Analisis Perubahan Lahan Tambak Di Kawasan Pesisir Kota Banda Aceh

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Secara geografis DAS Besitang terletak antara 03 o o LU. (perhitungan luas menggunakan perangkat GIS).

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

Oleh : Hernandi Kustandyo ( ) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pengembangan wilayah merupakan salah satu bentuk usaha

Evaluasi Kesesuaian Tutupan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 Dengan Peta RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2007

ANALISIS PERUBAHAN LUAS EKOSISTEM MANGROVE DI KABUPATEN BARRU

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL

Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Nilai Koefisien Limpasan di DAS Krueng Meureudu Provinsi Aceh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI DATA CITRA SATELIT LANDSAT UNTUK PEMANTAUAN DINAMIKA PESISIR MUARA DAS BARITO DAN SEKITARNYA


BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman,

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai fungsi produksi, perlindungan dan pelestarian alam. Luas hutan

Sudaryanto dan Melania Swetika Rini*

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhannya bertoleransi terhadap garam (Kusman a et al, 2003). Hutan

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

SIDANG TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KERUSAKAN HUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MENGGUNAKAN DATA CITRA LANDSAT 7 DAN LANDSAT

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KESESUAIAN LAHAN TAMBAK GARAM MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SAMPANG

4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang,

Analisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3Perubahan tutupan lahan Jakarta tahun 1989 dan 2002.

BAB I PENDAHULUAN. and R.W. Kiefer., 1979). Penggunaan penginderaan jauh dalam mendeteksi luas

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Pasal 12 Undang-undang Kehutanan disebutkan bahwa. penyusunan rencana kehutanan. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

APLIKASI SIG UNTUK PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERKOTAAN (STUDI KASUS: KOTA BANDA ACEH)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERUBAHAN LUAS EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN PANTAI TIMUR SURABAYA

EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)

II. TINJAUAN PUSTAKA. permukaan lahan (Burley, 1961 dalam Lo, 1995). Konstruksi tersebut seluruhnya

Perubahan Penggunaan Tanah Sebelum dan Sesudah Dibangun Jalan Tol Ulujami-Serpong Tahun di Kota Tangerang Selatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya lahan yang terdapat pada suatu wilayah, pada dasarnya

KAWASAN TERPADU RIMBA DI 3 KABUPATEN PRIORITAS (Kab. Kuantan Sengingi, Kab. Dharmasraya dan Kab. Tebo)

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

Ayesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Tabel 1.1 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Banguntapan Tahun 2010 dan Tahun 2016

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: ( Print) 1 II. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di :

KAJIAN PERMUKIMAN DI KAWASAN HUTAN BAKAU DESA RATATOTOK TIMUR DAN DESA RATATOTOK MUARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Analisis Perubahan Tutupan dan Lahan Kritis Pada Daerah Tangkapan Air Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah

ANALISIS KERAPATAN VEGETASI PADA KELAS TUTUPAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI LEPAN

Sudaryanto 1), Melania Swetika Rini 2) *

13. Purwadhi Sri Hardiyanti ( 1994 ), Penelitian lingkungan geografis dalam inventarisasi penggunaan lahan dengan teknik penginderaan jauh di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Apr, 2013) ISSN:

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

Pemanfaatan Citra Aster untuk Inventarisasi Sumberdaya Laut dan Pesisir Pulau Karimunjawa dan Kemujan, Kepulauan Karimunjawa

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (XXXX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1

Perubahan Luasan Mangrove dengan Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Di Taman Nasional Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN PERMUKIMAN DI KAWASAN PERI URBAN KOTA BANDA ACEH (STUDI KASUS: KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR)

Latar Belakang. Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.

Volume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masyarakat tumbuh-tumbuhan yang di kuasai pepohonan dan mempunyai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

PENDAHULUAN. banyaknya daerah yang dulunya desa telah menjadi kota dan daerah yang

Interpretasi Citra Satelit Landsat 8 Untuk Identifikasi Kerusakan Hutan Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

Kelik Tricahyono, Joko Nugroho Riyono, Siti Latifah

DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL PEDOMAN INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI LAHAN KRITIS MANGROVE

KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN WILAYAH PESISIR KABUPATEN DEMAK TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Konversi Lahan Sawah Berbasis Perubahan Penutup Lahan Citra Multiwaktu di Kota Langsa Iswahyudi 1, Abdurrachman 2 1

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya lahan (Sitorus, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan kota

Prediksi Spasial Perkembangan Lahan Terbangun Melalui Pemanfaatan Citra Landsat Multitemporal di Kota Bogor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

A JW Hatulesila. Analisis Spasial Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk Penanganan Perubahan Iklim di Kota Ambon. Abstrak

Pemanfaatan Citra Landsat Untuk Klasifikasi Tutupan Lahan Lanskap Perkotaan Kota Palu

SURVEI PENYIMPANGAN PEMANFAATAN RUANG DESA DI KECAMATAN BLANGPIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA JURNAL. Oleh Rahmad Ferdi

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

KESESUAIAN LAHAN TAMBAK GARAM MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Paper ini dipresentasikan pada Seminar Nasional FTSP pada 15 Juli 2010 di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN (LAND USE) DI KECAMATAN SINGKOHOR KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print)

EVALUASI KEKRITISAN LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Analisis Perubahan Lahan Tambak Di Kawasan Pesisir Kota Banda Aceh 1 Mira Mauliza Rahmi, * 2 Sugianto Sugianto dan 3 Faisal 1 Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu Program Pascasarjana; 2 Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala; 3 Jurusan Magister PSPT Universitas Syiah Kuala Kota Banda Aceh 23111. *Corresponding Author: sugianto@unsyiah.ac.id Abstrak Tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu telah mengakibatkan banyak kawasan pesisir rusak dan berkurangnya kawasan lahan tambak di kawsan Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan deteksi perubahan multitemporal sebaran lahan tambak di Kota Banda Aceh pada periode 2004, 2009, dan 2014. Analisis deskriptif kualitatif dengan pemanfatan data penginderaan jauh. Maximum Likelihood Classification dan survey lapangan dilakukan untuk mengalisis sebaran spasial lahan tambak pada periode pengamatan yang berbeda. Hasil analisis menunjuknan terjadi perubahan luas lahan tambak tahun 2004, 2009 dan 2014. Pengurangan luas lahan tambah terjadi pada tahun 2009, sedangkan pada tahun 2014 penambahan pada tahun 2014. Distribusi perubahan penggunaan lahan tambak paling tinggi terjadi di Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan Meuraxa yaitu mengalami pengurangan seluas 56,85 Ha atau 26,04 persen yang alihfungsikan menjadi lahan permukiman sebesar 57,72 persen.. Kata Kunci: tambak, tutupan lahan, Banda Aceh Pendahuluan Kawasan pesisir Kota Banda Aceh berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan lahan tambak karena semakin meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap ikan dan produk tambak lainnya. Tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu telah mengakibatkan banyak kawasan pesisir rusak dan berkurangnya kawasan lahan tambak di kawsan Banda Aceh. Selain hilangnya beberapa kawasan tambah, terjadi pula perubahan tutupan lahan (land cover) dan alih fungsi lahan menyebabkan secara kuantitatif berdampak pada berkuragnya hasil produksi tambak. Dampak lain dari perubahan alih fungsi adalah terhentinya kegiatan tambak dan masyarakat tidak memiliki pekerjaan. Meningkatnya aktivitas manusia dan pembangunan mengakibatkan lahan di wilayah pesisir beralih fungsi menjadi lahan pemukiman, wisata, dan kawasan industri. Hal ini jika tidak segera diantisipasi dapat terjadi perubahan alih fungsi lahan kosong atau ruang terbuka hijau menjadi area bangunan maupun penggunaan lainnya (Opa, 2010), termasuk areal tambak akan beralih fungsi (Gaina dan Hariyanto, 2013). Faktor lain sebagai pendukung perubahan peruntukan lahan tambak adalah pertumbuhan penduduk yang pesat dan pertambahan fungsi kawasan yang relatif beragam (Sunaryo, 2004). Kota Banda Aceh sebagai salah satu wilayah yang terus mengalami pertumbuhan penduduk sejak peristiwa tsunami 2004 dan kerusakan tambak mengakibtkan terjadinya alih fungsi kawasan tambaknya. Namun hingga saat ini belum ada informasi yang memadai terkait dengan alih fungsi lahan di kawasan tambak Kota Banda Aceh. Ada cara yang cepat dan dapat dilakukan pemutakhiran data perubahan penggunaan/alih fungsi lahan yaitu dengan pemanfaatan data penginderan jauh. Penginderaan jauh telah lama menjadi cara yang A98

efektif untuk melakukan pemetaan tutupan lahan karena memiliki kemampuan yang cepat dalam mengumpulkan informasi pada suatu wilayah (Jia dkk. (2014). Untuk mendapatkan gambaran perubahan alih funsi lahan tersebut, maka perlu dilakukan kajian tentang alih fungsi lahan tambak di kawasan pesisir Kota Banda Aceh dengan menggunakan data penginderaan jauh. Penggunaan data penginderaan jauh akan mempermudah dalam pemantauan luas dan pegamatan perubahan tutupan lahwan kawasan pesisir Kota Banda Aceh, baik secara multi-temporal maupun on single-year basis pengamatan. Pemnafatan data penginderaan jauh akan dengan cepat dan akurat menghasilkan informasi mengenai sebaran (distribusi) penggunaan lahan dan tingkat tutupan vegetasi (Jensen, 1991;). Tujuan dari penelitian ini adalah deteksi perubahan (change detection) multitemporal sebaran tambak di Kota Banda Aceh pada periode 2004, 2009, dan 2014. Bahan dan Metode Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Ikonos 2014, quicbird 2009 dan landsat 6 tahun 2014, GPS, peta dasar dan RTRW Kota Banda Aceh Penelitian dilakukan mulai Mei sampai dengan September tahun 2016. Wilayah penelitina mencakup lima kecamatan yaitu Kecamatan Kuta Raja, Kecamatan Jaya Baru, Kecamatan KutaAlam, Kecamatan Meuraxa, dan Kecamatan Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan pemanfatan data penginderaan jauh. Maximum Likelihood Classification dilakukan untuk citra satelit lokasi penelitian, terutama kecamatan yang berada di pinggiran Pesisir Kota Banda Aceh. Survei lapangan dilakukan untuk menentukan ground control point dan pengamatan tambak eksisting. Lokasi kecamatan terpilih tersaji pada Gambar 1. Hasil dan Pembahasan Gambar 1. Lokasi penelitian Hasil analisis citra satelit diketahui bahwa luas seluruh wilayah kecamatan yang diamati adalah seluas 4.054 Ha. Secara umum tsunami tahun 2004 lalu berpengaruh terhadap perubahan luasan tambak di wilayah yang diamati (Gambar 2).. Hal ini dapat dilihat dari rusaknya lahan tambak di wilayah pesisir dan aktivitas masyarakat yang ditimbulkan setelah tsunami pada citra 2004. Alih fungsi lahan tambak telah terjadi pasca 2004, (image A99

2009, Gambar 3.). Hal ini disebabkan pertumbuhan sarana dan prasarana perkotaan yang semakin meningkat di wilayah pesisir sejak rehabitasi dan rekonstruksi pasca tsunami. Perubahan alih fungsi lahan tambak ini dapat diketahui melalui perubahan tutupan lahan tambak di kawasan pesisir Kota Banda Aceh periode 2004, 2009, dan 2014 yaitu meliputi Kecamatan Kuta Raja, Kecamatan Jaya Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kecamatan Meuraxa, dan Kecamatan Syiah Kuala. Gambar 2. Peta penggunaan lahan di lokasi penelitian Tahun 2004 Hasil analisis citra 2004, tsunami telah menyebabkan banyak lahan tambak hilang dan meningkatnya kebutuhan lahan untuk perumahan penduduk dan infrastruktur pergeseran pemanfaatan lahan di wilayah pesisir kota Banda Aceh. Hasil analisis data penginderaan jauh pada kawasan pesisir Kota Banda Aceh penggungunaan lahan terdiri dari badan air, sawah, tambak, vegetasi, mangrove, permukiman, dan tanah terbuka. Distribusi spasial penggunaan lahan tambak dapat dilihat pada Gambar 2, 3 dan 4. Sedangkan sebaran luas lahan tambak Kota Banda Aceh berdasarkan kecamatan disajikan pada Gambar 5. Gambar 3. Peta penggunaan lahan lokasi penelitian tahun 2009 A100

Gambar 4. Peta penggunaan lahan lokasi penelitian tahun 2014 Gambar 5. Penggunaan lahan tambak periode 2004, 2009, dan 2014 Gambar 6. Distribusi lahan luas lahan tambak di Kota Banda Aceh A101

Penggunaan lahan tambak tahun 2004 seluas 936,17 Ha dan penggunaan lahan tambak tahun 2009 seluas 905,45 Ha mengalami pengurangan sebesar 30,72 Ha atau 3,28 persen, sedangkan penggunaan lahan tambak tahun 2014 seluas 1108,17 Ha mengalami penambahan sebesar 202,72 Ha atau 22,38 persen (Gambar 5 dan 6). Luas lahan tambak tiap kecamatan berbeda tergantung dari luas wilayah masing-masing kecamatan. Terdapat tiga kecamatan yang mengalami penambahan luas lahan tambak yaitu Kecamatan Jaya Baru seluas 36,59 Ha atau 97,28 persen, Kecamatan Kuta Raja seluas 61,69 Ha atau 48,69 persen, dan Kecamatan Syiah Kuala seluas 130,57 Ha atau 38,72 persen. Sedangkan Kecamatan Kuta Alam dari tahun 2004 sampai 2014 mengalami pengurangan luas lahan tambak tertinggi yaitu 31,96 Ha berkurang seluas 13,87 persen. Selanjutnya Kecamatan Meuraxa dari tahun 2004 sampai 2014 mengalami pengurangan luas lahan tambak seluas 24,89 Ha yaitu 12,17 persen. Ini menunjukkan bahwa berkurangnya luas lahan tambak berpengaruh dari bencana tsunami dan meningkatnya aktivitas masyarakat yang terjadi di wilayah pesisir Kota Banda Aceh. Perubahan penggunaan lahan tambak di lokasi penelitian tahun 2004 dan 2014 disajikan pada Gambar 7. Gambar 7. Perubahan penggunaan lahan di lokasi penelitian Tahun 2004 dan 2014 Perubahan penggunaan lahan tambak paling tinggi terjadi di Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan Meuraxa yaitu mengalami pengurangan seluas 56,85 Ha atau 26,04 persen. Perubahan penggunaan lahan permukiman secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 57,72 persen. Perubahan penggunaan lahan tambak terjadi karena berkurangnya luasan lahan tambak yang disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan tambak menjadi lahan permukiman dari tahun 2004 sampai 2014. Perubahan penggunaan lahan terjadi di wilayah pesisir Kota Banda Aceh selama 10 tahun. Perkembangan penduduk dan perekonomian setelah bencana tsunami mempengaruhi tuntutan kebutuhan penggunaan lahan, menyebabkan perubahan tata guna lahan akibat aktivitas penduduk semakin meningkat dan sistem pengembangan semakin maju. Perubahan penggunaan lahan untuk pertambakan di wilayah pesisir Kota Banda Aceh bersaing dengan lahan permukiman, sehingga lahan yang tersedia untuk lahan tambak semakin berkurang. Akibatnya terjadi alih fungsi lahan tambak pada kawasan pesisir Kota Banda Aceh yaitu Kecamatan Jaya Baru, Kuta Alam, Kuta Raja, Meuraxa, dan Syiah Kuala. Ini merupakan penyebab perkembangan lahan permukiman yang semakin meningkat tiap A102

tahunnya. Alih fungsi lahan tambak telah terjadi karena penggunaan lahan beralih fungsi menjadi perumahan, fasilitas publik, perkantoran, dan bangunan komersil yang dibangun di sepanjang wilayah pesisir. Kesimpulan Alih fungsi dan perubahan lahan tambak diwilayah pesisir Banda Aceh mengalami perubahan selama periode pengamatan, baik berkurang mapun pertambahan luas. 1. Luas lahan tambak tahun 2004 adalah 936,17 Ha dan luas lahan tambak tahun 2009 seluas 905,45 Ha mengalami pengurangan sebesar 30,72 Ha atau 3,28 persen, sedangkan penggunaan lahan tambak tahun 2014 seluas 1108,17 Ha mengalami penambahan sebesar 202,72 Ha atau 22,38 persen. 2. Distribusi perubahan penggunaan lahan tambak paling tinggi terjadi di Kecamatan Kuta Alam dan Kecamatan Meuraxa yaitu mengalami pengurangan seluas 56,85 Ha atau 26,04 persen, menyebabkan terjadinya peningkatan lahan permukiman sebesar 57,72 persen. Daftar Pustaka Gaina, H. C. dan Hariyanto, T. (2013). Analisa Perubahan Lahan Tambak Tahun 2002 dan Tahun 2012 dengan Menggunakan Data Penginderaan Jauh (Studi Kasus: Kota Surabaya Timur). Jurnal Teknik Pomits, X(X): 2337-3539. Jia, K., Liang, S. Wei, X. Yao, Y. Su, Y. Jiang, B. dan Wang, X. (2014). Land Cover Classification of Landsat Data with Phenological Features Extracted from Time Series MODIS NDVI Data. Journal Remote Sensing, 6: 11518-11532. Lillesand dan Kiefer. (1990). Penginderaan jauh dan interpretasi citra. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Opa, E. T. (2010). Analisis perubahan luas lahan mangrove di kabupaten Pohuwato propinsi Gorontalo dengan menggunakan citra Landsat. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Tropis, 6(2), 79-82. Qanun. (2009). Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029. Provinsi Aceh. Hal:1-66 (17 September 2009). Qanun. (2013). Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2013-2033. Provinsi Aceh. Hal:1-88. Rahmi. (2009). Hubungan Kerapatan Tajuk dan Penggunaan Lahan Berdasarkan Analisis Citra Satelit dan Sistem Informasi Geografis di Taman Nasional Gunung Leuser (Studi Kasus Kawasan Hutan Resort Tangkahan, Cinta Raja, Sei Lepan, dan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL)). Penelitian, 1-77. Sunaryo, R. G. (2004). Penataan Ruang Publik Yang Memadukan Pola Aktivitas Dengan Perubahan Fisik Kawasan. Seminar dan Lokakarya Nasional Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta, 1-19. A103