BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. Pra produksi. Produsen : Bahan. Harga Jahitan. pemasaran Ukuran. shirt. Logogram. Produksi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATANAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II PRODUK DAN JASA

MERCHANDISE T-SHIRT KERONCONG TUGU CAFRINHO

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN


II. METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre

BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

Cara Membuat Sablon Baju Secara Manual

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan

BAB III. LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Penulis Dalam Perusahaan

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pemecahan masalah dengan melakukan promosi. Salah satunya. dengan cara menggugah emosi target sasaran.

KARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT

BAB III METODE PERANCANGAN. Centro Media Indonesia (Euphoria Hotel) adalah : Ilmu Desain Komunikasi Visual memiliki cakupan yang sangat luas, oleh

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. Aspek Fungsi Aspek Estetika Aspek Teknis Aspek Ekonomis Fungsi. Warna. Produsen : Produk.

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

BAB 3 STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya.

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI. menggunakan aplikasi digital Photoshop CS3 dan Adobe Illustrator CS3 demi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. belanjanya, terutama untuk produk-produk fashion seperti baju, celana, sepatu dan lainlainnya.

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB II METODOLOGI. 2. Manfaat Perancangan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL


PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. Untuk merepresentasikan judul event ini, yaitu Jakarta Rock Parade 2009,


Mendesain Kartu Nama Menggunakan Software Coreldraw


BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III METODE PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Maxima

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. IV.1 Teknis Media. IV.1.1 Sketsa

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Konsep Karya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditawarkan. Sebab itulah promosi dianggap sangat penting oleh sebuah perusahaan.

Transkripsi:

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN Aspek Fungsi Aspek Estetika Aspek Teknis Aspek Ekonomis T-shirt Unsur Pra produksi Produsen : Bahan vintage Pemilihan t- Harga Jahitan Logogram shirt pemasaran Ukuran Layout Produksi Keuntungan Desain Warna Sablon dari penjualan Lattering manual Konsumen : Stencil Sablon DTG Target Framing Pasca produksi : pemasaran Hantage yang digunakan Label untuk semua kalangan Tabel 1. Tabel data dan analisa perancangan A. ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN Keperluan manusia akan t-shirt sudah menjadi kebutuhan pokok seharihari dan seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan pakaian bermacam-macam dengan berbagai gaya desain, gaya hidup dan mode sekarang ini. Dengan hal ini t-shirt berfugsi sebagai trend yang banyak digemari dan digunakan oleh semua kalangan karena dapat digunakan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, selain itu t-shirt dapat digunakan sebagai merchandise suatu grup musik atau komunitas lainnya. Dengan munculnya berbagai macam fungsi kaos sekarang ini diproduksilah berbagai macam jenis t-shirt sesuai dengan kandungan seratnya. Dengan membedakannya sesuai angka seperti 20s, 30s, 24s dan 40s, angka-angka tersebut digunakan untuk menunjukkan jenis benang yang digunakan dalam rajutan. 15

Gambar 7. Cotton combed 30s Sumber:http://archive.kaskus.co.id/thread/16740831/0/kaosraglansweterhoodiejumperhrg-grosir Dalam hal pemilihan bahan untuk t-shirt harus diperhatikan agar kualitas bahan yang digunakan baik dan bagus sehingga membuat pemakainya merasa nyaman, dapat menyerap dan ketebalan kaosnya dapat diperhatikan. Selain itu harus memperhatikan jahitan yang digunakan untuk t-shirt agar t-shirt terlihat lebih rapi yaitu dengan menggunakan jahitan rantai, karena jahitan rantai sebagai standar clothing dan membuat t-shirt lebih awet. Gambar 8. Jahitan rantai untuk kaos Sumber: http://grosirkaospolos.indonetwork.co.id/1712545/kaos-polos-jahit-rantai.htm Selain fungsi t-shirt, pemilihan bahan dan jahitan harus juga memperhatikan ukuran agar pemakai t-shirt merasa nyaman saat memakainya dan dapat terlihat lebih panjang dibagian bawah sehingga tidak terlihat terlalu pendek. Untuk t-shirt clothing memiliki ukuran yang 16

relatif besar dibandingkan dengan t-shirt lokal. Oleh karena itu dari data fungsi diatas maka penulis ingin membuat merchandise yang baik dan nyaman saat digunakan oleh konsumen. Gambar 9. Ukuran kaos Sumber: http://kaospolosandalas.com/ukuran Fungsi desain dari data riset yang di lakukan oleh penulis tentang desain yang simple pada produk RSCH (Ouval Research) yang menampilkan desain layout simple dan pewarnaan yang baik dapat mempengaruhi mood pengguna dan memberikan sugesti atau vibrasi psikologis pada manusia. Oleh sebab itu, penulis ingin membuat desain dengan mengangkat kebudayaan dari sudut sejarah, ciri khas dan kebiasaan dari komunitas tersebut dengan desain gaya baru yang menampilkan layout ilustrasi, latering tipografi, logogram, vektor stencil dan framing yang berkonsep vintage modern. memberikan pengetahuan tentang Keroncong Tugu Cafrinho terhadap masyarakat luas dari sebuah desain t-shirt, mengangkat Keroncong Tugu Cafrinho dengan mempromosikan melalui sebuah media merchandise t-shirt dari situlah pengguna merchandise t-shirt Keroncong Tugu Cafrinho ikut berperan untuk mempromosikan komunitas musik Keroncong Tugu Cafrinho agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. 17

B. ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN Dalam pembuatan desain t-shirt merchandise Keroncong Tugu Cafrinho ini mengunakan perpaduan vintage modern, tipografi, layout, warna, jenis desain latering tipografi dan vektor. The styles of art, including objective accuracy, formal order, emotion, and fantasy, are considered. A discussion of the structure of art is divided into three sections--grammar, design, and aesthetics, Feldman Varieties of Visual Experience; Art as Image and Idea Dalam buku Tipografi dalam Desain Grafis oleh Danton Sihombing, huruf merupakan bagian terkecil dari strktur bahasa tulis dan merupakan elmen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu pada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Menurut artikel Architectaria dalam website Architectaria.com, Vintage identik dengan zaman kuno atau jadul. Vintage adalah gaya era 60an, Vintage masa kini lebih menekankan kombinasi antara model kuno antik dengan model masa kini. Vintage adalah sebuah gaya yang mempengaruhi seni dan budaya. Dalam dunia desain juga sama, ada typografer yang membuat font bergaya vintage. Ada yang membuat Logo ataupun Poster bergaya vintage, dan lain sebagainya. Vintage adalah sebuah gaya, yang mempengaruhi aspek aspek kehidupan masa kini. Logogram menurut artikel desaincampur.blogspot.com, adalah simbol atau karakter yang digunakan untuk menyampaikan suatu kata, yang menggambarkan bidang usaha dari suatu bisnis perusahaan atau organisasi. Logogram digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa dari suatu komunitas. Tipografi merupakan suatu ilmu yang memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong 18

pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Layout menurut artikel dalam website www.satriamultimedia.com, adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Most automatic layout facilities take a purely combinatorial description of a graph and produce a layout of the graph. For interactive systems, another kind of layout is needed: a facility which can adjust a layout after a change is made by the user or by the application. Misue, Layout Adjustment and the Mental Map Journal of Visual Languages & Computing. Dalam buku Teori Dasar Desain Komunikasi Visual oleh Kusmiati, dalam suatu desain memerlukan warna yang digunakan untuk memberikan kesan yang menarik dan makna yang terdapat dalam desain. Warna merupakan hal yang paling utama dan terpenting untuk dilihat pembaca, dalam pemilihan warna dapat memilih warna yang mempresentasikan tujuan sebuah publikasi. Sabhrina, dalam artikel Belajar Hand Lettering dalam web revi.us, Lettering adalah seni menggambar huruf sedangkan tipografi sama halnya dengan karya hand lettering yang menggunakan huruf sebagai elemen utama, namun perbedaannya terletak pada medium yang digunakan, yaitu software digital. Stencil dalam artikel website bebazine.blogspot.com, adalah template yang digunakan untuk menggambar atau mewarnai identitas dari tulisan, simbol, shapes, atau pattern. Pada pembuatan template pada stencil, 19

gambar direkatkan pada template, kemudian dipotong sesuai dengan kebutuhan. Framing adalah membingkai sebuah peristiwa, atau dengan kata lain framing digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan. Grafis desain vektor adalah objek gambar yang menggunakan titik-titik koordinat dan rumus-rumus tertentu. Pemakaian grafis vektor akan lebih irit dari segi volume file, tetapi dari segi pemakaian prosessor akan memakai banyak memori. Program aplikasi grafis vektor, antara lain CorelDraw, Macromedia Freehand, Adobe Illustrator, Micrografx Designer. C. ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANNGAN a. Tahap Pra produksi Pada tahap pra produksi kegiatan yang dilakukan adalah riset tentang objek yang akan dibahas, hal ini guna mengetahui informasi awal untuk tahap selanjutnya. Riset bisa didapatkan dari hasil membaca jurnal, buku, majalah, wawancara dan sumber lain yang masih berhubungan dengan objek yang akan dibahas, kemudian membuat treatment sebagai panduan pada proses selanjutnya b. Produksi Cara pembuatan atau produksi pada t-shirt merchandise ini dengan menggunakan teknik sablon digital dan manual. Dimulai dari pembuatan desain t-shirt Keroncong Tugu Cafrinho, pemilihan warna yang sesuai hingga memproduksi merchandise tersebut. 1. Sablon Manual 20

Gambar 10. Sablon manual Sumber: http://www.sablonmanual.com/2010/11/tekhnik-sablon-3-warna-denganalat.html Untuk Sablon Manual terlihat variasi warna yang dipergunakan adalah warna solid (warna blok) dan tidak ada warna gradasi. Pada sablon kaos di atas, hanya ada 2 warna yaitu Kuning dan Putih dimana kedua warna tersebut terlihat secara jelas batasannya (solid). Desainnya pun sederhana dan untuk variasi warnanya biasanya semakin banyak warna maka biayanya pun semakin mahal. Namun untuk tampilan desainnya bisa fleksibel tanpa memerlukan background pada gambar yang akan di cetak. Sablon Manual umunya ada minimum order antara 25 pcs sekali order dan desainnya pun harus sama. 2. Sablon DTG Gambar 11. Sablon DTG Sumber : fifiekfirmansyah.wordpress.com 21

Untuk Sablon DTG merupakan solusi untuk menghilangkan background gambar jika kita menggunakan Sablon Digital, jadi hasil nya pun lebih fleksibel seperti Sablon Manual tanpa perlu memerlukan background gambar. Sablon DTG jika merupakan solusi dari Sablon Manual yang terbatas variasi warna dan sulit menggunakan gambar dengan warna gradasi. Jika dengan Sablon DTG ini, maka warna gradasi pun tidak menjadi masalah untuk di cetak. Sablon DTG pun bisa dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos tidak menjadi masalah. 3. T-shirt T-shirt adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah dengan menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsuryang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi. T-shirt yang digunakan dalam produksi merchandise ini menggunakan bahan combed. KATUN (combed 20s, 24s, 30s) Jenis-jenis Bahan Kain Kaos Bahan katun combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain Combed memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus, rata dan rapih. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasinya (gr/m2). Kami menyediakan 3 varian combed, Ada combed 20s, 24s, 30s. hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain 30s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 20s memiliki 22

ketebalan yang paling tipis. Kain Combed 30s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika digunakan, harganya juga tidak mahal. Dalam proses pembuatan desain t-shirt merchandise Keroncong Tugu Cafrinho ini penulis memilih bahan-bahan atau material yang berkualitas sehingga dapat membuat nyaman yang menggunakan t-shirt merchandise tersebut dan merasa puas dengan kualitasnya. Dalam pemilihan material mengunakan t-shirt cotton combed 30s dan 40s yang bahannya tidak panas, dapat menyerap keringat, tidak terlalu tebal karena cocok untuk iklim di Indonesia khususnya dataran rendah dan nyaman. Material cotton combed 100% ini terbuat dari serat kapas sehingga nyaman saat dipakai. c. Pasca produksi Pada tahap pasca produksi ini melakukan finishing dengan memasangkan hantage dan label pada t-shirt merchandise Keroncong Tugu Cafrinho D. ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Dengan desain yang simpel ini dan pemilihan beberapa warna dapat mempengaruhi harga produk dengan harga yang terjangkau dikarenakan penghematan dalam biaya produksi sablon manual yang tidak menggunakan banyak warna agar pengeluaran biaya produksi tidak tinggi dan mendapatkan penghasilan yang cukup bagi Keroncong Tugu Cafrinho yang keuntungan dapat difungsikan untuk dialokasikan bagi perkembangan Keroncong Tugu Cafrinho disekitar ekonomi kreatif yang turut bertumbuh dan terserap dalam perkembangan musik Keroncong itu sendiri serta t-shirt merchandise ini mempunyai kualitas yang standar dengan harga yang dapat terjangkau seperti pemilihan material t-shirt yang standar tetapi memiliki kenyamanan saat digunakan. 23

Sehubungan dengan hal tersebut penjualan produk dapat dijangkau untuk semua kalangan sehingga sesuai dengan harga pasar. Dalam pembuatan t-shirt merchandise ini diharapkan dapat mencapai target pasar untuk nasional dan internasional sehingga Keroncong Tugu Cafrinho dapat lebih dikenal. Struktur Kerjasama Produsen Marchendise Grup Keroncong Tugu Konsumen Gambar 12. Struktur Kerjasama Sumber: Data Pribadi Jobdesk kerjasama Produsen : Keroncong Tugu Cafrinho : Modal awal Desain Produksi - Pemasaran (sebagai originalitas) 24

Keterkaitan kerjasama : Produsen memiliki modal awal, desain dan produksi sedangkan Keroncong Tugu Cafrinho memiliki sejarah, kebudayaan menarik untuk di angkat dan kebutuhan merchandise untuk penggemarnya. Produsen membuat merchandise untuk Keroncong Tugu Cafrinho dan Keroncong Tugu Cafrinho membutuhkan merchandise sebagai media promosi. Keroncong Tugu Cafrinho mendapat promosi dan materiil yang berfungsi untuk memajukan perkembangan grup Keroncong Tugu Cafrinho yang dialokasikan dalam perkembangan ekonomi kreatif. Produsen selain mendapatkan materiil juga mendapatkan ilmu pengalaman dan memperluas relasi serta membantu perkembangan kelompok musik Keroncong Tugu Cafrinho. Dari penjualan produk t-shirt Keroncong Tugu Cafrinho terdapat keuntungan dari hasil penjualan per pieces. Hasil di bagi antara pihak produsen t-shirt dan pihak Keroncong Tugu Cafrinho, pembagiannya yaitu : 60% = modal produksi produsen 20% = keuntungan produsen 20% = keuntungan pihak Keroncong Tugu Cafrinho Dan disini pihak Keroncong Tugu Cafrinho juga mencakup sebagai marketing dengan tujuan orisinalitas produk yang didapatkan langsung dari pihak Keroncong Tugu Cafrinho. Produsen juga ingin terus mengembangkan dan berinovasi dalam membuat macam macam jenis merchandise. Agar kroncong tugu cafrinho semakin di kenal di kalangan remaja. 25