BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

GAMBAR 1.1 LOGO TELKOM PROPERTY

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan diberbagai bidang di Indonesia sangat ketat, tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pekerja organisasi diharapkan mempunyai komitmen penuh terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan pada institusi ekonomi modern, hal ini nampak dari pola kehidupan

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. upaya meningkatkan produktivitas perusahaan karena manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan berkembang atau mundurnya perusahaan. Salah satu carayang

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati,

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang mempunyai pikiran dan perasaan yang membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

Pertemuan 3 Manajemen SDM

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan salah satu

ABSTRAKSI APUNG NOERACHMAT

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia atau SDM pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

SUMBER DAYA MANUSIA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. tentang Ketenagakerjaan, bahwa diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. terlaksanannya fungsi rekruitmen. Seperti halnya fungsi rekruitmen, proses seleksi

BAB X MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan. Proses ini terdapat dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola faktor-faktor lainnya tersebut. Unsur dalam manajemen adalah tenaga kerja pada suatu perusahaan, sehingga dalam Manajemen SDM faktor yang diperhatikan adalah manusianya itu sendiri. Saat ini banyak perusahaan menyadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan yang paling penting, karena melalui sumber daya manusialah yang menyebabkan sumber daya yang lain dalam perusahaan dapat berfungsi atau dijalankan. Peran manajemen SDM dalam menjalankan aspek SDM, harus dikelola dengan baik sehingga kebijakan dan praktek dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan, yang meliputi kegiatan antara lain: melakukan analisis jabatan, merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon pekerja, menyeleksi calon pekerja, melakukan evaluasi kinerja, dll. 1

2 Keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang bersifat eksternal maupun yang bersifat internal. Faktor eksternal adalah keadaan atau lingkungan yang berada di luar perusahaan yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan seperti, kondisi ekonomi, politik, pemerintahan dan keamanan, sedangkan faktor internal yang mendukung keberhasilan perusahaan diantaranya adalah, kekuatan perusahaan, manajemen kerja perusahaan yang baik, dan SDM yang berkualitas. Tercapainya tujuan perusahaan dapat dilihat dari kinerja pegawainya. Kinerja karyawan merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Kemampuan dan keterampilan seseorang disesuaikan dengan bidang spesialisasi kerjanya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Hasan Umar (1997: 266) dalam A. A Anwar Prabu Mangkunegara (2007: 17), Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan kinerja karyawan, yakni mutu kerja, kejujuran karyawan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama, keandalan, pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung jawab, dan pemanfaatan waktu. PT. Telkom, Tbk merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi di bawah pengawasan pemerintah yang berbentuk BUMN, karena sebagaian besar sahamnya dimilki oleh pemerintah. PT. Telkom, Tbk unit regional Japati Bandung terdiri dari 10 HRA (Human Resources Area) yakni HRA-00, HRA-01, HRA-02, HRA-03, HRA- 04, HRA-05, HRA-06, HRA-07, HRA-08 dan HRA-09. Setiap HRA terdiri dari unit

3 divisi sesuai dengan spesialisasi kerjanya. Unit divisinya terdiri dari Corporate Affair, Corporate Communication, Direktorat Compliance & Risk Management, Direktorat Enterprise & Wholesale, Direktorat Human Capital & General Affair, Direktorat IT & Supply, Direktorat Keuangan, Direktorat Konsumer, Direktorat Network & Solution, Gugus Tugas Content & Application, Internal Audit, Project Management Office, Strategic Invesment & Corporate Planning, Proyek Obc, Koptel, Mpp, Yakes, Ypt, Sandhykara Pm, dan Jvc. Kinerja karyawan dapat dilihat dari jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan. Tabel 1.1 berikut menyajikan tentang jumlah karyawan PT Telkom.Tbk. TABEL 1.1 DATA JUMLAH KARYAWAN PER_UNIT/DIVISI HRA-00 PT. TELKOM TAHUN 2007 No Unit Divisi Jumlah Karyawan 1 Corporat Affair 76 2 Corporate Communication 54 3 Direktorat Compliance & Risk Management 67 4 Direktorat Enterprise & Wholesale 54 5 Direktorat Human Capital & General Affair 56 6 Direktorat It & Suppky 55 7 Direktorat Keuangan 148 8 Direktorat Konsumer 112 9 Direktorat Network & Solution 75 10 Gugus Tugas Content & Application 17 11 Internal Audit 153 12 Project Management Office 12 13 Strategic Invesment & Corporate Planning 37 14 Proyek Obc 11 15 Koptel 10 16 Mpp 45 17 Yakes 110 18 Ypt 34 19 Sandhykara Pm 9 20 Jvc 18 JUMLAH 1153 Sumber: PT Telkom. Tbk., 2009 Tabel 1.1 memberikan informasi tentang jumlah karyawan PT.Telkom, Tbk. Jumlah karyawan HRA-00 sebanyak 1153 karyawan. Banyaknya jumlah

4 karyawan dapat mendukung tercapainya suatu tujuan perusahaan, karena dapat dikatakan SDM merupakan asset dalam organisasi perusahaan. Kinerja karyawan pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai karyawan dari seluruh aktivitas yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Salah satu prioritas yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk menilai kinerja karyawan yaitu dengan menilai tingkat kehadiran karyawannya. Tabel 1.2 berikut menyajikan tentang tingkat kehadiran karyawan PT Telkom. Tbk tahun 2007. BULAN TABEL 1.2 ABSENSI KARYAWAN PT TELKOM.Tbk TAHUN 2007 JUMLAH PERJALANAN CUTI SAKIT TANPA KETERANGAN KARYAWAN DINAS TAHUNAN JANUARI 1153 98 268 40 0 FEBRUARI 1153 102 83 18 0 MARET 1153 139 39 31 0 APRIL 1153 97 71 78 0 MEI 1153 116 30 66 0 JUNI 1153 124 55 41 0 JULI 1153 97 68 35 0 AGUSTUS 1153 102 46 28 0 SEPTEMBER 1153 84 47 39 0 OKTOBER 1153 97 63 21 0 NOVEMBER 1153 116 67 32 0 DESEMBER 1153 109 316 27 0 Sumber: PT Telkom. Tbk, 2009 Berdasarkan Tabel 1.2 absensi karyawan PT. Telkom, Tbk sangat tinggi, di mana pada bulan Maret absensi perjalanan dinas (PD) mencapai 139 karyawan, sedangkan karyawan yang mengambil cuti tahunan paling tinggi terjadi pada bulan Desember sebanyak 316 karyawan, dan absensi karyawan dengan alasan sakit paling tinggi terjadi pada bulan April sebanyak 78 karyawan. Tingginya ketidakhadiran karyawan sangat mempengaruhi tercapainya kinerja karyawan karena semakin banyak ketidakhadiran karyawan maka target pekerjaan yang harus diselesaikan tidak tercapai (Veithzal Rivai,2005: 309). Untuk itu pada Tabel 1.3 akan disajikan Job Description pada divisi SDM PT. Telkom, Tbk.

5 TABEL 1.3 JOB DESCRIPTION DIVISI SDM No Job Description Divisi SDM 1 Mengembangkan strategi HR untuk meningkatkan kualitas SDM dan organisasi 2 Mengelola operasional ke-sdm-an 3 Mengembangkan dan mengelola rekrutmen, training dan program-program pengembangan SDM 4 Menetapkan, mereview dan mengelola system manajemen dan proses administrasinya 5 Menetapkan, mengelola dan mereview performance appraisal dan sistem manajemen kerja 6 Menbuat kebijakan-kebijakan baik untuk perusahaan maupun karyawan 7 Mendesain, mereview dan mengelola sistem informasi dan database HR 8 Mengembangkan desain (model dan struktur) organisasi serta kebutuhan SDM sesuai dengan perencanaan bisnis perusahaan 9 Pengembangan dan pemeliharaan perangkat organisasi, meliputi lingkup tugas dan tanggung jawab, uraian jabatan ( job description), job evaluating, dan job class 10 Pengembangan sitem kepangkatan yang mampu mengakomodasi kebutuhan organisasi dan pertumbuhan bisnis perusahaan 11 Mengembangkan system pengelolaan SDM perusahaan untuk dapat menunjang aktivitas bisnis perusahaan 12 Mengembangkan model pembinaan SDM perusahaan untuk dapat menunjang aktivitas bisnis perusahaan serta akomodasi kebutuhan pengembangan karir karyawan 13 Pengelolaan rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan sesuai kebutuhan bisnis dan kompetensi 14 Membentuk dan mengembangkan kemampuan atau kompetensi karyawan melalui program-program pembelajaran yang terintegrasi dengan kebutuhan bisnis kebutuhan 15 Mengembangkan system SDM perusahaan dalam bnetuk peraturan perusahaan dan kebijakan manajemen untuk serta menjalankan aktivitas 16 Pengelolaan terhadap performansi karyawan melalui hasil penilaian kinerja 17 Melakukan analisis dan evaluasi terhadap komposisi pegawai Sumber: PT TELKOM. Tbk, 2009 Berdasarkan Tabel 1.3 job description divisi SDM terdapat 17 pekerjaan yang harus diselesaikan. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan oleh karyawan merupakan pekerjaan yang mempunyai batas waktu tertentu untuk dapat terselesaikannya tugas tersebut. Untuk itu dengan tinginya tingkat absensi karyawan setiap bulan akan sangat mempengaruhi terselesaikan atau tidaknya

6 target pekerjaan tersebut. Jika target pekerjaan tidak tercapai dengan hasil yang diinginkan maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan adalah dengan cara melihat hasil penilaian kinerja. Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil. Penilaian kinerja karyawan PT. Telkom, Tbk dilakukan dengan menggunakan metode Nilai Kinerja Individu (NKI). Metode NKI adalah hasil yang dicapai oleh seseorang yang merupakan kontribusi terhadap hasil keseluruhan dari suatu unit kerja. Indikator metode NKI adalah absensi karyawan dan kompetensi yang terdiri dari keterampilan, pengetahuan, dan kualitas kepribadian karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Tabel 1.4 berikut menyajikan tentang nilai prestasi yang digunakan untuk penilaian kinerja karyawan. TABEL 1.4 NILAI PRESTASI KARYAWAN PT. TELKOM, Tbk NILAI AKHIR NILAI PRESTASI PENILAIAN < 90 P5 Sangat kurang 90-96 P4 Kurang 96-103 P3 Cukup 103-110 P2 Baik > 110 P1 Sangat baik Sumber: PT Telkom. Tbk, 2009 Berdasarkan Tabel 1.4 menunjukkan nilai prestasi yang digunakan oleh PT. Telkom, Tbk untuk melihat keberhasilan kinerja karyawan. Nilai terendah yang diperoleh adalah pada nilai < 90 (sangat kurang) dan karyawan mendapatkan nilai prestasi P5 (sangat baik). Nilai 90 96 menjelaskan bahwa nilai yang diperoleh oleh karyawan yaitu kurang dan mendapatkan nilai prestasi

7 P4. Pada P3 karyawan mendapatkan nilai akhir sebanyak 96 103 dan dapat diidentifikasikan cukup penilaian kinerja karyawan. Nilai 103 110 mendapatkan nilai prestasi P2, yakni dapat dikategorikan baik. Nilai paling tinggi yang diperoleh oleh karyawan adalah nilai > 110 dan mendapatkan nilai prestasi P1 (sangat baik). Penilaian kinerja pada PT. Telkom, Tbk dilakukan setiap tahun untuk mengetahui prestasi kerja pada karyawannya. Tabel 1.5 menyajikan tentang kinerja karayawan. TABEL 1.5 KINERJA KARYAWAN HRA-00 PT TELKOM. Tbk PERIODE TAHUN 2006-2007 TAHUN P1 P2 P3 P4 P5 JUMLAH 2006 151 847 87 2 2 1089 2007 15 219 907 12-1153 Sumber: PT Telkom. Tbk, 2009 Berdasarkan Tabel 1.5 kinerja karyawan HRA-00 PT. Telkom, Tbk tahun 2006 paling tinggi berada dalam nilai prestasi P2 (nilai 103-110), yakni sebesar 847 orang, sedangkan pada tahun 2007 jumlah karyawan yang mendapatkan nilai prestasi P2 mengalami penurunan, yakni sebanyak 219 orang. Sedangkan yang mendapatkan nilai terendah atau P5 (nilai <90) hanya 2 orang pada tahun 2006 dan tahun 2007 karyawan tidak ada yang mendapat nilai prestasi P5. Tahun 2006 jumlah karyawan HRA-00 PT. Telkom, Tbk yang mendapat nilai prestasi P2, yang artinya mempunyai nilai baik (nilai 103-110), sebanyak 847 orang, sedangkan jumlah keseluruhan karyawan HRA-00 PT. Telkom, Tbk adalah sebanyak 1089 orang. Jika dilihat dari persentasenya antara P2 dan jumlah karyawan yang melebihi 50% dapat diindikasikan bahwa kondisi perusahaan baik.

8 Tahun 2006 jumlah karyawan yang mendapat nilai P3 (nilai 96-103) sebanyak 87 orang sedangkan pada Tahun 2007 PT. Telkom, Tbk mengalami peningkatan jumlah karyawan yang mendapat nilai P3 yaitu sebanyak 907 orang. Tahun 2006 karyawan yang mendapat nilai P4 hanya 2 orang sedangkan Tahun 2007 mengalami peningkatan sebanyak 12 orang. Jumlah karyawan yang mendapatkan nilai P4 memang mengalami peningkatan, tetapi hal ini membuktikan bahwa kinerja karyawannya mengalami penurunan, karena jumlah yang mendapat nilai kurang ( 90 96) atau P4 bertambah yaitu 2 orang menjadi 12 orang. Berdasarkan Tabel 1.5 dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 jumlah karyawan yang mendapat nilai P2 mengalami penurunan sedangkan yang mendapatkan nilai P3 mengalami peningkatan, tetapi PT. Telkom, Tbk mengalami penurunan kinerja karyawan karena nilai prestasi yang diperoleh menurun yaitu dari P2 (nilai 103-110) ke P3 (nilai 96-103), dimana P2 bernilai baik dan P3 bernilai cukup. Hal ini disebabkan oleh tingkat pencapaian target pekerjaan dengan kenyataannya tidak sebanding, oleh karena itu PT TELKOM Tbk harus melakukan audit SDM untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mempertahankan keberlangsungan perusahaan. Audit SDM pada dasarnya merupakan penilaian aktivitas personil yang digunakan dalam organisasi (Wilian B. Wether, JR dalam Amin Widjaja, 2006:80). Audit adalah membandingkan antara kondisi yang ada (kondisi yang sebenarnya terjadi) dengan kriteria yang telah ditetapkan (kondisi yang seharusnya terjadi), (Referensi internal audit Telkom). Oleh karena itu, PT. TELKOM, Tbk memiliki alternatif dalam memeriksa kinerja karyawan yang

9 bertujuan untuk memotivasi dan memperbaiki masalah yang ada melalui audit sumber daya manusia yang dilakukan oleh Divisi Internal Audit. Keberadaan Internal Audit pada PT. Telkom, Tbk bersifat independent, untuk itu harus mampu memberikan masukkan secara aktif kepada Manajemen dalam penyelenggaraan bisnis Telekomunikasi, khususnya dengan menganalisa resiko bisnis yang dihadapi agar diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan ekonomis. Oleh karena itu kebijakan pelaksanaan audit di PT. Telkom dengan menggunakan Metode Pengujian Ketaatan (dilakukan untuk pengendalianpengendalian yang bersifat umum) dan Metode Pengujian Subtantif (dilakukan untuk hal-hal yang berkaitan dengan tuntutan akurasi dan kelengkapan). Jika terjadi penurunan kinerja PT. Telkom, Tbk melakukan Audit SDM. Waktu yang ditetapkan PT. Telkom, Tbk dalam melakukan audit fleksibel, yaitu audit SDM dilakukan jika dibutuhkan. Pada tahun 2006 Internal Audit tidak melakukan audit SDM, karena kinerja karyawan PT. Telkom, Tbk pada kondisi baik, sedangkan pada tahun 2007 Internal Audit melakukan audit SDM sebanyak dua kali, karena pada tahun tersebut terjadi penurunan kinerja karyawan. Sasaran audit SDM yaitu: Sistem Informasi SDM, Perencanaan Tenaga Kerja, Penyelengaraan Fungsi Rekruitmen, Penyelenggraan Fungsi Seleksi, Penyelenggaraan Fungsi Orientasi dan Penempatan, Pelatihan dan pengembangan, Penyelenggaraan Penilaian Kinerja, Penyelenggaraan Fungsi Perencanaan dan pengembangan, Pemutusan Hubungan Kerja dan Pemensiunan sebagai Fungsi Manajemen SDM, dan Ketaatan Manajerial. (Sondang P. Siagian 2001;71)

10 Pada PT. Telkom, Tbk yang menjadi sasaran audit SDM adalah pertama sistem informasi SDM, agar semua fungsi MSDM terselenggara dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi, mutlak perlu diciptakan suatu sistem informasi SDM yang handal. Sistem informasi SDM diciptakan dan dikembangkan dengan menggali sumber-sumber tertentu, yaitu: klasifikasi semua jabatan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar nilai kerja. Untuk dilakukan audit apakah sistem informasi SDM pada PT. Telkom, Tbk sudah berjalan dengan benar. Sasaran yang kedua yaitu perencanaan tenaga kerja. Faktor ketenagakerjaan dalam perusahaan, yang dimaksudkan di sini adalah perolehan gambaran tentang konfigurasi ketenagakerjaan dalam lingkungan perusahaan sebagai akibat dari adanya karyawan yang memasuki masa purnabakti, adanya karyawan yang berhenti atas kemauan sendiri, adanya karyawan yang cuti, dan terjadi pemutusan hubungan kerja. Terlihat jelas bahwa untuk peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas suatu perusahaan, perencanaan tenaga kerja sebagai salah satu fungsi SDM, audit penyelenggaraan fungsi yang sangat penting ini harus dilakukan. Sasaran ketiga yaitu rekrutmen karyawan PT. Telkom, Tbk. Masalah selanjutnya yang di audit PT. Telkom, Tbk. Dalam audit SDM adalah penyelenggaraan penilaian kinerja. Penilaian kinerja para karyawan merupakan salah satu fungsi yang penting dari manajemen SDM karena untuk mengidentifikasikan potensi mereka dalam melakukan tugas lain atau tugas baru. Penilaian kinerja akan membantu dalam merumuskan dan penentuan kebijaksanaan MSDM dalam hal rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, dan pelatihan. Semua itu pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja para karyawan secara individual, kelompok dan

11 semua satuan kerja. Terakhir sasaran yang di audit adalah masalah ketaatan manajerial. Pada masalah ini audit perlu dilakukan untuk mencari fakta tentang taat tidaknya manajemen pada berbagai kebijaksanaan yang diterapkannya sendiri. Pada sasaran ini menekankan bahwa keputusan yang di buat oleh atasan, apakah diterapkan dengan benar oleh bawahan. Pelaksanaan audit di PT. Telkom, Tbk didahului dengan penyelenggaraan Kick Off Meeting antara Tim Audit dengan pihak Auditee dipimpin oleh Pengawas Tim, di mana dapat dibangun kerja sama yang sinergis antara keduanya untuk mencapai tujuan audit yang telah ditetapkan. Setelah dilaksanakannya audit SDM, maka akan terlihat hasil kinerja setiap karyawan. Apabila karyawan itu mendapatkan Nilai Hasil Kinerja (NKI) dengan nilai prestasi yang rendah, maka diwajibkan karyawan tersebut memperbaiki kinerjanya. Jika kinerja karyawan mengalami perbaikan, dengan demikian kualitas kinerja pun lebih baik dan akan terjadi peningkatan kinerja. Diperlukan audit SDM pada PT. Telkom, Tbk. Japati untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu diketahui sejauhmana pelaksanaan audit SDM dapat meningkatkan kinerja, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Pada HRA-00 PT. Telkom, Tbk Japati. 1.2 Identifikasi Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, kinerja karyawan PT. Telkom, Tbk. cenderung mengalami penurunan, keadaan ini tentunya akan berpengaruh kepada pencapaian target perusahaan dan keberlangsungan perusahaan. Menurut IBK. Bayangkara (2008:60) salah satu faktor yang mempengaruhi

12 kinerja karyawan yaitu audit sumber daya manusia. Audit sumber daya manusia memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktek yang berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan sumber daya manusia serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka yang menjadi tema sentral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. Penurunan kinerja karyawan pada PT. Telkom, Tbk. Japati Bandung, terjadi karena ketidaksesuaian antara target kerja dengan hasil yang dicapai oleh karyawan maka perusahaan diduga perlu untuk melakukan Audit SDM untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mempertahankan keberlangsungan perusahaan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia pada HRA-00 PT. Telkom, Tbk. Japati Bandung. 2. Bagaimana tingkat Kinerja Karyawan pada HRA-00 PT. Telkom, Tbk. Japati Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh Audit Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan Pada HRA-00 PT. Telkom, Tbk. Japati Bandung.

13 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Audit Sumber Daya Manusia pada HRA-00 PT Telkom Tbk. Japati Bandung. 2. Kinerja Karyawan pada HRA-00 PT Telkom Tbk. Japati Bandung. 3. Pengaruh Audit Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan Pada HRA-00 PT Telkom Tbk. Japati Bandung. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu Manajemen, khususnya pada bidang Manajemen Sunber Daya Manusia, yang menyangkut Audit Sumber Daya Manusia dan kinerja karyawan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi akademisi dalam pengembangan teori manajemen sumber daya manusia. 2. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Japati Bandung dalam melakukan audit SDM untuk mengukur kinerja karyawan.