BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD)

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

SISTEM AKUNTANSI PPKD

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan

Sesuai dengan Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 7, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dapat diterangkan sebagai berikut:

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006

Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah)

Struktur HOBO Persamaan Akuntansi Proses Akuntansi Bagan Akun Standar BAS tedi last 01/17

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

RK PPKD (belanja)/ Bila Bendahara pengeluaran memotong/memungut pajak: Bila Bendahara pengeluaran menyetor pajak yg dipungut di atas ke Kas Negara:

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK. Penulis ditempatkan di Bagian Akuntansi dan Pelaporan. Selama

Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut :

oleh: Perwakilan BPKP Sumbar

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI BURU SELATAN PERATURAN BUPATI BURU SELATAN NOMOR : 07 TAHUN 2012 T E N T A N G SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Pada awal 2015, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut:

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH AKUNTANSI

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA BUPATI BARITO UTARA,

Akuntansi Satuan Kerja

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG,

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 mengenai

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2013

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi

AKNTANSI DANA DI PEMERINTAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Graha Karya Muara Bulian. Jurusan Akuntansi

SISTEM AKUNTANSIPPKD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program.

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH (sumber : Kemendagri) tedi -- last 09/16

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

AKUNTANSI PEMBIAYAAN DAN TRANSAKSI NONKAS BAGI PEMERINTAH DAERAH

PERENCANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

AKUNTANSI DI SKPKD. II.1 Dokumen Sumber yang Digunakan

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

Prosedur Pengajuan Anggaran Pemerintah Kota Depok. Nama : Rini Rosmiati NPM : Pembimbing : Dr. Misdiyono

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, penulis di tempatkan pada bagian Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) khususnya di bagian Akuntansi. Dalam pelaksanaan kerja praktek tersebut, penulis di berikan pengarahan mengenai Tugas Pokok Instansi yang dibagi atas beberapa orang di dalamnya,di berikan penjelasan mengenai bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan pembelajaran dan penerapan secara praktik seperti halnya menginputkan data dari masing-masing kantor dan dinas-dinas terkait ke dalam Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA). 3.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2008 : 5) menyatakan bahwa : Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara berulang ulang. Menurut Azhar Susanto (2006:198) menyatakan bahwa : Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulangulang dengan cara yang sama. 21

Menurut M. Nafarin (2007:3) menyatakan bahwa : Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah kegiatan yang ditetapkan untuk menjamin penanganan dan keseragaman kerja. 3.1.2 Pengertian Penyusunan Menurut Ardios (2006 : 315) mengemukakan bahwa pengertian penyusunan yang terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : Kata penyusunan berasal dari kata dasar susun yang artinya kelompok atau kumpulan yang tidak beberapa banyak. Sedangkan menurut M. Narafin (2009 8-9) mengemukakan bahwa penyusunan adalah suatu kegiatan untuk memproses data data yang di lakukan oleh suatu organisasi perusahaan atau perorangan secara baik dan teratur. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penyusunan kegiatan memproses data data oleh perorangan atau kelompok atau kumpulan di dalam suatu organisasi perusahaan yang di lakukan secara baik dan teratur. 3.1.3 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Jhon J.Wild ( 2005:83), yaitu : Produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh standar dan aturan akuntansi, insentif manajer, serta mekanisme pelaksanaan dan pengawasan perusahaan. 22

Sedangkan Laporan keuangan Menurut Sofya Syafri Haraphap (2009:1) adalah: Media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu bentuk media informasi yang diatur oleh standar dan aturan akuntansi dalam proses pelaporan keuangan untuk pengawasan perusahaan. 3.1.4 Pengertian Laporan Realisasi Anggaran Definisi laporan realisasi anggaran menurut Indra Bastian (2007:387), yaitu: Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menggambarkan selisih antara jumlah yang dianggarkan dalam APBD diawal periode dengan jumlah yang telah direalisasikan dalam APBD diakhir periode. Sedangkan menurut Dedi Nordiawan (2007:273), adalah: laporan yang menggambarkan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan selama satu periode. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan yang dibuat untuk menggambarkan selisih yang di anggarkan mengenai realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan selama satu periode. 3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek 3.2.1 Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan yang di laksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mengelola beberapa jenis transaksi yang memiliki fungsi Akuntansi. Jenis transaksinya meliputi: Pendapatan Dana Perimbangan, Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, 23

Bantuan Keuangan, dan Belanja Tidak Terduga, termasuk transaksi-transaksi pembiayaan, pencatatan investasi, dan utang jangka panjang. Berdasarkan fungsi akuntansi, maka prosedur ini meliputi: 1. Akuntansi Pendapatan (Dana Perimbangan dan Pendapatan Lainnya) Pada bagian ini yang dimaksud dengan akuntansi pendapatan di perlakuan sesuai dengan proses akuntansi yang di berlakukan pada : a. Surat tanda bukti transfer pembayaran (Nota Kredit Bank) b. Laporan Posisi Kas Harian Bank diposting ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sesuai dengan kode rekening pendapatan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. 2. Akuntansi Belanja (belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga) Pada bagian ini menjelaskan yang dimaksud Akuntansi Belanja dilaksanakan sesuai proses akuntansi untuk Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga. Dokumen sumber yang digunakan : 1. Belanja Bunga : SP2D LS, Nota debet bank, 2. Belanja Subsidi : SP2D LS, Nota debet bank, 3. Belanja Hibah : SP2D LS, Nota debet bank, 4. Belanja Bantuan Sosial : SP2D LS, 5. Belanja Bagi Hasil : SP2D LS, 24

6. Belanja Bantuan Keuangan : SP2D LS, 7. Belanja Tidak Terduga : SP2D LS, diposting ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sesuai dengan kode rekening pendapatan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. 3. Akuntansi Pembiayaan (Penerimaan dan Pengeluaran Pembiyaan) Pembiayaan merupakan transaksi keuangan pemerintah yang mempunyai dampak terhadap penerimaan dan/atau pengeluaran pemerintah pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Sedangkan tujuan dari transaksi ini adalah untuk menutup defisit anggaran atau memanfaatkan surplus anggaran.selisih dari kedua transaksi tersebut merupakan pembiayaan neto. Transaksi ini terbagi atas : 1. Prosedur akuntansi penerimaan kas Penerimaan kas yaitu memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima dengan dokumen surat ketetapan pajak daerah/surat ketetapan retribusi daerah yang diterima dari Pengguna Anggaran. Setelah diverifikasi, Bendahara Penerimaan akan menerbitkan surat tanda bukti pembayaran dan surat tanda setoran yang sah serta menyerahkan Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang sah tersebut kepada wajib pajak/wajib retribusi daerah. Secara periodik jurnal atas transaksi penerimaan kas diposting ke dalam buku besar rekening berkenaan kemudian setiap akhir taun periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. 25

2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas Sistem dan Prosedur Akuntansi Pengeluaran kas terdiri atas 4 sub sistem yaitu: A. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas-Pembebanan Uang Persediaan (UP), Prosedur Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan UP, terdiri atas: Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM) Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Penerbitan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) B. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas-Pembebanan Ganti Uang Persediaan (GU) Prosedur Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan GU, terdiri atas: Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP). Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM) Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Penerbitan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) 26

C. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas-Pembebanan Tambahan Uang Persediaan (TU). Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Bendahara Pengeluaran SKPD. D. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas-Pembebanan Langsung (LS). Prosedur Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas, terdiri atas: Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM) Penerbitan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Penerbitan Nota Permintaan Dana (NPD) 4. Akuntansi Rekening PPKD di SKPD dan Rekening SKPD di PPKD Akuntansi RK-SKPD merupakan akuntansi Aset Lancar di tingkat PPKD. Akun RK-SKPD akan bertambah bila PPKD mentransfer aset (seperti menerbitkan SP2D-UP, SP2D-GU dan SP2D-LS, atau menerima aset tetap dari Pemerintah Daerah). 5. Akuntansi Aset (Investasi Jangka Panjang) Prosedur akuntansi aset pada SKPKD merupakan pencatatan atas pengakuan aset yang muncul dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, misalnya pengakuan atas investasi jangka panjang. Aset terbagi ke dalam dua kelompok, yakni: 1. Aset Lancar (Current Asset); dan 2. Aset Tidak Lancar (Non-Current Asset) 27

6. Akuntansi Utang Prosedur akuntansi utang pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) merupakan pencatatan atas pengakuan hutang jangka panjang yang muncul dari transaksi pengeluaran pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. 7. Akuntansi Ekuitas Dana Akuntansi atas ekuitas dana terjadi bersamaan terutama dengan akuntansi atas transaksi pembiayaan (penerimaan dan pengeluaran), serta penyesuaian karena sebenarnya perubahan yang terjadi pada saldo ekuitas dana, disebabkan oleh transaksi-transaksi tersebut serta penyesuaian di akhir periode akuntansi. Ekuitas Dana terbagi ke dalam 3 (tiga ) kelompok, yaitu: a. Ekuitas Dana Lancar, terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan anggaran (SiLPA). b. Ekuitas Dana Investasi, terdiri dari Diinvestasikan dana dalam Investasi jangka Panjang, c. Ekuitas Dana Cadangan, terdiri atas Diinvestasikan dalam Dana Cadangan. 8. Laporan Keuangan Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi pemerintahan yang dicatat pada buku jurnal berdasarkan bukti transaksi yang sah selanjutnya secara periodik diposting ke dalam buku besar. Saldo akhir setiap periode dipindahkan menjadi saldo awal berikutnya. 28

3.2.2 Prosedur Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi tentang anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri dari pendapatan dan belanja, dengan melihat selisih antara anggaran dan realisasinya; rasio-rasio antar-rekening, misalnya rasio total belanja terhadap total pendapatan, belanja langsung terhadap belanja tidak langsung, belanja langsung terhadap total pendapatan, belanja langsung. Laporan realiasasi semester pertama disertai dengan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya disampaikan kepada pejabat pengguna anggaran untuk ditetapkan sebagai laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan belanja Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) yang kemudian disusun sebagai dasar penyusunan laporan realisasi semester pertama Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Laporan keuangan terdiri dari : a. Laporan realisasi anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi tentang anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri dari pendapatan dan belanja, dan realisasi atas anggaran. b. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. c. Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi mengenai berbagai hal yang tidak terbaca dari Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. 29

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 3.3.1 Analisis Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Analisa yang di peroleh pada penyusunan laporan keuangan yang di buat oleh Pemerintah daerah terlihat sudah tepat berdasarkan prosedurnya yang sudah sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang sudah diterapkan untuk Pemerintah daerah, namun pada penyusunan laporan keuangan ini para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih kurang memahami bagaimana prosedur yang sesuai dengan Pemerintah daerah karena kurangnya sosialisasi dari Pemerintah Daerah. 3.3.2 Analisis Laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Analisa yang diperoleh mengenai laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah sudah tepat dan baik karena melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi serta kewajiban dan belanja tidak dinyatakan terlalu rendah sehingga tidak ada selisih dalam pencatatan realisasinya hanya saja ketidaktertibaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak melaksanakan rekonsiliasi tepat waktu dan rutin menyebabkan penundaan penyusunan laporan keuangan dan laporan realisasi anggaran oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) sampai dengan kegiatan rekonsiliasi selesai dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD). 30