BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). AKI adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperehensif adalah suatu pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian Perinatal merupakan massalah besar, khususnya dinegara sedang berkembang. Menurut laporan WHO tahun 1996, terjadi kematian Maternal sekitar 585.000 orang/ tahun, sedangkan kematian Perinatal sekitar sepuluhjuta. Sekitar 98 99 % kematian terjadi dinegara berkembang. Konstribusi kematian ibu dan anak di indonesia cukup besar, yaitu kematian Maternal 390/100.000 persalinan dan kematian Perinatal sekitar 400/100.000 persalinan hidup. (Manuaba, 2007; h.6) Di taksir Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2011 mencapai 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Diperkirakan 10.500 ibu di indonesia mati saat melahirkan tiap tahunnya. Pada 2015, AKI di targetkan turun menjadi 102 kasus per 100.000 kelahiran untuk mencapai tujuan pembangunan millenium (MDGs). (Kebidanan Komunitas, 2009; h.24) Sedangkan menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003, AKI di indonesia adalah 307/100.000 kelahiran hidup. Bila mengacu pada ekstrapolasi biro pusat statistik maka kecenderungan penurunan AKI telah mengarah jalur yang di inginkan yaitu 265 dan 248/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2006 dan 2007 walaupun interpretasi secara global menyebutkan bahwa perjalanan menuju target MDG 2015 masih diluar jalurnya. (APN, 2008; h.iii) Untuk mendukung keberlangsungan perannya, sudah selayaknyalah kesejahteraan wanita diperhatikan. Secara garis besar, upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak adalah membina kesepakatan politik, meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatkan upaya pelayanan kesehatan, meningkatkan upaya pelaksanaan kesehatan. (Manuaba, 2007; h.8) Salah satunya adalah pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan bagian integral dari pelayanan dasar yang terjangkau oleh seluruh masyarakat, di dalamnya termasuk pelayanan kesehatan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui 1

kehamilan dan persalinannya dengan selamat. Upaya ini dapat tercapai bila dalam pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan. Yaitu dengan melakukan kunjungan Antenatal Care. Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur. Bila kehamilan berjalan normal, jumlah kunjungan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III. Tindakan ini dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi petugas kesehatan untuk mengenali secara dini berbagai penyulit atau gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil. Selain itu, upaya memberdayakan ibu hamil dan kelularganya tentang prses kehamilan dan masalahnya melalui penyuluhan atau konseling bisa berjalan efektif apabila tersedia cukup waktu untuk melaksanakan pendidikan yang diperlukan. (Asrinah, 2008; h.113) Selain pelayanan Antenatal pada kehamilan Asuhan kebidanan selama pertolongan persalinan juga sangat penting untuk menerapkan suatu persalinan yang bersih dan aman. Secara konsisten dan sistematis menggunakan praktek pencegahan infeksi, memberikan asuhan yang dibutuhkan, memantau kemajuan persalinan, menolong proses persalinan dan kelahiran bayi, menggunakan partograf untuk membuat keputusan klinis, memberikan asuhan sayang ibu. (Asrinah 2008; h.9) Selain kedua hal tersebut hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah Asuhan pada Massa nifas karna pada masa ini merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Pada kebijakan program nasional masa nifas paling sedikit 4 kali kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah massalah pada masa nifas. (Vivian, 2009;h.4) Asuhan yang menyeluruh atau lengkap disebut juga suhan kebidanan komprehensif. Yang dimaksud dengan asuhan kebidanan komprehensif yaitu suatu pemeriksaan yang di lakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan yang berkesinambungan. Empat kegiatan tersebut adalah kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir. (Varney, 2008) 2

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN NIFAS, BAYI BARU LAHIR DAN MASA ANTARA NY I UMUR 25 TAHUN DI PUSKESMAS WANGON II KABUPATEN BANYUMAS C. Tujuan 1. Tujuan umum Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif ibu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan masa antara (KB) dengan melakukan pendekatan menggunakan manajemen VARNEY dan pendokumentasian kebidanan menggunakan metode SOAPIE pada Ny.I umur 25 tahun umur kahamilan 37 minggu 6 hari. 2. Tujuan khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian dengan menyimpulkan semua data yang di perlukan pada asuhan kebidanan komprehensif ibu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan masa antara (KB). Pada Ny.I umur 25 tahun umur kahamilan 37 minggu 6 hari. b. Mampu menginterpretasikan data dasar pada asuhan kebidanan komprehensif ibu dari mulai kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan masa antara (KB). Pada Ny.I umur 25 tahun umur kahamilan 37 minggu 6 hari. c. Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada asuhan kebidanan komprehensif ibu dari mulai kehmilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan masa antara (KB). Pada Ny.I umur 25 tahun umur kahamilan 37 minggu 6 hari. d. Mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh pada asuahan kebidanan komprehensif ibu dari mulai kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan masa antara (KB). Pada Ny.I umur 25 tahun umur kahamilan 37 minggu 6 hari. 3

e. Mampu melaksanakan rencana asuhan secara efisien pada asuhan kebidanan komprehensif ibu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan masa antara (KB). Pada Ny.I umur 25 tahun umur kahamilan 37 minggu 6 hari. f. Mampu mengevaluasi hasil yang diperoleh pada asuhan kebidanan komprehensif ibu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan masa antara (KB). Pada Ny.I umur 25 tahun umur kahamilan 37 minggu 6 hari. g. Mampu melakukan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB) yang telah di dapatkan dari asuhan kebidanan yang di lakukan langsung kepada pasien dengan metode SOAP. Pada Ny.I umur 25 tahun umur kahamilan 37 minggu 6 hari. D. Ruang Lingkup Luasnya permasalahan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah dan dengan keterbatasan waktu, dana serta kemampuan, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penyusunan karya tulis ini adalah: 1. Lingkup sasaran Asuhan kebidanan komprehensif ini di berikan dan di lakukan kepada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB) yang di lakukan di puskesmas wangon II kabupaten Banyumas. 2. Lingkup tempat Tempat pengambilan studi kasus ini di lakukan di puskesmas wangon II kabupaten banyumas 3. Lingkup waktu a. Penyusunan proposal di lakukan mulai maret sampai april 2015 b. Pengambilan kasus ini dilakukan di puskesmas wangon II kabupaten banyumas c. Asuhan kebidanan di lakukan mulai bulan maret d. Penyusunan KTI ini di lakukan mulai bulan maret 4

E. Manfaat Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranya adalah: 1. Praktis a. Bagi instansi pelayanan kesehatan Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya dalam kebidanan pada ibu selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara. b. Bagi masyarakat Masyarakat dapat mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam kebidanan yang baik dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara. c. Bidan praktek Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara. d. Bagi pasien Pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang baik sesuai dengan apa yang di harapkan pasien dengan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu mulai dari kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB). 2. Teoritis a. Institusi pendidikan Studi kasus ini diharapkan berguna untuk memberikan informasi, pengetahuan dan ilmu baru bagi kemajuan dibidang kesehatan sebagai bahan referensi guna pengembangan ilmu pengetahuan. b. Bagi penulis Untuk meningkatkan dan menambahkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan dalam upaya memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi dalam kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara. 5

F. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan beberapa jenis metode pengumpulan data antara lain: 1. Data primer a. Pengamatan (observasi) Pengamatan adalah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula rangsangan dari luar mengenai indra, dan terjadilah pengindraan kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya pengamatan (Varney s : 2007) b. Wawancara (interview) Wawancara adalah pembicaraan terarah dengan cara tatap muka dan pertanyakan yang diajukan terarah kepada data relevan dengan pasien c. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan fisik meliputi 1) Inspeksi Merupakan proses pengamatan atau observasi untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien. (Johnson : 2005) 2) Palpasi Adalah tindakan merasakan dengan tangan, penggunaan jari-jari tangan dan tekanan pada permukaan tubuh untuk menentukan konsistensi bagian bagian dibawahnya pada diagnosis fisik (Johnson : 2005) 3) Auskultasi Merupakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang di hasilkan oleh tubuh melalui stetoskop (Johnson : 2005) 4) Perkusi Adalah tindakan mengetuk suatu bagian dengan ketukanketukan pendek dan cepat sebagai upaya dalam mendiagnosis keadaan bagian bagian yang berada di baliknya berdasarkan suara yang terdengar. ( Johnson : 2005) 6

2. Data sekunder a. Dokumentasi Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. b. Studi kasus Penulis mencari sumber informasi melalui beberapa sumber referensi atau literatur yang berhubungan dengan kasus yang di ambil yaitu asuhan kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan masa antara (KB). c. Media elektronik Dengan menggunkan media website, jurnal, dan buku buku yang berkaitan dengan kasus yang teliti. G. Sistematika Penulisan Sistematika penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah: Bab I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode memperoleh data dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang : A. Tinjauan Teori Medis a. Kehamilan b. Persalinan c. Nifas d. Bayi baru lahir e. Masa antara (KB) B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan 3. Asuhan kebidanan manajemen dengan metode 7 langkah varney 4. Pendokumentasian dengan metode SOAP C. Landasan Hukum 7

Bab III Bab IV TINJAUAN KASUS tentang laporan kasus yang dikaji sendiri oleh penulis, pengkajian sampai evaluasi yang di tetapkan dalam 7 (tujuh) langkah varney yaitu : pengumpulan data, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan tentang kesenjangan antara teori dan asuhan kebidanan komprehensif tentang di terapkan langsung di lahan. Bab V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 8