EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN DAN PENCATATAN PENDUDUK DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK NOMOR 22 TAHUN 2015

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

BUPATI SUMBAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DALAM BINGKAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Taufiqurrohman, SH, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai hal yang melekat di dalamnya seperti kartu tanda penduduk atau

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 4 TAHUN 1998 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PEMBUATAN E-KTP DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR

Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah. dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada. terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2014

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 16 TAHUN 2009 TLD NO : 15

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

TENTANG BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 10 TAHUN 1996 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. wajib tunduk pada aturan-aturan hukum yang menjamin dan melindungi hak-hak

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI BANDUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA KECAMATAN SINDANG

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. suatu sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh baik buruknya penyelenggaraan

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

11. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR KECAMATAN SANGKULIRAG KABUPATEN KUTAI TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 46 TAHUN 2011 SERI D NOMOR 16

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

PP 31/1998, PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG. Tentang: PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG

UU ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN UU 23 TAHUN 2006 DIPERBAHARUI UU 24 TAHUN 2013

Dalam Tabel 1.1 terlihat bahwa pertumbuhan penduduk Kota Depok menunjukkan peningkatan secara signifikan. Peningkatan jumlah penduduk

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 8 TAHUN 2012 T E N T A N G

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 028 TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR KECAMATAN RAMBATAN Jln. Raya Pasar Rambatan Telp. (0752) Kode Pos 27271

Christian Natanael 1, Dr. Erwin Resmawan, M.Si 2,Hj. Letizia Dyastari, S.Sos, M.Si 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2015

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Latar Belakang Tujuan Manfaat Metode Survei. 2

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK, KARTU KELUARGA DAN AKTA CATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1-7 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG Fransisca Agustina 1 Abstrak Administrasi kependudukan merupakan hal yang sangat penting karena selalu bersentuhan dengan berbagi kegiatan yang ada di kehidupan. Terkait dengan hal itu pihak penyelanggara pelayanan publik khususnya di bidang administrasi kependudukan hendaknya memberikan pelayanan yang cepat dan akurat agar kebutuhan masyarakat mengenai administrasi kependudukan dapat terpenuhi serta menghilangkan pandangan masyarakat yang menganggap bahwa untuk mengurus administrasi kependudukan merupakan hal yang sulit. Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif merupakan harapan bagi setiap masyarakat. Pelayanan publik dikatakan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, biaya yang murah, cepat, akurat dan memuaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Tenggarong Seberang serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Tenggarong Seberang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Tenggarong Seberang masih belum efektif seluruhnya ada beberapa indikator yakni mengenai prosedur, waktu dan biaya masih belum sesuai dengan peraturan perundangundangan dan masih dikeluhkan oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari masih panjangnya prosedur yang harus ditempuh dan tentu memerlukan waktu yang panjang untuk penyelesaiannya, serta adanya pungutan biaya yang dibebankan kepada masyarakat saat proses pelayanan padahal pelayanan dalam bidang administrasi kependudukan seharusnya dilaksanakan secara gratis. Keyword: efektivitas, pelayanan Publik, administrasi kependudukan, kecamatan tenggarong seberang PENDAHULUAN Pelayanan merupakan salah satu fungsi dari pemerintah. Yang mana negara memiliki kewajiban melayani penduduknya untuk memenuhi hak dan kebutuhan mereka.hal tersebut merupakan amanat Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Harapannya setiap pelayanan dapat dengan mudah 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: fransiscaagustina15@gmail.com

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1-11 diakses dan diperoleh serta informasi mengenai pelayanan yang diinginkan mudah untuk didapat. Proses penyelanggaraan pelayanan harus dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah yang terbagi ke dalam unit-unit pelayanan yang secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ukuran keberhasilan pelayanan akan tergambar pada indeks kepuasan masyarakat yang diterima oleh para penerima pelayanan berdasarkan harapan dan kebutuhan mereka yang sebenarnya. Kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah haruslah dibangun guna memenuhi harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik. Kecamatan merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh seorang camat berkedudkan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pemerintah kecamatan menjadi ujung tombak pelayanan umum di daerah. Dalam menjalankan tugasnya pihak kecamatan tentu banyak berhubungan dengan masyarakat. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di Kecamatan Tenggarong Seberang terdapat beberapa permasalahan mengenai pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan. Seperti ketidak profesionalan pegawai dalam menjalankan tugas seperti datang tidak tepat waktu. Masalah lain yaitu di kantor kecamatan Tenggarong Seberang hanya ada satu alat perekam KTP elektronik dan digunakan secara terus menerus untuk melayani masyarakat hingga akhirnya mengalami kerusakan sejak agustus 2015. Selain itu terdapat permasalahan lain yang menjadi kendala tercapainya target pendistribusian dokumen administrasi kependudukan seperti KTP dikarenakan sebagian besar masyarakat kecamatan Tenggarong Seberang yang berprofesi sebagai petani merasa acuh tak acuh terhadap pentingnya KTP sebagai identitas diri Kerangka Dasar Teori Efektivitas Sedarmayanti (2012:113) menyatakan: efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Tetapi pengukuran efektivitas bukanlah hal yang sederhana karena setiap organisasi memiliki bagian-bagian yang sifatnya berbeda. Bagian-bagian tersebut mempunyai sasarannya sendiri yang satu dengan yang lain berbeda, sehingga menimbulkan kesulitan dalam melakukan pengukuran efektivitas. Unsur- Unsur Pelayanan Publik Pelayanan publik dapat terselenggara apabila terdapat unsur-unsur yang mendukung kegiatan pelayanan publik. Menurut Barata (2004:11) terdapat empat unsur penting dalam proses pelayanan publik, yaitu : 1512

Judul ringkas (Nama pengarang bisa diringkas, ada last name) max. 1 baris 1. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan barang (goods) atau jasa-jasa (services). 2. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (costomer) atau customer yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan. 3. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan. 4. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati. Selanjutnya menurut Kasmir (2006:34), ciri-ciri pelayanan publik yang baik adalah memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1. Tersedianya karyawan yang baik. 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik. 3. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah (pelanggan) sejak awal hingga akhir. 4. Mampu melayani secara cepat dan tepat. 5. Mampu berkomunikasi. 6. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi. 7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik. 8. Berusaha memahami kebutuhan nasabah (pelanggan). 9. kepercayaan kepada nasabah (pelanggan) Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan dapat terlaksana apabila di dalamnya terdapat penyedia layanan, sarana dan prasarana, penerima layanan, jenis layanan, jaminan pelayanan, kemampuan melayani, dan kepuasan pelanggan. Pelayanan Publik H.A.S Moenir,(2010:26) menyatakan, pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui system, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kebutuhan kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Menurut Barata (2004:11) terdapat empat unsur penting dalam proses pelayanan publik, yaitu : 1. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan barang (goods) atau jasa-jasa (services). 2. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (costomer) atau customer yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan. 3. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan. 1513

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1-11 4. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati. Kepuasan Masyarakat Kepuasan merupakan salah satu unsur pelayanan serta salah satu ukuran dari efektivitas suatu organisasi. Dalam memberikan layanan penyedia layanan harus mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati. Kepuasan juga merupakan ukuran untuk menunjukan tingkat dimana organisasi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Komponen standar pelayanan yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan meliputi : 1. persyaratan 2. sistem, mekanisme dan prosedur 3. jangka waktu pelayanan 4. biaya/tarif 5. produk pelayanan 6. penanganan pengaduan, saran dan masukan Administrasi Kependudukan Dalam Undang Undang N0. 24 Tahun 2013 tentang administrasi kependudukan yang dimaksud dengan administrasi kependudukan adalah kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan Data Kependudukan melalaui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lainnya. Administrasi kependudukan meliputi akta kelahiran, akta pengakuan anak, pencatatan pengesahan anak, pencatatan perubahan nama, pencatatan perubahan status kewarganegaraan, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian, kartu keluarga, kartu tanda penduduk, surat keterangan pindah. Kecamatan Kecamatan merupakan satuan kerja perangkat daerah kabupaten atau kota. Keberadaan kecamatan adalah dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat Desa/kelurahan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan: "Daerah kabupaten/kota membentuk Kecamatan dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat Desa/kelurahan". 1514

Judul ringkas (Nama pengarang bisa diringkas, ada last name) max. 1 baris Metode Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan yang dipilih adalah Koordinator pelayanan bidang administrasi kependudukan dan masyarakat yang telah menjalani proses pelayanan bidang administrasi kependudukan. Jenis data yang digunakan adalah data yang berbentuk tulisan dan data yang berbentuk lisan (kata-kata). Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari wawancara terhadap informan dan sumber data sekunder yang berasal dari dokumen, buku, laporan, dan lain-lain. Adapun teknik pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dan dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting. Setelah itu data disajikan dengan susunan informasi yang memungkinkan untuk dapat di tarik suatu kesimpulan yang kredibel. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Efektivitas Pelayanan Publik Dalam Bidang Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Tenggarong Seberang Efektivitas pelayanan publik dapat diukur melalui survei kepuasan masyarakat mengenai komponen standar pelayanan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang pedoman standar pelayanan komponen standar pelayanan yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan meliputi : 1. Persyaratan Adapun persyaratan untuk memperoleh dokumen kependudukan yang telah ditetapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kabupaten Kutai Kartanegara yang berlandaskan pada Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyelenggaran Administrasi Kependudukan. Dari hasil penelitian dapat kita ketahui bahwasannya persyaratan yang ditetapkan dalam hal pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Tenggarong Seberang sudah cukup jelas dan sudah sesuai dengan peraturan ada. Meskipun di kantor kecamatan tidak dipajang mengenai persyaratan dan yang diperlukan mengenai pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan masyarakat banyak yang sudah mengetahui akan hal ini karena merupakan ketetapan yang sudah lama diberlakukan 2. Sistem, mekanisme dan prosedur Prosedur pelayanan dalam bidang adminstrasi kependudukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pemohon meminta surat pengantar dari ketua RT 2. Pemohon meminta formulir di Kantor Desa serta menyertakan persyaratan yang diperlukan 1515

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1-11 3. Pemohon membawa seluruh berkas ke Kantor Kecamatan untuk kemudian di proses Dari prosedur di atas berlaku untuk permohonan surat pindah dan KTP sementara sedangkan untuk Kartu Keluarga dan KTP elektronik terdapat prosedur tambahan yakni : Untuk permohonan Kartu Keluarga 4. Pihak Kecamatan ataupun pemohon menyerahkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil guna ditandatangani Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Untuk permohonan KTP elektronik: 1. Pemohon melakukan pemotretan, rekaman sidik jari, perekaman iris mata, perekaman tanda tangan 2. Pihak Kecamatan menyampaikan nama dan NIK pemohon pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil guna dilakukan pencetakan Prosedur yang ditetapkan dalam hal pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Tenggarong Seberang cukup panjang dan berbelit yang mana penyebabnya adalah peralatan yang diperlukan dalam keadaan rusak serta pertauran yang mengenanai pencetakan KTP elektrik serta penerbitan KK hanya dapat di lakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil sehingga tidak terwujud prinsip one shop stop. Selain itu prosedurnya tidak mudah untuk dilaksanakan karena jarak tempuh yang jauh. 3. Jangka waktu pelayanan Standar waktu pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan di kecamatan Tenggarong Seberang terdapat berbagai perbedaan untuk setiap dokumentasi kependudukan ditambah lagi dengan adanya kebijakan baru dari pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana yang disampaikan dalam surat Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kabupaten Kutai Kartanegara dengan nomor : 470/Capil, Tanggal 13 Januari 2016 mengenai dokumen kependudukan yang diterbitkan dan ditanda tangani oleh kepala dinas, maka terdapat berbagai macam waktu dalam penyelesaian dokumen kependudukan. Hal ini disebabkan karena pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga tidak memberikan kepastian waktu penyelesaian kepada pihak kecamatan. Seperti apabila kepala Dinas sedang tidak berada di tempat tentu saja ini menghambat penanda tanganan dokumen kependudukan yang diperlukan. pihak Kecamatan Tenggarong Seberang terkadang tidak dapat menyelesaikan pelayanan tepat pada waktu yang telah disampaikan kepada masyarakat. 4. Biaya/tarif Mengenai biaya pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Tenggarong Seberang, sebagaimana yang telah terpampang di kantor kecamatan bahwa pelayanan administrasi gratis. Sedangkan fakta yang didapat penulis ketika di lapangan terdapat biaya yang dikenakan kepada masyarakat yang sedang mengurus dokumen kependudukan. Hal ini 1516

Judul ringkas (Nama pengarang bisa diringkas, ada last name) max. 1 baris menunjukan bahwasannya pihak penyelenggara pelayanan telah melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang seharusnya diberlakukan. Dalam menyelenggarakan layanan yang ideal seharusnya ada kejelasan dan transparansi mengenai biaya yang dikenakan kepada masyarakat dan biaya ditetapkan seminimal mungkin. 5. Produk pelayanan Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada pihak kecamatan dan masyarakat diketahui bahwa pihak kecamatan telah melakukan upaya guna memperoleh data yang tepat dan akurat ketika akan membuat dokumen kependudukan yakni dengan melakukan cek dan ricek terhadap persyaratan yang dibawa masyarakat terlebih dahulu sebelum memprosesnya sehingga hasilnya terbebas dari kesalahan karena data yang tertera di dokumen kependudukan haruslah benar dan bebas dari kesalahan. Dari penjabaran di atas diketahui bahwa pihak kecamatan telah berupaya memberikan produk yang tepat dan akurat hal ini juga dirasakan oleh masyarakat bahwa jarang menemui kesalahan dari dokumen kependudukan yang diberikan oleh pihak kecamatan. 6. Penanganan pengaduan, saran dan masukan Dalam menanggapi saran atau masukan pihak kecamatan melakukan berbagai macam tindakan disesuaikan dengan saran atau masukan yang mereka terima apabila memungkinkan maka akan ditangani secara langsung dan apabila tidak memungkinkan maka melalui proses musyawarah terlebih dahulu. Akan tetapi faktanya bahwa sebagian besar masyarakat kurang antusias untuk memberikan saran ataupun masukan mengenai pelayanan dalam bidang administrasi kependudukan yang diberikan oleh pihak kecamatan Tenggarong Seberang. Masyarakat lebih memilih diam dan tidak peduli, seperti adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak kecamatan akan tetapi mereka memilih tetap mengikutinya bagi mereka yang penting urusan mereka dapat diselesaikan. Faktor Pendukung Peraturan yang jelas sebagai penguat hukum berjalannya penyelenggaraan pelayanan yang mana dalam keadaan apapun apabila terdapat peraturan yang telah ditetapkan, pihak kecamatan tetap dapat menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat meskipun dengan keterbatasannya. Masyarakat yang memiliki kesadaran untuk memenuhi kebutuhannya berupa dokumen kependudukan yang dalam prosesnya mengikuti ketentuan ataupun ketetapan yang telah diberlakukan sehingga pelayanan dapat berjalan dengan lancar. Tempat yang memadai untuk melakukan proses pelayanan sehingga aparatur kecamatan dapat melakukan tugasnya dan masyarakat dapat menunggu hasil dengan tenang dan nyaman. 1517

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1-11 Faktor Penghambat Ketidak disiplinan pegawai terhadap waktu sehingga menyebabkan proses pelayanan tidak selesai dengan cepat bahkan melebihi waktu yang telah dijanjikan kepada msyarakat. Kurangnya pengawasan sehingga terjadi pelanggaran ketetapan seperti timbulnya pungutan biaya yang dibebankan kepada masyarakat yang mana seharusnya pelayanan dapat dilaksanan dengan gratis. Fasilitas dan peralatan yang kurang baik sehingga ada beberapa jenis layanan tidak dapat dilakukan, seperti listrik yang terkadang padam membuat proses layanan tidak dapat dilakukan dan jaringan internet yang terkadang gangguan sehingga menyulitkan petugas untuk mengakses data yang diperlukan ditambah lagi kelengkapan alat perekam data yang rusak membuat masyarakat harus pergi ke kecamatan Tenggarong yang jaraknya cukup jauh untuk melakukan perekaman data. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memperoleh kesimpulan yaitu: Efektivitas pelayanan publik dalam bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Tenggarong Seberang masih kurang efektif hal ini terlihat dari hasil penelitian mengenai komponen standar penyampaian pelayanan yang meliputi: Persyaratan, waktu, prosedur, biaya, produk, dan penanganan pengaduan, masukan dan saran. Untuk persyaratan, produk spesifiksi jenis pelayanan dapat dikatakan cukup efektif karena sudah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang sudah ditetapkan dan tidak menyusahkan masyarakat yang sedang membutuhkan pelayanan terutama mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat langsung karena persyaratan yang ada sudah lama diberlakukan sehingga banyak masyarakat yang sudah berpengalaman sebagai referensi bagi masyarakat yang ingin melakukan proses layanan. Sedangkan mengenai prosedur, waktu dan biaya dapat dikatakan tidak efektif hal ini dapat dilihat untuk prosedur masih panjang dan berbelit dikarenakan beberapa peraturan dan peralatan yang rusak. Sedangkan untuk waktu belum ada standar yang pasti dalam menyelesaikan proses layanan terutama jenis layanan yang diselesaikan dalam dalam hitungan jam banyak masyarakat yang mengeluh karena menunggu cukup lama untuk mendapat dokumen kependudukan yang dibutuhkan bahkan melebihi waktu yang dijanjikan. Untuk biaya pihak kecamatan tenggarong seberang sudah jelas melanggar ketentuan yang telah ditetapkan yang mana pelayanan seharusnya dilakukan tanpa pungutan biaya akan tetapi masyarakat mendapat pungutan biaya dari pihak kecamatan guna pemenuhan alat tulis kantor dalam melakukan proses pelayanan 1518

Judul ringkas (Nama pengarang bisa diringkas, ada last name) max. 1 baris Saran Berdasarkan hasil uraian dan penjelasan, maka dapat diberikan masukan berupa saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu: Mengenai persyaratan hendaknya pihak kecamatan memajang kembali papan pengumuman yang menjelaskan tentang persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat ketika hendak melakukan pelayanan. Mengenai prosedur layanan yang dirasa cukup panjang hendaknya pihak dinas kependudukan dan pencatatan sipil segera mengganti peralatan rekam yang rusak di Kecamatan Tenggarong Seberang sehingga masyarakat tidak perlu pergi ke kecamatan lain untuk melakukan rekaman data yang membuat prosedur semakin panjang dan berbelit. Pihak kecamatan hendaknya meningkatkan kepastian waktu penyelesaian layanan terutama pelayanan yang dapat diselesaikan di Kecamatan. Diperlukan adanya komitmen dan kesungguhan dari pihak kecamatan untuk menyelesaikan pelayanan tepat pada waktunya. Pihak kecamatan agar menerapkan aturan mengenai biaya pelayanan sesuai dengan peraturan yang berlaku yakni menghapuskan pungutan biaya yang ada karena bertentangan dengan undang-undang yang mengatur perihal administrasi kependudukan dan menyampaikan kekurangan kebutuhan kepada pihak atasan agar tidak ada lagi pungutan biaya dengan alasan menutupi kekurangan peralatan Mengenai produk yang diberikan pihak kecamatan sudah cukup baik hal ini perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan yakni ketelitian petugas dan ketekunan dalam pengecekan berkas sebelum memproses data yang diminta masyarakat. Kepada masyarakat agar lebih aktif dan memberikan partisipasinya dalam memberikan saran dan masukan terutama mengenai pelayanan publik sehingga pihak kecamatan dapat mengoreksi kekurangan terhadap apa yang mereka berikan serta meningkatkan efektvitas pelayanan yang mereka selenggarakan. Pihak kecamatan agar meningkatkan pengawasan serta tindakan tegas terhadap aparat yang melakukan pelanggaran saat bertugas dalam penyelenggaran pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada sehingga tidak ada lagi pelanggaran yang terjadi Daftar Pustaka Buku: Sedarmayanti. 2012. Good Governance Kepemimpinan Yang Baik Dalam Rangka Otonomi Daerah : Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisien Melalui Restrukturisasi Dan Pemberdayaan.Bandung: Mandar Maju Moenir, H.A.S. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Barata, Atep. 2004. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Alex Media Komtupindo 1519

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1-11 Undang-Undang: Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyelenggraan Administrasi Kependudukan 1520