dan laporan keuangan. Pemberlakuan UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan telah memberi kesempatan luas untuk

dokumen-dokumen yang mirip
URL : ISSN :

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. keputusan operasional taktis stratejik manajerial, alat prediksi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis dan keberadaannya sangat mutlak dalam

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DATA

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja Keuangan Bank Syariah Berdasarkan CAMELS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. perusahaan BPR Pura Artha Kencana Jatipuro di Karanganyar, maka dapat ditarik

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, kinerja bank harus

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

Transkripsi:

2 dan laporan keuangan. Pemberlakuan UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan telah memberi kesempatan luas untuk pengembangan jaringan perbankan syariah. Selanjutnya pemberlakuan UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, menegaskan bahwa Bank Indonesia mempersiapkan perangkat peraturan dan fasilitas penunjang yang mendukung operasional bank syariah. Kedua Undang-Undang tersebut menjadi dasar hukum penerapan dual banking system di Indonesia. Dual banking system yang dimaksud adalah terselenggaranya dua sistem perbankan (non syariah dan syariah) secara berdampingan, yang pelaksanaanya diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain, bank umum dapat menjalankan dua kegiatan usaha, baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah. Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi. Kinerja sebuah badan usaha dapat dinilai berdasarkan laporan keuangan yang dibuat secara periodik, yang meliputi; laporan rugi-laba, laporan neraca, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI: 2004) definisi laporan keuangan adalah: Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang

3 berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Setelah pembuatan laporan keuangan maka akan dianalisis. Analisis laporan keuangan adalah salah satu bentuk spesialisasi pekerjaan di bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pelaksanaan interprestasi laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui berbagai indikator keuangan yang penting dan berguna untuk proses manajemen dan perusahaan yang bersangkutan atau untuk kepentingan pihak-pihak yang mempunyai interest terhadap perusahaan tersebut. Dalam menganalisis laporan keuangan akan terdapat penilaian likuiditas yang dimaksudkan untuk menilai kemampuan bank dalam memelihara tingkat likuiditas yang memadai termasuk antisipasi atas risiko likuiditas yang muncul. Penilaian kuantitatif faktor likuiditas dilakukan dengan penilaian terhadap besarnya aset jangka pendek dibandingkan kewajiban jangka pendek yang dikenal dengan istilah Short Term Mismatch (STM). Penilaian rentabilitas dimaksudkan untuk menilai kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Tingkat rentabilitas bank dapat diukur dengan beberapa rasio salah satunya dengan menggunakan rasio Return on Asset (ROA), ROA adalah salah satu bentuk dari rasio rentabilitas yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunkan total aktiva yang ada atau dengan kata lain, untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola total aktivanya guna menghasilkan laba. Dapat dilihat dari sisi Return on Asset (ROA) yang

4 diperoleh PT Bank Syariah Mandiri dalam kurun waktu tahun 2001-2004. Tabel 1.1 Return on Asset (ROA) PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2001-2004 (dalam persen) Tahun Return on Asset (ROA) 2001 3,30 2002 3,58 2003 0,73 2004 2,18 Sumber : www.syariahmandiri.com, diolah (2004) Dari tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa Return on Asset (ROA) yang diperoleh PT Bank Syariah Mandiri dari tahun 2001-2004 berfluktuasi. Return on Asset (ROA) yang diperoleh pada tahun 2001 adalah sebesar 3,30% untuk tahun 2002 sebesar 3,58% naik sebesar 8,5%, tahun 2003 Return on Asset (ROA) menjadi 0,73%, mengalami penurunan yang besar dari tahun sebelumnya sebesar 80%, dan tahun 2004 Return on Asset (ROA) menjadi 2,18% mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 199%. Bank Syariah Mandiri ini tidak terlepas dari usaha-usaha untuk mencapai keuntungan yang akan dibagi hasilkan kepada para nasabahnya. Selain itu, Bank Syariah Mandiri tetap berpegang pada prinsip prudential Banking, yaitu prinsip kehati-hatian Bank dalam mengoperasikan usahanya agar tetap dalam kondisi

5 kinerja yang baik dan memenuhi bank sehat. Terbukti dengan laporan keuangan bank yang dari tahun ke tahun semakin baik. Tabel 1.2 PT BANK SYARIAH MANDIRI Ikhtisar Keuangan (dalam miliar Rupiah) KETERANGAN 2001 2002 2003 2004 NERACA 1. Aset 933 1.622 3.422 6.870 2. Aktiva Produktif 856 1.496 3.155 6.404 3. Penempatan SBIS/SWBI 196 269 795 325 4. Pembiyayaan yang Diberikan 653 1.141 2.171 5.296 5. Kewajiban 99 205 575 1.420 6. Dana Syirkah Temporer 426 979 2.398 4.901 7. Surat Berharga yang Diterbitkan - - 200 200 8. Dana Pihak Ketiga 475 1.117 2.629 5.725 a. Giro 56 147 298 981 b. Tabungan 187 336 753 1.536 c. Deposito 232 634 1.578 3.208 9. Ekuitas 408 438 450 549 LABA RUGI 1. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh 108 163 279 584 Bank Sebagai Mudharib 2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 32 71 148 269 Dana Syirkah Temporer 3. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh 76 92 131 315 Bank Sebagai Mudharib-Bersih 4. Free Based Income 6 35 52 102 5. Laba Usaha 24 42 23 141 6. Laba Sebelum Beban Pajak 25 43 25 150 7. Laba Neto Periode Berjalan 17 30 16 103 8. Laba Bersih Pers Saham Dasar 233 421 221 1.443 Sumber : www.syariahmandiri.com, diolah (2004) Dari tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa peningkatan laba neto periode berjalan tahun 2001 ke tahun 2002 Bank Syariah Mandiri mengalami peningkatan

6 laba sebesar 76,5%, namun pada tahun 2003 adanya penuruna laba bersih sebesar 47%. Dan sangat luar biasa peningkatan laba pada tahun 2004 sebesar 544%. Dari peningkatan dan penurunan laba bersih PT Bank Syariah Mandiri banyak hal yang perlu di analisis baik dari keuangannya ataupun dari sumber daya insaninya. Ukuran kinerja keuangan bank berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah menjadi UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan kemudian disempurnakan menjadi peraturan BI No.6/10/PBI/2004 disebutkan bahwa tingkat kesehatan bank yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank adalah permodalan (Capital), Kualitas Aset (Asset Quality), Manajemen (Management), Rentabilitas (Ear- nings), Likuiditas (Liquidity) dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar. Adapun standar rasio menurut surat edaran yang dikeluarkan Bank Indonesia dapat dilihat pada : Tabel 1.3 Standar Rasio yang Ditetapkan Bank Indonesia menurut SE No.6/73/ INTERN 24 Desember 2004 No Rasio Ketetapan BI 1 CAR Min 8% 2 KAP Maks 6% 3 PPAP Min 100% 4 ROA Min 0,5% 5 ROE Min 5% 6 NIM Min 1,5% 7 BOPO Maks 96% 8 LDR/FDR Mak 100% Sumber: Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan (2008) Untuk bisa menjadi bank yang sehat dari sisi keuangan, bank harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penilaiannya dapat menggunakan metode analisis CAMEL, yaitu salah satu metode penelitian

7 kesehatan bank dalam menjalankan operasionalnya secara kualitatif dan kuantitatif (Pandawijaya, 2001 : 142). Bank yang tidak siap atau kurang sehat menunjukkan ada sesuatu yang salah dalam pengelolaannya, misalnya dalam manajemen atau kelembagaan. Jika tidak diantisipasi dengan baik, maka bank akan terpuruk dan cenderung akan mengalami kerugian serta tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai Intermediary antara pihak kelebihan dana dan kekurangan dana (Pandawijaya, 2001:141). Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 24 januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, yang mempunyai ketentuan-ketentuan dalam menilai kinerja keuangan dan mempunyai standar dalam penilaian. Pentingnya evaluasi kinerja keuangan suatu bank syariah berkaitan dengan kepentingan banyak pihak seperti pihak bank, pemegang saham dan pihak-pihak terkait lainnya. Bagi pemilik, evaluasi kinerja keuangan bermanfaat untuk mengetahui prestasi yang telah dicapai perusahaan guna meramalkan masa yang akan datang. Dengan mengetahui kondisi keuangan bank syariah, pemilik dapat membuat keputusan, sementara manfaatnya bagi manajemen adalah berguna untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap bank syariah, sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Kinerja keuangan merupakan ukuran efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola dana sehingga mampu menghasilkan laba maksimal yang

8 menguntungkan bagi pemilik atau penanaman modal serta stakeholders lainnya. Kinerja keuangan menjadi faktor penting yang dipertimbangkan dalam melakukan investasi. Pentingnya kinerja keuangan bagi stakeholders tersebut karena digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan (Harjanti, 2002 : 2). Bank Syariah dituntut untuk menjaga kesehatan keuangannya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui Surat Edaran Bank Indonesia tanggal 24 Januari Nomor 9/1/PBI/2007. Di dalam surat edaran Bank Indonesia itu dinyatakan bahwa tingkat kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank, maupun Bank Indonesia sebagai pegawas dan pembina bank, masing- masing pihak perlu meningkatkan diri dan bersama-sama berupaya untuk mewujudkan bank sehat. Perkembangan dan persaingan bank syariah yang semakin pesat dan ketat menuntut kinerja bank terus dilakukan perbaikan supaya bisa bersaing dengan bank-bank yang lain. Dengan menilai pentingnya kinerja pada suatu bank menuntut perbaikan kinerja bank. Maka penulis bermaksud melakukan penelitian pada salah satu Bank di Indonesia yaitu PT Bank Syariah Mandiri, pada 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran PT Bank Syariah Mandiri buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri

9 yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nila rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antar idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Likuiditas dan Rentabilitas Keuangan Bank dalam Menilai Kinerja Bank Syariah Mandiri. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri ditinjau dari Likuiditas keuangan bank? 2. Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri ditinjau dari Rentabilitas keuangan bank?

10 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dari tahun 2003 sampai 2009 jika ditinjau dari likuiditas dan rentabilitas keuangan bank dan pengaruhnya terhadap bank tersebut. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri jika ditinjau dari likuiditas keuangan bank dan pengaruhnya terhadap bank tersebut. 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri jika ditinjau dari rentabilitas keuangan bank dan pengaruhnya terhadap bank tersebut. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Secara Teoritis 1. Memberikan sumbangan penting dalam memperluas kajian ilmu yang menyangkut pangaruh kinerja suatu bank dikaji dari posisi laporan keuangannya (likuiditas dan rentabilitas). 2. Sebagai bahan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai kinerja keuangan bank.

11 1.4.2 Secara Praktisi A. Bagi Peneliti 1. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini akan menambah pengetahuan penulis dalam realitas yang berkaitan dengan dunia perbankkan seperti Bank Syariah Mandiri dan sebagai penerapan dari teoriteori yang didapat dalam perkuliahan. 2. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi/referensi penelitian selanjutnya. B. Bagi Bank Syariah Mandiri 1. Memberikan informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan untuk pengembangan lebih jauh di masa depan. 2. Bagi Pihak Pengawas (BI), penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan tentang kebijakan akan kelangsungan usaha Bank Syariah Mandiri. Sehingga nantinya tidak ada nasabah atau masyarakat yang dirugikan. 3. Bagi Manajemen, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alat evaluasi kebijakan yang diambil dan pertimbangan penentuan strategi selanjutnya. Sehingga tujuan yang ditargetkan dapat tercapai.