PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut,

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Atlet) Kemayoran Blok D10-3 yang dijalankan oleh Kontraktor WIKA-CAKRA KSO sangatlah

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk


BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

UCAPAN TERIMA KASIH...

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. para investor untuk menanamkan modal di sektor properti.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

TUGAS AKHIR RC Denny Ervianto

BAB I PENDAHULUAN. munculnya sisa material konstruksi atau biasa disebut dengan Construction Waste.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proyek, termasuk menyiapkan dan menangani dokumen (Raharjo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lizna Gustiana Rahmi, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan

Analisis struktur dan biaya bekisting semi sistem pada proyek Pejaten Mall BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya tiang pancang, balok, kolom dan pelat. Berkembangnya metode seperti ini

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan material di lapangan perlu dijaga pasokannya.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Contoh struktur komposit ; balok komposit, balok komposit dengan voute, Pelat komposit,kolom komposit.

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada perubahan pola kehidupan sosial masyarakat dengan trend

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pembangunan jalan baru yang sedang dilaksanakan di berbagai tempat,

TAHAPAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN KOLOM BALOK DAN PLAT LANTAI PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN LAPORAN


PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

APPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN TINGGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI STUDI. bekisting sistem multiflex and scaffolding dengan siitem PCH dari segi waktu dan

BAB I PENDAHULUAN. lain biaya (cost), kekakuan (stiffness), kekuatan (strength), kestabilan (stability)

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan bahan material untuk. pembangunan konstruksi banyak melahirkan produk-produk baru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Faris Pilar Arijati

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

PERBANDINGAN ANALISA BIAYA PENGGUNAAN PELAT LANTAI BERONGGA DENGAN PELAT LANTAI KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan sekarang, yaitu dengan pesatnya perkembangan pembangunan.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan campuran (mix design) yang dipesan oleh konsumen.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya pembangunan gedunggedung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan manusia tidak terlepas dari penggunaan berbagai jenis sumber daya alam sebagai material (Ervianto, 2012). Penggunaan material dalam proses konstruksi inilah yang menyisakan material yang sudah tidak dapat digunakan dalam jumlah yang relatif besar. Sektor kontruksi yang terdiri dari tahap ekstrasi material, pengangkutan material ke lokasi konstruksi, proses konstruksi, operasional gedung, pemeliharaan gedung sampai tahap pembongkaran gedung menyumbang 50% dari seluruh pengambilan material alam dan 50% dari seluruh pengeluaran limbah (Anink dalam Ervianto, 2012) Keberadaan limbah konstruksi memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan yang berada di sekitar proyek konstruksi. Limbah konstruksi didefinisikan sebagai bahan material yang sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan atau barang apapun yang diproduksi dari proses ataupun suatu ketidaksengajaan yang tidak dapat langsung dipergunakan pada tempat tersebut tanpa adanya suatu perlakuan lagi. Bahkan limbah konstruksi yang dihasilkan pun berdampak pula pada pihak kontraktor sehingga mengalami kerugian dari material yang berlebih ataupun terbuang dan memerlukan biaya pengangkutan untuk mengeluarkan limbah tersebut dari lokasi proyek sehingga biaya total proyek membengkak. Untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan dan pihak kontraktor diakibatkan dari limbah konstruksi, perlu diadakannya suatu pengelolaan limbah material. Dengan melakukan pengelolaan limbah konstruksi dengan baik, hasilnya selain turut serta dalam konservasi lingkungan serta mengurangi penggunaan sumber daya alam secara berlebihan dapat turut pula Astri Ratnasari, 2015 PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

memberikan keuntungan secara materi bagi kontraktor karena mengutamakan efisiensi dan mutu bahan material yang digunakan. Astri Ratnasari, 2015 PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3 1.2 Identifikasi Masalah Limbah konstruksi merupakan hal yang tidak pernah terpisahkan dari sebuah pembangunan proyek. Faktor-faktor penyebab timbulnya limbah konstruksi ini dikarenakan berbagai hal, seperti akibat dari material yang berlebihan, kelalaian tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Berdasarkan asumsi inilah dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Pekerjaan beton memerlukan berbagai macam material dimulai dengan baja tulangan, beton ready mix, dan kayu yang dapat memicu timbulnya limbah konstruksi. b. Kelalaian tenaga kerja, seperti kesalahan pembacaan gambar, material yang berlebih, ataupun perubahan desain perencanaan turut berperan dalam timbulnya limbah konstruksi. c. Belum banyak kontraktor yang melaksanakan pengelolaan limbah konstruksi terutama yang ditimbulkan dari pekerjaan beton dengan baik. 1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini tentunya perlu adanya pembatasan terhadap masalah yang diangkat agar penelitian ini dapat fokus dan terarah sehinga mencapai hasil yang maksimal, yaitu mengenai pengelolaan limbah konstruksi pekerjaan beton pada proyek pembangunan gedung tinggi. Dapat dijabarkan bahwa batasan pada penelitian ini adalah: a. Limbah konstruksi pekerjaan beton yang diteliti adalah barang-barang ataupun sisa-sisa material berupa sisa potongan baja tulangan, sisa potongan papan kayu bekisting, dan sisa adukan beton yang masih memiliki nilai ekonomis. b. Penelitian ini terfokus pada seberapa besar kuantitas limbah yang ditimbulkan dari pekerjaan beton yang berupa pekerjaan kolom, balok, pelat lantai, dan shearwall yang ada di lapangan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini sebagai berikut :

4 a. Bagaimana kondisi faktual di lapangan mengenai pengelolaan limbah sisa adukan beton, papan kayu bekisting, dan sisa potongan baja tulangan? b. Bagaimana mengetahui kuantitas limbah sisa adukan beton, papan kayu bekisting, dan sisa potongan baja tulangan dengan melakukan perhitungan volume berdasarkan gambar bestek. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Mengetahui kondisi faktual di lapangan mengenai pengelolaan limbah konstruksi serta kuantitasnya yang dihasilkan dari pekerjaan beton yang diterapkan pada proyek konstruksi. b. Mengetahui kuantitas limbah sisa adukan beton, papan kayu bekisting, dan sisa potongan baja tulangan berdasarkan gambar bestek dari proyek. 1.6 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan manfaat, sebagai berikut: a. Memberikan wawasan tentang limbah konstruksi agar dapat menjadi suatu referensi bagi penelitian-penelitian yang akan datang. b. Memberikan masukan bagi kontraktor pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap konstruksi suatu bangunan tinggi yang berpotensi menimbulkan limbah konstruksi mengenai strategi penanganan limbah konstruksi serta dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam mengenai pengelolaan limbah konstruksi 1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam 5 (lima) bab, dengan sistematika dan kerangka penulisan sebagai berikut:

5 BAB I PENDAHULUAN Berisi mengenai penjelasan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. BAB II LANDASAN TEORI Berisi mengenai uraian tentang teori-teori yang berkaitan dengan pokok pembahasan pada penelitian dari berbagai studi literatur. Teori-teori yang menjadi landasan adalah tentang definisi limbah konstruksi, pengklasifikasian jenis limbah konstruksi, sumber penyebab timbulnya limbah hingga pengelolaan limbah yang dapat dilakukan. Gambaran umum inilah yang secara jelas menunjang berlangsungnya proses penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi mengenai pemilihan metode penelitian, proses penelitian, teknik pengumpulan data serta cara menganalisa data yang dilakukan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi uraian mengenai pelaksanaan penelitian serta analisis hasil data yang telah diperoleh selama penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menjawab rumusan masalah yang tertera pada bab sebelumnya. Kemudian berisi pula saran yang diberikan penulis kepada kalangan kontraktor maupun pihak-pihak yang akan melanjutkan untuk mengembangkan penelitian ini di kemudian waktu.