PENINGKATAN USAHA KRUPUK AMPLANG DI DESA KERTASADA KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

dokumen-dokumen yang mirip
IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

: Laila Wahyu R NIM :

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UKM yang didirikan oleh Bapak H. Tarwa Hadi. Usaha ini bermula saat dia

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman globalisasi saat ini persaingan antar produsen sangat tinggi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Pembuatan Sosis Ikan

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROPOSAL INOVASI PRODUK PERIKANAN OIL-OLAHAN IKAN NILA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK TEMPE

IbM KERAJINAN SANGKAR BURUNG DI KELURAHAN REJOMULYO KOTA MADIUN

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

INOVASI FORMULASI ADONAN PEMBUATAN KERUPUK IKAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG UBI JALAR

Resep Kastengel Bawang Merah

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

BAB V AKSI MEWUJUDKAN KEMBALI HARAPAN MASYARAKAT NELAYAN

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN (LUHT4443)

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK JAMUR TIRAM

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES

UMKM PRODUK GORENGAN SEBAGAI PRODUK UTAMA IBU RUMAH TANGGA DI PEDALANGAN SEMARANG

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan yaitu, wajan, kompor, pisau, pengaduk, gilingan daging dan siler.

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS JAMUR CRISPY ANEKA RASA

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pengembangan Usaha Karak Gebang

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

ANALISIS PROSES PENGENDALIAN MUTU PRODUK KERUPUK IKAN MJ DI UKM MJ KOTA TEGAL

MATA KULIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN KRIPIK TEMPE

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

: pemilik usaha pisang aroma Mahkota. 3. Apakah ibu pernah melakukan inovasi pada produknya?

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

Makalah. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ketrampilan. Dosen Pengampu: DRA. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari berbagai aktivitas yang

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

ABON IKAN 1. PENDAHULUAN

PROPOSAL ( RENCANA INVESTASI ) BAKSO PELANGI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

METODOLOGI PENELITIAN

T E M P E 1. PENDAHULUAN

MANISAN KERING BENGKUANG

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

ANALISIS TEKNOLOGI MESIN PENGOLAH DAN NILAI TAMBAH KERIPIK SALAK PONDOH PADA KELOMPOK SRIKANDI KELURAHAN SUMBERGONDO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2014 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

KEBON BINATANG (Kerupuk Puli Bentuk Obat Nyamuk Buatan Tangan Sendiri) ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Super Kripik Sukun Psikologi (SKRIPSI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS JAMUR CRISPY. Disusun Oleh : : Siti Faizzatul Aslamiyah. No Mahasiswa :

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

Transkripsi:

PENINGKATAN USAHA KRUPUK AMPLANG DI DESA KERTASADA KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP Mahmud Yunus 1, Jauharul Maknunah 2, Sujito 3 1,2,3) STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 1) myoenoes@gmail.com, 2) Jauharul@stimata.ac.id, 3) sujito@stimata.ac.id ABSTRAK Sektor kelautan merupakan salah satu program unggulan Pemerintah saat ini. Program kelautan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep dengan memanfaatkan ikan hasil tangkapan nelayan setempat menjadi olahan makanan ringan krupuk amplang. Kendala yang dialami oleh mitra usaha pengerajin krupuk amplang adalah;(1) jumlah produksi yang belum optimal, karena alat produksi dan penyimpanan bahan baku yang belum memadai; (2) proses penghalusan ikan menjadi salah satu penyebab lamanya proses produksi;(3) penjualan produk dalam jumlah besar masih dikemas dalam tas kresek sehingga kesannya kurang menarik; dan (4) pemasaran produk masih terbatas didaerah setempat sehingga pendapatan yang diperoleh belum stabil. Berdasarkan permasalahan tersebut, program IPTEKS bagi Masyrakat (IbM) ini ditujukan untuk peningkatan usaha para pengrajin krupuk amplang yang berada di Desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep, melalui beberapa program kegiatan yang meliputi; (1) pelatihan penggunaan mesin penggiling ikan untuk menghaluskan daging ikan, (2) pengemasan dengan menggunakan karton tebal berlabel untuk pembelian minimal 1Kg. Supaya lebih menarik untuk oleh-oleh; (3) perluasan pemasaran melalui media internet, dan (4) pelatihan manajemen keuangan untuk meningkatkan modal dari hasil usaha yang dijalankan. Adanya peningkatan omzet dan laba hasil penjualan produk rata-rata per bulan yang diperoleh mitra usaha sebesar 70,32% dan 59,75%. Kata Kunci : Peningkatan Usaha, Pelatihan, Krupuk Amplang tivitas PENDAHULUAN Analisis Situasi Pemerintah saat ini menjadikan sektor kelautan sebagai program unggulan. Program ini ditunjang dengan adanya kemudahan layanan perizinan kelautan dan perikanan secara cepat, tepat dan gratis dibawah kewenangan pemerintah Propinsi dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. (Hendrajit, 2014) dan (Harian Surya, 2015) Program kelautan ini juga dimanfaatkan masyarakat di Desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep, dengan memanfaatkan ikan tengiri menjadi olahan makanan ringan krupuk amplang. Usaha krupuk amplang ini merupakan industri rumah tangga yang mulai digeluti oleh masyarakat setempat sejak sekitar tahun 2008. Hingga saat ini terdapat sekitar 8 (delapan) pengusaha krupuk amplang, yang diantaranya adalah (1) Satiya; (2) ; dan (3) Siti. Ketiganya dipilih sebagai mitra usaha dalam program IbM untuk peningkatan usaha krupuk amplang di Desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Jumlah produksi krupuk amplang tiap minggu oleh usaha tergolong kecil. Tiap membutuhkan rata-rata 25 kg ikan tengiri sebagai bahan baku utama krupuk amplang, sehingga 3 (tiga) totalnya membutuhkan 100 Kg. Biaya yang dibutuhkan untuk setiap kali proses produksi seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Biaya Produksi Krupuk Amplang No Uraian Biaya 1. 25 Kg ikan tengiri 1.200.000,- 2. 25 Kg tepung 200.000,- 3. 15 Lt minyak goreng kemasan 195.000,- 4. 15 Kg telur ayam 255.000,- 5. Bumbu 75.000,- 6. 2 pak plastik kemasan 125 Gr 20.000,- 7. 2 pak plastik kemasan 250 Gr 30.000,- 8. Tenaga kerja dan lain-lain 175.000,- Total Biaya 1.530.000,- 35

Mahmud Yunus 1, Jauharul Maknunah 2, Sujito 3 JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214 Berdasarkan bahan baku tersebut dihasilkan krupuk amplang kemasan 125 gram sebanyak 240 bungkus dan kemasan 250 gram sebanyak 100 bungkus. Sehingga total kemasan produksi tiga menghasilkan 1.020 kemasan. Harga jual dari per satuan kemasan 125 dijual eceran seharga Rp.7.500,- dan kemasan 250 gram harga jual ecerannya Rp 15.000,-. Laba per minggu yang diperoleh sekitar Rp. 500.000,- atau sebesar Rp. 2.000.000,- tiap bulannya. Proses produksi krupuk amplang dimulai dengan membuang insang, duri dan kotoran ikan tengiri serta membilasnya dengan air bersih. Penghalusan ikan dilakukan dengan cara tradisional kemudian dicampur dengan tepung dan bumbu-bumbu. Adonan dibentuk gulungan besar dan dikukus selama kurang lebih 1 jam kemudian diiris memanjang dengan ketebalan 0,5 1 cm. Proses selanjutnya dijemur dan dilakukan penggorengan. Proses penghalusan ikan masih dilakukan dengan alat penggerus tradisional berupa cobek dan ulegan yang memerlukan waktu sekitar 4-5 jam karena harus memilahkan lebih dahulu duri ikannya sehingga menyebabkan lamanya proses pembuatan krupuk amplang. Produksi krupuk amplang diperkirakan dapat terus berlangsung hingga di masa yang akan datang, kebutuhan ikan tengiri sebagai bahan pokok krupuk amplang tersedia didaerah setempat dalam jumlah yang besar. Namun pada saat musim tertentu ikan tengiri sangat sulit diperoleh. Diperlukan media penyimpanan yang baik untuk menyimpan stok ikan tengiri dalam waktu yang lebih lama, sehingga dapat mengantisipasi minimnya hasil tangkapan ikan tengiri oleh nelayan setempat. Disisi lain, pemasaran produk krupuk amplang masih dilakukan dengan menitipkan di warung, dan toko-toko di wilayah Kabupaten Sumenep dan sekitarnya. Produksi krupuk amplang dalam jumlah besar hanya dilakukan sesuai dengan pesanan pelanggan. Pendapatan selama ini yang diperoleh selalu naik turun, semua bergantung pada permintaan atau pesanan, jika pesanan sedang ramai, pendapatan yang didapat cukup lumayan (Ersha, 2010). Prospek penjualan produk krupuk amplang sangat menjanjikan dan sangat berpotensi dipasarkan ke luar daerah Kabupaten Sumenep, sehingga usaha dari para ini layak untuk dikembangkan dalam hal jumlah dan kualitas produksi serta pada perluasan area pemasaran, sehingga dari usaha rumah tangga ini dapat menjadi usaha mikro. Permasalahan Berdasarkan analisis situasi pada usaha dapat diketahui bahwa prospek pengembangan usaha krupuk amplang ke arah yang lebih besar cukup menjanjikan. Peningkatan Usaha krupuk amplang diharapkan dapat juga meningkatkan penghasilan nelayan di daerah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari penjualan produksinya yang terjual habis hanya dalam waktu 3 sampai dengan 5 hari saja. Disisi lain ada kendala untuk mengembangkan produksinya. Kendala yang dialami usaha krupuk amplang ini adalah; (1) jumlah produksi yang belum optimal, karena alat produksi dan penyimpanan bahan baku yang belum memadai; (2) proses penghalusan ikan yang menggunakan alat cobek dan ulegan (tradisional) menjadi salah satu penyebab lamanya proses produksi; (3) penjualan produk dalam jumlah besar masih dikemas dalam tas kresek sehingga kesannya kurang menarik; dan (4) pemasaran produk masih terbatas di daerah setempat sehingga pendapatan yang diperoleh belum maksimal. METODE PELAKSANAAN Prioritas pelaksanan kegiatan I b M pada mitra usaha krupuk amplang di Desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dengan cara mempersingkat proses produksi, perbaikan mutu kemasan produk dalam jumlah besar, perluasan pemasaran dan peningkatan modal usaha dari keuntungan yang diperoleh. Proses produksi yang cepat dapat membantu persediaan krupuk amplang untuk dijual kepada konsumen. Perbaikan kemasan dan perluasan pemasaran akan bermuara pada peningkatan keuntungan bagi mitra usaha, sehingga dapat meningkatkan modal usahanya. Metode untuk mewujudkannya adalah dengan melalui: Pelatihan penyimpanan ikan tengiri yang benar agar kesegarannya lebih tahan lama untuk menjaga kualitas dan ketersediaan ikan tengiri yang kontinyu. Pelatihan penggunaan mesin penggiling daging ikan tengiri untuk meningkatkan kuantitas dan mempercepat proses produksi dengan tetap 36 Mei 2017: 35-39

menjaga kualitas bahan baku pokok krupuk amplang. Perbaikan teknik pengemasan produk krupuk amplang dar i cara konvesional ber alih menggunakan mesin Hand Sealer untuk meningkatkan kerapatan penutupan kemasan plastik. Kemasan yang rapat akan membuat kerenyahan dan rasa kerupuk amplang tahan lebih lama. Perbaikan pengemasan produk dalam jumlah besar agar diperoleh kemasan yang lebih menarik dan mempunyai daya jual tinggi dengan harga terjangkau. (e)pelatihan manajemen keuangan agar usaha dapat menyusun laporan keuangan sederhana untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola keuangan. (f) Perluasan pemasaran diusahakan untuk bisa menembus toko-toko penjual snack/camilan, swalayan, tempat-tempat wisata di wilayah Sumenep dan sekitarnya serta di kota-kota di Jawa Timur dengan promosi lewat media internet. Gambar 1. Penyerahan Bantuan Alat Produksi Berbagai usaha tersebut didukung dengan proses pengadaan barang; Cooler Box merk Ocean ukuran 220 Liter untuk penyimpanan ikan tengiri sebagai bahan baku utama krupuk amplang. Mesin penggiling daging tipe SXC-8 yang dapat menggiling daging berkapasitas 40 Kg./Jam. Impulse Sealer ukuran 20 cm untuk perekat plastik kemasan krupuk amplang. Kardus kemasan yang dapat digunakan untuk mengemas krupuk amplang dalam jumlah yang lebih banyak minimal 1 Kg. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan I b M pada usaha krupuk amplang di Desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep ini difokuskan pada usaha peningkatan kuantitas dan kualitas produksi melalui berbagai kegiatan, yaitu; (1) perbaikan proses produksi; (2) perbaikan kemasan produk; (3) perbaikan manajemen keuangan; serta (4) perluasan pemasaran dengan bantuan teknologi internet. Muara dari berbagai program kegiatan tersebut adalah adanya peningkatan jumlah produksi dan penjualan sehingga mampu meningkatkan keuntungan dan modal usaha para. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut : Pelatihan penyimpanan ikan tengiri sebagai bahan baku pokok kerupuk amplang dilakukan dengan cara; - Ikan tengiri yang diperoleh dari nelayan dibersihkan dari insang dan kotorannya - Ikan tengiri dicuci bersih dengan air kemudian ditiriskan selama 5 menit hingga kadar air berkurang. - Lapisan terbawah dari sisi dalam Cooler Box diisi dengan potongan kecil es batu sebagai pendingin. - Letakkan ikan tengiri secara berjajar rapat kemudian tumpuki diatasnya dengan pecahan es batu. - Ulangi langkah ke-4 hingga Cooler Box terisi penuh dengan lapisan teratas adalah pecahan es batu. Tutup Cooler Box dengan rapat. - Secara berkala air dari es batu yang mencair dibuang melalui kran pembuangan dari Cooler Box. Pelatihan penggunaan mesin penggiling untuk menghaluskan daging ikan. Proses penggunaan mesin ini adalah; - Bersihkan dan potong daging ikan tengiri seukuran ibu jari; - Nyalakan mesin; - Letakkan potongan daging ikan tengiri pada tempat yang sudah tersedia diatas mesin penggiling, kemudian dorong ke dalam mesin penggiling secara perlahan; - Tampung hasil gilingan daging pada wadah yang telah disediakan; 37

Mahmud Yunus 1, Jauharul Maknunah 2, Sujito 3 JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214 - Matikan mesin penggiling daging. Pelatihan penggunaan mesin Hand Sealer untuk meningkatkan kerapatan penutupan kemasan plastik, yang dilakukan dengan cara; - Nyalakan mesin Hand Sealer, tunggu hingga diperoleh panas yang sesuai - Masukkan krupuk amplang pada plastik kemasan jenis High Density Poly Ethylene (HDPE) dengan ketebalan 0,1 mm, sesuai berat yang telah ditentukan. - Rapikan dan letakkan ujung plastik kemasan yang terbuka ke penampang bawah mesin Hand Sealer, kemudian tekan ke bawah handle bagian atas mesin Hand Sealer selama 5 detik - Lepaskan handle bagian atas mesin Hand Sealer, kemudian cek kemasan apakah sudah tertutup rapat. Ulangi langkah ke-3 hingga kemasan tertutup sempurna. - Matikan mesin Hand Sealer Pelatihan pengemasan dengan menggunakan karton tebal berlabel untuk pembelian minimal 1 Kg, agar lebih praktis terlihat lebih menarik untuk oleh-oleh, mempunyai daya jual tinggi dengan harga terjangkau, serta lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas. Pelatihan penggunaan teknologi internet untuk media promosi agar dapat memperluas area jangkauan pemasaran produk Pelatihan manajemen keuangan agar mitra usaha dapat menyusun laporan keuangan sederhana untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola keuangan. Berdasarkan laporan keuangan yang baik diharapkan usaha dapat merencanakan pengembangan modal usahanya. Gambar 3. Proses Pengemasan Krupuk Amplang Gambar 4. Produk Krupuk Amplang Yang Dihasilkan Usaha Berdasarkan evaluasi terhadap program pelatihan yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai berikut; Persediaan stok ikan tengiri lebih stabil sehingga lebih dapat memenuhi pesanan krupuk amplang secara berkelanjutan Proses produksi lebih cepat, tekstur krupuk amplang lebih lembut dan lebih renyah dari sebelumnya Pengemasan produk yang lebih rapi dan rapat sehingga lebih lama menjaga kerenyahan krupuk amplang. Kemasan kardus digunakan untuk pembelian minimal 1 Kg. Pemasaran produk sudah menjangkau kota-kota di luar Sumenep dan pulau Madura, seperti Surabaya, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi. Adanya peningkatan jumlah produksi yang berbanding lurus dengan peningkatan omset dan laba rata-rata per bulan yang diperoleh usaha sebesar 70,32% dan 59.75%. Gambar 2. Proses Produksi Krupuk Amplang 38 Mei 2017: 35-39

Tabel 2. Peningkatan Rata-Rata Jumlah Produksi Perbulan Jumlah Biaya Harga Produksi Produksi/Kg. Jual/Kg. (Kg.) Tahun 2015 2016 2015 2016 2015 2016 Satiya 150 220 40,000 42,500 90 180 Siti 80 100 Rerata 107 167 38,500 40,500 39,667 45,000 45,000 44,167 Tabel 3. Peningkatan Rata-Rata Omset Perbulan Omset Tahun 2015 2016 Kenaikan Omset Satiya 9,000,000 14,300,000 58.89% 5,400,000 11,700,000 116.67% Siti 4,800,000 6,500,000 35.42% Rata- Rata 6,400,000 10,833,333 70.32% Tabel 4. Peningkatan Rata-Rata Laba Perbulan Laba Tahun 2015 2016 Kenaikan Laba Satiya 3,000,000 4,950,000 65.00% 1,935,000 3,600,000 86.05% Siti 1,5 2,000,000 28.21% Rata- Rata 2,1 3,516,667 59.75% KESIMPULAN DAN SARAN Produk krupuk amplang dengan tekstur lebih lembut dan lebih renyah serta proses produksi yang cepat dari sebelumnya. 3 Pengemasan produk yang lebih rapi dan rapat sehingga lebih lama menjaga kerenyahan krupuk amplang. Kemasan kardus digunakan untuk pembelian minimal 1 Kg. 4 Pemasaran produk sudah menjangkau kota-kota di luar Sumenep dan pulau Madura, seperti Surabaya, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi 5 Ada peningkatan omzet dan laba hasil penjualan produk rata-rata per bulan yang diperoleh mitra usaha sebesar 70,32% dan 59.75%. Saran Perlu pendampingan berkelanjutan terkait dengan perluasan pemasar an seir ing dengan meningkatnya produksi kerupuk amplang. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2013, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi, Edisi XIII, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Harian Surya, 14 Maret 2015, Layani Lima Perijinan Kelautan dan perikanan Hendrajit, 14 Nopember 2014, Indonesia Negara Maritim, Bukan Sekadar Negara Kelautan http:/ / w w w. t h e g l o b a l r e v i e w. c o m / content_detail.php?lang=id&id=16575&type=99# VP0z6473jCY, diakses 19 Maret 2015 Ersha, 2010, Usaha Krupuk Amplang Kertasada Idamkan Pasar Bebas, News Room. Kesimpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan program IbM pada kelompok usaha krupuk amplang dapat disimpulkan sebagai berikut; Produksi krupuk amplang dapat dilakukan secara berkelanjutan karena persediaan stok ikan tengiri lebih stabil dengan adanya sistem penyimpanan ikan tengiri yang lebih baik. 39