Pendidikan Agama Katolik

dokumen-dokumen yang mirip
MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN

Seri Iman Kristen (1/10)

BAB XII MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Rumusan masalah

The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS)

Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih

ETIKA DAN LINGKUNGAN

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

Etika Lingkungan dan Politik Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PANDANGAN KRISTEN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

KONTEKSTUALISASI DAN PERJANJIAN LAMA

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

Kapankah Bulan Diciptakan? Apakah Hari itu Benar-benar Penting?

BAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

ETIKA LINGKUNGAN. Dosen: Dr. Tien Aminatun

Matakuliah : CB142 Tahun : 2008

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

ALLAH SEBAGAI PENCIPTA

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita

Otentisitas Alkitab vs Quran

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Pendidikan Agama Katolik

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

Ir. Drs. Bonar Simangunsong, SE, MSc Laksma TNI (Pur)

B A B 6. Pdt. Gerry Cj Takaria

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

SABAT MENURUT ALKITAB

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

Pdt Gerry CJ Takaria

BAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya,

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Masyarakat Jawa sudah sejak lama mengenal adanya ungkapan-ungkapan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kerusakan dan bencana yang ditimbulkan oleh perilaku manusia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alam adalah suatu dunia yang berbeda terpisah dari dirinya sendiri dan dapat

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan komunitas untuk mengatur individunya merupakan modal sosial

Menemukan Rasa Aman Sejati

: Para Pengantin Yahushua

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang

Seri Iman Kristen (3/10)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

PARADIGMA DAN PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN

Respon & Tanggung Jawab Umat Tebusan Tuhan 1 Ptr. 1:13-16 Ev. Calvin Renata

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

BAB VIII HIDUP RAMAH BERSANDING DENGAN ALAM (SEBUAH CATATAN REFLEKSI) keseharian masyarakat. Bisa dikatakan bahwa masyarakat Dusun Sempol

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA

Sukacita atas ciptaan Allah

Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya?

SILABUS PEMBELAJARAN

MAKALAH AGAMA DAN ETIKA ISLAM IPTEKS DALAM PANDANGAN ISLAM

Mengampuni dan Menerima Diri Sendiri 1

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING?

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

BAB I. PENDAHULUAN. yang lebih maju yaitu industri (Tofler, 2002). Tingkatan kemajuan umat manusia

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus

WATAK MANUSIA PERENEALIS DAN MANUSIA MODERN. dan manusia modern memiliki perbedaan dalam

Keterangan Dasar Tentang Alkitab

7:7 Juga berangkat pulang ke Yerusalem beberapa rombongan orang Israel dan imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang dan budak di bait Allah

Asal Usul Alam Semesta

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

1) Hai mari sembah Yang Mahabesar, nyanyikan syukur dengan bergemar. Perisai umat-nya Yang Maha Esa, mulia nama-nya, takhta-nya megah!

Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN

Bulan-bulan Baru, Hari-hari Sabat & Kalender Gregorian

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU II SESUDAH EPIFANIA 15 JANUARI 2017

ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI

Namun demikian banyak bangsa akan kagum, pun raja-raja akan bungkam karena hamba-ku itu. Sebab sesuatu yang belum pernah diceriterakan akan

Kitab Suci: Saringan Kebenaran Ilahi

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

PERTENTANGAN KOSMIS Lesson 1 for April 7, 2018

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh ulah dan perilaku manusia.

Transkripsi:

Modul ke: 14Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM REFLEKSI IMAN KRISTIANI Untuk apa kita diciptakan? Bukan hanya orangorang galau yang bertanya tentang penciptaannya. Para ilmuwan juga bertanya, untuk apa ada penciptaan. Bagi yang malas berfikir berkata, ngapain pusing-pusing mikir yang tidak jelas begini. Tapi, bagi ilmuwan ini penting

Tema Penciptaan Dalam Kitab Suci Dan Maknanya Sebenarnya, kalau anda membaca Kitab Suci dengan cermat, anda akan mendapati dua versi penciptaan dalam Kitab Suci yang digabungkan. Pertama adalah dari Kejadian 1 dan yang kedua bisa dilihat dalam kejadian 2.

Kej. 1 Isi Kej. 2 Isi 1:1-2 Pendahuluan 2:4-6 Pendahuluan 1:3-5 terang/gelap 2:7 manusia/debu 1:6-8 cakrawala di langit 2:8 taman di bumi 1:9-13 air dan tanah, tumbuhan 2:9-15 tumbuhan, air dan tanah 1:14-19 benda-benda penerang dipisahkan 2:16-17 dua pohon dipisahkan 1:20-23 penciptaan pertama binatang 2:18 persoalan pertama pendamping manusia 1:24-31 penciptaan berlanjut 2:19-22 persoalan berlanjut 2:1-3 proses berakhir 2:23-24 turut campurnya ilahi pemisahan Sabat pemisahan pasangan dari orang tua pemberkatan Sabat persatuan pasangan hidup

Kosmonogi modern juga mempengaruhi pandangan orang terhadap tema besar, yaitu tentang penciptaan. Tokoh-tokoh sains memberikan penjelasan tentang dunia dan asal-usulnya secara ilmiah dan ini berbeda dari yang selama itu dituliskan dalam alkitab. Penjelasan sains ini semakin populer dan puncaknya adalah Zaman pencerahan yang mengagungkan ilmu pengetahuan alam. Pada abad ke-19, yaitu ketika teologi berinteraksi dengan sains modern, Schleiermacher dan Harnack mengembangkan sebuah teologi yang antroposentris, hal ini mengakibatkan pembicaraan tentang Tuhan sebagai Pencipta tidak lagi menarik untuk dibahas. Penciptaan dilihat sebagai peristiwa yang sudah lewat dan tak relevan lagi dengan kehidupan yang sekarang, dan yang paling penting sekarang adalah keselamatan individual.

Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya. Kesaksian Israel tentang Allah sebagai pencipta berkenaan dengan kekuasaan Allah yang paling pokok untuk melakukan sesuatu yang sama sekali baru (novum), yang mustahil terjadi atas dasar yang lain. Dalam kesaksian ini, menurut maksud dan tindakan Allah, dunia ini adalah tempat yang ramah dan layak didiami, oleh karena kehendak dan kemampuan Allah untuk memulai dan melestarikan kehidupan.

Selain dikatakan baik, ciptaan juga diperintahkan khusus untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan oleh Allah. Meski ciptaan tersebut mempunyai sifat-sifatnya sendiri, Allah berniat agar tujuannya tercapai di dalamnya, yaitu untuk menyatakan kemuliaannya (Yes 6:3; Mazmur 19). Akhirnya, meski tujuan akhir penciptaan adalah kemuliaan Allah, tetapi tujuannya yang segera adalah bagi manusia.

Manusia dan Etika Ekologi a. Manusia dan Alam Selama ini, terutama sejak masa pencerahan manusia hanya bergelut untuk menafsirkan apa yang dapat dipersepsi di dalam dan di luar dirinya. Hasil telaah akal budi inilah, yang nantinya dijadikan landasan justifikasi atas apa yang dianggap bernilai. Alam dipandang sebagai yang lain, dianggap bernilai berdasarkan kalkulasi manusia. Direduksi hanya untuk memenuhi keinginan manusia. Cara pandang inilah yang membuat cara pandang antroposentris semakin mengakar. Alam dipandang sebagai sumber daya

Prinsip-Prinsip Etika Ekologi 1. Antroposentrisme Etika ekologi antroposentris merupakan kerangka teori etika antroposentris ketika berhadapan dengan problem ekologi. Sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara keduanya, namun etika ekologi antroposentris lebih fokus pada problem ekologi. Pendekatan dari teori etika ini tetap antroposentris dengan menawarkan solusi praktis yang didasarkan atas kalkulasi kepentingan manusia. Etika antroposentrisme sendiri merupakan kerangka etika yang berpusat pada manusia. Secara etimologis, antropo berarti manusia dan sentrisme berarti pemusatan. Etika antroposentrisme merupakan teori etika yang mengandaikan adanya potensi kapasitas manusia seperti kebebasan, rasionalitas, kehendak dan lainnya.

. Etika Ekosentrisme Etika ekosentrisme merupakan kerangka teori etika yang menganggap bahwa terdapat relasi etis antara manusia dengan alam. Bertitik tolak dari kehidupan dalam segala bentuk pada ekosistem. Secara etimologis ekosentrisme berarti pemusatan pada ekosistem (kontribusi dari ekologi). Selanjutnya, tentu diperlukan prinsip etis yang akan menjamin adanya kewajiban, hak dan tanggung jawab terhadap relasi yang terjalin. Etika ini sendiri dianggap sebagai bentuk radikalisasi dari etika biosentrisme yang cakupan moralnya hanya terbatas pada apa yang hidup. Pembatasan pada etika biosentrisme-seperti yang telah dipaparkan di halaman sebelumnya- akan mengalami debat berkisar apa yang dimaksud dengan hidup? Pertanyaan ini sendiri memerlukan determinannya, sehingga diperlukan pembatasan yang jelas. Pada etika ekosentrisme, determinasinya jelas, seluruh komunitas biotis dan biotis sebagai bagian dari ekosistem.

Ekologi Dalam Iman Kristiani Karena proses penyadaran ekologi harus terjadi pada taraf mondial atau global, maka di sini terdapat panggilan khusus umat beriman, yang mengakui bahwa penguasaan yang diberikan kepada manusia oleh Sang Pencipta bukanlah suatu kuasa mutlak, dan juga tidak dapat dikatakan bahwa manusia bebas menggunakan dan menyalahgunakan atau memakai barang-barang sekehendak hatinya sendiri. Sebab jelas sekali bahwa perkembangan dan perencanaannya, serta cara memakai sumbersumber, tidak dapat terjadi tanpa mengindahkan tuntutan moral (SRS 34). Thanks