SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

ISBN :

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica oleracea var) SEBAGAI DYE SENSITIZED DALAM PEMBUATAN PROTOTIPE SOLAR CELL(DSSC)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Preparasi Lapisan Tipis ZnO Dengan Metode Elektrodeposisi Untuk Aplikasi Solar Cell

Pengaruh ph Larutan Antosianin Strawberry dalam Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJI BEDA KESTABILAN TEGANGAN DAN ARUS ANTARA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) YANG MENGGUNAKAN COUNTER ELECTRODE JELAGA LILIN DAN GRAFIT PENSIL

Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

Karakterisasi Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Fotosensitiser pada Sel Surya Pewarna Tersensitisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS

PERKEMBANGAN SEL SURYA

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM

KESTABILAN SEL SURYA DENGAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK ZAT WARNA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) B-15

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

PERANCANGAN SET UP KARAKTERISASI PANEL SURYA

Konstruksi Sel Surya Bio menggunakan Campuran Klorofil-Karotenoid sebagai Sensitizer

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

Pembuatan Prototipe Dari Dye Sentized Solar Cell (DSSC) Yang Menggunakan Antosianin Daun Miana/Iler ( Coleus Scutellariodes

BAB II DASAR TEORI 2.1 PHOTOVOLTAIC Efek Photovoltaic

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KLOROFIL TERHADAP DAYA KELUARAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

SKRIPSI DELOVITA GINTING

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel. Pembuatan pasta ZnO dan TiO2

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-7

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

OPTIMIZATION OF TiO 2 SOLAR CELL FABRICATION USING SPIN COATING METHOD AND SOAKING IN RED DRAGON FRUIT DYE

Kata kunci: Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC), Sensitizer, Fourine doped-tin Oxide (FTO), Klorofil, Spin Coating

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DSSC TiO 2 /FIKOSIANIN

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

Pengujian dan Analisis Performansi Dye-sensitized Solar Cell (DSSC) terhadap Cahaya

Cu PARTICLES GROWTH USING FIX CURRENT ELECTROPLATING AND ITS APPLICATION ON TiO 2 BASED SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zeniar Rossa Pratiwi,2013

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

PENGARUH PEMBERIAN SPACE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

BAB III METODE PENELITIAN

TiO 2 jatuh pada 650 nm sedangkan pada kompleks itu sendiri jatuh pada 600 nm, dengan konstanta laju injeksi elektron sekitar 5,5 x 10 8 s -1 sampai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Tenaga Surya sebagai Sumber Energi. Oleh: DR. Hartono Siswono

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

KAJIAN PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPISAN TRANSPARAN TiO 2 TERHADAP PERFORMA KERJA SEL SURYA YANG DISENSITISASI DENGAN DYE (DSSC)

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-378

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Preparasi Lapisan Tipis ZnO dengan Metode Elektrodeposisi untuk Aplikasi Solar Cell

Sintesa Titanium dioxide (TiO 2 ) untuk Dye-Sensitized Solar Cell dengan Antosianin Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)

SEL FOTOVOLTAIK ALIRAN KONTINU DARI SISTEM KI/KI3 DENGAN MEMBRAN KERAMIK SEBAGAI PEMISAH

Transkripsi:

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH Iwantono *), Erman Taer, Rika Taslim dan Lutfi Rindang Lestari Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Jl. H. R. Soebrantas KM 12,5 Simpang Baru Panam Pekanbaru 28293 *) Email: iwan_tono@yahoo.co.uk ABSTRAK Telah dilakukan fabrikasi dan pengukuran sel surya fotoelektrokimia dengan menggunakan nanopartikel platinum pada elektroda counter. Nanopartikel platinum ditumbuhkan di atas permukaan substrat padat (ITO) dengan metode in-situ growth (penumbuhan langsung) pada suhu 50 C dengan variasi penumbuhan berulang (1 lapisan, 2 lapisan, dan 3 lapisan). Sel surya dibentuk seperti susunan sandwich yang menghubungkan antara elektroda counter (nanopartikel platinum) dan elektroda kerja (nanopartikel ZnO), dengan elektroda kerja diberi perlakuan variasi konsentrasi dan penambahan amoniak. Nanopartikel platinum tumbuh yang memberikan respon baik pada uji sel adalah pada penumbuhan 1 lapisan. Hasil pengujian sel di bawah pencahayaan lampu halogen 100 watt, daerah aktif sel 1 cm x 1 cm memperlihatkan karakteristik I-V dengan parameter keluaran, tegangan rangkaian terbuka (V oc ) 274 mv, arus rangkaian pendek (I sc ) 0,21 ma, fill factor (FF) 0,96 (96%), daya maksimum (Pmax) 0,056 mw untuk variasi konsentrasi. Sedangkan untuk variasi penambahan amoniak menghasilkan output tegangan rangkaian terbuka (V oc ) 119 mv, arus rangkaian pendek (I sc ) 0,1225 ma, fill factor (FF) 0,76 (76%), daya maksimum (P max ) 0,011 mw. Kata kunci : Nanopartikel platinum, Nanopartikel ZnO, sel surya fotoelektrokimia I. PENDAHULUAN Krisis energi adalah persoalan yang sangat krusial, dimana semakin hari ketersediaan energi semakin menipis seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan konsumsi energi dunia. Saat ini upaya mencari energi alternatif gencar dilakukan untuk mendapatkan sumber energi alternatif yang dapat digunakan secara masal dan murah serta dapat diperbaharui (A. T. Nasukhah dan G. Prajitno, 2012). Salah satu energi alternatif terbarukan adalah solar cell (sel surya). Berdasarkan perkembangan teknologi saat ini, terdapat 3 generasi sel surya, pertama, sel surya yang terbuat dari silikon kristal tunggal (monokristal) dan silikon kristal banyak (polikristal). Kedua, sel surya yang terbuat dari silikon tipe lapis tipis (thin film) dan yang ketiga sel surya organik atau sel surya fotoelektrokimia atau Dye Sensitized Solar-Cell (DSSC). Dalam fabrikasinya, sel surya berbasis silikon memerlukan biaya yang mahal dalam bahan bakunya dan juga memakai bahan kimia yang berbahaya. Seiring dengan perkembangan teknologi, para peneliti 553

mengkaji untuk jenis sel surya fotoelektrokimia. Untuk memfabrikasi sel surya fotoelektrokimia tidak memerlukan biaya yang mahal, karena material yang dibutuhkan tidak memerlukan tingkat kemurnian yang tinggi. Sel surya fotoelektrokimia pertama kali diperkenalkan oleh Gratzel pada tahun 1991. Saat ini, efisiensi tertinggi sel surya fotoelektrokimia yang diperoleh Gratzel yang tersensitisasi dye telah mencapai 10-11 % (Gratzel, 2006). Sel surya fotoelektrokimia tersusun dari material semikonduktor yang memiliki band gap lebar, misalnya ZnO, elektroda counter, elektrolit, dan dye. Pada bagian atas sel surya merupakan elektroda kerja yang terbuat dari bahan semikonduktor ZnO yang telah disintesis menjadi nanopartikel ZnO. Pada bagian bawah sel surya merupakan elektroda counter yang terbuat dari platinum yang telah disintesis menjadi nanopartikel platinum. Pada kedua permukaan kaca konduktif (TCO) dilapisi elektrolit cair, umumnya yang digunakan adalah I - - /I 3 (iodide/triiodide). Pada dasarnya prinsip kerja dari DSSC merupakan reaksi dari transfer elektron (Zamrani, R. A. dan Prajitno, G., 2013). Adapun prinsip kerja DSSC ditampilkan pada skema di bawah ini: Gambar 1. Prinsip kerja sel surya fotoelektrokimia Tegangan yang dihasilkan oleh DSSC redoks (I - / I - 3 ). Sedangkan arus yang berasal dari perbedaan tingkat energi dihasilkan dari sel surya ini terkait langsung konduksi elektroda semikonduktor dengan dengan jumlah foton yang terlibat dalam potensial elektrokimia pesangan elektrolit proses konversi dan bergantung pada 554

intensitas penyinaran serta kinerja dye yang digunkan (Li B dkk., 2006 dalam M. S. W. Kumara dan G. Prajitno, 2012). Karakteristik I-V sel surya yang dihasilkan terlihat pada gambar di bawah ini: Gambar 2. Grafik karakteristik I-V sel surya Karakteristik lainnya yang diukur pada sel surya adalah fill factor (ff): ff = Sintesis nanopartikel ZnO dengan metode seed mediated growth yang diberi perlakuan Efisiensi sel surya juga dapat ditentukan dengan variasi konsentrasi larutan melalui persamaan penumbuh dan penambahan amoniak. η = Penumbuhan dilakukan di atas substrat padat kaca dan FTO pada suhu kamar. II. METODOLOGI Bahan yang diperlukan untuk larutan Pembuatan sel surya fotoelektrokimia penumbuh adalah zink asetat, etanol, dilakukan di Laboratorium Nanoteknologi dan Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau. Adapun prosedur kerja amoniak, dan aquabides. 2. Sintesis nanopartikel platinum (sebagai elektroda counter) dalam penelitian ini adalah: Sintesis nanopartikel platinum dengan 1. Sintesis nanopartikel ZnO (sebagai metode in-situ growth dengan variasi elektroda kerja) penumbuhan berulang, yakni 1 lapisan, 2 555

lapisan, dan 3 lapisan. Persiapan dalam pembuatan nanopartikel platinum adalah menyiapkan larutan penumbuh yang terdiri dari pottasium tetracloroplatinete (K 2 PtCl 4 ) 0,01 M, 1 ml dan larutan asam askorbat (C 6 H 8 O 6 ) 0,1 M, 1 ml. Proses penumbuhan dilakukan pada suhu 50 C dengan waktu 10 jam untuk setiap 1 kali penumbuhan. 3. Pembuatan larutan elektrolit Untuk menghasilkan pasangan elektron redoks, bahan yang diperlukan bahan kalium iodolite (KI) dan iodolite. Sebanyak 3 gr KI dilarutkan dalam iodolite 6 ml. 4. Pembuatan lapisan sandwich FTO yang ditumbuhi nanopartikel ZnO disusun secara offset dengan ITO yang mengandung nanopartikel platinum. Kemudian, dijepit dengan klip blinder dan setelah itu, diantara dua permukaan elektroda tersebut dan kemudian diteteskan larutan elektrolit. 5. Pengujian sel Pengujian sel dilakukan dengan mengukur besarnya arus dan tegangan yang terukur pada amperemeter dan voltmeter. Sel yang akan diuji diberikan sumber cahaya dari lampu halogen 100 watt dan dengan memvariasikan hambatan geser terhadap prototipe sel sebesar 1,6 Ω, 2,6 Ω, 3,6 Ω, 4,6 Ω, 5,6 Ω, 6,6 Ω, 7,6 Ω, 8,6 Ω, dan 9,9 Ω. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari karakteristik FESEM menunjukkan morfologi nanopartikel ZnO yang baik pada variasi konsentrasi 30 mm, 20 μl dan pada penambahan amoniak 40 μl, 15 mm. Terlihat dari Gambar 3 A untuk perbesaran 10.000 kali, bahwa nanopartikel ZnO tumbuh di atas FTO cukup merata dengan hampir seluruh permukaan substrat tertutupi partikel. Hal ini menandakan bahwa densitas sampel cukup tinggi. Bentuk geometri partikel terlihat cukup jelas (dapat dilihat pada Gambar 3 B untuk perbesaran 30.000 kali), bahwa bentuk nanopartikel ZnO yang tumbuh pada substrat FTO berupa bola (spheris) dengan ukuran yang cukup seragam dengan diameter berkisar sekitar 100 nm. 556

A Gambar 3. Foto FESEM dari nanopartikel ZnO dengan konsentrasi 30 mm, 20 μl dan pada penambahan amoniak 40 μl, 15 mm dengan perbesaran A). 10.000 x dan B). 30.000x B Nanopartikel ZnO yang ditumbuhkan pada FTO tersebut kemudian digunakan sebagai elektroda kerja selu surya fotoelektrokimia. Selain itu juga elektroda lawan (negativf), yaitu nanopartikel platinum yang ditumbuhkan pada ITO, parafilm dan elektrolit. Pengukuran unjuk kerja sel surya ini dilakukan dengan menganalisa karakteristik I-V. Karakteristik I-V dari sel diperoleh dengan dilakukan di bawah penyinaran lampu halogen 100 Watt dengan jarak antara sampel yang diuji dan sumber cahaya 10 cm. Selanjutnya pengujian sel dilakukan dengan menghubungkan elektroda kerja dan elektroda lawan pada ampermeter, voltmeter dan potensiometer untuk mendapatkan variasi nilai arus terhadap tegangan yang dihasilkan oleh sel saat disinari oleh cahaya. Gambar 4 di bawah ini memperlihatkan grafik karakteristik I-V sel surya untuk sampel dengan variasi konsentrasi sumber Zn 30 mm sebanyak 20 μl. 557

0,25 GRAFIK I-V 0,2 0,15 0,1 0,05 0 0 2 4 6 8 10 12 Gambar 4. Grafik I-V sel surya dengan variasi konsentrasi 30 mm, 20 μl (sumbu-x adalah V (mv) dan sumbu-y adalah I (ma)).. Sedangkan data grafik karakteristik I-V dari sel surya untuk sampel dengan penambahan amoiak 40 μl, 15 mm dalam keadaan terang (di bawah cahaya lampu halogen 100 W) diperlihatkan pada Gambar 5 di bawah ini. 0,14 0,12 0,1 0,08 0,06 0,04 0,02 0 GRAFIK I-V 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Gambar 5. Grafik karakteristik I-V sel dengan penambahan amoniak 40 μl, 15 Mm Gambar 6 di bawah ini memperlihatkan grafik hasil pengukuran sel surya fotoelektrokimia pada keadaan gelap. Grafik J vs V menggambarkan hubungan antara densitas arus dan tegangan yang dihasilkan oleh sel surya, dimana terlhat bahwa pada keadaan gelap arus meningkat secara eksponensial dengan meningkatnya tegangan. 558

Gambar 6. Kurva karakteristik sel pada keadaan gelap Dari seluruh data unjuk kerja sel yang diperoleh, maka kemudian dihitung parameter fisik yang menggambarkan performansi dari sel surya fotoelektrokimia yang telah difabrikasi. Adapun parameter fisika yang dimaksud adalah: tegangan rangkaian terbuka (V oc ) 274 mv, arus rangkaian pendek (I sc ) 0,21 ma, fill factor (FF) 0,96 (96%), daya maksimum (P max ) 0,056 mw untuk sampel dengan variasi konsentrasi. Sedangkan untuk sampel dengan penambahan amoniak diperoleh tegangan rangkaian terbuka (V oc ) sebesar 119 mv, arus rangkaian pendek (I sc ) sebesar 0,1225 ma, fill factor (FF) sebesar 0,76 (76%) dan daya maksimum (P max ) sebesar 0,011 mw. IV. KESIMPULAN Telah berhasil difabrikasi sel surya fotoelektrokimia berbasis elektroda anorganik yang telah ditumbuhi nanopartikel ZnO pada FTO sebagai elektroda kerja dan elektroda couter yaitu nanopartikel platinum yang ditumbuhkan pada ITO. Variasi konsentrasi nanopartikel ZnO terbaik diperoleh pada 30 mm, 20 μl dan penambahan amoniak 40 μl, 15 mm. Elektroda counter yang disisntesis dengan nanopartikel platinum terbaik diperoleh pada jumlah 1 lapisan. Pengujian sel surya fotoelektrokimia mendapatkan parameter fisik yang menggambarkan unjuk kerja sel, yaitu: tegangan rangkaian terbuka (V oc ) sebesar 274 mv, arus rangkaian pendek (I sc ) 0,21 ma, fill factor (FF) sebesar 0,96 (96%), 559

daya maksimum (P max ) sebesar 0,056 mw untuk sampel dengan variasi konsentrasi. Sedangkan untuk sampel dengan penambahan amoniak diperoleh tegangan rangkaian terbuka (V oc ) sebesar 119 mv, arus rangkaian pendek (I sc ) sebesar 0,1225 ma, fill factor (FF) sebesar 0,76 (76%), daya maksimum (P max ) sebesar 0,011 mw. DAFTAR PUSTAKA Hilman, Catur dan M. Sa diyah. 2013. Analisis Pemanfaatan Anthocyanin Tumbuhan Tropis sebagai Sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Jurnal Fisika. Institut Teknologi Bandung Irmansyah dkk.,. 2008. Pabrikasi dan karakterisasi Sel Surya Tersensitisasi Dye Berbasis Elektroda Komposit TiO 2 /SnO 2 dan Elektrolit Polimer. Jurnal Ilmu Dasar, Vol. 9, No. 2, Juli 2008: 96-103 Kumara, Maya S. W. dan G. Prajitno. 2012. Studi Awal Fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Menggunakan Ekstraksi Daun Bayam (Amarathus Hybridus L.) sebagai Dye Sensitizer dengan Variasi Jarak Sumber Cahaya pada DSSC. Jurnal Fisika. Institut Sepuluh November Maddu, Akhiruddin dkk.,. 2007. Penggunaan Ekstrak Antosianin Kol Merah sebagai Fotosensitizer pada Sel Surya TiO 2 Nanokristal Tersensitisasi Dye. Jurnal Fisika. Institut Pertanian Bogor. Makara, Teknologi, Vol.11, No.2, November 2007:78-84 Nasukhah, Ana Toyyibatun dan Gontjang Prajitno. 2012. Fabrikasi dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Menggunakan Ekstraksi Daging Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) sebagai Dye Sensitizer. Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol.1, (2012) 1-6. Institut Teknologi Sepuluh November 560