HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA ALAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di UIN Maliki Malang yang terletak di Jalan Gajayana No. 50, Dinoyo Malang.

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN SKRIPSI

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMA NEGERI 1 POLANHARJO. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologi. Disusun oleh : MALIYYASSILMI AINURRAKHMA

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN INTENSI TURNOVER KARYAWAN. Naskah Publikasi. Disusun Oleh:

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI. Naskah Publikasi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Rumah Sakit HIDAYAH Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN. Naskah Publikasi

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dorongan dalam melakukan pekerjaanya, intensitas dan frekuensi dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB V SIMPULAN dan SARAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh individu dalam masa emerging

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. empiris hipotesis tersebut maka variabel yang akan diteliti adalah:

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

HUBUNGANKARAKTER KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PENGUSAHA KECIL MAKANAN OLAHAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT BUSANA MULYA TEKSTIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

PERBEDAAN KINERJA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN NON SERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SISWA SD N TRANGSAN 03 SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam mencapai Drajat Sarjana S1 Psikologi. Disusun Oleh : ANA ARIFA SARI F

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN INTENSI TURNOVER KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BOYOLALI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa ada

//HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP. Naskah Publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

RATNA PRATIWI F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

PENYESUAIAN DIRI DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATION DENGAN KEPUASAN KERJA

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-I) Psikologi Diajukan oleh : NORMA ROSALIA DIAN PERMATASARI F100 100 197 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPIAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DISMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-I) Psikologi Diajukan oleh : NORMA ROSALIA DIAN PERMATASARI F100 100 197 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPIAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DISMK NEGERI 1 JUWIRING NORMA ROSALIA DIAN P Mohammad Amir norma.rosalia@ymail.com Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstraksi: Motivasi kerja guru adalah proses dimana seorang tenaga pendidik melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu yang brhubungan dengan prosos kegiatan belajar mengajar, dimana kebutuhan tersebut dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu gaya kepemimpian demokratis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja guru dismk N 1 Juwiring. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja guru dismk N 1 Juwiring. Populasi penelitian yang diambil peneliti adalah semua guru SMK Negeri 1 Juwiring. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan studi populasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur psikologis yaitu skala gaya kepemimpinan demokratis dan skala motivasi kerja. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: (1) Ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rxy= 0,378 dengan sig. = 0,001 (p 0,01). (2) Kategori gaya kepemimpinan demokratis tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 114,75 dan rerata hipotetik (RH) = 87,5. (3) Kategori motivasi kerja tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 59,20 dan rerata hipotetik (RH) = 45. (4) sumbangan efektif gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja sebesar 0,143 atau 14,3 %. Hal ini berarti masih terdapat 85,7% dari beberapa variabel lain, selain variabel gaya kepemimpinan demokratis yang mempengaruhi motivasi kerja guru. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Demokratis dan Motivasi Kerja

PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang memberikan sumbangan besar terhadap usaha pencapaian tujuan suatu lembaga pendidikan. Implementasi tugas guru dalam sekolah kesehariannya merupakan suatu manifestasi positif dalam berbagai bidang yang ada dalam sekolah di mana unsur manusia sebagai salah satu asset penting organisasi menjadi motor penggerak putaran roda organisasi yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan organisasi di masa Menyadari hal tersebut, peningkatan kualitas mengajar guru menjadi hal yang penting untuk dikemukakan dalam kajian ini, agar dapat termotivasi kerja yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja individu dan kinerja sekolah, yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan mutu lulusan. (Semueil, 2011) Robbins (2008) dalam suatu organisasi akan banyak melihat ada idividu yang motivasinya tinggi, rajin dan tekun dalam bekerja, selalu berusaha mencapai prestasi yang lebih baik, dan tidak mudah puas dengan hasil yang telah dicapai, sementara ada pula orang sudah merasa puas dengan prestasi yang sedang-sedang saja dan tidak tergolong untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi. Bahkan ada juga individu yang terlihat asal-asalan saja dalam bekerja, mudah putus asa, dan menganggap tugas yang diterima sebagai beban. Pada kenyataannya bahwa tidak semua karyawan mempunyai motivasi kerja yang tinggi, karena kadang justru terjadi penurunan. Banyak kasus pada tenaga pengajar sekarang ini berperilaku indisipliner. Perilaku indisipliner mungkin terlihat sepele. Namun pada kenyataannya hal-hal tersebut dapat berdampak buruk bagi para murid seperti hasil nilai ujian nasional yang turun. Dalam beberapa tahun belakangan ini, beberapa topik media massa menyoroti perilaku indisipliner yang dilakukan para guru. Misalnya saja Koran Suara Merdeka Jawa Tengah menyoroti para guru yang pada jamnya sekolah tetapi berada ditempat pembelanjaan di Semarang, kisah yang sama 1

terjadi beberapa tahun sebelumnya di sebuah sekolah tinggi di Bandung di mana disaat jam sekolah terdapat beberapa guru berada dilingkungan sekolah. Salah satu masalah yang sering muncul dalam dunia pendidikan pada era otonomi dewasa ini adalah masih rendahnya motivasi kerja guru.banyaknya keluhan dari masyarakat, akibat rendahnya prestasi belajar siswa, dan bahkan berdampak pada keresahan orang tua siswa yang status sosial ekonominya menengah keatas yang telah banyak mengeluarkan biaya tambahan pendidikan diluar sekolah (kursus). Fenomena ini muncul karena rendahnya perolehan Nilai Ebtanas Murni (NEM) anak mereka, dan keabsahan nilai yang tercantum dalam Daftar Nilai Ebtanas Murni (DANEM) sering menjadi sorotan dalam wacana Pendidikan di Indonesia. Diakui bahwa mutu pendidikan pada umumnya dan prestasi belajar siswa di sekolah pada khususnya merupakan hasil dari suatu proses interaksi berbagai faktor seperti: guru, siswa, kurikulum, buku paket, laboratorium, metodologi pengajaran, peraturan perundangundangan di bidang pendidikan, dan berbagai input serta kondisi proses lainnya. (Samueil, 2011). Semueil (2011) berdasarkan penelitian yang dilakukannya ditemukan bahawa gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi kerja guru SMK Negeri Manado. Yang artinya bahwa gaya kepemimpinan seperti bertanggung jawab, menjalin kerja sama, memberdayakan staf, menyelesaikan konflik, pengambilan keputusan dapat meningkatkan motivasi kerja guru yang meliputi memenuhi kebutuhan, mendapat jaminan, menyenangi profesi, mendapatkan status, dan kondisi kerja. Berdasarkan hasil pengamatan sementara yang dilakukan peneliti dilapangan pada awal tahun 2014 didapatkan hasil adanya perilaku indisipliner yang dilakukan oleh beberapa guru seperti datang kesekolah terlambat, terlambat masuk kelas, tidak semangat, saat mengajar hannya diberikan tugas kemudian ditinggal pergi, terpaku hannya dengan satu metode mengajar, dan lain-lain. Perilaku- 2

perilaku tersebut memperlihatkan kurang optimalnya guru dalam bekerja.kurang optimalnya guru dalam nekerja mengidikasikan rendahnya motivasi kerja yang dimiliki guru. Menyadari hal tersebut, peningkatan kualitas mengajar guru menjadi hal yang penting untuk dikemukakan dalam kajian ini, agar dapat termotivasi kerja yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja individu dan kinerja sekolah, yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan mutu lulusan. Menurut Wulani (2005) motivasi kerja juga sangat bergantung pada persepsi pekerja terhadap pengalaman pekerjaan mereka. ketika motivasi ekstrinsik (misalnya gaji, posisi, kenyaman kerja, jaminan kerja) mereka tidak terpenuhi oleh organisasi, maka dapat muncul persepsi negatif dan berkurangnya keyakinan pekerja terhadap hubungan perjanjian kerja. Diperkuat oleh Harsey- Blancard (1995) yaitu status, hubungan antar manusia, supervisi, peratuanperaturan perusahaan dan administrasi, jaminan dalam pekerjaan, kondisi kerjaan, kondisi kerja, gaji, kehidupan pribadi pekerjaannya sendiri. Didalam kepemimpinan demokratis ini seseorang pemimpin menempatkan manusia sebagai faktor terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi guna mencapai apa yang menjadi tujuan dalam organisasi tersebut. Dalam kepemimpinan demokratis ini seorang pemimpin dalam menjelaskan kepemimpinannya ia selalu bekerja sama dengan para bawahannya, baik itu dalam pengambilan suatu keputusan ataupun dalam penentuan strategi usaha pencapaian tujuan bersama. (Maya Ilahisa, 2011). Oleh karena itu pemimpin harus dapat menggunakan gaya kepemimpinnya secara tepat agar secara langsung dapat memotivasi. Gaya kepemimpinan demokratis yang dijalankan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya itu dipengaruhi oleh sifat pemimpin itu 3

sendiri. Pemimpin dengan gaya kepemipinan demokratis yang baik akan menciptakan motivasi yang tinggi didalam diri setiap bawahan serta kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, akan menyebabkan motivasi kerja yang rendah. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya kepemimpinan demokratis. Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi. Karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewebiwaan, dan juga pemimpin itu didalam menciptakan motivasi didalam diri bawahan. Maka dalam hal ini peneliti akan mengkaji tentang hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja, sehingga didapatkan rumusan masalah yaitu: apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja. 2) Tingkat Gaya kepemimpinan demokratis. 3) Tingkat motivasi kerja. 4) Seberapa besar sumbangan efektif gaya kepemimpinan demokratis terhadap mptivasi kerja. Ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja guru di SMK N 1 Juwiring. METODE PENELITIAN Populasi penelitian yang diambil peneliti adalah semua guru SMK Negeri 1 Juwiring. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik dengan studi populasi yaitu semua subjek yang ada digunakan dalam penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur psikologis yaitu skala gaya kepemimpinan demokratis yang disusun berdasarkan pada berdasarkan pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Kartono (Fahmi, 2013). Aspek yang dikemukakan 4

meliputi: 1) Memadu, menuntun, membimbing, dan membangun bawahannya. 2) Memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja 3)Mengemudi organisasi. 4)Menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik. 5) Memberikan supervisi atau pengawasan yang efisien dan skala motivasi kerja yang disusun berdasarkan pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Siagian (2004): 1) tujuan. 2) usaha. 3) kebutuhan. Analisis data menggunakan korelasi product moment. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson dengan menggunakan program SPSS (Statistical for Social Science) version 15.0 for windows dapat diketahui nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,378; p = 0,001 (p 0,01) artinya ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja guru. Semakin tinggi gaya kepemimpinan demokratis maka semakin tinggi motivasi kerja guru, sebaliknya semakin rendah gaya kepemimpinan demokratis maka semakin rendah pula motivasi kerja guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Kartono (2005) yang mengemukakan bahwa pemimpin yang demokratis akan melakukan upaya membimbing, memandu, mengarahkan dan mengontrol pikiran, persaaan atau perilaku seseorang untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini menunjukan bahwa seorang pimpinan akan mempengaruhi perilaku bawahannya. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Siagan (2002) yang menyatakan terwujudnya motivasi kerja tidak lepas dari peran seorang pemimpin, yang salah satunya gaya kepemimpinan demokratis. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Wisnuwardhana (2001) faktor-faktor lingkungan berperan memelihara faktor-faktor motivasi kerja, faktorfaktor lingkungan itu sendiri terdiri dari faktor intrinsik (prestasi, pengakuan, pekerjaan yang dilakukan, dan tanggung jawab) dan faktor ekstrinsik (administrasi terhadap kebijakan, supervisi/atasan/pengawas, hubungan antar karyawan, kondisi kerja, status) 5

dan gaya kepemimpinan demokratis termasuk didalam faktor ekstrinsik dari motivasi kerja yaitu supervisi/atasan/pengawas. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel gaya kepemimpinan demokratis mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 114,75 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 87,5 yang berarti persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan demokratis di SMK Negeri 1 Juwiring tergolong tinggi. Dari hasil kategorisasi gaya kepemimpinan demokratis di SMK Negeri 1 Juwiring diketahui bahwa tidak ada persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan demokratis yang tergolong sangat rendah ditunjukkan dengan skor 0% (0 orang); persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan demokratis yang tergolong rendah terdapat 1,54% (1 orang), persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan demokratis yang tergolong sedang 1,54% (1 orang), persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan demokratis yang tergolong tinggi 66,15% (48 orang), persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan demokratis yang tergolong sangat tinggi terdapat 30,77% (15 orang). Penjelasan di atas dapat diketahui bahwa prosentase dan jumlah terbanyak menempati kategori tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan demokratis di SMK Negeri 1 Juwiring sudah memenuhi faktor dalam gaya kepemimpinan demokratis antara lain pemimpin memiliki rasa saling mempercayai, memperhitungkan perasaan bawahan, memperhitungkan faktor motivasi kerja para bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan padanya dan pengakuan atas status bawahan secara tepat dan professional. Selain itu, pimpinan harus bisa menginspirasi pengikut untuk mementingkan kepentingan tim dengan kepentingan pribadi. Kartono (dalam Fahmi, 2013). Berdasarkan hasil analisis diketahui variable motivasi kerja guru mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 59,20 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 45 yang berarti motivasi kerja guru di SMK Negeri 1 Juwiring tergolong tinggi. Dari hasil 6

kategorisasi dapat diketahui bahwa tidak ada karyawan di SMK Negeri 1 Juwiring yang memiliki motivasi kerja guru sangat rendah, ditunjukkan dengan skor 0% (0 orang); terdapat 1,54% (1 orang) guru yang memiliki motivasi kerja guru yang tergolong rendah; 1,54% (1 orang) guru yang memiliki motivasi kerja guru yang tergolong sedang; terdapat 66,15% (43 orang) guru yang memiliki motivasi kerja guru yang tergolong tinggi serta terdapat 30,77% (20 orang) guru yang memiliki motivasi kerja guru yang tergolong sangat tinggi. Penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa prosentase dan jumlah terbanyak menempati kategori tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa guru di SMK Negeri 1 Juwiring memili motivasi kerja yang tinggi dan sudah memenuhi faktor-faktor ekstrinsik dari motivasi kerja antara lain kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai, atasan/pengawas, jaminan karir, status dan tanggung jawab serta peraturan yang fleksiel. (Sayuti, 2006). Dengan terpenuhinya setiap faktor-faktor dari motivasi kerja maka akan terlihat peilaku extra-role karyawan didalam suatu organisasi atau instansi sehingga tercipta hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan serta antar karyawan dengan karyawan. Hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan Semueil (2011) berdasarkan penelitian yang dilakukannya ditemukan bahwa gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi kerja guru SMK Negeri Manado, hal ini akan membuat guru lebih hati-hati berusaha mencapai target yang diharapkan sekolah. Selain itu, guru yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Guru tersebut akan jarang berhadapan dengan masalah pelanggaran disiplin, sehingga sekolah juga tidak akan merasa rugi mempunyai guru tersebut. Tingkah laku lain yang diperlihatkan oleh guru bermotivasi tinngi adalah imajinasi tinggi dan daya kombinasi. Sumbangan efektif (SE) variabel gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja pada guru di SMK Negeri 1 Juwiring sebesar 14,3% ditunjukkan oleh 7

koefisien determinan (r 2 )= 0,143. Hal ini memiliki arti bahwa masih terdapat 85,7%. faktor lain yang mempengaruhi di luar faktor gaya kepemimpinan demokratis seperti pemberian gaji, kondisi lingkungan kerja, pangkat, tanggung jawab, prestasi kerja. Gaya Kepemimpinan Demokratis mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap motivasi kerja. Gaya Kepemimpinan Demokratis mampu mendefinisikan, mengkomunikasikan dan mengartikulasikan visi organisasi, dan bawahan harus menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya. Hal ini sangat diperlukan oleh seorang pemimpin, karena ini akan dapat meningkatkan tingkat motivasi kerja pada karyawan. Komunikasi antara atasan-bawahan harus terjalin supaya tidak dapat terjadi kesalahpahaman dalam melakukan suatu kegiatan di organisasi tersebut dan konflik dapat diminimalisasikan. Konflik yang muncul antar karyawan ataupun atasan, ini dapat menurunkan tingkat motivasi kerja karena hubungan yang tidak sehat dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan. (Sutarno & Albertus, 2007). Sebuah penelitian tentunya terdapat kelemahan, adapun kelemahan dalam penelitian ini antara lain, keterbatasan jumlah populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti kurang mendalam dalam mengungkap variabel-variabel yang diukur, pernyataan-pernyataan didalam skala kurang singkat, padat dan jelas sehingga kurang mudah dipahami oleh responden, selain itu jumlah subyek yang relatif sedikit menyebabkan tidak dapat dilakukan generelisasi terhadap hasil penelitian, sehingga hasil penelitian hanya berlaku di tempat penelitian saja yaitu di SMK negeri 1 Juwiring. KESIMPULAN 1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja guru. Artinya semakin tinggi gaya kepemimpinan demokratis, maka semakin tinggi pula motivasi kerja guru. 8

2. Gaya kepemimpinan demokratis pada SMK N 1 Juwiring tergolong tinggi. 3. Tingkat motivasi kerja pada guru SMK N 1 Juwiring tergolong tinggi. subjek tergolong normal yang memiliki kategori tinggi. 4. Sumbangan efektif (SE) gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja sebesar 14,3% ditunjukkan oleh R squared = 0,143. Berarti masih terdapat 85,7% variabel lain yang mempengaruhi motivasi kerja. gaya kepemimpinan demokratis, misalnya golongan, umur, gaji jaminan finansial dan sosial, mutu pengawasan, prestasi, penghargaan, kenaikan jabatan, pujian, promosi, rekan kerja. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu : 1. Bagi Kepala Sekolah Diharapkan kepala sekolah dapat mempertahankan gaya kepemimpinan demokrtais. Hal itu dapat dilakukan dengan menjaga silahturohmi yang baik dengan para bawahannya, dengan cara mengadakan pertermuan keluarga atau pengajian 1 atau 2 bulan sekali dikediaman kepala sekolah atau mungkin dikediaman bawahannya secara bergilirian setiap bulannya. 2. Bagi Guru Diharapkan dapat mempertahankan motivasi kerja guru. Hal ini dapat dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh instansi seperti mengikuti lomba-lomba, pengajian serta semua kegiatan agar tercipta hubungan yang baik antar guru atau karyawan maupun dengan atasan sehingga organisasi semakin maju. 3. Bagi Ilmuwan Psikologi Diharapkan dapat memberikan wacana pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja guru, dan diharapkan memberikan sumbangan informasi guna menambah pengetahuan untuk hasil penelitian serta pengembangan dalam bidang psikologi industri pendidikan sehingga dapat dipakai sebagai bahan 9

penyempurnaan selanjutnya. 4. Bagi Peneliti Lain penelitian Bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian yang sama diharapkan dapat mengungkap lebih dalam dengan meningkatkan kualitas hasil penelitian. Penulis menyarankan untuk lebih memperluas populasi, melengkapi dengan teknik pengumpulan data yang lain atau menyertakan variabel dari faktorfaktor lain yang mempengaruhi motivasi kerja sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pengembangan bagi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan demokratis dan motivasi kerja. DAFTAR PUSTAKA. Fahmi, Dian. 2013. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Pada Organisasi Pecinta Alam Di Universitas Muhammadi yah Surakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hilmi. (2011). Gaya Kepemimpinan Demokratis Dan Perilaku Kewarganegaraan Kartono, Kartini. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Lusiana. 2005. Hubungan Kepemimpinan Demokratis dengan Motivasi Kerja Guru di SDN Sudimara Ciledug. Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Volume 2, Nomor 4 Siagian. 2004. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. Susanto, A.B. 1997. Budaya Perusahaan Manajemen & Persaingan Bisnis. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Semueil I Wayan. September 2011. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru SMK Negeri 1 Manado. Volume 2, Nomor 2, hal 83-97. 10