BAB IV ANALISA PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

BAB III PROGRAM PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

STUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan


BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

International Fash on Institute di Jakarta

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

BAB III: DATA DAN ANALISA


KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB V HASIL RANCANGAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PERENCANAAN


PANTI ASUHAN DAN SEKOLAH UNTUK ANAK TERLANTAR & TUNADAKSA DI KOTA CIANJUR

Transkripsi:

BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi tapak IV.1 ASPEK MANUSIA IV.1.1 Analisa Penentuan Jenis Fasilitas Club House Dalam mentukan jenis-jenis fasilitas olahraga dan rekreasi yang akan disediakan dalam Club House ini mempunyai beberapa persyaratan / criteria tersebut dibawah ini : - Sudah dikenal secara meluas - Digemari masyarakat - Mudah dimainkan - bersifat rekreatif - Pertimbangan komersial - Lokasi yang cocok. Selain kriteria yang telah disebutkan diatas tentunya dalam menentukan jenis fasilitas olahraga dan rekreasi yang akan direncanakan didasari pula pada survey lapangan pada club house yang telah ada dimana dapat disimpulkan jenis fasilitas olahraga dan rekreasi yang akan dibuat harus sesuai dengan kriteria dibawah ini: Gaya Hidup, individualis merupakan gaya hidup yang banyak kita temui dikota-kota ataupun yang bermukim diperumahan-perumahan mewah, 23

sehingga jenis fasilitas olahraga dan rekreasi yang bersifat perorangan / tidak membutuhkan orang banyak bisa disediakan pada sebuah Club House, mengenai jenis olahraga apa saja yang telah disediakan dan banyak diminati pada Club House yang telah ada. Pendapatan. untuk kalangan dengan penghasilan menengah keatas biasanya menyukai jenis olahraga dengan menggunakan peralatan yang harganya diatas rata-rata (mahal). Segi Usia. Tentunya setiap usia manusia berbeda-beda, dari yang masih muda sampai yang sudah usia lanjut, kita tidak boleh menyamakan jenis olahraga untuk usia lanjut dengan usia yang masih muda, karena faktor ketahanan fisiknya pun berbeda. Maka jenis olahraganya harus dibedakan untuk yang usia lanjut, jenis olahraganya tidak boleh olahraga yang beratberat atau tidak menggunakan stamina yang maksimal. Untuk usia muda, jenis olahraganya bisa yang berat maupun yang ringan. Dari pertimbangan diatas dan survey lapangan Kebeberapa club house dan Pengembang, maka jenis olahraga dan sarana rekreasi sebagai fasilitas pada club house yang akan dipilih yaitu : Tenis lapangan Ruang Billyard Badminton Sauna Renang Massage Ruang Serba Guna Food Court Fitness Yoga Senam Aerobik PlayGround Squash IV.1.2. Analisa Perhitungan jumlah pengunjung Berdasarkan perhitungan dari total kurang lebih 10.000 jiwa penduduk di kecamatan bencongan indah pada tahun 2011 di kali 20%, maka 24

mendapatkan hasil 2000 jiwa yang kemungkinan bisa menikmati fasilitas club house di perumahan Taman ubud ini. Sasaran Anggota Club house Para penghuni di kawasan perumahan Taman ubud Jalan Permata sari Lippo karawaci Tangerang Banten. Masyarakat sekitar perumahan dari pendatang maupun penduduk asli. Perhitungan kapasitas pengunjung /hari Jumlah total anggota adalah 2000 orang Laki-laki 50% x 2000 = 1000 orang Perempuan 50% x 2000 = 1000 orang Asumsi tingkat kunjungan 2 x seminggu Jumlah pengunjung laki-laki dan perempuan = jumlah pengunjung x jumlah kunjungan Jumlah hari dalam minggu = 1000 x 2 7 = 285,7 orang = 286 orang Jadi jumlah yang didapat dari pengunjung laki-laki dan perempuan dalam satu hari = 286 orang/hari + 286 orang/hari = 572 orang /hari Perhitungan kapasitas pengunjung untuk satu periode. Jumlah pengunjung dalam 1 hari Laki-laki Perempuan = 286 orang /hari = 286 orang /hari Waktu operasi = 14 jam/ hari (08.00 21.00) Jumlah jam kunjungan dalam 1 periode = ±3 jam/ periode. Jumlah periode/ hari = 15 jam / hari : 3 jam/ periode = 5 x periode/hari Jumlah pengunjung laki-laki dan perempuan 25

= jumlah pengujung Jumlah periode /hari = 572 5 = 114,4 orang /hari = 114 orang Jadi total pengunjung laki-laki dan perempuan dalam satu periode adalah 114 orang /periode. IV.1.3. Analisa Pengguna Pengguna didalam bangunan Club House ini mempunyai aktivitas yang dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok besar, yaitu : Pengelola Club House Merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang menyangkut masalah pelayanan terhadap pemakai dan pengunjung dari Club House. Terdiri dari Pimpinan, pegawai, dan staff yang mana posisinya mengendalikan segala kegiatan yang berlangsung didalam Club House. Anggota Club (Member) Merupakan sekelompok orang yang terdaftar dalam club dan mengunakan sarana dan fasilitas yang ada pada bangunan Club House tersebut. Pengunjung Club House Merupakan orang yang datang menggunakan sarana fasilitas Club House, tetapi termasuk dalam anggota (Non member). Atau orang yang berkunjung dan hanya melihat segala sarana dan fasilitas yang ada. Setelah dilakukan pengelompokan pengunjung dari club house ini maka selanjutnya akan diuraikan tentang aktivitas dari pengunjung sehingga akan didapat jenis ruang (nama Ruang). 26

IV.1.4. Analisa Pemakai Dan Aktifitas No Pemakai Aktifitas Fasilitas Kebutuhan Ruang 27

No Pemakai Aktivitas Fasilitas Kebutuhan Ruang 28

IV.1.5. Analisa Kegiatan Pemakai Dan Aktifitas A. Analisa Kegiatan Member Club House Gambar IV.2 Skema Kegiatan Member Club house B. Analisa Kegiatan Non Member Club House Gambar IV.2 Skema Kegiatan Non Member Club house C. Analisa Kegiatan Pengunjung Club House Gambar IV.3 Skema Kegiatan Pengunjung Club 29

D. Analisa Kegiatan Pengunjung Club House Gambar IV.4 Skema Kegiatan Pengunjung Club E. Analisa Kegiatan Pengelola dan karyawan Club House Gambar IV.1 Skema Kegiatan Pengelola Club house 30

IV.2 ASPEK BANGUNAN IV. 2.1. Analisa Bentuk Bangunan Bentuk massa bangunan diambil berdasarkan Bentuk bangunan memanfaatkan segala potensi view yang baik disekeliling tapak IV. 2.2. Analisa Listrik Pada Bangunan Memerlukan ruang PLN dan ruang trafo karena tinggi penggunaan listrik pada bangunan ini. Dalam pendistribusiannya melalui Main Distribution Panel (MDP) dan ruang panel di tiap lantai Untuk mengatasi masalah listrik mati telah disediakan ruang genset dengan kapasitas satu buah genset. Hal ini dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik apabila terjadi mati lampu. IV. 2.3. Analisa Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah menggunakan system carry out. Dimana sampah dibuang ke tong sampah setelah itu diangkut oleh staff kebersihan ke tempat pembuangan sampah. Kemudian, sampah akan diambil setiap hari oleh truk pengangkut sampah. Setelah itu baru dibawa ketempat pembuangan akhir IV. 2.4. Analisa Sistem Struktur Bangunan Sistem struktur bangunan menggunakan system kolom-balok yang diatur dengan pola Grid, sesuai dengan aplikasi konsep. System konstruksi yang digunakan adalah system konstruksi beton. 31

Untuk Sistem struktur atap menggunakan konstruksi baja ringan yang ditopang oleh atap dak beton. IV. 2.5. Analisa Sistem Transportasi Bangunan Bangunan ini menggunakan system transportasi yang berupa tangga. Penggunaan tangga sebagai transportasi vertical dirasa cukup karena fasilitas club house ini lebih dimaksimalkan pada lantai dasar, sehingga tidak terlalu membutuhkan jumlah lantai yang tinggi. Jarak antara tangga sekitar 25 meter yang ditempatkan pada tiap ujung sirkulasi horizontal dan memiliki akses langsung ke luar bangunan. Karena tangga tangga ini berfungsi juga sebagai tangga darurat. 32

IV.2.6. Organisasi Ruang IV.2.7. Analisa Pengelompokan dan Kebutuhan Ruang 33

34

NAD Ass HB TSS = Neufert Architect Data = Asumsi = Hand Book (Skripsi Iin Mardiana Judul sport Club Univ. mercu buana) = Time Saver Standart IV. 2.8 Perhitungan Kapasitas Parkir kebutuhan plus sirkulasi 25m2/mobil, jumlah pengunjung dalam 1 hari adalah 572 orang. 35

Diasumsikan jumlah pengunjung yang menggunakan mobil sekitar 40% = jumlah pengunjung/ hari x 40% = 572 x 40% = 229 mobil/ hari = 1 periode ( 3 jam ) = 1 hari ( 5 x periode ) Jadi jumlah parkir mobil yang dapat ditampung dalam 1 hari = 229 mobil/ hari : 5 x periode/hari = 46 mobil /hari Diasumsikan jumlah pengunjung yang menggunakan motor 30% = Jumlah Pengunjung/hari x 30% = 572 x 30% = 172motor / hari Jadi jumlah parkir motor yang dapat ditampung dalam 1 hari = 172 motor/hari : 5 x periode/hari = 34 motor / hari Diasumsikan jumlah pengunjung yang menggunakan Sepeda 10% = jumlah pengunjung x 10% = 572 x 10% = 57 sepeda/ hari Jadi jumlah parkir sepeda yang dapat ditampung dalam 1 hari = 57 sepeda/ hari : 5x periode/hari = 11 sepeda / hari Sisa 20% menggunakan kendaraan umum dan berjalan kaki. Perhitungan Luas lahan Parkir = 1 Mobil 25m2 x 46 mobil = 1150 m2 = 1 motor 4m2 x 34 motor = 136 m2 = 1 Sepeda 4m2 x 11 sepeda = 44 m2 36

= 1150 m2 + 136 m2 + 44 m2 = 1330 m2 VI.3 ASPEK LINGKUNGAN IV.3.1 Analisa Lokasi Tapak Lokasi tapak merupakan hal yang terpenting dalam perancangan untuk mengetahui potensi potensi yang dimiliki tapak itu sendiri. Selain itu, apakah lokasi tapak memenuhi kriteria-kriteria sebagai dasar pertimbangan dalam merancang sebuah bangunan antara lain: Lokasi yang strategis. Diperuntukan untuk fasilitas umum dan social seperti Club House. Akses yang mudah dilalui. Lokasi yang direncanakan untuk proyek Club House berada di JL. Permata sari Perumahan Taman Ubud Lippo Karawaci, TANGERANG BANTEN. Dimana lokasi ini di peruntukan untuk Fasilitas umum dan fasilitas Sosial oleh Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang, karena Lokasi ini berada di kawasan perumahan dan pemukiman penduduk sehingga sangat cocok sekali jika di buat sebuah fasilitas Club house yang di peruntukan untuk penghuni perumahan dan masyarakat sekitar. Dalam menganalisa lokasi tapak terdapat beberapa item yang menjelaskan tentang segala aturan dan patokan untuk membangun khususnya di Indonesia antara lain: 1. Data Tapak Luas lahan : ± 1,9 ha KDB : 60% KLB : 2,4 Ketinggian maksimal : 3 lantai 37

2. Kondisi Tapak Luas lahan ± 1,9 hektar dengan keadaan tanah tidak berkontur atau datar. Bersebelahan dengan perumahan. Disekitar tapak terdapat pepohonan. 3. Infra Struktur Tersedianya jalur untuk kendaraan. Tersedianya lampu-lampu jalan. Tersedianya jaringan listrik, telpon, dan drainase. IV.3.2. Analisa Lingkungan 1. Analisa Lingkungan Makro Secara garis besar tapak berada di wilayah Tangerang, tepatnya berada di kecamatan Kelapa Dua. PERUMAHAN Perumahan TAMAN UBUD Taman Ubud LOKASI Lokasi Secara analisa makro wilayah kecamatan Kebayoran Baru merupakan salah satu dari Kotamadya Jakarta Selatan dengan batas-batas administratif sebagai berikut: Utara Selatan Barat Timur : Bencongan : Curug : Cikupa : Kelapa dua 38

2. Analisa Lingkungan Mikro Analisa lingkungan mikro tapak bertujuan mejelaskan batas, lokasi, dan beberapa kondisi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan penempatan Lokasi proyek. Batas Tapak Utara Selatan Barat Timur : Jl.Permata Sari, Food Court : Jl. Binong Raya : Jl. Permata Sari, Perumahan Taman Ubud : Jl. Binong Raya, Indomaret Jl. Permata sari Jl. Binong Raya, Jl. Permata sari, Prmhn Taman Jl. Binong Raya 39

IV.3.3. Analisa Fungsi Bangunan Sekitar Sekolah TK,SD Universitas Ruko-ruko / area komersil Ruko-ruko/ area komersil Perumahan Perumahan Mayoritas fungsi bangunan di sekitar tapak adalah Pendidikan. Dan komersil, Seperti Ruko-ruko Sekolahan Dan Universitas Perumahan Tanggapan Dengan fungsi mayoritas bangunan sekitar bersifat Pendidikan dan komersil, maka bangunan club house ini dapat di tambahkan fungsifungsi komersil seperti food court dll. 40

IV.3.4. Analisa Pencapain Tapak Pencapaian menuju lokasi tapak yang dapat digunakan melalui akses utama Jl. Permata sari, sedangkan jalan yang dibelakang tapak merupakan Perbatasan antara perumahan taman Ubud dan perumahan Sari Bumi Indah. Jl. Binong Raya Jl. Permata sari Tanggapan Sebaiknya Jalan Permata sari dijadikan Main entrance dikarenakan jalan utama perumahan Taman ubud. Sedangkan jalan Binong raya bisa dijadikan akses untuk Side entrance atau untuk Service. IV.3.5. Analisa Sirkulasi Kendaraan dan Orang Jl. Binong Raya Jl. Permata sari 41

Sirkulasi kendaraan disekitar tapak dua arah dan untuk jalan Permata sari dibatasi oleh saluran air dan penghijauan. Tidak terdapatnya akses untuk pejalan kaki atau pedestrian di area ini. untuk sirkulasi pada jalan binong raya lumayan padat, karena jalan ini dilalui oleh angkutan umum dan pedagang kaki lima Tanggapan Penataan kembali pedestrian, dan penghijauan untuk meminimalisir pedagang kaki lima, mempertegas rambu-rambu yang sudah ada. Di buatkan pintu masuk pejalan kaki menuju tapak untuk memudahkan aksesbelitas pejalan kaki. Dibuatnya tempat untuk kendaraan umum mendrop penumpang supaya tidak timbul kemacetan. IV.3.6. Analisa Kebisingan 42

Tingkat kebisingan rendah, karena di area tapak yang jauh dari jalan Tingat kebisingan sedang, karena dilalui kendaraan, namun tidak terlalu ramai karena tidak dilalui kendaraan umum. Tingkat kebisingan tinggi, karena banyak aktifitas manusia, kendaraan umum, pedagang kaki lima dan parkir-parkir liar, Sehingga terkadang terjadi kemacetan. Tanggapan Untuk area yang tingkat kebisingan rendah dapat di peruntukan untuk penempatan area privat atau fungsi-fungsi yang membutuhkan ketenangan. Untuk area yang tingkat kebisingan sedang dapat diperuntukan untuk penempatan area semi publik. Untuk area yang tingkat kebisingan tinggi dapat diperuntukan untuk penempatan area publik. IV.3.7. Analisa Matahari 43

Matahari melintasi tapak seperti gambar di atas dari Pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Tanggapan Dengan ditanami pepohonan pada area tersebut akan mengurangi efek sinar matahari yang masuk mengenai bangunan luar ataupun dalam. Orientasi masa bangunan sebaiknya menghindari barat dan timur. Untuk bukaan dan orientasi yang menghadap barat-timur harus diperlakukan secara khusus. IV.3.8. Zoning Dalam Tapak ` 1. Zona public 2. Zona semi Public 3. Zona privat 4. Zona servis 1. Zona Public : Area Parkir 2. Zona Semi Public area olahraga, dan Restoran, sauna, dan Multifunction Hall. 3. Zona Privat Pengelola Club house. 4. Zona Servis Zona yang digunakan dalam kegiatan pelayanan dan perawatan bangunan sehingga sifatnya servis pada kegiatan bangunan dan memiliki akses khusus dalam kegiatannya. 44