Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017 p-issn ; e-issn X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB II METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAN PROFIL KLT PARTISI CAIR-PADAT EKSTRAK DAUN JAHE BALIKPAPAN (Etlingera balikpapanensis)

ETIL ASETAT DAN EKSTRAK METANOL

PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017 p-issn ; e-issn X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

BAB III METODE PENELITIAN

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH KAKAO MASAK DAN KULIT BUAH KAKO MUDA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN SENYAWA KIMIANYA

Anang Budi Utomo, Agus Suprijono, Ardan Risdianto. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

AKTIVITAS EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PIDADA MERAH (SONNERATIA CASEOLARIS L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Hasil Optimasi Pelarut Etanol-Air

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Jengkol (Archidendron jiringa (Jeck) Nielsen Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KANDUNGAN VITAMIN C DALAM CABAI MERAH (Capsicum annuum. L) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BIJI EDAMAME (Glycin max (L) Merril) DENGAN METODE DPPH

BAB III METODE PENELITIAN

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

Lampiran 1. Diagram alir proses maserasi

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

III. BAHAN DAN METODA

DAYA PEREDAM RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU MENTE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl)

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 80% DAN 96% DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) Mega Arista Fakultas Farmasi

Rendemen dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol Kulit Batang Bangkal (Nauclea subdita) dengan Metode Maserasi Ultrasonikasi

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

NOVILA INGGRID RELANI

1. Pendahuluan AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI TAUCO DENGAN METODE DPPH

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

ABSTRACT. Keywords :2.2-diphenyl-1-picrylhydrazyl, Spectrophotometer UV-Vis, Antioxidants, Dragon Fruits.

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksana dan Etil Asetat Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Dengan MetodePeredaman Radikal Bebas DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.) ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI AMPAS HASIL PENGOLAHAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb) ABSTRAK

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BERBAGAI BUAH TROPIK DENGAN METODE Ferrous Ion Chelating

DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) TERHADAP PEREAKSI DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

, Vol. 04, No.01, Februari 2017, hal: 85-93 ISSN-Print. 2355 5386 ISSN-Online. 2460-9560 http://jps.unlam.ac.id/ Research Article 85 Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH * Dewi Andini Kunti Mulangsri, Aqnes Budiarti, Endah Novia Saputri Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang. *Email: dewi.andinie@gmail.com ABSTRAK Sistem antioksidan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang mampu menghambat reaktifitas radikal bebas. Sumber alami antioksidan salah satunya adalah buah yaitu buah mangga Arumanis. Proses fraksinasi dengan pelarut dietileter dilakukan untuk menyari senyawa-senyawa yang bersifat semipolar yang diharapkan memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, kemudian dipartisi cair-cair menggunakan pelarut dietil eter. Penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan membuat seri konsentrasi fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga Arumanis yaitu 12,5; 25; 50 dan 100ppm. Vitamin C digunakan sebagai larutan pembanding dengan seri konsentrasi 0,625; 1,25; 2,5 dan 5 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC 50 sebesar 75,22 ppm dan 1,18 ppm untuk Vitamin C. Fraksi dietileter ekstrak etanol buah mangga Arumanis memiliki potensi lemah sebagai antioksidan jika dibandingkan dengan Vitamin C. Kata Kunci: antioksidan, fraksi dietileter, buah mangga arumanis, Mangifera indica, DPPH ABSTRACT Antioxidant systems are part of the immune system which is able to inhibit the reactivity of free radical. Source of natural antioxidants is a fruit that is mango Arumanis. Process of fractionation with solvent diethylether to extraction the compounds semipolar and expected to have potential as antioxidants. This study aims to determine the antioxidant activity of diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis mango (Mangifera indica L.) with DPPH method. Extraction used ethanol 70% by maceration method, then partitioned using a liquid-liquid partition with diethylether as a solvent. Determination of antioxidant activity using DPPH method with a series of concentrations of diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis mango ie 12.5; 25; 50 and 100ppm. Vitamin C used as a reference solution with a concentration series of 0,625; 1.25; 2.5 and

86 5 ppm. The results showed that the diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis mango have antioxidant activity with IC 50 value of 7.22 ppm and 1.18 ppm for Vitamin C. Diethylether fraction of ethanol extract Arumanis mango has weak potential as a antioxidant, if compared with Vitamin C. Keywords: Antioxidants, diethylether fractions, arumanis mango fruit, Mangifera indica, DPPH. I. PENDAHULUAN Sistem antioksidan merupakan bagian sistem kekebalan tubuh yang mampu menghambat reaktifitas raidkal bebas (Winarsi, 2007). Antioksidan adalah molekul yang mampu menghambat reaksi oksidasi, molekul yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas sehingga radikal bebas dapat diredam. Berdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetik (Soedibyo, 1999). Antioksidan sintetik dihasilkan dari reaksi kimia, namun penggunaan antioksidan sintetik dapat meningkatkan risiko penyakit karsinogenik. Kekhawatiran adanya kemungkinan efek samping dari antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami menjadi alternatif. Antioksidan alami dapat dihasilkan dari sayur, bunga, buah, rimpang, batang, kulit buah mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif serta mampu menghambat peroksidasi lipid pada makanan. Antioksidan alami berasal dari hasil metabolit sekunder tumbuhan. Sumber antioksidan alami tersebut dapat diperoleh dari buah yaitu buah mangga Arumanis (Mangifera indica L.). Ekstrak etanol buah mangga memiliki nilai IC 50 3709,197 mg/ml dan kemampuan mengkelat logam ferrosus sebesar 48,702% (Febrianti dan Wahyuningsih, 2016). Di dalam ekstrak etanol buah mangga arumanis masih banyak mengandung senyawa-senyawa yang kompleks sehingga perlu dipisahkan dengan proses fraksinasi. Fraksinasi ini menggunakan pelarut dietileter dengan tujuan mampu menyari senyawa-senyawa semi polar yang diharapkan memiliki potensi sebagai antioksidan. Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis (Mangifera indica L.) dengan metode DPPH (1-1-difenil-2- pikrihidrazil) II. METODE PENELITIAN A. Alat Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah Mangga Arumanis dari Desa Genuksari RT 02 RW

87 01, Kecamatan Genuk, Semarang. Etanol 70%, dietil eter, aquadest. Bahan untuk uji aktivitas antioksidan yaitu DPPH (2,2- Difenil-1-Pikrilhidrazil) p.a, metanol p.a dan vitamin C (phapros). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah moisture balance, blender, timbangan elektrik (Ohaus), seperangkat alat maserasi, ultra turax, rotary evaporator, oven, mikropipet, corong bucher, strirer, seperangkat alat gelas, statif, spektrofotometer UV-Vis (genesys 10). B. Jalannya Penelitian 1. Identifikasi Bagian Tanaman Buah Mangga Arumanis yang akan digunakan untuk penelitian dideterminasi terlebih dahulu. Determinasi bertujuan untuk mengidentifikasi tanaman yang akan diteliti berdasarkan ciri fisiknya, sehingga peneliti yakin bahwa tanaman tersebut benar-benar tanaman yang dimaksud untuk penelitian. Determinasi buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang. 2. Pembuatan Larutan Uji a. Pembuatan serbuk buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) disortasi dan dikupas kulitnya, diambil dagingnya, kemudian dipotong menjadi ukuran kecil setebal 1 cm. Pengeringan dilakukan dalam oven pada suhu 40-50 C. Simplisia yang sudah kering kemudian dihaluskan menggunakan diskmill. Kadar air pada serbuk simplisia kering diukur dengan alat moisture balance. b. Pembuatan ekstrak etanol buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) Serbuk kering simplisia masingmasing diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan cairan penyari etanol 70%. Diaduk selama 30 menit menggunakan ultra turax pada kecepatan 1.000 rpm, kemudian dimaserasi selama 24 jam. Setelah 24 jam ampas disaring, ampas ditambahkan etanol 70% yang sama banyak. Saring dengan corong Buchner maka diperoleh filtrat I, ampas dilakukan remaserasi dengan pelarut etanol 70%. Kemudian disaring dan diperoleh filtrat II. Filtrat I dan II dicampur kemudian dievaporasikan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40 C, kemudian dikentalkan dengan waterbath pada suhu 50 C. Ekstrak kental dihitung rendemennya dengan rumus:

88 Rendemen = Berat Kental Berat kering x 100 % Ekstrak kental ekstrak etanol buah mangga arumanis dan kweni di fraksinasi bertingkat (dietil eter, etil asetat, dan air). c. Pembuatan fraksi dietil eter ekstrak etanol buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) Fraksinasi bertingkat di lakukan dengan melarutkan ekstrak etanol buah mangga arumanis sebanyak 0,275 gram ekstrak kental dimasukkan kedalam container glass tambahkan dietil eter, diaduk dengan ultra turax pada kecepatan 1.000 rpm selama 30 menit, kemudian filtrat tuang. Ulangi sebanyak dua kali dengan solvent dietil eter, di kumpulkan filtrat dietil eter, dan di fraksinasi menggunakan etil asetat, fraksi dietil eter dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 45 C. 3. Uji Aktivitas Antioksidan Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2- difenil-1-pikrilhidrazil) antara lain: a. Pembuatan larutan stok DPPH Pembuatan larutan stok DPPH dilakukan dengan menimbang serbuk DPPH sebanyak 1,576 mg pada botol timbang kemudian di tambahkan etanol 70% p.a sampai tanda pada labu takar 100 ml. sehingga di peroleh konsentrasi 0.4 mm. b. Pembuatan larutan stok vitamin C Pembuatan larutan stok vitamin C dilakukan dengan cara melarutkan 10 mg vitamin C dilarutkan dalam etanol 70% p.a hingga 50 ml, sehingga diperoleh larutan stok 200 µg/ml. c. Pembuatan deret konsentrasi larutan uji Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan pada deret konsentrasi 12,5 ppm, 25 ppm, 50 ppm dan 100 ppm. Pembuatan deret konsentrasi larutan uji fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis dan vitamin C dengan rumus: Keterangan: f F = n-1 Dt Dr = kelipatan seri konsentrasi n = banyaknya seri konsentrasi Dt = konsentrasi tertinggi Dr = konsentrasi terendah d. Penentuan panjang gelombang DPPH 0.4 mm Penentuan panjang gelombang maksimal dilakukan untuk mendapatkan serapan yang maksimal. Pengukuran panjang gelombang maksimal dilakukan dengan mengukur absorbansi larutan DPPH 0.4 mm

89 pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 525 nm. Panjang gelombang maksimal diperoleh dari nilai absorbansi yang maksimum. e. Penentuan Operating Time Penentuan operating time dilakukan dengan cara mengambil 50 μl larutan uji ditambah 4,0 ml larutan DPPH 0.4 mm kemudian divortex dan diukur pada menit ke 0,5, 10, 15, 20, 25, dan 30 pada panjang gelombang maksimum yang telah di peroleh dari penentuan panjang gelombang sebelumnya. Menit yang menghasilkan absorbansi perendaman radikal bebas DPPH paling stabil merupakan operating time. f. Uji aktivitas antioksidan Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan mengukur sampel dengan konsentrasi 12.5, 25, 50, dan 100 ppm. kemudian digunakan vitamin C sebagai pembanding serta blangko yang digunakan adalah etanol 70% p.a. C. Analisa Hasil Data yang diperoleh dari uji aktivitas antioksidan fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis dan mangga kweni dengan metode DPPH serta pembanding vitamin C adalah nilai absorbansi, kemudian dihitung presentase aktivitas antioksidan dengan rumus sebagai berikut: % aktivitas antioksidan = Keterangan: Abs K Abs P Abs K x100% Abs K = absorbansi DPPH keseluruhan Abs P = absorbansi DPPH setelah bereaksi dengan sampel Nilai IC 50 (Inhibition Concentration) dapat dihitung menggunakan persamaan regresi linier dari y = bx + a antara konsentrasi larutan uji (x) dengan persentasi aktivitas antioksidan (y) dan dianalisis secara deskriptif. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil identifikasi menyatakan bahwa buah yang digunakan adalah Mangifira indica L. (mangga arumanis). Determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan jenis tanaman yang digunakan, agar tidak terjadi kesalahan pada buah yang akan digunakan. Simplisia buah mangga Arumanis (Mangifira indica L.) memiliki kadar air sebesar 0.8%. Kadar air dalam simplisia memenuhi standar kadar air dalam simplisia maksimum 10% (Gunawan, 2004). Ekstrak etanol buah mangga arumanis dibuat menggunakan metode maserasi, karena metode ini efektif dan sederhana. Alat yang digunakan hanya bejana serta efektif untuk kandungan

90 senyawa yang tidak tahan terhadap pemanasan (ekstraksi cara panas). Pelarut yang digunakan adalah etanol 70% karena etanol bersifat polar). Serbuk buah mangga arumanis kering sebanyak 1,246 kg menghasilkan ekstrak etanol kental 48,34 g dengan rendemen 3,88%. Fraksinasi dilakukan menggunakan metode partisi cair-cair dengan pelarut dietil eter. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan senyawa berdasarkan polaritasnya. Diharapkan tertarik senyawasenyawa bersifat semi polar yang dapat terlarut dalam fraksi dietil eter. Fraksi dietil eter diperoleh sebanyak 0,25 g dari ekstrak kental buah mangga arumanis sebanyak 48,34 g dan menghasilkan rendemen 0,5%. Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan mengukur absorbansi senyawa DPPH. Panjang gelombang maksimum ditentukan dari puncak kurva karena pada puncak kurva memiliki sensitivitas paling tinggi yang ditunjukkan oleh nilai absorbansi yang paling tinggi. Panjang gelombang maksimum untuk DPPH adalah 517 nm. Penentuan operating time (OT) dilakukan dengan cara menentukan waktu reaksi vitamin C yang dicampurkan dengan larutan DPPH 0,4 mm dan diukur absorbansi hingga didapat absorbansi konstan. Absorbansi konstan ditunjukkan dengan tidak adanya lagi penurunan absorbansi atau sampel bereaksi sempurna yaitu salah satu parameter dalam penentuan aktivitas penangkapan radikal (Molyneux, 2004). Pengukuran operating time didapat pada menit ke-20 demgan nilai absorbansi 0,211. Hasil penentuan operating time dapat dilihat pada Tabel I. Tabel I. Penentuan operating time menit ke-20 Waktu Absorbansi (menit) 0 0,210 5 0,210 10 0,211 15 0,211 20 0,211 25 0,211 30 0,210 35 0,210 Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH yang merupakan radikal sintetik berwarna ungu (Molyneux, 2004). Prinsip dari metode DPPH adalah terjadinya interaksi antioksidan dengan DPPH secara transfer elektron atau radikal hidrogen pada DPPH akan menetralkan radikal bebas dari DPPH. Jika semua elektron pada radikal bebas DPPH menjadi berpasangan maka warna larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning terang dan absorbansi yang diukur pada panjang gelombang 517 nm (Green, 2004). Kontrol positif yang digunakan adalah vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan yang larut dalam

91 air. Penggunaan kontrol positif pada pengujian aktivitas antioksidan untuk mengetahui seberapa kuat potensi antioksidan yang ada pada fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis jika dibandingkan dengan vitamin C. Nilai IC 50 sampel sama atau mendekati nilai IC 50 kontrol positif maka dapat dikatakan bahwa sampel berpotensi sebagai salah satu alternatif antioksidan yang sangat kuat. Berdasarkan hasil penelitian nilai IC 50 kontrol positif 1,86 ppm, sedangkan nilai IC 50 fraksi dietileter ekstrak etanol buah mangga Arumanis sebesar 75,22 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa fraksi dietileter memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dibandingkan dengan vitamin C. Hasil uji aktivitas antioksidan ditunjukkan pada Tabel II. Tabel II. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietil Eter Ekstrak Etanol Buah Mangga Arumanis dan Vitamin C Sampel Seri Konsensentrasi (ppm) Abs. Kontrol Abs. Sampel I II III Rata - rata Aktivitas Antioksidan (%) Fraksi dietil eter ekstrak etnol buah mangga arumanis Vitamin C 12,5 0,625 0,576 0,575 0,575 7,84 25 0,625 0,482 0,480 0,481 22,88 50 0,625 0,410 0,407 0,407 34,72 100 0,625 0,224 0,221 0,220 64,64 0,625 0,561 0,322 0,320 0,322 42,72 1,25 0,561 0,284 0,284 0,284 49,38 2,5 0,561 0,261 0,261 0,261 53,42 5 0,561 0,209 0,209 0,209 62,75 Suatu zat mempunyai sifat antioksidan kuat apabila nilai IC 50 berkisar antara 50-100 ppm, dimana zat tersebut berpotensi sebagai zat antioksidan (Molyneux, 2004). Jika mengikuti kisaran IC 50 tersebut sebenarnya fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga Arumanis memiliki potensi yang kuat. Namun untuk meyakini lagi bahwa suatu sampel memiliki potensi yang sebenarnya perlu dibandingkan dengan pembanding yang sudah jelas kekuatan antioksidannya. Jika nilai IC 50 sampel masih lebih tinggi dibandingkan pembandingnya maka dapat dinyatakan sampel tersebut masih lemah aktivitas antioksidannya. Kurva regresi linier antara seri konsentrasi dengan persentase aktivitas

% Aktivitas Anrtioksidan % Aktivitas Antioksidan 92 antioksidan pada vitamin C dapat di lihat pada Gambar 1. Kurva regresi linier antara seri konsentrasi dengan persentase aktivitas antioksidan pada fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis dapat di lihat pada Gambar 2. 70 60 50 40 30 20 10 0 y = 4,2378x + 42,135 R² = 0,9579 0 1 2 3 4 5 6 Seri konsentrasi Gambar 1. Kurva regresi linier antara seri konsentrasi dengan persentase aktivitas antioksidan pada vitamin C 70 60 50 40 30 20 10 0 y = 0,6172x + 3,5896 R² = 0,9842 0 20 40 60 80 100 120 Seri Konsentrasi Gambar 2. Kurva regresi linier antara seri konsentrasi dengan persentase aktivitas antioksidan pada fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga Arumanis IV. KESIMPULAN Fraksi dietileter ekstrak etanol buah mangga Arumanis (Mangifera indica L.) memiliki nilai IC 50 sebesar 75,22 ppm dan Vitamin C 1,18 ppm. Aktivitas antioksidan fraksi dietileter ekstrak etanol buah mangga Arumanis (Mangifera indica L.) masih lemah dibandingkan Vitamin C. DAFTAR PUSTAKA Febrianti, N., dan Wahyuningsih, R., 2016, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Berbagai Buah Tropik

93 Dengan Metode Ferrous Ion Chelating, Prosiding Symbion (symposium on Biology Education) Green, R.J., 2004, Antioxidant Activity of Peanut Plant Tissues, thesis, North Carolin State University, Departement of Food Science Raleigh Gunawan, D., dan Mulyani, S., 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi), jilid I, Cetakan I, Penebar Swadaya, Jakarta, 12-13 Molyneux, P., 2004, The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicrylhidrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity, Songklanakarin, Jurnal ScienceTechnology, 26, 211-219 Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Kanisius, Yogyakarta