BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Mesin-mesin dan Alat Uji Pengujian kendaraan bermotor menggunakan bermacam-macam jenis standarisasi diantaranya BSN, ISO, IEC, DIN, NISO, ASTM, JIS, SNI, dll. Sebelum melakukan pengujian emisi kita harus mengetahui standarisasi apa saja yang akan kita gunakan. Standarisasi yang akan saya gunakan disini adalah Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti mentune-up dahulu kendaraan yang akan kita uji, Uji emisi, Akselarasi, Perbandingan konsumsi bahan bakar, dan kendaraan uji yang dipersiapkan yaitu : a. Suzuki Satria Ru 120 2 tak b. Suzuki Shogun 125 RR 4 tak Alat-alat serta bahan-bahan pengujian adalah sebagai berikut : a. Alat uji emisi ( Gas Analyzer ) b. Stopwatch c. Gelas ukur d. Solar Cell Technometer 3.2 Spesifikasi Kendaraan Uji 3.2.1 Spesifikasi Suzuki Satria Ru 120 2 Tak Merek : Suzuki Satria Ru 120 Tahun Pembuatan : 2002 Kapasitas : 120 cc Tenaga Maks : 12000 rpm Bahan Bakar : Bensin campur oli 2 tak Transmisi : 6 Kecepatan manual UNIVERSITAS MERCU BUANA 25
Gambar 3.1. Suzuki Satria Ru 120cc 2 Tak 3.2.2 Spesifikasi Suzuki Shogun 125 RR 4 tak Merek : Suzuki Shogun 125 RR 4 tak Tahun Pembuatan : 2011 Kapasitas : 125 cc Tenaga Maks : 12000 rpm Bahan Bakar : Bensin murni Transmisi : 4 Kecepatan manual UNIVERSITAS MERCU BUANA 26
Gambar 3.2. Suzuki Shogun 125 RR 4 tak UNIVERSITAS MERCU BUANA 27
3.3 Deskripsi Alat-alat Uji 3.3.1 Solar Cell Technometer Solar Cell Technometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan serta jarak tempuh kendaraan. Gambar 3.3. Solar Cell Technometer 3.3.2 Stopwatch Stopwatch disini digunakan untuk mengukur waktu konsumsi bahan bakar dan laju percepatan/akselerasi kendaraan. Stopwatch yang digunakan dan spesifikasi teknisnya adalah sebagai berikut : Nokia 2505 dengan range 0 s/d 60 s, dan fasilitas stopwatch dengan split timming mode. UNIVERSITAS MERCU BUANA 28
3.3.3 Gas Analyzer Gas analyzer adalah alat uji untuk mengukur volume gas dari emisi gas buang yang dihasilkan. Merek / Tipe : Techno Test MOD 488 Tegangan Listrik : 220/240 V Gambar 3.4. Techno Test MOD 488 UNIVERSITAS MERCU BUANA 29
3.3.4 Gelas Ukur Pada pengujian ini gelas ukur digunakan untuk mengukur volume bahan bakar yang dikonsumsi mesin selama pengujian. Gelas ukur yang digunakan memiliki kapasitas 100 ml dengan toleransi + 1 ml dan memiliki fasilitas skala terkecil 1 ml. Gambar 3.5. Gelas Ukur dengan Kapasitas 100 ml 3.4 Prosedur Pengujian Pengujian bentuk suzuki 2 Tak dilakukan di bengkel pelaksana. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui akselerasi dan konsumsi bahan bakarnya. Pengujian yang sama juga dilakukan pada suzuki 4 Tak di bengkel pelaksana. UNIVERSITAS MERCU BUANA 30
3.4.1 Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Gelas ukur yang sudah diisi dengan bahan bakar sebanyak 100 ml dituangkan ke dalam jirigen yang berfungsi sebagai tangki bahan bakar. Hal ini dilakukan karena mengingat sehingga harus langsung disalurkan pada karbulator seperti skema berikut ini : Gambar 3.6. Skema Saluran Konsumsi Bahan Bakar Setiap 100 ml digunakan pada variasi kecepatan berbeda secara konstan dengan metode seperti berikut : 20 km/jam dilakukan 5 kali pengujian 30 km/jam dilakukan 5 kali pengujian 40 km/jam dilakukan 5 kali pengujian UNIVERSITAS MERCU BUANA 31
3.4.2 Pengujian Akselerasi Pada Jalan Raya Setiap kali pengujian akselerasi selalu dimulai dari titik berhenti. Pengujian yang dilakukan meliputi kecepatan : 0 20 km/jam 0 30 km/jam 0 40 km/jam 0 50 km/jam 0 60 km/jam 3.4.3 Pengukuran Emisi Gas Buang Sebelum dilakukan pengukuran emisi gas buang maka dilakukan test awal (primary test) dengan menarik gas hingga putaran maksimal sebanyak 3 kali untuk mengurangi kotoran di dalam sistem knalpot. Pengujian ini dilakukan hanya pada tingkat putaran tertentu. Tingkat putaran yang dilakukan untuk pengujian adalah pada putaran sebagai berikut : Putaran 3000 rpm. Putaran 5000 rpm. UNIVERSITAS MERCU BUANA 32