DIKLAT TEKNIS PENYULUH KEAMANAN PANGAN SEMARANG, 18 APRIL

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building) Hardini ariningrum 09/07/2016 1

DINAMIKA KELOMPOK DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV

I. PENDAHULUAN. Sesungguhnya di dalam diri manusia mempunyai rasa ingin tahu secara alami

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karyawan

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita. Menurut UU No. 20

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAHAN KULIAH ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: ASEP SUPENA. Program Pasca Sarjana UNJ 2010

BAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

Oleh: Deasy Wulandari K BAB I PENDAHULUAN

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan upaya cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. Widjaja, 2006). Pegawai memiliki peran yang besar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOP PRAKTIK KERJA PROFESI PSIKOLOGI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UGM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Menurut Sugandi, (2004:10), dirinya dengan lingkungan dan pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperjelas suatu keadaan atau masalah. saat kita berada di rumah, di sekolah, di pasar, dan dilain tempat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan Metode Pembelajaran Penilaian Antar Kelompok untuk Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 10 Probolinggo

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari di Sekolah Dasar (SD) sebagai program untuk menanamkan,

BAB I PENDAHULUAN. ajaran_matematika/kegiatanbelajar1) menyatakan bahwa Matematika itu bukan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penandasan kembali terhadap falsafah Man behind the gun. Roda organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor (BB-Pascapanen) sebagai institusi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ari Yanto, 2015

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB II KERANGKA TEORITIS

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB VI PENUTUP. 1. Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap terhadap prestasi belajar siswa di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PUASA MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN KOMPETENSI DI PERGURUAN TINGGI Oleh Drs. Putu Agustana, M.Si. 16

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dipelajari oleh pembelajar. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep,

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

Transkripsi:

DINAMIKA KELOMPOK DIKLAT TEKNIS PENYULUH KEAMANAN PANGAN SEMARANG, 18 APRIL 2017 Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si 16:30

NAMA P E R K E N A L A N : Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si TEMP/TGL LAHIR : MAGETAN, 12 NOPEMBER 1956 JABATAN ALAMAT NO HP/EMAIL : WIDYAISWARA AHLI UTAMA : JL. MUTIARA N0 47 PERUM INTAN SEMARANG : 082242151156 / djoko.sutrisno76@yahoo.com PENDIDIKAN : 1. FAKULTAS PERTANIAN (ILMU TANAH) UGM 1981 PENGALAMAN KERJA : 2. PASCASARJANA (MAGISTER ILMU LINGKUNGAN) UNDIP-2006 1. KA SUBAG PENGENDALIAN PENCEMARAN PEDESAAN BLH SETDA JATENG 1987-1994 2. KA BAGIAN LINGKUNGAN HIDUP SETDA KABUPATEN KARANGANYAR 1994-1995 3. KA BAGIAN LINGKUNGAN ALAM BLH SETDA PROVINSI JAWA TENGAH 1995-1998 4. KEPALA BIDANG AMDAL BAPEDALDA PROVINSI JAWA TENGAH 1998-2002 5. KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 2002-2013 6. ASISTEN KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKDA PROVINSI JAWA TENGAH 2013-2015 7. ASISTEN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN SEKDA PROVINSI JAWA TENGAH 2015-2016 8. MENGAJAR AMDAL DI D-3 PERTANAHAN FISIP UNDIP 2006-2016 2

KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran peserta diharapkan mampu bekerja sama dalam kelompok dengan penuh rasa tanggungjawab, saling menghargai dan berdisiplin, serta melaksanakan komitmen yang telah disepakati bersama

1. Mengenal diri dan mengenal orang lain 2. Menunjukkan disiplin diri sebagai ASN 3. Memiliki rasa tanggungjawab 4. Memiliki etos kerja dan 5. Melaksanakan komitmen bersama.

16:30 TUJUAN & HARAPAN

Contoh : Sapta Komitmen Belajar Diklat Teknis Penyuluh Keamanan Pangan 1. Bertaqwa 2. Visionair 3. Berdisiplin 4. Bertanggungjawab 5. Bersungguh-sungguh 6. Tekun dalam belajar 7. Sabar ketika menghadapi kendala.

DINAMIKA KELOMPOK KELOMPOK Suatu kesatuan sosial Dua orang atau lebih Saling berinteraksi Bekerjasama Ada tujuan DINAMIKA Bergerak Berkembang Kekuatan Berubah maju DK Suatu proses dlm kelompok dimana kelompok tsb akan selalu bergerak maju, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dgn keadaan guna mewujudkan tujuan bersama

MENGENAL DIRI ARTINYA MEMPEROLEH GAMBARAN TENTANG TOTALITAS DIRI DAN POTENSI YANG DIMILIKI DAN MENGETAHUI CARA MEMBERDAYAKAN POTENSI MELIPUTI INTELEKTUAL, SOSIAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL

Mengenal Orang Lain ( Pembentukan Pengurus Kelas )

Komposisi Pengurus Kelas : 1. Ketua Kelas : 2. Sekretaris : 3. Bendahara : CATATAN : Pengurus Kelas menunjuk Piket Harian sesuai kebutuhan.

16:30 BEBERAPA KOMITMEN YANG BIASA DISEPAKATI DALAM DIKLAT

16:30 MOTTO SATU UNTUK SEMUA - SEMUA UNTUK SATU One for all All for one

PRINSIP ORANG DEWASA BELAJAR 1. Menumbuhkan motivasi untuk mencari pengetahuan baru 2. Sifatnya khusus, unik dan individual 3. Berfungsi sbg salah satu sumber belajar 4. Sifatnya evolusi 5. Dalam proses pembelajaran, perlu dibina : - Kerjasama yang harmonis dan kompak - Saling menghormati - Saling menghargai - Saling mempercayai - Adanya keterbukaan. 16:30

PENDIDIKAN ORANG DEWASA Meliputi segala bentuk pengalaman belajar yang dibutuhkan orang dewasa sesuai bidang perhatian dan kemampuannya Akibat belajar orang dewasa, nampak dalam perilakunya, yaitu : - perubahan (penambahan) pengetahuan atau ketrampilan, serta - perubahan sikap. 16:30

MENGERJAKAN TAMBAH PROFESIONAL MEMBAHAS TRAMPIL LIHAT PAHAM INGAT DENGAR LUPA KONG FU TSE 16:30

KONG FU TSE, 1400 tahun yang silam NI CHING NI WANCI NI KHAN NI SIANG NI KUNCO NI CHETO Kamu dengar kamu lupa Kamu lihat kamu ingat Kamu kerjakan kamu paham 16:30

Daur Belajar Melalui Pengalaman 1 MENGALAMI 5 MENERAPKAN 2 MENGUNGKAPKAN DBMP 4 MENGGENERALISASI 3 MENGOLAH / MENGANALISIS 16:30

16:30 1. TIDAK MERASA MALAS 2. SUKA MENUNDA PEKERJAAN 3. SUKA MENCARI JALAN YANG TERMUDAH 4. SUKA MULAI PEKERJAAN YANG BARU, TETAPI JARANG YANG DISELESAIKAN 5. KURANG MENGHARGAI WAKTU 6. MEMPUNYAI BANYAK ANGAN-ANGAN 7. KURANG MENGHARGAI KUALITAS 8. ORIENTASI PEKERJAAN ADALAH PENDAPAT ORANG 9. TERLALU BANYAK KEKUATIRAN 10. LAMBAN,KURANG INISIATIF, BANYAK MENGELUH, TIDAK ADA GAIRAH UNTUK BERPRESTASI

1. JUJUR 2. DISIPLIN 3. TANGGUNG JAWAB 4. KERJASAMA 5. VISIONER 6. ADIL 7. PEDULI 16:30 ( AL MU MIN) (AL MATIIN) (AL WAKIIL) (AL JAAMI) (AL AAKHIR) (AL ADL) (AL SAAMI)

(YANG HAKEKATNYA ADALAH KEMAUAN BELAJAR) INTINYA ADALAH : MAU (AFEKTIF = SIKAP) TAHU (KOGNITIF = PENGETAHUAN) MAMPU (PSIKOMOTORIK = KETRAMPILAN) 16:30

KALAU KAU SENANG HATI..2 X KALAU KAU SENANG HATI, MEMANGNYA BEGITU, KALAU KAU SENANG HATI...1 X 1. TEPUK TANGAN 2. PETIK JARI 3. TEPUK PAHA 4. INJAK BUMI 5. BILANG AMIN 6. KATA LIMA (1+2+3+4+5) 16:30

KONSEP ACTIVE LEARNING (Strategy to Teach Any Subject, 1995) Apa yang saya dengar saya lupa Apa yang saya lihat saya ingat sedikit Apa yang saya dengar, lihat dan diskusikan saya mulai mengerti Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan saya kerjakan, saya dapat pengetahuan dan ketrampilan Apa yang saya ajarkan saya kuasai 16:30

BELAJAR BAGI ORANG DEWASA PERLU MEMPERHATIKAN 1. Keaktifan (fisik, mental, perasaan) 2. Proses belajar dilakukan secara individual (tidak dapat diwakilkan) 3. Kemampuan belajar individu berbeda bakat, kecerdasan, minat, usia, pengalaman, pendidikan, keadaan fisik / psikis 4. Pengalaman perasaan (senang, benci, bosan, bersemangat) ; peta kognitif 5. Indra semakin banyak indra dilibatkan, semakin baik hasil belajarnya 6. Dorongan atau hambatan hasil belajar yang lalu (reinforcement) 7. Keadaan fisik peserta dan lingkungan belajar 16:30

KEADAAN PSIKOLOGIS ORANG DEWASA 1. Orang dewasa cenderung berpikir logis 2. Berpikir berdasar fakta empirik / realitas 3. Memiliki daya analisis dan daya evaluasi 4. Memiliki kematangan emosi (emotional maturity) 5. Orang dewasa berpikir dengan banyak sudut pandang serta kemungkinan2 (divergent) 16:30

LEARNING BY DOING Ahli pendidikan China : Kong Fu Chu Efektivitas belajar tinggi bila subyek langsung mengerjakan dan mengalaminya (experiential learning) Saya kerjakan dan saya mengerti 16:30

16:30 Terima Kasih