BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Pola Asuh Orang Tua Anak Usia Dini Di Kampung Adat Benda Kerep

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 1 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang, seiring harapan untuk memiliki anak dari hasil pernikahan.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran

2015 POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BABI. Kehidupan modem saat ini belum memungkinkan orangtua. sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada anak. Kebutuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah mahkluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2014 PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat adalah salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan kesenian

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai objek daya tarik wisata meliputi; pesta panen hasil kebun, makan adat Horum

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. keluargalah semua aktifitas dimulai, keluarga merupakan suatu kesatuan social

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. kabupaten Barito Kuala yang luas wilayah desa tersebut + 4 km persegi.

BAB I PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kearifan dan bijaksana, merupakan suatu usaha secara

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kebudayaan R.I. Fuad Hasan berpendapat bahwa, "Sebaik apapun kurikulum jika

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TRADISI MELARANG ISTRI MENJUAL MAHAR DI DESA PARSEH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini pembangunan ekonomi tidak hanya dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PESANTREN

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaannya diserahkan hukum adat (Pasal 1 UU No.41 tahun 1999). Masyarakat

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. adalah satu yaitu ke Indonesiaannya. Oleh karena itu maka adat bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perasaan positif yang dimiliki pasangan dalam perkawinan yang memiliki makna

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB VI PENUTUP. Menanamkan nilai mahabbatulloh dapat meningkatkan keimanan yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. Setelah adanya UU No 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah,

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB VI PENGARUH PEMIMPIN LOKAL DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan budaya. Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang masih

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan istimewa. Anak-anak sangat membutuhkan orang tua

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi orang tua dari anak-anak mereka. Orang tua merupakan individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB II PROFIL DESA DALAN LIDANG. Kecamatan Linggabayu Kabupaten Mandailing Natal. Tabel 2. 1 Potensi Desa Dalan Lidang No Potensi Luas

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang.adanya bimbingan konseling, pelatihan-pelatihan, trainingtraining

BAB. 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan pemaparan dan analisa data pada bab bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. diselaraskan dengan tuntutan dari lingkungan, sehingga perubahan-perubahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur karya sastra dibedakan menjadi dua jenis yaitu struktur dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Ada terdapat banyak bentuk pola asuh orang tua dan dalam praktiknya orang tua tidak hanya memberlakukan satu jenis pola asuh secara konsisten sejak anak lahir hingga anak dewasa meski ada kecenderungan disalah satu bentuk pola asuh dalam mendisiplinkan anak. Begitupun yang terjadi di Benda Kerep. Setelah menganalisis di BAB IV berikut merupakan kesimpulan yang didapatkan peneliti: 1. Pola Asuh Orang Tua Anak Usia Dini Di Kampung Adat Benda Kerep Praktik Pengasuhan di Benda Kerep terbagi menjadi dua bentuk. Yakni praktik pengasuhan dan praktik pendidikan. Praktik pengasuhan orang tua fokus pada proses mengasuh, menjaga dan merawat anak. Sedangkan praktik pendidikan, orang tua mendidik anak dengan mengajarkan mambaca dan mengaji selain itu orang tua juga mendidik anak untuk membiasakan beribadah. a. Praktik Pengasuhan Ibu memiliki dominansi dalam pengasuhan pada anak. pembagian kerja antara Ibu dan Ayah masih menganut sistem tradisional dimana Ibu yang memiliki tanggung jawab penuh pada pekerjaan rumah dan pengasuhan anak serta pendidikan anak, sedangkan Ayah bertanggung jawab pada nafkah keluarga. Pengasuhan berdasarkan genderpun sangat kental di Benda Kerep. Dimana anak diperlakukan sesuai dengan jenis kelaminnya dan beberapa kesempatan untuk laki-laki dan perempuan berbeda. Misalkan untuk memperoleh pendidikan lakilaki lebih diutamakan diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan keluar daerah Benda Kerep sedangkan perempuan lebih diutamakan untuk berada dirumah atau memperoleh pendidikan pada kyai terdekat.

86 b. Praktik Pendidikan Orang tua tidak mengutamakan pendidikan formal untuk anak-anak mereka sesuai dengan wasiat sepuh yang melarang sekolah. Orang tua lebih mengutamakan pendidikan agama dan pesantren untuk anak-anak mereka. Pendidikan Pesantren sendiri tidak teerdapat kurikulum maupun kelulusan. Anak bisa belajar kitab apapun yang diinginkan dan boleh berhenti ketika ingin, namun kebanyakan santri berhenti pesantren ketika akan berkeluarga. Dipesantren Benda Kerep disamping muatan agama, para santripun dibimbing Nyai untuk terampil dalam melakukan pekerjaan rumah dan keterampilan berumah tangga bagi perempuan. Sedangkan santri laki-laki diajarkna Kyai untuk melakukan pekerjaan di kebun. Dalam mendisiplinkan anak orang tua memiliki kuasa penuh terhadap anak. Beberapa tindakan orang tua yang tanpa negosiasi dan beberapa keputusan untuk anak dilakukan orang tua mungkin akan mengarahkan kita pada kecenderungan pola asuh otoriter dalam teori pola asuh Baumrind, namun kritikan terhadap teori Baumrind bisa jadi kurang tepat untuk masyarakat Benda Kerep. Karena kecenderungan hukuman fisik pada anak hampir tidak dilakukan oleh orang tua. Ketika anak melakukan kesalahan orang tua lebih sering menegur, menunjukkan ketidak sukaannya langsung pada anak maupun menarik kasih sayang. Disamping itu bentuk otoriter orang tua Benda Kerep merupakan keterlibatannya dalam keputusan yang diambil anak dan sebuah pelatihan anak nantinya terjun kedalam masyarakat. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa orang tua di Benda Kerep dominan pada pengasuhan otoriter namun dengan kasih sayang, meski jika disesuaikan dengan teori Baumrind hasil atau bentukan yang didapatkan menjadi positif untuk masyarakat Benda Kerep. 2. Pengaruh Kearifan Lokal Pada Pola Asuh Orang Tua Masyarakat yang hidup secara kolektif juga cukup mempengaruhi bentuk pola asuh dan pengasuhan orang tua dimana nilai-nilai kearifan lokal ini harus diimplementasikan pada seluruh aspek kehidupan anak. salah satunya yakni

87 silaturahmi antar warga. Kyai merupakan salah satu tokoh masyarakat yang cukup mendapat tempat karena kualitas kepribadiannya sehingga masyarakat juga mencontoh dan meneladani para Kyai. Metode penanaman nilai-nilai pada anak yakni dengan modelling, kognitif, serta sosiokultural. Peneliti juga melihat bahwa dalam masyarakat Benda Kerep terdapat kelas yang berbeda antara masyarakat Benda Kerep dan keluarga para Kyai. 3. Pengaruh Pengasuhan Orang Tua Pada Perilaku Anak Anak-anak Benda Kerep memiliki tuntutan prilaku sendiri dibandingkan anak-anak dari luar yang mengenyam pendidikan pesantren di salah satu Kyai Benda Kerep yakni anak-anak Benda Kerep harus memiliki sikap yang harus lebih baik untuk dijadikan teladan santri lainnya. Anak-anak Benda Kerep sejak kecil sudah dilatih untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, sehingga anak-anak Benda Kerep terlihat lebih mandiri. Disamping itu juga anak-anak Benda Kerep sudah dilatih untuk menjalankan ritual agama dan menghormati orang tua maupun orang yang lebih tua. Dalam hal kemandirian sedikit berbeda bagi anak-anak masyarakat Benda Kerep dan anak Kyai dimana anak Kyai memiliki ketergantungan pada Rencang yakni asisten rumah tangga keluarga Kyai. B. Rekomendasi Berdasarkan hasil temuan dilapangan, berikut merupakan pemaparan beberapa rekomendasi yang dapat peneliti berikan kepada pihak-pihak terkait. 1. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan Keberadaan masyarakat Benda Kerep tentunya tidak bisa diabaikan begitu saja. Pemerintah baiknya memberikan perhatian khusus pada warga di kampung adat Benda Kerep Kota Cirebon. Pemerintah tidak hanya sebatas mensosialisasikan pendidikan dan kesehatan saja namun perlu adanya kegiatan secara berkala dan berkelanjutan, disamping itu perlu adanya pendekatan secara

88 khusus dari pihak pemerintah pada masyarakat Benda Kerep terkait hal-hal baik yang bisa dilakukan tanpa merusak ciri khas dan budaya yang ada di Benda Kerep. Justru Pemerintah harusnya mendukung serta membantu untuk melestarikan kebudayaan dan nilai-nilai yang ada. Keberadaan Benda Kerep dengan beberapa tradisi rutinitasnya sebenarnya bisa dijadikan komoditas pariwisata budaya religi. 2. Masyarakat Benda Kerep Pengasuhan orang tua di Benda Kerep sebenarnya sudah cukup bagus. Namun orang tua masih perlu memperhatikan kebutuhan anak lebih lanjut, terutama tantangan masa depan yang akan berbeda disetiap masanya. Orang tua perlu menyiapkan anak-anak mereka agar bisa menghadapi tantangan dimasa mendatang. 3. Rekomendasi Teoritis Teori pola asuh yang ada belum tentu sesuai dengan seluruh orang tua yang ada dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda dan status sosioekonomi yang berbeda pula. Tidak dapat dipungkiri bahwa pola asuh orang tua juga dipengaruhi oleh latar belakang budaya setempat. Pengasuhan yang dianggap baik pada satu kelompok masyarakat tertentu belum tentu baik bagi kelompok masyarakat lainnya. sehingga perlu lebih banyak kajian dan penelitian lain yang berkaitan dengan pola asuh diberbagai kelompok budaya lainnya. 4. Penelitian Selanjutnya Perlu adanya penelitian lebih lama untuk benar-benar memahami pola asuh orang tua di Benda Kerep. Penelitian etnografi memang memiliki ciri khas meluasnya kajian yang didapatkan sehingga perlu adanya kehati-hatian, kecermatan, dan ketelitian dalam melakukan penelitian sehingga tidak meninggalkan detail-detail penting yang bisa jadi itu merupakan detail penting yang mendukung fokus kajian.

89