnu Adji Kharisma dan Hidayat Nur Isnianto Program Diploma Teknik Elektro, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada Jln. Yacaranda Sekip, Unit IV, Yogyakarta 55281 e-mail: hnisnianto@gmail.com Abstrak Direct Digital Synthesizer (DDS) menerapkan metode pembangkit gelombang analog secara digital dengan cara membangkitkan sinyal digital yang berubah-ubah terhadap waktu kemudian diubah kedalam bentuk analog menggunakan digital to analog converter (DAC). IC AD9851 merupakan pembangkit gelombang analog yang menerapkan metode DDS, dimana frekuensi yang dibangkitkannya dapat diubah sesuai kebutuhan penggunanya. Sinyal digital dihasilkan menggunakan mikrokontroler PIC 18F4550 karena mikrokontroler ini telah memiliki fitur USB full-speed 2.0 untuk antarmuka dengan komputer melalui USB tanpa memerlukan driver khusus untuk melakukan komunikasinya. Pengaturan frekuensi dapat dilakukan melalui tombol keypad ataupun diprogram melalui komputer. Penelitian ini bertujuan membangkitkan gelombang sinus dan kotak. Hasil pengujian pembangkit ragam gelombang ini adalah rentang frekuensi yang dihasilkan dari 100 Hz hingga 30 MHz berupa gelombang sinus dengan amplitudo 430 mv dan gelombang kotak dengan amplitudo 4,125 V. Kata kunci: DDS, AD9851, PIC 18F4550, USB, pembangkit gelombang Abstract Direct Digital Synthesizer (DDS) applies a method to generate an analog waveform in a digital manner, which is formed by generating a digital signal that varies with time and converting it into analog form using a digital to analog device (DAC). IC AD9851 is an analog waveform generator to implement the DDS method, which generates a frequency that can be changed according to the needs of its users. The digital signal is generated using a PIC 18F4550 microcontroller that has a full-speed USB 2.0 feature to interface with the computer via USB without the need of special drivers to do the communication. Setting of the output frequency can be done via the keypad or buttons programmed via computer. The test results are a wide range of frequency waves produced from 100 Hz to 30 MHz in the form of a sine wave with an amplitude of 430 mv and a square wave with an amplitude of 4,125 V. Keywords: DDS, AD9851, PIC 18F4550, USB, function generator I. Pendahuluan Sintesa frekuensi banyak digunakan pada sistem komunikasi antara lain pada radio receiver, sistem GPS, handphone, radiophone, walkie-talkies, radio komunikasi untuk CB, satellite receiver, clock generator, modulasi FM, dan masih banyak lagi [1]. Saat ini metode sintesa frekuensi menggunakan teknik digital (Direct Digital Synthesis DDS) yaitu dengan memori data yang dicuplik dengan kecepatan dan interval tertentu sehingga menghasilkan frekuensi yang diinginkan [2]. Akurasi frekuensi yang dihasilkan sangat penting karena jika terjadi pergeseran frekuensi dari yang diharapkan akan menyebabkan terjadinya gangguan [2]. II. Latar Belakang Rahim dkk. membuat generator fungsi menggunakan metode DDS untuk membangkitkan gelombang pada tomografi jenis kapasitif dengan pengaturan frekuensi dan amplitudo melalui komputer [3]. Kamboj dan Mehra mengimplementasikan FPGA sebagai pengatur memori data pencuplikan dengan kecepatan tinggi untuk DDS yang beroperasi pada frekuensi 116,2 MHz 146,5 MHz [4]. Mandaliya dkk. membuat generator fungsi dengan metode DDS yang dikendalikan melalui mikrokontroler Atmel 89S52 [5]. Liu dan Qiu (2013) membuat pembangkit sinyal RF (Radio Frequency) pada frekuensi 0-200MHz yang dengan dibangkitkan dengan metode DDS memiliki resolusi dan stabilitas yang mantap [6]. Direct Digital Synthesizer (DDS) adalah sebuah metode untuk menghasilkan sinyal sinus analog yang berubah-ubah terhadap waktu dengan menggunakan fasilitas digital to analog converter (DAC). Blok diagram DDS seperti pada Gambar 1 [7]. DDS terdiri dari frekuensi clock sebagai referensi, Address Counter, PROM dan DAC. Address Counter untuk mengakses lokasi memori pada PROM dan memuat kesetaraan word amplitude sinyal sinus yang akan dikirim ke DAC. Pengaturan frekuensi keluaran DDS ditentukan oleh nilai tuning word [7]. PROM digunakan untuk menyimpan informasi ISSN. 1412-4785; e-issn. 2252-620x

Wisnu Adji Kharisma dan Hidayat Nur Isnianto: Pembangkit Gelombang Terprogram Menggunakan DDS AD9851 Berbasis Mikrokontroler 18F4550 9 Gambar 1. Konstruksi DDS Gambar 3. Skematik keypad matriks 3x4 Gambar 2. Blok diagram sistem yang direncanakan amplitudo digital yang sesuai dengan siklus gelombang sinus dalam bentuk tabel. Data gelombang sinus yang akan dikeluarkan dipilih dengan cara mengalamati memori PROM kemudian disajikan pada DAC kecepatan tinggi untuk menghasilkan gelombang sinus analog [7]. keluaran dari DDS ini tergantung pada frekuensi clock referensi dan kecepatan pembacaan data PROM, sehingga frekuensi output hanya dapat diubah dengan mengubah clock referensi atau dengan memprogram ulang PROM [7]. III. Metode Pembangkit frekuensi terprogram yang dibuat terdiri dari unit masukan USB konektor yang berfungsi untuk mengendalikan perangkat dari komputer (PC) dan keypad untuk pengaturan secara langsung. Unit kendali berupa mikrokontroler PIC 18F4550 dan DDS AD9851 sebagai pembangkit frekuensi. Unit keluaran terdiri dari penampil LCD dan konektor untuk output gelombang sinus dan kotak. Blok diagram sistem yang direncanakan seperti pada Gambar 2. A. Keypad Matriks 3x4 Keypad digunakan untuk memasukan nilai frekuensi yang ingin dibangkitkan. Rangkaiannya seperti pada Gambar 3. B. Mikrokontroler PIC 18F4550 PIC 18F4550 berfungsi memproses data dari unit masukkan (input) untuk selanjutnya mengirimkan data hasil perhitungan dan pemrosesan tersebut kepada unit pembangkit frekuensi dan penampil LCD sebagai indikator antarmuka antara perangkat dengan pengguna. Rangkaiannya diperlihatkan pada Gambar 4. Pada mikrokontroler PIC 18F4550 memiliki fasilitas komunikasi USB pada pin 23 dan 24 yang digunakan sebagai komunikasi dengan perangkat port USB komputer [8,10,11,12]. C. Penampil LCD 2x16 Penampil ini digunakan agar informasi dari perangkat dapat dengan mudah dilihat dan dibaca. Rangkaiannya seperti pada Gambar 5. Gambar 4. Rangkaian mikrokontroler PIC 18F4550

10 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 1, April 2014 Gambar 7. Diagram waktu pengiriman data mode serial Gambar 5. Rangkaian penampil LCD 2x16 D. Direct Digital Synthesis (DDS) AD9851 DDS AD9851 digunakan untuk membangkitkan frekuensi secara digital yang berupa gelombang sinus dan gelombang kotak dari frekuensi 10 Hz 30 MHz tanpa rangkaian tapis (filter) pada bagian output-nya. Untuk membangkitkan frekuensi sesuai dengan nilai frekuensi yang diinginkan perlu diatur nilai Frequency Tunning Word (FTW) yang dirumuskan sesuai Persamaan 1 [9]. Freq. ϕ Fout = N 2 () 1 dengan Fout adalah nilai frekuensi yang akan dibangkitkan. Freq adalah nilai frekuensi system clock DDS AD9851. 2 N adalah nilai pembagi dimana N adalah jumlah bit accumulator fasa (pada AD9851 jumlah bit accumulator fasa yang digunakan adalah 32), dan φ adalah nilai frequency tunning word dari frekuensi yang akan dibangkitkan. Rangkaian pembangkit frekuensi seperti pada Gambar 6. Data FTW dikirim secara serial dengan cara mengirimkan ke-40 data biner dari nilai FTW kedalam AD9851, rising edge dari DDS_CLK akan menggeser dan memberikan nilai 1 bit pada DDS_SER dan akan langsung mengisi satu nilai di dalam register FTW AD9851. Pengiriman data FTW dilakukan dengan mengisi register W0 sampai register W39. Mode pengisian register tersebut dimulai dengan mengisi LSB dan berakhir pada MSB. Diagram pewaktuan pengiriman mode serial dapat dilihat pada Gambar 7 [9]. Diagram alir program mikrokontroler (firmware) seperti pada Gambar 8. A. Pemilihan Menu IV. Hasil dan Pembahasan Pembacaan keypad untuk menentukan mode pilihan yaitu tombol 1 untuk memasuki mode modul atau tombol 2 untuk mode komunikasi USB dengan komputer. Tampilan menu awal terlihat pada Gambar 9. Apabila dipilih 1, maka program akan memasuki tampilan untuk pengisian nilai frekuensi yang akan dibangkitkan. Gambar 9 menunjukan ketika program sedang berada pada keadaan menu pilihan. Menu awal tombol 2 ditekan, maka perangkat akan memasuki mode komunikasi USB antara perangkat dengan komputer. Pada mode komunikasi ini program Gambar 6. Rangkaian DDS AD9851

Wisnu Adji Kharisma dan Hidayat Nur Isnianto: Pembangkit Gelombang Terprogram Menggunakan DDS AD9851 Berbasis Mikrokontroler 18F4550 11 Gambar 8. Diagram alir program mikrokontroler pertama-tama akan melakukan insialisasi USB agar perangkat dikenali oleh komputer. Jika telah terhubung dengan komputer akan ditampilkan pesan seperti pada Gambar 11. Pada sisi komputer perlu adanya sebuah perangkat lunak yang dapat menangani sistem antarmuka pengguna dengan perangkat dengan maksud untuk mempermudah pengguna untuk mengakses perangkat dari sisi komputer. Program aplikasi seperti pada Gambar 12 [13]. B. Pengujian Gelombang Sinus Gambar 9. Menu utama perangkat Pada pengujian gelombang ini diambil beberapa frekuensi yang mewakili rentang frekuensi rendah, menengah, dan tinggi, yaitu 500 Hz, 500 KHz, dan 20 MHz. 1. Hasil Pengujian 500 Hz Hasil pengujian untuk frekuensi keluaran 500 Hz gelombang sinus seperti pada Gambar 13. Pada Gambar 13.a merupakan hasil pembangkitan frekuensi 500 Hz, Gambar 13.b memperlihatkan nilai frekuensi yang diukur menggunakan osiloskop diperoleh nilai sebesar 497,5 Hz dengan bentuk gelombang sinus. Prosentase kesalahannya sebesar 0,5%. 2. Hasil Pengujian 500 KHz Hasil pengujian untuk frekuensi keluaran 500 KHz gelombang sinus seperti pada Gambar 14. Pada Gambar Gambar 10. Menu pilihan perangkat Gambar 11. Program menampilkan tulisan pada LCD

12 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 1, April 2014 Tabel 1 Data hasil pengujian gelombang sinus dengan rentang frekuensi 100 Hz hingga 30 MHz 14.a merupakan hasil pembangkitan frekuensi 500 KHz, Gambar 14.b memperlihatkan nilai frekuensi yang diukur menggunakan osiloskop diperoleh nilai sebesar 501,3 KHz dengan bentuk gelombang sinus. Prosentase kesalahannya sebesar 0,26%. 3. Hasil Pengujian 20 MHz Hasil pengujian untuk frekuensi keluaran 20 MHz gelombang sinus seperti pada Gambar 15. Pada Gambar 15.a merupakan hasil pembangkitan frekuensi 20 MHz, Gambar 15.b memperlihatkan nilai frekuensi yang diukur menggunakan osiloskop diperoleh hasil sebesar 20 MHz dengan bentuk gelombang sinus. Prosentase kesalahan sebesar 0%. Hasil pembangkitan frekuensi berbentuk gelombang sinus dengan rentang frekuensi dari 0 Hz hingga 30 MHz seperti pada Tabel 1. Gambar 12. Program aplikasi komputer Gambar 13. masukan 500 Hz; Bentuk gelombang No. Pembangkit Perangkat Pembacaan Osiloskop Error (%) Amplitudo (mv) 1 100 101,5 1,500 287,5 2 200 200,0 0,000 375 3 300 300,8 0,267 400 4 400 400,0 0,000 412,5 5 500 497,5 0,500 440 6 600 598,8 0,200 418,8 7 700 699,3 0,100 418,8 8 800 800,0 0,000 425 9 900 900,0 0,000 425 10 1000 1000,0 0,000 425 11 2000 2000,0 0,000 431,2 12 3000 3030,0 1,000 431,2 13 4000 4000,0 0,000 443 14 5000 5000,0 0,000 443 15 6000 6061,0 1,017 443 16 7000 7007,0 0,100 431 17 8000 8000,0 0,000 431,2 18 9000 9009,0 0,100 431,2 19 100000 100000,0 0,000 431,2 20 200000 200000,0 0,000 431,2 21 300000 300800,0 0,267 431,2 22 400000 400000,0 0,000 431,2 23 500000 501300,0 0,260 431,2 24 600000 606100,0 1,017 431,2 25 700000 701800,0 0,257 431,2 26 800000 800000,0 0,000 431,2 27 900000 900900,0 0,100 431,2 28 1000000 1000000,0 0,000 431,2 29 2000000 2000000,0 0,000 431,2 30 3000000 3003000,0 0,100 431,2 31 4000000 4000000,0 0,000 431,2 32 5000000 5000000,0 0,000 440 33 6000000 6000640,0 0,011 440 34 7000000 7004200,0 0,060 440 35 8000000 8000000,0 0,000 445 36 9000000 9091000,0 1,011 481,3 37 10000000 10000000,0 0,000 484,4 38 11000000 10999000,0 0,009 509,4 39 20000000 20000000,0 0,000 565,5 40 30000000 30008000,0 0,027 462,5 C. Pengujian Gelombang Kotak Gambar 14. masukan 500 KHz; Bentuk gelombang Pengujian gelombang ini diambil beberapa frekuensi yang mewakili range frekuensi rendah, menengah, dan tinggi yaitu 500 Hz, 500 KHz, dan 20 MHz.

Wisnu Adji Kharisma dan Hidayat Nur Isnianto: Pembangkit Gelombang Terprogram Menggunakan DDS AD9851 Berbasis Mikrokontroler 18F4550 13 Tabel 2 Data hasil pengujian gelombang kotak dengan rentang frekuensi 100 Hz hingga 30 MHz Gambar 15. masukan 20 MHz; Bentuk gelombang Gambar 16 masukan sebesar 500 Hz; Bentuk gelombang 1. Hasil Pengujian 500 Hz Hasil pengujian untuk frekuensi keluaran 500 Hz gelombang sinus seperti pada Gambar 16. Gambar 16.a merupakan hasil pembangkitan frekuensi 500 Hz, Gambar 16.b memperlihatkan nilai frekuensi yang diukur menggunakan osiloskop menunjukkan nilai sebesar 500 Hz dengan bentuk gelombang kotak. Prosentase kesalahannya sebesar 0%. 2. Hasil Pengujian 500 KHz Hasil pengujian untuk frekuensi keluaran 500 KHz gelombang sinus seperti ditunjukkan pada Gambar 17. Gambar 17.a merupakan hasil pembangkitan frekuensi 500 KHz, Gambar 17.b memperlihatkan nilai frekuensi yang diukur menggunakan osiloskop yang memperlihatkan nilai sebesar 500 KHz dengan bentuk gelombang kotak. Namun pada frekuensi ini gelombang kotak yang dihasilkan tidak sempurna. Di samping itu juga terdapat noise. Hasil perhitungan prosentase kesalahan yang didapatkan adalah sebesar 0%. 3. Hasil Pengujian 20 MHz Hasil pengujian untuk frekuensi keluaran 20 MHz gelombang sinus seperti pada Gambar 18. Pada Gambar 18.a merupakan hasil pembangkitan frekuensi 20 MHz, Gambar 18.b memperlihatkan nilai frekuensi yang diukur menggunakan osiloskop yang memperlihatkan hasil sebesar 20 MHz dengan bentuk gelombang kotak. Gelombang kotak yang dihasilkannya tidak sempurna, dikarenakan keluaran hasil pembangkitan AD9851 tidak melalui rangkaian tapis (filter) sehingga gelombang keluarannya adalah gelombang asli yang dapat dibangkitkan oleh DDS AD9851. Prosentase kesalahannya sebesar 0%. Hasil pengujian untuk pembangkitan gelombang kotak No. Pembangkit Perangkat Pembacaan Osiloskop Error(%) Amplitudo 1 100 100,0 0,000 4,312 2 200 200,0 0,000 4,188 3 300 300,3 0,001 4,125 4 400 400,0 0,000 4,188 5 500 500,0 0,000 4,125 6 600 598,8 0,002 4,125 7 700 699,3 0,001 4,125 8 800 800,0 0,000 4,125 9 900 900,9 0,001 4,125 10 1000 1000,0 0,000 4,125 11 2000 2000,0 0,000 4,125 12 3000 3030,0 0,010 4,125 13 4000 4000,0 0,000 4,125 14 5000 5000,0 0,000 4,125 15 6000 6024,0 0,004 4,125 16 7000 7018,0 0,003 4,250 17 8000 8032,0 0,004 4,250 18 9000 9009,0 0,001 4,125 19 100000 100000,0 0,000 4,375 20 200000 200000,0 0,000 4,125 21 300000 300300,0 0,001 4,125 22 400000 400000,0 0,000 4,125 23 500000 500000,0 0,000 4,125 24 600000 602400,0 0,004 4,125 25 700000 699300,0 0,001 4,125 26 800000 800000,0 0,000 4,125 27 900000 900900,0 0,001 4,125 28 1000000 1000000,0 0,000 4,125 29 2000000 2000000,0 0,000 4,125 30 3000000 3000300,0 0,000 4,125 31 4000000 4000000,0 0,000 4,125 32 5000000 5000000,0 0,000 4,125 33 6000000 6000000,0 0,000 4,125 34 7000000 6999300,0 0,000 4,125 35 8000000 8000000,0 0,000 4,125 36 9000000 9009000,0 0,001 4,125 37 10000000 10000000,0 0,000 5,562 38 11000000 11000000,0 0,000 5,562 39 20000000 20000000,0 0,000 7,812 40 30000000 30008000,0 0,000 7,812 dengan rentang frekuensi dari 0 Hz hingga 30 MHz seperti pada Tabel 2.

14 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 1, April 2014 Referensi [1] Hastuti, Perancangan dan simulasi DDS (Direct Digital Syntheziser) pada aplikasi radar FMCW pada S-band [Online]. Available: http://digilab.ittelkom.ac.id/index.php?option=comrep ository&itemid34&task=detail&mim=11030189. Gambar 17 masukan sebesar 500 KHz; Bentuk gelombang Gambar 18 masukan sebesar 20 MHz; Bentuk gelombang V. Kesimpulan Makalah ini memaparkan rangkaian dan hasil pengukuran dari pembangkit gelombang sinus dan kotak menggunakan DDS AD9851 berbasis mikrokontroler PIC 18F4550. Hasil pengukuran amplitudo pembangkit frekuensi untuk gelombang sinus adalah 430 mv dan amplitudo gelombang kotak adalah 4,125 V. yang dihasilkan 100 Hz hingga 30 MHz berbentuk gelombang sinus dan gelombang kotak. Pembangkit gelombang yang dibuat telah didukung komunikasi USB, maka dapat dikendalikan oleh komputer melalui USB selain melalui papan tombol, sehingga lebih fleksibel. Penelitian selanjutnya, sebaiknya dipasang rangkaian penguat dengan gain yang dapat diubah, agar amplitudo dari gelombang yang dihasilkan dapat diubah-ubah pula. Kristal yang digunakan pada DDS AD9851 adalah 30 MHz sehingga frekuensi keluaran yang dapat dihasilkannya mencapai nilai makasimal. Rancangan layer PCB dibawah IC AD9851 merupakan layer ground sehingga tidak menyebabkan crosstalk atau crossover yang dapat menghasilkan interferensi dan noise terhadap IC AD9851. [2] D. Kurniawan, ATMega8+DDS (Direct Digital Synthesizer), [Online]. Available: http://elektronika.web.id/elkav2/index. php?topic=978.msg16112#msg16112. [3] A. R. Ruzairi, H. T. Chin, Sulaiman, and M. S. A. Manafbdul., PC controlled function generator pusing Direct Digital Synthesis (DDS) technology for electrical capacitance tomography, Jurnal Teknologi, pp. 19 39, 2006. [4] B. Kamboj dan R. Mehra, Efficient FPGA implementation of direct digital frequency synthesizer for software radios, International Journal of Computer Applications, vol. 37, 2012. [5] H. Mandaliya, P. Mankodi, and B. Makwana, Microcontroller based DDS function generator, International Journal of Engineering Science and Innovative Technology, vol. 2, pp. 483-486, Jan. 2013. [6] H. Liu, Qiu, and H. Yue, Design of RF source based on direct digital synthesizer, in Proc. of Eight International Symposium on Precision Engineering Measurement and Instrumentation, Jan. 2013. [7] B. G. Goldberg, Digital Frequency Synthesis, Demystified, DDS and Fractional-N PLLs, USA: LLH Technology Publishing, 1999. [8] PIC18F2455/2550/4455/4550 Data Sheet, Microchip, U.S.A [9] CMOS 180 MHz DDS/DAC Synthesizer AD9851, Norwood, USA: Analog Device. [10] Building a PIC18F USB device [Online]. Available: http://www. waitingforfriday.com/index.php/building_a_pic18f_usb_ device.htm. [11] Open source framework for USB generic HID device based on the PIC18F and windows [Online]. Available: http://www. waitingforfriday.com/index.php/open_source_framework_ for_usb_generic_hid_devices_based_on_the_pic18f_and_ Windows.htm. [12] J. Axelson, USB Complete, 3rd ed., USA: Lakeview Research LLC, 2005. [13] B. Hartanto, Membuat Program-Program Keren dengan Visual C#.Net Secara Mudah, Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi, 2009.