DAYA DUKUNG PERTANIAN LAHAN KERING TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN DI PROVINSI NTT

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

Siste t m Pe P nga ng w a as w an Pang ang

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember 2014 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH. Ir. Gayatri Indah Cahyani, M.Si NIP

URAIAN PENDAPATAN 0, Pendapatan Asli Daerah 0,

Oleh : Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. OLEH : Dr. Ir. Gardjita Budi, M.Agr.St KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEGIATAN PRIORITAS PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2017 DAN PERSIAPAN PERENCANAAN TAHUN 2018

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA KETAHANAN PANGAN TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

: KETAHANAN PANGAN ORGANISASI : BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH Halaman sebelum perubahan

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KETAHANAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB

Bab 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Nama Program. Anggaran No dan Kegiatan. Target Sasaran Program/Kegiatan. (Rp.) Program Pelayanan Administrasi 1. Perkantoran

PMT-AS Berbasis Pangan Lokal Sebagai Intervensi Gizi Sensitif di Propinsi NTT and Papua

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

SAMBUTAN DAN ARAHAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN pada RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA.

PROFIL DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Tahun 2017 (Tahun Rencana) Target Capaian Kinerja. Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif ( Rp.) Sumber Dana. KKPD 10 bulan

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

prasyarat utama bagi kepentingan kesehatan, kemakmuran, dan kesejahteraan usaha pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas guna meningkatkan

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

I. PENDAHULUAN. rumah tangga. Menurut (Hanafie, 2010) ketahanan pangan bagi suatu negara

PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2018

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Samarinda, April 2016 Kepala, Ir. Fuad Asaddin, M.Si. Nip

PENGUATAN KOORDINASI DINAS/INSTANSI DALAM PEMANTAPAN KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Kita tentu sama-sama memahami bahwa pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia, oleh sebab itu tuntutan pemenuhan pangan

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. peradaban masyarakat untuk memenuhi kualitas hidup semakin dituntut

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

PENGENDALIAN DAN EVALUASI ATAS RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KATA PENGANTAR. Padang, Desember 2016 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

Transkripsi:

DAYA DUKUNG PERTANIAN LAHAN KERING TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN DI PROVINSI NTT Disampaikan pada : Lokakarya Pengintegrasian Pengelolaan Lahan Kering Berbasis Pertanian Konservasi dalam Penyunan Teknokratik RPJMD Provinsi NTT Aula Sasando Kantor Gubernur NTT, 17 Mei 2017 DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Letak Geografis : 8 0-12 0 LS dan 118 0-125 0 BT Jumlah Pulau : 1.192 buah (besar & kecil) Pulau yang berpenghuni : 44 buah Iklim : 8 bulan (kemarau/kering) dan 4 bulan (hujan/basah) Luas Wilayah : Daratan ± 47.349,9 km 2 Lautan ± 200.000 km 2 Potensi Pertanian Lahan kering: 1.528.308 ha Sangat potensial (S1) : 202.810 ha Sedang (S2) : 478.930 ha Kurang (S3) : 846.568 ha Lahan kering di NTT terkategori semi ringkai / Semi Arid, Didasarkan pada proses Evapotranspirasi potensial tahunan yaitu jumlah air pelembab tanah yang hilang dari satu luas lahan tertentu karena evaporasi dan transpirasi. Potensi perkebunan : 888.931 ha Padang pengembalaan : 900.000 ha Potensi lahan basah : 284.103 ha Wilayah Administratif : 1 Kota; 21 Kabupaten 306 Kecamatan; 317 Kelurahan; 2.929 Desa

1. Permasalahan Produksi Pertanian : Kondisi fisik dan klimatis Rendahnya pengetahuan dan ketrampilan Kurangnya Akses terhadap permodalan 2. Rendahnya penggunaan teknologi dan Industri: Masih menggunakan alat / teknologi tradisional Industri Pengolahan yang belum berkembang 3. Lahan Usaha / : Tingginya alih fungsi / konversi lahan pertanian potensial Kepemilikan lahan yang sempit (rata-rata dibawah 0,5 ha) Sulitnya akses petani ke lahan terbengkalai / terlantar / hutan 4. Rendahnya Sumberdaya Manusia : Terbatasnya jumlah SDM Pertanian (bukan merupakan usaha yang diminati) Rendahnya kualitas SDM Pertanian

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN Pemenuhan Pangan dari Produksi Dalam Daerah Mulailah dari Apa yang Ada di Daerah dan Apa yang Dimiliki oleh Masyarakat Pengawasan keamanan pangan segar Perbaikan status gizi masyarakat PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN Peningkatan Ketersediaan Pangan Antisipasi kerawanan pangan dan gizi Penganekara gaman konsumsi pangan Pemantauan & Analisis harga dan pasokan Peningkatan akses pangan masyarakat

1. Peningkatan Ketersediaan & Penanganan Daerah Rawan Pangan : Pemanfaatan potensi sumberdaya lokal seperti pengembangan pangan lokal dan Pengembangan Lumbung Pangan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Berbasis potensi Lahan Kering : optimalisasi sumberdaya lahan kering dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pertanian Peningkatan efektivitas sistem antisipasi dan deteksi dini kerawanan pangan, melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi serta peningkatan peran dan fungsi tenaga penyuluh. Peningkatan Kapasitas Cadangan Pangan Provinsi / Kab/Kota : melalui penyediaan alokasi anggaran baik melalui APBD Provinsi maupun Kabupaten / Kota. Intervensi Penanganan Daerah Rawan Pangan : Bantuan pangan bagi kelompok rawan pangan berpola padat karya 2. Peningkatan Distribusi, Harga. dan Akses Pangan : Stabilisasi Harga Pangan : Pemberdayaan kelompok usaha distribusi dan pemasaran pangan melalui LUEP/LDPM/Toko Tani Desa / Kecamatan. Pengembangan Peran dan fungsi kelembagaan Distribusi : Kelembagaan Pangan Masyarakat dalam distribusi dan pemasaran pangan Peningkatan keterjangkauan pangan masyarakat

3. Peningkatan Produksi dan Diversifikasi Konsumsi Pangan : Pengembangan dan pemanfaatan potensi pekarangan : pemberdayaan kelompok wanita dalam pengembangan pangan lokal sebagai sember pangan dan obat-obatan. Sosialisasi dan pengenalan keberagaman pangan SECARA DINI & GENCAR: Siswa SD dan TK melalui pameran pangan dan lomba pangan, termasuk masalah keamanan pangan. Pengembangan kelompok usaha pangan lokal rumah tangga : pembinaan, penyediaan modal usaha bagi kelompok wanita Percepatan diversifikasi produksi & konsumsi pangan : melalui Sosialisasi dan promosi pada berbagai kegiatan baik di provnsi maupun kab/kota (poster, baliho, lomba cipta menu, gerakan makan pangan non beras / non terigu) Peningkatan partisipasi dunia usaha : dalam upaya pengembangan pangan lokal berupa penyediaan skim kredit maupun bantuan permodalan 4. Penanganann Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT): Sosialisasi dan pengenalan Pentingnya mengkonsumsi pangan yang Aman : Juga secara Dini dan Gencar. Sertifikasi Produk Pangan Segar Asal Tumbuhan : Memberikan nilai tambah produk dan jaminan keamanan pangan kepada masyarakat. Penguatan Kelembagaan Keamanan Pangan Provinsi dan Kab/kota / Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD)

Dari berbagai kajian: Pekarangan dapat menghemat sampai 50% pengeluaran pangan keluarga; dan dapat meningkatkan sampai 50% pendapatan keluarga. Menghemat pengeluaran Keluarga 1. Hemat belanja sayur 2. Hemat belanja buah 3. Hemat belanja bumbu 4. Hemat belanja herbal 5. Hermat biaya berobat Meningkatkan pendapatan Keluarga 1. Penjualan hasil 2. Usaha ekonomi lainya di pekarangan

Kandungan gizi PUTAK Parameter/Jenis Zat Gizi Kadar Kandungan Gizi Energi (kkal) 351,55 Karbohidrat (g) 84,63 Protein (g) 2,95 Lemak (g) 1,18 Kandungan gizi UWI/GADUNG Parameter/Jenis Zat Gizi Kadar Kandungan Gizi Energi (kal) 201,0 Karbohidrat (g) 79,8 Protein (g) 2,0 Lemak (g) 0,2 Kandungan gizi BUAH BAKAU Parameter/Jenis Zat Gizi Kadar Kandungan Gizi Energi (kkal) 371,0 Karbohidrat (g) 85,1 Protein (g) 4,2 Lemak (g) 1,5

LONTAR Parameter/Jenis Zat Gizi Kadar Kandungan Gizi Energi (kal) 353,00 Karbohidrat (g) 87,45 Protein (g) 0,54 Lemak (g) 0,17 KACANG ARBILA/KACANG HUTAN Parameter/Jenis Zat Gizi Kadar Kandungan Gizi Energi (kkal) 342,52 Karbohidrat (g) 64,43 Protein (g) 18,64 Lemak (g) 3,18 BIJI ASAM Parameter/Jenis Zat Gizi Kadar Kandungan Gizi Energi (kkal) 352,02 Karbohidrat (g) 78,89 Protein (g) 8,50 Lemak (g) 0,77

OPERASIONAL KEGIATAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERSEDIAAN PANGAN 1. PENGEMBANGAN KEBUN PANGAN LOKAL DESA PENYULUH Modal Pendampingan Kebun Pangan Lokal Desa DESA PRODUKSI BAHAN BAKU PANGAN LOKAL Produk Olahan Pangan Lokal Unggulan Kuantitas Kualitas Kontinuitas PENDAMPINGAN BPTP PERGURUAN TINGGI Penguatan TPD (Tim Pangan Desa) : Aparatur Desa Tokoh Masyarakat DESA Supply Pangan Cadangan Pangan SISTEM KETAHANAN PANGAN PENGUSAHA DESA Ketersediaan, Distribusi, Konsumsi, Keamanan Pangan yang Optimal

2. PENGEMBANGAN KONSUMSI DAN DIFERSIKASI PANGAN Komoditi Pangan Lokal (Sumber Karbohidrat, Protein, Vitamin) Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Pekarangan (Rumah Tangga) DESA Pelatihan Pengolahan di Tingkat Rumah Tangga Peningkatan Pendapatan Pengolahan di tingkat Rumah Tangga Jaminan Ketersediaan Pangan Harian & Berkualitas Supplay Bahan Baku Kelompok Pengolahan 1 Pengusaha di Desa Produk Olahan Pangan Lokal Unggulan Kuantitas Kualitas Kontinuitas Modal Pendampingan Penyuluhan Pengawasan Keamanan Pangan PMT POSYANDU UKS (Sekolah)

3. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DISTRIBUSI PANGAN Modal Rice Milling Unit (RMU) Pendampingan Penepungan Pangan Lokal Pengemasan Lumbung Pangan KRPL MP3L Keamanan Pangan Tim Pangan Desa LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (LDPM) DESA STOK BERAS STOK JAGUNG STOK TEPUNG (PANGAN LOKAL) Cadangan Pangan desa Pengendalian harga Supply bahan baku Produk Beras, Jagung dan Tepung Pangan Lokal, dll Dalam Kemasan 1 Pengusaha di Desa TOKO TANI (TTI) Kec / Kab / Kota Pengendalian Harga Produk Olahan Pangan Lokal Cadangan Pangan Kec / Kab/Kota Produk Olahan Pangan Lokal Unggulan Kuantitas Kualitas Kontinuitas Modal Pendampingan

4. PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN PANGAN SEGAR HASIL PERTANIAN PRODUSEN DESA/KELURAHAN (KELOMPOK/PERORANGAN) OKKP-D (SERTIFIKAT DAN NO. REGISTRASI) PEMBINAAN PENGAWASAN PASAR : TRADISIONAL MODERN KECAMATAN/KABUPATEN/PROVINSI PANGAN TERSERTIFIKASI KONSUMEN PANGAN AMAN DAN BERMUTU

1. Perlunya Refokusing pelaksanaan program / kegiatan : Mengoptimalkan pemanfaatan Lahan kering (pekarangan) dengan komoditi pangan lokal (memiliki daya adaptasi) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani Penyediaan input produksi dan penerapan teknologi tepat guna yang berkelanjutan Menjaga kestabilan harga pangan Peningkatan pemahaman tentang pentingnya gizi dalam pembangunan Sumberdaya Manusia 2. Ketahanan pangan di NTT dapat terwujud lebih cepat apabila seluruh stakeholders membangun dengan pendekatan terpadu berbasis desa/kelurahan dan memangkas sikap egosektoral dalam pembangunan 3. NTT sangat rentan dengan ketahanan pangan, atas dasar itu perlu memperbaiki kultur dan karakter konsumsi pangan masyarakat 4. Ketahahan pangan haruslah dibangun melalui upaya konsisten secara optimal dengan pola pemberdayaan berbasis potensi daerah dan masyarakat apa yang menjadi potensi daerah dan apa yang dimiliki masyarakat.