STUDI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SAMBIREJO TIMUR KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN SIANTAR SITALASARI TAHUN 2010 DAN TAHUN 2015 DENGAN MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pengembangan wilayah merupakan salah satu bentuk usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Air diperuntukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PEMUKIMAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara, namun lebih dari itu pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan Telp.(061)

BAB I PENDAHULUAN. manusia, terutama bagi yang bermata pencaharian sebagai petani. Perkembangan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN DI TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMBAR HANDY RUSYDI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, dan perbaikan sarana irigasi. seluruhnya mencapai ± 3017 Ha di Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan P. Sei.

KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN LAHAN RAWA DI KOTA PALEMBANG TUGAS AKHIR. Oleh: ENDANG FEBRIANA L2D

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

KAJIAN PERMUKIMAN DI KAWASAN HUTAN BAKAU DESA RATATOTOK TIMUR DAN DESA RATATOTOK MUARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PEMANFAATAN RUANG PADA KAWASAN RESAPAN AIR DI KELURAHAN RANOMUUT KECAMATAN PAAL DUA KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

ANALISIS PERSEBARAN INTRUSI AIR LAUT PADA AIRTANAH FREATIK DI DESA RUGEMUK KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ,

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

BAB I. PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutuhan hidup,

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang

FAKTOR PENYEBAB KECENDERUNGAM MASYARAKAT MEMILIH TEMPAT TINGGAL DI SEMPADAN SUNGAI PADANG KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

EVALUASI PEMANFAATAN RUANG DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

PENERAPAN IPTEKS ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DELI. Nurmala Berutu W.Lumbantoruan Anik Juli Dwi Astuti Rohani

II. TINJAUAN PUSTAKA Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

BAB I PENDAHULUAN. air. Kota Medan dilintasi oleh beberapa sungai termasuk diantaranya Sungai Sei

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah populasi penduduk pada suatu daerah akan. memenuhi ketersediaan kebutuhan penduduk. Keterbatasan lahan dalam

IV. KEADAAN UMUM 4.1. Regulasi Penataan Ruang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Sri Rahmawati, 2015

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat tinggal tetap, baik sendiri maupun berkeluarga. Jika dilihat dari

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

2016 KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERD ASARKAN JUMLAH PEND UD UK D I KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMED ANG

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya lahan (Sitorus, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan kota

BAB I PENDAHULUAN. hingga upah yang tinggi. Proses migrasi juga turut mempengaruhi kondisi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya serta tentu saja untuk mempertahankan eksistensi kehidupannya di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. (1989), hingga tahun 2000 diperkirakan dari 24 juta Ha lahan hijau (pertanian,

I PENDAHULUAN. dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal

PENDAHULUAN. banyaknya daerah yang dulunya desa telah menjadi kota dan daerah yang

KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DI KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan waktu pertumbuhan penduduk yang cepat. fungsi. Masalah pertanahan akan selalu timbul dari waktu ke waktu.

PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1. Abstrak

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Menurut Moh. Pabundu Tika

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

PROYEKSI DAYA DUKUNG LAHAN DAN KEBUTUHAN PERTANIAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2029 BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk dari tahunketahun

ANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DAN PREDIKSI PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS DI KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

DINAMIKA KEBERADAAN SAWAH di KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang dituju harus melibatkan dan pada

IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan cabang ilmu yang dulunya disebut sebagai ilmu bumi

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota-kota besar di negara-negara berkembang umumnya mengalami laju

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PERUBAHAN FUNGSI PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN MOGOLAING KOTA KOTAMOBAGU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

BAB I PENDAHULUAN. dengan erosi geologi atau geological erosion. Erosi jenis ini tidak berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian,

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan segala aktivitasnnya. Permukiman berada dimanapun di

Transkripsi:

STUDI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SAMBIREJO TIMUR KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG Sari Yastuti 1 dan Ali Nurman 2 1 Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, 20211 Indonesia Email: yastutisari1@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perubahan bentuk penggunaan lahan persawahan dilihat dari tahun 2006 sampai dengan 2011, (2) faktor-faktor (Pertambahan jumlah penduduk, Jenis pekerjaan dan pendapatan) yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan persawahan di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan dengan luas wilayah 429,892 Ha yang terdiri dari 11 dusun dan yang menjadi sampel yaitu dusun yang diambil paling banyak mengalami perubahan penggunaan lahan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, studi dokumenter dan angket. sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan lahan terdiri dari lahan pertanian yakni persawahan dan permukiman. Perubahan penggunaan lahan terdiri atas luas dan bentuk, dimana perubahan luas pada tahun 2006-2011 yaitu seluas 38,844 Ha dimana lahan pertanian pada tahun 2006 seluas 244,225 Ha dan pada tahun 2011 seluas 205,381 Ha. Perubahan luas ini diikuti dengan perubahan bentuk penggunaan lahan dimana perubahan bentuk penggunaan pertanian tersebut berubah menjadi lahan permukiman dengan perincihan selama tahun 2006 2011 pertanian berubah menjadi lahan permukiman seluas 21 Ha. (2) faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan yaitu, jumlah anggota keluarga pada tahun 2006 2011 banyak mengalami perubahan yang dikarenakan pertambahan jumlah anggota keluarga yaitu perubahan penggunaan lahan pertanian yang dijadikan permukiman, jenis pekerjaan responden. Pekerjaan responden pada tahun 2006 2011 yang banyak berkurang adalah petani dan pedagang,dan yang paling banyak mengalami penambahan adalah pegawai negeri/swasta,. Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sampingan adalah sebagai kuli bangunan, supir angkot, bengkel serta pendapatan responden belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Faktor Perubahan Penggunaan Lahan PENDAHULUAN Pada hakekatnya kehidupan manusia selalu berkembang dari waktu kewaktu, baik perkembangan dari segi tempat tinggal maupun perkembangan dari segi mata pencaharian. Perkembangan kehidupan manusia tersebut tidak dapat dipisahkan dari keberadaan lahan sebagai wadah atau tempat berlangsungnya berbagai aktivitas manusia untuk menjamin kebutuhan hidupnya. Dalam rangka memenuhi kelangsungan hidupnya, manusia berusaha mengolah sumber daya alam yang ada pada lingkungan, dalam hal ini adalah lahan sebagai wujud geografis, lahan selalu mengalami perubahan (aspek fisik dan nonfisik) dari waktu kewaktu. Aspek fisik yang paling menonjol antara lain adanya perubahan jenis penggunaan, sedangkan perubahan nonfisiknya meliputi 27

pertambahan jumlah penduduk. Perubahan penggunaan ini, dapat berjalan dengan baik apabila ada dukungan dari masyarakat sekitar yang terlibat didalamnya. Lahan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai tempat bermukim. Kebutuhan akan lahan untuk pemukiman pun semakin bertambah seiring dengan pertambahan penduduk. Aktivitis manusia terhadap lahan semakin meningkat dan beragam, baik dalam mengolah maupun memanfaatkannya. Selama ini pula terjadi perubahan-perubahan penggunaan lahan yang semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan manusia. Semakin bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada semakin ramainya permukiman, seiring dengan itu pengadaan berbagai fasilitas kehidupan seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan lain-lain menuntut terjadinya perubahan penggunaan lahan yang kian pesat. Kebutuhan akan lahan tidak sekedar sebagai ruang berpijak tetapi sebagai faktor utama dalam menghasilkan bahan pangan. Setiap manusia membutuhkan lahan sebagai tempat tinggal atau tempat berusaha. Disisi lain kemampuan manusia untuk mendapatkan lahan tidak sama karena daya masyarakat untuk membeli lahan sangat lemah dan tanah yang dijual sangat mahal. Hal ini membuat penggunaan lahan atau kepemilikan lahan tidak dapat sepenuhnya diserahkan pada sekelompok orang atau mekanisme pasar. Perubahan luas penggunaan lahan baik pengurangan atau penambahan di dalam berbagai bentuk penggunaan lahan seperti pada pertanian lahan kering, sawah, perkebunan rakyat, rawa, pemukiman dan sebagainya. Memberikan dampak terhadap bahan pangan yakni perubahan lahan yang semula digunakan untuk persawahan menjadi permukiman berdampak pada semakin menurunnya hasil produksi beras. Hal ini terlihat dari luas panen pada tahun 2005 sekitar 260 ha, menjadi 150 ha pada tahun 2010 di Desa Sena, pembangunan pemukiman, kesehatan, dan fasilitasnya. Yang pada akhirnya mengakibatkan penyempitan lahan. Penggunaan lahan sebagai salah satu produk kegiatan manusia dipermukaan bumi yang selalu dimulai dari wilayah yang lingkungan fisiknya alami dan merupakan yang paling penting, baik setelah wilayah itu habis dimanfaatkan, kemudian bergerak kewilayah lain dengan lahan-lahan marginal. Peningkatan penggunaan lahan terjadi pada wilayah yang mudah dicapai aksesibilitas dan mempunyai fisik yang mendukung bila dibandingkan dengan daerah lain. Hal ini tentunya akan menarik penduduk sebagai pengguna lahan, akibat terjadinya perubahan penggunaan lahan yang sejalan dengan pembangunan diluar sektor. Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 21 kecamatan. Salah satu dari kecamatan tersebut adalah Kecamatan Percut Sei Tuan yang memiliki 20 desa. Luas Kecamatan Percut Sei Tuan adalah 1.090.700 Ha. Di antara 20 desa tersebut salah satunya adalah Desa Sambirejo Timur yang memiliki luas 429,892 Ha. Berdasarkan letak geografis wilayah pemukiman penduduk yang bersampingan dengan kawasan perkebunan bandar klippa yang memiliki areal persawahan ± 125 Ha yang sebagian wilayah dusun dilalui oleh Saluran Listrik Tegangan Tinggi (SUTET) dan sebagian wilayah berbatasan dengan bantaran sungai Batang Kuis (kantor Desa Sambirejo Timur). Terdapat beberapa masalah di Desa Sambirejo Timur salah satunya yaitu jika hujan turun deras maupun tidak deras dalam waktu sebentar saja daerah tersebut langsung banjir karena dataran yang rendah dan resapan air tidak berjalan di saluran parit. Namun demikian banyak bangunanbangunan yang sedang didirikan salah satunya bangunan perumahan yang masih dibuat oleh pengusaha dan masalah lainnya adalah aksesibilitas di Desa Sambirejo Timur sangat jarang dilalui oleh angkutan umum. Desa Sambirejo Timur terdiri dari 11 Dusun dengan jumlah penduduk 25.174 Jiwa pada tahun 2011. Kepadatan penduduk di Desa Sambirejo juga mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2006 dan 2007 jumlah penduduknya sekitar 18.963 Jiwa, tahun 2008 berjumlah 19.386 Jiwa dan pada tahun 2009 berjumlah 22.422 jiwa, pada tahun 2010 mengalami peningkatan yaitu 24.936 jiwa dan pada tahun 2011 juga mengalami peningkatan yaitu 25.174 Jiwa akibat dari perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Desa Sambirejo Timur. Perubahan bentuk penggunaan lahan di Desa Sambirejo Timur dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 juga telah mengalami banyak pergeseran fungsi lahan. 28

Sebagai faktanya pada tahun 2006 luas lahan persawahan seluas 244,225 Ha dari seluruh Desa Sambirejo Timur, dan dalam kurun waktu 5 tahun luas persawahan di Desa Sambirejo Timur berkurang menjadi 205,381 Ha Dengan demikian, perumusan masalah pada peneltian ini adalah: Bagaimana perubahan bentuk penggunaan lahan area persawahan menjadi permukiman dilihat dari tahun 2006 sampai dengan 2011 di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan, Faktorfaktor (Pertambahan jumlah penduduk, Jenis pekerjaan dan pendapatan) yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan area persawahan menjadi di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan? METODOLOGI PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan dengan luas wilayah 429,892 Ha. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, studi dokumenter dan angket. Analisis perubahan penggunaan lahan diperoleh dengan cara menunpangsusunkan peta penggunaan lahan tahu 2006 dan tahun 2011 dengan mnggunakan aplikasi sistem informasi geografi. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara adaminstrasi Desa Sambirejo Timur termasuk dalam Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan letak astronomis berada pada 395900-398200mU dan 473000-4762500mT Zona 47N UTM. Desa Sambirejo Timur berbatasan dengan Desa Sei Rotan di sebelah utara, Desa Bandar Klippa di sebalah selatan, Desa Sena Kecamatan Batang Kuis, dan Desa Tembung disebelah barat. Gambar 1. Administrasi Desa Sambireji Timur 29

Hasil digitasi peta penggunaan lahan tahun 2006, penggunaan lahan yang paling menonjol untuk area persawahan seluas 244,225 Ha dan disusul dengan permukiman seluas 185,667. Sedangkan pada tahun 2011 penggunaan lahan yang paling luas adalah permukiman seluas 224,511 dan persawahan seluas 205,381 Ha, dengan luas dusun yang paling banyak mengalami penambahan area persawahan menjadi permukiman adalah dusun IX Seroja seluas 18,099, dan yang paling kecil adalah Dusun II Mawar 2,58 Ha. Kemudian perubahan luas penggunaan lahan yang paling mengalami pengurangan pada area persawahan yaitu Dusun IX Seroja seluas 18,185 Ha dan yang sedikit mengalami perubahan adalah dusun VII Tanjung seluas 0,545 Ha. Penggunaan lahan persawahan di daerah penelitian selama tahun 2006 sampai 2011 mengalami perubahan, baik itu perubahan luas lahan maupun bentuk perubahan penggunaan area persawahan dari tahun 2006 sampai 2011 yaitu 38,844 Ha, pengurangan luas lahan persawahan pada tahun 2006 yaitu seluas 244,225 Ha dan pada tahun 2011 seluas 205,381 Ha. Perubahan bentuk penggunaan lahan persawahan pada tahun 2006 sampai 2011 di daerah penelitian yaitu perubahan lahan persawahan kebentuk permukiman seluas 38,851 Ha, dimana pada tahun 2006 luas permukiman 185,667 Ha dan tahun 2011 luas permukiman 224,511 Ha. Hal ini dapat dilihat dari hasil overlay peta penggunaan lahan di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2006 dengan peta penggunaan lahan Di Desa Sambirejo Timur Pada tahu 2011. Overlay peta dilakukan dengan cara peta penggunaaan lahan tahun 2006 dan 2011 di digitasi sesuai dengan penggunaan lahan yang ada. Peta tersebut didigitasi dengan sistem komputer dengan menggunakan perangkat lunak Arc View. Gambar 2. Peta Perubahan Penggunaan Lahan Desa Sambirejo Timur Tahun 2006-2009 30

Perubahan penggunaan lahan persawahan ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk, mata pencaharian (jenis pekerjaan) dan pendapatan. Jumlah penduduk sangat mempengaruhi perubahan penggunaan lahan persawahan, dimana jumlah anggota keluarga responden didaerah penelitian selalu mengalami perubahan selama tahun 2006 sampai 2011. Jumlah anggota keluarga 2,3 dan 4 orang berkurang sebanyak 18 KK, jumlah anggota dan yang paling banyak bertambah adalah anggota keluarga lebih dari 5 dan 6 orang keatas yaitu 12 KK. Selain faktor jumlah penduduk salah satu faktor penyebab perubahan penggunaan lahan persawahan adalah jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan responden pada tahun 2006 sampai 2011 banyak mengalami perubahan dimana jenis pekerjaan pokok yang banyak mengalami perubahan adalah petani dan pedagang yaitu berkurang sebanyak 10 KK (12,5%), yang paling banyak mengalami penambahan adalah pegawai negeri yaitu 3 KK (3,74%), dan pekerjaan sampingan yang paling banyak adalah kuli bangunan dimana pada tahun 2006 sebanyak 28 KK (35%) dan pada tahun 2011 mengalami penambahan sebanyak 8 KK (10) menjadi 36 KK (45%), (lihat tabel 17,18,19 dan 20, hal 64,65,dan 66). Berkurangnya petani dan pedagang yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan. Karena lahan persawahan yang telah banyak berkurang sehingga responden memiliki pekerjaan sampingan sebagai kuli bangunan, supir angkot, pengemudi becak dan bengkel. Pendapatan responden juga sangat mempengaruhi perubahan penggunaan lahan persawahan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pendapatan pokok perbulannya responden yang berpenghasilan lebih dari Rp1.350.000 perbulannya hanya 19 KK (23,75%) yang bertambah selama kurun waktu 5 tahun. Mereka memiliki pendapatan sampingan yang penghasilan tambahannya rata-rata Rp 150.000 - Rp 200.000 perbulannya/ Karena pada tabel 23 dan 24 terlihat bahwa hanya 31 dari 80 yang berpendapatannya Cukup, dan paling banyak responden yang pendapatannya kurang cukup untuk memenuhi kebuituhan sehari hari yaitu 32 responden. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal antara lain: 1. Penggunaan lahan di daerah penelitian terdiri atas lahan pertanian yakni persawahan dan permukiman. Perubahan penggunaan lahan terdiri atas luas dan bentuk, dimana perubahan luas pada tahun 2006-2011 yaitu seluas 38,844 Ha dimana lahan pertanian pada tahun 2006 seluas 244,225 Ha dan pada tahun 2011 seluas 205,381 Ha. Perubahan luas ini diikuti dengan perubahan bentuk penggunaan lahan dimana perubahan bentuk penggunaan pertanian tersebut berubah menjadi lahan permukiman dengan perincihan selama tahun 2006 2011 area persawahan berubah menjadi lahan permukiman seluas 38,844 Ha. 2. Perubahan ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk, jenis pekerjaan (mata pencaharian) dan pendapatan. Dimana jumlah anggota keluarga pada tahun 2006 2011 banyak mengalami perubahan yang dikarenakan pertambahan jumlah anggota keluarga. Hal ini sangat berpengaruh kepada perubahan penggunaan lahan area persawahan terutama untuk permukiman. Selain faktor jumlah penduduk, perubahan penggunaan lahan pertanian juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan responden. Pekerjaan responden pada tahun 2006 2011 yang banyak berkurang adalah petani dan pedagang, dan yang paling bayanak mengalami penambahan adalah pegawai negeri/swasta. Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sampingan adalah sebagai kuli bangunan, supir angkot dan bengkel. Hal ini dikarenakan pendapatan responden belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti menganjurkan beberapa saran sebagai bahan masukan 31

bagi masyarakat di Desa Sambirejo Timur antara lain sebagai berikut: 1. Melihat perubahan penggunaan lahan yang begitu pesatnya terutama lahan pertanian akan mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem, oleh karena itu penulis menyarankan agar pihak terkait terutama bagi pemerintah agar merencanakan penggunaan lahan secara efektif dan terncana, 2. Diharapkan dalam hal ini perencanaan pembangunan wilayah supaya lebih memperhatikan keadaan serta kondisi wilayah tersebut. DAFTAR PUSTAKA Anisa. 2005. Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Di Kecamatan Padang Sidempuan 1998-2004. Skripsi.Jurusan Pendidikan Geografi. Medan. FIS UNIMED Arsyad. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor : IPB Press BPS. 2006. Sambirejo Timur dalam angka 2007. Deli Serdang : Badan Pusat BPS. 2007. Sambirejo Timur dalam angka 2008. Deli Serdang : Badan Pusat BPS. 2008. Sambirejo Timur dalam angka 2009. Deli Serdang : Badan Pusat BPS. 2009. Sambirejo Timur dalam angka 2010. Deli Serdang : Badan Pusat BPS. 2010. Sambirejo Timur dalam angka 2011. Deli Serdang : Badan Pusat Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota Dan Permasalahannya. Jakarta :Galia Indonesia. Erpina. 2008. Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Sejak Tahun 2004-2007. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi. Medan: FIS UNIMED Gemasih, A. 2010. Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Terhadap Perubahan Struktur Matapencaharian Penduduk Di Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi. Medan : FIS UNIMED Handoyo, Surita. 1999. Perubahan Pemilikan Lahan dan Pendapatan Masyarakat Akibat Pembangunan Waduk Sermo di Desa Hargo Wilis Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Majalah Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Jayadinata, J, T. 1997. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung. ITB Kantor Camat Percut Sei Tuan 2010. Kecamatan Dalam Angka. Percut Sei Tuan 2010 Malingreau. 1978. Penggunaan Lahan Pedesaan, Penafsiran Citra Untuk Interpretasi Dan Analisisnya. Pusat Pendidikan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Dan Survey Terpadu. Yogyakarta : UGM. Ritohardoyo. 2002. Penggunaan Dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM Sajogya. 1990. Sosiologi Pedesaan. UGM : Bulak Sumur Sandy, I Made. 1987. Penggunaan Tanah di Indonesia. Jakarta : Dirjen Agraria Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh Untuk Penggunaan Lahan. Yogyakarta : Pustaka Umum http://etd.eprints.ums.ac.id/3236/i/e10005003 6.pdf (diakses 2012/05/07) http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678 9/17970/I/wah-apr2009-4%20%282%29.pdf (diakses 2012/05/12). 32