SATUAN ACARA PERKULIAHAN BLOK SISTEM SARAF

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ILMU PENYAKIT SARAF. Penyusun : dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S

JADWAL BLOK SISTEM SARAF

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

LIBUR NASIONAL. Semester 4, Blok 1. Angkatan SEKRETARIS BLOK

JADWAL BLOK KESEHATAN ANAK

SILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

SILABUS BLOK MATA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014

SATUAN ACARA PENGAJARAN BLOK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BLOK KESEHATAN USIA LANJUT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

MODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN TIDUR

MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

BPM BLOK 2.3.6K ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER III BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

JADWAL BLOK UROPOETIKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BLOK INTRODUKSI

MATA KULIAH FARMAKOLOGI MOLEKULER

JADWAL BLOK KARDIOVASKULER

MATA KULIAH Onkologi dan Kemoterapi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FISIOLOGI KEDOKTERAN

JADWAL PEMBELAJARAN FK UNHAS SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN 2016/2017 KELAS B RUANG KULIAH GA 306 Lt.3 SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN 2016/2017

Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas B Ruang Kuliah GA. 309 (Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas A Ruang Kuliah GC. 203 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas A Ruang Kuliah GC. 203 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

JADWAL PEMBELAJARAN FK UNHAS SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN 2016/2017 KELAS A RUANG KULIAH GC 202 Lt.2 SEMESTER AWAL TAHUN AJARAN 2016/2017

Revisi Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Neuropsikiatri Kelas C Ruang Kuliah GA. 300 (Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR

MINGGU I Senin, 25 April Selasa, 26 April Rabu, 27 April Kamis, 28 April Jumat, 29 April Sabtu, 30 April Biokimia :

BPM BLOK ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER II BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

MATA KULIAH FARMASI KLINIK

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN

MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

JADWAL BLOK SISTEM GERAK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

MODUL 4 IKTERUS NEONATORUM

BAB 3 PENURUNAN KESADARAN

BUKU PEGANGAN MAHASISWA MODUL 4 BAYI BERATLAHIR RENDAH

e) Faal hati f) Faal ginjal g) Biopsi endometrium/

Kuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RENAL

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN

JADWAL BLOK KESEHATAN USIA LANJUT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BUKU MODUL XXII PERSARAFAN T.A

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

BPM BLOK BUKU PANDUAN MAHASISWA. ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR dan ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT 2 SEMESTER II TAHUN AKADEMIK 2015/2016

RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ASUHAN KEPERAWATAN ORTODONSIA I Semester V/ 1 SKS (1-0)/KKG 5313

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

SILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI NEUROLOGY and PSYCHIATRY

Pra-Doktor. tahun Tahap I Selasa, Rabu, Kamis 22, 23, dan 24 April 2014 Memahami Program Doktor Secara umum

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS BLOK JANTUNG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KARDIOVASKULER DAN RENAL

Pendahuluan. Tujuan Preparation-Course

PEMBELAJARAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN DI FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Oentarini Tjandra

MINGGU I Senin, 7 Feb Selasa, 8 Feb Rabu, 9 Feb Kamis, 10 Feb Jumat, 11 Feb Sabtu, 12 Feb DNA & RNA, Kuliah pengantar

Kode/SKS : FAD 2701 Prasyarat : Anatomi dan Fisiologi Manusia (FKD 1911) Status Matakuliah : Wajib Program Studi Deskripsi Matakuliah : Mata kuliah

PW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I

MODUL PROBLEM BASED LEARNING NYERI KEPALA

MATA KULIAH PATOLOGI KLINIK

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KLINIK

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP

MODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN SOMATOFORM

SILABUS MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH

JADWAL BLOK SISTEM ENDOKRIN

MODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN TIDUR

CLINICAL EXPOSURE BLOK NEUROPSIKIATRI

SATUAN ACARA TUTORIAL

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

MANAJEMEN KEJANG PASCA TRAUMA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FISIOLOGI KEDOKTERAN

JADWAL BLOK RESPIRASI

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : Tanggal Berlaku : 1 Februari 2014

JADWAL BLOK SISTEM PERTAHANAN TUBUH DAN PENYAKIT INFEKSI [SPT-PI]

SILABUS ANATOMI & FISIOLOGI MANUSIA S1 FARMASI

MATA KULIAH STUDI KASUS FARMASI KLINIK TERPADU

Buku Kerja Mahasiswa MODUL DIARE SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI

MATA KULIAH Farmakoterapi I

BAB 2 NYERI KEPALA. B. Pertanyaan dan persiapan dokter muda

BAHAN AJAR Pertemuan ke 6

Pencegahan Primer, Sekunder & T ersier (Sistem Neurobehavi. dr. Riska Yulinta V, MMR

SILABUS MODUL FARMAKOTERAPI ENDOKRIN DAN GINJAL

Bab 10 NYERI. A. Tujuan pembelajaran

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL SISTEM MUSKULOSKELETAL

Transkripsi:

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Versi : 1 Revisi : 0 Tanggal Revisi : Tanggal Berlaku : FM-UII-AA-FKA-05/R1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN BLOK SISTEM SARAF Program Studi : Pendidikan Dokter Fakultas : Kedokteran Kode Mata Kuliah: 1171105835 Nama Mata Kuliah: Blok Sistem Saraf Semester : 5 SKS : 6 Tim Blok : dr.h.agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S dr. Abdul Ghofir, Sp.S dr.kuswati dr.abdul Kafi dr.ahmad Riyanto dr.chandra Dewi K Kompetensi Blok : (diambil dari 7 area kompetensi KKI) Area Komunikasi Efektif Berkomunikasi pasien serta anggota keluarganya, sejawat profesi lain Area Keterampilan Klinis Memperoleh mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien keluarganya Melakukan prosedur klinik laboratorium Melakukan prosedur kedaruratan klinis Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Menerapkan konsep-konsep prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, ilmu kesehatan masyarakat sesuai pelayanan kesehatan tingkat primer Merangkum dari interpretasi anamnesis, fisik, uji laboratorium prosedur yang sesuai Area Pengelolaan Masalah Kesehatan Mengelola penyakit, keadaan sakit masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga masyarakat Melakukan Pencegahan Penyakit Keadaan Sakit Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan pencegahan penyakit Area Pengelolaan Informasi Menggunakan teknologi informasi komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan promosi kesehatan, serta penjagaan, pemantauan status kesehatan pasien Area Mawas Diri Pengembangan Diri Menerapkan mawas diri Mempraktikkan belajar sepanjang hayat SAP Blok Sistem Saraf hal 1 dari 40

: (dibuat dari tujuan tertinggi yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan ) Mahasiswa mampu berkomunikasi pasien serta anggota keluarganya (allo heteroanamnesis) mengenai gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu berkomunikasi sejawat mengenai gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu memperoleh mencatat informasi ( identitas, keluhan, RPS, RPD, kebiasaan lingkungan) yang akurat, penting relevan tentang pasien keluarganya pada gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu melakukan prosedur klinik memilih laboratorium sesuai kebutuhan kewenangannya terhadap pasien gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu menentukan keadaan kedaruratan klinis pasien gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu menerapkan konsep-konsep prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, ilmu kesehatan masyarakat dalam gangguan/penyakit saraf yang sesuai pelayanan kesehatan tingkat primer Mahasiswa mampu merangkum dari interpretasi anamnesis, fisik, uji laboratorium prosedur yang sesuai untuk membuat diagnosis banding gangguan/penyakit saraf Mampu menerapkan evidence based medicine dalam membuat diagnosis rencana gangguan/penyakit saraf Mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam ilmu sistem saraf pusat penyakit saraf Pertem uan ke Kompet ensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Indikator Pencapaian Strategi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1,2,3 Mahasiswa mampu melakukan anamnesis, pasien anggota keluarganya (allo heteroanamnesis) mengenai gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu menyampaikan informasi memberikan edukasi pada pasien serta anggota keluarganya mengenai gangguan/penyakit saraf Anamnesis Mahasiswa mampu melakukan anamnesis, pasien anggota keluarganya (allo heteroanamnesis) mengenai gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu menyampaikan informasi memberikan edukasi pada pasien serta anggota keluarganya mengenai gangguan/penyakit saraf Demonstrasi, Praktek terbimbing, Ruang anamnesis, meja, kursi, skenario Mini osce 15 2 4 Mahasiswa mampu melakukan neurologi menginterpretasikan hasilnya Pemeriksaan neurologi Mahasiswa mampu melakukan neurologi menginterpretasikan hasilnya - Demonstrasi - praktek terbimbing 6X50 - Ruang - Tempat tidur pasien - Refleks Hammers Evaluasi Refere nsi Mini OSCE 15 SAP Blok Sistem Saraf hal 2 dari 40

-Kuas - Jarum 3 7 Mahasiswa mampu melakukan laboratorium penunjang sederhana (LCS) Mahasiswa mampu memilih penunjang yang diperlukan sesuai indikasinya pada pasien penyakit/gangguan saraf struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat serta produksi cairan cerebrospinalis. Pemeriksaan LCS Pemeriksaan laboratorium untuk penyakit saraf Pemeriksaan radiologi untuk penyakit saraf Anatomi sistem sarf pusat Histologi Sistem saraf pusat Fisiologi sistem saraf pusat Mahasiswa mampu melakukan laboratorium penunjang sederhana (LCS) Mahasiswa mampu memilih penunjang yang diperlukan sesuai indikasinya pada pasien penyakit/gangguan saraf struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat serta produksi cairan cerebrospinalis. Ceramah Demonstrasi praktek terbimbing - Ceramah - Diskusi Ceramah Diskusi Pengamatan 4X50 14X50 - Sampel LCS - - Alat bahan praktikum patologi klinik Sound system Sound system Preparat Anatomi Preparat histologi MCQ 5 soal MCQ 20 Soal MCQ 20 Soal 3,4,7,14 Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme terjadinya stroke, cedera susunan saraf, Infeksi sistem saraf, Guillain-Barre syndrome, nyeri punggung, neuropati, nyeri kepala, epilepsi, penurunan kesadaran, sinkop, gangguan keseimbangan demensia Mahasiswa mampu membuat diagnosis Stroke Cedera susunan saraf pusat Infeksi SSP GBS Nyeri Epilepsi Penurunan kesadaran Gangguan keseimbanga n Demensia Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme terjadinya stroke, cedera susunan saraf, Infeksi sistem saraf, Guillain-Barre syndrome, nyeri punggung, neuropati, nyeri kepala, epilepsi, penurunan kesadaran, sinkop, gangguan keseimbangan demensia Mahasiswa mampu membuat diagnosis Ceramah Diskusi tutorial Ceramah 10X50 15X50 10X50 Sound sysem Ruang diskusi White board Spidol Kertas plano Sound system MCQ 50 soal Keaktifan diskusi (tanggung jawab, komunikasi, informasi, sikap kritis) Minikuis MCQ 50 soal MCQ 10 soal 1,2,5,6, 11,12,1 3 SAP Blok Sistem Saraf hal 3 dari 40

banding stroke, cedera susunan saraf, Infeksi sistem saraf, Guillain-Barre syndrome, nyeri punggung, neuropati, nyeri kepala, epilepsi, penurunan kesadaran, sinkop, gangguan keseimbangan demensia Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Infeksi TORCH pada susunan saraf pusat ( mekanisme, penunjang) Mahasiswa mampu menjelaskan tentang hidrosefalus ( Tanda gejala, Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tumor susunan saraf (dasar-dasar biologi, klasifikasi, prosedur diagnosis) faktor risiko, tanda gejala gangguan gerak (parkinson, tremor, miastenia gravis, ALS) banding stroke, cedera susunan saraf, Infeksi sistem saraf, Guillain- Barre syndrome, nyeri punggung, neuropati, nyeri kepala, epilepsi, penurunan kesadaran, sinkop, gangguan keseimbangan demensia -Infeksi TORCH Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Infeksi TORCH pada susunan saraf pusat (mekanisme, penunjang) - HIdrosefalus Mahasiswa mampu menjelaskan tentang hidrosefalus (Tanda gejala, Tumor susunan saraf pusat gangguan gerak Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tumor susunan saraf (dasar-dasar biologi, klasifikasi, prosedur diagnosis) faktor risiko, tanda gejala gangguan gerak (parkinson, tremor, miastenia gravis, ALS) Diskusi tutorial Praktek lapangan (PPK) Ceramah Diskusi Diskusi Tutorial Ceramah Diskusi Diskusi Tutorial 15X50 4X50 4X50 Ruang diskusi White board Spidol Kertas plano Souynd system Ruang diskusi White board Spidol Kertas plano Sound system Ruang diskusi White board Spidol Kertas plano Keaktifan diskusi (tanggung jawab, komunikasi, informasi, sikap kritis) Minikuis MCQ 5 soal Laporan presentasi MCQ 5 soal Keaktifan diskusi (tanggung jawab, komunikasi, informasi, sikap kritis) Minikuis MCQ 2 soal MCQ 5 soal Keaktifan diskusi (tanggung jawab, komunikasi, informasi, sikap kritis) Minikuis MCQ 5 soal Ceramah 4X50 Diskusi Sound system MCQ 10 soal 4 5,6 Mahasiswa mampu Stroke Mahasiswa mampu Ceramah 5X50 8,9,10,1 SAP Blok Sistem Saraf hal 4 dari 40

membuat rencana penatalaksanaan untuk pasien stroke, cedera susunan saraf, Infeksi sistem saraf, Guillain- Barre syndrome, nyeri punggung, neuropati, nyeri kepala, epilepsi, penurunan kesadaran, sinkop, demensia, gangguan keseimbangan gangguan gerak 5 8 Mampu mencari sumber informasi tentang sistem saraf pusat gangguannya serta melakukan telaah kritis terhadap sumber ingformasi yang diperoleh. 6 8,9 Mampu mencari sumber informasi tentang sistem saraf pusat gangguannya serta melakukan telaah kritis terhadap sumber ingformasi yang diperoleh. Mampu menjelaskan tentang sistem saraf gangguannya dalam Alqur an hadist Cedera susunan saraf pusat Infeksi SSP GBS Nyeri Epilepsi Penurunan kesadaran Gangguan keseimbanga n Demensia gangguan gerak Neurointensive care Evidence based medicine Evidence based medicine -perspektif islam membuat rencana penatalaksanaan untuk pasien stroke, cedera susunan saraf, Infeksi sistem saraf, Guillain- Barre syndrome, nyeri punggung, neuropati, nyeri kepala, epilepsi, penurunan kesadaran, sinkop, demensia, gangguan keseimbangan gangguan gerak Mampu mencari sumber informasi tentang sistem saraf pusat gangguannya serta melakukan telaah kritis terhadap sumber ingformasi yang diperoleh. Mampu mencari sumber informasi tentang sistem saraf pusat gangguannya serta melakukan telaah kritis terhadap sumber ingformasi yang diperoleh. Mampu menjelaskan tentang sistem saraf gangguannya dalam Alqur an hadist Diskusi Diskusi tutorial Ceramah Diskusi Praktek mandiri Ceramah Diskusi Praktek mandiri Ceramah Diskusi 5X50 Sound system Ruang diskusi White board Spidol Kertas plano sound system Jaringan internet sound system Jaringan internet Sound system MCQ 15 soal Keaktifan diskusi (tanggung jawab, komunikasi, informasi, sikap kritis) Minikuis MCQ 5 soal MCQ 3 soal MCQ 3 soal MCQ 3 soal 5,16 Referensi 1. Adams, R. D. & Victor, M., 2003. Principles of Neurology, 5th ed., McGraw Hill Inc. New York, Singapore. 2. Aminoff MJ, Greenberg DH, Simon RP. Clinical Neurology, 3rd ed, Appleton & Lange, Stamford, Connecticut, 1996. 3. Chusid, J.G. 1993. Correlative Neuroanatomy and Functional Neurology. New York. SAP Blok Sistem Saraf hal 5 dari 40

4. Ganong WF. Review of Medical Physiology. 17th ed. Connecticut: Appleton & Lange; 1995. 5. Gilroy J., 1992. Basic Neurology. 2 nd ed. Singapore, Mc Graw - Hill Inc. 6. Greenberg, D.A., Aminoff, M.J. & Simon,R.P., 1993. Clinical Neurology. 2nd ed., Appleton Lange, Norwalk. 7. Guyton, A.C. & Hall, J.E., 1996. Textbook of Medical Physiology. 9th ed. Philadelphia: WB Saunders Company. 8. Katzung, B.G., (Editor), (1998), Basic and Clinical Pharmacology, 7th edition, Appleton & Lange, Connecticut. 9. Lamsudin, et al., 1997. Manajemen Stroke Terkini (Suplemen). BKM, FK UGM. 10. Lamsudin, et al., 1998. Penanganan Stroke Secara Komprehensif (Suplemen). BKM, FK UGM. 11. Lamsudin, R. 1997. Algoritme Stroke Gadjah Mada. Disertasi Doktor, Universitas Gadjah Mada 12. Lowenstein, D.H. & Aldredge, B.K., 1998. Current Concept of Status Epileptic's, New England Journal of Medicine. 13. Phee, M.J., Lingappa,V.R., Ganong,W.F. & Lange, J.D., 1995. Pathophysiology of Disease. 1st ed. Prentice-Hall International. Norwalk. 14. Sidharta, P., 1995. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Dian Rakyat, Jakarta. 15. Speight, T.M. & Holford, N.H.G., 1997. Avery's Drug Treatment, 4th ed., Adis International Limited, Auckland. 16. Weisberg, I. A. 1998. Decision making in adult Neurology, Asian edition. Manlygraphic publishers Pte. Ltd., Singapore. Disahkan oleh Diperiksa oleh Disiapkan oleh Tanggal: Tanggal: Tanggal: Dekan, Koordinator PUPT, Koordinator Tim Blok,......... SAP Blok Sistem Saraf hal 6 dari 40

SATUAN ACARA TUTORIAL Program Studi : Pendidikan Dokter Fakultas : Kedokteran Kode Mata Kuliah: 1171105835 Nama Mata Kuliah: Blok Sistem Saraf Semester : 5 SKS : 6 Tim Blok : dr.h.agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S dr. Abdul Ghofir, Sp.S dr.kuswati dr.abdul Kafi dr.ahmad Riyanto dr.chandra Dewi K Skenario/ Pertemuan Ke Skenario 1. Pertemuan 1 Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3,4 6 Menetapkan tujuan belajar untuk pertemuan selanjutnya. Skenario 1. Pertemuan 2 3,4 5,6,7 Stroke 1. struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat, 2. Menunjukkan beberapa faktor risiko stroke, 3. Menyebutkan peranan neurotransmiter pada iskhemik otak, 4. mekanisme terjadinya stroke, 5. konsep jendela terapi, 6. Membandingkan jenis patologi stroke, 7. Menguraikan tanda gejala pasien stroke, 8. Menguraikan neurologis untuk menegakkan diagnosis stroke, 9. Menentukan diagnosis banding stroke, Stroke trauma 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Stroke trauma 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten Referensi 1,2,3,4,5,6, 13,14,15, 20,24 1,2,3,4,5,6, 7,8,10,11,1 2, 13,14,15, 19,20,24 SAP Blok Sistem Saraf hal 7 dari 40

Skenario/ Pertemuan Ke Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10. prognosis pasien stroke, 11. dasar-dasar CT Scan kepala untuk menegakkan diagnosis stroke, 12. dasar-dasar laboratorium pada faktor risiko stroke, 13. terapi primer terapi sekunder pada pasien stroke, 14. Menentukan indikasi tindakan bedah pada stroke perdarahan, 15. Mempertimbangkan kapan penderita stroke dilakukan rujukan, 16. fisioterapi pada penderita stroke. Referensi Skenario 1. Pertemuan 3 Skenario 2 Pertemuan 1 3,4 5,6,7 Cedera susunan saraf 1. mekanisme seluler pada cedera susunan saraf, 2. klasifikasi cedera susunan saraf, 3. Membedakan tanda gejala pasien cedera susunan saraf, 4. prinsip-prinsip pencegahan, penanganan pada pasien cedera susunan saraf, 5. dasar-dasar radiologi untuk menegakkan diagnosis cedera otak, 6. indikasi tindakan bedah pada pasien cedera susunan saraf, 7. Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan rujukan, 8. Menguraikan tanda gejala terjadinya peningkatan tekanan intrakranial, 9. prinsip-prinsip terapi rasional untuk peningkatan tekanan intrakranial. 3,4 6 Menetapkan tujuan belajar untuk pertemuan selanjutnya. Stroke trauma 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Infeksi Susunan Saraf 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten Minikuis Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 1,2,3,4,5,6, 7,8,13,14,1 5, 19,20,23,2 4 1,2,3,4,5,6, 13,14,15, 20,24, SAP Blok Sistem Saraf hal 8 dari 40

Skenario/ Pertemuan Ke Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten Skenario 2 pertemuan 2 3,4 5,6,7 Mielitis, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis 1. lapisan selubung otak, sawar darah otak produksi cairan serebrospinal, 2. dasar-dasar mekanisme terjadinya mielitis, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 3. Menerangkan klasifikasi etiologi mielitis, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 4. Menentukan neurologi untuk pasien mielitis, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 5. dasar-dasar pungsi lumbal analisis cairan serebrospinal, 6. Menentukan penunjang diagnosis untuk menegakkan diagnosis mielitis, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 7. mielitis, meningitis, ensefalitis meningo-ensefalitis, 8. aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk mielitis, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 9. prognosis pasien mielitis, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis. Spondilitis tuberkulosis 1. dasar-dasar mekanisme biologis spondilitis tuberkulosis, 2. Menentukan untuk menegakkan diagnosis spondilitis tuberkulosis, 3. spondilitis tuberkulosis, 4. prognosis pasien spondilitis tuberkulosis. Malaria serebral 1. dasar-dasar mekanisme biologis Infeksi Susunan Saraf 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten Referensi 1,2,3,4,5,6 7,8,13,14,1 5,16 18,20,21,2 4 SAP Blok Sistem Saraf hal 9 dari 40

Skenario/ Pertemuan Ke Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 terjadinya malaria serebral, 2. Menentukan untuk menegakkan diagnosis malaria serebral, 3. Menentukan penunjang untuk menegakkan diagnosis malaria serebral, 4. Menyimpulkan diagnosis malaria serebral, 5. malaria serebral, 6. Menyebutkan insidensi prevalensi malaria serebral, 7. Menerangkan aspek promotif preventif terhadap kejadian malaria serebral. Skenario 2 pertemuan 3 3,4 5,6,7 Tetanus 1. dasar-dasar mekanisme terjadinya tetanus, 2. Menentukan untuk menegakkan diagnosis tetanus, 3. Menyimpulkan diagnosis tetanus, 4. tetanus, 5. aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk tetanus. 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten Referensi 1,2,3,4,5,6, 7,8,13,14,1 5, 16,18,20,2 1,23,24 Infeksi TORCH pada susunan saraf pusat 1. dasar-dasar mekanisme biologis imunologis terjadinya infeksi TORCH, 2. Menentukan untuk pasien yang diduga infeksi TORCH, 3. infeksi TORCH, 4. Menerangkan komplikasi pasien yang terinfeksi TORCH, 5. Menerangkan aspek promotif preventif terhadap kejadian infeksi TORCH, 6. klasifikasi etiologi hidrosefalus, 7. Membandingkan tanda gejala pasien hidrosefalus, 8. hidrosefalus. Minikuis Guillain-Barre Syndrome 1. dasar-dasar mekanisme terjadinya Guillain-Barre Syndrome, SAP Blok Sistem Saraf hal 10 dari 40

Skenario/ Pertemuan Ke Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2. klasifikasi etiologi Guillain- Barre Syndrome, 3. Menentukan untuk menegakkan diagnosis Guillain-Barre Syndrome, 4. Guillain-Barre Syndrome Referensi Skenario 3 pertemuan 1 3,4 6 Menetapkan tujuan belajar untuk pertemuan selanjutnya. Nyeri Gangguan Gerak 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten 1,2,3,4,5,6, 13,14,15, 20,24 Skenario 3 pertemuan 2 3,4 5,6,7 Nyeri punggung 1. mekanisme dasar nyeri punggung, 2. etiologi nyeri punggung, 3. klasifikasi nyeri punggung, 4. Menentukan neurologi untuk pasien nyeri punggung, 5. dasar-dasar radiologi untuk nyeri punggung, 6. Merencanakan nyeri punggung, 7. aspek farmakologi obatobat untuk nyeri punggung, 8. Mempertimbangkan kapan penderita nyeri punggung dirujuk ke rumah sakit. Nyeri Gangguan Gerak 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten 1,2,3,4,5,6, 7,8,13,14,1 5, 20,23,24 Neuropati 1. dasar-dasar terjadinya neuropati, 2. etiologi klasifikasi neuropati, 3. diagnosis banding neuropati, 4. Menentukan beberapa neurologi untuk pasien neuropati, 5. Membedakan tanda gejala neuropati, 6. neuropati. SAP Blok Sistem Saraf hal 11 dari 40

Skenario/ Pertemuan Ke Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bell's Palsy 1. Menerangkan etiologi Bell's Palsy, 2. Menentukan beberapa neurologi untuk pasien Bell's Palsy, 3. Membedakan tanda gejala Bell's Palsy, 4. Bell's Palsy Referensi Skenario 3 pertemuan 3 3,4 5,6,7 Nyeri kepala 1. patofisiologi nyeri kepala, 2. klasifikasi nyeri kepala, 3. Menentukan beberapa neurologi untuk pasien nyeri kepala, 4. diagnosis banding nyeri kepala, 5. Merencanakan nyeri kepala, 6. farmakologi obat-obat untuk nyeri kepala Nyeri Gangguan Gerak 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten 1,2,3,4,5,6, 7,8,13,14,1 5, 20,23,24 Gangguan gerak 1. dasar-dasar terjadinya tremor, 2. beberapa penyakit yang dapat menyebabkan tremor, 3. klasifikasi tremor, 4. diagnosis banding tremor, 5. beberapa neurologi untuk pasien tremor, 6. Menyebutkan klasifikasi gangguan gerak, 7. Membedakan tanda gejala gangguan gerak, 8. Menerangkan beberapa faktor risiko terjadinya gangguan gerak, 9. Merencanakan gangguan gerak, 10. farmakologi obat-obat untuk gangguan gerak, 11. prognosis pasien gangguan gerak. Membedakan tanda gejala pasien cedera susunan saraf. Minikuis Skenario 4 pertemuan 3,4 6 Menetapkan tujuan belajar untuk pertemuan selanjutnya. Epilepsi, Kejang Tumor 1. Whiteboard 2. Buku panduan Keaktifan diskusi 1. Peran aktif 1,2,3,4,5,6, 9,1113,14, SAP Blok Sistem Saraf hal 12 dari 40

Skenario/ Pertemuan Ke Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment Referensi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 3. Tutor 15, 20,24 4. Ruang diskusi tutorial tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten Skenario 4 pertemuan 2 3,4 5,6,7 Epilepsi 1. mekanisme dasar terjadinya epilepsi, 2. klasifikasi epilepsi, 3. Menentukan penunjang untuk pasien epilepsi, 4. Mempertimbangkan kondisi-kondisi emergensi non emergensi pasien epilepsi, 5. epilepsi status epileptikus, 6. aspek farmakologi obatobat anti epilepsi, 7. Menerangkan aspek sosial pasien epilepsi. Epilepsi, Kejang Tumor 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten 1,2,3,4,5,6, 9, 12,13,14,1 5, 20,23,24 Gangguan keseimbangan 1. dasar-dasar terjadinya gangguan keseimbangan, 2. beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, 3. diagnosis banding dizziness, 4. Menentukan beberapa neurologi untuk pasien gangguan keseimbangan, 5. Merencanakan gangguan keseimbangan, 6. farmakologi obat-obat untuk gangguan keseimbangan, 7. mekanisme terjadinya nistagmus. Skenario 4 pertemuan 3 3,4 5,6,7 Tumor susunan saraf 1. dasar-dasar biologi tumor susunan saraf, Epilepsi, kejang Tumor 5. Whiteboard 6. Buku panduan 7. Tutor Keaktifan diskusi 1. Peran aktif 1,2,3,4,5,6, 9,1213,14, 15, SAP Blok Sistem Saraf hal 13 dari 40

Skenario/ Pertemuan Ke Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2. klasifikasi tumor pada susunan 8. Ruang diskusi tanggung 20,23,24 saraf, tutorial jawab 3. tanda gejala tumor susunan 2. Komunikasi saraf, 3. Informasi 4. dasar-dasar radiologi 4. Berpikir kritis radioterapi tumor susunan saraf, 5. Konsisten 5. Menyimpulkan tumor ganas (kanker) tumor jinak, Minikuis 6. prosedur diagnosis tumor susunan saraf, 7. prinsip-prinsip tumor susunan saraf. Referensi Skenario 5 pertemuan 1 3,4 6 Menetapkan tujuan belajar untuk pertemuan selanjutnya. Penurunan Kesadaran Koma 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten 1,2,3,4,5,6, 13,14,15, 20,24 Skenario 5 pertemuan 2 3,4 5,6,7 Penurunan kesadaran 1. mekanisme dasar terjadinya penurunan kesadaran, 2. etiologi penurunan kesadaran, 3. derajat penurunan kesadaran, 4. Menentukan neurologi untuk pasien penurunan kesadaran, 5. laboratorium untuk menemukan etiologi penurunan kesadaran, 6. Mempertimbangkan penurunan kesadaran sebagai kasus kegawatan neurologi, 7. penurunan kesadaran, 8. Mempertimbangkan kapan pasien penurunan kesadaran dirujuk ke rumah sakit Penurunan Kesadaran Koma 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten 1,2,3,4,5,6, 7,8,13,14,1 5, 20,24 SAP Blok Sistem Saraf hal 14 dari 40

Skenario/ Pertemuan Ke Komp etensi Topik Bahasan Sub Topik Bahasan Evaluasi/ Assessment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sinkop 1. mekanisme dasar terjadinya sinkop, 2. etiologi sinkop, 3. Menentukan untuk pasien sinkop, 4. sinkop. Referensi Skenario 5 pertemuan 3 3,4 5,6,7 Demensia 1. mekanisme seluler demensia, 2. Menyebutkan klasifikasi demensia, 3. etiologi demensia, 4. Mengidentifikasi tanda gejala demensia, 5. prinsip penanganan pasien demensia, 6. neuropsikologi untuk menegakkan diagnosis demensia. Penurunan Kesadaran Koma 1. Whiteboard 2. Buku panduan 3. Tutor 4. Ruang diskusi tutorial Keaktifan diskusi 1. Peran aktif tanggung jawab 2. Komunikasi 3. Informasi 4. Berpikir kritis 5. Konsisten Minikuis 1,2,3,4,5,6, 13,14,15, 20,24 Referensi 1. Adams, R. D. & Victor, M., 2008. Principles of Neurology, 8th ed., McGraw Hill Inc. New York, Singapore. 2. Aminoff MJ, Greenberg DH, Simon RP., 2002 Clinical Neurology, 3rd ed, Appleton & Lange, Stamford, Connecticut. 3. Brust J.C., 2007, Current Diagnosis and Treatment Neurology, Lange Medical Books/ McGraw Hill Inc. 4. Ganong WF., 1999, Review of Medical Physiology. 19th ed. Connecticut: Appleton & Lange. 5. Gilroy J., 1992. Basic Neurology. 2 nd ed. Singapore, Mc Graw - Hill Inc. 6. Guyton, A.C. & Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia: WB Saunders Company. 7. Johnson, R.T., Griffin, J.W., 1997, Current therapy in neurologic Disease, 5th ed, Mosby, USA. 8. Katzung, B.G., (Editor), (1998), Basic and Clinical Pharmacology, 7th edition, Appleton & Lange, Connecticut. 9. Kelompok Studi Vertigo Pengurus Pusat PERDOSSI, 2002, Neurootologi Klinis Vertigo, Airlangga University Press. 10. Lamsudin, et al., 1997. Manajemen Stroke Terkini (Suplemen). BKM, FK UGM. 11. Lamsudin, et al., 1998. Penanganan Stroke Secara Komprehensif (Suplemen). BKM, FK UGM. 12. Lamsudin, R. 1997. Algoritme Stroke Gadjah Mada. Disertasi Doktor, Universitas Gadjah Mada 13. Lowenstein, D.H. & Aldredge, B.K., 1998. Current Concept of Status Epileptic's, New England Journal of Medicine. 14. Mardjono, M., Sidharta, P., 2003, Neurologi Klinis Dasar, edisi 9, Dian Rakyat, Jakarta. 15. Oishi, M., 1997, Handbook of Neurology, World Scientific Publishing Co, Ltd. 16. Phee, M.J., Lingappa,V.R., Ganong,W.F. & Lange, J.D., 1995. Pathophysiology of Disease. 1st ed. Prentice-Hall International. Norwalk. 17. Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., Moore, P.K., 2003, Pharmacology, Churchill Livingstone, Elsevier, UK. 18. Rolak, L.A., 2005, Neurology Secrets, 4th Ed, Elsevier Mosby, USA. SAP Blok Sistem Saraf hal 15 dari 40

19. Scheld, W.M., Whitley, R.W., Durack, D.T., 1997 Infection of Central Nervous System, Raven Press, New York. 20. Sidharta, P., 1995. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Dian Rakyat, Jakarta. 21. Sidharta, P., 2004, Neurologi Klinis dalam Praktek Umum, Dian Rakyat, Jakarta. 22. Speight, T.M. & Holford, N.H.G., 1997. Avery's Drug Treatment, 4th ed., Adis International Limited, Auckland. 23. Watts, R.L., Koller, W.C., 1997, Movement Disorder, Neurologic Principles and Practice, Mc Graw-Hill, Inc. 24. Weisberg, I. A. 1998. Decision making in adult Neurology, Asian edition. Manlygraphic publishers Pte. Ltd., Singapore. 25. Zaidat O.O., Lerner, A.J., 2002, The Little Black Book of Neurology, 4th Edition, Mosby, USA. Disahkan oleh Diperiksa oleh Disiapkan oleh Tanggal: Tanggal: Tanggal: Dekan, Koordinator PUPT Koordinator Tim Blok......... SAP Blok Sistem Saraf hal 16 dari 40

SATUAN ACARA KULIAH PAKAR Program Studi : Pendidikan Dokter Fakultas : Kedokteran Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Blok Sistem Saraf Semester : V (lima) Kompetensi Blok : Area Komunikasi Efektif Area Keterampilan Klinis Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Area Pengelolaan Masalah Kesehatan Area Pengelolaan Informasi Area Mawas Diri Pengembangan Diri : Mahasiswa mampu berkomunikasi pasien serta anggota keluarganya (allo heteroanamnesis) mengenai gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu berkomunikasi sejawat mengenai gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu memperoleh mencatat informasi ( identitas, keluhan, RPS, RPD, kebiasaan lingkungan) yang akurat, penting relevan tentang pasien keluarganya pada gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu melakukan prosedur klinik memilih laboratorium sesuai kebutuhan kewenangannya terhadap pasien gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu menentukan keadaan kedaruratan klinis pasien gangguan/penyakit saraf Mahasiswa mampu menerapkan konsep-konsep prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, ilmu kesehatan masyarakat dalam gangguan/penyakit saraf yang sesuai pelayanan kesehatan tingkat primer Mahasiswa mampu merangkum dari interpretasi anamnesis, fisik, uji laboratorium prosedur yang sesuai untuk membuat diagnosis gangguan/penyakit saraf Mampu menerapkan evidence based medicine dalam membuat diagnosis rencana gangguan/penyakit saraf Mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam ilmu sistem saraf pusat penyakit saraf Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi 1 5 Penjelasan umum Blok Pengantar sistem saraf Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) SAP Blok Sistem Saraf hal 17 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi 2 3 6 struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat, lapisan selubung otak, sawar darah otak produksi cairan serebrospinal, 3 3 6 fungsi susunan saraf pusat mekanisme produksi cairan serebrospinal, 4 3 6 struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat, 5 2,4 4,5 Menunjukkan beberapa faktor risiko stroke, Menyebutkan peranan neurotransmiter pada iskhemik otak, mekanisme terjadinya stroke, konsep Anatomi : Neuroanatomi 1 Fisiologi : Sistem saraf Histologi : Sistem saraf Neurologi : stroke struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat, lapisan selubung otak, sawar darah otak produksi cairan serebrospinal, fungsi susunan saraf pusat mekanisme produksi cairan serebrospinal, struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat, Menunjukkan beberapa faktor risiko stroke, Menyebutkan peranan neurotransmiter pada iskhemik otak, mekanisme terjadinya stroke, konsep Prof. dr. Soejono Aswin, Ph.D dr. Chandra Kurniawan dr. Rina Susilowati, Ph.D Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) SAP Blok Sistem Saraf hal 18 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi jendela terapi, Membandingkan jenis patologi stroke, Menguraikan tanda gejala pasien stroke, Menguraikan neurologis untuk menegakkan diagnosis stroke, Menentukan diagnosis banding stroke, prognosis pasien stroke, Mempertimbangkan kapan penderita stroke dilakukan rujukan, fisioterapi pada penderita stroke. jendela terapi, Membandingkan jenis patologi stroke, Menguraikan tanda gejala pasien stroke, Menguraikan neurologis untuk menegakkan diagnosis stroke, Menentukan diagnosis banding stroke, prognosis pasien stroke, Mempertimbangkan kapan penderita stroke dilakukan rujukan, fisioterapi pada penderita stroke. 6 2 4 dasardasar laboratorium pada faktor risiko stroke, Menentukan untuk pasien yang diduga infeksi TORCH, Menentukan penunjang diagnosis untuk menegakkan diagnosis, meningitis, PK : Pendekatan Lab untuk menegakkan dx kelainan sistem saraf dasardasar laboratorium pada faktor risiko stroke, Menentukan untuk pasien yang diduga infeksi TORCH, Menentukan penunjang diagnosis untuk menegakkan diagnosis, meningitis, ensefalitis dr. Linda Rosita, M.Kes, Sp.PK SAP Blok Sistem Saraf hal 19 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi ensefalitis meningoensefalitis, dasardasar analisis cairan serebrospinal, laboratorium untuk menemukan etiologi penurunan kesadaran, meningoensefalitis, dasardasar analisis cairan serebrospinal, laboratorium untuk menemukan etiologi penurunan kesadaran, 7 2 4 dasardasar CT Scan kepala untuk menegakkan diagnosis stroke, dasardasar radiologi untuk menegakkan diagnosis cedera otak, 8 4 4,5 terapi primer terapi sekunder pada pasien stroke, 9 2,4 4,5 mekanisme seluler pada cedera susunan saraf, klasifikasi cedera susunan saraf, Radiologi : Neuroimaging utk stroke & cedera susunan saraf Neurologi : Obatobat utk prevensi stroke & neuroprotektan Neurologi : Brain injury dasardasar CT Scan kepala untuk menegakkan diagnosis stroke, dasardasar radiologi untuk menegakkan diagnosis cedera otak, terapi primer terapi sekunder pada pasien stroke, mekanisme seluler pada cedera susunan saraf, klasifikasi cedera susunan saraf, dr. Sudarmanto, Sp.Rad Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) Dr. Agus Taufiqurrohm an, Sp.S. M.Kes SAP Blok Sistem Saraf hal 20 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi Membedakan tanda gejala pasien cedera susunan saraf, prinsipprinsip pencegahan, penanganan pada pasien cedera susunan saraf, Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan rujukan, Menguraikan tanda gejala terjadinya peningkatan tekanan intrakranial, prinsipprinsip terapi rasional untuk peningkatan tekanan intrakranial. Membedakan tanda gejala pasien cedera susunan saraf, prinsipprinsip pencegahan, penanganan pada pasien cedera susunan saraf, Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan rujukan, Menguraikan tanda gejala terjadinya peningkatan tekanan intrakranial, prinsipprinsip terapi rasional untuk peningkatan tekanan intrakranial. 10 3 6 struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat, lapisan selubung otak, sawar darah otak produksi cairan serebrospinal, 11 2,4 4,5 dasardasar mekanisme terjadinya meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, Anatomi : Neuroanatomi 2 Neurologi : Meningitis, encephalitis, abses serebri struktur, morfologi fungsi susunan saraf pusat, lapisan selubung otak, sawar darah otak produksi cairan serebrospinal, 1. dasardasar mekanisme terjadinya meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, Prof. dr. Soejono Aswin, Ph.D dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S SAP Blok Sistem Saraf hal 21 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi Menerangkan klasifikasi etiologi, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 2. Menerangkan klasifikasi etiologi, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, Menentukan pasien, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, dasardasar 3. Menentukan pasien, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, pungsi lumbal analisis cairan serebrospinal, 4. dasardasar pungsi lumbal analisis cairan serebrospinal, meningitis, ensefalitis meningo-ensefalitis, prognosis 5. meningitis, ensefalitis meningo-ensefalitis, pasien meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 6. prognosis pasien meningitis, ensefalitis 12 2,4 4,5 1. dasardasar mekanisme terjadinya mielitis & poliomielitis, 2. Menerangkan klasifikasi etiologi mielitis & poliomielitis, 3. Menentukan penunjang Neurologi : Mielitis & poliomielitis meningoensefalitis, 1. dasardasar mekanisme terjadinya mielitis & poliomielitis, 2. Menerangkan klasifikasi etiologi mielitis & poliomielitis, 3. Menentukan penunjang diagnosis dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S SAP Blok Sistem Saraf hal 22 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi diagnosis untuk menegakkan diagnosis mielitis & untuk menegakkan diagnosis mielitis & poliomielitis, poliomielitis, 4. 4. mielitis mielitis & poliomielitis, & poliomielitis, 5. aspek 5. aspek farmakologik obatobat yang digunakan untuk mielitis & farmakologik obatobat yang digunakan untuk mielitis & poliomielitis, poliomielitis, 6. 6. prognosis pasien mielitis & poliomielitis, prognosis pasien mielitis & poliomielitis, 13 2,4 4,5 1. Menguraikan neurologis untuk menegakkan diagnosis stroke, 2. Membedakan tanda gejala pasien cedera susunan saraf, 3. Menguraikan tanda gejala terjadinya peningkatan tekanan intrakranial, 4. Menentukan pasien, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 5. Menentukan Neurologi : Pemeriksaan neurologi & penunjang (EEG,ENMG) 1. Menguraikan neurologis untuk menegakkan diagnosis stroke, 2. Membedakan tanda gejala pasien cedera susunan saraf, 3. Menguraikan tanda gejala terjadinya peningkatan tekanan intrakranial, 4. Menentukan pasien, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 5. Menentukan Dr. Agus Taufiqurrohm an, Sp.S. M.Kes SAP Blok Sistem Saraf hal 23 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi pasien mielitis & poliomielitis, pasien mielitis & poliomielitis, 6. Menentukan pasien penurunan kesadaran, 6. Menentukan pasien penurunan kesadaran, 7. prosedur diagnosis tumor susunan saraf, 7. prosedur diagnosis tumor susunan saraf, 8. Menentukan untuk pasien sinkop, 8. Menentukan untuk pasien sinkop, 9. neuropsikologi untuk menegakkan diagnosis demensia. 9. neuropsikologi untuk menegakkan diagnosis demensia. 10. beberapa pasien tremor, 11. Menentukan beberapa pasien Bell's Palsy, 10. beberapa pasien tremor, 11. Menentukan beberapa pasien Bell's Palsy, 14 2,4 5 1. aspek farmakologik obatobat yang digunakan untuk Farmakologi : Pemberian antibiotik pd infeksi SSP 1. aspek farmakologik obatobat yang digunakan untuk dr. Isnatin Miladiyah, M. Kes SAP Blok Sistem Saraf hal 24 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, meningitis, ensefalitis meningoensefalitis, 2. aspek farmakologik obatobat yang digunakan untuk mielitis & poliomielitis, 2. aspek farmakologik obatobat yang digunakan untuk mielitis & poliomielitis, 15 2,4 4,5 1. dasardasar mekanisme terjadinya tetanus, 2. Menentukan untuk menegakkan diagnosis tetanus, 3. Menyimpulkan diagnosis tetanus, 4. tetanus, 16 2,4 4,5 1. dasardasar mekanisme biologis imunologis terjadinya infeksi TORCH, 2. Menentukan untuk pasien yang diduga infeksi TORCH, 3. infeksi TORCH, 4. Menerangkan komplikasi pasien yang terinfeksi TORCH, Neurologi : Tetanus Neurologi : Infeksi TORCH pd jaringan otak 1. dasardasar mekanisme terjadinya tetanus, 2. Menentukan untuk menegakkan diagnosis tetanus, 3. Menyimpulkan diagnosis tetanus, 4. tetanus, 1. dasardasar mekanisme biologis imunologis terjadinya infeksi TORCH, 2. Menentukan untuk pasien yang diduga infeksi TORCH, 3. infeksi TORCH, 4. Menerangkan komplikasi pasien yang terinfeksi TORCH, dr. Abdul Ghofir, Sp.S Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) SAP Blok Sistem Saraf hal 25 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi 5. klasifikasi etiologi hidrosefalus, 5. klasifikasi etiologi hidrosefalus, 6. Membandingkan tanda gejala pasien hidrosefalus, 6. Membandingkan tanda gejala pasien hidrosefalus, 7. hidrosefalus. 7. hidrosefalus. 17 2,4 6 1. Menerangkan aspek promotif preventif terhadap kejadian infeksi TORCH, 2. Menerangkan aspek sosial pasien epilepsi, 18 2,4 4,5 dasardasar mekanisme terjadinya Guillain- Barre Syndrome, klasifikasi etiologi Guillain- Barre Syndrome, Menentukan untuk menegakkan diagnosis Guillain- Barre Syndrome, Guillain-Barre Syndrome 19 2,4 4,6 Menerangkan klasifikasi etiologi, meningitis, ensefalitis IKM : Aspek promotif & preventif peny SSP 1. Menerangkan aspek promotif preventif terhadap kejadian infeksi TORCH, 2. Menerangkan aspek sosial pasien epilepsi, Neurologi : GBS 1. dasardasar mekanisme terjadinya Guillain- Barre Syndrome, 2. klasifikasi etiologi Guillain- Barre Syndrome, 3. Menentukan untuk menegakkan diagnosis Guillain- Barre Syndrome, 4. 1.4. Guillain- Barre Syndrome Mikrobiologi : Virus & bakteri penyebab infeksi SSP 1. Menerangkan klasifikasi etiologi, meningitis, ensefalitis dr. H. P. Lutfi Ghazali, M.Kes Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) dr. Abu Tholib Aman, Sp.MK., M.Sc., Ph.D SAP Blok Sistem Saraf hal 26 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi meningoensefalitis, meningoensefalitis, Menerangkan klasifikasi etiologi mielitis & poliomielitis, 2. Menerangkan klasifikasi etiologi mielitis & 20 2,3 4,6 patofisiologi nyeri kepala, dasardasar terjadinya neuropati, 21 2,4 4,5 klasifikasi nyeri kepala, Menentukan beberapa pasien nyeri kepala, diagnosis banding nyeri kepala, Merencanakan nyeri kepala, 22 2,4 4,5 1. etiologi klasifikasi neuropati, 3. diagnosis banding neuropati, 4. Menentukan beberapa pasien neuropati, 5. Membedakan tanda gejala Neurologi : Mekanisme nyeri Neurologi : Nyeri Kepala Neurologi : Nyeri Neuropati poliomielitis, 1. patofisiologi nyeri kepala, 2. dasardasar terjadinya neuropati, klasifikasi nyeri kepala, Menentukan beberapa pasien nyeri kepala, diagnosis banding nyeri kepala, Merencanakan nyeri kepala, etiologi klasifikasi neuropati, diagnosis banding neuropati, Menentukan beberapa pasien neuropati, Membedakan tanda gejala neuropati, 1.5. Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) dr. Ismail Setyopranoto, SpS SAP Blok Sistem Saraf hal 27 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi neuropati, neuropati. 6. 1.5. neuropati. 23 2,4 4,5 dasardasar terjadinya gangguan keseimbangan, beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, diagnosis banding dizziness, Menentukan beberapa pasien gangguan keseimbangan, Merencanakan gangguan keseimbangan, mekanisme terjadinya nistagmus. 24 2,4 4,5 mekanisme dasar terjadinya epilepsi, 2. klasifikasi epilepsi, 3. Menentukan penunjang untuk pasien epilepsi, 4. Mempertimbangkan Neurologi : Vertigo Neurologi : epilepsi 1. dasardasar terjadinya gangguan keseimbangan, beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, diagnosis banding dizziness, Menentukan beberapa pasien gangguan keseimbangan, Merencanakan gangguan keseimbangan, mekanisme terjadinya nistagmus. 1. mekanisme dasar terjadinya epilepsi, 2. klasifikasi epilepsi, 3. Menentukan penunjang untuk pasien epilepsi, 4. Mempertimbangkan Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) dr. Agus Taufiqurrohm an, Sp.S. M.Kes SAP Blok Sistem Saraf hal 28 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi kondisi-kondisi emergensi non emergensi pasien epilepsi, kondisi-kondisi emergensi non emergensi pasien epilepsi, 5. epilepsi status epileptikus, 5. epilepsi status epileptikus, 24 2,4 4 aspek farmakologik obatobat yang digunakan untuk tetanus. farmakologi obatobat untuk gangguan keseimbangan, aspek farmakologi obat-obat anti epilepsi, farmakologi obatobat untuk gangguan gerak, 26 2,4 4 dasardasar biologi tumor susunan saraf, Menyimpulkan tumor ganas (kanker) tumor jinak, 27 2,4 4,5 klasifikasi tumor pada susunan saraf, tanda Farmakologi : antikonvulsan PA : Dasar-dasar biologi tumor susunan saraf Neurologi : Tumor susunan saraf aspek farmakologik obatobat yang digunakan untuk tetanus. farmakologi obatobat untuk gangguan keseimbangan, aspek farmakologi obat-obat anti epilepsi, farmakologi obatobat untuk gangguan gerak, dasardasar biologi tumor susunan saraf, Menyimpulkan tumor ganas (kanker) tumor jinak, 1. klasifikasi tumor pada susunan saraf, 2. tanda dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes dr. Totok U, Sp. PA dr. Abdul Ghofir, Sp.S SAP Blok Sistem Saraf hal 29 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi gejala tumor susunan saraf, gejala tumor susunan saraf, Menyimpulkan tumor ganas (kanker) tumor jinak, prosedur 3. Menyimpulkan tumor ganas (kanker) tumor jinak, diagnosis tumor susunan saraf, prinsipprinsip 4. prosedur diagnosis tumor susunan saraf, tumor susunan saraf. 5. prinsipprinsip tumor susunan 28 2,4 4,5 Menentukan indikasi tindakan bedah pada stroke perdarahan, Mempertimbangkan kapan penderita stroke dilakukan rujukan, Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan rujukan, indikasi tindakan bedah pada pasien cedera susunan saraf, Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan rujukan, hidrosefalus. Bedah : penanganan bedah pada kasus kelainan saraf saraf. 1. Menentukan indikasi tindakan bedah pada stroke perdarahan, 2. Mempertimbangkan kapan penderita stroke dilakukan rujukan, 3. Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan rujukan, 4. indikasi tindakan bedah pada pasien cedera susunan saraf, 5. Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan rujukan, 6. dr. Endro Basuki, SpBS SAP Blok Sistem Saraf hal 30 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi hidrosefalus. 29 2,4 4,5 mekanisme dasar terjadinya penurunan kesadaran, Neurologi : Penurunan Kesadaran & Neurointensif Care 1. mekanisme dasar terjadinya penurunan kesadaran, dr. Ismail Setyopranoto, SpS etiologi penurunan kesadaran, 2. etiologi penurunan kesadaran, derajat penurunan kesadaran, 3. derajat penurunan kesadaran, laboratorium untuk menemukan etiologi penurunan kesadaran, Mempertimbangkan 4. laboratorium untuk menemukan etiologi penurunan kesadaran, penurunan kesadaran sebagai kasus kegawatan neurologi, 5. Mempertimbangkan penurunan kesadaran sebagai kasus kegawatan neurologi, penurunan kesadaran, Mempertimbangkan 6. penurunan kesadaran, kapan pasien penurunan kesadaran dirujuk ke rumah sakit 7. Mempertimbangkan kapan pasien penurunan kesadaran dirujuk ke rumah sakit mekanisme dasar terjadinya sinkop, etiologi 8. mekanisme dasar terjadinya sinkop, sinkop, Menentukan 9. etiologi sinkop, untuk 10. Menentukan SAP Blok Sistem Saraf hal 31 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi pasien sinkop, sinkop. 30 2,3,4 4,5,6 mekanisme seluler demensia, Menyebutkan klasifikasi demensia, etiologi demensia, Mengidentifikasi tanda gejala demensia, prinsip penanganan pasien demensia, 1.6. neuropsikologi untuk menegakkan diagnosis demensia. 31 2,4 4,6 farmakologi obat-obat untuk nyeri kepala 32 2,4 4,5,6 dasardasar terjadinya tremor, beberapa Neurologi: Demensia Farmakologi : analgetik, NSAIDs Neurologi : Gangguan gerak untuk pasien sinkop, 11. sinkop. 1. mekanisme seluler demensia, 2. Menyebutkan klasifikasi demensia, 3. etiologi demensia, 4. Mengidentifikasi tanda gejala demensia, 5. prinsip penanganan pasien demensia, 6. neuropsikologi untuk menegakkan diagnosis demensia. farmakologi obat-obat untuk nyeri kepala 1. dasardasar terjadinya tremor, 2. Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes dr. Agus Taufiqurrohm an, Sp.S. M.Kes SAP Blok Sistem Saraf hal 32 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi penyakit yang dapat menyebabkan tremor, klasifikasi beberapa penyakit yang dapat menyebabkan tremor, tremor, diagnosis 3. klasifikasi tremor, banding tremor, Menyebutkan klasifikasi gangguan gerak, 4. diagnosis banding tremor, Membedakan tanda gejala gangguan gerak, 5. Menyebutkan klasifikasi gangguan gerak, Menerangkan beberapa faktor risiko terjadinya gangguan 6. Membedakan tanda gejala gangguan gerak, gerak, Merencanakan gangguan gerak, 7. Menerangkan beberapa faktor risiko terjadinya gangguan gerak, farmakologi obatobat untuk 8. Merencanakan gangguan gerak, gangguan gerak, prognosis pasien gangguan gerak. 9. farmakologi obatobat untuk gangguan gerak, 10. prognosis pasien 33 2,4 4,5,6 Menerangkan etiologi Bell's Palsy, Menentukan beberapa pasien Bell's Palsy, Membedakan tanda gejala Bell's Palsy, Neurologi : Bells Palsy gangguan gerak. Menerangkan etiologi Bell's Palsy, Menentukan beberapa pasien Bell's Palsy, Membedakan tanda gejala Bell's Palsy, Bell's dr. Abdul Ghofir, Sp.S SAP Blok Sistem Saraf hal 33 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi Bell's Palsy Palsy 34 2,4 4,5,6 1. Menerangkan etiologi Penyakit Parkinson, Neurologi : Peny. Parkinson 1. Menerangkan etiologi Penyakit Parkinson, dr. Abdul Ghofir, Sp.S 2. Menentukan beberapa pasien Penyakit Parkinson, 2. Menentukan beberapa pasien Penyakit Parkinson, 3. Membedakan tanda gejala Penyakit Parkinson, 3. Membedakan tanda gejala Penyakit Parkinson, 4. Penyakit Parkinson 4. Penyakit Parkinson 35 5 8 Mengaplikasikan EBM pada penanganan penyakit sistem saraf 36 6 9 Mampu menjelaskan mengaplikasikan nilai-nilai Islam pada pengelolaan Penyakit Saraf 37 2,4 4 dasardasar radiologi radioterapi tumor susunan saraf, EBM Perspective Islam Radiologi : Radioterapi pd tumor susunan saraf Mengaplikasikan EBM pada penanganan penyakit sistem saraf Mampu menjelaskan mengaplikasikan nilai-nilai Islam pada pengelolaan Penyakit Saraf dasardasar radiologi radioterapi tumor susunan saraf, Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) Prof.Dr.dr.H. Rusdi L., M.Med.Sc, SpS(K) dr. Sudarmanto, Sp.Rad SAP Blok Sistem Saraf hal 34 dari 40

Pertem uan ke Kompet ensi Topik bahasan sub topik bahasan Indikator pencapaian Dosen Pakar Strategi Evaluasi Referensi Disahkan oleh : Diperiksa oleh : Disiapkan oleh : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Dekan, Koordinator PUPT, Koordinator Tim Blok,.. SATUAN ACARA PRAKTIKUM Program Studi : Pendidikan Dokter Fakultas : Kedokteran Kode Mata Kuliah: 1171105835 Nama Mata Kuliah: Blok Sistem Saraf Semester : 5 SKS : 6 Tim Blok : dr.h.agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S dr. Abdul Ghofir, Sp.S dr.kuswati dr.abdul Kafi dr.ahmad Riyanto dr.chandra Dewi K SAP Blok Sistem Saraf hal 35 dari 40

Departemen/ Kompet Tujuan Topik Dosen Evaluasi/ Metode Alat Bahan Pertemuan ensi Belajar Bahasan Pengampu Assessment Referensi Patologi Klinik/1 Analisa LCS 2 4 Mahasiswa mampu melakukan laboratorium penunjang sederhana (LCS) Farmakologi/1 3 6 Mahasiswa mampu membuat rencana penatalaksana an untuk pasien yang mengalami nyeri Histologi/1 3 6 histologi sistem saraf Anatomi/1 3 6 anatomi sistem saraf Analgetik a NSAIDs Neuron, ganglion, cerebrum, cerebellu m, medulla spinalis, reseptor Cerebrum, cerebellu m, medula spinalis dr.linda Rosita, M.Kes, Sp.PK dr.utami Mulyaningrum dr. Yeni Dyah Cahyaningrum dr.isnatin Miladiyah, M.Kes dr.ika Fidianingsih dr.noviana Nugrohowati dr.zaenuri Sabta Nugraha dr.kkuswati dr.abdul Kafi Ruang Praktkum Sound system Ruang Praktkum Sound system Ruang praktikum Atlas Histologi Ruang Praktikum Atlas Anatomi Demonstrasi Praktek terbimbing Demonstrasi Praktek terbimbing Praktek mandiri Praktek mandiri Diskusi Mikroskop Sampel LCS Larutan fenol Tabung reaksi Ammonium sulfat Pipet tetes Mikroskop Sentrifuge Cat wright Aquades Suspensi parasetamol Suspensi ibuprofen Larutan asam asetat Spuit injeksi Jarum oral Stop watch Mencit Mikroskop Preparat histologi Preparat anatomi, MCQ 5 soal, MCQ 5 soal, MCQ 5 soal, MCQ 20 soal 4 9,10 1,5,6,7,8 Anatomi/2 3 6 anatomi sistem saraf Jaras asendens dr.zaenuri Sabta Nugraha dr.kkuswati Ruang Praktikum Atlas Anatomi Praktek mandiri Diskusi Preparat anatomi, MCQ 20 soal 1,5,6,7,8 SAP Blok Sistem Saraf hal 36 dari 40