NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI EDUKATIF NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGINKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL AMELIA KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL BAK RAMBUT DIBELAH TUJUH KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT JAKARTA KARYA GUNTUR ALAM DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI MORAL NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS TOKOH UTAMA NOVEL BATAS KARYA AKMAL NASERY BASRAL, RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER, DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL HADIAH KECIL DARI TUHAN KARYA ADI RUSTANDI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MORAL DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE DAN PEMBELAJARANNYA PADA KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca merupakan

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE-LIYE DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL MENGEJAR-NGEJAR MIMPI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

Pendidikan Karakter Berbasis Moral dalam Novel Eliana Karya Tere Liye dan Pembelajarannya di Kelas XII SMK

NILAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL HANIF: ZIKIR DAN PIKIR KARYA REZA NUFA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. lingkungan, kebudayaan, maupun hal-hal yang memungkinkan dapat membentuk

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL RONGGENG KARYA DEWI LINGGASARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH UTAMA NOVEL KEMBARA KARYA PRADANA BOY ZTF DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI AKHLAQUL KARIMAH TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IQRA! KARYA REZA NUFA DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

NILAI RELIGIUS NOVEL KERLING SI JANDA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH NOVEL AYAT SUCI YANG MENARI KARYA GARINA ADELIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA Oleh: Dwi Erfiana Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia erfiana@ymail.com ABSTRAKPenelitian ini bertujuanuntuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik, (2) nilai pendidikan karakter,dan (3) skenario novel Burlian di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Burlian. Objek penelitian ini adalah unsur intrinsik, nilai pendidikan karakter, dan skenario pembelajaran novel Burliandi SMA. Penelitian ini difokuskan pada tema, fakta, dan sarana sastra serta sikap atau perilaku tokoh-tokoh yang mengandung nilai pendidikan karakter dan menemukan skenario pembelajaran novel Burlian di SMA. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode baca dan catat dengan peneliti sendiri sebagai human instrumen yang dibantu kartu data. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi (content analysis).hasil penelitian ini adalah (1) unsur intrinsik novel Burlian terdiri dari tema, fakta, dan sarana sastra yang harmonis atau saling berkaitan sehingga membentuk totalitas cerita, (2) novel Burlian sarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter, yakni nilai religius, gemar membaca, disiplin, cinta tanah air, peduli sosial, peduli lingkungan, tanggung jawab, serta jujur,dan (3) skenario pembelajaran novel Burlian di SMA dilakukan dengan tiga tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, guru membuat RPP, menyiapkan media audiovisual, dan instrumen pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, digunakan model Taba dengan langkah-langkah: (a) menghimpun masalah, (b) menyepakati masalah, (c) mengkategorikan masalah, (d) menemukan data umum dari masalah khusus, (e) menghimpun penunjang, dan (f) menyusun generalisasi. Pada tahap refleksi, guru menganalisis proses dan hasil belajar siswa dan menyusun perbaikan atau penyem-purnaan dalam pembelajaran selanjutnya.. Katakunci: nilai pendidikan karakter, novel Burlian, model pembelajaran Taba PENDAHULUAN Pendidikan nasional sejauh ini hanya dinilai mencetak manusia yang cerdas dan terampil, tetapi miskin akhlak. Krisis akhlak inilah yang yang menurut banyak pakar menjadi sumber krisis yang lainnya, seperti krisis ekonomi yang salah satunya disebabkan melemahnya moral pejabat yang ditunjukkan dengan aksi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebagai tanggapan atas permasalahan di atas, pendidikan karakter mulai digalakkan dan ditransformasikan ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mensinergikan antara olah pikir, olah raga, olah hati, dan olah rasa dan karsa (Kemendiknas, 2011: 9-10). 1

2 Karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks. Menurut Stanton dalam Nurgiyantoro (1998: 25), unsur intrinsik yang membangun sebuah karya sastra terdiri dari tiga bagian, yaitu fakta, tema, dan sarana cerita. Unsur intrinsik yang akan dibahas adalah: tema, fakta cerita (tokoh dan penokohan, alur, dan latar), dan sarana cerita (sudut pandang dan bahasa). Dalam silabus, disebutkan bahwa salah satu kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa SMA adalah siswa mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh cerita. KD ini dapat dimanfaatkan oleh pendidik bahasa Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai karakter atau akhlak mulia yang tercermin dari tingkah laku tokoh dalam novel. Untuk melakukan hal tersebut, pendidik bahasa Indonesia dituntut memiliki kepekaan dalam memilih bahan ajar yang relevan dan model pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini, penulis menggunakan model Taba yang memiliki langkah-langkah: menghimpun, menyepakati masalah, mengkategorikan masalah, menghayati masalah, menemukan data umum dari masalah khusus, menghimpun penunjang, dan menyusun generalisasi (Endraswara, 2005: 100). Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, penulis tertarik menkaji unsur intrinsik dan menggali nilai-nilai karakterdalam novel Indonesia dewasa ini, yakni novel Burlian karya Tere Liyeserta alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan. Penulis berharap nilai-nilai karakter novel tersebut dapat diajarkan kepada siswa, khususnya dalam pembelajaran apresiasi sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA). Secara lengkap penelitian ini diberi judul Nilai Pendidikan Karakter Novel Burlian Karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di SMA. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis novel Burlian karya Tere Liye dari segi nilai pendidikan karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur intrinsik, nilai pendidikan karakter, dan skenario pembelajaran novel Burlian di SMA.Novel Burlian menceritakan kehidupan tokoh yang memiliki karakter kuat dan mulia sehingga diharapkan remaja SMA dapat meneladani karakter/akhlak yang tercermin dalam tingkah laku, pikiran, dan perasaan tokoh-tokoh dalam novel tersebut.

3 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data penelitian berupa kalimat-kalimat atau kutipan-kutipan yang berhubungan dengan unsur intrinsik dan nilai edukatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Burlian karya Tere Liye yang diterbitkan oleh Gramedia tahun 2010. Objek penelitiannya adalah unsur intrinsik, nilai-nilai pendidikan karakter novel Burlian, dan skenario pembelajaran novel Burliandi SMA. Penelitian ini difokuskan pada tema, amanat, alur, latar, tokoh dan penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan sikap atau perilaku tokohtokoh dalam novel Burlian yang mengandung nilai pendidikan karakter, serta menemukanskenario pembelajarannovel tersebut dengan model Taba di SMA. Data dikumpulkan menggunakan metode baca dan catat dengan peneliti sebagai human instrumen yang dibantu kartu data. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis isi (content analysis) dan hasilnya dipaparkan menggunakan metode informal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA Setelah dikaji, novel Unsur intrinsik novel Burlian meliputi: tema, amanat, alur, latar, tokoh dan penokohan, sudut pandang, dan gaya bahasa. Tema novel ini adalah pentingnya pendidikan bagi masa depan seseorang. Sementara itu, amanat yang menjadi pesan pengarang adalah agar menginvestasikan masa depan dengan giat belajar. Alur yang digunakan adalah alur maju karena peristiwa bergerak secara kronologis dari penyituasian, pemunculan masalah, peningkatan konflik, klimaks, dan penyelesaian. Adapun latar novel Burlian meliputi latar tempat, yakni daerah pedalaman Sumatera dan Kota Tokyo, Jepang; latar waktu, yakni zaman modern sekitar tahun 80-an; latar sosial, yakni masyarakat yang masih terbelakang dan belum memahami pentingnya pendidikan. Tokoh dan penokohan novel Burlian meliputi tokoh utama, yakni Burlian, dan tokoh tambahan di antaranya adalah Ahmad,

4 Ayah, Ibu, Kak Pukat, Amelia, dan lainnya; penokohan menggunakan teknik dramatik dan analitik. Selanjutnya, sudut pandang menggunakan teknik orang pertama. Unsur terakhir adalah gaya bahasa; gaya bahasa yang paling dominan dalam novel Burlian adalah hiperbola. Unsur-unsur tersebut saling terkait satu dengan lainnya sehingga membentuk totalitas cerita yang harmonis. Tokoh yang menjadi figur pembentuk pendidikan karakter dalam novel Burlian ada tiga, yaitu Bapak, Mamak, dan Pak Bin. Ketiga tokoh pendidik ini menjadi tokoh yang mengantarkan pendidikan karakter kepada tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, khususnya tokoh utama. Tokoh Bapak dan Mamak menjadi pendidik di lingkungan keluarga yang menjadi contoh pertama bagi anak untuk membentuk karakternya. Sementara itu, tokoh Pak Bin sebagai pendidik di lingkungan formal yang menjadi guru sekolah banyak mengajarkan dan memiliki peran besar terhadap pembentukan karakter tokoh-tokoh yang terdapat di dalam novel Burlian. Novel Burlian mengandung nilai-nilai pendidikan karakter berupa nilai religius, gemar membaca, disiplin, cinta tanah air, peduli sosial, peduli lingkungan, tanggung jawab, dan jujur. Nilai pendidikan karakter tersebut tercermin dalam ucapan, tingkah laku, dan pemikiran tokoh-tokoh dalam novel Burlian. Pembelajaran novel Burlian di SMA dilakukan dengan tiga tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, guru membuat RPP, menyiapkan media audiovisual, dan menyiapkan instrumen pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, digunakan model Taba dengan langkah-langkah: pertama, menghimpun masalah, yakni dengan menjelaskan masalah-masalah penting dan unik dalam novel Burlian. Setelah masalah terhimpun, dilanjutkan tahap kedua, yakni menyepakati masalah yang dilakukan dengan menjelaskan materi dan tanya jawab mengenai masalah dalam novel Burlian yang akan dipecahkan. Tahap selanjutnya adalah mengkategorikan masalah, yakni dengan membuat kelompok belajar dengan permasalahan dari novel Burlian yang berbeda-beda. Setelah itu, dilanjutkan tahap keempat, yakni menemukan data umum

5 dari masalah khusus yang dilakukan dengan diskusi antarkelompok mengenai permasalahan-permasalahan dalam novel Burlian. Tahap selanjutnya atau tahap kelima adalah menghimpun penunjang, yakni dengan menugasi siswa membuat laporan hasil diskusi mengenai permasalahanpermasalahan dalam novel Burlian. Tahap tahap keenam menyusun generalisasi, yakni bersama-sama siswa membuat simpulan pembel-ajaran novel Burlian. Tahap terakhir adalah refleksi. Pada tahap ini, guru menganalisis proses dan hasil belajar siswa dan menyusun perbaikan atau penyempurnaan dalam pembelajaran selanjutnya. SIMPULAN Simpulan hasil kajian ini adalah unsur intrinsik novel Burlian meliputi (a) tema, yakni pentingnya pendidikan bagi masa depan seseorang, (b) amanat, yakni agar menginvestasikan masa depan dengan giat belajar, (c) alur, yakni alur maju, (d) latar (tempat, waktu, dan sosial), (e) tokoh dan penokohan, meliputi tokoh utama, yakni Burlian, dan tokoh tambahan di antaranya adalah Ahmad, Ayah, Ibu, Kak Pukat, Amelia, dan lainnya; penokohan menggunakan teknik dramatik dan analitik, (f) sudut pandang menggunakan teknik orang pertama, dan (g) gaya bahasa yang paling dominan adalah hiperbola. Unsur-unsur tersebut saling terkait satu dengan lainnya sehingga membentuk totalitas cerita yang harmonis. Selanjutnya, novel Burlian mengandung nilai-nilai pendidikan karakter berupa nilai religius, gemar membaca, disiplin, cinta tanah air, peduli sosial, peduli lingkungan, tanggung jawab, dan jujur. Nilai pendidikan karakter tersebut tercermin dalam ucapan, tingkah laku, dan pemikiran tokoh-tokoh dalam novel Burlian. Skenario pembelajaran novel Burlian di SMA dilakukan dengan tiga tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, guru membuat RPP, menyiapkan media audiovisual, dan instrumen pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, digunakan model Taba dengan langkah-langkah: (a) menghimpun masalah, yakni dengan menjelaskan masalah-masalah penting dan unik dalam novel Burlian, (b) menyepakati masalah, yakni dengan menjelaskan materi

6 dan tanya jawab mengenai masalah dalam novel Burlian yang akan dipecahkan, (c) mengkategorikan masalah, yakni dengan membuat kelompok belajar dengan permasalahan dari novel Burlian yang berbeda-beda. Setelah itu, dilanjutkan denga kegiatan (d) menemukan data umum dari masalah khusus, yakni dengan diskusi antarkelompok mengenai permasalahanpermasalahan dalam novel Burlian, (e) menghimpun penunjang, yakni dengan menugasi siswa membuat laporan hasil diskusi mengenai permasalahanpermasalahan dalam novel Burlian, dan (f) menyusun generalisasi, yakni bersamasama siswa membuat simpulan pembelajaran novel Burlian. Pada tahap refleksi, guru menganalisis proses dan hasil belajar siswa dan menyusun perbaikan atau penyempurnaan dalam pembelajaran selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Endraswara, Suwardi. 2005. Metode dan Teori Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Buana Pustaka. Liye, Tere. 2010. Burlian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Nurgiyantoro, Burhan. 1998. Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universtiy Press.