proporsi hutang menjadi penting karena berkaitan dengan kepentingan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham (Gitman, 2003).

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa maupun produksi pasti menginginkan agar perusahaannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya persaingan dunia bisnis. Dampaknya, suatu perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara. menghasilkan barang atau jasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operionalnya ataupun membiayai aktivanya. Pemenuhan dana tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di zaman era globalisasi sekarang ini dunia bisnis memasuki persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

pendanaan internal maupun eksternal. Brigham dan Houston (2011:153) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan suatu perusahaan yang dianalisis menggunakan alat-alat analisis

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali bidang ekonomi dan sosial budaya. Salah satu fenomena yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia saat ini yang semakin berkembang, banyak

UKDW BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar negara untuk memenangkan pasar perdagangan dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dunia yang semakin mengarah pada daerah Asia

BAB 1. tersebut, maka akan mendorong manajer perusahaan dalam meningkatkan. produktivitas dan memaksimalkan keuntungan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkembangan era globalisasi saat ini, kondisi perekonomian di

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Sawir, 2009:10).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau

PEMBAHASAN. Pengertian Modal dan Struktur Modal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan hubungan antara struktur modal dan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit. Bank menjual jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menjalankan fungsi ekonomi (Mishkin, 1998:21), pasar modal memegang peranan penting dalam mengatasi kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah pendanaan merupakan bagian yang sangat penting bagi dunia usaha, karena berkaitan dengan kepentingan banyak pihak, seperti kreditur, pemegang saham, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Pendanaan dapat berasal dari internal perusahaan atau eksternal perusahaan. Pendanaan internal dapat berupa laba ditahan serta depresiasi. Sedangkan dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur, pemegang surat utang (bondholders). Dana yang diperoleh dari para pemilik merupakan modal sendiri, sedangkan pemenuhan dana yang berasal dari kreditur merupakan hutang bagi perusahaan. Keputusan pendanaan yang berhubungan dengan penentuan proporsi hutang menjadi penting karena berkaitan dengan kepentingan pemegang saham (pihak principal). Hal ini sejalan dengan teori keuangan modern menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham (Gitman, 2003). Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya selain juga akan berpengaruh terhadap risiko perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan meningkatkan porsi hutang (leverage), maka perusahaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan risiko keuangan dan konsekuensinya, sebaliknya perusahaan harus memperhatikan masalah pajak. Manajer tidak sepenuhnya 1

2 mendanai perusahaannya dengan modal sendiri, tetapi juga disertai pengguanaan hutang karena perimbangan atas manfaat pengurangan pajak yang ditimbulkan. Suatu perusahaan dalam permulaan usahanya akan memenuhi kebutuhan dananya dengan mengutamakan pemenuhan sumber dari internal perusahaan, sehingga dapat mengurangi ketergantungan kepada pihak luar. Sesudah usaha yang dijalankan ini berkembang, perusahaan dituntut untuk mencari alternatif pendanaan dari sumber yang lain, dan dalam hal ini dari luar perusahaan (sumber eksternal). Perusahaan dalam mengguanakan sumber eksternal akan terlebih dahulu memilih penggunaan hutang, baik itu jangka pendek ataupun jangka panjang sebelum menerbitkan saham. Hal ini sesuai dengan packing order theory yang dikemukakan oleh (Myers dan Majluf, 1984 dalam Perminas Pangeran, 2004 ). Packing order theory (POT) menyatakan bahwa penentuan sumber modal yang optimal didasarkan pada keputusan pendanaan secara hierarki berdasarkan biaya modal yang paling murah yang bersumber pada sumber dana internal (profit) sampai pada sumber dana eksternal (hutang dan saham). Struktur modal merupakan perbandingan atau perimbangan anatara modal asing dengan modal sendiri (Riyanto, 1995). Struktur modal (capital structure) sangat penting dalam membiayai opersional perusahaan. Struktur modal terkait erat dengan struktur keuangan, menurut (Weston dan Copeland, 2010) struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur keuangan dapat dilihat pada sisi kanan neraca yang terdiri

3 dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang saham, sedangkan srtuktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Jadi, struktur modal suatu perusahaan hanya sebagian dari struktur keuangan. Didalam menentukan struktur modal yang optimal, ada beberapa faktor mikro perusahaan yang dapat mempengaruhinya, seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva dan sebagainya. Ukuran perusahaan, menurut (Moeljadi, 2006) berpendapat bahwa suatu perusahaan yang berukuran besar lebih mudah memperoleh pinjaman jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu. Ukuran perusahaan yang besar, dianggap sebagai suatu indikator yang menggambarkan tingkat risiko bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut, karena jika perusahaan memiliki kemampuan finansial yang baik, maka diyakini bahwa perusahaan tersebut juga mampu memenuhi segala kewajibannya serta memberikan tingkat pengembalian yang memadai bagi investor. Dalam beberapa penelitian, kemampuan finansial perusahaan dilihat dari berbagai sisi, yaitu dilihat dari penjualan bersih atau jumlah aktiva yang diminati oleh perusahaan. Perusahaan kecil akan cenderung untuk biaya modal sendiri dan biaya hutang jangka panjang lebih mahal dari pada perusahaan besar. Perusahaan kecil akan cenderung menyukai hutang jangka pendek dari pada hutang jangka panjang karena biaya lebih rendah. Demikian juga dengan

4 perusahaan besar akan cenderung memiliki sumber pendanaan yang kuat (Raharjdo dan Hartantiningrum, 2006). Rasio profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan kemampuan perusahaan untuk memnghasilkan laba dari berbagai aktifitas perusahaan melalui sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Brigham dan Huston (2006) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunganakan hutang relatif kecil. Perusahaan dengan profit yang tinggi cenderung mendanai investasinya dengan laba ditahan daripada pendanaan dengan hutang. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internaldari pada eksternal perusahaan. Penggunaan dana internal lebih didahulukan dibandingkan dengan penggunaan dana yang bersumber dari eksternal. Selain itu, apabila laba ditahan tambah rasio hutang dengan akan sendirinya akan menurun, dengan asusmsi bahwa perusahaan tidak menambah jumlah hutang. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja suatu perusahaan. Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi mampu membayar kewajiban yang segera jatuh tempo, sedangkan perusahaan dengan tingkat likuiditas yang rendah akan menurunkan kepercayaan kreditor untuk memberikan pinjaman modal pendanaan jangka pendek, dengan kata lain

5 berkurangnya utang jangka pendek berakibat menurunnya proporsi modal eksternal dalam struktur modal. Struktur aktiva yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang menggambarkan proporsi total property plant and equitment yang dimiliki perusahaan dengan total aktiva perusahaan (tangibility). Tujuan dari perhitungan rasio ini adalah untuk mengetahui seberapa besar porsi property plant and equitment yang dapat dijadikan perusahaan sebagai jaminan atas pinjaman yang dilakukannya (Margaretha dan Sari, 2005). semakin tinggi tingkat struktur aktiva perusahaan menunjukan semakin tinggi kemampuan perusahaan mendapatkan jaminan hutang jangka panjang. Perusahaan dengan struktur aktiva yang tinggi cenderung menggunakan pendanaan dari luar atau hutang untuk mendanai kebutuhan modalnya. Struktur aktiva merupakan variable yang penting dalam keputusan pendanaan perusahaan, karena aktiva tetap menyediakan jaminan (collateral) bagi pihak kreditur. Struktur aktiva juga dapat mempengaruhi fleksibilitas perusahaan dalam menentukan alternatif pendanaan eksternal karena dianggap memiliki tingkat risiko kebangkrutan yang relatif rendah dari pada perusahaan dengan rasio aktiva yang rendah. Hal ini dikemukakan oleh (Wahidadwati, 2002) sehubungan dengan akses perusahaan di dalam pasar modal. Selain hal di atas, investor dalam melakukan investasi hendaknya juga melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola struktur modalnya. Perusahaan yang mampu mengelola struktur modalnya dengan baik akan

6 menarik minat investor. Apabila investor tertarik, mereka akan melakukan investasi pada perusahaan tersebut dengan membeli sahamnya di pasar modal. Harga saham di pasar modal ditentukan oleh kekuatan pasar dalam aksi jualbeli. Meningkatnya harga saham suatu perusahaan, akan berdampak pada kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi nilai perusahaan yang ditunjukan dengan harga saham, maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya, mengingat pentingnya informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi besar hutang yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Joni dan Lia, 2010. Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya dalam beberapa hal variabel yang baru dimasukan adalah variabel likuiditas yang mengacu pada penelitian Septiono, 2010. Semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin baik perusahaan tersebut dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, dengan likuidnya suatu perusahaan, maka investor tidak akan takut mengalami gagal bayar. B. RUMUSAN MASALAH dirumuskan dengan: Berdasarkan permasalahan yang muncul pada penelitian ini dapat 1. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal? 2. Apakah terdapat pengaruh profitabilatas terhadap struktur modal? 3. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap struktur modal? 4. Apakah terdapat pengaruh struktur aktiva perusahaan terhadap struktur

7 modal? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang tersebut, disusun tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Menguji pengaruh variabel ukuran perusahaan terhadap struktur modal, 2. Menguji pengaruh variabel profitabilitas perusahaan terhadap srtuktur modal, 3. Menguji pengaruh variabel likuiditas perusahaan terhadap struktur modal, 4. Menguji pengaruh variabel struktur aktiva perusahaan terhadap struktur modal. D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian dapat diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain: 1. Manfaat teoritis a. Bagi pengusaha, memberi informasi kepada pihak yang berkepentingan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur finansial perusahaan, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan penggunaan dana perusahaan. b. Bagi investor dan calon investor, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham dengan melihat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur finansial suatu perusahaan. c. Bagi emiten dan calon emiten, diharapkan penelitian ini dapat

8 memberikan petunjuk tentang pentingnya struktur finansial didalam menentukan kebijakan 2. Manfaat praktik Penelitian ini diharapkan mempermudah para investor untuk mengerti dan memahami faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal dan nilai perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang menarik dan menjadi salah satu masukan dalam mempertimbangakan keputusan investasi.