/Hutang kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas (SAK) Lancar Tidak Lancar Diestimasi Kontinjensi 1
Hutang Usaha yang timbul dari transaksi pembelian barang/jasa secara kredit, dimana terdapat perbedaan waktu antara saat barang/jasa diterima dengan saat pembayaran. Dalam hal transaksi pembelian dipengaruhi oleh hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 UU PPh, maka DJP berwenang untuk menentukan kembali nilai hutang dan pembelian Wajib Pajak sesuai dengan transaksi wajar Metode pencatatan dan pelaporan atas hutang usaha dilakukan berdasarkan PSAK, yang dapat dicatat berdasarkan metode bruto atau neto. Hutang Bank Hutang bank dapat menimbulkan kewajiban pembayaran bunga bagi debitur Secara SAK maupun fiskal, biaya bunga merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto Secara fiskal, apabila terdapat penempatan deposito/tabungan yang dananya langsung atau tidak langsung berasal dari dana pinjaman yang dibebani bunga, maka: Apabila jumlah rata2 pinjaman jumlah rata2 deposito/tabungan, biaya bunga seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya Apabila jumlah rata2 pinjaman > jumlah rata2 deposito/tabungan, biaya bunga yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah biaya bunga atas selisih antara jumlah rata-rata pinjaman dengan jumlah rata-rata deposito/tabungan 2
Hutang Bank Biaya bunga pinjaman tetap dapat dibebankan seluruhnya walaupun terdapat penempatan deposito/tabungan yang dananya secara langsung/tidak langsung, jika: Dana pinjaman disimpan dalam bentuk rekening giro Adanya keharusan bagi WP untuk menempatkan dana dalam jumlah tertentu pada suatu bank dalam bentuk deposito/tabungan Dapat dibuktikan bahwa penempatan deposito/tabungan tersebut dananya berasal dari tambahan modal dan sisa laba setelah pajak. Biaya yang Masih Harus Dibayar Merupakan biaya-biaya yang telah terjadi yang akan dibayar pada kemudian hari Sesuai dengan prinsip akrual, baik SAK maupun fiskal memperkenankan Wajib Pajak untuk melakukan pembebanan biaya yang dilaporkan dalam pos Biaya yang Masih Harus Dibayar Atas pengakuan biaya yang menjadi biaya yang masih harus dibayar, apabila merupakan objek pemungutan/pemotongan PPh, PPh terutang pada saat pembebanan biaya dilakukan 3
Pendapatan Diterima di Muka Merupakan pembayaran yang diterima oleh perusahaan atas penjualan barang/jasa, yang diterima sebelum terjadinya transaksi penyerahan barang/jasa. Dilaporkan dalam kelompok kewajiban. Secara fiskal, pencatatan dan pelaporan dilakukan berdasarkan SAK yang berlaku Berdasarkan UU PPN, pendapatan diterima di muka, telah terutang PPN pada saat pembayaran kas diterima Hutang Pajak Merupakan pemungutan pajak yang belum disetorkan oleh perusahaan ke kas negara atau pajak yang telah terutang namun belum dilunasi oleh perusahaan Dapat terbagi menjadi, Hutang pajak yang merupakan pajak yang teruang atas WP sendiri; PPh Pasal 29 Hutang pajak yang merupakan potongan/pungutan pajak dari pihak lain; PPh Pasal 21/22/23/26/4 ayat2/ppn(sebagai Pajak Keluaran) 4
Jurnal - Hutang Pajak Hutang pajak karena pemotongan/pemungutan PPh Pasal 21/22/23/26/4 ayat 2 : Hutang../Biaya/Beban. Kas/Bank Hutang PPh Pasal 21/22/23/26/4 ayat 2 PPN Kurang Bayar : PPN Keluaran PPN Masukan PPN Kurang Bayar Pembebasan Hutang (Aspek Perpajakan) Pembebasan hutang oleh kreditur dianggap sebagai penghasilan bagi debitur, kecuali untuk hutang kepada debitur kecil yang jumlahnya tidak lebih dari Rp 350 juta, termasuk: Kredit Usaha Keluarga Prasejahtera Kredit Usaha Tani Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana Kredit Usaha Kecil Kredit kecil lainnya dalam rangka mengembangkan usaha kecil dan koperasi 5