BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan tugas dan fungsinya di kantor. Setiap orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor,

Pengertian Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media elektronik yang memiliki pengaruh sangat

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publiknya. Komunikasi

BAB II LANDASAN TEORI

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran, yang diberikan pada jenjang pendidikan tersebut, yang saat ini

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB I. Komunikasi Antar Peribadi Customer Service dan Kepuasan. Pelanggan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaan ekonomi tidak menentu khususnya di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS

BAB I PENDAHULUAN. setiap anggota organisasi. Komunikasi penting bagi suatu organisasi karena. organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi dan Etika Profesi

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha keras agar komunikasi di dalam dan di luar perusahaan terbuka, jujur, dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Penelitian ini akan dilakukan di UD Anugerah Sejati Embroidery

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

I. PENDAHULUAN. masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB II LANDASAN TEORI. Motivasi berasal dari kata latin motivus yang artinya : sebab, alasan, dasar,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. digunakan untuk dapat berhubungan dengan orang lain adalah melalui

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan pertengahan masa kanak-kanak bagi remaja itu sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunikasi semakin kompleks dan sangat penting dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dorongan dalam melakukan pekerjaanya, intensitas dan frekuensi dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana


BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Oleh karena itu komunikasi merupakan hal yang mutlak diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis di dalam lingkungan sosialnya. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Peneliti ingin mengambil tema tentang budaya komunikasi di organisasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk dikaji lebih dalam lagi. Dalam sebuah organisasi, komunikasi sangat diperlukan oleh setiap orang dalam organisasi itu saat menjalankan tugas dan fungsi mereka. Individu yang ada di dalam organisasi pasti melakukan kegiatan komunikasi dan melalui aktivitas itu juga setiap orang menjalin interaksi yang baik untuk membentuk sebuah hubungan yang harmonis sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik. Komunikasi dalam sebuah organisasi biasanya terjadi dalam menyampaikan sebuah informasi, gagasan, opini, ataupun simbol dari atasan kepada bawahan (komunikasi vertikal), dari bawahan kepada atasan (komunikasi vertikal), sesama pimpinan (komunikasi horizontal), ataupun sesama karyawan ( komunikasi horizontal). Dan pernyataan yang diperoleh setiap orang itu akan disebarluaskan satu sama lain, bagaimana cara menerimanya, bagaimana diproses dan apa respon yang ada. Itu semua merupakan aktivitas komunikasi dalam organisasi. Dalam sebuah organisasi terdapat apa yang disebut dengan budaya komunikasi. Seperti, bagaimana teknologi komunikasi yang ada di dalamnya, bagaimana pandangan individu dalam organisasi terhadap komunikasi yang terjalin, bagaimana pengetahuan mereka tentang komunikasi, kepercayaan mereka melalui komunikasi yang terbentuk, bahasa yang mereka gunakan, dan bagaimana praktik dari komunikasi tersebut. Setiap individu yang ada didalam organisasi dituntut untuk memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan eksternal, kehidupan internal organisasi

juga dianalisis dan dipahami dengan cara berbeda. Semua anggota dalam organisasi bukan sekedar kumpulan orang-orang yang bekerja untuk organisasi dan semuanya berpikiran rasional melainkan mereka adalah sebuah masyarakat dengan segala atributnya. Keanggotaan dalam organisasi berasal dari latar belakang yang berbeda, pengetahuan yang berbeda, kepercayaan yang berbeda, dan sikap dan sifat yang berbeda pula. Tujuan yang mereka ingin capai dalam organisasi juga berbeda. Setiap anggota dalam organisasi juga saling menjalin interaksi sosial, dimana hubungan yang mereka jalin dapat bersifat formal, informal, dan emosional dan kultural. Komunikasi dilakukan untuk menyampaikan maksud hati atau keinginan kepada orang lain. Salah satu faktor yang mendukung komunikasi adalah bahasa, yaitu alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicara atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Secara umum, bahasa berfungsi sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Demikian juga halnya dengan pengetahuan, kepercayaan, dan teknologi yang ada di organisasi memiliki pandangan tertentu dari setiap individu. Semua hal dari budaya komunikasi ini berpengaruh terhadap komunikasi yang terjadi di dalam organisasi antara karyawannya. Itu disebabkan adanya pandangan yang berbeda-beda dari setiap individu tersebut dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu kesimpulan atau pemikiran yang berbeda pula. Jadi, dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana budaya komunikasi dalam sebuah organisasi yang berpengaruh terhadap orang di dalam organisasi tersebut, yaitu karyawan-karyawannya.

Dalam komunikasi di organisasi, yaitu sesama karyawan ataupun atasan ke bawahan dan sebaliknya, atau sesama atasan yang menjalin komunikasi dalam organisasi dengan interaksi yang baik dalam mendiskusikan sebuah masalah ataupun dalam penyebaran informasi akan menciptakan suatu keuntungan tersendiri bagi setiap individu. Dalam hal ini, peneliti ingin lebih melihat bagaimana itu semua terjadi pada karyawan di organisasi tersebut, yaitu karyawan yang berada pada kesejajaran jabatan (frontliner). Karena jika dilihat pada sebuah organisasi, yang paling banyak melakukan kegiatan komunikasi adalah karyawan yang berada di jabatan yang sama dan memiliki kerjasama dalam menjalankan pekerjaan mereka. Ingin dilihat bagaimana teknologi komunikasi pada diri karyawan dan bagaimana pandangan mereka terhadap komunikasi. Budaya komunikasi di sebuah organisasi pastilah berpengaruh terhadap karyawan tersebuat. Seperti, akan termotivasi untuk mengerjakan tugas mereka dengan baik dan saling bekerjasama. Disaat semua karyawan bersatu dalam pola pikir yang terbentuk dari aktivitas komunikasi, maka setiap karyawan akan memiliki rasa saling percaya, dukungan, dan motivasi yang tinggi dalam mencapai tujuan kerja mereka. Motivasi kerja adalah dorongan, upaya, dan keinginan yang ada di dalam diri manusia yang mengaktifkan, memberi daya, serta mengarahkan perilaku pada pelaksanaan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya. Motivasi kerja antara lain ditandai dengan dorongan untuk bekerja dengan baik dan mempertahankan umpan balik. Karyawan yang bekerja pada suatu organisasi bertujuan untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya, juga mempunyai beberapa harapan, hasrat, cita-cita yang diharapkan dapat dipenuhi dari tempat mereka bekerja. Motivasi kerja adalah faktor yang berpengaruh bagi karyawan dalam melaksanakan tugas dan aktivitasnya. Hal ini didasarkan pada asumsi individu

mempunyai kesadaran bervariasi, tujuan yang kompleks dan perasaan bersaing, sebagian besar perilaku individu dilakukan dengan sadar mengarah pada tujuan dan individu memberikan reaksi, penilaian, serta perasaan terhadap hasil kerjanya. Peneliti akan meneliti hubungan budaya komunikasi organisasi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Dan penelitian ini akan dilakukan pada karyawan PT Indosat Tbk Kota Medan. PT Indosat Tbk adalah sebuah perusahaan yang menyediakan jasa telekomunikasi yang telah berdiri kurang lebih 40 tahun dan memiliki sebuah tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam dunika telekomunikasi. PT Indosat Tbk adalah sebuah perusahaan provider yang terkemuka dan memiliki produk-produk yang baik dan citra yang baik pula di mata masyarakat. PT Indosat Tbk yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 39, Medan. Terpilihnya PT Indosat Tbk didukung karena kesuksesan dari perusahaan ini yang juga tidak terlepas dari kinerja yang baik dari orang-orang yang berkualitas di dalamnya dan dengan segala kemampuan dan usaha mereka sehingga mereka dapat menciptakan produk yang unggul sehingga mendapat citra positif dari masyarakat. Itu semua juga didukung dari kerja sama yang baik dari sesama anggota perusahaan dan motivasi yang ada di dalam diri mereka demi tercapainya tujuan mereka dan tujuan organisasi mereka. Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti komunikasi horizontal dalam meningkatkan motivasi kerja dan karir karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan.

I.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah budaya komunikasi di organisasi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan? I.3. PEMBATASAN MASALAH Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun masalah tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian bersifat korelasional, yaitu menganalisis hubungan budaya komunikasi di organisasi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan 2. Objek penelitian ini adalah karyawan (frontliner) PT Indosat Tbk Kota Medan yang telah bekerja minimal tiga tahun 3. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2010 I.4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk menganalisis budaya komunikasi di organisasi di PT Indosat Tbk Kota Medan b. Untuk menganalisis bagaimana pandangan karyawan tentang komunikasi di PT Indosat Tbk Kota Medan c. Untuk menganalisis faktor-faktor pendukung motivasi kerja karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan

d. Untuk menganalisis hubungan budaya komunikasi di organisasi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan 2. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah: a. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai budaya komunikasi di organisasi dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja karyawan b. Secara akademis, diharapkan dapat memperkaya wacana penelitian di bidang ilmu komunikasi, khususnya budaya komunikasi di organisasi dan psikologi komunikasi serta memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembacanya c. Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT Indosat Tbk Kota Medan dalam meningkatkatkan motivasi kerja karyawannya I.5. KERANGKA TEORI Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana akan disoroti (Nawawi, 2001: 39-40). Teori merupakan himpunan konstruk (konsep), definisi dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:

6). Teori berfungsi untuk mejelaskan, meramalkan, dan memberikan pandangan terhadap sebuah permasalahan Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan antara lain: I.5.1. Budaya Komunikasi Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Jadi, budaya adalah hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Edward T.Hall mengatakan, budaya adalah alat kehidupan bagi manusia, sehingga tak ada satupun kehidupan yang tak tersentuh budaya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Pengertian komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (pembicara) kepada komunikan (pendengar) melalui suatu channel (saluran) serta menghasilkan feedback (umpan balik). Sama halnya dengan budaya, komunikasi akhirnya dapat memperlihatkan kepribadian dari komunikatornya atau dapat digunakan sebagai ajang mengekspresikan diri serta menyampaikan hasil pemikiran manusia. Ringkasnya dapat disimpulkan bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Budaya komunikasi akhirnya mengarah kepada pola atau bentuk gaya hidup. Bagaimana komunikasi menjadi suatu budaya yang melahirkan suatu pola atau gaya hidup tersendiri dalam masyarakat (file:///d:/basabasi%20%e2%80%9ctrademark%e2%80%9d%20buday%20komu nikasi%20indonesia%20%c2%ab%20tuk%20kutuk%20is%20here.htm).

Pola atau gaya hidup ini pun akhirnya menjadi suatu identitas tersendiri bagi suatu masyarakat tertentu termasuk masyarakat Indonesia. Jadi, dapat dikatakan budaya komunikasi adalah berdasarkan definisi budaya Edward T.Hall (1959) yang menyebutkan bahwa budaya adalah alat kehidupan bagi manusia. Budaya juga dikatakannya sebagai kepribadian, cara seseorang memecahkan masalah, mengekspresikan diri, cara berfikir, bahkan termasuk juga sistem transportasi, perencanaan kota. Komunikasi dilakukan untuk menyampaikan maksud hati atau keinginan kepada orang lain. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicara atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Secara umum, bahasa berfungsi sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Dalam budaya komunikasi di organisasi terdapat aspek yang dibahas, yaitu aspek tentang teknologi komunikasi di organisasi dan aspek tentang pandangan karyawan terhadap komunikasi, baik pengetahuan, kepercayaan, bahasa, dan praktik mereka. I.5.2. Komunikasi Horizontal Bila pesan mengalir melalui jalan resmi ditentukan oleh hierarki resmi orgnasasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu menurut jaringan komunikasi formal. Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Ada

tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi, yaitu komunikasi kepada bawahan, komunikasi kepada atasan, dan komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam organisasi (Muhammad, 2007: 121). Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi. Adapun yang menjadi tujuan komunikasi horizontal adalah untuk mengkoordinasi tugas-tugas, saling memberi informasi untuk perencanaan dan aktivitas-aktivitas, untuk memecahkan masalah dan konflik yang timbul diantara orang-orang yang ada di tingkatan yang sama, untuk menjamin pemahaman yang sama, dan untuk mengembakan sokongan interpersonal. Dalam komunikasi horizontal, bagaimana informasi disampaikan, efek yang terjadi, dan pemahaman karyawan terhadap informasi yang disampaikan. Bentuk yang paling umum dari komunikasi horizontal adalah komunikasi interpersonal yang mungkin terjadi dalam berbagai tipe. Bentuk-bentuk komunikasi yang sering terjadi dalam komunikasi horizontal, seperti rapat komite, interaksi informal, percakapan telepon, memo dan nota, aktivitas sosial, dan kelompok mutu. Komunikasi horizontal sangat penting untuk koordinasi pekerjaan antara bagian-bagian dalam organisasi. Komunikasi horizontal berkembang serta tidak terkontrol. Karena struktur organisasi mempunyai lebih banyak bagian-bagian dan setiap individu makin mempunyai spesialisasi tertentu, kebutuhan akan koordinasi bagian-bagian menambah komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal bertambah karena kekuasaan atau otoritas sentralisasi menjadi berkurang.

I.5.3. Motivasi Kerja Motivasi kerja adalah dorongan, upaya, dan keinginan yang ada di dalam diri manusia yang mengakitfkan, memberi daya, serta mengarahkan perilaku pada pelaksanaan tugas-tugas dalam lingkup pekerjaannya. Hakikat dari motivasi adalah dorongan untuk melakukan segala sesuatu yang lebih baik daripada lainnya di dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah dorongan yang memiliki ciri-ciri berasal dari dalam maupun luar individu, dapat menimbulkan perilaku bekerja, dan dapat menentukan bentuk, tujuan, intensitas dan lamanya perilaku bekerja tadi (http://rumahbelajarpsikologi.com). Dalam sebuah perusahaan, biasanya motivasi kerja seorang karyawan didasari oleh adanya kepuasan mereka terhadap posisi mereka di organisasi, gaji dan tunjangan mereka, kelayakan mereka di dalam, dan bagaimana lingkungan pekerjaan mereka. Kombinasi dari dua arah gejala harapan dan kebutuhan sebagai usaha memotivasi. Berbasis pendekatan demikian, maka dikenal tiga hal tentang motivasi kerja. Pertama, kebutuhan individu yang terpenting adalah pencapaian, kekuasaan, afiliasi, perhitungan, ketergantungan, perluasan. Kedua, motivasi kerja berkembang pada kekuatan yang diubah dalam pola kebutuhan dan kepercayaan untuk bekerja dalam organisasi. Ketiga, hasil akhir psikologis orang bekerja tidak lain kepuasan yang diperoleh dari kerja dan peranannya. Pendek kata memotivasi dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan dan kepuasan tenaga kerja dimana organisasi dapat menetukan sendiri pola kebutuhan dan kepuasannya tanpa mengabaikan tenaga kerja (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/motivasi-kerja-9/). Pada umumnya para ahli teori perilaku beropini bahwa dalam setiap perilakunya manusia mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan

tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan para ahli teori motivasi yang berusaha berfikir dan mencari cara agar manusia dapat didorong berkontribusi memenuhi kebutuhan dan keinginan organisasi. Tenaga kerja penting dimotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Teori hierarkhi kebutuhan Maslow menyiratkan manusia bekerja dimotivasi oleh kebutuhan yang sesuai dengan waktu, keadaan serta pengalamannya (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/motivasi-kerja-9/). Tenaga kerja termotivasi oleh kebutuhan yang belum terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang lebih tinggi muncul setelah tingkatan sebelumnya. Masing-masing tingkatan kebutuhan tersebut, tidak lain : kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, perwujudan diri. Dari fisiologis bergerak ke tingkat kebutuhan tertinggi, yaitu, perwujudan diri secara bertahap. I.5.4. Teori S-O-R Penelitian ini menggunakan Model S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dan psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponenkomponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah pesan (stimulus), komunikan (organism), efek (response). Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek how bukan what dan why. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar at dalam bukunya Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam masalah menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan. Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).

Stimulus (Pesan atau Informasi yang ada dalam proses komunikasi dalam organisasi) Organism (Karyawan PT Indosat Tbk Medan) * Perhatian * Pengertian * Penerimaan Gambar I.1. Model S-O-R Penelitian Respon (Motivasi kerja karyawan PT Indosat Tbk Medan) Stimulus disini adalah pesan yang disampaikan. Dalam penelitian ini stimulusnya adalah informasi yang ada di komunikasi pada organisasi terkait. Organismnya adalah para karyawan yang ada di PT Indosat Tbk Medan. Sedangkan responnya adalah motivasi kerja dan karir karyawan PT Indosat Tbk Medan (Efendy, 2005:p225). Gambar diatas menunjukkan menunjukkan bahwa perubahan motivasi kerja karyawan berpengaruh dengan bagaimana interaksi yang dilakukan karyawan melalui budaya dan komunikasi organisasi di PT Indosat Tbk Medan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin ditolak ataupun mungkin diterima. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan, proses berikutnya komunikan mengerti maka kemampuan komunikan inilah yang melanjtukan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan mengolahnya maka terjadilah sebuah proses peningkatan motivasi kerja dan karir karyawan di PT Indosat Tbk Medan.

I.6. KERANGKA KONSEP Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social (Singarimbun, 1995: 33). Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 1995: 40). Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Adapun yang menjadi kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang lain (Nawawi, 1995: 56). Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain (Rakhmat, 2007: 12). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah budaya komunikasi di organisasi 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variable bebas (Nawawi, 1995: 57). Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya disebut variabel terikat (Rakhmat, 2007: 13). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi kerja karyawan.

3. Variabel Antara (Interviening Varible) Variabel antara berada di antara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dengan karakteristik responden. Karakteristik responden adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang yang membedakannya dengan orang lain (Umar, 2002: 61). Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama bekerja. I.7. MODEL TEORITIS Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahanpermasalahan terkait antara satu dengan yang lainnya. Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut: Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) Budaya Komunikasi di Organisasi Motivasi Kerja Karyawan Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden GAMBAR I.2. Model Teoritis Penelitia

I.8. OPERASIONAL VARIABEL Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian diperlukan suatu operasional variabel terkait, yaitu sebagai berikut: No. Variabel Teoritis Variabel Operasional 1. Variabel Bebas (X) Budaya Komunikasi di Organisasi 1. Budaya Komunikasi a. Teknologi komunikasi b. Pengetahuan karyawan c. Kepercayaan karyawan d. Bahasa karyawan e. Frekuensi komunikasi karyawan f. Tujuan komunikasi karyawan g. Efek komunikasi 2. Budaya Organisasi a. Relasi b. Nilai c. Lingkungan Variabel Terikat (Y) Motivasi Kerja Karyawan 1. Kepuasan karyawan terhadap: a. Pekerjaan b. Paritisipasi pengambilan keputusan c. Gaji dan Tunjangan d. Promosi Karyawan e. Hubungan dengan teman sekerja 3. Variabel Antara (Z) 1. Usia

Karakteristik Responden 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Lama Bekerja Tabel I.1. Operasional Variabel Penelitian I.9. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995: 46). Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas a. Teknologi komunikasi, yaitu apa saja perlengkapan yang bersifat teknologi yang berada pada sebuah organisasi untuk dijadikan alat komunikasi antarkaryawan, seperti komputer, telepon. b. Pengetahuan karyawan, yaitu bagaimana pengetahuan karyawan tentang komunikasi yang harus terjadi dalam organisasi c. Kepercayaan karyawan, yaitu karyawan melakukan komunikasi untuk meningkatkan kepercayaan diantara mereka dan percaya bahwa komunikasi itu penting di organisasi. d. Bahasa karyawan, yaitu karyawan di organisasi biasa melakukan komunikasi menggunakan bahasa seperti apa.

e. Frekuensi melakukan komunikasi horizontal, yaitu seberapa sering karyawan yang ada dalam PT Indosat Tbk Medan melakukan komunikasi dengan sesama karyawan lainnya dalam membicarakan segala hal, baik yang berhubungan dengan organisasi maupun pribadi. f. Tujuan melakukan komunikasi horizontal, yaitu apakah yang menjadi tujuan karyawan PT Indosat Tbk Medan yang melakukan komunikasi horizontal, apakah untuk kepentingan organisasi, apakah untuk pribadi masing-masing, atau untuk kepentingan sesama karyawan, dan ataukah untuk kepentingan pimpinan. g. Efek komunikasi, yaitu mengenai efek yang muncul saat sesama karyawan melakukan aktivitas komunikasi. h. Relasi, yaitu karyawan PT Indosat Tbk Medan antara yang satu dengan yang lainnya saling mengerti, saling perhatian, saling mendengar, saling komunikasi, saling membantu, dan saling mendorong. i. Nilai, yaitu karyawan PT Indosat Tbk Medan memiliki kualitas yang baik, berkepribadian baik, dan tumbuh sebagai karyawan dengan sikap dan mental yang positif. j. Lingkungan, PT Indosat Tbk Medan sebagai lingkungan karyawannya dalam bekerja haruslah bersih, rapi, teratur dan aman. 2. Variabel Terikat a. Kepuasan Karyawan, yaitu apakah karyawan tersebut puas dengan apa yang dia dapat dari PT Indosat Tbk Medan, seperti: Pekerjaan, yaitu pekerjaan yang diberikan PT Indosat Tbk Medan apakah sesuai dengan keahlian yang dimilikinya atau tidak..

Paritisipasi pengambilan keputusan, yaitu kehadiran karyawan dengan segala ide dan opininya terhadap suatu keputusan dianggap atau tidak untuk kepentingan PT Indosat Tbk Medan Gaji dan Tunjangan, yaitu segala sesuatu yang dikerjakan oleh karyawan tersebut berdasarkan kemampuannya seimbang dengan gaji dan tunjangan yang diterimanya dari PT Indosat Tbk Medan. Promosi Karyawan, yaitu karyawan yang telah memiliki banyak prestasi atau pekerjaan yang baik dalam PT Indosat Tbk Medan memiliki kesempatan untuk meningkatkan karirnya atau lebih dikenal dengan naik jabatan. Hubungan dengan teman sekerja, yaitu hubungan karyawan yang satu dengan yang lainnya cukup baik sehingga para karyawan PT Indosat Tbk Medan dapat bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan yang sama. 3. Variabel Antara (Karakteristik Responden) a. Usia, yaitu tingkat umur responden pada saat mengisi kuesioner. b. Jenis Kelamin, yaitu jenis kelamin dari responden laki-laki atau perempuan. c. Pendidikan, yaitu tingkat pendidikan terakhir responden d. Lama Bekerja, rentang waktu yang dimiliki responden dalam menekuni dunia pekerjaannya. I.10. HIPOTESIS Hipotesis secara sederhana merupakan dugaan sementara yang diharapkan terjada dalam penelitian. Penelitian terhadap suatu objek tertentu hendaknya dilakukan dengan berpedoman pada suatu hipotesis sebagai pegangan sementara atau

jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya dalam kenyataan (empirical verification), percobaan (experimentation), atau praktek (implementation). Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan hasil penelitian. Hipotesis yang abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian, tetapi juga sukar diuji secara empiris. Hipotesis yang abstrak biasanya dibuktikan kebenarannya, bukan dengan data empiris, tetapi dengan interpretasi subjektif. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho: Tidak terdapat hubungan budaya komunikasi di organisasi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan. Ha: Terdapat hubungan budaya komunikasi di organisasi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan..