Hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo kota Manado

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN PADA KARYAWAN YANG BEKERJA DI TEMPAT MAINAN ANAK MANADO TOWN SQUARE

EFEK BISING MESIN ELEKTRONIKA TERHADAP GANGGUAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO, SULAWESI UTARA

PENGARUH PAPARAN BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN SISWA SMK NEGERI 2 MANADO JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON

I. PENDAHULUAN. serasi dan manusiawi. Pelaksanaannya diterapkan melalui undang- undang No. 13

Hubungan Kebisingan Terhadap Tekanan Darah Pada Pekerja Lapangan PT. Gapura Angkasa Di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran pada Karyawan Tambang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dapat bersumber dari suara kendaraan bermotor, suara mesin-mesin

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi 464,2 TWh pada tahun 2024 dengan rata-rata pertumbuhan 8,7% per

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DURASI TERPAPAR BISING DENGAN KEJADIAN NOISE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA PABRIK SPEAKER X DI PASURUAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

HUBUNGAN PENGGUNAAN EARPHONE DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO.

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

ANALISIS FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL PADA PEKERJA PT. X SEMARANG

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS GROUND HANDLING PT. GAPURA ANGKASA BANDARA ADI SOEMARMO BOYOLALI SKRIPSI

PERSEPSI PEKERJA TENTANG GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN DI PMKS PT. GIN DESA TANJUNG SIMPANG KECAMATAN PELANGIRAN INHIL-RIAU 2014

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENDENGARAN DAN RADIUS RUMAH PADA WARGA MASYARAKAT DI SEKITAR PLTD SIANTAN HILIR. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. guna tenaga kerja dengan mengusahakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang lebih

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Kholid Ubaidilah NIM : J

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA KARANGETANG POPONTOLEN MINAHASA SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci : intensitas kebisingan, nilai ambang dengar, tenaga kerja bagian produksi

BAB I PENDAHULUAN. efeknya secara langsung, namun karena paparan yang berkepanjangan maka

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran terganggu, aktivitas manusia akan terhambat pula. Accident

BAB 1 PENDAHULUAN. Survei yang dilakukan oleh Multi Center Study (MCS) menunjukkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditanggulangi secara baik sehingga dapat menjadi ancaman serius bagi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan bisingan dalam proses produksi. Kebisingan dapat. memicu terjadinya Noise Induced Hearing Loss (NIHL).

Hubungan Paparan Kebisingan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Industri Kerajinan Pandai Besi Di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus

STUDI APLIKASI ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN KARYAWAN UNIT PRODUKSI PT. SEMEN TONASA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

ABSTRAK HUBUNGAN TOTAL LAMA KERJA DENGAN STATUS PENDENGARAN PADA PENERBANG TNI AU

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA DI PG. POERWODADIE MAGETAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V10.i3 ( )

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi 6,4 sampai dengan 7,5 persen setiap

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN DAN LAMA TINGGAL TERHADAP DERAJAT GANGGUAN PENDENGARAN MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN PLTD TELAGA KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan, aktivitas karyawan perlu dipertimbangkan berbagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. tentu akan berdampak pada terjadinya berbagai masalah yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan dan keselamatan kerja (Novianto, 2010). kondusif bagi keselamatan dan kesehatan kerja (Kurniawidjaja, 2012).

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Suryani., Mulyadi, A., Afandi, D 2015 : 9 (1)

NOISE-INDUCED HEARING LOSS PADA MUSISI GEREJA SATU JAM SAJA (GSJS) SURABAYA

ABSTRAK. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Audiometri

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan pasar bebas (World Trade Organization/WTO) dan

STUDI KEJADIAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MASINIS UPT CREW KERETA API SOLO BALAPAN TAHUN 2012

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PEKERJA LAUNDRY RUMAH SAKIT KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT DENGAR TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA TINGGAL DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MASYARAKAT YANG TERPAPAR BISING JALAN RAYA DI SURAKARTA

KEJADIAN KURANG PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN MESIN KERETA API PADA PEMUKIM PINGGIR REL DI KELURAHAN GEBANG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan

GAMBARAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN NILAI AMBANG DENGAR PEKERJA DI DISKOTIK CLOUD9, HOLLYWOOD, KOWLOON MANADO TAHUN 2015

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gangguan kesehatan berupa ganngguan pendengaran (auditory) dan extrauditory

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Semua suara yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah, di jalan maupun di tempat kerja, hampir semuanya terdapat potensi

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR

Dian Pratiwi*), Ir. Irawan Wisnu Wardhana, MS dan Sri Sumiyati, ST, MSi. **)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGGUNAAN APD TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA PABRIK DI PT. SINTANG RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Kesehatan telinga siswa Sekolah Dasar Inpres 1073 Pandu

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

PENGENDALIAN KEBISINGAN DAN LINGKUNGAN. Oleh. KRT.Adi Heru Husodo. Pencemaran udara itu dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan, misalkan :

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneletian

GANGGUAN PENDENGARAN DI KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT TINGGI (Suatu Kasus pada Anak SDN 7 Tibawa) Andina Bawelle, Herlina Jusuf, Sri Manovita Pateda 1

BAB I PENDAHULUAN. International Labour Organization (ILO) (ILO, 2003) diperkirakan di seluruh dunia

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN MUSIK DISKOTIK DAN MASA KERJA DENGAN FUNGSI PENDENGARAN KARYAWAN DISKOTIK DI PONTIANAK TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS X DAN XI TENTANG PENGGUNAAN EARPHONE DI SMA PASUNDAN 8 KOTA BANDUNG

HUBUNGAN JENIS OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012.

TINGKAT KEBISINGAN PETUGAS GROUND HANDLING DI BANDARA NGURAH RAI BALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB I PENDAHULUAN. proses industri dipercepat untuk mendapatkan produksi semaksimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENGARUH KEBISINGAN MESIN LAS DISEL LISTRIK TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di negara-negara industri, bising merupakan masalah utama kesehatan

PENGARUH KELELAHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS PADA KARYAWAN BAGIAN OPERATOR PROSES PRODUKSI DI PT. ISKANDAR TEX SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmhg

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya proses mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi serta transformasi

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan disektor industri dengan berbagai proses produksi yang

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NOISE INDUCED HEARING LOSS DAN TINITUS PADA PEKERJA BENGKEL MESIN TERPAPAR BISING DI PT DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

HUBUNGAN PENGGUNAAN HEADSET TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Transkripsi:

Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 16 Hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo kota Manado 1 Ramdan P. I. Timang 2 Vennetia R Danes 2 Fransiska Lintong 1 Kandidat Skripsi Bagian Fisika Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Fisika Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: rpit09@gmail.com Abstract: Noise is unwanted sound heard by ears. Damages of ears usually take place on the tympanic membrane or on the ossicles. Initially, there will be loss of hearing to high frequency noises, and it will gradually decrease to the lowest frequency noise. This study aimed to obtain the relationship of noise and hearing function among diesel power plant workers at PLTD Suluttenggo Manado. This was an analitycal study using a cross sectional design. Samples were workers at PLTD Suluttenggo in Manado. Data were obtained by using questionnaires and examintaion of hearing function with an audiometry. The data were analyzed by using SPSS and the Spearmen test. The results showed that there were hearing impairment in 30% of the workers. According to the bivariate analysis, there was a significant relationship between the level of noise and the hearing impairment among the workers with a p value = 0.015 (p < 0.05). The most frequent hearing impairment among the workers was mixed hearing loss. Conclusion: Workers who worked in a place with high intensity noise had higher risk to develop hearing impairment. Keywords: diesel power plant machine, noise, hearing Abstrak: Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki oleh telinga. Kerusakan telinga biasanya terjadi pada gendang telinga atau ossicles. Awalnya akan terjadi kehilangan pendengaran terhadap frekuensi tinggi, namun perlahan pada frekuensi yang semakin menurun sampai kepada frekuensi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pada pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analitik dengan menggunakan rancangan potong lintang. Sampel berjumlah orang yang diambil dari pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo Kota Manado. Data diperoleh melalui kuisioner dan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan audiometri. Data dianalisis dengan menggunakan Statistical Program Product and Service Solution (SPSS) dan menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat gangguan pendengaran sebesar 30% pada seluruh pekerja. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran dengan nilai p = 0,015 ( p < 0,05). Gangguan pendengaran yang paling banyak diderita oleh pekerja ialah tuli campuran (Mixed Hearing Loss). Simpulan: Pekerja yang bekerja pada intensitas bising yang tinggi memiliki resiko lebih besar menderita gangguan pendengaran. Kata kunci: mesin PLTD, bising, pendengaran Tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan yang paling pokok dalam 1 menunjang kehidupan manusia. Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PT

Timang, Danes, Lintong: Hubungan kebisingan terhadap... PLN) sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki tugas dalam semua aspek kelistrikan di Indonesia terus berupaya meningkatkan profesionalismenya dalam hal pemenuhan kelistrikan. Salah satu pembangkit listrik yang dimiliki oleh PT PLN adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). 1 Kegiatan industri dan teknologi dapat memberikan dampak lingkungan secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung antara lain berupa pencemaran lingkungan akibat bahan buangan dan sisa industri yang dapat mengotori udara dan air tanah, sementara dampak tidak langsung diantaranya adalah urbanisasi serta perubahan nilai sosial dan budaya. Dampak yang ditimbulkan pada proses pengoperasian PLTD ialah timbulnya kebisingan yang diakibatkan dari suara mesin disel. 2 Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki oleh telinga. Kerusakan telinga biasanya terjadi pada gendang telinga atau ossicles. Awalnya akan terjadi kehilangan pendengaran terhadap frekuensi tinggi, namun perlahan pada frekuensi yang semakin menurun sampai kepada frekuensi rendah. 3 Kebisingan lingkungan kerja mesin pembangkit merupakan suatu permasalahan cukup serius dan harus diperhatikan, karena dengan penggunaan mesin-mesin diesel yang berkapasitas besar sangat indentik dengan kehadiran sumber suara bising sehingga mempengaruhi kenyamanan lingkungan kerja dan lingkungan pemukiman masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil observasi lapangan yang telah dilakukan sebelumnya bahwa kebisingan mesin pembangkit PT PLN (Persero) bersumber dari penggunaan mesin-mesin diesel yang digunakan untuk menggerakkan generator listrik. 4 Hubungan antara kebisingan dan kemungkinan timbulnya gangguan terhadap kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu intensitas kebisingan serta lamanya seseorang berada di tempat bising atau di tempat bunyi tersebut baik dari hari ke hari ataupun untuk seumur hidup. 5 Gangguan pendengaran akibat bising/ GPAB (Noise Induced Hearing Loss/NIHL) ialah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. 6 Awal studi epidemiologi gangguan pendengaran yang disebabkan oleh bising mengeksplorasi adanya hubungan atau faktor risiko antara pekerjaan, paparan tingkat kebisingan dan derajat gangguan pendengaran. Di Amerika Serikat sekitar 10 juta orang dewasa dan 5,2 juta anak sudah menderita gangguan pendengaran akibat bising dan 30 juta lebih lainnya dapat terkena dampak bising yang berbahaya setiap harinya. 7 Survei terakhir dari Multi Center Study (MCS) juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari empat negara di Asia Tenggara dengan prevalensi gangguan pendengaran cukup tinggi, yakni 4,6% sementara tiga negara lainnya yakni Sri Lanka (,%), Myanmar (,4%), dan India (6,3%). Menurut studi tersebut prevalensi 4,6% sudah bisa menjadi referensi bahwa gangguan pendengaran memiliki andil besar dalam menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat. Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kebisingan Terhadap Fungsi Pendengaran Pada Pekerja Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di PLTD Suluttenggo Kota Manado yang berpeluang terkena gangguan pendengaran akibat kebisingan mesin PLTD. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada bulan Desember 14 Januari 15 di PLTD Suluttenggo Jl. Jendral A. Yani 32 Manado. Terdapat responden yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel bebas ialah kebisingan di lokasi pekerja sedangkan variabel terikat ialah fungsi pendengaran. Pekerja yang bersedia untuk menjadi responden harus menandatangani formulir persetujuan (informed consent). Alat dan bahan yang digunakan ialah audiometer dan sound level meter.

Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 16 Analisis data secara univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi sedangkan analisis bivariat untuk mengetahui hasil pengukuran fungsi pendengaran menggunakan audiometri. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Spearman. HASIL PENELITIAN Tabel 5. Distribusi karakteristik tingkat gangguan pendengaran. Parameter N (%) Normal Tuli campuran Tuli sensorineural 14 4 2 70,0,0 10,0 Unit Kerja N (%) Tabel 1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur Operator mesin Pemeliharaan mesin JUMLAH 21-30 30-10 10 50 50 Tabel 2. Distribusi karakteristik responden unit kerja Unit Kerja N (%) Operator mesin Pemeliharaan mesin Tabel 3. Distribusi karakteristik responden berdasarkan Lama Kerja <10 >10 16 4 Tabel 4. Distribusi karakteristik responden berdasarkan alat pelindung telinga (APT) yang di gunakan Ear muff Ear flug 15 5 75 25 Tabel 6. Distribusi karakteristik berdasarkan tingkat bising Tingkat bising (db) N (%) 90 105 BAHASAN Pada penelitian di PLTD Suluttenggo di Manado di dapatkan pekerja yang telah memenuhi kriteria inklusi. Intensitas kebisingan di lingkungan PLTD Suluttenggo di Manado yang tidak memenuhi syarat terdapat pada lingkungan kerja di ruangan PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel) yakni 105 db sedangkan ruangan pemeliharaan yakni 90 db. Hal ini tidak sesuai dengan nilai ambang batas menurut keputusan Menakertrans No 51 tahun 1999 yakni sebesar 5 db. 9 Dari hasil penelitian dengan menggunakan alat audiometri didapatkan 14 orang pekerja tidak mengalami gangguan pendengaran (70%) sedangkan 4 orang pekerja mengalami gangguan pendengaran tuli campuran (%) dan 2 pekerja dengan gangguan pendengaran tuli sensorineural (10%), di mana didapatkan hasil berupa peningkatan ambang pendengaran diatas 25 db. Tingkat ketulian ditentukan dengan menggunakan kriteria ISO (international Standard Organitation) yang normal nya adalah 0 25 db. Tabel 1 memperlihatkan bahwa 3

Timang, Danes, Lintong: Hubungan kebisingan terhadap... responden penelitian terbagi menjadi 2 kelompok umur yaitu usia 21-30 tahun dan usia 30- tahun dengan jumlah responden masing-masing 10 orang (50%), usia terendah 21 tahun dan tertinggi tahun. responden berdasarkan unit kerja (Tabel 2) didapatkan bahwa operator mesin berjumlah orang (%) sedangkan pemelihara mesin berjumlah orang (%). Hal ini sesuai berdasarkan Undang Undang No 13 tahun 03 usia produktif untuk bekerja ialah 1-63 tahun. Berdasarkan lama kerja responden (Tabel 3), didapatkan bahwa terdapat 16 orang (0%) bekerja selama <10 tahun dan sebanyak 4 orang (%) bekerja selama 10 tahun. Durasi kerja responden dalam seminggu 6 hari dan dalam sehari jam. Hal ini bertentangan dengan UU Republik Indonesia Nomor 13 tahun 03 tentang perlindungan tenaga kerja, yakni waktu kerja jam dalam setiap hari dan jam dalam seminggu untuk 5 hari dalam seminggu. 10 Alat pelindung telinga ear muff digunakan oleh 15 responden (75%) dan alat pelindung telinga ear flug digunakan oleh 5 responden (25%) (Tabel 4). Setelah dilakukan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan audiometri (Tabel 5) terdapat 14 responden (70%) dengan tingkat pendengaran normal dan 6 responden (30%) dengan tingkat pendengaran tuli. Responden dengan tingkat bising 90 db berjumlah orang (%) sedangkan responden dengan tingkat bising 105 db berjumlah orang (%) (Tabel 6). Penelitian Chang et al 11 dilakukan pada pekerja pabrik manufaktur bahan perekat di Taiwan. Dari 116 pekerja, 5 pekerja di pabrik dan 5 lainnya di bagian administrasi. Kedua tempat ini mempunyai tingkat intensitas bising yang berbeda yaitu 90 db di pabrik dan 70 db di bagian administrasi. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil pekerja yang mengalami gangguan pendengaran sebesar 67,2% dari 116 pekerja. Penelitian oleh Harmadji dan Kabullah dilakukan pada pekerja pabrik baja di Sidoharjo Jawa Timur. Terdapat 50 pekerja yakni 25 pekerja di pabrik dan 25 lainnya di bagian administrasi. Kedua tempat ini mempunyai tingkat intensitas bising yang berbeda yaitu 102 db di pabrik dan,4 db di bagian administrasi. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil pekerja yang mengalami gangguan pendengaran sebesar 4% dari 50 pekerja. Dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerja yang bekerja pada intensitas bising tinggi memiliki risiko lebih besar menderita gangguan pendengaran dibandingkan dengan pekerja yang bekerja pada intensitas bising rendah. Pada penelitian ini, hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman mendapatkan terdapat hubungan bermakna antara tingkat bising dan gangguan pendengaran pada pekerja mesin di PLTD Suluttenggo Manado dengan nilai p = 0,015 ( p <0,05). SIMPULAN Dari hasil penelitian dan bahasan dapat disimpulkan bahwa pekerja yang bekerja pada intensitas bising tinggi berisiko lebih besar menderita gangguan pendengaran. DAFTAR PUSTAKA 1. Sianturi RS. Studi pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga diesel aplikasi PT Musim Mas kim II Medan [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 0. 2. Budiastra IN, Giriantari IA, Artawijaya W, Partha CI. Pemanfaatan energi angin sebagai energi alternatif pembangkit listrik di nusa penida dan dampaknya terhadap lingkungan. Jurnal Bumi Lestari. 09;9:263-7. 3. Fredianta D. Analisis Tingkat Kebisingan Untuk Mereduksi Dosis Paparan Bising Di PT. XYZ. e-jurnal Tek Ind FT USU. 13;2(1):2. 4. Ibnu H, Suhardiman. Analisa Tingkat Dan Dampak Kebisingan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Terhadap Pekerja Dan Masyarakat Sekitar. Inovtek. 13;3:2. 5. Rosidah. Studi kejadian hipertensi akibat bising pada wanita yang tinggal di sekitar lintasan kereta api di kota Semarang [Tesis]. Semarang:

Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 16 Universitas Diponegoro; 03. 6. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jakarta: FKUI, 07; p.10-52. 7. Seidman MD, Standring RT. Noise and quality of life. International Journal of Environmental Research and Public Health. 10;7:3730-.. Ali I. Mengatasi Gangguan pada Telinga dengan Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka, 06; p. -14. 9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP 51/MEN/1999 10. Babba J. Hubungan Antara Intensitas kebisingan di lingkungan Kerja Dengan Peningkatan Tekanan Darah [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 07 11. Chang SJ, Chen CJ, Lien CH, Sung FC. Hearing Loss in Workers Exposed to Toluene and Noise. Environmental Health Perspectives; 06: 3-6.. Harmadji S, Kabullah H. Noise Induced Hearing Loss in Steek Factory Workers. Folia Medica Indonesiana: 04: 171-4. 5