HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI

dokumen-dokumen yang mirip
Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN. Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DAN PERAN SUAMI DALAM DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG BANJAR KOTA JAMBI TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIMPANG RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT KUSTA

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

Transkripsi:

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI THE RELATIONSHIPS BETWEEN MOTIVATION AND FAMILY SUPPORT OF PREGNANT WOMEN WITH HIGH-RISK PREGNANCY PREVENTION IN PUBLIC HEALTH CENTER RAWASARI 2016 *Lidya Kurniasari 1, Zilawati 2 1. STIKes Prima Jambi Program Studi D IV Bidan 2 STIKes Prima Jambi Program Studi D III Kebidanan *Korespondesi penulis : lidyakurniasari@stikesprima-jambi.ac.id ABSTRAK Risiko tinggi penyebab kematian berkaitan langsung dengan perjalanan kehamilan, persalinan, post partum, dan masa peurperium. Bentuk penyebab kematian adalah trias klasik berupa: perdarahan, hipertensi / eklampsi, dan infeksi. Penyebab lainnya berupa abortus, partus lama, emboli obstetric, komplikasi masa puerpurium, dan lain-lain. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan Motivasi dan Dukungan Keluarga Ibu Hamil dengan Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan pada di Puskesmas Rawasari Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 324 orang ibu hamil. Teknik pengambilan sampel Accidental Sampling dengan besar jumlah sampel sebanyak 38 orang ibu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 23 Agustus 2016 bertempat di Puskesmas Rawasari Kota Jambi. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis Univariat dan Bivariat. Berdasarkan hasil penelitian terlihat hasil bahwa sebanyak 20 responden (52,6%) memiliki risiko tinggi kehamilan kurang baik, sebanyak 22 responden (57,9%) memiliki motivasi rendah, sebanyak 21 responden (55,3%) memiliki dukungan keluarga kurang baik, hasil bivariat adalah ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan risiko tinggi pada kehamilan nilai p-value = 0,001, sedangkan ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan risiko tinggi pada kehamilan nilai p- value = 0,004. Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan yang mengelola ibu hamil di Puskesmas Rawasari Kota Jambi untuk meningkatkan peran aktif sebagai edukator dalam pemberian penyuluhan dalam tindakan upaya mengenai masalah-masalah pencegahan masalah risiko tinggi kehamilan pada ibu hamil. Kata Kunci : Motivasi dan Dukungan Keluarga ABSTRACT High risk causes of death directly related to the journey of pregnancy, childbirth, postpartum, and a peurperium. the cause of death was a "classic triad" of bleeding, hypertension / eclampsia, and infection. Other causes such as abortion, obstructed labor, obstetric embolism, complications puerpurium period, and others. This research was quantitative with cross sectional design study. it aimed to determine the relationship between Motivation and Family Support of Pregnant Women with High-Risk Pregnancy Prevention in public health center Rawasari 2016. The population in this study was 324 pregnant women. The sampling technique accidental sampling technique with a large number of samples were 38 mothers. This research had been carried out on 20th - 23rd August, 2016 taken place in Public Health Center Rawasari Jambi City. Analysis of data used was the analysis Univariate and Bivariate. Based on the results showed that 20 respondents (52,6%) have a higher risk of less good pregnancy, 22 respondents (57,9%) had low motivation, 21 respondents (55,3%) had less good family support, bivariate result there is a significant relationship between motivation with high-risk pregnancies p- value = 0.001, while there is a significant association between family support with high-risk pregnancies p-value = 0,004. It was Suggested for health personnel, especially midwives who manage pregnant women at public health centers Rawasari Jambi to improve an active role as an educator in the provision of counseling as efforts on prevention issues high risk pregnancy in pregnant women. Keywords: Motivation and Family Support 193

PENDAHULUAN Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman, namun sekitar 15 % menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahunnya. Jumlah ini diperkirakan 90 % terjadi Asia dan Afrika Sub Sahara, 10 % di negara berkembang lainnya, dan kurang dari 1 % di negara-negara maju. Dibeberapa negara, risiko kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan, di negara maju risiko ini kurang dari 1 dalam 6.000 (Saifuddin, 2012). Tingginya angka kematian tersebut dikarenakan masih banyak ibu-ibu di Indonesia saat melahirkan tidak ingin meminta pertolongan persalinan terlatih. Mereka menggangap bahwa penolong persalinan yang terlatih tidak benar-benar memperlihatkan kebutuhan dan kebudayaan tradisi, serta keinginan pribadi para ibu dalam persalinan dan kelahiran bayinya. Alasan lain adalah sebagian besar fasilitas kesehatan memiliki peraturan dan prosedur yang asing dan menakutkan bagi para ibu (Vivian, 2011). Derajat kesehatan masyarakat di suatu negara diukur dengan menggunakan indikator diantaranya banyak ibu meninggal karena kehamilan, persalinan, masa nifas per 100.000 kelahiran disebut dengan angka kematian ibu. Masalah kesehatan ibu merupakan hal yang penting dan harus mendapat perhatian semua pihak sehingga visi Indonesia Sehat 2020 dapat tercapai (Depkes RI, 2012). Risiko tinggi penyebab kematian berkaitan langsung dengan perjalanan kehamilan, persalinan, post partum, dan masa peurperium. Bentuk penyebab kematian adalah trias klasik berupa: perdarahan, hipertensi / eklampsi, dan infeksi. Penyebab lainnya berupa abortus, partus lama, emboli obstetric, komplikasi masa puerpurium, dan lain-lain. Faktor penyebab kematian bersumber dari individu yang bersangkutan, seperti : grandemultipara serta penyakit yang menyertai kehamilan, seperti : penyakit jantung, paru, ginjal, asma, dan infeksi pada kehamilan, persalinan, serta nipas. Kehamilan yang disertai penyakit ini dapat dimasukkan ke dalam kehamilan berisiko tinggi. Serta terjadinya kematian secara tidak lansung yaitu terjadi dengan 3 terlambat dan 4 terlalu (Detak Indonesia, 2012). Indonesia menghadapi masalah yang cukup serius dalam menghadapi masalah mortalitas dan morbiditas wanita hamil dan bersalin. Data SDKI (2007) menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan tersebut Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dengan melihat trend penurunan angka kematian bayi sesuai dengan SDKI tahun 2007 dan SDKI 2012 maka diperlukan usaha kerja keras untuk menurunkan Angka kematian bayi untuk mencapai Tujuan MGDs pada point 4, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (SDKI dalam Arsita, 2012). Angka kematian ibu di provinsi Jambi masih terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data tahun 2012, ada 16 kasus kematian ibu kasus kematian di Jambi dan ini masih cukup tinggi untuk kasus perdarahan. Sedangkan pada tahun 2014, menurun hingga 8 kasus kematian ibu. Kendati terus menurun, ini menjadi kecemasan yang besar untuk kita karena menjadi zona merah untuk provinsi Jambi. Dukungan keluarga merupakan sumber daya sosial yang dapat membantu individu dalam menghadapi suatu kejadian menekan (Manuaba, 2010 dalam Indriyani, 2014). Hal ini sangat dibutuhkan dorongan dari dukungan keluarga dalam mengurangi angka dan kejadian pendarahan pada ibu hamil dengan adanya bentuk dari sumber komunikasi 194

antar keluarga dalam menangani masalah ibu hamil hal ini akan mengurangi dampak risiko tinggi terjadinya risiko tinggi kehamilan serta meningkatkan upaya ibu untuk menghadapi proses persalinan dengan normal tanpa adanya komplikasi yang lanjut. Berdasarkan data Dinkes Kota Jambi bahwa jumlah ibu hamil dengan risiko kehamilan tiap Puskesmas diperkirakan sebesar 20 % dari data kunjungan ibu hamil dalam setahun, data selengkapnya jumlah ibu hamil dan risiko tinggi di tiap puskesmas sekota jambi tergambar bahwa jumlah cakupan ibu hamil yang mengalami risiko tinggi kehamilan diwilayah kerja Dinkes Kota Jambi, Puskesmas Rawasari merupakan Puskesmas yang mengalami risiko tinggi terbesar yaitu 268 atau persentase terbesar yaitu 11,4%. dibandingkan dengan beberapa puskesmas yang ada pada ibu hamil maka Puskesmas Rawasari perlu untuk dilakukan penelitian. Jumlah cakupan ibu hamil Puskesmas Rawasari pada bulan maret-april jumlah ibu hamil yang kunjungan 324 orang sedangkan yang berisiko tinggi kehamamilan adalah 62 orang. Berdasarkan survei awal dengan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 10 orang ibu hamil dengan beberapa pertanyaan pada ibu hamil di Puskesmas Rawasari Kota Jambi pada tanggal 11 Mei 2016 didapatkan hasil dari 10 orang ibu hanya 6 orang ibu hamil berpendapat bahwa risiko tinggi kehamilan adalah adanya tanda-tanda bahaya dalam masa kehamilan pada tetapi tidak mengerti bahwa masa kehamilan dapat terjadinya masalah komplikasi yang sangat serius pada masa kehamilan, dan 4 orang ibu hamil berpendapat bahwa masa kehamilan adalah masa dimana hanya mengeluh mual dan muntah saja serta mengetahui jika tidak ditangani segera akan mengakibatkan terjadinya masalah komplikasi yang serius pada masa kehamilan, karena akibat keterlambatan dalam menangani pasien setelah masa hamil sehingga dapat menyebabkan komplikasi pada masa kehamilan hal ini kurangnya motivasi ibu masa hamil terhadap mengetahui tentang masalah pencegahan pada masa kehamilan serta faktor risiko tinggi kehamilan, dari 10 orang ibu hamil terdapat 6 orang ibu hamil tidak memiliki dukungan keluarga yang kurang terhadap mengetahui masalah pencegahan risiko tinggi pada masa kehamilan, sedangkan 4 orang ibu hamil memiliki dukungan keluarga yang baik terhadap mengetahui masalah pencegahan masalah risiko tinggi kehamilan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan Motivasi dan Dukungan Keluarga Ibu Hamil dengan Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan pada di Puskesmas Rawasari Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Rawasari Kota Jambi periode Maret-April sebanyak 324 responden 2016. Dengan jumlah sampel sebanyak 38 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik Accidental Sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20-23 Agustus 2016 bertempat Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2016. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis Univariat dan Bivariat (Notoatmodjo, 2010). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2016 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan Jumlah % Kurang Baik 20 52,6 Baik 18 47,4 Jumlah 38 100 Hasil penelitian tabel 1 terhadap 38 responden, gambaran risiko tinggi kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas 195

Rawasari Kota Jambi, sebanyak 20 responden (52,6%) memiliki risiko tinggi kehamilan kurang baik, sedangkan 18 responden (47,4%) risiko tinggi kehamilan baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian responden berpendapat masalah risiko tinggi kehamilan terhadap masalah pencegahan pada ibu hamil masih kurang baik. Menurut asumsi peneliti terjadinya pencegahan risiko tinggi pada ibu hamil yang kurang baik responden mengenai pencegahan risiko kehamilan adalah hal ini dipengaruhi faktor responden untuk mengakses pelayanan kesehatan yang ada serta diruang lingkup rumah dan lingkungan rumah yang jauh serta tidak memadai sehingga untuk melakukan kontrol kehamilan terhadap pencegahan risiko tinggi kehamilan sehingga beberapa responden beranggapan bahwa masalah risiko tinggi dalam kehamilan hanya dilakukan kontrol 1 kali dalam sebulan dan beranggapan bahwa risiko tinggi kehamilan hanya diperlakukan untuk pada usia awal kandungan hal ini dipengaruhi oleh tingkat pemahaman responden untuk memahami yang disampaikan oleh bidan serta petugas kesehatan yang ada kurang dipahami dengan benar. Penelitian diatas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Santi (2014) tentang Hubungan antara Motivasi dan Dukungan Keluarga Pada Ibu Hamil Terhadap Pencegahan Masalah Risiko Kehamilan di Poli Kandungan di Rumah Sakit Umum Kodja Jakarta Timur Tahun 2014 didapatkan bahwa sebagian besar responden 50 (74,3%) memiliki risiko tinggi kehamilan kurang baik. Hal ini perlu adanya peningkatan masalah risiko tinggi kehamilan pasien yang kurang baik. 2. Gambaran Motivasi Ibu Hamil di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2016 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Ibu Hamil Motivasi Jumlah % Rendah 22 57,9 Tinggi 16 42,1 Jumlah 38 100 Hasil penelitian tabel 2 terhadap 38 responden, gambaran motivasi ibu hamil di Puskesmas Rawasari Kota Jambi, sebanyak 22 responden (57,9%) memiliki motivasi rendah, sedangkan 16 responden (42,1%) motivasi tinggi. Hal ini menunjukan bahwa sebagian responden berpendapat masalah motivasi ibu hamil terhadap masalah pencegahan pada risiko tinggi ibu hamil masih cukup rendah. Menurut asumsi peneliti terjadinya motivasi rendah terhadap pencegahan risiko tinggi pada ibu hamil yang kurang baik responden mengenai motivasi adalah hal ini dipengaruhi oleh tingkat keinginan responden untuk mengakses pelayanan kesehatan yang ada serta keinginan pasien untuk melakukan pemeriksaan yang kurang terhadap risiko tinggi kehamilanya serta keadaan responden dengan ruang lingkup yang tidak memadai untuk melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap risiko tinggi kehamilan kepelayanan kesehatan yang ada, sehingga beberapa responden beranggapan bahwa masalah motivasi terhadap risiko tinggi dalam kehamilan hanya dilakukan kontrol 1 kali selama kehamilan hal ini dipengaruhi oleh tingkat keinginan responden untuk memahami yang disampaikan oleh bidan serta petugas kesehatan yang ada kurang dipahami dengan benar oleh responden tentang masalah risiko tinggi kehamilan yang dialami oleh responden. Berdasarkan uraian diatas maka upaya untuk meningkatkan motivasi yang baik terhadap masalah risiko tinggi kehamilan adalah terutama responden harus mencari tahu tentang sumber dalam pencegahan masalah motivasi pada ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan dengan memberitahukan bahwa informasi dengan mengkaitkan petugas kesehatan terutama bidan harus melakukan pemberian penyuluhan atau konseling secara langsung ataupun melalui media cetak dan elektronik. Tujuanya agar responden serta pasien dapat mengetahui tentang mamfaat dalam mengatasi masalah pencegahan risiko tinggi pada masa kehamilan 196

3. Gambaran Dukungan Keluarga Ibu Hamil di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2016 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Ibu Hamil Dukungan Keluarga Jumlah % Kurang Baik 21 55,3 Baik 17 44,7 Jumlah 38 100 Hasil penelitian tabel 3 terhadap 38 responden, gambaran dukungan keluarga ibu hamil di Puskesmas Rawasari Kota Jambi, sebanyak 21 responden (55,3%) memiliki dukungan keluarga kurang baik, sedangkan 17 responden (44,7%) dukungan keluarga baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian responden berpendapat masalah dukungan keluarga terhadap risiko tinggi kehamilan terhadap masalah pencegahan pada ibu hamil masih kurang baik. Menurut asumsi peneliti terjadinya dukungan keluarga yang kurang baik terhadap risiko tinggi pada ibu hamil adalah kurangnya dukungan keluarga terutama suami untuk memberikan keinginan untuk kontrol ke pelayanan kesehatan yang ada sehingga ibu hamil sering mengeluh seperti pusing dan nyeri kuduk hal ini dipengaruhi oleh tingkat pemahaman keluarga yang kurang untuk memahami tentang masalah risiko tinggi pada usia kehamilan hal ini harus adanya tanggapan dari petugas kesehatan terutama oleh bidan serta petugas kesehatan lainnya yang mampu menjelaskan tentang masalah dalam menangani masalah status kesehatan yang dialami oleh ibu hamil saat adanya keluhan. 4. Hubungan Motivasi dengan Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2016 Tabel 4 Hubungan Motivasi dengan Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan Risiko Tinggi P- Total Kehamilan Value Motivasi Kur Baik % Baik % Ttal % Ttal Rendah 17 77,3 5 22,7 22 100 100 0,001 Tinggi 3 18,8 13 81,2 16 100 100 Jumlah 20 52,2 18 47,4 38 100 100 Hasil penelitian Hasil analisis hubungan motivasi dengan risiko tinggi kehamilan diketahui dari 38 responden 22 responden yang mempunyai motivasi rendah, didapatkan 17 (77,3%) responden memiliki risiko kehamilan kurang baik dan 5 (22,7%) responden memiliki risiko kehamilan baik. Sedangkan dari 16 responden yang mempunyai motivasi tinggi, didapatkan 3 (18,8%) memiliki risiko kehamilan kurang baik dan 13 (81,2%) memiliki risiko kehamilan baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p- value=0,001 (p < 0,05). Hasil uji ini bermakna antara motivasi dengan risiko tinggi pada kehamilan. Bahaya kehamilan dapat terdeteksi jika ibu sering memeriksakan kehamilannya. Karena pada setiap kunjungan antenatal akan diperiksa kondisi ibu dan janin untuk mengenali tanda bahaya dalam kehamilan tiap trimesternya. Tanda bahaya dalam kehamilan jika tidak terdeteksi akan menyebabkan kematian ibu dan janin. Pada setiap kunjungan antenatal petugas medis harus mengajarkan pada ibu bagaimana cara mengenali tanda bahaya dan memberi motivasi pada ibu untuk periksa jika terdapat tanda-tanda bahaya dalam kehamilannya (Manuaba, 2010). Dalam hasil penelitian yang dilakukan dengan hasil motivasi ibu hamil terjadinya masalah pencegahan risiko tinggi kehamilan banyaknya tanggapan responden kurang baik hal ini disebabkan kurangnya tanggapan dari petugas kesehatan yang baik terhadap menangani masalah kondisi pasien dan masih banyak yang beranggapan masalah risiko tinggi kehamilan pada ibu hamil adalah hal yang wajar karena dipengaruhi oleh faktor tingkat pemahaman responden tentang masalah pencegahan risiko tinggi kehamilan. 197

Berdasarkan uraian diatas maka upaya untuk meningkatkan motivasi yang baik terhadap masalah pencegahan risiko tinggi kehamilan adalah terutama responden harus mencari tahu tentang sumber dalam pencegahan masalah motivasi pada ibu hamil tentang pencegahan risiko tinggi kehamilan serta masalah cara bagaimana menangani masalah keluhan yang dialami oleh ibu hamil. Hal ini perlu adanya upaya untuk meningkatkan status kesehatan pada ibu hamil adalah dengan mengkaitkan petugas kesehatan terutama bidan harus memberikan penyuluhan atau konseling secara langsung ataupun melalui media cetak dan elektronik. Tujuanya agar responden dapat memahami tentang mamfaat dalam mengatasi masalah pencegahan risiko tinggi pada masa kehamilan dengan masalah keluhan yang dialami oleh setiap responden yang ada. 5. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2016 Tabel 6. Distribusi Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan Dukungan Keluarga Risiko Tinggi P- Total Kehamilan Value Kur Baik % Baik % Ttal % Ttal 16 76,2 5 23,8 21 100 100 0,004 Kurang Baik Baik 4 23,5 13 76,5 17 100 100 Jumlah 20 52,6 18 47,4 38 100 100 Hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan risiko tinggi kehamilan diketahui dari 38 responden 21 responden yang mempunyai dukungan keluarga kurang baik, didapatkan 16 (76,2%) responden memiliki risiko kehamilan kurang baik dan 5 (23,8%) responden memiliki risiko kehamilan baik. Sedangkan dari 17 responden yang mempunyai dukungan keluarga baik, didapatkan 4 (23,3%) memiliki risiko kehamilan kurang baik dan 13 (76,5%) memiliki risiko kehamilan baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value=0,004 (p < 0,05). Hasil uji ini bermakna antara dukungan keluarga dengan pencegahan risiko tinggi pada kehamilan. Kehamilan membawa perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi dan serta menatalaksana kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadangkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan Saifudin dalam Rukiah, dkk (2013). Dalam hasil penelitian yang dilakukan dengan hasil dukungan keluarga ibu hamil terjadinya masalah risiko tinggi kehamilan banyaknya tanggapan responden kurang baik hal ini disebabkan kurangnya tanggapan dari petugas kesehatan yang baik responden terhadap menangani masalah kondisi responden dan masih banyak yang beranggapan masalah risiko tinggi kehamilan pada ibu hamil adalah hal yang wajar dan tidak melakukan konsultasi dan mencari tahu kepada tenaga kesehatan tentang perubahan perubahan yang terkait dengan masalah risiko tinggi pada masa kehamilan. Berdasarkan uraian diatas maka upaya untuk meningkatkan dukungan keluarga yang baik terhadap masalah pencegahan risiko tinggi kehamilan adalah terutama responden mengkaitkan dukungan keluarga yang baik pada ibu hamil tentang pencegahan risiko tinggi kehamilan serta masalah cara bagaimana menangani masalah pada ibu hamil. Hal ini dipengaruhi oleh informasi yang didapatkan responden disekitarnya bahwa perilaku untuk meningkatkan pemahaman serta kemauan ibu serta mengkaitkan dukungan keluarga dalam mengatasi masalah pencegahan risiko kehamilan adalah dengan memberitahukan keluarga bahwa informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan terutama bidan adalah dengan pemberian penyuluhan atau konseling secara langsung ataupun 198

melalui media cetak dan elektronik. Tujuanya agar responden dapat mengetahui tentang mamfaat dalam mengatasi masalah pencegahan risiko tinggi pada masa kehamilan serta mencegah masalah-masalah keluhan yang dialami oleh ibu hamil terhadap risiko tinggi pada masa kehamilan SIMPULAN Sebanyak 38 responden, di Puskesmas Rawasari Kota Jambi, sebanyak 20 responden (52,6%) memiliki risiko tinggi kehamilan kurang baik, sebanyak 22 responden (57,9%) memiliki motivasi rendah, sebanyak 21 responden (55,3%) memiliki dukungan keluarga kurang baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value=0,001 (p < 0,05). Hasil uji ini bermakna antara motivasi dengan pencegahan risiko tinggi pada kehamilan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p- value=0,004 (p < 0,05). Hasil uji ini bermakna antara dukungan keluarga dengan risiko tinggi pada kehamilan Rukiah. 2013. Asuhan Kehamilan1 (Kehamilan). CV. Trans Info Media : Jakarta. Santi. 2014. Hubungan antara Motivasi dan Dukungan Keluarga Pada Ibu Hamil Terhadap Pencegahan Masalah Rsiko Kehamilan di Poli Kandungan di Rumah Sakit Umum Kodja Jakarta Timur Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah. Http://blogspot.com. (Diakses Tanggal 23 Agustus 2016, Pukul 21:30 WIB). Saifuddin, A.B. 2012. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta. Vivian. 2011. Buku Ajar Obsstetri. Nuha Medika. Yogyakarta DAFTAR PUSTAKA Arsita. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium Development. Nuha Medika. Yogyakarta. Depkes, RI. 2012. Laporan Tahunan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Detak Indonesia, 2012. Laporan Angka Kejadian Masalah Penyebab Lansung Kejadian Kematian Ibu dan Janin. Kota Jakarta. Dinas Kesehatan Kota Jambi, 2015. Laporan Tahunan Data Jumlah Kunjungan Ibu RisikoTinggi Kehamilan Kota Jambi. Kota Jambi Indriyani, 2014. Masalah Perilaku Tumbuh Kembang Pada Remaja. Salemba Medika : Jakarta. Manuaba, I.B.G. 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan Notoadmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revis i. Rineka Cipta : Jakarta 199