SAT. Drastinawati 1 dan Zultiniar Pendahuluan. Jurnal Teknobiologi, IV(1) 2013: ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
Kinetika Adsorpsi Ion Logam Cu (Ii) Menggunakan Serbuk Gergaji Teraktivasi dengan Asam Asetat

Betty Hidayati, Sunarno, Silvia Reni Yenti

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR (LIQUID SMOKE)

Hafnida Hasni Harahap, Usman Malik, Rahmi Dewi

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl

KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr

Penentuan Model Isoterm Adsorpsi Ion Cu(II) Pada Karbon Aktif Tempurung Kelapa Khamaluddin Aditya 1), Yusnimar 2), Zultiniar 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KADAR LOGAM TEMBAGA(II) DI AIR LAUT KENJERAN

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

JURNAL REKAYASA PROSES. Kinetika Adsorpsi Nikel (II) dalam Larutan Aqueous dengan Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa

OPTIMASI KONDISI PROSES (KECEPATAN PENGADUKAN DAN TEMPERATUR) ADSORPSI LOGAM Fe DENGAN ZEOLIT 4A

BAB III METODE PENELITIAN

Adsorption Kinetics Study of Cr (III) Metals Using Activated Natural Zeolite. Retno Khimantoro*, Sunarno dan Silvia Reni Yenti

BAB III METODE PENELITIAN

DALAM AIR MENGGUNAKAN PARTIKEL TRICALCIUM PHOSPHATE

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

Jl. Soekarno Hatta, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp Diterima 26 Oktober 2016, Disetujui 2 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

PENENTUAN MASSA DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI KARBON GRANULAR SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb(II) DENGAN PESAING ION Na +

PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI ARANG SISA PEMBUATAN ASAP CAIR CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN METODE AKTIFASI KIMIA-FISIKA

Lembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II. Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten. (Asisten)

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN FURNACE

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA PERCOBAAN

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN NaOH PADA KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORPSI LOGAM Cu 2+

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

ISOTERM FREUNDLICH, MODEL KINETIKA DAN PENENTUAN LAJU REAKSI ADSORPSI BESI DENGAN ARANG AKTIF DARI AMPAS KOPI

Kinetics Study of Fe Content Decrease In Well Water With Activated Carbon Adsorption Of Coffee Waste

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

KARAKTERISASI SEMI KOKAS DAN ANALISA BILANGAN IODIN PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN AKTIVASI H 2 0

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

EFEKTIVITAS ADSORPSI LOGAM Pb 2+ DAN Cd 2+ MENGGUNAKAN MEDIA ADSORBEN CANGKANG TELUR AYAM

ISOTERMA DAN TERMODINAMIKA ADSORPSI KATION PLUMBUM(II) PADA LEMPUNG CENGAR TERAKTIVASI ASAM SULFAT

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

PENJERAPAN ION Pb 2+ TERLARUT DALAM AIR SINTETIS MENGGUNAKAN PARTIKEL TRICALCIUM PHOSPHATE SEBAGAI ADSORBEN

UJI EFEKTIFITAS CANGKANG TELUR DALAM MENGADSORBSI ION Fe DENGAN PROSES BATCH. Faisol Asip, Ridha Mardhiah, Husna

KAJIAN DAYA SERAP ARANG TEMPURUNG KEMIRI (Aleorites Moluccana) TERHADAP ION BESI (III) DAN ION TIMBAL (II) PADA BERBAGAI WAKTU KONTAK

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

(Experimental Study on the Effectiveness of Liquid Waste Absorption Using Mesh-80 Active Charcoal Made from Teak Wood Saw Scratches) ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

PENYISIHAN KONSENTRASI COD LIMBAH CAIR DOMESTIK SISTEM BATCH MENGGUNAKAN ADSORBEN FLY ASH BATUBARA. *

STUDI KINETIKA ADSORPSI Pb MENGGUNAKAN ARANG AKTIF DARI KULIT PISANG

PEMANFAATAN FLY ASH BATU BARA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT ION Pb 2+ YANG TERLARUT DALAM AIR

LAPORAN AKHIR. Oleh : Badi ah Muniaty Syahab NIM

Penentuan Massa dan Waktu Kontak Optimum Adsorpsi Karbon Aktif dari Ampas Tebu sebagai Adsorben Logam Berat Pb

PENGARUH BAHAN AKTIVATOR PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA

STUDI KINETIKA ADSORPSI LARUTAN ION LOGAM KROMIUM (Cr) MENGGUNAKAN ARANG BATANG PISANG (Musa paradisiaca)

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

PEMBUATAN BIO-OIL DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT MELALUI PIROLISASI

BIOARANG LIMBAH DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L.) SEBAGAI ADSORBEN UNTUK PENJERAPAN KATION Pb(II) DALAM AIR: KINETIKA ADSORPSI

PEMANFAATAN TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN KARBON AKTIF DALAM PENYISIHAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR

OF ADSORPTION A TECHNICAL BENTONITE AS AN ADSORBENT OF HEAVY METAL

Adsorpsi Logam Cu (II) Menggunakan Perlit Yang Teraktifasi Dengan Asam Clorida (HCl)

ANALISIS SIFAT ADSORPSI KARBON AKTIF KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA PADA LIMBAH CAIR BATIK DI KOTA PEKALONGAN

ITM-05: PENGARUH TEMPERATUR PENGERINGAN PADA AKTIVASI ARANG TEMPURUNG KELAPA DENGAN ASAM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT UNTUK PENYARINGAN AIR KERUH

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI CANGKANG BUAH KARET UNTUK ADSORPSI ION BESI (II) DALAM LARUTAN

Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

ADSORPSI ION Cr 3+ OLEH SERBUK GERGAJI KAYU ALBIZIA (Albizzia falcata): Studi Pengembangan Bahan Alternatif Penjerap Limbah Logam Berat

BAB I PENDAHULUAN. Proporsi Protein kasar limbah (%) (% BK) Palabilitas. Limbah jagung Kadar air (%)

PENGEMBANGAN SERBUK GERGAJI MENJADI BIO-OIL MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

JURNAL INTEGRASI PROSES. Website:

EFISIENSI PENURUNAN KADAR KALSIUM PADA AIR LAUT DENGAN METODA PENUKAR ION YANG MEMANFAATKAN TANAH

Jason Mandela's Lab Report

POTENSI ARANG AKTIF MENGGUNAKAN AKTIVATOR

ADSORPSI KARBON AKTIF DARI TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Cu 2+

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

PEMANFAATAN SERAT DAUN NANAS (ANANAS COSMOSUS) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMIN B

Adsorpsi Pb (II) oleh Lempung Alam Desa Talanai (Das Kampar): modifikasi NaOH ABSTRAK

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

PENGGUNAAN KARBON AKTIF GRANULAR SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Cu(II) DI AIR LAUT KENJERAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

KESETIMBANGAN ADSORBSI SENYAWA PENOL DENGAN TANAH GAMBUT

LAMPIRAN. Lampiran I Langkah kerja percobaan adsorpsi logam Cadmium (Cd 2+ ) Mempersiapkan lumpur PDAM

PENURUNAN KADAR PHENOL DENGAN MEMANFAATKAN BAGASSE FLY ASH DAN CHITIN SEBAGAI ADSORBEN

ADSORPSI IOM LOGAM Cr (TOTAL) DENGAN ADSORBEN TONGKOL JAGUNG (Zea Mays L.) KOMBINASI KULIT KACANG TANAH (Arachis Hypogeal L.) MENGGUNAKAN METODE KOLOM

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat kehidupan tidak satupun makhluk hidup di kehidupan ini

PEMANFAATAN DAUN NANAS (ANANAS COMOSUS) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Ag DAN Cu PADA LIMBAH INDUSTRI PERAK DI KOTAGEDE YOGYAKARTA

KINETIKA ADSORPSI PADA PENJERAPAN ION TIMBAL (Pb +2 ) TERLARUT DALAM AIR MENGGUNAKAN PARTIKEL TRICALCIUM PHOSPHATE

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

Transkripsi:

Teknobiologi JI Jurnal Teknobiologi, IV() : 7 5 SAT ISSN : 87 58 Jurnal Ilmiah Sains Terapan Lembaga Penelitian Universitas Riau Pengaruh Kecepatan Pengadukan dan Temperatur terhadap Konstanta Kecepatan Adsorpsi Cu + dengan Arang Aktif Cangkang Sawit Sisa Pembuatan Asap Cair Drastinawati dan Zultiniar Laboratorium Konversi Elektrokimia, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Riau Laboratorium Teknologi Produk, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Riau Kampus Binawidya Km,5 Simp. Baru Pekanbaru 89 Telp. (76) 67, Fax. (76) 67 E-mail: drastinawati@yahoo.com Abstract Palm shell charcoal is a waste of liquid smoke, which is activated using water vapor that can serve as heavy metal adsorbent. Waste that pollutes the waters covering a variety of pollutants, either in the form of organic and inorganic waste. This research was conducted to study the effect of stirring speed and temperature on the power adsorption Cu and Cu adsorption kinetics study. The study begins with the manufacture of activated charcoal by pyrolysis at temperatures of 5 C with a time of hours long. Then activated charcoal activated by heating using a tube furnace at a temperature of 8 C for 6 minutes. Adsorption process is conducted in this study in batch by varying the adsorption temperature (7 C, 5 C, and 5 C) and varying the stirring speed (,,, and 5 rpm) with a size of - +6 mesh carbon. Results adsorption measured using atomic absorption spectrofotometer (AAS). Adsorption kinetics of Cu + followed the first order. Greatest absorption rate constant values obtained at stirring speed 5 rpm and a temperature of 5 C is,96 (min) -. Keywords: activated charcoal, adsorption kinetics, metal Cu, palm shells, pyrolysis. Pendahuluan Logam-logam berat merupakan limbah industri yang sering menimbulkan masalah pencemaran di sungai. Teknologi yang umum digunakan untuk mengatasi limbah logam berat tersebut adalah presipitasi, pertukaran ion, reverse osmosis, penjerapan dengan zeolit dan penambahan bahan kimia. Namun cara ini tidak efektif karena butuh biaya operasi yang cukup tinggi dan dapat menimbulkan masalah pencemaran yang baru. Penjerapan logam berat dengan arang aktif merupakan teknologi alternatif yang dapat dikembangkan, sebab arang yang digunakan memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya mampu bekerja pada konsentrasi rendah (Shinta, 6), dan arang aktif juga salah satu adsorben yang paling populer untuk menghilangkan ion-ion logam dari larutan (Kikuchi dkk, 6; Kassim, dkk., ) selain harganya murah dan mudah didapat. Dari beberapa penelitian yang menggunakan arang aktif dalam penjerapan logam berat, diketahui bahwa arang aktif yang digunakan berasal dari berbagai limbah. Sari (9) menggunakan arang aktif dari cangkang sawit, Wijayanti (9) menggunakan berbagai arang aktif dari ampas tebu, dan Lelyfajri () menggunakan arang aktif dari serbuk kayu gergaji. Sari (9) telah melakukan penelitian aktifasi arang cangkang sawit dari pembuatan asap cair dengan pirolisis cangkang sawit dengan aktivator fisika menggunakan uap air pada kondisi temperatur 8 C selama 6 menit diperoleh arang aktif dengan kandungan kadar air,7%, kadar abu

Drastinawati Pengaruh Kecepatan Pengadukan,99 % dan daya serap iodin 98, mg/g. Wijayanti (9) menggunakan arang aktif dari ampas tebu sebagai adsorben dalam pemurnian minyak goreng bekas. Hasil pemurnian menunjukkan bahwa arang aktif yang digunakan dapat menurunkan kadar asam lemak bebas dalam minyak goreng bekas. Adsorpsi logam Cu + juga dapat dilakukan dengan menggunakan lignin dari limbah serbuk kayu gergaji seperti yang dilakukan Lelyfajri (). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya serap optimum lignin dari limbah serbuk kayu gergaji adalah pada waktu kontak menit, ph larutan 6 dan konsentrasi adsorbat ion tembaga mg/l dengan efisiensi penyerapan 99, %. Selain arang aktif, penjerapan logam berat juga dapat dilakukan dengan menggunakan tanah berlumpang seperti yang dilakukan Haryanto (9). Haryanto () memvariasikan jenis tanah yang digunakan untuk menyerap logam Cu + pada air limbah. Jenis tanah yang digunakan yaitu, tanah berlempung, tanah lempung berpasir, dan tanah pasir. Ketiga jenis tanah tersebut dapat digunakan sebagai bahan penjerap tembaga dan logam berat yang lain dalam pengolahan air limbah industri. Namun jenis tanah yang paling optimum dalam menyerap logam Cu + adalah tanah berlempung. Limbah yang berasal dari cangkang kelapa sawit dapat dijadikan arang aktif dan dimanfaatkan sebagai alternatif penjerap logam-logam yang berbahaya seperti ion Pb +, Cu + dan lain-lain. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Andriyasih (8), dari 5 gram cangkang kelapa sawit dihasilkan arang sebanyak 8,9 gram melalui proses pirolisis pada suhu 5 C pada pembuatan asap cair. Pada proses pembuatan asap cair skala industri, dengan konversi arang mencapai 5,56%, maka ketersediaan arang aktif akan sangat banyak seiring dengan perkembangan industri tersebut. Selain itu, luasnya perkebunan kelapa sawit Provinsi Riau yang mencapai,85% dari total perkebunan sawit nasional juga menjadi faktor pendukung. Dari perkebunan kelapa sawit tersebut, akan dihasilkan limbah cangkang kelapa sawit yang cukup besar, maka perlu dimanfaatkan agar dapat mengurangi pencemaraan (BPS, ). Penggunaan arang aktif dari cangkang sawit untuk penjerap Cu + belum diteliti, maka perlu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya jerap arang aktif cangkang sawit untuk menjerap logam berat tembaga.. Bahan dan Metode.. Bahan Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah arang cangkang kelapa sawit sisa pembuatan asap cair yang dibuat sendiri dari bahan limbah cangkang sawit dalam reaktor pirolisis. Limbah cangkang sawit diperoleh dari perkebunan kelapa sawit yang ada di Pekanbaru. Bahan utama lainnya adalah ion logam berat Cu + dalam larutan CuSO yang diperoleh dari laboratorium kimia tempat penelitian ini dilaksanakan... Alat Alat yang digunakan untuk proses pembuatan arang yaitu reaktor pirolisis dapat dilihat pada Gambar. Gambar. Rangkaian alat produksi asap cair (Liquid Smoke) Keterangan :. Alat kontrol termostat 7. Kondensor. Reaktor pirolisis 8. Air pendingin 8

OFF LOW HIGH MEDIUM OFF LOW HIGH MEDIUM ON OFF Teknobiologi Vol. IV No. : 7 5 ISSN: 87-58. Sensor termometer 9. Air pendingin. Pipa penyaluran asap. Asap cair 5. TAR. Penampung asap cair 6. Penampung TAR. Motor pengaduk. Larutan Cu + + Arang Aktif. Switch 5. Thermometer.. Variabel Penelitian 6 5 Tube Furnace 7 Gambar. Rangkaian alat produksi arang aktif Keterangan:. Tabung gas 5. Tube. Kompor gas 6. Tube Furnace. Boiler 7. Control temperature. Alat penangkap air Arang yang telah diaktifasi diayak dengan ukuran - + 6 mesh. Selanjutnya dilakukan proses adsorpsi dengan menggunakan rangkaian alat seperti Gambar yang terdiri dari water batch, secker, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, labu takar, pipet tetes, kertas saring dan ph meter. Konsentrasi larutan sampel dianalisa dengan menggunakan Atomic Adsorption Spectrofotometer (AAS). Volume larutan CuSO 5H O yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 5 ml. Berat adsorben yang digunakan gr dengan ukuran partikel adsorben - +6 mesh. Konsentrasi larutan Cu + 75 ppm. Suhu proses adsorpsi divariasikan pada suhu kamar (7 C), 5 C dan 5 C. Sedangkan kecepatan pengadukan divariasikan pada rpm, rpm, rpm, dan 5 rpm... Prosedur Penelitian Pembuatan Arang Cangkang sawit seberat 5 gram dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis. Suhu pirolisis di set menjadi 5 o C dengan waktu jam (Andriyasih, 8). Setelah proses selesai, arang hasil pirolisis dikeluarkan. Semua arang dari proses karbonisasi dikumpulkan, kemudian ukuran arang diperkecil dengan cara ditumbuk menggunakan lumbung kayu dan mold, kemudian arang diayak menggunakan mesh dan mesh 6. Arang hasil ayakan yang digunakan untuk penelitian adalah arang dengan ukuran - +6 mesh. Aktifasi Arang 5 Gambar. Susunan alat penelitian Keterangan :. Heater coil Boiler dan alat penangkap air dirangkai dengan menghubungkan selang plastik keluaran uap dari boiler dengan salah satu pipa aluminium pada tutup erlenmeyer. Pipa aluminium lain yang terpasang pada tutup erlenmeyer disambungkan ke pipa aluminium tube dengan selang plastik. Aquades dimasukkan ke dalam boiler hingga volume boiler hampir penuh. Sampel berupa arang dimasukkan ke dalam tube. 9

LN(Ca/Ca) LN(Ca/Ca) Drastinawati Pengaruh Kecepatan Pengadukan Setelah sampel arang dimasukkan ke dalam tube furnace, suhu set point (SP) di set menjadi 8 o C selama 6 menit (Sari, 9). Suhu alarm di set sesuai suhu SP. Kompor gas dihidupkan sebelum suhu yang diinginkan tercapai, hingga ketika suhu yang diinginkan tercapai boiler menghasilkan uap air. Waktu aktifasi dihitung saat suhu tercapai atau pada saat boiler pertama kali menghasilkan uap air. Setelah selesai aktifasi, arang dikeluarkan dari tube dan ditimbang massanya. Pada proses ini untuk mendapatkan kecepatan adsopsi Cu + dilakukan percobaan secara batch. Larutan CuSO.5H O dengan konsentrasi Cu + 75 ppm dan volume larutan 5 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian dimasukkan arang aktif seberat gram dan kecepatan pengadukan dilakukan pada rpm dan suhu 5 o C. Proses pengadukan dilakukan selama menit, dan tiap menit diambil sampel sebanyak ml kemudian disaring lalu dianalisa dengan menggunakan AAS. Percobaan yang sama diulangi dengan variasi kecepatan pengadukan, dan 5 rpm pada temperatur 5 o C. Kecepatan adsopsi Cu + dapat ditentukan dari data konsentrasi larutan sampel yang diperoleh setelah dianalisis dengan AAS. Kinetika reaksi dihitung dengan melihat perubahan kondisi reaktan sebagai fungsi waktu. Kinetika reaksi pada penelitian ini diasumsikan pada orde (Smith, 98).. Hasil dan Pembahasan.. Pengaruh Kecepatan Pengadukan terhadap Laju Jerap Karbon Aktif Proses adsorpsi ini dilakukan dengan variasi kecepatan pengadukkan rpm, rpm, rpm, dan 5 rpm. Kondisi awal adsorben adalah ukuran partikel mesh (8 mikrometer), konsentrasi adsorbat pada 75 ppm dengan suhu 7 o C, 5 o C, dan 5 o C. Penentuan orde dan konstanta laju reaksi dilakukan dengan menggunakan persamaan (). Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon aktif dengan kecepatan pengadukan yang berbeda dapat dilihat pada Gambar, 5, dan 6.,5,5 6 8 y =,88x +,79 R² =,8995 y =,x +,955 R² =,877 y =,65x +,78 R² =,989 y =,x +,8 R² =,96 rpm rpm rpm 5 rpm Gambar. Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon aktif dengan suhu 7 o C ln C A = -kt + lnc Ao () Dimana : C A = Konsentrasi C A = Konsentrasi awal t = waktu (menit) k = konstanta,5,5,5,5 6 8 y =,x +,69 R² =,95 y =,9x +,98 R² =,975 y =,96x +,689 R² =,96 y =,6x +,98 R² =,9655 rpm rpm Gambar 5. Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon aktif dengan suhu 5 o C 5

LN(Ca/Ca) LN(Ca/Ca) Teknobiologi Vol. IV No. : 7 5 ISSN: 87-58 Gambar 6. Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon aktif dengan suhu 5 o C Dari hubungan t versus Cs dan plot dalam bentuk garis lurus antara t terhadap ln (Co/Cs) (Co =CAo, dan Cs = CA) tampak bahwa adsorpsi mengikuti kinetika ordesatu seperti diilustrasikan dalam Gambar, 5, dan 6. Plot C ln C Ao A,5,5,5 6 8 vs t, sebagai fungsi waktu diperoleh garis linier dengan slope (k). Dari nilai k (konstanta kecepatan adsorpsi) ini diperoleh informasi besarnya laju adsorpsi logam Cu pada karbon aktif dari cangkang sawit. Berdasarkan hasil plot diatas maka nilai k yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel,, dan. y =,8x +,9 R² =,857 y =,x +,766 R² =,85 y =,5x +,697 R² =,88 y =,67x + 8 R² =,8 5 rpm rpm rpm rpm Tabel. Hasil nilai k adsorpsi karbon aktif terhadap Cu + pada suhu 5 o C No. Kecepatan pengadukkan k (menit) - (rpm),8,,5 5,67 Berdasarkan Tabel,, dan dapat dilihat bahwa semakin besar kecepatan pengadukan maka diperoleh konstanta adsorpsi yang besar pula. Ini disebabkan bahwa semakin besar pengadukkan maka lapisan film semakin tipis sehingga kecepatan adsorpsi secara keseluruhan akan menjadi lebih cepat. Pada suhu 5 o C dengan semakin tingginya kecepatan pengadukan (5 rpm), nilai laju adsorpsi (k) yang dihasilkan dari adsorpsi karbon aktif pada cangkang sawit lebih baik dibandingan suhu yang lainnya... Pengaruh Suhu terhadap Laju Jerap Karbon Aktif Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon aktif pada suhu yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 7, 8, 9, dan. Tabel. Hasil nilai k adsorpsi karbon aktif terhadap Cu + pada suhu 7 o C No. Kecepatan pengadukkan k (menit) - (rpm),88,,65 5, Tabel. Hasil nilai k adsorpsi karbon aktif terhadap Cu + pada suhu 5 o C No. Kecepatan pengadukkan k (menit) - (rpm),,9,96 5,6,5,5 6 8 y =,88x +,79 R² =,8995 Gambar 7. Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon aktif dengan pengadukkan rpm y =,x +,69 R² =,95 y =,8x +,9 R² =,857 7 C 5 C 5 C 5

LN(Ca/Ca) LN(Ca/Ca) LN(Ca/Ca) Drastinawati Pengaruh Kecepatan Pengadukan,5,5 6 8 y =,x +,955 R² =,877 y =,9x +,98 R² =,975 y =,x +,766 R² =,85 7 C 5 C 5 C Gambar 8. Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon Dari Gambar 7, 8, 9, dan dapat dilihat, diperoleh nilai k pada suhu yang berbeda seperti yang terlihat pada Tabel, 5, 6, dan 7. Tabel. Hasil nilai k adsorpsi karbon aktif terhadap Cu + pada pengadukkan rpm No. Suhu ( o C) k (menit) - 7,88 5, 5,8 aktif dengan pengadukkan rpm,5,5,5 Gambar 9. Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon,5,5,5,5 6 8 aktif dengan pengadukkan rpm Gambar. Kinetika penyerapan logam Cu + pada karbon aktif dengan pengadukkan 5 rpm 6 8 y =,x +,8 R² =,96 y =,6x +,98 R² =,9655 y =,67x + 8 R² =,8 7 C 5 C 5 C y =,65x +,78 R² =,989 y =,96x +,689 R² =,96 y =,5x +,697 R² =,88 7 C 5 C 5 C Tabel 5. Hasil nilai k adsorpsi karbon aktif terhadap Cu + pada pengadukkan rpm No. Suhu ( o C) k (menit) - 7, 5,9 5, Tabel 6. Hasil nilai k adsorpsi karbon aktif terhadap Cu + pada pengadukkan rpm No. Suhu ( o C) k (menit) - 7, 5,6 5,67 Tabel 7. Hasil nilai k adsorpsi karbon aktif terhadap Cu + pada pengadukkan 5 rpm No. Suhu ( o C) k (menit) - 7,65 5,96 5,5 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa nilai kontanta kecepatan reaksi meningkat sampai suhu optimum, dan kemudian mengalami penurunan. Nilai konstanta kecepatan reaksi terbesar diperoleh pada suhu 5 C. 5

Teknobiologi Vol. IV No. : 7 5 ISSN: 87-58. Kesimpulan.. Kesimpulan Semakin lama waktu adsorpsi maka daya jerap karbon aktif dari cangkang sawit terhadap logam Cu + semakin besar sebaliknya konsentrasi larutan logam Cu + dalam larutan makin kecil sampai kondisi setimbang. Semakin besar kecepatan pengadukkan maka diperoleh konstanta adsorpsi yang besar pula. Konstanta kecepatan reaksi meningkat hingga suhu optimum tercapai, kemudian mengalami penurunan. Pada pengaruh suhu konstanta penjerapan yang baik terjadi pada suhu 5 o C. Kinetika adsorpsi pada penelitian ini mengikuti kinetika orde-satu. Nilai konstanta kecepatan penyerapan terbesar diperoleh pada kecepatan pengadukan 5 rpm dan suhu 5 C yaitu,96 (menit) -... Saran Penggunaan karbon aktif dari cangkang sawit sebagai adsorben perlu diuji pada skala pilot untuk mendapatkan data-data tambahan yang diperlukan dalam perancangan sistem pengolahan air. Daftar Pustaka Andriyasih, T. 8. Pembuatan Asap Cair Dari Cangkang Kelapa Sawit. Jurusan Teknik Kimia, Universitas Riau. Pekanbaru. Biro Pusat Statistik.. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor. Jakarta. Haryanto.. Penjerapan tembaga (II) dalam Air Limbah dengan Beberapan Jenis Tanah. Program Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro. Semarang. Kikuchi, Y., Qian, Q., Machida, M. 6. Effect of ZnO loading to activated carbon on Pb (II), adsoption from Aqueous solutions. Carbon : 95-. Lelyfajri.. Adsorpsi Ion Logam Cu(II) Menggunakan Lignin dari Limbah Serbuk Kayu Gergaji. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 7(): 6-9. Sari, E.N. 9. Pemanfaatan Cangkang Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Pembuatan Asap Cair. Jurusan Teknik Kimia. Universitas Riau. Pekanbaru. Shinta, D. 6. Perbandingan Daya Jerap Zeolit terhadap Karbon Aktif pada Proses Adsorpsi Logam Pb. Jurusan Teknik Kimia. Universitas Riau. Pekanbaru. Smith, J.M. 98. Chemical Engineering Kinetics, rd Ed. McGraw-Hill Book Co. Singapore. Wijayanti, Ria. 9. Arang Aktif dari Ampas Tebu sebagai Adsorben pada Pemurnian Minyak Goreng Bekas. FMIPA IPB: Bogor. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada saudara Sunario yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. 5