BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Artinya setiap kehidupan berbangsa dan bernegara kita telah diatur

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Migas) di Cepu merupakan salah satu instansi yang mempunyai tugas

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Prosedur.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Kas dan Pengeluaran Kas. Indra Bastian:2011 menjelaskan bahwa :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PNBP

KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013)

UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah yang diteliti dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan.

Buku Saku. di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Panduan Pelaksanaan PNBP

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

PELAKSANAAN PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PNBP

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan ini

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 17/PMK.07/2009 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

PERSYARATAN ADMINISTRASI PEMBAYARAN BELANJA PNBP DAN BLU

SISTEM DAN TATA CARA PEMBUKUAN

KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013)

A. DASAR-DASAR KEBIJAKAN TENTANG KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

PERCEPATAN PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PELAPORAN DANA DEKONSENTRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PENGESAHAN PENDAPATAN DAN BELANJA BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Kedua

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lemba

DAFTAR PUSTAKA. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Januari Pembukuan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara, Jakarta.

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahu

BAB I PENDAHULUAN. cukup signifikan dalam pelaksanaan APBN di Indonesia. Perubahan tersebut ditandai

1. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk mengatur pencairan Uang Persediaan (UP) dan pertanggungjawaban uang persediaan (ganti up).

NOMOR 73 /PMK.05/2008 TENTANG

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 234/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI TRANSAKSI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No.PR.32.2-V5. BAUK DIR Prosedur Pengelolaan Keuangan: Pencairan dan Pertanggungjawaban UP 25 Agustus 2017 (Ganti UP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAGIAN AKUNTANSI BIRO ADM KEUANGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYIAPAN DOKUMEN PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN REVOLVING

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PELAKSANAAN REKONSILIASI EKSTERNAL TINGKAT KPPN TA. 2015

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

1 of 6 18/12/ :13

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting terhadap tercapainya target APBN yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menyusun APBN. Penerimaan Negara meliputi penerimaan perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), serta hibah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Tim Penyusun, Direktorat Jenderal Perbendaharaan

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET-DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI JANUARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2015 pemerintah pusat dan pemerintah daerah diwajibkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Prosedur. Pencairan. Pertanggung Jawaban. Cadangan Beras.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELAPORAN BENDAHARA PENGELUARAN

CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BAUK DIR Prosedur Pengelolaan Keuangan: Pencairan dan Pertanggungjawaban UP 24 Mei 2013 (Ganti UP)

1 of 6 18/12/ :12

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Pejabat Perbendaharaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini telah tertuang dengan jelas dan tegas pada konstitusi kita yaitu undang-undang dasar 1945 setelah perubahan. Artinya setiap kehidupan berbangsa dan bernegara kita telah diatur dalam aturan-aturan yang jelas. Oleh sebab itu dalam menyelenggarakan negara, pemerintah harus sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Aturanaturan tersebut dapat berupa Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah atau bahkan peraturan yang tidak tertulis. Setiap tahunnya dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pemerintahan, Pemerintah menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Setelah disetujui maka terbitlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang nantinya digunakan untuk menyelenggarakan segala kegiatan dan program pemerintah. Dana ini oleh pemerintah dialokasikan kedalam beberapa sektor melalui kementerian/lembaga yang dimiliki untuk digunakan merealisasikan program serta belanja tahunan pemerintah. Agar dana tersebut dapat diawasi penggunaannya, pemerintah mewajibkan penggunaan dana yang dilakukan oleh kementerian/lembaga pemerintah ini nantinya harus dipertanggungjawabkan kepada negara yang dilakukan setiap bulannya. Oleh sebab itu, setiap kementerian/lembaga harus memiliki laporan

pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut. Laporan pertanggungjawaban ini nantinya sebagai bahan evaluasi dan kontrol atas dana yang telah dikeluarkan untuk keperluan instansi. Laporan pertanggungjawaban merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pengelolaan dana keuangan pemerintah. Laporan ini nantinya diharapkan dapat memberikan bukti penggunaan dana. Laporan ini melaporkan pengelolan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah melalui tata usaha yang sistematis dan sesuai dengan prosedur yang berlaku pada bidang keuangan yang dilakukan melalui kegiatan kerjasama sehingga proses pertanggungjawaban bendahara dapat berjalan dengan baik. Sistem Laporan Bendahara Instansi atau SILABI merupakan aplikasi bendahara terbaru terkait penatausahaan, pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara, atau lebih singkatnya lagi Aplikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara. Aplikasi ini telah terintegrasi dengan aplikasi SPP dan SPM yang berfungsi bagi bendahara untuk menyelenggarakan pencatatan/pembukuan atas transaksi-transaksi yang dikelolanya serta laporan pertanggungjawaban yang harus disampaikan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku kuasa BUN di daerah. Aplikasi ini dirancang untuk dapat mengurangi input data seminimal mungkin dengan memanfaatkan data SPM sebagai salah satu sumber data input sehingga tingkat kesalahan dapat diminimalkan. Oleh karena itu, hadirnya aplikasi Sistem Laporan Bendahara Instansi (SILABI) ini

sebagai aplikasi pembukuan bendahara diharapkan dapat mempermudah bagi bendahara untuk melaksanakan tugas penatausahaan dan pertanggungjawabannya atas segala dana yang telah dikelolanya. Berdasarkan PMK nomor 190/PMK.05/2012, Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertangungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/satker Kementerian Negara/Lembaga. Tugas dan misi jabatan dari Bendahara Pengeluaran adalah Menerima, menyimpan, membayarkan uang sesuai bukti-bukti, membukukan setiap mutasi keuangan, memungut dan menyetorkan pajak-pajak serta membuat laporan keuangan berdasarkan standar, pedoman dan prosedur kerja dan peraturan perundangan yang berlaku. Pada awalnya, bendahara setiap instansi kementerian/lembaga pemerintah dalam hal pembuatan laporan pertanggungjawaban atas dana yang telah digunakan masih menggunakan cara manual. Walaupun dalam proses pembuatan laporan pertanggungjawaban tersebut telah menggunakan komputer dengan sistem komputerisasi secara otomatis tetapi masih belum berbasis database. Sehingga dalam pelaksanaannya rawan adanya penyimpangan atau tingkat kesalahan yang akan terjadi tinggi. Selain itu dengan menggunakan sistem manual, bendahara akan mengalami kesulitan atau memerlukan banyak waktu karena harus mengumpulkan data-data pendukung secara manual. Oleh sebab itu, untuk mempermudah kerja dan

meningkatkan kinerja bendahara serta meminimalkan tingkat kesalahan pada laporan pertanggungjawaban pemerintah mengeluarkan aplikasi Sistem Laporan Bendahara Instansi (SILABI). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola APBN dan Perdirjen Perbendaharaan No. PER-3/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan, Pembukuan, dan Pertanggungjawaban Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola APBN serta Verifikasi, Laporan Pertanggungjawaban Bendahara setiap satuan kerja atau instansi kementerian/lembaga harus menggunakan aplikasi SILABI tersebut untuk membuat laporan pertanggungjawaban. Pusdiklat Migas merupakan satuan kerja yang berada dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertugas sebagai tempat pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas bumi. Menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2010 Pusdiklat Migas memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut : Tugas Pokok : melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas bumi Fungsi : - penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi

- pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas bumi - pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi - pelaksanaan administrasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi. Sebagai salah satu satuan kerja dari Kementerian/Lembaga Pemerintah, Pusdiklat Migas setiap tahunnya mendapatkan anggaran untuk melaksanakan segala kegiatan operasionalnya. Dalam pelaksanaannya menggunakan dana, setiap satuan kerja telah memiliki pagu masing-masing yang telah tertera dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pusdiklat Migas dalam hal ini mendapatkan dana yang berasal dari APBN yaitu berupa Rupiah Murni (RM) dan PNBP. Dana ini lah yang nantinya dapat digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional. Berdasarkan PMK 190 tahun 2012, salah satu tugas Bendahara Pengeluaran setian satuan kerja adalah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala KPPN selaku kuasa Bendahara Umum Negara (BUN). Oleh sebab itu, setiap bulan Bendahara Pengeluaran Pusdiklat Migas harus melaporkan Laporan Pertanggungjawaban kepada KPPN atas dana yang dikelola selama periode tersebut. Untuk membuat laporan Pertanggungjawaban tersebut dibutuhkan beberapa tahapan dan file pendukung sebagai bukti laporan dan dilaksanakan sesuai prosedur.

Berdasarkan uraian diatas, Pusdiklat Migas memiliki kegiatan yang kompleks sehingga dalam laporan pertanggungjawabannya akan membutuhkan data pendukung yang banyak. Sehingga dalam rangka menyelenggarakan laporan pertanggungjawaban Pusdiklat Migas telah menggunakan aplikasi SILABI yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, penulis akan menganalisis proses penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran Pusdiklat Migas serta pelaporan laporan pertanggungjawaban oleh bendahara pengeluaran kepada KPPN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi penggunaan aplikasi SILABI guna membuat LPJ Bendahara Pengeluaran pada Pusdiklat Migas? 2. Masalah apa yang sering terjadi ketika Laporan Pertanggungjawaban dilaporkan dan direkonsiliasi dengan KPPN? 3. Apa solusi pemecahan apabila terjadi selisih saat rekonsiliasi? 1.3 Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui implementasi penggunaan Aplikasi SILABI untuk membuat Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran. 2. Untuk mengetahui langkah-langkah serta data-data yang diperlukan oleh bendahara pengeluaran dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban.

3. Untuk mengetahui masalah yang sering terjadi ketika pelaporan Laporan Pertanggungjawaban kepada KPPN. 1.4 Manfaat Penelitian : Manfaat bagi penulis : 1. Menjadi bahan penelitian penulis guna membuat Tugas Akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan progam Diploma III 2. Menambah wawasan penulis mengenai dunia kegiatan dalam perusahaan 3. Menjadi tempat untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat selama mengikuti kuliah pada progam Diploma III Manfaat bagi perusahaan : 1. Sebagai bahan masukan apabila terdapat proses yang belum sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Sebagai masukan agar masalah yang terjadi dapat diminimalkan Manfaat bagi Institusi Pendidikan : 1. Sebagai bahan masukan bagi institusi pendididikan dalam bidang ilmu terkait. 2. Dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk penelitian lebih lanjut. 1.5 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan suatu garis besar alur logika yang akan dibahas dalam sebuah penelitian mulai dari pengumpulan data hingga dihasilkannya suatu kesimpulan. Berikut adalah kerangka berpikir penelitian tugas akhir ini.

LPJ Bendahara Pengeluaran SILABI 1.Wawancara dengan pihak bendahara pengeluaran 2. Studi kasus Pengumpulan Data 1.PMK 162/pmk.05/ 2013 2. PER- 03/PB/2014 Analisis dan Pembahasan Kesimpulan Gambar 1.1 Kerangka Berpikir