I. Pendahuluan. Yunilas 1

dokumen-dokumen yang mirip
Yunilas Staf Pengajar Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Oleh: Sundari, Endang Sriningsih, dan Adwi Herry K.E. Jurusan Sosek Fakultas Pertanian Unsoed (Diterima: 30 Maret 2005, disetujui: 6 Oktober 2005)

HASIL DAN PEMBAHASAN. berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Indramayu. Batas-batas wialayah

ALOKASI WAKTU KERJA DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS

PENDAHULUAN. dimiliki oleh petani masih dalam jumlah yang sangat terbatas.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CURAHAN WAKTU KERJA WANITA

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

ROLE OF VEGETABLE TRADERS WOMEN ON THE HOUSEHOLD INCOME PERANAN WANITA PEDAGANG SAYUR TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

D. Mardiningsih Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

PERANAN ISTRI PETANI TERNAK AYAM BURAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SISTEM KEMITRAAN TERHADAP MOTIVASI PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS

Agrium, Oktober 2011 Volume 17 No 1

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

CURAHAN WAKTU WANITA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

KONTRIBUSI DAN STATUS WANITA DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG (The contribution and Status of Women In Beef Cattle Poduction)

II. TINJAUAN PUSTAKA

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

Sriyoto Andi Irawan Kianditara. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu PENDAHULUAN

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK KERBAU DI KECAMATAN KERAJAAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT

Darlim Darmawi 1. Intisari

MINAT PETERNAK UNTUK MENGEMBANGKAN TERNAK SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus : Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN OUTSOURCING PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II UNIT KEBUN SAWIT SEBERANG JURNAL ILMIAH

Nama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE

TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma)

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

BAB III METODE PENELITIAN. (digembalakan) menjadi pola pemeliharaan insentif (dikandangkan), serta mulai

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI POTONG TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

K. Budiraharjo dan A. Setiadi Fakultas Peternakan Univesitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Analisis Curahan Tenaga Kerja dan Pendapatan Keluarga...Yahya Rahman Lubis ANALISIS CURAHAN TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK SAPI PERAH

ANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS PERILAKU KERJA PETANI SAYUR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

Produktivitas Tenaga Kerja..I Dewa Gede Suartha

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN KAPAL KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN JUMLAH PAKAN TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH RAKYAT

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persedian sumber

TINJAUAN PUSTAKA. Integrasi Antara Peternakan dengan Tanaman Pangan dan Kelapa Sawit

ALOKASI WAKTU JENDER DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

Hubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN PASURUAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI LAHAN KERING DATARAN RENDAH DI LEMBAH PALU SULAWESI TENGAH

CURAHAN WAKTU KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA KELUARGA PETANI KELAPA SAWIT POLA PLASMA DI DESA SARI GALUH KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR

PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA TERNAK SAPI POTONG DI DESA MANGKAI LAMA KECAMATAN LIMA PULUH KABUPATEN BATUBARA PROVINSI SUMATERA UTARA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PT EASTERN SUMATERA INDONESIA, KEBUN BUKIT MARADJA ESTATE (Kabupaten Simalungun)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI KERJA PEREMPUAN NIKAH DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS EKONOMI PEMBERIAN KREDIT SAPI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(ANALYSIS OF NEEDED INVESTMENT FOR BROILER CHICKEN FARM IN PURBALINGGA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

Revenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

ANALISIS PROFIL PETERNAK TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK BABI DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

EVALUASI FINANSIAL USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK PETERNAK DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG SKRIPSI

Transkripsi:

Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi di Kecamatan Hamparan Perak (Factors that Influence Time Reality Women Labours In Cattles Career in Subdistrict of Hamparan Perak) Yunilas 1 1) Staf Pengajar Prog Studi Peternakan, FP USU Abstract: The research was conducted in subdistrict of Hamparan Perak, District of Deli Serdang. This research was aimed to know time reality women labours and factors that influence time reality women labours in cattles carer in subdistrict of Hamparan Perak. The method of research used was survai method by unit of family analysis who keep the cattles. The results of research indicated that time reality of woman labour in cattle s career was 0.42 hour day (2.29 hour/week). From the F-test got that career age, educational level, family holders and number of career cattle give the significant effect to women labour time reality. Key words: time reality, woman labour Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui curahan waktu tenaga kerja wanita dan faktorfaktor yang mempengaruhinya dalam pemeliharaan sapi di Kecamatan Hamparan Perak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan unit analisis keluarga yang memelihara ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan sapi sebesar 0.42 jam/hari (2.94 jam/minggu). Dari hasil uji F diperoleh umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan jumlah ternak sapi yang dipelihara berpengaruh Kata kunci: curahan waktu, tenaga kerja wanita I. Pendahuluan Pada masa yang akan datang skala usaha peternakan perlu didorong untuk mencapai skala ekonomis, sehingga selain dapat mensejahterakan peternak juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan daerah. Pergeseran skala usaha penting sebagai salah satu prakondisi untuk mencapai skala industri peternakan. Untuk meningkatkan produksi ternak, faktor tenaga kerja di Indonesia termasuk faktor produksi yang tidak terbatas jumlahnya dibanding faktor lain. Sifatnya mudah diperoleh dengan imbalan jasa yang relatif kecil dan tingkat keterampilan juga masih rendah. Wanita dengan berbagai aktivitas kerja sehari-hari baik yang dilakukan secara terencana maupun tidak pada dasarnya mempunyai nilai ekonomis, terutama bila dikaitkan dengan pendapatan dalam usaha membantu keluarga. Peranan wanita khususnya dalam keinginan menambah nafkah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu perlu dukungan masyarakat yang semakin tinggi terhadap perluasan kesempatan berkarya bagi wanita khususnya dipedesaan. Usaha yang bervariasi akan dapat menggunakan tenaga kerja secara penuh dan dapat pula mendistribusikan suplai tenaga kerja secara merata sepanjang tahun. Sajogyo (1983) menyatakan, dalam proses pembangunan seyogyanyalah wanita berpartisipasi yang sama nilainya dengan pria. Dengan demikian, pemberian kesempatan bagi wanita untuk berperan aktif dalam pembagunan sebagai mitra sejajar pria. Peran serta wanita dalam pembagunan berarti pula memanfaatkan sumber daya manusia dengan potensi yang tinggi. Rizal (1993) menyatakan bahwa peranan wanita yang semakin meningkat dalam keluarga dan masyarakat akan membawa pengaruh terhadap masyarakat, wanita itu sendiri dan kehidupan keluarga. 117

Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol. 1, No. 3, Desember 2005 Pengaruh-pengaruh itu tersebut dapat positif dan dapat pula negatif. Pada masyarakat semakin banyak wanita yang bekerja atau berperan aktif di bidang ekonomi, berarti partisipasi orang di bidang ekonomi juga meningkat. Dengan demikian diharapkan hasil yang akan diperoleh semakin meningkat. Namun demikian konsekuensinya kompetisi antara laki-laki dan wanita dalam mencari lapangan kerja ada kemungkinan semakin besar pula. Wanita dari golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah umumnya melaksanakan peran ganda karena tuntutan kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sementara itu Ihromi (1990) mengemukakan, pada kenyataannya wanita yang bekerja tidaklah hanya pada golongan yang berpenghasilan rendah atau menengah saja tapi juga terdapat pada golongan yang berpenghasilan tinggi. Pada umumnya mereka dari golongan yang berpenghasilan rendah bekerja untuk menambah penghasilan keluarga Guna meningkatkan penghasilan, peran serta wanita (istri) dalam rumah tangga sangat diharapkan. Mubyarto (1987) menyatakan bahwa tenaga kerja dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Penggunaan tenaga kerja keluarga ini tidak dinilai dengan uang dan merupakan sumbangan keluarga terhadap usahanya. Adiwilaga (1982) menjelaskan bahwa persediaan tenaga kerja dalam perusahaan pertanian adalah tenaga si pengusaha sendiri dan tenaga para anggota keluarganya yang ikut serta dalam usahataninya. Oleh karena itu setiap pelaksanaan suatu usaha hanya tinggal mempertimbangkan persediaan tenaga kerja dalam suatu kurun waktu tertentu untuk dialokasikan pada beberapa cabang usaha ekonomi (Tohir 1991). Curahan jam kerja dalam beternak dapat dipengaruhi berbagai faktor antara lain umur peternak, pengalaman beternak, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, pekerjaan di luar peternakan, penghasilan keluarga, keterampilan dan penguasaan teknologi, jumlah ternak, dan lain-lain. Curahan jam kerja wanita pedesaan dalam beberapa pekerjaan produktif banyak tergantung pada faktor sosial ekonomi dan keadaan keluarganya. Faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh pada curahan jam kerja wanita adalah penghasilan keluarga, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan wanita, keterampilan, dan penguasaan teknologi (Mangkuprawira, 1979). Biasanya tenaga kerja kerja keluarga yang terlibat dalam usaha tani (penggemukkan sapi) terdiri dari bapak, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuan. Namun seberapa besar curahan waktu tenaga kerja wanita (ibu dan anak perempuannya) serta faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita belum dikaji secara detail. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis tertarik untuk menganalisis faktor-faktor yang mampengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan sapi di Kecamatan Hamparan Perak. II. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan unit analisis keluarga yang memelihara ternak sapi. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut. Pada tahap pertama pemilihan 3 desa dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Hamparan Perak secara stratified random sampling (desa yang populasi ternak sapinya padat, sedang, dan jarang), yaitu desa Buluh Cina, desa Tandam Hilir I dan Hamparan Perak. Tahap kedua pemilihan responden secara acak sederhana (sample random sampling) diambil masing-masing 25% dari seluruh peternak, sehingga diperoleh responden sebanyak 44 orang. Data yang terkumpul dianalisis sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi digunakan rumus: C = Ca 1 + Ca 2 + Ca 3 Di mana: C = Curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi (jam/hari). Ca 1 = Curahan waktu tenaga kerja wanita untuk membersihkan kandang (jam/hari) Ca 2 = Curahan waktu tenaga kerja wanita untuk memandikan ternak (jam/hari) Ca 3 = Curahan waktu tenaga kerja wanita untuk memberi makan ternak (jam/hari) 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga 118

Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi digunakan rumus analisis regresi berganda dengan model: YC = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Di mana: YC= Curahan waktu tenaga kerja wanita yang dipengaruhi berbagai faktor dalam memelihara ternak sapi (jam) a = konstanta b = koefisien regresi e = variabel kesalahan X 1 = umur peternak (th) X 2 = tingkat pendidikan peternak (th) X 3 = jumlah anggota kelurga (jiwa) X 4 = jumlah ternak yang dipelihara (ekor) Persamaan regresi yang dihasilkan merupakan estimasi dari pengamatan. Sebelum persamaan regresi dihasilkan digunakan untuk mengambil keputusan haruslah diuji dengan t-statistik. 3. Pengujian terhadap parameter regresi secara bersamaan dengan uji F (Pengujian Hipotesis Serempak atau Simultan): H0:β1=β2=β3=β4=0 ---- Umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah anggota keluarga, serta jumlah ternak yang dipelihara tidak berpengaruh H0:Tidak Semua β 0 ---- Umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah anggota keluarga, serta jumlah ternak yang dipelihara berpengaruh Untuk mengetahui besarnya model persamaan regresi yang digunakan atau untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan R Square (koefisien determinan R - 2 ). III. Hasil dan Pembahasan III.1 Karakteristik Peternak Sapi Rataan umur peternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak 40,68 th. Usia ini termasuk kelompok usia yang produktif, dengan arti kata pekerja yang berusia produktif mampu bekerja lebih banyak dan baik dibanding dengan pekerja yang berusia nonproduktif (di bawah 12 tahun atau di atas 56 tahun). Umumnya tingkat pendidikan peternak sangat rendah, yaitu tamatan SD. Hal ini sejalan dengan pendapat Sajogyo (1983) bahwa tingkat pendidikan wanita pedesaan umumnya lebih rendah daripada kaum pria. Keadaan ini menyebabkan pada curahan jam kerja yang sama, wanita mendapat upah lebih rendah daripada pria. Pengalaman beternak peternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak berkisar 4 22 th (rata-rata 11 th). Pengalaman beternak juga mendukung dalam usaha peternakan, karena dengan pengalaman yang cukup lama peternak akan mengetahui masalah-masalah dalam pengembangan usahanya dan dapat membandingkan dengan metode-metode yang disampaikan penyuluh. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono (1990), semakin lama peternak beternak semakin banyak belajar dari kegagalan yang dialami yang akan menjadi cambuk pemicu usaha peternak dalam beternak dimasa yang akan datang. Jumlah angggota keluarga peternak berkisar 2 7 orang (rata-rata 5 orang). Jumlah anggota keluarga ikut menentukan seberapa jauh kaum wanitakhususnya istriterlibat dalam pekerjaan di dalam dan di luar rumah tangga. Semakin besar jumlah anggota keluarga maka semakin besar pula keterlibatan kaum ibu dalam mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan keluarga, yang menyebabkan semakin rendah keterlibatan ibu dalam rumah tangga (Mangkuprawira, 1979). III.2 Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita Curahan waktu tenaga kerja wanita adalah besarnya waktu yang dicurahkan wanita atau istri beserta anak wanita dalam pemeliharaan ternak sapi. Dari hasil pengamatan, pemeliharaan ternak sapi umumnya masih dilakukan secara tradisional dengan cara-cara yang masih sederhana. Pemberian hijauan masih berupa rumput lapangan belum ada penanaman khusus rumput unggul yang dapat diberikan pada ternak, demikian juga belum ada penambahan konsentrat dalam pakan ternak sapi tersebut. Adapun curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak sebesar 0,42 jam/hari (2,94 jam/minggu) meliputi kegiatan-kegiatan: 1. Membersihkan Kandang 119

Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol. 1, No. 3, Desember 2005 Salah satu usaha yang dilakukan peternak untuk menjaga kesehatan ternakternaknya antara lain adalah dengan cara membersihkan kandang secara teratur. Umumnya kegiatan membersihkan kandang dilakukan wanita, di mana curahan waktu untuk membersihkan kandang sebesar 14,2 menit/hari (0,23 jam/hari atau 1,61 jam/minggu). Pada beberapa keluarga peternak kegiatan membersihkan kandang dilakukan pria. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan membersihkan kandang ternak tergantung jumlah ternak yang dimiliki dan ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga baik ibu, bapak maupun anak. Apabila jumlah ternak banyak maka kandang akan lebih cepat kotor sehingga waktu dibutuhkan membersihkannya lebih lama. 2. Memandikan Ternak Di samping kegiatan membersihkan kandang, memandikan ternak termasuk kegiatan pencegahan penyakit. Kegiatan memandikan ternak umumnya dilakukan pria (bapak dan anak laki-laki). Pada beberapa keluarga peternak, kegiatan memandikan ternak dilakukan wanita dengan curahan waktu sebesar 2,39 menit/hari (0,04 jam/hari atau 0.28 jam/minggu). Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan memandikan ternak tergantung jumlah ternak yang dimiliki, kondisi ternak (kurang kotor atau sangat kotor), serta jumlah anggota keluarga yang terlibat. 3. Pemberian Pakan Ternak Pemberian pakan biasanya dilakukan dua kali sehari siang dan sore hari. Pakan yang diberikan berupa hijauan lapangan (rumput) dan belum adanya penggunaan pakan tambahan (konsentrat). Jumlah rumput yang diberikan sangat beragam tergantung jumlah ternak yang dimiliki. Rumput yang diberikan pada sapi telah memenuhi standar kebutuhan ternak sapi dengan perkiraan sebesar 10 persen dari berat sapi. Pemberian pakan umumnya dilakukan wanita (ibu dan anak perempuan) dengan curahan waktu yang dibutuhkan sebesar 8,98 menit/hari (0,15 jam/hari atau 1,05 jam/minggu). Pada beberapa keluarga peternak, pemberian pakan dilakukan pria. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pemberian pakan tergantung jumlah ternak yang dimiliki serta jumlah anggota keluarga yang terlibat. III.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi Dalam pemeliharaan ternak sapi, faktor-faktor sosial ekonomi wanita turut mempengaruhi jumlah jam kerja yang dicurahkan dalam pemeliharaan ternak tersebut. Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja dalam pemeliharan ternak sapi beragam, namun sebagai variabel pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur peternak (X 1 ), tingkat pendidikan (X 2 ), jumlah anggota keluarga (X 3 ), dan jumlah ternak (X 4 ). Tabel 1.Faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita No Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Rataan 1. Umur peternak (th) 40.68 2. Tingkat pendidikan) (th) 6.64 3. Jumlah anggota keluarga (jiwa) 4.68 4. Jumlah ternak sapi yang dipelihara (ekor) 4.61 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi dilakukan analisis regresi berganda, persamaan regresi yang diperoleh di uji dengan t-statistik. Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 4.513 0.0137 X 1 + 0.02658 X 2 0.438 X 3 + 0.195 X 4 + e Dari persamaan regresi tampak bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya dianggap tetap (tidak berubah) maka setiap penambahan 1 tahun umur peternak akan menurunkan curahan waktu dalam memelihara ternak sebesar 0.0137 jam/minggu. Tabel 2. Koefisien faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita + Model Koefisien t hitung t tabel 0.05 1 Konstanta 4.513 1.911 0.063 Umur peternak -0.0137-0.361 0.720 120

Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... Tingkat pendidikan 0.02658 0.277 0.783 Jumlah anggota keluarga -0.438-1.998 0.053 Jumlah ternak 0.195 2.456 0.019 2 Curahan waktu Variabel dependen R Square 0.211 Hal ini berarti bahwa semakin bertambah umur peternak (tenaga kerja wanita), maka akan terjadi penurunan curahan waktu dalam memelihara ternak sapi. Namun dari hasil t-statitistik terlihat t hitung 0.361 < 0.720 (t tabel) yang berarti umur peternak tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tenaga Ini menunjukkan, walaupun setiap penambahan umur menyebabkan penurunan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tersebut. Bila nilai koefisien regresi variabel lainnya dianggap tetap (tidak berubah) maka setiap kenaikan 1 tahun tingkat pendidikan menyebabkan kenaikan curahan waktu tenaga kerja wanita sebesar 0.02658 jam/minggu. Ini berarti kenaikan tingkat pendidikan akan menaikan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi. Dari uji t-statitistik diperoleh t hitung 0.277 < 0.783 (t tabel) yang berarti tingkat pendidikan tidak berpengaruh Hal ini menunjukkan, walaupun setiap kenaikan tingkat pendidikan menyebabkan peningkatan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tersebut. Apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya dianggap tetap (tidak berubah) maka setiap penambahn 1 orang anggota keluarga akan menurunkan curahan waktu dalam memelihara ternak sebesar 0.438 jam/minggu. Hal ini berarti bahwa semakin bertambah anggota keluarga peternak maka akan terjadi penurunan curahan waktu dalam memelihara ternak sapi karena keterlibatan tenaga kerja wanita semakin berkurang. Dari hasil t- statitistik, terlihat t hitung 1.998 < 0.053 (t tabel) yang berarti jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tenaga Hal ini menunjukkan, walaupun setiap penambahan jumlah anggota keluarga menyebabkan penurunan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tersebut. Bila nilai koefisien regresi variabel lainnya dianggap tetap (tidak berubah), maka setiap penambahan 1 ekor ternak sapi menyebabkan kenaikan curahan waktu tenaga kerja wanita sebesar 0.195 jam/minggu. Ini berarti penambahan jumlah ternak sapi akan menaikan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi. Dari uji t-statitistik diperoleh t hitung 2.456 > 0.019 (t tabel) yang berarti penambahan jumlah ternak berpengaruh Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0.211, berarti sebesar 21.1% curahan waktu tenaga kerja wanita yang diperoleh secara bersama-sama dipengaruhi faktor umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga serta jumlah ternak yang dipelihara, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sedangkan dari uji F menunjukkan F hitung 2.611 > F tabel 0.050, berarti umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan jumlah ternak yang dipelihara secara bersama berpengaruh IV. Kesimpulan dan Saran IV.1. Kesimpulan Curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi sebesar 0.42 jam/hari atau 2.94 jam/minggu. Curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi dipengaruhi oleh umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, serta jumlah ternak yang dipelihara. Selain itu, curahan waktu tenaga kerja wanita yang diperoleh sebesar 21.1% dipengaruhi oleh umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga serta jumlah ternak yang dipelihara, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. 121

Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol. 1, No. 3, Desember 2005 IV.2. Saran Perlu menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi lainnya yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita sehingga diperoleh hasil R Square yang lebih besar (di atas 50%), dengan harapan curahan waktu yang besar dalam beternak dapat meningkatkan produktivitas ternak sapi yang dipelihara. Daftar Pustaka Adiwilaga, Anwar. 1982. Ilmu Usaha Tani. Bandung: Alumni. Ihromi, Omas. 1990. Para Ibu yang Berperan Tunggal dan Ganda. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mangkuprawira. 1979. Wanita dan Pekerjaan Produktif di Desa Cicurug Sukabumi Jawa Barat. Kerjasama BKKBN dengan LPSP IPB. Bogor. Mubyarto. 1987. Penggantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES. Rizal, Jufrina. 1993. Peran Serta Wanita dalam Pembagunan: Pokok-Pokok Pikiran Selo Soemardjan. Jakarta: Sinar Harapan. Sajogyo. 1983. Peranan wanita dalam Pembagunan Masyarakat Desa. Jakarta: YIIS. Tohir, Kaslan A. 1991. Seuntai Pengembagan Usaha Tani Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 122