SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR. Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Kepanjen Educaion. Prinsip-prinsip tema Arsitektur Perilaku

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

International Fash on Institute di Jakarta

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Universitas Sumatera Utara

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Sekolah Seni

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mengandungi elemen, dari dan ke atau daripada dan kepada. Maka hijrah

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

Konsep Tata Masa. Parkir. Green area. Green area

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BANDUNG EXHIBITION HALL STUDIO PERANCANGAN TUGAS AKHIR TEMA : BANGUNAN BENTANG LEBAR. Hall A sifatnya publik dipakai untuk event pameran indor

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI DATA DAN ANALISIS

dengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengkaj ian Teori 8

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

- BAB. V - RUANG DAN BENTUK KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Perancangan Tapak Konsep Penzoningan Tapak TAMAN/ PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

Transkripsi:

BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep perancangan Sekolah Tinggi Seni Teater ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah INTERAKSI. Interaksi dapat diartikan sebuah bangunan yang dirancang dengan memperhatikan interaksi antara manusia dengan bangunan, bangunan dengan lingkungan, bangunan dengan bangunan, dan manusia dengan manusia. 5.1.1 Filosofi konsep Teater merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan interaksi antara penonton dan pemain dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada penonton melalui seni drama berupa gerak, ekspresi, dan suara. Berdasarkan hal tersebut, maka konsep dari Sekolah Tinggi Seni Teater ini harus dapat menyampaikan pesan interaksi tersebut dengan baik dan melibatkan unsur-unsur dari interaksi di dalam arsitektur, yaitu lingkungan, manusia, dan bangunan. 5.2 PENERAPAN TEMA TERHADAP KONSEP 5.2.1 Interaksi Antara Manusia Dengan Manusia Bentuk interaksi antara manusia dengan manusia yaitu dapat diwujudkan dengan memberikan sebuah wadah atau area di dalam tapak yang dapat digunakan oleh para pengguna untuk saling berinteraksi. Pada Sekolah Tinggi Seni Teater ini ruangan yang disediakan adalah sebuah teater terbuka (ampiteater), yang dapat Gambar 5.3 Ampiteater digunakan sebagai tempat istirahat ataupun latihan. 52

5.2.2 Interaksi Antara Bangunan dengan Bangunan Bentuk interaksi antar bangunan yaitu dengan keselarasan antar bangunan. Baik bangunan di lingkungan sekitar dengan bangunan didalam tapak, maupun antar bangunan didalam tapak. Antar bangunan saling dan juga penggunaan penghubung antar bangunan seperti junction atau plaza. Gambar 5.4 Contoh penghubung Antar Bangunan 5.2.3 Interaksi Antara Bangunan dengan manusia Bentuk interaksi antara manusia dengan bangunan, yaitu dengan memberikan kenyamanan bagi para pengguna bukan hanya kenyamanan fisiologis, namun juga kenyaman psikologis. Hal ini akan diterapkan pada penggunaan material bangunan dan warna yang dapat memberikan efek nyaman bagi pengguna. Juga pencapaian yang efektif antar kegiatan sehingga memudahkan para siswa menuju ruang-ruang lainnya. 5.2.4 Interaksi Antara Bangunan dengan Lingkungan Bentuk interaksi antara bangunan dengan lingkungan, yaitu dengan tidak memberikan batasan yang kuat antara lingkungan ke bangunan dan bangunan ke lingkungan. Hal ini dapat diartikan dengan orientasi bangunan yang mengarah ke luar atau ke lingkungan sekitar sehingga mampu mengesankan keterbukaan dan keakraban kepada lingkungan. 5.3 KONSEP TAPAK 5.3.1 Pencapaian Konsep sirkulasi tapak terbagi menjadi dua, yaitu sirkulasi manusia dan sirkulasi kendaraan. dalam hal ini sirkulasi manusia dan kendaraan akan dibedakan hal ini untuk menjaga kenyamanan. 53

Pintu masuk pejalan kaki akan diletakan pada sisi barat tapak dan 1 3 4 2 utara tapak. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi pejalan kaki berdasarkan arah datang pejalan kaki. Sedangkan no 3 dan 4 merupakan akses masuk untuk kendaraan 1 2 Halte bis Jalan Utama Batas Tapak Jalan Raya 5.3.2 Sirkulasi Sirkulasi untuk pemakai rutin. Sirkulasi untuk pengunjung Sirkulasi untuk servis Sirkulasi yang terpilih untuk Sekolah Tinggi Seni Teater ini adalah sirkulasi dengan arus antara pemakai rutin (pengelola, karyawan, dan mahasiswa) dengan tamu pengunjung serta jalur servis benar-benar terpisah sehingga privasi tetap terjaga untuk setiap penghuni. 5.3.3 Ruang Luar Penataan ruang luar sangat diperlukan untuk menunjang kenyamanan melakukan aktifitas pada bangunan Sekolah Tinggi Seni Teater ini, ruang-ruang terbuka yang diciptakan selain bertujuan untuk kenyamanan, juga berfungsi sebagai pengikat kegiatan yang berbeda ke dalam satu kesatuan yang harmonis sehingga menunjang 54

faktor estetika tapak dan bangunan. Sebagai sebuah Sekolah Tinggi Seni Teater ruang luar juga harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para siswanya baik untuk berkumpul ataupun juga untuk berlatih. Ruang luar yang direncanakan berupa: Ruang luar aktif Taman dan plaza, sebagai ruang peralihan berfungsi untuk mengintegrasikan ruang luar dan ruang dalam o Taman, dapat difungsikan untuk memberikan arah sirkulasi yang jelas bagi pejalan kaki atau kendaraan. o Taman dan Plaza, dapat memberikan kenyamanan dan kesejukan juga sebagai tempat untuk bersosialisasi. 55

o Kolam dan Teater kecil, berfungsi untuk dijadikan tempat berlatih, berkumpul dan acara-acara lain. 5.3.4 Parkir Untuk lebih memudahkan para pengguna bangunan dalam mencari tempat parkir, maka area parkir akan di fokuskan pada satu area parkir. Posisi area parkir akan diletakan di basement agar pemanfaatan ruang luar pada tapak dapat di maksimalkan. BANGUNAN AREA PARKIR BASEMENT 5.4 KONSEP BANGUNAN 5.4.1 Bentuk Dasar Massa Bangunan Berdasarkan studi mengenai interaksi, bentuk yang dapat dijadikan sebagai bentuk dasar adalah bentuk U. karena, unsur-unsur dalam bentuk U dapat saling berinteraksi, baik keluar maupun kedalam. Bentuknya yang dicoak ditengah, menggambarkan penyambutan terhadap area luar. Dan juga sayap-sayapnya yang saling berhadapan membentuk interaksi 56

antar massa bangunan. Namun bentuk dasar tersebut akan di sesuaikan dengan keadaan dan situasi pada tapak. 5.4.2 Gubahan Massa Pertimbangan terhadap gubahan massa dapat dilihat dari jenis-jenis kegiatan yang dapat disatukan kedalam satu massa bangunan ataupun massa yang berbeda. Dalam hal ini gubahan massa akan dibagi berdasarkan kegiatan yang sama dan membutuhkan akses yang bersamaan. Yaitu : Berdasarkan pertimbangan diatas maka, terdapat 2 gubahan massa diatas tapak. 57

5.5 KONSEP RUANG Ruang Kelas Ruang kelas dalam Sekolah Tinggi Seni Teater terbagi menjadi ruang kelas teori dan juga ruang kelas praktek. 1. Ruang kelas teori Untuk ruang kelas teori dipilih bentuk persegi. ` 2. Ruang Kelas Praktek Teater merupakan kegiatan yang dinamis dengan mempraktekkan langsung sebuah peran dalam proses pembelajarannya. Sehingga membutuhkan ruang yang luas juga level yang lebih tinggi untuk panggung agar mudah melihat dan mempraktekannya. Tempat duduk untuk para siswa juga dibuat level-level sehingga memaksimalkan pandangan ketika belajar. 58