BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. cerebral palsy, maka peneliti dapat memberi kesimpulan dari ketiga subjek terkait

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehadiran anak umumnya merupakan hal yang dinanti-nantikan

BAB I PENDAHULUAN. yang indah, bahkan anak dikatakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran seorang anak dalam keluarga merupakan suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah suatu anugerah yang sangat dinanti-nantikan oleh pasangan

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Gambaran Penerimaan Orang Tua Terhadap Anak Autisme Serta Peranannya Dalam Terapi Autisme. Sri Rachmayanti Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

5. PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. Allah berfirman dalam Q.S Ali Imran, ayat 185 yang berbunyi: Tiap-tiap yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu komunikasi yang baik. Salah satunya cara yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di RS Islam Surakarta, pada tahun 2013 pasien kanker

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

bersalah, dan kematian. Penderitaan bisa berupa kesulitan-kesulitan. Hal yang paling mendasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya terlahir sempurna tanpa ada

PEDOMAN OBSERVASI. Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek

1 Universitas Indonesia

: Penerimaan Ibu Yang Memiliki Anak Tunarungu : Nuria Khotimah/ : Ni Made Taganing, M. Psi., Psi A B S T R A K S I

Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d

PENGASUHAN (GOOD PARENTING) BAGI ANAK DENGAN DISABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berarti. Anak datang menawarkan hari-hari baru yang lebih indah, karena

ACCEPTANCE MOTHER WHO OWNS DEAF CHILDREN

5. DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kehadiran seorang bayi dalam keluarga merupakan berkah yang luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugerah, anak adalah titipan dari Allah SWT. Setiap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. A. Ibu yang memiliki anak tunagrahita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga

Respons Orang Tua Korban Pembunuhan terhadap Pembunuh Anak Tunggalnya

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BABI PENDAHULUAN. Semua orangtua menginginkan anak lahir dengan keadaan fisik yang

BAB V PENUTUP. Setelah melakukan analisis terhadap temuan-temuan di lapangan pada bab IV,

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan. intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. Memiliki anak merupakan hal yang ditunggu-tunggu dan sangat. menggembirakan bagi pasangan suami istri. Kehdiran anak bukan saja

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meninggal sebelum usia lima tahun didominasi oleh kelahiran prematur dan kelahiran bayi

BAB I PENDAHULUAN. Memiliki anak merupakan hal yang diharapkan oleh orang tua, terlebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013

Kuesioner Parental Reactions. Berikut ini merupakan kuesioner parental reactions. Kepada Saudara akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENERIMAAN DIRI IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak dini dengan layak. Oleh karena itu, anak memerlukan program

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, jumlah anak-anak yang berkebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

PENYAKIT TERMINAL PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN, 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alasan. Terlebih lagi alasan malu sehingga tidak sedikit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. banyak anak yang mengalami gangguan perkembangan autisme. Dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hadirnya seorang anak merupakan harapan dari setiap orangtua.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidup semua orang pasti akan mengalami kematian, terutama kematian

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kelahiran anak dalam kondisi sehat dan normal adalah harapan setiap ibu (UNICEF,

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM TERAPI PADA ANAK AUTISME. Oleh. Edi Purwanta

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Death and Dying

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan. menghargai perbedaan (pendapat, sikap, dan kemampuan prestasi) dan

1. PENDAHULUAN. (Wawancara dengan Bapak BR, 3 Maret 2008)

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Apalagi pada masa-masa sekolah menengah atas. Banyak alasan. sosial yang bersifat sementara (Santrock, 1996).

BAB 1 PENDAHULUAN. dari Tuhan. Selain itu, orang tua juga menginginkan yang terbaik bagi anaknya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 2 sampai 2,5 persen beresiko cerebral palsy(nasution, 2013). Menurut

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aspekkesehatanmental. pada Penasun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kalangan pakar pakar ilmu pengetahuan, ilmu hukum, dan juga ilmu

POLA ASUH DAN PENDAMPINGAN ORANGTUA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Aini Mahabbati, M.A PLB FIP UNY HP:

BAB I PENDAHULUAN. upaya penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan

BAB II LANDASAN TEORITIS. reaksi fisik yang disebabkan karena persepsi seseorang terhadap kehilangan (loss).

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog. Fakultas Psikologi UMBY 2015

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Masyarakat semakin berkembang

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor penyebab kecemasan neurotik anak sulung berdasarkan psikoanalisis

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. harapan tersebut bisa menjadi kenyataan. Sebagian keluarga memiliki anak yang

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai bagaimana gambaran proses penerimaan ibu dengan anak yang mengalami cerebral palsy, maka peneliti dapat memberi kesimpulan dari ketiga subjek terkait proses penerimaan dengan anak yang mengalami cerebral palsy sebagai berikut : a. Subjek A Peneliti memberikan kesimpulan bahwa subjek A telah dapat menerima dan memamahami kehadiran serta kenyataan sang buah hati. Dalam proses penerimaannya, subjek A tidak secara sistematis melalui setiap tahapan karena ada beberapa tahapan penerimaan yang ia lompati. Subjek A melalui tahapan primary phase yakni hanya perasaan shock (kaget), secondary phase yakni guilt (perasaan bersalah), tahapan yang terakhir tertiary phase yakni bergaining (tawar menawar), adaptazion and reorganitation (adaptasi dan reorganisasi) serta accaptance and adjusment (menerima dan memahami). Faktor-faktor yang mendukung proses penerimaan yaitu karakteristik yang cenderung sedang dan usia cerebral palsy yang telah lama didiagnosa serta dukungan dari kerabat terdekat yang sangat baik. Faktor-faktor tambahan lainnya yang menurut peneliti juga membantu proses penerimaan subjek A yaitu, nilai religiusitas yang 123

tertanam dalam diri subjek A serta konsep diri yang baik. Selain faktorfaktor yang mendukung proses penerimaan ada juga faktor yang menjadi penghambat setiap tahapan penerimaan tidak dilalui secara sistematis yaitu, faktor ekonomi dan latar belakang pendidikan. b. Subjek B Subjek B belum dapat menerima dan memahami kehadiran serta kenyataan yang menimpa anaknya. Hal ini peneliti simpulkan berdasarkan proses penerimaan subjek B yang belum sampai pada tahap akhir. Dalam proses penerimaannya, subjek B juga tidak secara sistematis melalui setiap tahapan karena ada beberapa tahapan penerimaan yang ia lompati. Subjek B melalui ketiga tahapan pada primary phase yakni hanya perasaan shock (terkejut), denial (menyangkal) serta grief and depression (perasaan duka dan depresi). Pada secondary phase yakni ambivalence (dua perasaan yang bertentangan), guilt (perasaan bersalah) dan anger (perasaan marah). Tahapan yang terakhir tertiary phase yakni adaptation and reorganitation (adaptasi dan reorganisasi) namun reorganisasi dan adaptasi yang subjek B lakukan tidak mendalam. Faktor-Faktor yang menghambat proses penerimaan yaitu karakteristik cerebral palsy yang cukup berat dan usia cerebral palsy yang tergolong muda, respon negatif dari masyarakat, faktor ekonomi, nilai religiusitas yang diyakini, latar belakang pendidikan serta tidak adanya dukungan dari masyarakat. 124

c. Subjek C Peneliti menyimpulkan bahwa subjek C telah menerima dan memamahami kehadiran serta kenyataan sang puteri. Dalam proses penerimaannya, subjek C juga tidak secara sistematis melalui setiap tahapan karena ada beberapa tahapan penerimaan yang ia lompati. Subjek C melalui tahapan primary phase yakni hanya perasaan shock (kaget), secondary phase yakni guilt (perasaan bersalah), tahapan yang terakhir tertiary phase yakni bergaining (tawar menawar), adaptazion and reorganitation (adaptasi dan reorganisasi) serta accaptance and adjusment (menerima dan memahami). Faktor-faktor yang mendukung proses penerimaan yaitu karakteristik yang cenderung sedang dan usia cerebral palsy yang telah lama serta dukungan dari kerabat terdekat yang sangat baik serta pengalaman yang telah ia dapatkan sebelumnya dari kerabat dekat. Faktor-faktor tambahan lainnya yang menurut peneliti juga membantu proses penerimaan subjek A yaitu, nilai religiusitas. Selain faktor-faktor yang mendukung proses penerimaan ada juga faktor yang menjadi penghambat setiap tahapan penerimaan tidak dilalui secara sistematis yaitu, faktor ekonomi dan latar belakang pendidikan. 5.2 Diskusi Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa hal yang perlu menjadi bahan diskusi. Beberapa subjek tidak melewati satu atau bahkan beberapa tahapan penerimaan. Hal ini dikarenakan bahwa setiap ibu memiliki karakteristik 125

dan pengalaman berbeda yang kaitannya dengan kepribadian mereka. Selain itu fokus utama bukanlah urutan tahapan atau fase yang dilalui sang ibu, akan tetapi lebih difokuskan pada bagaiman proses penerimaan tersebut dapat terjadi. Setiap ibu memiliki cara dan teknik yang berbeda dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan. Oleh sebab itu, setiap kasus dirasa harus dipandang sebagai kasus yang sifatnya individual dan bergantung pada dinamika kepribadian dan faktor-faktor pendukung individu tersebut. Fase atau tahapan yang tidak dilalui secara sistematis terjadi pada masing-masing subjek pada penelitian ini. Semua subjek mengalami lompat tahapan yang dilatarbelakangi oleh alasan dan faktorfaktor yang berbeda-beda. Sikap peneriman ketiga subjek dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua subjek telah menerima akan kehadiran sang buah hati yang mengalami cerebral palsy. Hal ini serupa dengan hasil penelitian dengan subjek ibu yang memiliki anak down syndrome, pada penelitian tersebut peneliti mengemukakan bahwa ada beberapa subjek yang mengalami reaksi tertentu sementara subjek lainnya lompat ke reaksi selanjutnya. Dalam proses penerimaan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses penerimaan, seperti yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan ibu adalah jenis karakteristik cerebral palsy yang dialami anak, dukungan masyarakat, dukungan kerabat dan keluarga besar, faktor ekonomi serta status sosial. Peneliti menemukan faktorfaktor tambahan yang juga berpengaruh terhadap proses penerimaan yaitu latar belakang agama atau nilai-nilai agama yang dipercaya. Peneliti menemukan dua 126

dari tiga subjek yang memiliki latar belakang pemahan agama yang baik dan hal tersebut turut menjadi faktor pendukung dalam proses peneriman sang ibu atas kehadiran buah hati yang mengalami cerebral palsy. Subjek dengan pemahaman agama yang baik mampu mengelola emosi yang hadir ketika beberapa hal yang tidak ia harapkan terjadi. Subjek dengan sadar mempercayai bahwa segala yang terjadi pada dirinya, termasuk hal-hal yang tidak diinginkan sekalipun merupakan ketentuan dari Tuhan dan ia harus mampu menerimanya. Pemahaman tersebut membantu subjek dalam menerima setiap keadaan yang menimpa buah hatinya. 5.3 Saran Pada penelitian ini terdapat dua saran, yaitu : 1. Saran Teoritis Pada penelitian ini, peneliti menyadari bahwa peneliti memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan. pada peneliti selanjutnya diharapkan peneliti dapat melakukan penelitian mengenai penerimaan ibu dengan anak yang mengalami cerebral palsy dengan subjek yang memiliki karakterisitik cerebral palsy dan latar belakangan subjek yang lebih beragam, karena keberagaman karakteristik cerebral palsy dalam maisng-masing kasus akan memperlihatkan lebih jelas dan dalam perbedaan pola proses penerimaan yang terjadi. Latar belakang subjek yang beragam juga akan menunjukkan perbedaan pola proses penerimaan ibu yang lebih beragam berdasarkan faktor-faktor pendukung penerimaan. 127

2. Saran Praktis a. Setiap ibu memiliki kewajiban dan tanggung jawab menjaga buah hatinya sejak sang buah hati masih dalam kandungan hingga dilahirkan. Sangat penting bagi ibu untuk selalu memeriksakan kesehatan kandungan dan janinnya selama proses kehamilan, hal ini dapat membantu ibu mendeteksi sejak dini gangguan-gangguan yang dapat memberi dampak negatif pada bayi, salah satu contohnya adalah virus yang menyebabkan janin terkena cerebral palsy. Pasca melahirkan, ibu juga harus peka terhadap pola tingkah laku dan perkembangan motorik sang buah hati. Sikap siaga ibu dalam memantau perkembangan bayi sangat dibutuhkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang kapan saja dapat terjadi pada sang buah hati. b. Ibu juga diharapkan dapat dengan cepat atau lambat menerima keadaan sang buah hati, karena proses penerimaan ibu terhadap keadaan anaknya akan mempengaruhi sikap ibu dalam memberikan pengasuhan, penjagaan, serta perlakuan positif terhadap anak. Sikap positif ibu terhadap buah hati tentu akan mempengaruhi pula proses pengobatan dan penyembuhan anak. Dukungan penuh dari kerabat dekat juga sangat disarankan untuk sang ibu karena hal tersebut akan membantu ibu untuk menerima serta memahami keadaan sang buah hati. 128

c. Masyarakat juga diharapkan dapat memberikan sikap dan respon positif terhadap ibu dengan anak atau individu sang anak yang mengalami cerebral palsy. Sikap positif, simpati dan empati yang diberikan masyarakat tentu akan memberikan dukungan serta motivasi lebih besar terhadap sang ibu, sebaliknya sikap negatif yang diberikan masyarakat akan mempengaruhi rasa percaya diri dan menghambat proses penerimaan sang ibu. d. Parent support group juga sangat dibutuhkan untuk mewadahi para orang tua yang memiliki anak dengan cerebral palsy untuk dapat berbagi informasi, melakukan konseling serta melakukan aktivitasaktivitas lainnya. Orang tua khususnya ibu dapat bergabung dengan orang tua lain yang juga memiliki anak dengan cerebral palsy. Dengan demikian, parent support group tersebut akan lebih membantu dalam hal penanganan anak cerebral palsy karena adanya pertukaran informasi serta dukungan emosional sesama orang tua dengan anak cerebral palsy. 129