BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Strategi Isu Setuju/Tidak Setuju

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan disemua jurusan yang di

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar. a. Aktivitas Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. dasar itu khususnya adalah pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa

BAB II KAJIAN TEORI. dan mental siswa selama proses pembelajaran. Jika siswa sudah terlibat secara

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua ara, megajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 1 Aktivitas belajar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan. Setiap anak merupakan individu yang unik, dimana masing-masing dari. menceritakan hal tersebut dengan cara yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. 2

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

BAB I PENDAHULUAN. setelah proses berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Biologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat memperngaruhi siswa mencapai tujuan

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 3 Palu

PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hamalik

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mengembangkan

PENERAPAN STRATEGI INJEKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penggunaan Metode Fernald Untuk Meningkatkan Prestasi Membaca Braille Siswa Tunanetra Kelas II SDLB Negeri Sabang

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Transkripsi:

1 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Triad a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum Danie Beaulieu menyatakan bahwa teknik pembelajaran merupakan cara memanajemen ruang kelas yang menitikberatkan pada permasalahan seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan bahwa pada dasarnya teknik pembelajaran dimaksudkan untuk memberi dukungan pada kesulitan yang mungkin dialami oleh siswa, dan membantu dalam mendukung serta mengembangkan kecerdasan emosional para siswa. 1 Hal senada Ronald L. Partin menjelaskan bahwa teknik pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru untuk mengatasi problematika yang sering terjadi di kelas, menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, menjadikan pembelajaran berhasil, alternatif pengajaran, membentuk masyarakat pembelajaran, dan teknik juga dapat diartikan sebagai kiat yang dijadikan guru untuk menciptakan pembelajaran yang nyaman selama mengajar di ruang kelas. 2 Bahrissalim & Abdul Haris menjelaskan bahwa teknik pembelajaran merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan 1 Danie Beaulieu, Teknik-Teknik yang Berpengaruh di Ruang Kelas, Jakarta, PT Indexs, 2008, h. 11 2 Ronald L. Partin, Kiat Nyaman Mengajar di Dalam Kelas (Strategi Prak tis, Teknik Manajemen, dan Bahan Pengajaran yang dapat Diproduksi Ulang Bagi Para Guru Baru maupun yang Telah Berpengalaman, Jakarta: PT. Indeks, 2009, h. 2 8

2 suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. 3 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran pada dasar merupakan cara yang digunakan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan, selain itu juga untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Pengertian Teknik Pembelajaran Triad Teknik Pembelajaran Triad merupakan teknik yang mengajarkan kelompok bertiga ( Triad) untuk menjawab pertanyaan atau tugas dari guru, memperjelas, dan menentang, meringkas, dan merespons secara pribadi tanggapan dari siswa. 4 Mel Silbermen menjelaskan bahwa teknik pembelajaran Triad merupakan cara membimbing siswa berdiskusi melalui pembentukan kelompok yang berjumlah tiga orang, yaitu siswa 1 mendapat giliran mencatat pertanyaan, siswa 2 mendapatkan giliran menulis jawaban, dan siswa 3 memperjelas, kemudian giliran guru meringkas, memperjelas, dan menolong triad untuk mengerti materi pelajaran. 5 3 Bahrissalim & Abdul Haris, Modul Strategi dan Model-Model PAIKEM, Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam, 2011, h. 16 4 Rick Wormeli, Loc.Cit. 5 Mel Silbermen, 101 Cara Pelatihan & Pembelajaran Aktif (Mencakup 200 TIPS Untuk Mendukung Pembelajaran, Keterlibatan, dan Perubahan), Jakarta: PT. Indeks, 2010, h. 230

3 Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa Teknik Pembelajaran Triad merupakan cara guru membuat siswa mau menjawab pertanyaan guru, dan menjelaskannya kepada semua siswa melalui kelompok triad. c. Langkah-Langkah Teknik Pembelajaran Triad berikut: Adapun langkah-langkah Teknik Pembelajaran Triad adalah sebagai 1) Guru membentuk siswa menjadi kelompok tiga orang (triad) 2) Guru memulai dengan memanggil siswa pertama untuk mencatat pertanyaan dan didiskusikan dengan kelompok triad. 3) Kemudian guru meminta siswa kedua untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis. 4) Kemudian guru meminta siswa ketiga untuk menjelaskan hasil jawaban mereka ke semua siswa. 5) Setelah triad mendapat giliran mencatat pertanyaan, menulis jawaban, dan memperjelas, kemudian giliran guru meringkas, memperjelas, dan menolong triad untuk mengerti materi pelajaran. 6) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran. 7) Pada akhir pelajaran, guru memberikan evaluasi kepada siswa. 6 d. Keunggulan dan Kelemahan Teknik Pembelajaran Triad Keunggulan yang diperoleh dalam penerapan teknik pembelaran triad adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan kontribusi siswa dalam diskusi kelas. 2) Membantu siswa untuk mengerti dan memahami materi pelajaran 3) Membantu siswa untuk berani tampil di depan kelas dan berani untuk berbicara. 4) Membantu siswa dalam menaikkan nilai dan hasil belajar mereka. 7 6 Rick Wormeli, Op.Cit, h. 196 7 Ibid, h. 197

4 Sedangkan kelemahan penerapan teknik pembelaran triad adalah sebagai berikut: 1) Kadang-kadang sulit bagi guru untuk memastikan tidak ada yang salah apa yang disampaikan atau dikomunikasikan siswa. 2) Perlu ketegasan yang tinggi, terutama bagi siswa yang pemalu untuk tampil. 3) Kadang-kadang guru kekurangan waktu, karena penampilan triad terlalu lama. 8 Rick Wormeli menjelaskan bahwa ada tiga peran guru dalam mengatasi masalah tersebut: 1) Memastikan tidak ada yang salah dikomunikasikan 2) Memangggil siswa berikut untuk tampil dengan segera 3) Perlu kepastiaan waktu bagi kelompok yang tampil. 9 2. Tinjauan Tentang Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemajuan siswa dalam belajar, yaitu tentang apa yang sudah dikuasai dan belum dikuasai siswa. Kemajuan siswa tersebut diperoleh melalui penilaian, seperti tes. Hasil mengerjakan tes atau tugas tersebut dapat mengungkapkan hasil belajar seorang siswa, apakah siswa mengalami kemajuan dalam belajar ataupun belum. 10 Nanang Hanafiah menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanisfestaasikan sebagai pola respons baru yang berbentuk keterempilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan 8 Ibid, h. 198 9 Ibid, h. 198 10 Depdiknas, Bagaimana Mengelola KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang Efektif, Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional, 2003, h. 25

5 kecakapan. Sehingga beliau menyatakan hasil belajar meliputi semua aspek perilaku anak. 11 Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari latihan pengalaman individu akibat interaksi dengan lingkungannya. Perubahanperubahan yang terjadi sebagai akibat dari hasil perubahan belajar seseorang dapat berupa kebiasaan-kebiasaan, kecakapan atau dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Namun, untuk mengetahui seberapa besar tingkat hasil belajar siswa dapat dilihat pada akhir pembelajaran berupa skor atau nilai. 12 Nana Sudjana menjelaskan bahwa hasil belajar adalah prestasi yang dapat dihasilkan anak dalam usaha belajarnya yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. 13 Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan kemajuan siswa dalam belajar, yaitu tentang apa yang sudah dikuasai dan belum dikuasai siswa. Kemajuan siswa tersebut diperoleh melalui penilaian, seperti tes. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini hanya dibatasi pada bidang kognitif atau penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Tinggi rendahnya hasil belajar matematika yang diperoleh siswa dapat diukur dari 11 Nanang Hanafiah, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT. Refika Aditama, 2009, h. 8 12 Hamzah B. Uno, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif, Efektif, dan Menarik, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 139 13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosda Karya, 1995, h. 3

6 skor yang diperoleh dan kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui proses pembalajaran. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Berhasil atau tidaknya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : 1) Faktor yang ada pada diri siswa tersebut yang disebut faktor internal atau individual). Faktor individual meliputi hal-hal berikut: a) Faktor kematangan dan pertumbuhan. Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat organ-organ tumbuh manusia. Misalnya, anak usia enam bulan sudah dipaksa untuk belajar. b) Faktor kecerdasan atau inteligensi. Misalnya, anak umur empat belas tahun ke atas umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi pada kenyataannya tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti tersebut. c) Faktor latihan dan ulangan. Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang berulang-ulang, kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin dikuasai dan makin mendalam. Sebaliknya, tanpa berlatih pengalamannya yang telah dimiliki dapat menjadi hilang atau berkurang. d) Faktor motivasi. Motivasi merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu. e) Faktor pribadi. Ada orang yang mempunyai sifat keras hati, halus perasaannya, berkemuan keras, tekun, dan sifat sebaliknya. 2) Faktor yang ada diluar diri siswa tersebut yang disebut faktor eksternal atau sosial). Faktor sosial meliputi hal-hal berikut: a) Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga. b) Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-anak. c) Faktor guru dan cara mengajarnya. Tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan tersebut kepada siswa turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai. d) Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar. e) Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.

7 f) Faktor motivasi sosial. Yaitu dapat berasal dari orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin belajar. 14 Slameto mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan kedalam dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Yang termasuk dalam faktor intern adalah : a) Faktor jasmaniah, yaitu faktor kesehatan, cacat tubuh b) Faktor psikologi yaitu Intelegensi, perhatian, minat dan bakat. c) Faktor kelelahan 2) Faktor Ekstern adalah faktor dari luar Individu diantaranya ialah: a) Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relesi antara anggota keluarga, susasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua b) Faktor sekolah c) Faktor masyarakat. 15 Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa faktor yang mempengaruhi baik atau tidaknya hasil belajar siswa digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor yang ada pada diri siswa tersebut yang disebut faktor internal atau individual), dan faktor yang ada diluar diri siswa tersebut yang disebut faktor eksternal atau sosial). 3. Hubungan Teknik Pembelajaran Triad dengan Hasil Belajar Matematika Teknik pembelajaran adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi (pengajaran). Dengan kata lain, teknik pembelajaran merupakan suatu rencana bagaimana melaksanakan tugas belajar 14 Mohammad Thobroni, Belajar dan Pembelajaran (Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 32-34 15 Slameto, Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar, Bandung: PT. Remaja Rasda Karya, h. 132

8 mengajar yang telah diidentifikasikan (hasil analisis) sehingga tugas tersebut dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 16 Salah satu teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah Teknik Pembelajaran Triad, Rick Wormeli memberikan alasan bahwa: a. Meningkatkan kontribusi siswa dalam diskusi kelas. b. Membantu siswa untuk mengerti dan memahami materi pelajaran c. Membantu siswa untuk berani tampil di depan kelas dan berani untuk berbicara. d. Membantu siswa dalam menaikkan nilai dan hasil belajar mereka. 17 Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa Teknik Pembelajaran Triad merupakan suatu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang selama ini cenderung rendah. Karena Teknik Pembelajaran Triad dapat meningkatkan kontribusi siswa dalam diskusi kelas, membantu siswa untuk mengerti dan memahami materi pelajaran, dan membantu siswa dalam menaikkan nilai dan hasil belajar mereka. B. Penelitian yang Relevan Setelah peneliti membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah sebelumnya, penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh : 1. Mursida pada tahun 2008 dengan judul: Penerapan Teknik Pembelajaran Triad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Siswa Kelas III SD Negeri 024 Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar. Peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan ke 16 Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. 90 17 Rick Wormeli, Loc.Cit.

9 siklus I yaitu sebesar 19,1%, dari 57,50 hingga 68,50 pada siklus I. Sedangkan dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar sebesar 18,9% yaitu dari 68.50 hingga 81,50 pada siklus II. Jadi peningkatan secara keseluruhan dari sebelum tindakan sebesar 57,50 hingga ke siklus II sebesar 81,50 adalah 38,00%. Perbedaan penelitian Mursida dengan penelitian ini terlertak pada variabel Y. Variabel Y Mursida adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn, penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Persamaannya adalah sama-sama menerapkan Teknik Pembelajaran Triad. 18 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Susana tahun 2007 yang berjudul Penerapan Teknik Pembelajaran Triad untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IVB SD Negeri 003 Tampan Pekanbaru. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah 88,9% dari 36 orang siswa. Perbedaan penelitian Dewi Susana dengan penelitian ini terlertak pada variabel Y. Variabel Y Dewi Susana adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains, penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Persamaannya adalah sama-sama menerapkan Teknik Pembelajaran Triad. 19 C. Kerangka Berpikir Penerapan Teknik Pembelajaran Triad dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar Negeri 020 Pekanbaru 18 Mursida, Penerapan Teknik Pembelajaran Triad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) Siswa Kelas III S D Negeri 024 Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar, Pekanbaru: Pustaka UIN Suska, 2008. 19 Dewi Susana, Penerapan Teknik Pembelajaran Triad untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IVB SD Negeri 003 Tampan Pekanbaru, Pekanbaru: Pustaka UIN Suska, 2007.

10 dapat digambarkan dalam bentuk kerangka berpikir dengan skematis dapat memperjelas variabel yang akan diteliti. Lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut: Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar Negeri 020 Pekanbaru Menerapkan Teknik Pembelajaran Triad dalam proses pembelajaran Solusi 1. Meningkatkan kontribusi siswa dalam diskusi kelas. 2. Membantu siswa untuk mengerti dan memahami materi pelajaran 3. Membantu siswa untuk berani tampil di depan kelas dan berani untuk berbicara. 4. Membantu siswa dalam menaikkan nilai dan hasil belajar mereka. Gambar 1. Kerangka Berpikir Berdasarkan gambar di atas, dapat dipahami bahwa Teknik Pembelajaran Triad merupakan salah satu teknik yang sangat cocok menjadi alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan Teknik Pembelajaran Triad meningkatkan kontribusi siswa dalam diskusi kelas, membantu siswa untuk mengerti dan memahami materi pelajaran, membantu siswa untuk berani tampil di depan kelas dan berani untuk berbicara, dan membantu siswa dalam menaikkan nilai dan hasil belajar mereka.

11 D. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Kinerja a. Indikator Aktivitas Guru Adapun indikator aktivitas guru dengan penerapan Teknik Pembelajaran Triad adalah sebagai berikut: a. Guru membentuk siswa menjadi kelompok tiga orang (triad) b. Guru memulai dengan memanggil siswa pertama untuk mencatat pertanyaan dan didiskusikan dengan kelompok triad. c. Kemudian guru meminta siswa kedua untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis. d. Kemudian guru meminta siswa ketiga untuk menjelaskan hasil jawaban mereka ke semua siswa. e. Setelah triad mendapat giliran mencatat pertanyaan, menulis jawaban, dan memperjelas, kemudian giliran guru meringkas, memperjelas, dan menolong triad untuk mengerti materi pelajaran. f. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran. g. Pada akhir pelajaran, guru memberikan evaluasi kepada siswa. Kinerja aktivitas guru dikatakan berhasil, apabila aktivitas guru mencapai kategori baik dengan rentang 76%-100%. b. Indikator Aktivitas Siswa Adapun indikator aktivitas siswa dengan penerapan Teknik Pembelajaran Triad adalah sebagai berikut: 1) Siswa duduk menjadi kelompok tiga orang (triad) dengan tertib

12 2) Siswa pertama mencatat pertanyaan dan didiskusikan dengan kelompok triad. 3) Siswa kedua untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis. 4) Siswa ketiga menjelaskan hasil jawaban mereka ke semua siswa. 5) Siswa mendengarkan guru memperjelas materi pelajaran. 6) Siswa membuat kesimpulan materi pelajaran. 7) Siswa mengerjakan soal evaluasi Kinerja aktivitas siswa dikatakan berhasil, apabila aktivitas siswa mencapai kategori baik dengan rentang 76%-100%. 2. Indikator Hasil Belajar Hasil belajar siswa ditentukan dari ketuntasan individu dan ketuntasan secara klasikal. Secara individu siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai KKM, yaitu 65. Sedangkan secara klasikal siswa dikatakan berhasil apabila ketuntasan siswa mencapai 75%, artinya hampir secara keseluruhan siswa mendapatkan nilai 65. 20 Tabel 1. Interval dan Kategori Hasil Belajar. No Interval (%) Kategori 1. 85 100 Amat Baik 2. 71 84 Baik 3. 65 70 Cukup 4. Kurang dari 65 Kurang 257 20 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, h.